Anda di halaman 1dari 5

KHUTBAH IDUL FITRI ISTIQOMAH DALAM MEMAKMURKAN MASJID

Oleh : DMI Kota Bengkulu


MEMAKNAI KEMENAGAN IDUL FITRI
DENGAN ISTIQOMAH MEMAKMURKAN MASJID ‫×) اهللُ اَ ْمثَسِ مُيَََّا َٕوَّ ِٕالَهٌ وََاتِ َدزَ اهللُ اَ ْمثَ ِس‬3( ِ‫×) اهللُ اَمثَس‬3( ِ‫×) اهللُ اَ ْمثَس‬3( ِ‫اهللُ اَ ْمثَس‬
ْ‫مُيََّاَ صَاًَ صَائٌِْ وَاَفْطَسِ اهللُ اَمْثَسِمُيََّاَ ذَسَامٌََ ظَحَابْ وَاٍَِطَسِ وَمُيََّاَ َّثَدَ َّثَاخ‬
ُ‫ اهللُ اَ ْمثَسِ اهللُ اَمْثَسِ اهللُ اَ ْمثَسِ الَ اِىََٔ اِالَّ اهللُ وَاهللُ اَمْثَسِ اهلل‬.ِ‫وََا ِشَٕسِوَمُيَََّا َاطْعٌََ قَاِّعُ اْملُعِرَس‬
َ‫ اَْىحََِدُ هللِ اىَّرِي جَعَوَ ىِيْ َُعِيِ َِيَِِ ِعيِدَ اْىفِطْسِ تَعِدَ صِياًَِ زٍََضَاَُ َوعِيد‬.ُ‫اَ ْمثَسِ وَ هللِ اْحلََِد‬
َُٔ‫×) اَشِهَدُ َاُْ الَ اِىََٔ اِالَّ اهللُ وَحِدَُٓ الَ شَسِيِلَ ىَُٔ ى‬3( ِ‫ اهللُ اَ ْمثَس‬.َ‫ضحًَ تَعِدَ يَىًِِ عَسَفَح‬ ِ َ‫اْال‬
ِ‫حشَسِ َِّثيَّ قَد‬ ِ ‫اْملَيِلُ اْىعَ ِظيٌُِ اْالَمْثَسِ وَاَشِهَدْ َاَُّ َظيِّدَّاَ ٍُحَََّدّا َعثِدُُٓ وَزَظُىِىُُٔ اىشَّافِعُ فًِ اْ َمل‬
ِِٔ‫صحَات‬ِ َ‫ اىيهٌَُّ صَوِّ عَيًَ َظيِّ ِدَّا ٍُحَََّدٍ َوعَيًَ اَىِِٔ وَا‬.َ‫غَفَسَ اهللُ ىَُٔ ٍَا ذَقَدًََّ ٍِِِ َذِّثِِٔ وٍََا َذإَخَّس‬
َ‫ َفيَا ِعثَادَاهللِ ِاذَّقُىااهللَ حَقَّ ذُقَاذِِٔ وَال‬.ُ‫ اٍََّا تَعِد‬.ِ‫ اهللُ اَمْثَس‬.ِ‫اىَّ ِريَِِ اَ ْذَٕةَ َعِْهٌُُ اىسِّ ِجطَ َوطَهَّس‬
َُِ‫ذََُ ِىذَُِّ اِالَّ وََاِّرٌُِ ٍُعِيَُِى‬
Jama'ah sholat Idul Fitri rahimakumullah
Sejak tadi malam telah berkumandang alunan suara takbir, tasbih,
tahmid dan tahlil sebagai bentuk ungkapan rasa syukur kepada Allah
SWT atas kemenangan besar yang kita peroleh setelah menjalankan
Disusun Oleh :
Tim Penyusun Dewan Masjid Indonesia ibadah puasa Ramadhan selama satu bulan penuh. Sebagaimana
Kota Bengkulu firman Allah SWT:

َُ‫وَِىُرنَِْيُىااْىعِدَّجَ وَِىُر َنثِّسُاهللَ عَيًَ ٍَا َٕدَامٌُِ وىَعَّيَنٌُِ َذشِنُسُ ِو‬


“Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu
mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu,
DEWAN MASJID INDONESIA supaya kamu bersyukur.”
Rasulullah SAW bersabda:
KOTA BENGKULU
2023 ‫َشّيُِْىِا َا ِعيَادَمٌُِ تِاىّرَ ْنِثيِس‬
“Hiasilah hari rayamu dengan takbir.”
1
Karena itu Allah SWT berfirman dalam Surat An Nahl (16) ayat 92.
Takbir kita tanamkan ke dalam lubuk hati sebagai pengakuan atas
        
kebesaran dan keagungan Allah SWT sedangkan selain Allah
semuanya kecil semata. Kalimat tasbih dan tahmid, kita tujukan untuk “Dan janganlah kamu laksana seorang perempuan jahiliyah yang
mengurai kembali tenunannya setelah menjadi kain yang sempurna.”
mensucikan Tuhan dan segenap yang berhubungan dengan-Nya. Tidak
lupa puji syukur juga kita tujukan untuk Rahman dan Rahim-Nya yang Dalam ayat ini Allah membuat tamsil yang sangat bagus, bahwa

tidak pernah pilih kasih kepada seluruh hambanya. Sementara tahlil kita ada orang yang setelah berbuat baik, kemudian ia rusak sendiri. Amal

lantunkan untuk memperkokoh keimanan kita bahwa Dia lah Dzat yang ibadah dan amal shalih yang dirajut dari waktu ke waktu, sedikit demi

maha Esa dan maha kuasa. Seluruh alam semesta ini tunduk dan sedikit, akhirnya dirusak kembali.

patuh kepada perintah-Nya. Bisa saja terjadi, kita semangat beribadah mulai dari menahan

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, walillahil hamd… lapar dan haus serta rafast pada siang hari, shalat tarawih di malam

Alhamdulillah, pagi ini kita merasakan udara bulan syawal setelah hari, tadarrus al-Qur‟an hingga khatam beberapa kali, memperbanyak

sebulan penuh kita beribadah pada bulan ramadhan. Meskipun terasa shadaqah dan infaq, serta beri‟ktikaf untuk memburu lailatul qadar,

berat, akhirnya Allah memperkenankan kita merayakan idul fitri, hari akan tetapi setelah masuk bulan syawal, kita kehilangan stamina

kemenangan, hari kegembiraan dan kebahagiaan. Selama sebulan kita ruhiyah. Bahkan lebih tragis lagi, kita hapuskan seluruh pahala amal

telah bermujahadah, bersungguh-sungguh, dan rela berpayah-payah ibadah dan amal shalih kita dengan perbuatan maksiyat dan melanggar

menjalankan rangkaian ibadah ramadhan, mulai dari shiyam di siang ketentuan Allah. Amal seorang muslim bagaikan rintik-rintik hujan,

hari, shalat, berdo‟a dan berdzikir di malam hari, tadarrus al-qur‟an, dan susul-menyusul. Dilakukan dengan mudawamah (terus-menerus),

i‟tikaf. Semua kita lakukan dengan ikhlas, semata-mata mengharapkan istimror (sambung-menyambung) dan istiqomah. Jika selesai satu

ridha Allah. Semoga rangkaian ibadah kita diterima Allah swt. urusan, mereka mengangkat urusan berikutnya. Tidak ada kamus

Tugas kita mulai hari ini, di bulan syawal ini adalah menjaga agar pensiun beramal bagi seorang muslim.

spirit dan semangat ibadah terus kita pelihara, bahkan ditingkatkan. Di dalam bulan ramadhan terdapat tempat favorit bagi umat muslim

Sesuai dengan namanya, syawal adalah bulan peningkatan. Syawal dalam rangka meningkatkan kualitas ibadah kepada Allah yaitu masjid.

bukanlah titik kulminasi, setelah ini akan terus terjadi penurunan, Dalam bulan tersebut masjid mendapat perlakuan yang sangat

naudzu billah. istimewa mulai dari fisik sampai berbagai macam kegiatan yang
dilaksanakan di dalamnya. Kondisi masjid dalam bulan ramadhan
2 3
memberikan semangat tersendiri bagi umat muslim, karena seandainya Rasulullah tidak pernah melarang umatnya membangun masjid,
kondisi itu dapat bertahan dalam 11 bulan ke depan, jaminan akan bahkan belaiu mendorong dan memotivasi kita untuk membangun
terjadi perubahan yang sangat besar dalam tubuh umat muslim. Akan masjid sebagus dan seindah mungkin untuk memberikan ketenangan
tetapi yang menjadi pertanyaan adalah mampukah kita mempertahan dan kenyamanan beribadah. Beliau sendiri bersabda:
kan tradisi tersebut.?? ِ‫عجِدّا َيِثرَغًِ تِِٔ وَجَِٔ اهللِ َتًَْ اهللُ ىَُٔ ٍِثْئَُ فًِ اْىجََّْح‬
ِ ٍَ ًَْ‫ٍَِِ َت‬
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, walillahil hamd… “Barangsiapa membangun masjid karena mengharap ridha Allah
Masjid Nabawi yang dibangun oleh Rasulullah shallallahu „alaihi (bukan karena riya dan popularitas), maka Allah membangun baginya
wasallam saat itu sangat sederhana. Tiang-tiangnya dari pohon kurma. (tempat, rumah, istana) seperti itu pula di surga.”(HR. Imam Bukhari
dan Imam Muslim)
Lantainya dibiarkan berupa tanah, tanpa keramik, tanpa semen, bahkan
tanpa tikar. Kalau hujan turun, bocor. Airnya masuk ke dalam masjid. Fenomena di atas mengandung pelajaran yang sangat
Keadaan itu berlangsung bertahun-tahun, hingga disebutkan dalam fundamental, bahwa Rasulullah shallallahu „alaihi wasallam ingin
suatu riwayat, bahwa beberapa saat sebelum Rasulullah shallallahu memberikan stressing bahwa sesungguhnya eksistensi sebuah masjid
„alaihi wasallam meninggal, sahabat ini datang, “ Ya Rasulullah, sampai yang terpenting bukan bangunan fisiknya, bukan asesoris lahiriyahnya.
kapan kita memiliki masjid yang bocor?” Akan tetapi wujud masjid itu dinilai dari jamaahnya, manusianya.
Melalui pertanyaan ini, Sahabat tersebut hendak mengatakan Apa gunanya masjid megah dan mewah jika jamaahnya sepi dan
mengatakan kepada beliau, Ya Rasulullah, izinkan aku ikut sunyi, bagaikan kuburan. Hanya terdengar suara burung pipit, dan
memberikan kontribusi untuk pembangunan masjid ini. Izinkan aku ya suara jangkrik, di balik rumput ilalang di sekitar masjid. Tidak ada
Rasulullah merenovasi masjid kita ini !. gunanaya masjid yang dikeramik, dihiasi kanan-kirinya, tetapi sepi dari
Apakah jawaban Rasulullah shallallahu „alaihi wasallam. Kata jamaah. Sepi dari kaum muslimin yang menegakkan shalat lima waktu
beliau, Biarkan dulu masjid kita seperti ini, kita bangun nanti dulu. di dalamnya. Tidak datang, kecuali hari hari Jum‟at. Masjid
Disebutkan dalam sejarah bahwa hingga Rasulullah shallallahu „alaihi dipersepsikan seperti Gereja, yang diramaikan jamaahnya hanya sekali
wasallam meninggal, atap masjid belum diganti, karena beliau belum dalam sepekan.
mengizinkan. Masjid Nabawi masih dalam keadaan bocor saat beliau Masjid di masa Rasulullah menjadi pusat pembinaan umat. Ketika
wafat. itu, antara jumlah masyarakat yang ada di pasar, sama dengan jumlah
jamaah masjid. Jika adzan dikumandangkan untuk memanggil umat
untuk menjalankan shalat, maka orang-orang yang berada di luar
4 5
masjid kembali ke masjid. Selesai shalat, maka yang tadi berada di Jika jumlah jamaah shalat lima waktu sama dengan shalat jumat
masjid pindah ke pasar. Komunitas di masjid dan masyarakat di pasar, dan jika jumlah shalat jumat sama dengan shalat shubuh, pasti akan
orangnya sama. terjadi perubahan yang sangat dahsyat. Masyarakat kita tenteram,
Ketika mendengar suara adzan, petani, pedagang, guru, dokter, bahagia, saling menguatkan, saling ta‟aruf, tafahum, ta‟awun, tarahum,
insinyur, pengacara, bupati, gubernur, menteri dan presiden segera ke tawashou bil haqqi wa tawashou bish shabri. Ujung-ujungnya soal rizki,
masjid. Setelah itu mereka balik ke tempat tugasnya masing-masing. insya Allah, akan melimpah.
Tidak perlu lama-lama di masjid. Mereka ini orang-orang yang sukses Allahu Akbar, Allahu Akbar wa lillahilhamd
menggabungkan karakter shalih ritual dan shalih sosial, sekaligus. Alhamdulillah, selama bulan Ramadhan kita mampu meramaikan
Spirit dan pesan spiritual masjid ditransformasikan ke dalam berbagai masjid dengan berbagai macam kegiatan. Kondisi seperti ini mari kita
aspek kehidupan. Masjid bukan untuk rehat, merebahkan diri. Masjid pertahankan, bahkan terus ditingkatkan. Jika saat ini masjid kita
untuk menyedot haul dan kekuatan dari-Nya, sebagai bekal untuk dipenuhi dua shaf, mari kita tingkatkan menjadi tiga, empat, sampai
meraih sukses dalam melakukan tugas sebagai khalifah Allah lima shaf. Jadikan diri kita sebagai orang setiap harinya mundar mandir
subhanahu wa ta‟alaa sesuai dengan profesi masing-masing. dari masjid ke mesjid. Rasulullah SAW bersabda :
Karena, Al-Quran mengintruksikan demikian. ُِ‫عجِدَ فَاشِهَدُوِا ىَُٔ تَاْىِايََِا‬
ِ ََ ْ‫اِذَا زََؤِيرٌُُ اىسَّجُوَ َيرَعَا َٕدُ اى‬
              “Jika kamu melihat orang yang terbiasa ke masjid, maka saksikan
bahwa dia benar-benar beriman.” (HR. Tirmidzi)
 
Masjid tidak dapat dipisahkan dari kehidupan muslim. Jika sekali atau
“Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka dua kali seseorang tidak mendatangi shalat berjamaah, maka saudara-
bumi, dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak saudaranya mempertanyakan dan mencarinya. Jika terbukti sakit,
supaya kamu beruntung.” (QS. Al-Jumuah [62] : 10) mereka menjenguknya. Jika sibuk, mereka membantunya. Jika
bepergian, mereka mendoakan dan ikut menjaga keluarga yang
Jangan sampai kesibukan kita, kekayaan kita, anak dan istri kita,
ditinggalkan. Dan jika lupa, mereka mengingatkannya. Masjid bagi
justru menjadi wasilatut taba‟ud „anillah (media menjauhkan kita dari orang yang beriman adalah taman surga. Maka, siapa yang
Allah subhanahu wa ta‟ala). Jangan sampai dunia dan seisinya mendatangi masjid, berarti ia hadir ke taman surga.
melalaikan dan menggelincirkan dari mengingat Allah subhanahu wa ُ‫اجد‬
ِ ‫س‬َ ‫ُال َجنَّ ِةُقَا َلُُا َ ْل َم‬
ْ ‫اُر َياض‬ َ ‫ارت َعواُقَال‬
ِ ‫واُو َم‬ ْ ‫اض‬
ْ َ‫ُال َجنَّ ِةُف‬ ِ ‫ُ ِإذَاُ َم َر ْرت ْمُ ِب ِر َي‬
ta‟ala.

6 7
‫‪“Rasulullah SAW bersabda : Jika kamu sekalian melewati tamantaman‬‬ ‫‪Khutbah II‬‬
‫‪surga, maka kata beliau, Hendaklah kalian masuk untuk‬‬
‫هلل مَثِيِسّا وَظُِثحَاَُ اهلل تُنْ َسجً َو ؤَصِيِالً َال‬ ‫اهللُ اَمْثَسِ (‪ )×3‬اهللُ اَمْثَسِ (‪ )×4‬اهللُ اَمْثَسِ مثريا وَاْحلََِدُ ِ‬
‫‪bersenangsenang (rihlah) di taman-taman surga itu. Ya Rasulallah,‬‬
‫‪Para sahabat bertanya, Apakah yang dimaksud dengan taman-taman‬‬ ‫هلل عَيًَ ِاحِعَأِِّ وَاىشُّنْسُ ىَُٔ عَيًَ ذَىِفِِيقِِٔ‬ ‫ِاىََٔ اِالَّ اهللُ وَاىيئُ اَمْثَسِ اهللُ اَمْثَسِ َوهللِ اْحلَ َِدُ‪ .‬اْحلََِدُ ِ‬
‫‪surga itu : Rasulullah SAW menjawab, Yaitu, masjid-masjid.” (HR.‬‬
‫)‪Imam AtTirmidzi dari Abu Hurairah‬‬
‫شإِِّْٔ وَاَشِهَدُ اََُّ ظَيِّدََّا‬
‫وَِاٍِرَِْأِِّ‪ .‬وَاَشِهَدُ اَُْ َال ِاىََٔ اِالَّ اهللُ وَاهللُ وَحِ َدُٓ َال شَسِيِلَ ىَُٔ ىَُٔ َذعِظِيَِّا ىِ َ‬
‫صحَاتِ ِٔ‬ ‫ٍُحَََّدّا عَثِ ُدُٓ َوزَظُ ِىىُُٔ اىدَّاعًِ ِاىلَ زِضِىَأِِّ اىيهٌَُّ صَوِّ عَيًَ ظَيِّدَِّا ٍُحَََّدٍ ِوَعَيًَ َاىِِٔ وَاَ ِ‬
‫‪mengakhiri khutbah idul fitri ini, kami mengajak kita semua untuk‬‬
‫‪menjadi bagian dari orang-orang yang memakmurkan masjid, menjadi‬‬
‫وَظَيٌِِّ ذَعِيِيَِّا َمثيِسّا‪َ .‬اٍَّا تَعِدُ فَياَ اَيُّهَا اىَّْاضُ اِّذَقُىااهللَ فِيََِا َاٍَسَ وَاِّرَهُىِا عَََّا َّهًَ َو َشجَسَ‪.‬وَاعِيََُىِا‬
‫‪orang yang selalu mundar mandir dari masjid ke masjid setiap hari,‬‬ ‫اََُّ اهللّ َاٍَسَمٌُِ ِتَاٍِسٍ تَ َدؤَ فِئِِ تَِْفْعِِٔ وَثَـًَْ تََِآل ئِنَرِِٔ ِتقُدِظِِٔ وَقَاهَ ذَعَاىًَ اَُِّ اهللَ وٍََآل ئِنَرَُٔ‬
‫‪menjadi orang yang hatinya senantiasa terpaut dengan masjid. Marilah‬‬ ‫ُيصَيُّىَُِ عَيًَ اىَّْثًِ يأ اَيُّهَا اىَّرِيَِِ آٍَُْىِا صَيُّىِا عَيَيِ ِٔ وَظَيَُِّىِا ذَعِيِيَِّا‪ .‬اىيهٌَُّ صَوِّ عَيًَ ظَيِّدَِّا‬
‫‪kita menjadi ahlu masjid.‬‬ ‫ٍُحَََّدٍ صَيًَّ اهللُ عَيَئِِ وَظَيٌِِّ َوعَيًَ آهِ ظَيِّدِّاَ ٍُحَََّدٍ َوعَيًَ اَِّثِيأئِلَ َوزُظُيِلَ َوٍَآلئِنَحِ ْا ُملقَسَّتِيَِِ‬
‫‪Allahu akbar 3x Laa Ilaha illallah Allahu Akbar Walillahilhamd‬‬
‫تازك اهلل يل وىنٌ يف اىقسآُ اىعظيٌ ‪ ،‬وّفعين وإيامٌ مبا فئ ٍِ اآلياخ واىرمس احلنيٌ ‪،‬‬ ‫‪Ma‟asyiral muslimin rahimakumullah‬‬
‫ؤقىه قىيل ٕرا فاظرغفسوٓ إّٔ ٕى اىغفىز اىسحيٌ‪….‬‬ ‫‪Akhirnya marilah kita berdoa, menundukkan kepala, memohon kepada Allah‬‬
‫‪Yang Maha Rahman dan Maha Rahim untuk kebaikan kita dan umat Islam‬‬
‫‪dimana saja berada:‬‬

‫خ وَامل ِؤٍِِْيِ َِ وَامل ِؤٍَِْاخِ ا َألحِيَاءِ ٍِِْهُ ٌِ وَا َألٍِىَا ِ‬


‫خ‬ ‫اىيهُ ٌَّ ا ْغفِسِ ىِيَُْعِيَِِيِ َِ وَاملعِيََِا ِ‬
‫اىيَّهٌَُّ ؤَّىِفِ تَيَِِ قُيُىتَِْا‪َ ،‬وؤَصِيِحِ ذَاخَ تَيَِِْْا‪ ،‬وَإِدَِّا ظُثُوَ اىعَّيَاًِ‪ ،‬وََّجَِّْا ٍَِِ اىظُّيََُاخِ ِإىًَ اىُّْىزِ‪،‬‬
‫َوجَِّْثَِْا اْىفَىَاحِشَ ٍَا ظَهَسَ ٍِِْهَا وٍََا تَطََِ‪ ،‬وَتَازِكِ ىََْا فِي ؤَظََِاعَِْا‪َ ،‬وؤَتِصَازَِّا‪ ،‬وَقُيُىتَِْا‪،‬‬
‫َوَؤشِوَاجَِْا‪ ،‬وَ ُذزِّيَّاذَِْا‪ ،‬وَذُةِ عَيَيَِْا إَِّلَ ؤَِّدَ اىرَّىَّابُ اى ّسَحِيٌُ‪ ،‬وَا ِجعَيَْْا شَامِسِيَِ ىِِْعََِلَ ٍُثِْْنيَ تِهَا‬
‫عَيَيِلَ‪ ،‬قَاتِيِنيَ ىَهَا‪َ ،‬وؤَذََِِِهَا عَيَيَِْا اىيَّهٌَُّ َؤحِعِِِ عَاقِثَرََْا فًِ ا ُألٍُىزِ مُيِّهَا وََؤجِسَِّا ٍِِِ خِصِيِ اىدُِّّيَا‬
‫َوعَرَابِ اآلخِسَجِ‬
‫اىيَّهٌَُّ َذقَثَّوْ َؤعََِيََْا فِي زَ ٍَضَاَُ اىيَّهٌَُّ َذقَثَّوْ ؤَعََِيََْا فِي زَ ٍَضَاَُ اىيَّهٌَُّ َذقَثَّوْ َؤعََِيََْا فِي َزٍَضَاَُ‬
‫زَتََّْا آذَِْا فِي اىدُِّّيَا حَعََْ ًح وَفِي اىْأخِ َسجِ حَعََْ ًح وَقَِْا عَرَابَ اىَّْازِ‬

‫‪8‬‬ ‫‪9‬‬

Anda mungkin juga menyukai