Kantor Bea dan Cukai atau biasa juga disebut dengan Pabean merupakan
instansi yang tertua di Indonesia, bahkan sudah ada sejak pemerintah Belanda.
Kata Pabean berasal dari bahasa Perancis yakni “DOUANE” yang artinya
Register. Secara resmi dinas Bea dan Cukai bediri pada masa penjajahan Belanda
yang dipimpin oleh J. P. Coen mulai berkuasa di Pulau Jawa, beliau mulai
menggunakan haknya untuk menetapkan hukum-hukum sesuai kehendaknya. Hal
tersebut dibuktikan dengan menetapkan tarif bea pada tanggal 1 Oktober 1620,
yang pada masa itu disebut dengan “Dinas DOUANE”. KPPBCadalah salah satu
instansi yang berada di lingkungan Kementerian Keuangan Republik Indonesia.
Kantor Bea dan Cukai bertugas merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan
standarisasi teknis di bidang kepabeanan dan cukai sesuai dengan kebijakan yang
ditetapkan oleh Menteri Keuangan dan berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku dan memungut cukai, Bea Masuk dan Bea Keluar serta
pajak dalam rangka impor. KPPBC memiliki Kantor Pusat di Jakarta, yang
disebut Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC).
KPPBC Tipe Madya Pabean C Pematangsiantar adalah instansi vertikal
dibawah DJBC Kementerian Keuangan. Terletak di Kota Pematangsiantar
Sumatera Utara, KPPBC Tipe Madya Pabean C Pematangsiantar mempunyai
komitmen untuk memberikan pelayanan dan melaksanakan pengawasan yang
terbaik kepada seluruh pengguna jasa Kepabeanan dan Cukai dengan
mengimplementasikan cara kerja yang cepat, efisien, akuntabel, dan responsif
terhadap kebutuhan pengguna jasa dengan dukungan instansi teknis terkait.
KPPBC Tipe Madya Pabean C Pematangsiantar pertama kali didirikan
pada 26 Januari 1952 dengan nama Kantor Inspeksi Bea dan Cukai Tipe B1. Pada
tahun 1994 namanya berubah menjadi Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe C,
kemudian berubah menjadi Tipe B pada tahun 2004 dan ganti nama pada tahun
5
2012 menjadi KPPBC Tipe Pratama. Kemudian pada tahun 2017 di ganti menjadi
KPPBC Tipe Madya Pabean C Pematangsiantar.
Adapun pilar DJBC dalam mengoptimalkan fungsinya yakni sebagai
berikut1:
1. Community Protector
Sebagai Pelayan dan Pengawas dalam perdagangan, DJBC menurut fungsi ini
adalah sebagai pelindung masyarakat. DJBC melindungi masyarakat dengan
membatasi barang-barang yang masuk ke Dalam Negeri. Seperti pembatasan
barang-barang yang berbahaya, baik bagi masyarakat maupun lingkungan.
Sehingga dapat menjaga keamanan dan kenyamanan dalam kehidupan
mayarakat.
2. Trade Facilitator
DJBC sebagai pelayan, atau pemberi fasilitas perdagangan. Maksudnya adalah
bahwa DJBC itu melayani perdagangan-perdagangan internasional dengan
memberikan fasilitas-fasilitas guna menunjang perdagangan. Contoh: DJBC
mengatur barang yang keluar/masuk dari atau ke dalam negeri yang
diperdagangkan.
3. Industrial Assistance
DJBC ikut menunjang industri dalam negeri agar dapat bersaing dengan
industri luar negeri. Menunjang atau membantunya dengan cara mengenakan
biaya atas barang dari luar negeri agar produk dalam negeri mampu bersaing.
Begitu pula sebaliknya, meringankan biaya untuk menjual barang ke luar
negeri.
4. Revenue Collector
DJBC sebagai Abdi Negara. Yaitu mencari uang dengan mengenakan biaya
pada barang dari luar negeri yang akan dijual di dalam negeri dan memberikan
biaya kepada barang tertentu seperti Rokok dan Minuman Keras untuk
keperluan perdagangan, dan semata-mata untuk Kas Negara yang selanjutnya
digunakan dalam pembangunan nasional bagi masyarakat maupun lingkungan,
6
sehingga dapat menjaga keamanan dan kenyamanan dalam kehidupan
masyarakat.
Gambar 2.1
KPPBC Tipe Madya Pabean C Pematangsiantar
7
Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
206.3/PMK.01/2014 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 168/PMK.01/2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, sebagaimana diubah dengan Peraturan
Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 188/PMK.01/2016, dijelaskan
bahwa wewenang yang menjadi wilayah kerja KPPBC Tipe Madya Pabean C
Pematangsiantar meliputi 1 (satu) Kotamadya dan 6 (enam) Kabupaten yang
berada di Provinsi Sumatera Utara sebagai berikut:
1. Kota Pematangsiantar
2. Kab. Simalungun
3. Kab. Toba Samosir
4. Kab. Samosir
5. Kab. Karo
6. Kab. Dairi
7. Kab. Pakpak Bharat
2.2 Visi, Misi, dan Motto KPPBC Tipe Madya Pabean C Pematangsiantar
8
Gambar 2.2
9
Gambar 2.3
10
2.4 Tugas/ Kegiatan Utama di KPPBC Tipe Madya Pabean C
Pematangsiantar
b. Urusan Umum
Tugas Pokok Urusan Umum adalah:
Mewujudkan data SIMPEG yang akurat.
Mencapai Indeks efektivitas kegiatan training dan retraining serta P2KP
Melakukan Updating data BMN strategis dalam rangka pengawasan dan
pengendalian BMN
Menyampaikan laporan ketertiban pegawai
Menyampaikan laporan Jam Latihan (JAMLAT) pegawai
Menyampaikan laporan pertanggungjawaban pembayaran gaji dan
tunjangan para pegawai
11
Mencapai indeks laporan monitoring dan evaluasi penyerapan anggaran
dan pencapaian output belanja
Mewujudkan pelaksanaan anggaran yang berkualitas
c. Subseksi Penindakan dan Penyidikan
Subseksi Penindakan dan Penyidikan memiliki tugas antara lain:
Tugas Pokok Subseksi Penindakan dan Penyidikan yaitu :
12
e. Subseksi Perbendaharaan dan Pelayanan
Tugas Pokok Subseksi Perbendaharaan dan Pelayanan yaitu :
13
Melakukan perusakan pita cukai yang sudah habis masa berlakunya (CK-
2);
Melakukan pelayanan permohonan merek baru dan pengawasan terhadap
tarif harga jual eceran hasil tembakau;
Melakukan pengawasan pemasukan atau tempat penimbunan pabean;
Merumuskan rencana kerja pelayanan kepabeanan dan cukai;
Melaksanakan pemeriksaan lokasi Menyelesaikan piutang Bea dan Cukai
14