(Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Sistem Ekonomi Indonesia)
Disusun oleh :
Jl. Ibu Ganirah No. 148 Cibeber, Kec. Cimahi Selatan, Kota Cimahi, Jawa Barat 40531
Telp. (022) 6676561
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan, karena atas rahmatnya saya dapat
menyelesaikan makalah ini yang berjudul.”PELAKU PELAKU EKONOMI”. Adapun tujuan dari
pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas matakuliah “Sistem Ekonomi Indonesia”
Dalam penulisan makalah ini penulis masih merasa banyak kekurangan baik pada teknis
penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang penulis miliki. Untuk itu kritik san
saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat di pahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya
makalah yang penulis susun ini dapat berguna bagi penulis sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan.
Cimahi, 2021
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I 1
PENDAHULUAN 1
1.1 LATAR BELAKANG 1
1.2 RUMUSAN MASALAH 2
1.3 TUJUAN 2
BAB II 3
PEMBAHASAN 3
2.1 PERAN BUMS 3
2.2 PERAN BUMN 5
2.3 PERAN KOPERASI 6
BAB III 9
PENUTUP 9
3.1 KESIMPULAN 9
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di dalam system perekonomian Indonesia dikenal ada tiga pilar utama yang
menyangga perekonomian, ketiga pilar tersebut adalah Badan usaha milik negara
( BUMN ), Badan usaha milik swasta ( BUMS ), dankoperasi atau dapat dikatakan bahwa
di dalam perekonomian nasional, ada dua kelompok pelaku ekonomi , yakni swasta dan
pemerintah. Kelompok swasta dapat dibagi dalam dua sub-kelompok, yakni koperasi
dan BUMS.
Sekarang pertanyaannya pelaku ekonomi yang mana yang selama ini paling
berperan atau belakangan ini semakin besarperannya di dalam perekonomian nasional,
terutama sebagai motor penggerak pertumbuhan PDB atau pendapatannasional.
Pertanyaan lainnya yang juga semakin penting adalah apakah perekonomian nasional
harus lebih mengandalkan pada BUMS, misalnya usahamikro, kecil dan menengah
(UMKM ) atau BUMN atau koperasi.
1.2 RUMUSAN MASALAH
A. Peran BUMS
B. Peran BUMN
C. Peran koperasi
1.3 TUJUAN
PEMBAHASAN
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa BUMS merupakan Pilar milik swasta
yang juga memiliki peran dalam berkembangnya perekonomian di indonesia, Menurut skala
usaha BUMS terdiri atas usaha mikro (UMI), usaha kecil (UK), usaha menengah (UM), dan
usaha besar (UB). Walaupun jumlah UB saat ini jauh lebih banyak dibandingkan pada awal Orde
Baru, namun masih jauh lebih kecil dibandingkan dengan jumlah perusahaan dari kategori
usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Menurut data dari kementerian Negara Urusan
Koperasi dan UKM (Menengkop & UKM) mencapai hampir 58 juta, jauh lebih banyak
dibandingkan UM dan UB.
Di indonesia sendiri UMKM berperan sangat penting khususnya dari perspektif kesempatan
kerja dan sumber pendapatan bagi kelompok miskin, distribusi pendapatan dan pengurangan
kemiskinan dan pembangunan ekonomi perdesaan Seperti di NSB. Namun dilihat dari
sumbangannya terhadap pembentukan PDB dan ekspor non-migas khusus produk-produk
manufaktur seperti para distributor alat safety jual perkakas dan inovasi serta pengembangan
teknologi, peran UMKM masih relatif rendah dan ini sebenarnya perbedanan yang pailng
menyolot dengan UMKM di NM. UMKM sangat penting karena ciri-ciri khas mereka.
a. Jumlah perusahaan sangat banyak sekali ( jauh melebihi jumlah UB ), terutama dari
kategori UMK. Berbeda dengan UB dan UM, UMK tersebar diseluruh pelosok perdesaan
termasuk di wilayah-wilayah yang relative terisolasi. Oleh karena itu kelompok usaha ini
mempunyai suatu signifikansi local yang khusu untuk ekonomi perdesaan.
b. Karena sangat padat karya yang berarti mempunyai suatu potensi pertumbuhan
kesempatan kerja yang sangat besar pertumbuhan UMKM dapat dimasukkan sebagai
suatu elemen penting dari kebijakan-kebijakan nasional untuk meningkatkan
kesempatan kerjan dan menciptakan pendapatan, terutama bagi masyarakat miskin.
Hal ini juga menjelaskan kenapa pertumbuhan UMKM menjadi semakin penting di
perdesaan terutama di daerah-daerah di mana sector pertanian mengalami stagnasi
atau sudah tidak mampu lagi menyerap pertumbuhan tahunan dari penawaran tenaga
kerja di perdesaan
c. Tidak hanya mayoritas dari UMKM terutama UMk, berlokasi diperdesaan kegiatan-
kegiatan produksi dari kelompok usaha ini juga pada umumnya berbasis pertanian.
Oleh karena itu upaya-upaya pemerintah mendukung UMKM sekaligus juga merupakan
suatu cara tak langsung namun efektif untuk mendukung pembangunan dan
pertumbuhan produksi di sector pertanian
e. Banyak UMKM bias tumbuh pesat, bahkan banyak UMKM bias bertahan pada saat
ekonomi Indonesia dilanda suatu krisis besar pada tahun 1997/1998. Oleh sebab itu
kelompok usaha ini dianggap sebagai perusahaan-perusahaan yang memiliki fungsi
sebagai basis bagi perkembangan usaha lebih besar. Misalnya UMK bias menjadi
landasan bagi pengembangan UM, dan UM bagi UB.
h. Walaupun banyak barang yang diproduksi oleh UMKM juga untuk masyarakat kelas
menengah dan atas, untuk yang terakhir kali ini proporsinya lebih kecil, terbukti secara
umum bahwa pasar utama bagi UMKM adalah untuk barang-barang konsumsi
sederhana dengan harga relatif murah, seperti pakaian jadi dengan disain sederhana,
meubel dari kayu, bamboo, dan rotan, barang-barang lainnya dari kayu, alas kaki, dan
alat-alat dapur dari aluminium dan plastic. Barang-barang ini memenuhi kebutuhan
sehari-hari dari masyarakat miskin atau berpendapatan rendah.
i. Sebagai bagian dari dinamikanya banyak juga UMKM ( khususnya UMK ) yang mampu
meningkatkan produktivitasnya lewat investasi dan perubahan teknologi walaupun
negara berbeda mungkin punya pengalaman berbeda dalam hal tersebut, tergantung
pada banyak factor. Pada umumnya pembanguna sektor terkait pada modal teknologi
atau pengetahuan dan SDM.
j. Salah satu keunggulan dari UMKM adalah tingkat fleksibilitasnya yang tinggi relatif
terhadap pesaingnya UB. Kelompok usaha ini dilihat sangat penting di industry-industri
yang tidak stabil atau ekonomi-ekonomi yang menghadapi perubahan-perubahan
kondisi pasar yang tepat, seperti krisis ekonomi 1997/1998 yang dialami oleh beberapa
negara di Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
Privatisasi BUMN telah menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat Indonesia.
Pihak yang setuju dengan privatisasi BUMN berargumentasi bahwa privatisasi perlu dilakukan
untuk meningkatkan kinerja BUMN serta mampu devisit APBN. Dengan adanya privatisasi
diharapkan BUMN akan mampu beroperasi secara lebih professional lagi logikanya dengan
privatisasi di atas 50 persen, maka kendali dan pelaksanaan kebijakan BUMN akan bergeser
dari pemerintah ke investor baru sebagai pemegang saham tersebar investor baru tentu akan
berupaya untuk bekerja secara efisien, sehingga mampu menciptakan laba yang optimal
mampu menyerap tenaga kerja yang lebih banyak serta mampu memberikan kontribusi yang
lebih baik kepada pemerintah melalui pembayaran pajak dan pembagian dividen. Sedangkan
pihak yang tidak setuju dengan privatisasi berargumen privatisasi tidak dilaksanakan maka
kepemilikan BUMN tetap di tangan pemerintah. Dengan demikian segala keuntungan maupun
kerugian sepenuhnya ditanggung oleh pemerintah mereka berargumentasi bahw devisit
anggaran harus ditutup dengan sumber lain, bukan dari hasil penjualan BUMN mereka
memprediksi bahwa defisit APBN juga akan terjadi pada tahun-tahun mendatang apabila
BUMN dijual setiap tahun untuk menutup defisit APBN, suatu ketika BUMN akan habis terjual
dan defisit APBN pada tahun-tahun mendatang tetap akan terjadi.
BUMN merupakan badan usaha yang didirikan pemerintah dan seluruh atau sebagian besar
modalnya dimiliki negara. Selain untuk melayani kepentingan umum, BUMN juga menjadi salah
satu sumber pendapatan negara.
Dalam sistem perekonomian peran BUMN adalah sebagai pelopor atau perintis dalam
sektor usaha yang belum diminati swasta. Selain itu, BUMN juga menjadi penyeimbang
kekuatan swasta, membantu pengembangan UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah), serta
melakukan kegiatan produksi dan distribusi sumber daya yang terkait dengan hajat hidup
banyak orang.
BUMN yang seluruh atau sebagian besar modalnya berasal dari pemerintah, terbagi menjadi
tiga bentuk utama. Ketiganya yaitu Perusahaan jawatan atau Perjan, Perusahaan umum, dan
Perseroan atau Persero.
Perusahaan Jawatan atau Perjan adalah BUMN yang seluruh modalnya dimiliki negara dengan
tujuan pelayanan umum, tanpa tujuan mencari keuntungan. Contohnya RSUP dr. Karyadi dan
RSCM di bidang kesehatan, serta TVRI dan RRI di bidang informasi.
Perusahaan umum atau Perum adalah BUMN yang modalnya dimiliki negara dan tidak
terbagi atas saham, yang bertujuan memberi manfaat umum berupa barang serta jasa.
Contohnya seperti Perum Peruri untuk percetakan uang, Perum Pegadaian untuk penggadaian
barang dan jasa, BPJS Kesehatan sebagai penyedia layanan kesehatan, Perumnas di bidang
perumahan, Perum Bulog sebagai penyedia beras nasional, dan lain-lain.
Terakhir, Persero adalah BUMN yang modalnya terbagi dalam saham yang seluruhnya
atau paling sedikit 51% saham dimiliki negara, dengan tujuan mengejar keuntungan. Contohnya
yaitu PT KAI di bidang transportasi kereta api, PT Telkom di bidang telekomunikasi, PT PLN di
bidang jasa listrik, PT Kimia Farma untuk obat-obatan, PT Pertamina untuk minyak dan gas,
serta PT Garuda Indonesia untuk jasa perhubungan.
BUMN dapat mengelola dan menggunakan cabang produksi pokok untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat demi tercapainya kesejahteraan rakyat
BUMN menjadi salah satu sumber pendapatan negara yang berasal dari pendapatan non pajak
BUMN dapat menyediakan lapangan pekerjaan sehingga dapat mengurangi pengangguran
Pemerintah melalui BUMN dapat melayani masyarakat dengan lebih maksimal
BUMN dapat membantu mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional.
Peran BUMN juga ditegaskan dalam Undang-Undang No. 19 Tahun 2003, yaitu:
Koperasi ini bisa diartikan sebagai badan usaha yang mempunyai anggota, dimana setiap
anggota memiliki tugas dan tanggung jawab masing-masing. Setiap anggota mempunyai hak
suara yang sama dalam setiap keputusan yang akan diambil, karena berdasarkan pada
musyawarah dan mufakat.\
Keberadaan koperasi di Indonesia memiliki peran penting bagi setiap lembaga dan anggota
yang menjalankannya, salah satunya untuk membangun perekonomian. Berikut adalah
beberapa peran koperasi dalam perekonomian Indonesia yang kamu harus ketahui, yaitu:
Berdasarkan UU No.25 tahun 1992 tentang perkoperasian, ada beberapa fungsi koperasi bagi
masyarakat dan negara, yaitu :
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
pelaku ekonomi selama ini berperan di dalam perekonomian nasional, terutama sebagai
motor penggerak pertumbuhan PDB atau pendapatan nasional. Semua pihak memiliki peran
yang vital dalam menopang ekonomi sebuah negara. Dan yang paling penting, semua peran
saling mempengaruhi saat menjalankan kegiatan perekonomian dalam sebuah negara. Dengan
menggunakan sistem akuntansi yang baik, perekonomian negara tidak hanya dapat
berkembang dengan baik tetapi juga dapat membantu kesejahteraan masyarakat secara lebih
luas.
Secara umum peran para pelaku ekonomi adalah sebagai penggerak kegiatan produksi,
distribusi dan konsumsi untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera, adil dan merata.