Anda di halaman 1dari 5

NASKAH SHOTING “GALAU”

----------------------------------------------------------------------------------------------
SCENE 1
 Lokasi Warkop
Pada jam 10.00 pagi disebuah warung kopi Pak Imam sedang menghadapi secangkir
kopi. Tetapi kopi itu tidak diminum hanya diaduk-aduk (kamera close up nyoting
kopi yang diaduk)
 Tempat parkir warkop
Pada jam 10.30 ada mobil masuk ke parkir, kemudian sopir membukakan pintu
(dishot – kaki keluar dari mobil sambil jalan mulai dari bawah ke atas ) keluar
seorang perempuan cantik yang berpakaian seperti pejabat.
Perempuan tersebut duduk disalah satu meja, kemudian perempuan itu tak sengaja
melihat Pak Imam yang sedang mengaduk-aduk kopinya. Dengan ekpresi terkejut
kemudian di berdiri dan mendatangi Pak Imam (gurunya waktu SMA)
Susi : Pak Imam...
Imam : (ekspresi bingung melihat perempuan yang memanggilnya)
Susi : (memegang cangkir pak Imam) kopi bapak sudah dingin tapi masih penuh.
Apa bapak sudah lama disini ?
Imam : (hanya mengangguk )
Susi : Pak Imam lupa sama saya...?
Imam : Bukan lupa tapi kamu pakai masker, wajah kamu gak kelihatan. Kamu siapa ?
Susi : (membuka masker, kemudian tersenyum) Susi bapak...
Imam : (ekspresi kaget) Masya Allah susi toh...pangling bapak
Susi : Saya boleh duduk pak.. ?
Imam : (memberi isyarat dengan tangan untuk mempersilakan duduk)
Susi : Kalau saya lihat sepertinya pak Imam ada masalah..
Imam : ora onok (tidak adak) masalah sus...
Susi : Tidak usah bohong bapak, saya sudah paham kareakter bapak. Saya tidak
pernah melihat bapak seperti ini.
Imam : (tertawa) he...he..he kuwe kok yo eroh ae (kamu kok tahu saja)
Susi : Inggih kulo ngertos (Iya saya tahu) pak (tersenyum) kalau boleh tahu ada
masalah apa pak ?
Imam : (Pandangan menerawang kedepan ) masalahnya begini....
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------

SCENE 2
 Setting di rumah pak Imam
Pak Imam naik sepeda motor, kemudian parkir sepeda motor di halaman rumahnya.
Dia turun dari motornya kemudian ambil tas kemudian masuk ke rumahnya.
Imam : (mengetuk pintu) Assalamu’alaikum....
Tina : Wa’alaikumsalam wr.wb (menjawab dari dalam rumah)
Imam : (duduk di kursi tamu sambil menaruh tas dia merebahkan badanya ke kursi
untuk melepas lelah)
Tina : (dari dalam rumah menghampiri suaminya kemudian
mengulurkan/menyadongkan tangannya) mana mas...!
Imam : Bentar toh dik aku baru datang ini lho...(kemudian membuka tas ambil
amplop dan diberikan ke Tina)
Tina : (Membuka amplop yang berisi uang, dengan wajah jengkel) Ya Allah
mas...mas kok cuma segini. Kamu ngak tahu toh sekarang serba naik. Listrik
naik, BBM naik, minyak goreng naik.... Cuma gajimu tok sing gak naik mas.
Imam : (ekpresi wajah masih lelah) Sabar dek.... itu rezeki dari Allah. Mbok yo
disyukurin toh.
Tina : orah wareg aku mangan syukur mas...!
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------------------

SCENE 1
 Setting di warung kopi

Susi : (mangut..mangut)
Imam : (memanggil pelayan) mbak..(sambil melambaikan tangan)
Pelayan : datang...iya pak.
Imam : mau minum apa sus..
Susi : Coklat hangat ada mbak..?
Pelayan : ada lagi..
Susi : cukup itu saja
Imam : Kok bisa disini..ada kegiatan apa?
Susi : teman-teman mau kumpul pak.... rencana mau reuni
Susi : ini mohon maaf ya pak (ekpresi wajah sedih) kok pak imam sampai segalau
ini ...kenapa ?
Iman : (mengaduk kopinya)..
Susi : sepengetahuan saya pak Imam adalah guru yang ceria, membuat suasana
selalu bahagia.
Imam : (close up wajah pak imam)

-------------------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------------------

SCENE 3
 Setting di rumah pak Imam
Shot hp berdering sampai 3 x...panggilan dari Hendri, kemudian pak imam datang
mengankat HP yang terletah di atas meja, melihat siapa yang memanggil dan melihat
WA
Imam : (baca WA, isisnya wis ta Tin tinggal aja bojo keremu..wis ndang ayo mbek
aku)

-------------------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
SCENE 1
 Setting di warung kopi
Susi : (mangut..mangut)
Imam : (shoot wajah pak Imam)

-------------------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------------------

SCENE 4
 Setting di rumah Pak Imam
Hendri datang ke rumah dengan membawah bingkisan...hendri mengetuk pintu
Tina : membuka pintu...
Hendri : memberikan bingkisan
Pak Imam kebetulan melihat kejadian tersebut dari jauh...(mau plg ke rumah)
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------------------

SCENE 5
 Setting di warung kopi (masa lalu)
Saat di warung kopi pak Imam tanpa segaja ketemu dengan bapak Kepala Sekolah
(Joko)
Joko : Pak Imam...
Imam : (menoleh ke sumber suara) pak Joko...
Joko : Disini ternyata, bukanya pak Imam hari ini ada jam.
Imam : (dengan wajah bersalah) mohon maaf pak Joko..
Joko : Ada apa pak Imam sering tidak hadir di Sekolah ?
Imam : Tidak ada apa-apa pak
Joko : Selama ini pak Imam termasuk guru teladan, tapi kenapa akhir-akhir ini saya
lihat pak Imam sering meninggalkan tugas.
Imam : yak pak, tidak ada apa-apa...

-------------------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------------------

SCENE 1
 Setting di warung kopi (sekarang)
Iama : aku meninggalkan tugas karena mencari kerja yang gajinya layak untuk
keluarga
Susi : Terus bapak tidak mengajar ?
Imam : kalau mengajar gajinya hanya segitu.
Susi : jangan pak...kasihan anak-anak
Sekolah butuh guru seperti pak Imam, saya bisa seperti ini karena pak Imam.
Tanpa bimbingan, motivasi dari pak Imam mungkin saya tidak bisa seperti
ini.

-------------------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------------------

SCENE 6
 Setting di rumah (masa lalu)
Bapak pak Imam (Narwi) lagi sakit... terbaring di tempat tidur dan pak Imam ada
disisinya, waktu itu pak Imam belum menikah,
Narwi : mam..bapak dari dulu ingin punya anak yang jadi guru, kamu jadi guru ya..!
Imam : inggih bapak.

-------------------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------------------

SCENE 1
 Setting di warung kopi (sekarang)
Susi : itu juga amanah pak.
Kemudian teman-teman susi datang... menyapa pak imam dan salaman dengan pak
Imam. Setelah itu susi dan teman-temanya mengobrol. (shooting situasi obrolan susi
dan teman-temanya) dari obrolan dihasilkan bahwa susi dkk tidak jadi reuni dana
tersebut dibuat untuk mengontrak rumah untuk dijadikan tempat bimbel yang diberikan
ke pak Imam.

-------------------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------------------

SCENE 7
3 tahun kemudian....
Pak Imam didampingin istri untung memotong pita peresmian cabang bimbelnya.
MC : Alhamdulilah hari ini telah dibuka cabang bimbel “ILC” (Imam Learning
Center) yang dihadiri oleh susi dkk.

%%%%% THE END %%%%%%%

Anda mungkin juga menyukai