Anda di halaman 1dari 3

Implikasi Hukum terhadap Anak di Luar Nikah dalam Waris Perdata di Indonesia:

I. Latar Belakang

II. Rumusan Masalah

III. Analisis Masalah


 Pengertian Waris Perdata
Hukum waris merupakan salah satu bagian dari hukum perdata, belu terdapat
kodifikasi. Hal ini berati bahwa bagi berbagai golongan penduduk Indonesia masih berlku
hukum yang berbeda-beda, seperti:

1. Hukum waris Adat, sampai saat sekarang hukum waris adat pada masing-masing
daerah masih diatur secara berbeda-beda
2. Hukum waris Islam, bagi mereka yang bneragama islam (sebagian penduduk
Indonesia yang beragama islam). Hukum wris islam ini diatur dalam instruksi
Presiden No;1 Tahun 1991 tentang Kompilasi Hukum Islam (Pasal 171-214 KHI)
3. Hukum waris Barat, bagi mereka yang tunduk pada Hukum Perdata Barat, berlaku
ketentua dalam KUHPerdata (BW).
Hukum waris diatur bersama-sama dengan hukum benda, alasannya:
a. Hukum waris dianggap sebagai suatu hak kebendaan (Pasal 528 KUHPerdata)
b. Hukum waris merupakan salah satu cara yang ditentukan secara limitative
oleh UU untuk memperoleh hak milik (Pasal 584 KUHPerdatta))

Sampai saat ini baik para ahli hukum Indonesia maupun di dalam kepustakaan ilmu
hukum Indonesia, belum terdapat keseragaman pengertian sehingga istilah untuk
hukum waris masih beraneka ragam.
Markeling, I. K. (2016). Bahan Ajar Hukum Perdata (Pokok Bahasan : Hukum Waris).
Fakultas Hukum Universitas Udayana, 1–16. https://simdos.unud.ac.id/

 Pengertian Anak di Luar Nikah


Anak di luar nikah adalah anak yang dilahirkan dari hasil hubungan antara seorang
perempuan dan seorang laki-laki di luar pernikahan yang sah, atau yang keduanya tidak

mempunyai ikatan perkawinan dengan orang lain dan tidak ada larangan untuk saling

menikahi (Satrio, 2005:108).

Menurut perspektif hukum perdata Barat berdasarkan Kitab Undang- Undang Hukum

Perdata, Pengertian anak luar kawin ( anak-anak tidak sah) digunakan dalam 2 (dua)

pengertian:

1. Dalam arti luas, adalah anak-anak yang dilahirkan di luar perkawinan

termasuk di dalamnya anak hasil perselingkuhan (overspelig) dan sumbang

(bloedschenning), atau anak yang dilahirkan di luar perkawinan karena

zina dan sumbang.

2. Dalam arti sempit, ialah anak-anak yang dilahirkan di luar perkawinan yang

sah, yang bukan dari anak-anak hasil perselingkuhan dan sumbang atau bukan

dari hasil zina dan sumbang (Rachmadi Usman, 2014:181).

Kemudian anak yang lahir di luar nikah menurut istilah yang dipakai atau dikenal dalam

hukum perdata dinamakan Natuurlijk kind (anak alami). Karena anak yang lahir di luar

nikah adalah anak yang terlahir di luar pernikahan yang sah, dalam hal ini, anak yang

dilahirkan oleh seorang ibu, tetapi tidak dibenihkan oleh seorang lak-laki yang berada dalam

perkawinan yang sah dengan ibu dari anak tersebut. Oleh sebab itu, anak-anak luar nikah

yang dimaksud dalam hukum perdata adalah anak yang dibenihkan dan dilahirkan di luar

pernikahan, dalam istilah lain yang tidak diartikan sebagai anak zina.

Mathematics, A. (2016). 済無 No Title No Title No Title. 1–23.

 Pengaturan Waris Perdata bagi Anak di Luar Nikah di Indonesia


 Pelaksanaan Waris Perdata bagi Anak di Luar Nikah di Indonesia
 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pelaksanaan Waris Perdata bagi Anak di Luar
Nikah

IV. simpulan
V. Dapus

Anda mungkin juga menyukai