Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak
mewakili pandangan redaksi Kompas.
Kebutuhan wisata terlihat semakin meningkat. Aneka daya pikat wisata tergantung kesukaan
atau passion peminat wisata. Salah satunya peminat wisata kebumian khususnya aspek
geologi geomorfologi sehingga muncul kesukaan geotourism atau geo wisata. Salah satu
tujuan geowisata adalah menikmati geopark atau taman bumi. Mari jalan-jalan ke Taman
Bumi Global Gunung Sewu khususnya geosite Siung-Wediombo di Gunung Kidul, DIY.
Perjuangan panjang Indonesia untuk memiliki geopark tingkat dunia atau taman bumi global
dan didukung oleh banyak media massa. Perkembangan konsep geopark ini
mengintegrasikan pengelolaan warisan geologi (geological heritages) dengan warisan budaya
(cultural heritages) dari suatu wilayah untuk tiga tujuan utama, yakni konservasi, edukasi dan
pembangunan berkelanjutan. Dengan demikian, keberadaan sebuah geopark tidak hanya
membawa misi konservasi dan ekonomi saja, tetapi juga harus dapat menjadi media edukasi
dan pemberdayaan masyarakat lokal.
Persiapan dan kesiapan akan dinilai oleh assessor dengan 5 poin besar indikator yakni tata
ruang dan geologi, managemen pengelolaan, persepsi dan pendidikan lingkungan,
kepentingan perspektif pariwisata, dan terakhir keberlanjutan pembangunan ekonomi
kewilayahan.
Nah, prestasi besar perolehan Taman Bumi Global Gunung Sewu akan sangat sayang kan
kalau tidak kita apresiasi melalui pengenalan dan pemeliharaan. Yook mari kita mengenal lalu
peduli Taman Bumi Global Gunung Sewu anugerah bagi bangsa Indonesia.
Sebaran geosite dalam geoarea di global geopark Gunung Sewu (dok pri)
Taman Bumi Gobal Gunung Sewu memiliki 33 geosite, antara lain situs kebumian warisan
alam (terdiri dari 30 situs geologi dan 3 situs nongeologi. Semuanya terdistribusi dalam 3
geoarea, yaitu geoarea Gunung Kidul sebanyak 13 geosite, geoarea Wonogiri sebanyak 7
geosite, dan geoarea Pacitan sebanyak 13 geosite). Pengelolaannya menjadi lintas provinsi
karena mencakup provinsi DIY, Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Geoarea Gunung Kidul memiliki situs kebumian: muara Bengawan Solo Purba di Sadeng,
formasi gunung api purba Nglanggeran, formasi Sambipitu, Goa Pindul, Kali Suci, Luweng
Jomblang, Wedi Ombo, air terjun Srigetuk, pantai Baron-Kukup-Krakal, Luweng Cokro,
Goa Ngingrong, Hutan Wanagama sampai Hutan Turunan. Masing-masing memiliki
kekhasannya sendiri-sendiri. Artikel ini akan menyajikan pengalaman mengunjungi situs
kebumian (geosite) Siung-Wediombo.
"Di daerah yang relatif sempit di pantai Selatan Gunung Sewu ini terdapat fenomena geologi
yang sangat menarik. Bentang alam pantai landai berpasir putih dipengaruhi oleh jenis batuan
dan struktur geologi (sesar, kekar). Segmen pantai bagian Timur (Wediombo) ditempati oleh
batuan gunungapi (breksi gunungapi, lava setempat retas, andesit) dan terobosan mikrodiorit
yang berumur sekitar 40 juta tahun."
"Segmen bagian Barat (siung) disusun oleh batu gamping formasi Wonosari. Sentuhan
stratigrafi antara baguan gunungapi dan batuan gamping yang umurnya berbeda jauhserta
fenomena pensesaran dan pengangkatan aktif dapat diamati dengan baik."
"Mari kita indahkan seruan peduli kawasan konservasi perairan Wediombo ya, dimohon
untuk tidak membawa pulang pasir dan terumbu karang, biar keelokan pantai ini lestari
hingga cucu cicit kita."
Saat bertanya kepada petugas, di mana posisi laguna. Beliau sangat mewanti-wanti karena
lokasinya berbahaya. Berdasarkan pantauan lokasinya di belakang Dander Fishing Zone. Nah
dari spot papan nama pantai Wediombo, sebagian lansekap pantai terlihat sekalian memindai
posisi laguna dan kondisi laut terlihat surut, semoga dapat mencapainya..
Paduan pasir putih dan batu volkanik purba di wdiombo (dok pri)
Hamparan pasir putih lembut berlatar bebatuan asal gunung api purba menjadi ornamen
lansekap pantai yang cantik. Berkali-kali para sahabat berdecak, lansekap yang khas. Pantai
yang menghadap ke Barat, pastinya akan menyuguhkan panorama cantik saat bola mentari
turun ke peraduan, sehingga pantai Wediombo ini menjadi incaran pemburu sunset.
Wediombo-teriris tajam (dok pri)
Lempengan endapan lava bergurat membentuk mozaik alami nan cantik. Pada beberapa
bagian terlihat gundukan pseudokarst (karst semu) karena lapisan luarnya terlihat seperti
karang namun bagian inti dalam adalah batuan volkanik.
Wediombo kala batu bercerita (dok pri)
Di hadapan kami inilah laguna Wediombo.... "Laguna, sekumpulan air asin yang terpisah dari
laut oleh penghalang yang berupa pasir, batu karang atau semacamnya"
Usai menikmati pesona laguna dan parade bebatuan di Pantai Wediombo kami bergeser
sedikit ke Barat, ya hanya bergeser karena letaknya sungguh berdekatan. Mari menikmati
Pantai Siung yang berada di Dusun Wates, Desa Purwodadi, Kecamatan Tepus, Kabupaten
Gunungkidul. Satu deretan dengan Pantai Nglambor yang terkenal dengan snorkelingnya.
mushroom like sea-stack di pantai siung-geopark Gunung Sewu (dok pri)
Keistimewaan fenomena geologi di sisi Barat Pantai Siung diantaranya adalah "jamur
raksasa" sea-stack terbangun seperti cendawan atau mushroom like sea-stack. Berteduh di
seputar jamur adalah para "liliput" ataupun kurcaci yang menikmati alunan ombak di
seputarannya. Saya mencari-cari ikon siung atau geligi wanara/kera yang dikaitkan dengan
legenda dan bentukan karang yang tahan gerusan ombak.
blocky limestone caused by fault nampak menjulang di sisi Barat pantai Siung (dok pri)
Batu gamping yang terbongkahkan oleh sesar atau blocky limestone caused by fault nampak
menjulang di sisi Barat. Para teruna terlihat sangat menikmati relung-relung menantangnya.
Sering sekali untuk perlombaan panjat tebing bahkan skala internasional.
pahatan agung karang Siung (dok pri)
Pengamatan lebih lanjut, betapa variasi guratan karang yang luar biasa. Tak ada yang sama
dalam keberagaman ini, setiap individu ceruk menata harmoni keindahan bongkahan karang.
Beberapa pengunjung "kreatif" memanfaatkan ceruk sebagai "loker alas kaki nan mewah".
Menatap bongkahan batu karang (Siung) serasa mendengar nyanyian batu karang yang
teguh...di gelorapun tegak...
Menuju lokasi Taman Bumi global Gunung Sewu, geosite Siung-Wediombo ini tidak terlalu
sulit, sekitar 2,5 jam dari Yogyakarta atau hampir 4 jam dari kota kami Salatiga. Perjalanan
yang terbayar dengan kekaguman, pantaslah Siung-Wediombo menjadi bagian pesona tingkat
dunia. Mari peduli taman bumi (geopark) dan memelihara kelestariannya.