Anda di halaman 1dari 21

l i s i s

n a i z i
g By Kelompok
a
8
pada
usia
dewasa
Dafa Arifiansyah Jayanti Dwi L
1905015093 1905015255
Merin Dwi A. P
Dafa Pabertiyan 1905015237 Yunita Fachriza P
1905015030 2005015213
Indeks Masalah
Faktor yang
Masa Tubuh Gizi Dewasa
Mempengaruhi
Gizi Dewasa
Kebutuhan Perilaku
Gizi Dewasa Makan

t o pik
b ah a

n
as
Klasifikasi Analisis
Usia Studi Kasus
Latar Asupan
Gizi
Overweight
Belakang
D ou bl e Bu rd
e n N u t r i t i on
Kebutuhan

Obesitas Gizi
Lebih
Status
Gizi Gizi
Kurang
Underweight

Kekurangan Energi
Protein (KEP)
Klasifikasi Usia Dewasa
Berdasarkan klasifikasi
menurut Depkes, 2009 usia
dewasa dikelompokkan pada usia
26 tahun sampai 45 tahun.

Masa Dewasa Awal


26 - 35 Tahun

Masa Dewasa Akhir


36 - 45 Tahun
Kebutuhan gizi
usia Dewasa
Pada orang dewasa dibutuhkan sekitar 1700
sampai 2250 kalori per hari. Asupan nutrisi
tersebut akan diubah menjadi energi untuk
beraktivitas. Kebutuhan nutrisi pada orang
dewasa meliputi makronutrien yang terdiri dari
protein (11%), karbohidrat (45% - 65%) dan
lemak (30%). Sedangkan untuk mikronutrien
terdiri dari vitamin, mineral dan Nirgizi.
Kecukupan zat gizi untuk dewasa perhari
Indeks Masa Tubuh
Kurus Normal Gemuk
Kekurangan BB tingkat
Tidak terjadi kekurangan Kelebihan BB tingkat
berat (<17,0)
maupun kelebihan BB ringan (25,1 - 27,0)
Kekurangan BB tingkat
(18,5 - 25,0) Kelebihan BB tingkat
ringan (17,0 - 18,4)
berat (>27,0)

Perhitungan IMT berdasarkan


Kemenkes ialah berat badan dalam kg
dibagi dengan tinggi badan dalam m.
Faktor yang
mempengaruhi
gizi dewasa
Tingkat kecukupan energi dan
zat gizi makro,
Pengetahuan gizi seimbang,
Aktivitas fisik,
Gaya hidup,
Kualitas tidur, dan
Kebiasaan merokok.
Masalah gizi
dewasa
Permasalahan gizi orang dewasa lebih cenderung
pada kelebihan berat badan. Masalah ini muncul
dikarenakan perilaku gizi yang salah, seperti pemilihan
bahan makanan yang tidak benar, ketidakseimbangan
antara konsumsi gizi dengan kecukupan gizi yang
dianjukan, dan melakukan gaya hidup yang tidak baik.

Penyakit yang sering ditemui


seperti anemia, obesitas,
hipertensi, hiperkolesterol,
diabetes melitus, serta PJK.
Perilaku makan Sosiodemografi
Pada umumnya dewasa mempunyai kebiasaan
Faktor sosiodemografis yang
makan yang kurang baik. Ada beberapa
mempengaruhi kebiasaan makan adalah
faktor yang menjadi penyebabnya seperti:
jenis kelamin dan status sosioekonomi
(pendapatan dan pendidikan).

Lingkungan
budaya psikologi
Budaya cukup menentukan jenis makanan yang
sering dikonsumsi. Demikian pula letak Faktor psikologis menimbulkan kebiasaan
geografis mempengaruhi makanan yang makan yang tidak sehat yaitu berupa
diinginkannya. Sebagai contoh, nasi untuk makan yang tidak terkontrol, makan
orang-orang Asia dan Orientalis, pasta untuk ketika tidak lapar dan makan dengan
orang-orang Italia, curry (kari) untuk orang- alasan menghibur diri. Hal ini dapat dipicu
orang India merupakan makanan pokok. oleh stress dan suasana hati.
Analisis
Studi kasus
Masalah Gizi Pada Pekerja Di Penggergajian
Kayu H. Nasir Kelurahan Klender

HIPERTENSI
Hasil Pengukuran Responden
Hasil wawancara

Riwayat Keluarga

Sebanyak 3 responden (30%) 30%


terdapat riwayat keluarga yang Ya
menderita hipertensi. Sedangkan,
sebanyak 7 responden (70%) tidak 70%
Tidak
terdapat riwayat keluarga yang
menderita hipertensi.
Perilaku Rokok

Berdasarkan hasil wawancara didapatkan hasil bahwa seluruh


responden merokok (100%). Untuk konsumsi rokok harian antara 1 - 10
batang rokok per hari sebanyak 3 responden (30), untuk konsumsi rokok
harian antara 11 - 24 batang rokok per hari sebanyak 5 responden
(50%), sedangkan untuk konsumsi rokok harian antara > 25 batang
rokok per hari sebanyak 2 responden (20%).
Konsumsi Alkohol

Sebanyak 3 responden (30%) mengkonsumsi


30%
alkohol. Sedangkan, sebanyak 7 responden Ya
(70%) tidak mengkonsumsi alkohol.
Sebanyak 2 responden mengkonsumsi 70%
alkohol sebanyak 1-2 kali dalam sebulan. Tidak
Sedangkan, sebanyak 1 responden masuk
kedalam kategori jarang yaitu dalam
mengkonsumsi 3-4 kali dalam sebulan.
Konsumsi Makanan Olahan
20%
Tinggi Garam Tidak

Sebanyak 8 responden (80%) mengkonsumsi


makanan olahan tinggi garam. Sedangkan, 80%
Ya
sebanyak 2 responden (20%) tidak
mengkonsumsi makanan olahan tinggi garam.
Konsumsi Sayur

Konsumsi Sayur dan Buah 30%


Tidak
70%
Sebanyak 7 responden (70%) sering Ya
mengkonsumsi sayur. Sedangkan, sebanyak 3
responden (30%) jarang mengkonsumsi sayur.

Konsumsi Buah
Sebanyak 3 responden (30%) sering
mengkonsumsi buah. Sedangkan, sebanyak 7
responden (70%) jarang mengkonsumsi buah 30%
dikarenakan tergantung persediaan. Ya
70%
Tidak
Pola Tidur

Sebanyak 5 responden (50%) memiliki pola tidur


20%
7-8 jam
kurang dari 4 jam. Sedangkan sebanyak 3
responden (30%) memiliki pola tidur 5 sampai 6 50%
jam. Sedangkan sebanyak 2 responden (20%)
30% < 4 jam
memiliki pola tidur cukup yaitu 7-8 jam. 5-6 jam
Saran
Mengonsumsi makanan yang lengkap Membatasi mengonsumsi makanan yang
mengandung kalori serta bergizi tinggi, bukan tinggi minyak dan tinggi kadar garam
hanya tinggi kalori saja
Selain meningkatkan konsumsi makanan
Jika diperlukan, cara mengatasi kurang gizi
kaya zat besi, juga perlu menambah
pada orang dewasa juga bisa dengan memberi
makanan yang banyak mengandung
minuman tambahan seperti susu untuk bantu
vitamin C, seperti pepaya,jeruk, nanas,
menambah berat badannya
pisang hijau, sawo kecik, sukun, dll.
Peningkatan kadar Hb dilakukan dengan
pemberian makanan sumber zat besi yang Melakukan pengecekan rutin tekanan
berasal dari bahan makanan hewani dan nabati darah dan kadar gula darah
k y o u
a n

th

Anda mungkin juga menyukai