Anda di halaman 1dari 4

TUGAS PENGANTAR ILMU HUKUM

Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki panjang garis pantai mencapai
95.181 Km, terdiri dari sekitar 17,508 pulau dan sebanyak 6.000 diantaranya berpenduduk.
Letak wilayah Indonesia berada di posisi geografis sangat strategis, karena menjadi
penghubung dua samudera dan dua benua, yaitu Samudera India dengan Samudera Pasifik,
dan Benua Asia dengan Benua Australia. Indonesia sebagai negara maritim memiliki potensi
perikanan yang mampu memperkuat sektor ekonomi negara dan sebagai aset pembangunan
Indonesia. Sehingga untuk mengelola, dan mengamankan wilayah perairan yang demikian
luas menjadi tanggung jawab yang besar dan berat bagi pemerintah. Saat ini begitu maraknya
kasus Illegal fishing atau pencurian ikan di wilayah perairan Indonesia yang dilakukan oleh
nelayan dari negara-negara tetangga. Sehingga menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah
untuk menanggulanginya dengan pembentukan aturan hukum yang sesuai dengan kebutuhan.
Indonesia sendiri telah mengatur wilayah kelautannya melalui UNCLOS 1982 dan diperkuat
dengan UU No. 32 Tahun 2014 tentang Kelautan. Serta memiliki aturan yang melindungi
kekayaan laut khususnya perikanan melalui UU No. 45 Tahun 2009 tentang Perubahan atas
UU No. 31 Tahun 2004 tentang Perikanan.

Soal:

1. Pada hakikatnya, sumber hukum dibagi menjadi sumber hukum materiil dan sumber
hukum formil. Sumber hukum materiil merupakan faktor-faktor yang dianggap dapat
membantu pembentukan hukum. Coba jelaskan menurut analisis saudara disertai
contoh.
2. Berdasarkan artikel di atas, analisis oleh saudara faktor-faktor apa yang mendasari
pembentukan hukum terkait perlindungan wilayah perairan Indonesia serta
pengaturan perikanan. Jelaskan.
3. Undang-undang merupakan salah satu sumber hukum formil. Untuk berlakunya
undang-undang terdapat beberapa asas. Sebutkan apa saja asas-asas tersebut dan
menurut saudara pada artikel di atas terkandung asas apa. Jelaskan

Jawaban:
1. Sumber hukum materiil merupakan faktor-faktor yang dianggap dapat membantu
pembentukan hukum. Faktor-faktor yang dimaksud yaitu:
a. Faktor idiil
Beberapa patokan yang tetap tentang keadilan yang harus ditaati oleh para
pembentuk undang-undang ataupun para pembentuk hukum lainnya dalam
melaksanakan tugasnya.
b. Faktor riil
Hal-hal yang benar-benar hidup dalam masyarakat dan merupakan petunjuk hidup
bagi masyarakat yang bersangkutan. Yang termasuk faktor riil antara lain:
1) Struktur ekonimi dan kebutuhan masyarakat.
2) Adat istiadat dan kebiasaan yang dilakukan berulang-ulang dan menjadi pola
tingkah laku yang tetap.
3) Keyakinan tentang Agama dan sesusilaan
4) Berbagai gejalan dalam masyakarat

Marhaenis (BMP ISIP4130 hal 6.5) mengemukakan bahwa sumber hukum


materiil, ialah sumber hukum yang dilihat dari segi isinya. Contohnya, KUHP segi
materiilnya ialah mengatur tentang pidana umum, kejahatan, dan pelanggaran.
Sedangkan , KUH Perdata, dari segi materiilnya mengatur tentang masalah orang
sebagai subyek hukum, barang sebagai obyek hukum, perikatan, perjanjian,
pembuktian, dan kadaluwarsa.
Selain itu, sumber hukum materiil yaitu sumber hukum yang menentukan isi
hukum atau sumber dari mana materi hukum itu diambil. Contohnya Pancasila
sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia. Pancasila menjadi sumber hukum
materiil peraturan perundang-undangan di Indonesia.

2. Faktor-faktor apa yang mendasari pembentukan hukum terkait perlindungan wilayah


perairan Indonesia serta pengaturan perikanan berdasarkan artikel tersebut.
a. Faktor idiil
Dalam artikel tersebut patokan pembentukan hukum terkait perlindungan wilayah
perairan Indonesia serta pengaturan perikanan adalah UNCLOS 1982
b. Faktor riil
1. Letak wilayah Indonesia berada di posisi geografis sangat strategis, karena
menjadi penghubung dua samudera dan dua benua
2. Indonesia sebagai negara maritim memiliki potensi perikanan yang mampu
memperkuat sektor ekonomi negara dan sebagai aset pembangunan Indonesia.
3. Maraknya kasus ilegal fishing atau pencurian ikan di wilayah perairan
Indonesia yang dilakukan oleh nelayan dari negara-negara tetangga.

3.Asas tentang berlakunya suatu undang-undang, yaitu:


a) Asas tidak berlaku surut, artinya perundang-undangan hanya berlaku ketika
produk hukum ini telah dinyatakan berlaku, sehingga segala perbuatan yang
pernah terjadi sebelumnya tidak dapat kemudian diterapkan dengan undang-
undang yang baru ini
b) Asas lex posterior derogat legi priori, artinya Aturan hukum yang lebih baru
mengesampingkan atau meniadakan aturan hukum yang lama. Asas ini
mewajibkan menggunakan hukum yang baru
c) Asas lex superior derogat legi inferiori, artinya Peraturan perundang-undangan
bertingkat lebih tinggi mengesampingkan peraturan perundang-undangan
tingkat lebih rendah, kecuali apabila substansi peraturan perundang-undangan
lebih tinggi mengatur hal-hal yang oleh undang-undang ditetapkan menjadi
wewenang peraturan perundang-undangan tingkat lebih rendah.
d) Asas lex specialis derogat legi generalis, artinya bahwa aturan hukum yang
khusus akan menggesampingkan aturan hukum yang umum.
e) Asas Undang-Undang tidak dapat diganggu gugat

Menurut saya asas-asas yang terkandung dalam artikel tersebut adalah asas tidak
berlaku surut, asas lex posterior derogat legi priori, asas lex superior derogat legi
inferiori, asas lex specialis derogat legi generalis, asas Undang-Undang tidak dapat
diganggu gugat. Menurut saya suatu Undang-undang yang sudah terapkan di
Indonesia pasti sudah sesuai dengan asas-asas berlakunya suatu undang-undang.
Sebagai contoh asas lex posterior derogat legi priori, bagaimana UU No. 45 Tahun
2009 tentang Perubahan atas UU No. 31 Tahun 2004 tentang Perikanan, hal tersebut
menunjukan hukum yang lebih baru mengesampingkan atau meniadakan aturan
hukum yang lama.
Referensi:
BMP ISIP4130/Modul 6
https://www.langitbabel.com/6-asas-perundang-undangan/

Anda mungkin juga menyukai