Soal.
Selain menggelandang kedua tersangka, petugas juga turut menyita sejumlah barang bukti
berupa 1 (satu) set perlengkapan dadu kencang, dan uang sebesar Rp. 219.000,- (dua ratus
sembilan belas ribu rupiah) dari lokasi judi.
“Kedua pelaku diamankan saat dilakukan penggrebekan di lokasi judi, keduanya ialah, Arison
merupakan warga Desa Harapan Jaya, Kel. Tanah Abang Kab. Pali, dan Cik Amin warga Kel.
Payuputat. Dari lokasi judi itu, kita juga mengamankan sejumlah barang bukti,” jelas Kapolsek
Prabumulih Barat, AKP Mursal Mahdi, kepada media ini, Minggu (9/8).
Diungkap Mursal, diamankannya kedua pelaku tersebut setelah timnya melakukan penyelidikan
usai memperoleh informasi dari masyarakat bahwa di Kel. Payuputat Kec.
Prabumulih Barat sering terjadi tindak pidana perjudian jenis dadu kuncang.
coba anda uraikan fenomena perjudian dengan menggunakan pisau analisis konflik dari mazhab
kritis ?
Jawaban
Mazhab Kritis dikenal dengan istilah “critical criminology” atau kriminologi baru.
Mazhab kritis pada dasarnya meragukan eksistensi atau keberadaan hukum pidana. Pendukung
mazhab ini menganggap bahwa pihak yang membuat hukum pidana hanyalah sekelompok kecil
dari anggota masyarakat yang kebetulan memiliki kekuasaan untuk membuat dan merumuskan
hukum pidana dimaksud. Jadi, hal yang dikatakan sebagai kejahatan dalam hukum pidana dapat
saja dianggap oleh masyarakat sebagai hal yang bukan kejahatan. Dalam kasus perjudian
tersebut mungkin saja para pelaku yakni Arison (50), dan Cik Amin (68) menganggap bahwa
perjudian bukan termasuk tindak pidana. Faktor psikologi dan faktor lingkungan merupakan
faktor yang lebih dominan sebagai penyebab terjadinya kejahatan, khususnya perjudian didalam
lingkungan masyarakat, kondisi kehidupan manusia dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi merupakan salah satu penyebab timbulnya kejahatan-kejahatan baru yang semakin
berkembang, para lansia didalam lingkungan masyarakat sering sekali menjadi dampak atau
menjadi korban oleh tindak kejahatan, seperti perjudian dimasyarakat disamping mereka juga
dalam hal ini bertindak sebagai pelaku.
Pendekatan Konflik beranggapan bahwa hukum sebenarnya berisi nilai-nilai yang tidak
mencerminkan keinginan seluruh masyarakat tetapi hanya mencerminkan keinginan dari
sekelompok warga masyarakat yang pada waktu itu memiliki kekuasaan dalam bidang politik,
ekonomi dan sosial. Jadi dengan kata lain, hukum dibuat dan ditegakkan bukan untuk
melindungi masyarakat tetapi untuk melindungi nilai dan kepentingan kelompok yang berkuasa.
Terkait kasus yang menimpa Arson dan Cik Amin dimana harus ada penanggulangan
atau upaya dalam pemberantasan tindak kejahatan yang masuk kedalam penyakit masyarakat
atau pekat baik secara tindakan hukum atau penal maupun non penal, khusunya perjudian yang
semakin marak terjadi di lingkungan sekitar, dimana pelaku dan korbannya adalah telah berusia
lanjut, oleh karena itu masalah ini harus segera diatasi dengan segala upaya untuk dapat
menanggulangi kejahatan yang sering terjadi dimasyarakat dengan kata lain upaya
penanggulangan perjudian dapat dilakukan secara preventif dan refresif dan bukan hanya
terfokus kepada memberikan efek jera berupa penghukuman pidana.