Anda di halaman 1dari 3

TUGAS 2 KRIMINOLOGI

Soal.

Sumateranews.co.id, PRABUMULIH, – Bukannya memperbanyak zikir dan beribadah


mendekatkan diri kepada Allah SWT, kedua pria lanjut usia (kakek-kakek) yakni, Arison (50),
dan Cik Amin (68) malah menghabiskan waktunya di lapak Judi Dadu Kuncang yang ada di
Kelurahan Payuputat, Kecamatan Prabumulih Barat, Kota Prabumulih.

Akibatnya, keduanya diamankan Tim Opsnal Polsek Prabumulih Barat, saat melakukan


penggrebekan di arena judi dadu kuncang tersebut, pada Sabtu, 08 Agustus 2020 sekira pukul
22.30 WIB.

Selain menggelandang kedua tersangka, petugas juga turut menyita sejumlah barang bukti
berupa 1 (satu) set perlengkapan dadu kencang, dan uang sebesar Rp. 219.000,- (dua ratus
sembilan belas ribu rupiah) dari lokasi judi.

Kapolres Prabumulih AKBP I Wayan Sudarmaya SH SIk MH melalui Kapolsek


Prabumulih Barat AKP Mursal Mahdi SE MSi didampingi Kanit Reskrim, Ipda Darmawan SH
membenarkan pihaknya telah mengamankan dua pelaku tindak pidana perjudian jenis dadu
kuncang di wilayah Kelurahan Payuputat.

“Kedua pelaku diamankan saat dilakukan penggrebekan di lokasi judi, keduanya ialah, Arison
merupakan warga Desa Harapan Jaya, Kel. Tanah Abang Kab. Pali, dan Cik Amin warga Kel.
Payuputat. Dari lokasi judi itu, kita juga mengamankan sejumlah barang bukti,” jelas Kapolsek
Prabumulih Barat, AKP Mursal Mahdi, kepada media ini, Minggu (9/8).

Diungkap Mursal, diamankannya kedua pelaku tersebut setelah timnya melakukan penyelidikan
usai memperoleh informasi dari masyarakat bahwa di Kel. Payuputat Kec.
Prabumulih Barat sering terjadi tindak pidana perjudian jenis dadu kuncang.

coba anda uraikan fenomena perjudian dengan menggunakan pisau analisis konflik dari mazhab
kritis ?

Jawaban

Mazhab Kritis dikenal dengan istilah “critical criminology” atau kriminologi baru.
Mazhab kritis pada dasarnya meragukan eksistensi atau keberadaan hukum pidana. Pendukung
mazhab ini menganggap bahwa pihak yang membuat hukum pidana hanyalah sekelompok kecil
dari anggota masyarakat yang kebetulan memiliki kekuasaan untuk membuat dan merumuskan
hukum pidana dimaksud. Jadi, hal yang dikatakan sebagai kejahatan dalam hukum pidana dapat
saja dianggap oleh masyarakat sebagai hal yang bukan kejahatan. Dalam kasus perjudian
tersebut mungkin saja para pelaku yakni Arison (50), dan Cik Amin (68) menganggap bahwa
perjudian bukan termasuk tindak pidana. Faktor psikologi dan faktor lingkungan merupakan
faktor yang lebih dominan sebagai penyebab terjadinya kejahatan, khususnya perjudian didalam
lingkungan masyarakat, kondisi kehidupan manusia dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi merupakan salah satu penyebab timbulnya kejahatan-kejahatan baru yang semakin
berkembang, para lansia didalam lingkungan masyarakat sering sekali menjadi dampak atau
menjadi korban oleh tindak kejahatan, seperti perjudian dimasyarakat disamping mereka juga
dalam hal ini bertindak sebagai pelaku.

Pendekatan Konflik beranggapan bahwa hukum sebenarnya berisi nilai-nilai yang tidak
mencerminkan keinginan seluruh masyarakat tetapi hanya mencerminkan keinginan dari
sekelompok warga masyarakat yang pada waktu itu memiliki kekuasaan dalam bidang politik,
ekonomi dan sosial. Jadi dengan kata lain, hukum dibuat dan ditegakkan bukan untuk
melindungi masyarakat tetapi untuk melindungi nilai dan kepentingan kelompok yang berkuasa.

Dengan demikian, pendekatan konflik memusatkan perhatiannya pada masalah


kekuasaan dalam pendefinisian kejahatan. Pendekatan konflik beranggapan bahwa orang-orang
dalam suatu masyarakat mempunyai tingkat kekuasaan yang berbeda untuk mempengaruhi
pembuatan dan penegakan hukum.

Pendekatan konflik, dengan demikian menghendaki suatu hukum yang bersifat


emansipatif atau hukum yang melindungi masyarakat, sehingga dapat mengangkat harkat dan
martabat masyarakat kelas bawah.

Terkait kasus yang menimpa Arson dan Cik Amin dimana harus ada penanggulangan
atau upaya dalam pemberantasan tindak kejahatan yang masuk kedalam penyakit masyarakat
atau pekat baik secara tindakan hukum atau penal maupun non penal, khusunya perjudian yang
semakin marak terjadi di lingkungan sekitar, dimana pelaku dan korbannya adalah telah berusia
lanjut, oleh karena itu masalah ini harus segera diatasi dengan segala upaya untuk dapat
menanggulangi kejahatan yang sering terjadi dimasyarakat dengan kata lain upaya
penanggulangan perjudian dapat dilakukan secara preventif dan refresif dan bukan hanya
terfokus kepada memberikan efek jera berupa penghukuman pidana.

Untuk itu, perlu dilakukan upaya perlindungan untuk mewujudkan kesejahteraan


masyarakat terutama memberikan perhatian dengan memberikan jaminan terhadap pemenuhan
hak-haknya tanpa perlakuan diskriminatif kepada orang-orang lanjut usia yang memiliki
kecenderungan melakukan sesuatu yang dpat digolongkan kedalam penyakit masyarakat. Negara
sepatutnya menjunjung tinggi hak asasi manusia, termasuk didalamnya hak asasi para lansia
yang ditandai dengan adanya jaminan perlindungan sosial dan perlindungan hukum..

Referensi: BMP SOSI4302/3SKS/MODUL 5

Anda mungkin juga menyukai