Anda di halaman 1dari 8

Contoh Matriks Program Jemaat

(3 Tahun)

MATRIKS PROGRAM TIGA 3 TAHUN


GEREJA TORAJA JEMAAT……

KOMISI ……………..
AMANAT: NO TAHUN
DISCOVERY PELAKSANAA
SSA, SSW, & DREAM PROGRAM
Potensi apa yang ada N SINERGI
S. KLASIS (1 Kalimat) (Design/Kata Benda)
dalam Jemaat 1 2 3
(2023) (2024) (2025)

Page | 1
Page | 2
Contoh Matrik Program Jemaat
(Tahunan)

MATRIKS PROGRAM TAHUN…….


GEREJA TORAJA JEMAAT…….
KOMISI……………
N SUMBER
INDIKATOR
O
PROGRA KEGIATAN TARGET YANG MAU WAKTU ANGGARAN SINERG
M Cara Pelaksanaan DICAPAI PELAKSANAAN ANGGARAN PARTISIPASI
I
(Kata Kerja) KAS
(Kata Benda) (Lahir dari dream, detail dan
(Bulan) JEMAAT
/
terukur) MITRA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Page | 3
MATRIKS
POKOK-POKOK TUGAS PANGGILAN GEREJA TORAJA (PTP)
&
GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGEMBANGAN GEREJA TORAJA
Periode 2021-2026

PTP GBPP
1. PENGEMBANGAN 1. Pengakaran spiritualitas kristiani pada kebenaran Injil dan pokok-pokok ajaran Gereja
SPIRITUALITAS YANG Toraja.
INTEGRATIF, DALAM 2. Pengakaran teologi dan ajaran Gereja Toraja pada dan melalui kategorial OIG maupun
KONSTRUKSI TEOLOGI bidang profesi yang terkait.
YANG OPERASIONAL DAN 3. Peningkatan semangat panggilan warga Gereja Toraja, LPG, kategorial OIG maupun
LIBERATIF. bidang profesi untuk gerakan PI Gereja Toraja.
4. Peningkatan komitmen dan semangat warga Gereja Toraja, kategorial OIG maupun
bidang profesi untuk mendukung gerakan PI Gereja Toraja dalam berbagai aspek dan
daya.
5. Peningkatan pengorganisasian dan semangat gerakan PI ke sejumlah daerah oleh
sejumlah warga Gereja Toraja, baik di lingkup sinodal, jemaat, komunitas, maupun
perseorangan yang mengorganisir diri.
6. Pengembangan keterampilan PI melalui sarana Teknologi Informasi dan Komunikasi.
7. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk menyebarkan dan
mengakarkan konsep iman serta kegiatan PI.

Page | 4
2. PENGEMBANGAN 1. Pengembangan spiritualitas, kapasitas dan keteladanan pelayan-pelayan Gereja Toraja.
SPIRITUALITAS, 2. Pengembangan teologi konstruktif-kontekstual untuk merespons konteks aktual dan
KAPASITAS DAN perubahan zaman.
KETELADANAN SDM 3. Pengorganisasian potensi warga jemaat baik secara kategorial OIG maupun bidang
GEREJA TORAJA DALAM profesi, untuk pembangunan persekutuan, mulai dari jemaat yang terikat secara
WADAH KELEMBAGAAN sinodal.
YANG SOLID NAMUN 4. Pengembangan SDM Gereja Toraja meliputi pelayan khusus yaitu Majelis Gereja
FLEKSIBEL. (Pendeta, Penatua dan Diaken) dan pejabat struktural dalam LPG.
5. Pengembangan struktur kelembagaan Gereja Toraja yang unik, operasional, efektif
efisien berbasis fungsional dalam semangat presbiterial-sinodal.
6. Penguatan kelembagaan melalui penggunaan teknologi secara kreatif untuk
menampilkan Gereja Toraja sebagai liquid church, namun dia menjadi solid secara
kelembagaan.
7. Pembinaan sumber daya yang fasih dan kreatif dalam penggunaan Teknologi Informasi
dan Komunikasi untuk merespons keadaan secara kreatif.

3. PENGEMBANGAN TATA 1. Penyelenggaraan pendidikan dan kesehatan yang setia kepada sejarah (visi dan misi)
KELOLA gerejawi akan tetapi juga mengikuti mekanisme pasar yaitu berjalan pada ”orientasi
PENYELENGGARAAN DAN tengah: sosial-bisnis”, agar tetap bertahan dan berkembang.
PENGELOLAAN 2. Pengakaran core value kristiani dalam pengelolaan dan pelayanan bidang pendidikan
PENDIDIKAN DAN dan kesehatan.
KESEHATAN YANG 3. Pengembangan potensi SDM pada bidang pendidikan dan kesehatan untuk melayani
HOLISTIK BERBASIS masyarakat secara profesional dan memuliakan Tuhan.
SPIRITUALITAS KRISTIANI. 4. Pengoptimalan fungsi sarana pelayanan pendidikan dan kesehatan untuk melayani
masyarakat dan memuliakan Tuhan.
5. Penguatan tata kelola yang baik (good governance) dalam penyelenggaraan pendidikan

Page | 5
dan kesehatan yang berorientasi pada kualitas pelayanan, profesional, akuntabel,
transparan dan terjangkau.
6. Pengembangan pengelolaan bidang pendidikan dan kesehatan berbasis Teknologi dan
Sistem Informasi yang terintegrasi.
7. Pengoptimalan lembaga pendidikan dan kesehatan berbasis Teknologi Informasi dan
Komunikasi untuk percepatan dan pemerataan layanan.

4. OPTIMALISASI TATA NILAI 1. Penggalian secara terus-menerus nilai-nilai budaya luhur yang Injili.
KULTURAL DAN 2. Penajaman nilai luhur budaya Toraja oleh kekuatan Injil (disa’po) dalam kemasan teologi
KEKUATAN SOSIAL UNTUK kontekstual untuk menguatkan warga jemaat, kategorial OIG dan kategorial profesional
PELAYANAN HOLISTIK. terkait dalam mewujudkan panggilannya baik secara personal maupun lembaga (Gereja
Toraja).
3. Improvisasi dan purifikasi nilai-nilai budaya Toraja dalam terang Injil, demi terciptanya
suatu peradaban kristiani Toraja yang kian bermartabat.
4. Pengembangan forum ma'kombongan untuk mengambil kesepakatan mulai dari tingkat
jemaat dengan melibatkan semua unsur dalam rangka membangun sinergitas 3 pilar
pengelola perjalanan kehidupan sosial budaya, yakni Agama, Adat dan Pemerintah
(Tallu Batu Lalikan.
5. Pendokumentasian hasil kesepakatan melalui forum musyawarah (ma’kombongan) untuk
menjadi pedoman bersama dan acuan/referensi pelayanan dan bahan ajar/edukasi.
6. Peningkatan wawasan dan komitmen pelayan-pelayan Gereja Toraja dalam rangka
mewujudkan tugas panggilan peran pandu dalam kehidupan berbudaya.
7. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi sebagai sarana pelayanan sosial dan
promosi sektor pariwisata berbasis budaya.

5. PEMBERDAYAAN 1. Pengembangan ekonomi berkelanjutan melalui kerja sama antar semua komponen
EKONOMI BERBASIS (menjalin kemitraan dan melibatkan masyarakat luas), serta peningkatan sumber daya

Page | 6
KOMUNITAS YANG lokal secara optimal.
KREATIF, INOVATIF DAN 2. Pengoptimalan peran OIG dan organisasi pada semua aras pelayanan, LPG yang terkait,
TRANSFORMATIF. komunitas dan tim kerja pengembangan ekonomi.
3. Pengembangan model atau sistem ekonomi berbasis komunitas (community-based
economics) melalui optimalisasi sumber daya lokal yang dikelola secara kolektif.
4. Pengembangan kewirausahawan melalui dukungan kelompok profesi.
5. Pengembangan ekonomi dan kemandirian pangan melalui kegiatan peternakan dan
pertanian organik berbasis keluarga/jemaat.
6. Pembinaan kepada anggota jemaat untuk menghindari investasi “bodong”, dan
mengkampanyekan hidup bersahaja.
7. Pengembangan perekonomian digital (e-commerce), baik dalam bidang produksi,
pengelolaan, dan perdagangan online, serta start-up digital dengan model atau sistem
ekonomi berbasis komunitas (community-based economics) sebagai penggerak dan pada
setiap perubahan untuk memberi “efek multiplier” terhadap kesejahteraan warga gereja
dan masyarakat.

6. PARTISIPASI POLITIS- 1. Mewujudkan partisipasi politis-profetik di tengah pluralitas kebangsaan, dalam


PROFETIK YANG perjumpaan lintas agama dan budaya.
RESPONSIF TERHADAP 2. Peningkatan peran Gereja Toraja untuk terus proaktif mengambil bagian dalam
PLURALITAS mengupayakan bantuan hukum khususnya bagi kelompok marginal.
KEBANGSAAN, MENUJU 3. Memperkuat gerakan Tallu Batu Lalikan dan dalam konteks luar Toraja terlibat dalam
HARMONI YANG gerakan serupa dengan pemaknaan yang sama yakni “tiga batu tungku”.
BERKEADILAN. 4. Penguatan kapasitas pendeta Gereja Toraja dan SDM kategorial OIG dan kategorial
profesional untuk memberikan edukasi politik dan hukum kepada warga jemaat.
5. Pengembangan jejaring (networking), konektivitas (connectivity) dan kemitraan
(partnership) dengan keterwakilan kelompok gerejawi, kemasyarakatan, dan otoritas
pemerintahan dalam lokalitas jemaat.

Page | 7
6. Penguatan kapasitas sumber daya politisi, penegak hukum dan praktisi hukum dari
kalangan warga Gereja Toraja bagi kehadiran yang lebih fungsional dan berdampak.
7. Pemanfaatan media komunikasi digital sebagai perangkat pelayanan politik dan
hukum.

7. OPTIMALISASI PERAN 1. Menciptakan hubungan lestari, harmonis dan tidak terpisahkan antara manusia dengan
GEREJA TORAJA UNTUK lingkungan hidup sehingga dapat membangun manusia seutuhnya.
MERAWAT BUMI, DALAM 2. Optimalisasi peran warga jemaat, kategorial OIG dan kategorial profesional terkait
PERSPEKTIF TALLULOLONA dalam menjaga dan memelihara kelestarian lingkungan hidup.
MENUJU KEUTUHAN 3. Mengendalikan pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana dan diolah secara
CIPTAAN. optimal demi kesejahteraan warga jemaat.
4. Pemberdayaan kearifan lokal dan masyarakat adat dalam menjaga dan memelihara
lingkungan hidup.
5. Pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup dalam mewujudkan keadilan dan
pelestarian keutuhan ciptaan.
6. Pengembangan kerjasama dan sinergitas Gereja Toraja dan pemangku kepentingan
dalam meningkatkan kualitas lingkungan hidup.
7. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi sebagai fasilitas pengelolaan dan
pemeliharaan serta sebagai sarana kampanye keutuhan ciptaan.

Page | 8

Anda mungkin juga menyukai