Anda di halaman 1dari 55

Studi Kasus

Perencanaan Pembangunan Nasional

06 September 2023

Setia Budi
Widyaiswara Ahli Utama
Kementerian PPN/Bappenas

SBudi, WI Bappenas
Pengertian pembangunan (1):
1. Portes (1976):
Pembangunan sebagai transformasi ekonomi, sosial,
dan budaya.
2. Todaro (1983)
Pembangunan sebagai “suatu proses multidimensi-
onal yang menyangkut perubahan-perubahan besar
dalam struktur sosial, sikap masyarakat, kelembagaan-
kelembagaan nasional termasuk pula percepatan/
akselerasi pertumbuhan ekonomi, pengurangan
ketimpangan dan penghapusan kemiskinan absolut”.

SBudi, WI Bappenas 2
Pengertian pembangunan (2):
3. World Bank (1997):
“The Challenge of development … is to
improve the quality of life. Especially in the
world’s poor countries, a better life generally
calls for higher income-but it involvers much
more.” (better education, higher standars of
health and nutrition, less poverty, a cleaner
environment, more quality of opportunity,
greater individual freedom, and a higher
cultural life).
SBudi, WI Bappenas 3
Pengertian pembangunan (3):
4. GBHN TAHUN 1999 – 2004:
Pembangunan (nasional) sebagai “usaha peningkatan
kualitas manusia, dan masyarakat Indonesia yang
dilakukan secara berkelanjutan, berlandaskan
kemampuan nasional, dengan memanfaatkan
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta
memperhatikan tantangan perkembangan global.”
Kemudian, pelaksanaan pembangunan nasional
tersebut mengacu pada kepribadian bangsa dan nilai
luhur yang universal untuk mewujudkan kehidupan
bangsa yang berdaulat, mandiri, berkeadilan, sejahtera,
maju, dan kukuh kekuatan moral dan etikanya.”

SBudi, WI Bappenas 4
Pengertian pembangunan (4):
5. UU No. 25 Tahun 2004 tentang SPPN:
“sebagai upaya yang dilaksanakan oleh
semua komponen bangsa dalam rangka
mencapai tujuan bernegara.”
Komponen: para pelaku pembangunan;
Semua komponen bangsa: pemerintah,
dunia usaha dan masyarakat.

SBudi, WI Bappenas 5
Pengertian pembangunan (5):
7. RPJMN 20015-2019:
“Upaya sistematis dan terencana oleh masing-masing
maupun seluruh komponen bangsa untuk mengubah suatu
keadaan menjadi keadaan yang lebih baik dengan
memanfaatkan berbagai sumber daya yang tersedia secara
optimal, efisien, efektif dan akuntabel, dengan tujuan akhir
untuk meningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat
secara berkelanjutan.”

Upaya sistematis dan terencana, berisi:


- langkah-langkah strategis,
- taktis dan praktis, sesuai beberapa factor antara lain: usia
kedaulatan, sumber daya andalan dan tantangan yang
berbeda. SBudi, WI Bappenas 6
Pengertian pembangunan (6):

8. UNDP (1990) pembangunan sebagai


“suatu proses untuk memperluas
pilihan-pilihan bagi penduduk.”

SBudi, WI Bappenas 7
Kesimpulan
pembangunan mengandung tiga unsur
penting:
✓ adanya proses perubahan;
✓ adanya tujuan: untuk mensejahterakan
manusia; dan
✓ terdapat para pihak atau pelaku (aktor)
pembangunan

SBudi, WI Bappenas 8
UNDP
Ada 2 Aspek yang menjadi
fokus pembangunan:
Keberhasilannya
diukur dengan
a. Peningkatan kemampuan Human
manusia (pendidikan, Development
tingkat kesejahteran, dsb). Index atau
Indeks
b. Penciptaan kondisi yang Pembangunan
memungkinkan terjadinya Manusia (HDI,
proses, antara lain: IPM)
keadilan, rasa aman,
kondisi lingkungan dan
kondisi sosial politik.
SBudi, WI Bappenas 9
Peraturan Tata Ruang

(Sumber: bahan Pusbindiklatren-Bappenas) SBudi, WI Bappenas 10


Pertanyaan:
• Apakah pelaksanaan program/proyek/kegiatan berhasil
mencapai tujuan dan sasaran yang diharapkan?

• Jika tidak atau kurang berhasil: mengapa? apa


sebabnya?
Apakah:
- Rencana program/proyek kegiatannya tidak/kurang
baik? atau
- Pelaksanaan, pengendalian (pemantauan + tindak
lanjut) dan evaluasinya yang tidak baik?

• Atau keduanya: rencana dan pelaksanaannya tidak baik?

SBudi, WI Bappenas 11
“Tak ada bangsa yang miskin
atau terbelakang; yang ada
adalah negara yang kurang
dikelola dengan baik dan
pengelolaannya kurang
mempunyai jiwa
kepemimpinan. .......Bangsa
dan masyarakat sejahtera
kalau ada manajemen yang
baik.”.

Apa yang sudah, sedang dan akan dilakukan?


Peter Druckter:
– kebijakan-kebijakannya?
https://semdev01.wordpress.com/categor
y/management/
SBudi, WI Bappenas 12
(Sumber: "No Regret", Tanri Abeng, 2012):
Perencanaan bagian dari Manajemen Pembangunan

Kasus = keadaan, kondisi, soal-persolaan, masalah

Kasus perencanaan pembangunan =


keadaan, kondisi, soal-persoalan, masalah dalam perencanaan
(proses menyusun rencana) sehingga sulit atau tidak dapat
dilaksanakan untuk mencapai tujuan dan sasaran yang
diharapkan.

Rencana yang baik sudah merupakan 50% keberhasilan yang


diinginkan

SBudi, WI Bappenas 13
SBudi, WI Bappenas 14
Perencanaan
(Planning):
- UU 25 Tahn 2004
ttg SPPN
- dll

Pengendalian
(Implementing): Pelaporan Penggaran
- pemantauan, evaluasi, peng- (Reporting): (Budgeting)
awasan dan tindakan koreksi - dokumen resmi

Pelaksanaan
(Implementing)

SBudi, WI Bappenas 15
S.Budi, Bappenas, 2010
Pengawasan oleh Pemeriksaan
DPR/D, DPD Perencanaan oleh BPK
Pembangunan
(Planning):

Pengendalian Pelaksana-
an Rencana Pembangun- Penganggaran
Pelaporan Pembangunan
an (Controll): pemantau-
an, evaluasi, pengawasan (Reporting): (Budgeting)
dan tindakan koreksi

Pelaksanaan Rencana
Pembangunan
(Implementing)
Pengawasan oleh Pengawasan
masyarakat oleh APIP
Siklus Manajemen Pembangunan

SBudi, WI Bappenas 16
S.Budi, Bappenas, 2010
Manajemen Pembangunan, Pengawasan-Pemeriksaan

SBudi, WI Bappenas 17
S.Budi, Bappenas, 2010
Manajemen Pembangunan Nasional Indonesia
1. Dalam RPJMN 2010-2014 - Bab XI:
Kerangka Berpikir Perkuatan Sistem Manajemen Pembangunan.

SBudi, WI Bappenas 18
Proses
Pemeriksaan-
Pembangunan
Pengawasan
Audit Perum
usan
Manajemen pembangunan: Tujuan
Perumus
bagaimana mengelola Evaluasi an
proses pembangunan Sasaran

Pelaksa Identifika
si Pilihan
naan Tindakan
Perencanaan

Perenca- Perban
naan dingan
Pelaksan Pilihan
Pengawasan aan Tindakan Pengawasan

Adopsi dari
Davidson: 1991, dengan penambahan

SBudi, WI Bappenas 19
Diagnosa masalah dalam merencanakan pembangunan,

SBudi, WI Bappenas 20
Pertanyaan:
1. Apa yang akan direncanakan:
2. Mengapa perlu direncanakan?
a) Apakah strategis dan bermanfaat bagi bangsa/masyarakat/negara?
b) Jika tidak dilaksanakan apakah akibatnya?
3. Untuk siapa? Siapa beneficiaries, target group program/proyek tersebut?
4. Dimana program/proyek tersebut dilaksanakan?
5. Kapan dilaksanakan?
6. Siapa:
a) Siapa saja yang perlu dilibatkan dalam merencanakan?
b) Siapa yang akan melaksanakan rencana program/proyek
tersebut?
7. Bagaimana pembiayaannya?
8. Bagaimana melaksanakan, mengendalikan dan mengevaluasi
pelaksanaan rencana program/proyek tersebut
SBudi, WI Bappenas 21
Perencanaan Pembangunan:
Empat Tahapan PerencanaanPembangunan
Nasional (UU No. 25 Tahun 2004):

▪ Penyusunan rencana pembangunan:


▪ Penetapan rencana;
Adakah
▪ Pengendalian pelaksanaan rencana; dan masalahnya?

▪ Evaluasi pelaksanaan rencana.

Catatan: tahap pelaksanaan, tidak bagian dari


SPPN tapi bagian dari manajemen pembangunan

SBudi, WI Bappenas 22
Prinsip-prinsip menyusun
rencana pembangunan daerah:

➢ merupakan satu kesatuan dalam sistem perencanaan


pembangunan nasional;
➢ dilakukan pemerintah Daerah bersama para pemangku
kepentingan berdasarkan peran dan kewenangan
masing-masing; Adakah
masalahnya?
➢ mengintegrasikan rencana tata ruang dengan rencana
pembangunan Daerah; dan
➢ dilaksanakan berdasarkan kondisi dan potensi yang
dimiliki masing-masing Daerah, sesuai dengan dinamika
perkembangan Daerah dan nasional.

Permendagri No. 86 Tahun 2017


SBudi, WI Bappenas 23
Sinkronisasi Proses Perencanaan dan
Penggaran

- Pengertian sinkronisasi proses


perencanaana dan penganggaran:
“suatu proses memadukan dan Adakah
memperkuat penyusunan rencana dan masalah
nya?
anggaran pembangunan nasional serta
pengendalian pencapaian Sasaran
pembangunan.”

SBudi, WI Bappenas 24
25
Sumber: google.com
Masalah Kebijakan Publik, Masalah Pembangunan

Sumber: google.com

26
27
Sumber: google.com
Sumber: google.com
28
??

Sumber: google.com SBudi, WI Bappenas 29


SBudi, WI Bappenas 30
Sumber: google.com
SBudi, WI Bappenas 31
Sumber: google.com
Sumber: google.com 32
SBudi, WI Bappenas 33
Sumber: google.com
Instansi/Sektor/Bidang A koordinasi Instansi/Sektor/Bidang B

Input dan sinkronisasi Input


antar instansi

Process Process

Output Output

Outcome Outcome

IMPACT, misal:
- Pengurangan jumlah keluarga miskin
- Peningkatan daya saing sosial- ekonomi bangsa
- - Terbangunnya karakter bangsa Indonesia
- .............................................................

Outcome Outcome

Output Output

Process Process

Input Instansi/Sektor/Bidang D Input


Instansi/Sektor/Bidang C SBudi, WI Bappenas 34
Instansi/Sektor/Bidang B
Instansi/Sektor/Bidang A koordinasi
Input dan sinkronisasi Input
antar instansi

Process Process

Output Output

Outcome Outcome

IMPACT::
-
..........................................................................................

Outcome Outcome

Output Output

Process Process

Input Input
Instansi/Sektor/Bidang C
Instansi/Sektor/Bidang D 35
SBudi, WI Bappenas
36
S

DAMPAK/IMPACT :
VISI - Presiden/Wapres
RPJMN/Gub/Bupati-Walikota)

Tantangan/Pelua Ancaman Kontribusi kinerja


ng (Opportunity): (Threat) dari KL/OPD lain
1............................
1.................................... 1............................ 2.............................
2..................................... 2............................. 3..............................
3...................................... 3..............................

MISI

SOLUS( STRATEGIS): KONDISI YG DIHARAPKAN:


- Arah Kebijakan: (“Impact”), Outcome,
PENYEBAB: KONDISI SAAT INI
Output dari KL/OPD:
1........................................ Masalah:
2.........................................
3.........................................
............................... .......................... - Tujuan :
4.........................................
5.........................................
(semua didukung
. - Sasaran :
bukti/data) (didukung bukti/data)
- Strategi
…………………………..
- Program:
Akibat jika ............................
kondisi saat ini - Kegiatan:
Tidak - ............................
diselesaikan
- Anggaran 37
.............................

SBudi, WI Bappenas
S

VISI KL ybs,
IKU KL……

Tantangan/Pelua Ancaman
ng (Opportunity): (Threat)
1.................................... 1............................
2..................................... 2.............................
3.............................. Kontribusi
3......................................
kinerja dari uni
MISI kerja lain
1............................
2.............................
3..............................

SOLUSI( STRATEGIS):

- Arah Kebijakan:
KONDISI SAAT INI KONDISI YG DIHARAPKAN:
PENYEBAB: Masalah:
1........................................
1................................ .......................... Outcome, Output
2......................................... 2............................... bagi Unit Kerja
3.........................................
4.........................................
3............................. .
5.........................................
(semua didukung
bukti/data) (semua didukung
- Strategi - Tujuan :
- Sasaran :
bukti/data) …………………………..
- Program:
............................
Akibat jika - Kegiatan:
kondisi saat - ............................
ini
Tidak
- Anggaran 38
diselesaikan .............................

SBudi, WI Bappenas
DAMPAK/IMPACT
:
VISI GUB/BUP/WALKOTA-
KDH
(Kontribusi bagi dampak yg
lbh besar)
KEKUATAN (STRENGTH) Tantangan/Peluang
/FAKTOR PENDORONG (Opportunity): Ancaman
1............................. 1.................................... (Threat)
2............................. 2.................................... 1............................
3.............................. . 2............................. Kontribusi
3.................................... 3.............................. kinerja dari OPD
.. MISI lain
1............................
2.............................
3..............................

SOLUS( STRATEGIS:

- Strategi (dari analisis


KONDISI SAAT INI KONDISI YG DIHARAPKAN:
PENYEBAB: SWOT atau teknik lain)
KELEMAHAN : Masalah:
(WEAKNESESS): 1................................ Outcome, Output
2............................... - Arah Kebijakan: bagi OPD:
3............................. ...........................
1........................................
2......................................... - Program:
3......................................... - Tujuan :
4......................................... (semua didukung ............................ - Sasaran :
5.........................................
(semua didukung bukti/data) - Kegiatan:
bukti/data)
- ............................
- Anggaran
Akibat jika .............................
kondisi saat ini
Tidak 39
diselesaikan

SBudi, WI Bappenas
2 5
6
AKIBAT JIKA MASALAH MANFAAT:
TIDAK DISELESAIKAN SOLUSI
• ............................ (MILESTONES) • .....
• ............................
• .....
• ............................
• .....
Arah Kebijakan:
……………………………………...

1 Strategi:
3 MASALAH
……………………………………... 4
(KONDISI SAAT INI)
PENYEBAB KONDISI YANG
Angka Stanting yang tinggi DIHARAPKAN
1. .. = 1.000 orang

Bukti : Program: Tujuan:


2. ..
1. .... ……………………………………... Mengurangi angka
stanting
3. ...
PENYEBAB
2. ....
4. ... Sasaran:
Zero stanting
5. ... 3. ....
Kegiatan;
……………………………………
4. .... ……………………................
………………......................

SBudi, WI Bappenas
41 6 5
2
PELUANG
AKIBAT JIKA MASALAH MANFAAT: Nilai
DAN TANTANGAN
TIDAK DISELESAIKAN Ekonomis
• Peluang:
• ............................ • .....
• - ............................
• ............................ • .....
• - ............................
• ............................ • .....
Tantangan:
- ...........................
- ...........................

7
1 SOLUSI

MASALAH
(MILESTONES) 4
(KONDISI SAAT INI) KONDISI YANG
3 Arah Kebijakan: DIHARAPKAN
50% SDM aparatur berkinerja ……………………….
PENYEBAB kurang Tujuan:
Strategi: Meningatkan kinerja pegawai
1. ......................... Bukti :
1. .... ……………………….
2. .........................
PENYEBAB Sasaran:
2. .... 100 % pegawai minimal
3. ......................... Program: berkinerja baik
………………………..
4. ......................... 3. ....

5. ........................
4. .... Kegiatan:
6. ....................... ………………………..

SBudi, WI Bappenas
Contoh:

SBudi, WI Bappenas 42
CONTOH 5
KERANGKAALUR PIKIR 3 2
AKIBAT JIKA MASALAH
TIDAK DISELESAIKAN 6
TERJADINYA KABUT ASAP
AKIBAT KARHUTLA, SOLUSI
DAMPAKNYA buruk
terhadap:
MANFAAT:
1. Lingkungan.
2. Flora dan Fauna Arah Kebijakan: ……………………………………….
3. Kesehatan.
4. Pendidikan. ………………………. …………………………….
…………………………….
5. Ekonomi.
6.Tranportasi.
7.Parawisata.
8.Dll Strategi:
1 ……………………….
MASALAH (KONDISI SAAT
3 INI) 4
Karhutla di Kab X terjadi
tiap thun dan sulit KONDISI YANG DIHARAPKAN
PENYEBAB
1. Pola penanganan karhutla dikendalikan:
Bukti:
Program: Tujuan:
selama ini tidak efektif
dan kurang melibatkan 1. Dari 67 desa, karhutla ……………………….. Meminimalisir Krhutla di Kab
Pada tahun 2024
terjadi di 28 desa (41,79%)
masyarakat.
sebagian besar adalah
2. Terjadi kemarau panjang
lahan gambut , apabila
di Kab. X Sasaran:
satu minggu saja tidak
3. Kurangnya kesadaran
masy. Terhadap Karhutla.
hujan sering terjadi
kebakaran.
Kegiatan: Zero Karhutla di ….… ribu
4. Kurangnya sumber air.
5. Daerah yang terbakar sulit
2. Jumlah titik Hostpot :
Tahun 2018 : 267 titk
……………………….. hektar hutan
dijangkau hostpot.
6, Kurangnya anggaran yang Tahun 2019 : 635 titk
ter sedia untuk hostpot.
pencehagan karhutla. 3. Luas lahan terbakar :
7. Kurangnya jumlah tenaga Tahun 2018 : 835 ha.
Damkar. Tahun 2019 :1.250 ha.
4. Jumlah titik lokasi
kebakaran:
Tahun 2018 : 47 titik.
Tahun 2019 : 59 titik.

Setia Budi-WIU-Bappenas
43
Latihan:
DISKO menyusun kerangka poikir rencana pembangunan & presentasi

2 5
6
AKIBAT JIKA MASALAH MANFAAT:
TIDAK DISELESAIKAN SOLUSI
• ............................ (MILESTONES) • .....
• ............................
• .....
• ............................
• .....
Arah Kebijakan:
……………………………………...

1 Strategi:
3 MASALAH
……………………………………... 4
(KONDISI SAAT INI)
PENYEBAB KONDISI YANG
........................................... DIHARAPKAN
1. .. ..............................................
.. Tujuan:
Program: …………………………..
2. ..
Bukti : ……………………………………...
1. ....
3. ...
PENYEBAB Sasaran:.
4. ... ………………………….
2. ....

5. ...
3. ....
Kegiatan;
……………………………………
……………………................
4. ....
………………......................

SBudi, WI Bappenas 44
RENSTRA KL/OPD

SBudi, WI Bappenas 45
Menurunkan dari Visi, Misi hingga Kebijakan, Program dan Kegiatan
(Permen PPN/Ka Bappenas No. 5/2009, No. 5/2014 dan No. 5/2019)
How to manage?

Strategi
Arah Program
Kebijakan Kegiatan
SASARAN *):

Manajemenkinerja SDM Aparatur


STRA 1. .......... 1............
TUJUAN a.............
MISI: TEGIS
1. ........ 2............
1....... K/L: b............
2...... 1........... 2. ........ 3............
VISI 1 .... 3........
2. ........... 4............
2.....
3. ........ c.............
KL 4....... 2........... 5............
3..... 4. ....dst d............
5........ 3...........
6............
4....... 6........ 3. ......... 7............
4...........
............
4. ....dst
dst......
...dst.......

• Kerangka Regulasi
• Kerangka Kelembagaan
• Kerangka Pendanaan

Apakah hubungannya
logis, jelas?

46
HUBUNGAN VISI HINGGA KEGIATAN,
- Harus logis
- Pastikan VISI dijabarkan/operionalkan ke dalam MISI hingga Kegiatan yg tepat dan relevan
- Pastikan Misi hingga kegiatab searah dan dan dapat mencapai VISI

VISI KL MISI KL TUJUAN KL SASARAN ARAH STRATEGI PROGRAM KEGIATAN


STRATEGIS KL KEBIJAKAN

• Kerangka Regulasi
• Kerangka Kelembagaan
• Kerangka Pendanaan

Apakah hubungannya
logis, jelas?

47
Menurunkan dari Visi, Misi hingga Kebijakan, Program dan Kegiatan
(Permendagri 86 Tahun 2017)
How to manage?

Kebijakan Program
SASARAN
Kegiatan

Manajemen kinerja SDM Aparatur


STRA - Kebijakan Program 1............
Kegiatan
TUJUAN SASARAN a.............
MISI: TEGIS PD :
Strategi 1. .......... *): 2............
1............
1.......
TUJUAN: 1........... b............
VISI MISI: 2...... 1. .......... a............. 3............
2............
GUB/ 1 .... 1....... 4............
BUP/WAL/ 3........ 2........... SASARAN
1. ........ b............
c............. 3............
2..... 2...... 2. ........... 5............
4............
KDH 1 .... 4....... 2. ........ d............
VISI 3..... 3........
5........
3...........
6............
2..... 3.
SASARAN ........ 2. ........... a............. 5............
4.......
3..... 4.......
6........ 4........... b............ 7............
6............
4. ....dst ............
4....... 5........ 3. ......... 7............
6........ SASARAN ............
3. ........... dst......
4. ....dst ...dst.......
Indikator ...dst.......
SASARAN ...dst.......
IKU ? ....dst........
Indikator Indikator
Outcome output
ANGGARAN
• Kerangka Regulasi; Kerangka Kelembagaan; Kerangka Pendanaan

Apakah hubungannya
logis, jelas? 48
Keterkaitan Sasaran, Arah Kebijakan dan Strategi
RENSTRA KL
Arah Kebijakan
1.1 Arah
Sasaran 1 Strategi 1.1
Kebijakan 1
Arah Kebijakan
Sasaran 1 1.2
Arah Kebijakan 1.3 Strategi 2.1
Sasaran 2.a Strategi 2.2
Arah
Arah Kebijakan Kebijakan 2
1.4 Sasaran 2.b Strategi 2.2

Sasaran 2 Strategi 3.1


Arah
Sasaran 3 Kebijakan Arah Strategi 3.2
Sasaran 3
Kebijakan 3
Strategi 3.3
Strategi 3.4

49
RENSTRA KL
VISI : (Visi)
MISI 1 Tujuan Sasaran Arah Kebijakan Strategi Program Kegiatan
1. Sasaran 1.1 1. Arah Kebijakan 1.1.1 1. Strategi 1.1.1.1 Program generik atau …………….
Tujuan 1 2. Strategi 1.1.1.2 teknis …………….
3. Strategi 1.1.1.3 …………….

1. Sasaran 2.1 1. Arah Kebijakan 2.1.1 1. Strategi 2.1.1.1 Program generik atau …………….
Tujuan 2 2. Strategi 2.1.1.2 teknis …………….
3. Strategi 2.1.1.3 …………….
…………….
2. Sasaran 2.2 2. Arah Kebijakan 2.2.2 1. Strategi 2.2.2.1 …………….
2. Strategi 2.2.2.2

….dst… ….dst… ….dst… ….dst… ….dst… ….dst…

MISI 2
Tujuan Sasaran Arah Kebijakan Strategi Program Kegiatan

1. Sasaran 1.1 1. Arah Kebijakan 1.1.1 1. Strategi 1.1.1.1 Program generik atau …………….
Tujuan 1 2. Strategi 1.1.2.1 teknis …………….

1. Sasaran 2.1 1. Arah Kebijakan 2.1 1. Strategi 2.1.1.1 Program generik atau …………….
Tujuan 2 2. Strategi 2.1.1.2 teknis …………….
3. Strategi 2.1.1.3 …………….
4. Strategi 2.2.1.4 …………….
5. Strategi 2.2.1.5 …………….
…………….
….dst… ….dst… ….dst… ….dst… ….dst…
….dst…

50
Contoh: Tujuan sd Strategi
Contoh: RENSTRA KL

Tujuan. Sasaran Indikator Kinerja Sasaran Arah Kebijakan Strategi


(1) (2) (3) (4)
Meningkatkan Merata dan - Rasio guru terhadap murid Menambah tenaga guru - Rekrutmen berkala tenaga guru
Angka Partisipasi meningkatnya akses di kota dan desa berkualitas sesuai bidang yang dibutuhkan
Murni SLTP pendidikan dasar - Penggunaan seleksi yang
dan menengah akuntabel dan transparan
- ……………………

- Jumlah sekolah yang - Menambah anggaran..


memiliki sarana prasarana Menetapkan peningkatkan - Menyusun daftar prioritas sekolah
sesuai standar teknis di sarana dan prasarana sekolah yang akan mendapat sarana dan
kota dan desa SLTP sebgaia salah satu prasarana
prirotas selama 3 tahun ke - Pengadaan yang akuntabel
depan - ………………………….

- Persentase lulusan SD - Pembebasan SPP


- Sosialisasi dan pemberian informasi
melanjutkan ke SLTP
tentang pendidikan dan kesejahteraan
Memfasilitasi lulusan SD untuk kepada orang tua dan murid SD
melanjutkan ke SLTP - …………………………….

3. Dst ...............
Contoh: RENSTRA OPD

INDIKATOR KINERJA
VISI MISI TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBJAKAN
SASARAN
Inovasi Meningkatkan Mewujudkan Meningkatnya Persentase ARG Mempercepat penyusunan Peningkatan koordinasi dengan pemerintah
Menuju kualitas pembangunan peran serta dan (Anggaran Responsif kebijakan daerah terkait propinsi dalam advokasi pelaksanaan PUG di
Pelalawan sumberdaya responsif gender kesetaraan gender Gender) pengarusuutamaan gender daerah
manusia unggul, dan layak anak dalam Memasukan penyusunan Perda PUG dalam
EMAS
beriman, bertaqwa pembangunan agenda Prolegda
(Ekonomi dan berbudaya Meningkatkan kapasitas Melaksanakan sosialisasi, pelatihan dan
Mandiri, melayu Vocal Point Gender pembinaan Vocal Point Gender di OPD
Aman dan Pengembangan sistem Menyusun Sistem Informasi Gender Daerah
Sejahtera) informasi data terpilah yang
Melaksanakan pembaharuan data dan
aplikatif dan update
informasi gender secara berkala
Persentase perempuan di Meningkatkan kapasitas dan Melaksanakan advokasi tentang keterwakilan
lembaga legislatif daya saing perempuan calon perempuan dalam legislatif
legislatif Melaksanakan pelatihan untuk calon legislatif
perempuan
Persentase perempuan Meningkatkan kapasitas dan Melaksanakan advokasi terkait keterwakilan
yang menduduki jabatan daya saing perempuan perempuan dalam pemerintahan
pimpinan dalam pemerintahan Melaksanakan pelatihan peningkatan capacity
building bagi ASN perempuan
Jumlah perempuan Meningkatkan kemampuan Melaksanakan pendataan jumlah perempuan
kepala keluarga yang ekonomi perempuan kepala kepala keluarga
ekonominya meningkat keluarga Melaksanakan identifikasi usaha potensial
bagi perempuan kepala keluarga
Melaksanakan pelatihan dan pembinaan
ekonomi bagi perempuan kepala keluarga

Setia Budi-WIU-Bappenas. 52
SEMOGA
BERMANFAAT
Koentjaraningrat (1974):
“Kebudayaan, Mentalitas, dan Pembangunan”
Mentalitas yang menghambat pembangunan, antara
lain:
• meremehkan mutu
• suka menerabas
• tidak percaya kepada diri sendiri
• tidak disiplin murni
• suka mengabaikan tanggung jawab sendiri

SBudi, WI Bappenas
54
- PERENCANA = PENELITI plus
* perlu kompetensi yg teruji
- sbg perencana

- Merencanakan : membangun masa depan


- Keberhasilan merencanakan : sukses mencapai tujuan
/kondisi yang lebih baik
- Jangan:
Kegagalan merencanakan : merencanakan kegagalan
(planning to fail)

SBudi, WI Bappenas 55

Anda mungkin juga menyukai