Anda di halaman 1dari 4

TEORI PROSES PERENCANAAN

Perencanaan adalah suatu kegiatan atau proses yang tersusun secara sistematis, rasional atau
logis, untuk tujuan tertentu, dalam batas-batas tertentu dan suatu usaha untuk melihat kedepan
dengan melakukan perkiraan (forecasting) apa yang dilakukan, bagaimana dan siapa yang akan
melakukan untuk kegiatan-kegiatan yang akan datang. Definisi perencanaan menurut ahli :

 Menurut Abdulrachaman (1973) Perencanaan adalah pemikiran rasional berdasarakan


fakta-fakta atau tentang perkiraan yang mendekat (estimate) sebagai persiapan untuk
melaksanakan Tindakan-tindakan kemudian.
 Siagian (1994) Perencanaan adalah keseluruhan proses pemikiran dan penentuan secara
matang dari pada hal-hal yang akan di kerjakan dimasa yang akan dating dalam rangka
pencapaian yang telah di tentukan.
 Terry dan Kusmiadi mengemukakan bahwa perencanaan adalah pemilihan dan
menghubungkan fakta-fakta, membuat serta menggunakan asumsi-asumsi yang berkaitan
dengan menggambarkan dan merumuskan kegiatan-kegiatan tertentu yang di yakini di
perlukan untuk mencapai suatu hasil tertentu .
 Lubis (2001) Perencanaan adalah suatu proses berkelanjutan yang melibatkan keputusan
tentang bagaimana memanfaatkan atau mengalokasi sumber daya yang ada untuk
mencapai tujuan tertentu.
Perencanaan sendiri terdiri dari beberapa komponen diantaranya sebagai berikut :
1. Kegiatan menyusun rencana yang hasilnya berupa kegiatan perencanaan berupa
gagasan, alat, model, (tentang, untuk, dengan) tujuan tertentu
2. Usaha merumuskan gagasan menjadi realita
3. Tertata, Terstruktur, Terarah, Terkoordinasi dan Terpadu
4. Efisien, optimal, sustainable atau bekerlanjutan dan continue

Tujuam perencanaan :

1. Memberikan pengarahan
2. Mengurangi ketidakpastian
3. Meminimalisir pemborosan
4. Pengontrolan dan pengevaluasian
Proses perencanaan secara sederhana dan general sendiri terdiri atas kegiatan :

1. Input (masukan) berupa data


2. Proses atauanalisis
3. Output atauprodukataukeluaran

 SIKLUS DASAR (GENERIK) PROSES PERENCANAAN


Perencanaan – Pemrograman – Pengangaran – Pengorganisasian – Impelentasi –
Pengendalian

Setelah diimplementasikan proses perencanaan memiliki siklus yang mengalami modifikasi


sebagai bentuk perbaikan yang dianggap lebih baik terhadap proses perencanaan secara general
sebagai berikut :

Perencanaan dan penetapan – Pemrograman – Penganggaran – Pengorganisasian – Implementasi


dan pengendalian – Monitoring dan evaluasi

Proses perencanaan tersebut bersiklus membentuk suatu sistem yang saling sambung –
menyambung dan tidak terputus (continue) dalam tiap tahapannya, berikut diagram tahapan
proses perencanaan

INPUT PROSES OUT PUT


EVALUASI/FEED BACK

DATA ANALISA HASIL


Secara menyeluruh, proses perencanaan dijabarkan melalui beberapa metode dan
teknik untuk tiap tahapan yaitu sebagai berikut :
1. Data atau informasi : pengumpulan dan pengolahan data
2. Proses : analaisis dan proyeksi, perumusan tujuan dan sasaran, penyusunan
dokumen rencana kepada obyek perencanan
3. Rencana dan implementasi : implementasi rencana kepada objek perencanaan
4. Umpan balik : monitoring, evaluasi dan pengendalian sebagai umpan balik
menjadi data bagi proses perencanaan selanjutnya
Ruang Lingkup Perencaan meliputi :

1. Area : rumah, lingkungan, kawasan, metropolitan, daerah, propinsi, nasional antar negara
2. Sektor : sosial, ekonomi, fisik
3. Waktu : jangka pendek, jangka menengah, jangka panjang

Pendekatan dalam Proses Perencanaan

1. Pendekatan Politis
pendekatan ini adalah program pembangunan yang ditawarkan oleh calon Kepala Daerah
pada waktu kampanye, yang setelah terpilih program tersebut diadopsi dan “dikemas”
dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) atau RenStraDa.Dalam proses
perencanaan politik ini, pemilihan langsung dipandang sebagai proses perencanaan
karena menghasilkan rencana pembangunan dalam bentuk visi, misi, dan program yang
ditawarkan Presiden / Kepala Daerah terpilih selama kampanye.
2. Pendekatan Teknokratis
Rumusan rencana yang dibuat dalam pendekatan teknokratis berdasarkan konsep, teori,
akademis sebagai masukan proses paritipatoris atau politis. Perencanaan yang dilakukan
oleh perencana profesional, atau oleh lembaga / unit organisasi yang secara fungsional
melakukan perencanaan.
3. Pendekatan Partisipatif
Dalam pendekatan partisipatif (partisipatoris), rumusan rencana yang dibuat
menggunakan proses partisipatif, melibatkan “stakeholders” setempat.
4. Pendekatan Bawah-Atas
Dalam pendekatan ini, rumusan rencana yang dibuat dan ditawarkan oleh lapisan
“masyarakat” atau komunitas “bawah” (grassroot – akar rumput) kepada lapisan atau
tingkat “governance” atas.

Pelaku kunci berbeda untuk tiap perioda/ aliran perencanaan. Para pelaku kunci perencanaan
tersebutsesuai pada pendekatan yang dianut pada era atau daerah tersebut, antara lain:

1. Masa Teokrasi (pelaku kunci: raja/ penguasa/ pemerintah).


2. Masa Teknokrasi (pelaku kunci: pakar/ perencana).
3. Masa Demokrasi (pelaku kunci: masyarakat dan dunia usaha).
http://odamarussel.blogspot.com/2010/07/teori-dan-proses-perencanaan.html

http://www.radarplanologi.com/2015/10/apa-dan-bagaimana-proses-perencanaan.html

Anda mungkin juga menyukai