Capaian Kompetensi
Stuktur Agama
Sebelum kita mengetahui bagaiman stuktur agama kita
harus mengetahui apa itu agama. Pengetian agama menurut
Harun Naution adalah suatu sistem kepercayaan dan tingkah
43
1
. Arifin Tajul, Pengantar Sosiologi, Arie and Brothes. Bandung ,1997 hal: 63
2
Manaf Abdul Mujdjahid. Sejarah Agama-agama PT. Raja Grafindo. Jakarta 1994, hal: 87
kebanyakan kaum priyai ini banyk yang klasifikasinya
para bangsawan
Stuktur Politik
Sebelum melanjutkan pada pembahasan stuktur politik
kita harus mengetahui apa itu politik politik merupakan suatu
proses dimana masyarakat memutuskan bahwa aktivitas
tertentu adalah lebih baik dari yang lain Pelembagaan
hubungan organisasi antar komponen-komponen yang
membetuk bagunan. Stuktur politik sebagai salah satu speciels
stuktur pada umumnya, selalu di perkenan dengan alokasi
nilai-nilai yang bersifat otoritatif, yaitu yang mempengaruhi
oleh distribusi serta pengunaan kekuasaan.
Stuktur politik ini dapat di bedakan menjadi dua yaitu:
1. Stuktur politik jelas misalnya yang jelas seperti bersifat
formal atau resmi yang dalam kenyataanya mempengaruhi
secara aparat masyarakat untuk mengenukakan
meyalurkan, menerjemahkan, mengkonversi tuntutan,
dukungan dan masalah tertentu dimana tersangkut
45
3
Nasikum, Sistem sosial Indonesia, Penerbit: Raja Grafindo Persada. Jakarta 2010 hal: 33
Stuktur baik dari stuktur hubungan manusia dengan
manusia, maupun stuktur hubungan antara manusia dengan
antara manusia.
2. Tidak tampak jelas stuktur ini tidak tau kemana jalan
dalam melaksanakan perpolitikan, misalkan seperti
pengikut-pengikut yang tidak jelas tidak
4
Ibd. 1997, hal: 34-35.
membantu pemahaman tentang tingkah laku manusia dalam
kehidupan sosial.5
Pengertian struktur dalam pendekatan struktural dan data
pendekatan sebagai aturan-aturan (rules) yang terkandang
dalam semua kegiatan manusia. Dalam analogi yang bisa di
gunakan untuk menjelaskan keterkaitan atau simbolis antar
stuktur dan agency itu adalh bahasa, dan stuktur bisa di jadikan
tatanan kerajaan dalam sutu penguasaan Tidore dalam wilayah6
Stuktur Sosial merupakan Perbedaan–perbedaan suku
bangsa, regional dan pelapisan sosial secara analisis memang
dapat di bicarakan sendiri –sendiri akan tetapi dalam kenyataan
semua jalinan telah mengasilkan menjadi kelompok semu,
yang dalm kontek pengertian populer dapat kita sebut golongan
, kelompok kepentingan apabila suku –suku kelompok
nusantara sangatlah berbeda-beda suku bangsa yang
berdasarkan pelapisan sosial yang dimana seperti prakiyai dan
wong cilik seperti masyarakat desa dan masyarakat kota. Maka
konfigurasi dari semuanya itu menghasilkan pengolongan
masyarakat Nusantara.
Pengelompokan masyarakat serupa membawa akibat
yang luas dan mendalam di dalam pola hubungan sosial dalam
masyarakatat hubungan politik, ekonomi, yamg bertujuan
untuk mengasikan sebuah perwujudan dalam kehidupan
politik.
Pada awalnya kondisi seperti ini terjadi pada abad ke 17,
akan tetapi mengalami kemajuan pada abad 20 terutama
sesudah kemerdekaan telah berhsil mengubah kelompok-
kelompok semu tersebut menjadi berbagai- bagai kelompok
kepentingan masing-masing dengan salah satu atau beberapa
kelompok semu sebagai sumber di mana anggota-anggotanya
di angkat. Salah satu kelompok kepentingan yang sangat
47
5
Page
7
. Kortodirdjo Sartono, Pengatar ilmu sejarah Indonesia Baru 1500-1900 jilid I penerbit PT
Gremedia. Jakarta:1988 hal 294.
Page
12. Pater burke. The Frencch Historical Revolution the annales School 1929 Londen
PolityPress:1990: 123
8
Dalam dominan sejarah yang disebut dengan peristiwa
dan dominan stukturkan peristiwa sebagai objek penelitian
sejarah, ada pula yang mengabaikan peristiwa dan menekankan
pentingnya stuktur sosial. Dalam hal metodologi, atau antar
memahami (Understanding) dan analisis. Ada yang
beranggapan bahwa sosial tetapi ada pila sejarawan yamg
menemukan objek formal dari sejarah dalam ilmu sosial.
Dalam ilmu sejarah stuktur sudah final dalam ilmu sejarah.
9
. Perwadi. Pranata sosia ldan budaya Jawa, Tanah air. Jakarta, 1999, hal: 246-248
10
Guru Valah Mosul. Pembelajaran Seni budaya. Samarinda, Jakarta 2008. hal: 2-3
d. Peranan Pemuka Adat
Dalam Peranan Pemuka Adat sangat berpengaruh pada
kehidupan orang Jawa, yang menjadi kebiasaan orang Jawa
dan akhirnya menjadi Kebudayaan tersendiri misalnya saja
kehadiran para dhukun. Kata dhukun mempunyai arti yang
sangat luas. Bukan hanya orang yang ahli dalam ilmu petangan
saja yang mendapat sebutan seperti itu, tetapi juga orang yang
menjalankan praktek penyembuhan tradisional, ilmu gaib dan
ilmu sihir.
Sebutan dhukun bahkan tidak hanya untuk orang yang
melakukan aktifitas ilmu gaib saja, melainkan juga untuk orang
yang ahli dalam membantu wanita pada waktu melahirkan,
yaitu seorang dhukun bayi, ahli pijat yang disebut dukun pijet,
ahli sunat yang dinamakan dhukun calak, atau ahli merias
pengantin yaitu dhukun paes.
Sebutan dhukun mungkin mereka peroleh karena mereka
dianggap memiliki pengetahuan yang mendetail mengenai
berbagai upacara adat yang berhubungan dengan peritiwa
bersangkutan.
Seorang dhukun bayi tahu semua upacara adat yang harus
dilakukan pada waktu seorang bayi dilahirkan, dhukun pijet
mempunyai pengetahuan yang luas mengenai jamujamu
tradisional yang dipakai untuk memulihkan tenaga, dhukun
calak mengetahui dengan tepat upacara adat apa yang harus
dilakukan berhubungan dengan khitanan, demikian juga
seorang dukun paes mengetahui segala seluk beluk yang
berhubungan dengan upacara dan persyaratan upacara adat
serta slametan sekitar pernikahan. Berbagai macam dhukun
yang dikenal oleh orang Jawa dapat kita bagi ke dalam empat
kategori berdasarkan keempat jenis tindakan ilmu gaib yang
telah kita sebutkan di atas. Para dhukun yang melakukan ilmu
53
11
.Marwati Djunoned Poesponegoro Nugroho Notosusanto. Sejarah nasional indonesia Iv .
balai Pustaka . jakarta 1993
itu Inggris mengambil tindakan kekerasan dengan menyerbu
Yogyakarta dan memaksa sultan Sepuh supaya turun tahta.
Peristiwa ini berhasil memaksa Sultan Sepuh untuk turun
tahta dan membuat perjanjian baru pada tanggal 1 Agustus
1812 yang berisi antara lain Kedu, sebagaian dari Semarang,
Rembag dan Surabaya yang diserahkan kepada negara Inggris
serta pemerintahan Inggris selain Sultan Sepuh harus
menyerahkan sebagian negara kekuasanya pada Pangeran
Natokusumo, dimana Pangeren ini di angkat pada tahun 1813
oleh Pemerintahan Inggris menjadi seorang Pangeran
mangkunegara.
Ketika pulau jawa di kembalikan lagi kepada Belanda
Raja-raja diJawa berharap dapat memulihkan kekuasaanya,
akan tetapi gagal kerna pemerintahan Belanda memperbaharui
kekuasanan semuanya keputusan Inggris dengan itu timbul
kekecewaan di Istana Yogyakarta dan Surakarta. Yang
kemudian tumbuh menjadi benih permusuhan menentang
pemerintah Belanda.terutama di Yogyakarta, benih
permusuhan menjadi besar kerena pengurangan kekuasaan
yang diakukan oleh Belanda semakin bertambah sehingga
terjadi perang pada tahun 1825,yaitu perang Diponogoroatau
yang di sebut perang Jawa/kerena perang hampir menghampiri
darah jawa.12
berpust di Batavia.
Page
12
. Nasikum, sistem sosial Indonesia . penerbit: Raja Grafindo Persada. Jakarta 2010 hal: 33
Tujuan VOC adalah untuk mempertahankan monopoli
perekonomian melalu penggunaan dan ancaman
kekerasanterhadap penduduk di kepilauan-kepilauan
menghasilkan rempah-rempah, dan terhadap orang-orang non-
Belanda yang mencoba berdagang dengan para penduduk
tersebut.
Contohnya, ketika penduduk Kepulauan Banda terus
menjual biji pala kepada pedagang Inggris, pasukan Belanda
membunuh atau mendeportasi hampir seluruh populasi dan
kemudian mempopulasikan pulau-pulau tersebut dengan
pembantu-pembantu atau budak-budak yang bekerja di
perkebunan pala. VOC menjadi terlibat dalam politik internal
Jawa pada masa ini, dan bertempur dalam peperangan yang
melinatkan Matarm dan Banten
b. Stuktur Ekonomi
Keseimbangan antara ambisi politik dengan
Perkembangan ekonomi perang dan damai di Banten masih
cakupan Nusantara pada abad ke – 17, telah diketahui bahwa
Banten yang terletak di ujing barat pesisir utara Jawa pernah
menjadi sebuah negara yang secara politik tak terlalu kuat
tetapi secara ekonomi sangat penting kerena menghasilkan lada
dan kegiatan niaganya. Data ganda ini memerlukan sebuah
kebijakan khusus yang bertujuan untuk menjamin panen lada
yang mencukpi, kebebasan keluar masuknya kapal-kapal
dagang ke pelabuan-pelabuanya, dan denagan demikian
menjamin pula kemerdekaannya di hadapan kekuasaan
kekuasaan politik utama di wilayahnya. Di samping itu Banten
mengalami kontrediksi yang melekat kekuatan perniagaan.
Yaitu sikap menaklukan untuk membina jaringan mereka dan
sekaligus ada keinginan damai demi perniagaan yang lancar.
Pada masa kemerdekaan Islam di Banten akhir abad ke-
57
a. Jaminan Produksi
Untuk lebuh lama tetap bertahan, dalam pembudidayaan
Page
.S.B Haoesain jajadiningrat. Critische best chouwing vans the sejarah banten Hearlen
13
14
. Guillot Claude. Banten sejarah dan peradaban Abad ke-X-XVII. Kepustakaan Populer
Page
Rangkuman
63
Latihan 3
67
Page