Anda di halaman 1dari 5

Ujian Tengah Semester

Dosen Pengampu:

Dr. Dwi Purbaningrum, M.Si

Nama:

Kelompok 6

Muhamad Jumalik (222221002)

Muhammad Hafiz

Vilent Wismany

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI KORPORAT

FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS PARAMADINA

JAKARTA

2023
Soal:

1. Berikanlah penjelasan tentang kategori public, berikan contohnya: (Setiap anggota


memberikan contoh yang berbeda)?
Jawab:
Muhamad Jumalik (222221002)
Kategori publik dalam buku Strategic Planning for Public Relations Karya Ronald D.
Smith, ada 4 kategori publik:
a. Customer : merupakan khalayak yang menerima layanan atau produk dari sebuah
organisasi. Contohnya, pelajar
b. Producers : merupakan kategori publik yang memiliki keterlibatan langsung dalam
kegiatan organisasi tersebut dalam hal ini producers sebagai internal. contohnya,
guru, yayasan, kepala sekolah, staff pegawai
c. Enablers : publik enablers merupakan kategori publik yang terdiri dari pihak
memiliki kekuasaan untuk mengatur dan mengontrol organisasi dalam berbagai
aspek. Contohnya, kemendikbud
d. Limiter : merupakan kategori publik yang merusak atau mengurangi keberhasilan
suatu organisasi biasanya ketegori publik limiter merupakan pihak atau kelompok di
luar organisasi tersebut. contohnya, sekolah lain sebagai kompetitor

Dari pernyataan di atas, maka dapat diberikan contoh sebagai berikut:

Pelajar mendapatkan pendidikan (layanan) yang disediakan oleh yayasan melalui guru-guru yang
mengajar di yayasan tersebut sesuai dengan aturan pemerintah yang berlaku yaitu aturan dari
kemendibud, setiap sekolah berlomba-lomba memberikan fasilitas pendidikan yang terbaik
sehingga dalam hal ini setiap sekolah antara yang satu dengan yang lainnya menjadi kompetitor
untuk menjadi yang terbaik.

Vilent Wismany (22222.. .)

Muhammad Hafiz (22222...)


2. Berikanlah penjelasan tentang tahapan terbentuknya public?
Jawab :
Muhamad Jumalik (222221002)
a. Nonpublic : merupakan kelompok atau individu yang tidak memiliki kepentingan atau
keterlibatan secara langsung dalam isu atau organisasi. Dalam perencanaan tahapan
terbentuknya public relations, perlu memahami kelompok nonpublic dan bagaimana
mereka mempengaruhi upaya public relations. Pada umumnya, kelompok nonpublic
tidak menjadi sasaran langsung dari program public relations, namun tetap memegang
peran penting dalam pengaruh opini publik secara keseluruhan.
b. Latent public : merupakan kelompok atau individu yang belum memiliki kesadaran
penuh tentang kepentingan mereka dalam suatu isu atau permasalahan tertentu,
namun mungkin memiliki potensi untuk menjadi publik aktif di masa depan. Dalam
hal ini, latent public adalah target utama dari strategi komunikasi yang bertujuan
untuk membangkitkan kesadaran dan memobilisasi dukungan publik. Dengan
memahami Latent public dengan baik, maka dapat merancang program komunikasi
yang lebih efektif untuk mempengaruhi opini mereka dan pada akhirnya memperkuat
reputasi organisasi
c. Apathetic public : merupakan kelompok atau individu yang tidak memiliki minat atau
perhatian pada suatu isu atau masalah tertentu, bahkan jika isu tersebut berhubungan
dengan kepentingan mereka. Apathetic public sulit untuk dikomunikasikan atau
dipengaruhi. Untuk mencapai tujuan organisasi apathetic public harus diubah menjadi
publik yang lebih aktif dan peduli, sehingga penting untuk memahami apathetic
publol agar dapat memahami karakteristik dan motivasi publik untuk dapat
merancang program komunikasi yang tepat dan efektif.
d. Aware public : merupakan kelompok atau individu yang memiliki kesadaran atau
pemahaman yang cukup tentang isu atau permasalahan tertentu. Kelompok inilah
yang menjadi sasaran untuk terbentuknya publik, karena mereka memiliki
kemungkinan menjadi pendukung atau lawan dalam sebuah isu ataupun masalah.
Sebagai target komunikasi aware public dapat menjadi fokus perhatian agar diberikan
informasi yang lebih terperinci dan kompleks memperkuat pemahaman tentang suatu
isu sehingga aware public dapat digunakan sebagai sumber informasi dan feedback
dalam pengembangan program komunikasi,
e. Active public : merupakan kelompok atau individu yang terlibat aktif dalam suatu isu
atau permasalahan dan telah memiliki opini yang jelas terhadap permasalahan atau
isu tersebut. kelompok ini menjadi kelompok target yang paling berharga dalam
sebuah perencanaan komunikasi, karena kelompok ini memliki potensi untuk
mempengaruhi opini dan perilaku orang lain dalam isu yang sama.

Jika dilihat dari gambar di atas maka saya memberikan contoh sebagaimana yang terjadi
ketika seseorang atau CAMABA calon mahasiswa baru (nonpublik) tidak memiliki pengetahuan
tentang organisasi kemahasiswaan, adapun setelah menjadi mahasiswa maka stsusnya berubah
menjadi (laten public) yang dimana memiiki pengetahuan tetang organisasi kemahasiswaan akan
tetapi belum menyadari akan pentingnya berorganisasi, berlanjtut ketika mahasiswa baru tersebut
mendapatkan pembekalan orientasi kampus maka statusnya berubah menjadi aware public atau
apthetic public apabila ia menyadai akan pentingnya organisasi kemhasiswaan maka masuk
kedalam kategori aware public, jika ia menyadari organisasi tersebut akan tetapi tidak
menggagap penting suatu organisasi tersebut maka masuk kedalam kategori apthetic public,
yang dimana akhir dari tahapan terbentuknya publik adalah khalayak menjadi aktif yang memliki
potensi untuk mempengaruhi opini dan perilaku orang lain dalam isu yang sama.

3. Mengapa dianggap penting mengenali kebutuhan publik?


Jawab :
Muhammad Jumalik (222221002)
kebutuhan publik sangat penting dikerakan dapat membantu organisasi untuk
memahami perspektif dan kepentingan yang berbeda dari berbagai kelompok dalam
masyarakat. Dengan memahami kebutuhan dan kepentingan publik, organisasi dapat
mengembangkan program dan strategi komunikasi yang lebih efektif dan relevan.
Selain itu, dengan memahami kebutuhan publik, organisasi dapat membangun
hubungan yang lebih baik dengan masyarakat dan mengembangkan kepercayaan dan
dukungan dari kelompok yang berbeda. Hal ini sangat penting karena dalam banyak
kasus, masyarakat adalah konsumen, pelanggan, atau pemegang kepentingan organisasi.
Mengenali kebutuhan publik juga dapat membantu organisasi untuk menghindari
konflik atau krisis yang dapat mempengaruhi reputasi dan kepercayaan publik terhadap
organisasi. Dengan memahami perspektif dan kepentingan publik, organisasi dapat
merancang program komunikasi dan kebijakan yang lebih responsif dan proaktif terhadap
kebutuhan dan kepentingan masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai