Anda di halaman 1dari 7

ONSUMEN

Adalah public yang menerima produk atau jas dari perusahaan tertentu, misalnya kosumen dan calon

konsumen,pembeli,klien,pelajar dll

Katagori konsumen juga meliputi meraka apa yang di sebut dengan istilah konstituen bayangan

(shadow)

yaitu mereka yang kemungkinkan tidak memeiliki hubungan langsung dengan produk atau jasa sebuah

perusahaan

co/ : ketika mas sulit tiba lembaga bantuan dana akan melakukan pengurangan bantuan hinah yang di

berikan kepada sektor seni akan melakukan protes kepada lembaga donor tersebut karena menganggap

lembaga tersebut menambah beban yang harus mereka pikul.

PRODUSEN

Adalah publik yang memberikan input kepada perusahaan. meliputui karyawan,sukarelawan dan asosiasi

yaitu produsen yang memerlukan material seperti supplier,produsen dari golongan pemilik sumberdaya

seperti banker,donatur dan pemegang saham.

PERANCANG

Adalah publik yang berfungsi pengatur melalui seting normal atau standar bagi perusahaan (seprti

asosiasi atau departemen pemerintah),pemimpin tertentu yang memiliki pengaruh besar terhadap

konsumen (misalnya pialang dan analisis).

PEMBATAS

Adalah publik yang dalam kondisi tertentu mampu mengurangi atau menghambat keberhasilan

perusahaan (seperti kompetitor,pesaing dan kekuatan lain yang berbahaya.

PUBLIK DAPAT DI BEDAKAN KEDALAM KATEGORI BERIKUT

1. Non publik

Yaitu mereka yang tidak mempengaruhi atau terpengaruh oleh organisasi

Sebagai contoh:

seorang pengecer yang terdapat di bandung tidak akan memiliki pengaruh dan tidak akan di

pengaruhi oleh publik yang ada di bogor

2. Publik laten

Yaitu kelompok yang menghadapi masalah tertentu sebagai akibat tindakan perusahaan,

namun mareka tidak mengetahui akibat tersebut sebagai produk perusahaan

Sebagai contih :

Sebuah perusahaan tertentu yang melakukan perluasan bisnis akan menambah kemacetan
jalur lalulintas setempat, namun pemerintah lokal tersebut tidak menyadarinya.

3. Publik sadar

Yaitu mereka yang mengetahui bahwa terdapat masalah

Sebagai contoh :

Perusahaan yang akan memperluas bisnis di atas di ketahui oleh pemerintah lokal setempat

melalui surat kabar yang memberitakan perluasan perusahaan tersebut.

4. Publik apatis

Yaitu publik yang pada dasarnya tidak peduli dengan seluruh permasalahan dan secara

umum tidak termasuk publik.

5. Publik aktif

Yaitu kelompok melakukan sesuatu terhadap masalah tertentu

Sebagai contoh :

masyarakat yang melakukan pemblokiran jalan di mana perusahaan yang memperluas jaringan bisnis

tersebut berada.

diposkan oleh tugas di 21.04


Modul 4 Konsep publik bagi organisasi Kegiatan belajar 1 Masyarakat (society) adalah
wadah seluruh hubungan social dengan seluruh jaringannya dalam arti umum tanpa ada batas
tertentu. Dari perspektif sosiologi istilah publik diartikan (Herbert Blumer dalam grunig dan
hunt, 1984) sekelompok orang yang 1) dihadapkan oleh sebuah isu, 2) memiliki pendapat
yang kontroversial tentang bagaimana isu tersebut diselesaikan, 3) mendiskusikan cara cara
atau solusi yang tepat bagi penyelesaian isu tersebut. Jadi, dalam sosiologi kata publik
diartikan sebagai kelompok masyarakat yang memiliki pendapat beragam terhadap isu
tertentu. Menurut Bernard Honessy (1989) publik adalah kelompok orang yang memiliki
kepentingan pada persoalan tertentu. John Dewey dalam Henessy (1989) mengatakan bahwa
publik terdiri dari individu individu yang bersama sama dipengaruhi oleh kegiatan atau cita
cita tertentu. Dalam ilmu komunikasi (dalam hal ini ilmu humas) publik didefinisikan sebagai
sekelompok orang yang memiliki kepentingan dan perhatian yang sama. Moore (1981) publik
adalah sekelompok orang dengan kepentingan yang sama serta memiliki pendapat terhadap
suatu isu yang menimbulkan pertentangan atau kontroversial. Newson, turk, kruckerberg
(1996) publik diartikan sebagai sekelompok orang yang mempunyai keterkaitan dengan suatu
organisasi. Audiens adalah sekumpulan orang yang lebih tertarik pada pesan pesan media dan
bersifat pasif, sedangkan publik bersifat aktif. Jefkins (1995) publik dalam public relations
adalah kelompok orang yang berkomunikasi dengan suatu organisasi, baik internal maupun
eksternal. Dengan demikian pengertian publik dalam public relations adalah sekelompok
orang yang memiliki keterkaitan, kepentingan yang sama dengan suatu organisasi dan
bersifat aktif. Kepentingan publik terhadap organisasi bersifat khusus dan spesifik. Moore
(1981) menyebutkan dalam publik terdapat ikatan berupa kepentingan yang mempersatukan
dan terciptanya suatu kesamaan pandangan yang mengarah pada kebulatan terhadap suatu
persoalan. Publik dalam organisasi secara umum dapat dikategorikan dalam dua bagian yaitu
: Publik internal adalah orang orang yang berada di dalam organisasi. Publik eksternal adalah
orang orang yang berada diluar organisasi yang memiliki kepentingan dan keterkaitan dengan
organisasi. Opini diartikan sebagai pernyataan atau ekspresi tentang sesuatu hal dengan
menggunakan bahasa verbal, yang disampaikan secara terbuka dengan kata kata yang dapat
ditafsirkan secara jelas ataupun dengan kata kata halus dan tidak secara langsung dapat
diartikan. Opini publik dapat adalah pernyataan atau ekspresi sekelompok orang yang
mempunyai kaitan dengan suatu organisasi tentang suatu isu atau masalah. Opini publik
berpengaruh pada suatu organisasi, dan sebaliknya organisasi bisa mempengaruhi opini
publik. Dari perspektif sosiologi massa diartikan sebagai sejumlah besar orang yang
berkumpul di suatu tempat yang sama dan tertarik pada suatu peristiwa. Dalam pengertian
psikologi, massa adalah sekelompok orang yang sangat banyak. Massa tidak selalu berada di
tempat yang sama. Massa dalam pengertia komunikasi adalah sejumlah besar orang yang
tersebar secara geografis, heterogen, anonim, yang menerima pesan pesan komunikasi
melalui media massa cetak dan elektronik (rahmat, 1997). Massa juga bersifat heterogen
yakni terdiri dari berbagai latar belakang sosial, ekonomi dan psikologis. Massa bersifat
anonim yakni mereka tidak saling mengenal satu sama lain. Bahwa yang mengikat
sekelompok orang menjadi massa adalah pesan pesan media. Massa memiliki karateristik
antara lain sejumlah besar orang, heterogen dalam latar belakang demografi, memiliki
ketertarikan pada suatu peristiwa atau masalah, ada sesuatu yang mengikat dan mereka tidak
saling mengenal. Kelompok menurut Rahmat (1997) adalah sekumpulan orang yang
mempunyai tujuan dan ikatan yang mempersatukan mereka. Kelompok mempunyai dua
tanda psikologis, pertama anggota kelompok merasa terikat dengan kelompok yakni dalam
sense of belonging (rasa memiliki) yang tida ada pada orang yang bukan anggota kelompok,
kedua adanya ketergantungan antar anggota kelompok sehingga setiap orang terkait dalam
cara tertentu dengan hasil yang lain. Moore (1981) bahwa dalam publik terdapat ikatan
berupa kepentingan yang mempersatukan dan menciptakan suatu kesamaan pandangan yang
mengarah pada kebulatan terhadap suatu persoalan. Kegiatan belajar 2 Istilah publik sering
disamakan dengan istilah stakeholder (kasali, 1994). Caroll dalam grunig (1992) mengatakan
dalam hubungan antara organisasi dan stakeholder terdapat unsur saling memperhatikan atau
saling berbagi. Stakeholder adalah individu individu yang tergabung dalam suatu kelompok
yang mempengaruhi tindakan, keputusan, kebijakan, praktik serta tujuan organisasi (freeman
dalam grunig, 1992). Kasali mengartikan stakeholder sebagai setiap orang yang
mempertaruhkan hidupnya pada perusahaan. Stakeholder dibagi kedalam beberapa kategori
dengan kriteria kepuasan yang diharapkan masing masing stakeholders. Freeman dalam
grunig (1992) mengatakan bahwa untuk mengetahui secara jelas siapa stakeholder seorang
praktisi humas perlu melakukan map (memetakan) siapa saja yang termasuk dalam
stakeholder organisasinya. Stakeholder dibedakan menjadi stakeholder internal dan
stakeholder eksternal. Freeman mengklasifikasikan stakeholder sebagai berikut : owner
(pemilik perusahaan), konsumen, pelanggan, kompetitor, media, karyawan, kelompok
kelompok yang memiliki kaitan dengan organisasi. Stakeholder internal dirinci sebagai
berikut : Owner/pemegang saham. Stakeholder ini tidak selalu ada dalam setiap organisasi.
Kasali (1994) mengatakan bahwa dalam perusahaan yang masih menganut paham
paternalistik, yakni memberikan peran besar pada orang yang dianggap senior atau tua.
Manajer dan top executif. Karyawan. Karyawan adalah orang orang yang berada di dalam
organisasi atau perusahaan yang tidak mempunyai jabatan struktural. Keluarga karyawan.
Stakeholder eksternal adalah unsur unsur yang berada diluar kendali organisasi (kasali,
1994). Klasifikasi stakeholder eksternal sebagai berikut : Konsumen. Konsumen adalah para
pemakai produk yang tersendiri dari berbagai kelompok. Penyalur. Penyalur disebut juga
sebagai distributor, adalah mereka yang menangani fungsi perantara antara produsen dan
konsumen. Pemasok. Pemasok adalah stakeholder eksternal yang berfungsi memasok bahan
baku, komponen produksi atau jasa bagi perusahaan. Bank. Bank merupakan lembaga
komersial yang memeberikan pinjaman pada para produsen. Pesaing. Kasali (1994) menyebut
bahwa pesaing bisa mendorong produsen dalam memperbaiki pelayanan, kualitas produk,
harga dan sebagainya. Komunitas. Komuinitas yakni masyarakat atau penduduk yang
menetap atau tinggal di sekitar lokasi perusahaan. Pemerintah. Pemerintah adalah lembaga
yang mengatur kegiatan usaha. Kelompok pemerhati. Kelompok pemerhati atau bisa juga
disebut kelompok penekan (pressure group), kelompok ini pendapatnya bisa mempengaruhi
masyarakat dan berdampak pada organisasi. Media massa. Media massa merupaka
stakeholder yang secara fisik jauh di luar organisasi. Pers merupakan lembaga yang dapat
membentu pendapat publik. Kegiatan belajar 3 Publik dalam kaitannya dengan humas adalah
sekelompok orang yang memiliki kepentingan dengan suatu organisasi. Publik kita kenal
dalam dua bagian yakni publik internal dan publik eksternal. Publik dapat dikategorikan
sebagai publik aktif dan publik laten. Publik yang vokal bisa kita sebut sebagai publik aktif
dan publik yang diam disebut sebagai pulik laten atau pasif. Grunig (1992) membagi publik
berdasarkan aktifitasnya sebagai berikut : Aal issue publics, yakni publik yang aktif pada keseluruhan
masalah. Apathetic publics, yakni publik yang tidak tertarik (tidak aktif) pada keseluruhan masalah.
Single issue publics, yakni publik yang aktif pada bagian bagian tertentu dari suatu masalah, mereka
memiliki kepentingan yang berbeda beda. Hot issue publics, yakni publik yang aktif pada satu isu
tertentu menyangkut kepentingan umum. Publik ini biasanya mendapat dukungan dari media
massa. Publik aktif adalah publik yang berani menyampaikan sikap dan Pendapatnya dalam bentuk
verbal. Konformitas adalah kondisi dimana orang akan mengambil resiko paling kecil dengan
mengikuti suara terbanyak. Publik laten adalah publik relatif tidak tertarik pada keseluruhan
masalah. Publik aktif menguntungkan organisasi karena opininya dapat menjadi indikator citra dan
reputasi organisasi. Sebaliknya publik laten karena tidak dapat diindentifikasi, hal ini justru
menyulitkan humas dalam mengelolanya. Segmentasi adalah kegiatan membagi bagi pasar
(konsumen) ke dalam kelompok yang lebih homogen dengan harapan akan diperoleh respon.
Segmentasi pasar dilakukan dengan mengindetifikasi perilaku yang homogen pada kelompok
tertentu atau publik (kasali, 1994). Grunig (1992) mengatakan bahwa segmentasi berasal dari konsep
marketing paling berpengaruh dar modern. Kasali (1994) menyebutkan bahwa banyak praktisi
humas langsung menyusun program komunikasi berdasarkan perkiraan. Pendekatan segmentasi
diperlukan untuk lebih menajamkan sasaran dan membuat program lebih terarah. Dalam pemasaran
(Kotler & Andreasen dalam grunig, 1992) menyebut bahwa segmentasi dapat digambarkan sebagai
niche atau ceruk dalam konsep pemasaran. Kotler & Andreasen dan Lovelock & Weinberg dalam
grunig (1992) mengatakan bahwa dalam segmentasi harus bisa didefinisikan, diukur, mudah
dijangkau, tepat sesuai dengan misi organisasi. Gruning menyebutkan bahwa dalam segmentasi
perlu dibuat jala jala segmentasi dengan menyusun map atau pemetaan bagaimana posisi masing
masing unsur organisasi. Urutan jala adalah sebagai berikut : Perilaku dan efek komuinikasi
perorangan. Sebagai pusat jala, mereka adalah yang terlibat secara langsung dalam proses
komunikasi. Menurut grunig ada tiga buah variabel yakni : pengenalan masalah, pengenalan kendala
dan tingkat keterlibatan. Publik. Kita menentukan segmen mana dari stakeholder yang dikategorikan
sebagai segmen aktif dan pasif. Gruning mengatakan bahwa organisasi akan lebih mudah
berkomunikasi dengan publik aktif dibandingkan dengan publik pasif. Komunitas. Komunitas
merupakan pengelompokan publik yang bisa didasarkan pada tempat tinggal yang sama atau bisa
juga oleh hobi yang sama. Psikografis, gaya hidup, budaya dan hubungan sosial. Psikografis adalah
latar belakang sosial ekonomi yang berupa tingkat sosial ekonomi dan gaya hidup. Faktor psikografis
dapat diukur dengan metode VALS yakni values, life style. Geodemografis. Lapisan di sebelah luar
yang digunakan untuk melihat kelompok masyarakat menurut tempat tinggalnya. Konsep ini dari
Jonathan Robin bahwa manusia cenderung tinggal berkelompok dalam kelas yang sama seperti
mereka. Demografi dan kategori sosial. Kategori yang bersifat umum dan dipakai untuk membaca
ciri ciri masyarakat seperti penghasilan, pengeluaran, pendidikan, usia, pekerjaan dll. Massa Audiens.
Yang termasuk dalam kelompok ini adalah para audiens media seperti pembaca surat kabar,
pendengan radio, dan penonton televisi. Kegiatan belajar 4 Karyawan merupakan aset perusahaan.
Suasana kerja yang menyenangkan jauh lebih kuat dalam mempertahankan karyawan untuk tetap
bekerja dibangingkan dengan gaji yang tinggi. Iklim komunikasi atau suasana kerja menjadi landasan
hubungan dengan karyawan. Selain itu hubungan dengan karyawan dapat berjalan jika didukung
oleh tiga hal poko (Jefkins, 1995) : Keterbukaan pihak manajemen. Kesadaran dan pengakuan pihak
manajemen akan nilai dan arti penting komunikasi dengan karyawan. Keberadaan seorang manajer
komunikasi (manajer humas) yang tidak hanya ahli dan berpengalaman tetapi juga didukung oleh
sarana teknologi yang modern. Media yang digunakan untuk hubungan dengan karyawan dapat
beruba media internal (radio, televisi, internet) kotak saran, komunikasi tatap muka baik formal
ataupun informal, meeting dll. hubungan yang dibangung dengan pemegang saham adalah
hubungan untuk mendapatkan kepercayaan dari pemegang saham. Pemegang saham adalah sumber
investasi bagi organisasi khusunya organisasi profit. Media yang digunakan untuk hubungan dengan
pemegang saham adalah laporan tahunan, informasi produk, informasi pemasaran, informasi
sumber daya manusia (personalia), serta berbagai informasi tentang kegiatan perusahaan.
Hubungan yang dibangun dengan konsumen tergantung pada pengelompokan konsumen. Tujuan
dibangunanya hubungan dengan komsumen adalah untuk menyakinkan para konsumen dan calon
konsumen bahwa produk atau jasa perusahaan berkualitas baik dan secara konsisten mudah
diperoleh, dengan pelayanan yang baik. Hubungan dengan konsumen dapat dilakukan dengan
komunikasi lisan, open house, melakukan komunikasi lewat majalah, audio visual, iklan kelembagaan
dan mengadakan special event atau acara khusus. Hubungan dengan pemerintah adalah hubungan
yang saling tergantung, yakni pemerintah merupakan mitra dan pelingdung dunia usaha, sedangkan
bagi pemerintah lembaga bisnis merupakan partner, sebagai pemasukan pendapatan negara
(pajak). Hubungan yang dilakukan adalah melakukan komunikasi dengan menggunakan media cetak,
elektronik, bahkan di beberapa negara maju program humas yang penting adalah melakukan lobi
(kasali, 1994). Lobi dilakukan untuk mempengaruhi kebijakan dalam pembuatan peraturan, undang
undang dan ketentuan lain. Hubungan dengan komunitas dilakukan dengan membuka lapangan
kerja, hidupnya roda perekonimian masyarakat sekitar dan juga peningkatan kualitas saranan
umum. Baskin dan Aronoff (1988) menyebut bahwa lingkup komunitas tidak hanya mereka yang
secara fisik berdekatan dengan bangunan perusahaan namun komunitas meliputi lingkup regional,
nasional bahkan internasional. Baskin dan Aronoff (1988) mengatakan prinsip dalam hubungan
dengan komunitas adalah “ good neighbor “, membangung hubungan bertetangga dengan baik,
saling tergantung, saling menguntungkan. Program hubungan komunitas (community relations)
antara lain : tidak mencemari lingkungan, memberi kontribusi kesejahteraan pada masyarakat
sekitar berupa meningkatkan sarana lingkungan sekitar, meningkatkan kualitas sumber daya
manusia masyarakat sekitar dll. Hubungan dengan media massa. Teori agenda setting yakni tentang
agenda publik yang diciptakan oleh media. Media memiliki peran besar dalam membentu opini
publik, sehingga hubungan dengan media massa menjadi tugas utama humas. Hal yang perlu
diketahui dalam membangun hubungan dengan media adalah (Baskin dan Aronoff, 1988) :
Memahami cara kerja media. Memahami kebijakan redaksional. Perbedaan kepentingan antara
humas dan media (conflict of interest). Diposkan oleh Iskandar Hamid di 04.46
BISMILLAAHIRROHMAANIRROHIIM

WA ALANNAA LAHUL HADID WA ASHLUL HADIIDI

MIN ZABADILMAA-UN WALMAA-U MIN NUURI

MUHAMMADIN SHO,LALLAAHU‘ALAIHI

WASALLAM

Anda mungkin juga menyukai