Anda di halaman 1dari 2

Tugas Informasi Obat

Nama : Tanca Maulana Putra


NIM : 22334761
Kelas : K

Informasi obat antivirus yang digunakan dalam terapi Covid-19

Nama Obat : Molnupiravir


Struktur Kimia Obat : C13H19N3O7
Sifat bahan obat : senyawa ini akan berkompetisi dengan RNA polimerase dari
virus. Kompetisi ini akan menyebabkan mutasi pada virus yang
akan terakumulasi dengan setiap siklus replikasi yang
menyebabkan inaktifnya virus.
Identifikasi : Molnupiravir adalah obat antivirus yang dapat digunakan
dalam pengobatan infeksi virus Corona atau COVID-19
Indikasi diagnostik : Indikasi penggunaan molnupiravir adalah sebagai terapi infeksi
virus COVID-19
Indikasi terapi : Indikasi penggunaan molnupiravir adalah sebagai terapi infeksi
virus COVID-19 ringan hingga sedang pada pasien dewasa,
yang berisiko mengalami perburukan menjadi gejala berat/kritis
Bioavailabilitas : Molnupiravir bekerja dengan cara mengganggu aktivitas enzim
RNA virus Corona sehingga dapat menghambat
perkembangbiakan virus tersebut. Setelah itu, virus Corona
akan dibasmi oleh sistem kekebalan tubuh penderita hingga
akhirnya musnah sepenuhnya
Bioekivalensi : memiliki mekanisme kerja yang ditargetkan pada RdRp (RNA-
dependent RNA polymerase) virus Covid-19 sehingga akan
menghambat proses replikasi dari virus tersebut .
Mekanisme kerja : Molnupiravir bekerja dengan cara mengacaukan kerja enzim
RNA virus Corona yang diperlukan untuk berkembang biak
Toksisitas : efek toksis yang mungkin dapat terjadi karena molnupiravir
adalah mengantuk, nyeri perut, sakit kepala
Mula kerja : mula kerja nya dengan cara mengacaukan kerja enzim RNA
virus Corona yang diperlukan untuk berkembang biak
Lama kerja : lama kerja molnupiravir adalah termasuk obat yang bekerja
secara long acting
Aturan pakai : Dosis molnupiravir untuk pengobatan COVID-19 adalah 800
mg, 2 kali sehari, selama 5 hari
Frekuensi pemberian : Dosis molnupiravir untuk pengobatan COVID-19 adalah 800
mg, 2 kali sehari, selama 5 hari
Dosis terapi : Dosis molnupiravir untuk pengobatan COVID-19 adalah 800
mg
Farmakokinetik : Molnupiravir adalah obat anti virus oral dari turunan nukleosida
sintetis N4-hidroksisitidina yang merupakan prodrug analog
ribonukleusida, secara cepat dikonversi menjadi senyawa
hydroxycytidine di dalam plasma. Gugus trifosfat pada senyawa
ini akan berkompetisi dengan RNA polimerase dari virus.
Kompetisi ini akan menyebabkan mutasi pada virus yang akan
terakumulasi dengan setiap siklus replikasi yang menyebabkan
inaktifnya virus.
Detokssifikasi : Molnupiravir bekerja dengan cara mengganggu aktivitas enzim
RNA virus Corona sehingga dapat menghambat
perkembangbiakan virus tersebut
Efek samping : efek samping yang mungkin dapat terjadi karena molnupiravir
adalah mengantuk, nyeri perut, sakit kepala, diare , nyeri
tenggorokan, mual
ROTD : efek samping yang mungkin dapat terjadi karena molnupiravir
adalah mengantuk, nyeri perut, sakit kepala, diare , nyeri
tenggorokan, mual
Kontra indikasi : tidak dianjurkan untuk ibu hamil , ibu menyusui, dan anak
dibawah 18 tahun
Interaksi obat : belum diketahui interaksi molnupiravir dengan obat lain
Harga : Rp. 22.683,-/tablet
Efikasi : Molnupiravir telah mendapatkan izin penggunaan darurat dari
Badan POM. Hasil uji klinis tahap ketiga menunjukkan bahwa
penggunaan molnupiravir mampu mengurangi risiko terjadinya
perburukan gejala atau kematian pada pasien COVID-19
Keunggulan : penggunaan molnupiravir mampu mengurangi risiko terjadinya
perburukan gejala atau kematian pada pasien COVID-19.

Anda mungkin juga menyukai