Anda di halaman 1dari 2

 Yang pertama adalah untuk menunjukkan bilangan ada “Ije”

yang artinya “satu”.


  Lalu “Dua” yang artinya “dua”.
 “Tilu” yang artinya “tiga”.
 “Epat” yang artinya “empat”.
 “Lime” yang artinya “lima”.
 Lalu “Jahawen” yang artinya “enam”.
 Kemudian “Uju” yang berarti “tujuh”.
 “Hanya” artinya “sembilan”.
 Dan “Sepulu” yang berarti “sepuluh”.
 Masuk ke kata ganti orang dimulai dari “Aku” yang artinya
“aku”.
 Lalu “Ikaw” yang artinya “kau”
 Lalu “Iye” yang artinya “dia”.
 “Itah” yang artinya “kita”.
 Lalu “Ketun” yang artinya “kalian”.
 Dan “Ewen” yang artinya “mereka”.
Kata Tanya dalam Bahasa Dayak

 Selanjutnya adalah tentang kata tanya yang digunakan dalam


bahasa Dayak Kalimantan Tengah yakni, “Narai” yang artinya
“apa”.
 Kemudian ada “Kuweh” yang memiliki arti “mana”.
 Lalu “Hang kuweh” yang artinya “dimana”.
 Kemudian “Pea” yang artinya “kapan”.
 Lalu “Pire” yang artinya “berapa”.
 Ada juga “Pinampih” yang artinya “bagaimana”.
 Selanjutnya ada “Eweh” yang berarti “siapa”.
 Selanjutnya masuk ke kata kerja, ada “Kuman” yang artinya
“makan”.
 Dan juga “Mihup” yang artinya “minum”.
 Selanjutnya ada “Tiruh” yang memiliki arti “tidur”.
 Lalu “Ngarat” yang berarti “sayat atau sembelih”.
 Lalu ada “Mendirik” yang artinya “menebas”, contohnya
menebas rumput.
 Kemudian ada “Mananjung” yang artinya “berjalan-jalan”.
 Selanjutnya masuk pada kata benda pada bahasa Dayak
Kalimantan Tengah, ada “Pengaringan” yang artinya “sungai
kecil atau parit”.
 Lalu ada “Tantaran” yang artinya “tangkai pancing”.
 Masuk ke lain-lain ada “Tampara” yang artinya “awal atau
permulaan”.
 Lalu “Ngubur” yang memiliki arti “dikubur atau mengubur”.
Kosa Kata Bahasa Dayak yang Sering Digunakan
 Selanjutnya ada “Terai” yang artinya “berhenti / stop / selesai”.
 Lalu ada “Tehai” yang artinya “paling besar atau lebih besar”.
 Dan juga “Tekurik” yang artinya “paling kecil atau lebih kecil”.
 Selanjutnya adalah “Pemikir” yang artinya “suka berbohong
atau suka curang”.
 Ada juga “Mandau” yang artinya “parang tradisional Dayak”.
 Lalu ada “Tawangku” yang artinya “ tau/mengerti/aku tau/aku
mengerti”.
 Kemudian “Tutu” yang artinya “benar/amat/sangat”.
 Ada juga “Gentu” yang merupakan “ani-ani” atau pisau kecil
yang digunakan masyarakat Dayak ketika memanen padi di
sawah.
 Lalu ada “Maram” yang artinya “busuk” ditujukan untuk buah,
contohnya buah yang busuk.

Anda mungkin juga menyukai