Anda di halaman 1dari 4

Job 

: 02 Waktu : 8 Jam pel
MERANGKAI SISTEM
SMT : 5 (Lima) Th Ajaran : 2015/2016
AC KONVENSIONAL
Kelas : 3 TKR 3 SMK N 2 PENGASIH
Kelompok 4 (28 -32) Nomor :

I.       KOMPETENSI
1.      Identifikasi sistem AC konvensional
2.      Menggambar rangkaian rangkaian sistem AC konvensional
3.      Merangkai sistem AC konvensional

II.    TUJUAN
Setelah mengikuti praktek merangkai sistem AC konvensional ini, diharapkan siswa dapat:
1.      Mengidentifikasi sistem AC konvensional
2.      menggambar rangkaian rangkaian sistem AC konvensional
3.      menjelaskan cara kerja sistem AC konvensional
4.      merangkai sistem AC konvensional

III. ALAT DAN BAHAN


1.      Trainer sistem AC konvensional
2.      Baterai
3.      Toolbox
4.      Kabel konektor

IV. KESELAMATAN KERJA
a.       Jagalah keselamatan dan kesehatan kerja bagi personil dan lingkungan kerja
b.      Gunakan peralatan sesuai dengan fungsinya
c.       Gunakan peralatan keselamatan kerja
d.      Perhatikan tanda positif dan negatif pada terminal baterai saat pemasangan kabel
e.       Pemasangan kabel baterai dilakukan setelah ada kepastian rangkaian tidak terjadi hubungan arus
pendek / konsleting / rangkaian sudah benar
f.       Jaga agar komponen tidak ada yang hilang

V.    LANGKAH KERJA
1.      Siapkan alat dan bahan
2.      Pelajari dahulu diagram kelistrikan yang sesuai dengan stand sistem AC yang digunakan untuk
praktek.
3.      Gambar terlebih dahulu diagram kelistrikan sistem AC untuk memandu pemasangan kabel
konektor pada sistem AC
4.      Lakukan identifikasi sistem AC konvensional
5.      Hubungkan terminal-terminal rangkaian sistem AC dengan kabel konektor sesuai dengan
gambar diagram kelistrikan yang sudah dipersiapkan sebelumnya
6.      Konsultasikan pemasangan kabel pada guru
7.      Bila pemasangan sudah betul, pasang kabel baterai
8.      Mengecek sistem bekerja atau tidak

VI.             TEORI
AC (Air Conditioning) adalah proses mengkondisikan udara, sehingga udara berada pada
suhu segar. Suhu udara segar untuk manusia ± 17ºC. Mesin pengkondisi udara disebut Air
Conditioneer (AC). Di negara tropis, AC lebih banyak berfungsi sebagai sistem pendingin yang
membuat udara menjadi lebih dingin. Sistem AC pada mobil menggunakan sistem kelistrikan
sebagai kontrolnya, yaitu pada motor blowernya. Sistem Kelistrikan Pada AC berfungsi untuk
mengatur dan menghidupkan kerja dari sistem AC tersabut. Kelistrikan ini mengatur beberapa
kerja dari sistem AC yaitu pada megnetic clutch pada kompresor serta pengaturan kecepatan
Blower. Pengaturan kecepatan udara pada blower akan mempengaruhi kerja pendinginan system

Gambar Sistem kelistrikan AC


Komponen :
1)      Compressor
Adalah mesin pemompa freon yang didalamnya terdapat piston atau sitem pengerak lainnya
serta dua buah katup tiup dan hisap, yang mana katup tiup adalah berfungsi menyalurkan hasil
proses pompa gas freon yang bertekanan tinggi kepada condensor. sedangkan katup hisap
berfungsi menarik lagi gas sisa pendinginan pada evaporator. pada compressor terdapat
juga magnet clutch yang berfungsi sebagai sistem kelistrikan dan pengontrol.
2)      Condensor
Pada komponen ini berfungsi sebagai penyerap panas dan pendingin atau pelepas kalor dari
gas freon yang telah melewati proses kerja dari compressor, tekanan tinggi tadi diubah menjadi
liquid atau cairan dan dialirkan lagi ke filter driyer.
3)      Filter Driyer
Alat ini berfungsi sebagai penampungan dan penyaring cairan yang telah melalui proses
pendinginan dari condensor. di dalam filter driyer sendiri terdapat bermacam lapisan saringan
yang berfungsi memimalisir dan menyaring kotoran dan uap air sisa-sisa cairan yang ada
sehingga hasil terbaiklah yang dialirkan lagi kepada expansi valve.
4)      Expansi Valve
Fungsi alat ini adalah sebagai katup pengaturan dan mengecilkan cairan yang setelah melalui
proses dari filter driyer. di dalam expansi valve cairan yang ada disemburkan sedemikan kecil
(meminimalisir gas freon) sehingga menghasilkan embun dingin dengan tekanan yang lebih
rendah kepada evaporator (cooling coil).
5)      Evaporator
Proses terakhir terjadi pada komponen ini dimana embun bertekanan rendah yang dihasilkan
dari expansi valve tadi disalurkan melalui cooling coil melalui pipa-pipa kapiler yang terstruktur
pada cooling coil dan telah menjadi dingin karena proses tersebut dan dihembuskan oleh blower
yang keduanya terdapat dalam evaporator, sehingga anda dapat merasakan dingin dan sejuk pada
kabin ruang kendaraan melalui kisi-kisi angin yang terdapat pada dasbor mobil. Hasil sisa dingin
tadi kemudian dikembalikan lagi ke compressor, begitulah proses kerja ac mobil terjadi terus-
menerus saat mesin dihidupkan tentunya.

VII.          HASIL PRAKTIKUM
A.    Hasil Identifikasi Komponen Sistem AC pada Mobil :
1)      Baterai 5)      Saklar Temperatur
Hasil : 12 V Hasil : Tidak Ada
2)      Sekering 6)      Relay
Hasil : Baik Hasil : Masih berfungsi
3)      Kunci Kontak 7)      Kopling Magnet ( Kompressor )
Hasil : Baik Hasil : Magneting Clucth masih
4)      Saklar Blower berfungsi
Hasil : Masih berfungsi 8)      Kabel penghubung
Hasil : Baik
B.     Kelistrikan AC
Pada saat saklar AC di ON”kan maka arus mengalir dari positif batere menuju sekering. Dari
sekring fungsinya untuk membatasi besarnya arus yang masuk untuk keperluan keamanan
komponen dari rangkaian listrik dalam sistem AC. Dari sekering kemudian arus mengalir
menuju blower, pengaturan posisi blower berdasarkan tombol pengaturan kecepatan perputaran
blower. Pengaturan blower pada prinsipnya mengatur besar kecinya tahanan resistor dalam
rangkaian blower. Semaki kecil pengaturan switch pada saklar blower berarti arus mengalir
melalui tahanan resistor yang paling besar sehingga arus yang mengalir dan memutarkan lower
kecil sehingga putaran blower menjadi kecil.
Arus dari blower bercabang dan mengalir dari rangkaian C menuju termostat dan menuju ke
relay. Relai aktif maka akan menghubungakan terminal 30 ke 87 dan menuju ke rangkaian
magnetic clutch sehingga kopling magnet berhubungan dengan kompresor. Putaran mesin dari
plat penekan akan menjadi saru dengan kompresosr karena terikat oleh kekuatan magnet. Putaran
mesin akan ditransmisikan kekompresor sehingga kompresor mengalami proses kerja untuk
melakukan penghisapan dan penekanan refrigrant untuk proses perpindahan panas secara
konvekasi. Perpindahan panas yang meliputi pengembunan (kondensasi) dan Proses Penguapan
(evaporasi) ini yang mengakibatkan terjadinya proses pendinginan AC.

C.    Diagram Kelistrikan AC

VIII.       KESIMPULAN
Setelah Melaksankan Praktek saya dapat menyimpulkan bahwa :
1)      Saya dapat merangkai kelistrikan AC
2)      Kondisi komponen secara kelseluruhan baik dan masih dapat digunakan.
Didalam praktikum sistem kelistrikan AC tidak ada yang mengalami kerusakan. Hanya
saja pada saat praktek diperlukan penggantian bateree karena pada batere yang awal tidak
mampu mengaktifkan rangkaian listrik dikarenakan kurangnya arus yang ada pada bater tersebut.
Akan tetapi ada bebrapa komponen yang tidak ada, seperti termostat.
Selain itu pada prektek Kompresor tidak dapat berputar karena motor untuk penggerak
kompresor mengalami kerusakan dan tidak bisa dihidupkan. Namun untuk proses pengaktifan
kopling magnet dapat dilaksanakan dan dapat teramati proses penggabungan pressure plate pada
magnetic clutch tersebut.

Anda mungkin juga menyukai