100%(1)100% menganggap dokumen ini bermanfaat (1 suara)
89 tayangan10 halaman
Keputusan Direktur Rumah Sakit Jiwa Provinsi Kalimantan Barat menetapkan beberapa elemen penilaian standar akreditasi Kemenkes yang tidak dapat diterapkan di rumah sakit tersebut karena tidak tersedianya pelayanan tertentu seperti bedah, anastesi, dan sedasi moderat. Keputusan ini ditetapkan berdasarkan undang-undang dan peraturan terkait akreditasi rumah sakit.
Keputusan Direktur Rumah Sakit Jiwa Provinsi Kalimantan Barat menetapkan beberapa elemen penilaian standar akreditasi Kemenkes yang tidak dapat diterapkan di rumah sakit tersebut karena tidak tersedianya pelayanan tertentu seperti bedah, anastesi, dan sedasi moderat. Keputusan ini ditetapkan berdasarkan undang-undang dan peraturan terkait akreditasi rumah sakit.
Keputusan Direktur Rumah Sakit Jiwa Provinsi Kalimantan Barat menetapkan beberapa elemen penilaian standar akreditasi Kemenkes yang tidak dapat diterapkan di rumah sakit tersebut karena tidak tersedianya pelayanan tertentu seperti bedah, anastesi, dan sedasi moderat. Keputusan ini ditetapkan berdasarkan undang-undang dan peraturan terkait akreditasi rumah sakit.
Km. 15 Jalan RAYA SINGKAWANG – BENGKAYANG P.O. BOX.39 Fax. (0562) 631720 SINGKAWANG Kode Pos : 79101
KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT JIWA
PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR :
TENTANG
ELEMEN PENILAIAN STANDAR AKREDITASI KEMENKES (STARKES) TIDAK DAPAT
DITERAPKAN (TDD) DI RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI KALIMANTAN BARAT
DIREKTUR RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI KALIMANTAN BARAT
Menimbang : a. bahwa Standar Akreditasi Rumah Sakit Kemenkes
(STARKES) telah dipergunakan untuk survey akreditasi di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Kalimantan Barat b. bahwa didalam Standar Akreditasi Rumah Sakit Kemenkes (STARKES) sebuah Elemen Penilaian (EP) dinilai tidak dapat diterapkan jika persyaratan dari Elemen Penilaian tidak dapat berdasarkan atas organisasi rumah sakit, pelayanan, populasi, pasien dan sebagainya. Contoh nya ; rumah sakit tidak melakukan riset, rumah sakit tidak melakukan pendidikan profesi kedokteran; c. berdasarkan butir a dan b maka perlu untuk menetapkan Elemen Penilaian Standar Akreditasi Rumah Sakit Kemenkes (STARKES) Tidak Dapat Diterapkan di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Kalimantan Barat
Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun
2009 Tentang Rumah Sakit; 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan; 3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 34 Tahun 2017 Tentang Akreditasi Rumah Sakit 4. Surat Edaran Ketua Eksekutif Komisi Akreditasi Rumah Sakit Nomor 642/SE/KARS/VI/2022 Tentang Daftar Standard dan Elemen Penilaian yang Tidak Dapat Diterapkan (TDD)
MEMUTUSKAN :
KEPUTUSAN DIREKTUR TENTANG ELEMEN PENILAIAN
Menetapkan : STANDAR AKREDITASI KEMENKES (STARKES) TIDAK DAPAT DITERAPKAN (TDD) DI RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI KALIMANTAN BARAT
KESATU : Daftar elemen penilaian Standar Akreditasi Rumah Sakit
Kemenkes (STARKES) yang tidak dapat diterapkan sebagaimana terlampir dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari surat keputusan ini;
KEDUA : Kebijakan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya dan
apabila di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam kebijakan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Singkawang pada tanggal : Mei 2023
DIREKTUR,
WILSON
Tembusan. Disampaikan Kepada Yth:
1. Direktur Rumah Sakit Jiwa Provinsi Kalimantan Barat
2. Wakil Direktur I dan II Rumah Sakit Jiwa Provinsi Kalimantan Barat 3. Pejabat Esalon III dan IV Rumah Sakit Jiwa Provinsi Kalimantan Barat 4. Kepala instalasi Rumah Sakit Jiwa Provinsi Kalimantan Barat LAMPIRAN I
KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI KALIMANTAN BARAT
NOMOR: ELEMEN PENILAIAN STANDAR AKREDITASI KEMENKES (STARKES) TIDAK DAPAT DITERAPKAN (TDD) DI RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI KALIMANTAN BARAT
ELEMEN PENILAIAN STANDAR AKREDITASI KEMENKES (STARKES)
TIDAK DAPAT DITERAPKAN (TDD) No No. EP PENJELASAN CATATAN Standar & EP 1. PP 1.1 Sebelum pembedahan Tidak terdapat pelayanan Instrumen dapat EP 4 pada kondisi bedah di Rumah Sakit dinilai apabila mendesak, minimal Jiwa Provinsi Kalimantan terdapat pelayanan terdapat catatan Barat bedah singkat dan diagnosis praoperasi yang didokumentasikan didalam rekam medis 2. PAB 2 Bila memerlukan Tidak terdapat pelayanan Instrumen dapat EP 3 profesional pemberi anastesi di Rumah Sakit dinilai apabila asuhan terdapat PPA Jiwa Provinsi Kalimantan terdapat pelayanan dari luar rumah sakit Barat, sehingga rumah anastesi untuk memberikan sakit tidak bekerja sama pelayanan anestesi dan dengan PPA dari luar sedasi, maka ada bukti rumah sakit rekomendasi dan evaluasi pelayanan dari penanggung jawab pelayanan anastesi dan sedasi terhadap PPA tersebut. 3. PAB 3 Rumah sakit telah Tidak terdapat pelayanan Instrumen dapat EP 1 melaksanakan yang memerlukan sedasi dinilai apabila pemberian sedasi moderat di Rumah Sakit terdapat pelayanan moderat dan dalam Jiwa Provinsi Kalimantan sedasi moderat yang seragam di semua Barat tempat di rumah sakit sesuai dengan poin - pada maksud dan tujuan. 4. PAB 3 Peralatan dan Tidak terdapat pelayanan Instrumen dapat EP 2 perbekalan gawat untuk melakukan sedasi dinilai apabila darurat tersedia di moderat di Rumah Sakit terdapat pelayanan tempat dilakukan Jiwa Provinsi Kalimantan sedasi moderat sedasi moderat dan Barat, sehingga peralatan dalam serta dan perbekalan gawat dipergunakan sesuai darurat tidak disediakan jenis sedasi, usia, dan kondisi pasien. 5. PAB 3 PPA yang terlatih dan Terdapat PPA yang Instrumen dapat EP 3 berpengalaman dalam terlatih dan dinilai apabila memberikan bantuan berpengalaman dalam terdapat pelayanan hidup lanjut (advan memberikan bantuan sedasi moderat harus selalu hidup lanjut, tetapi mendampingi dan siaga tindakan sedasi moderat selama tindakan sedasi tidak tersedia di Rumah dikerjakan Sakit Jiwa Provinsi Kalimantan Barat 6. PAB 3.1 Tenaga medis yang Tidak terdapat pelayanan Instrumen dapat EP 1 diberikan kewenangan yang memerlukan sedasi dinilai apabila klinis memberikan moderat di Rumah Sakit terdapat pelayanan sedasi moderat dan Jiwa Provinsi Kalimantan sedasi moderat dalam harus kompeten Barat dalam poin – pada maksud dan tujuan 7. PAB 3.1 Profesional pemberi Tidak terdapat pelayanan Instrumen dapat EP 2 asuhan (PP yang yang memerlukan sedasi dinilai apabila bertanggung jawab moderat di Rumah Sakit terdapat pelayanan melakukan Jiwa Provinsi Kalimantan sedasi moderat pemantauan selama Barat pelayanan sedasi moderat dan dalam harus kompeten meliputi poin – pada maksud dan tujuan 8. PAB 3.1 Kompetensi semua PPA Tidak terdapat pelayanan Instrumen dapat EP 3 yang terlibat dalam yang memerlukan sedasi dinilai apabila sedasi moderat dan moderat di Rumah Sakit terdapat pelayanan dalam tercatat di file Jiwa Provinsi Kalimantan sedasi moderat kepegawaian Barat 9. PAB 3.2 Rumah sakit telah Rumah Sakit Jiwa Instrumen dapat EP 1 menerapkan pengkajian Provinsi Kalimantan dinilai apabila prasedasi dan dicatat Barat tidak terdapat terdapat pelayanan dalam rekam medis pelayanan dan tindakan dan tindakan meliputi poin – pada prasedasi sehingga prasedasi maksud dan tujuan penerapan pengkajian tidak dapat diterapkan 10. PAB 3.2 Rumah sakit telah Rumah Sakit Jiwa Instrumen dapat EP 2 menerapakn Provinsi Kalimantan dinilai apabila pemantauan pasien Barat tidak terdapat terdapat pelayanan selama dilakukan pelayanan dan tindakan dan tindakan pelayanan sedasi prasedasi sehingga prasedasi moderat dan dalam penerapan pemantauan oleh PPA yang pasien tidak dapat kompeten dan di catat diterapkan di rekam medik 11. PAB 3.2 Kriteria pemulihan Rumah Sakit Jiwa Instrumen dapat EP 3 telah digunakan dan Provinsi Kalimantan dinilai apabila didokumentasikan Barat tidak terdapat terdapat pelayanan untuk mengidentifikasi pelayanan dan tindakan dan tindakan pasien yang sudah prasedasi sehingga prasedasi pulih kembali dan atau penerapan kriteria siap untuk pemulihan tidak dapat ditransfer/dipulangkan. diterapkan 12. PAB 5 Pemberian informasi Rumah Sakit Jiwa Instrumen dapat EP 2 dilakukan oleh dokter Provinsi Kalimantan dinilai apabila spesialis anastesi dan Barat tidak memiliki terdapat pelayanan didokumentasikan dokter spesialis anastesi, dan tindakan dalam formulir dan tindakan pelayanan anastesi/sedasi persetujuan tindakan anastesi tidak tersedia, anastesi/sedasi. sehingga pemberian informasi dan persetujuan tindakan anastesi/sedasi tidak dapat diterapkan 13. PAB 6 Frekuensi dan jenis Rumah Sakit Jiwa Instrumen dapat EP 1 pemantauan selama Provinsi Kalimantan dinilai apabila tindakan anestesi dan Barat tidak terdapat pelayanan pembedahan menyelenggarakan dan tindakan didasarkan pada status pelayanan pada tindakan anastesi dan praanestesi pasien, anastesi dan pembedahan pembedahan anestesi yang digunakan, serta prosedur pembedahan yang dilakukan 14. PAB 6.1 Rumah sakit telah Rumah Sakit Jiwa Instrumen dapat EP 1 menerapkan Provinsi Kalimantan dinilai apabila pemantauan pasien Barat tidak terdapat pelayanan pasca anestesi baik di menyelenggarakan dan tindakan ruang intensif maupun pelayanan anastesi, anastesi di ruang pemulihan sehingga pemantauan dan didokumentasikan pasien pasca anastesi dalam rekam medis tidak dapat diterapkan pasien dan didokumentasikan 15. PAB 6.1 Pasien dipindahkan Rumah Sakit Jiwa Instrumen dapat EP 2 dari unit pasca anestesi Provinsi Kalimantan dinilai apabila (atau pemantauan Barat tidak terdapat pelayanan pemulihan dihentikan) menyelenggarakan dan tindakan sesuai dengan kriteria pelayanan anastesi anastesi baku yang ditetapkan dengan alternatif - pada maksud dan tujuan 16. PAB 6.1 Waktu dimulai dan Rumah Sakit Jiwa Instrumen dapat EP 3 dihentikannya proses Provinsi Kalimantan dinilai apabila pemulihan dicatat di Barat tidak terdapat pelayanan dalam rekam medis menyelenggarakan dan tindakan pasien pelayanan anastesi, anastesi sehingga pencatatan proses pemulihan di rekam medis tidak dapat diterapkan 17. PAB 7 Rumah sakit telah Rumah Sakit Jiwa Instrumen dapat EP 1 menerapkan pengkajian Provinsi Kalimantan dinilai apabila prabedah pada pasien Barat tidak terdapat pelayanan yang akan dioperasi menyelenggarakan dan tindakan oleh dokter penanggung pelayanan ruang operasi operasi jawab pelayanan (DPJP) sehingga pengkajian sebelum operasi prabedah oleh DPJP dimulai sebelum operasi tidak dapat diterapkan 18. PAB 7 Diagnosis praoperasi Rumah Sakit Jiwa Instrumen dapat EP 2 dan rencana Provinsi Kalimantan dinilai apabila prosedur/tindakan Barat tidak terdapat pelayanan operasi berdasarkan menyelenggarakan dan tindakan hasil pengkajian pelayanan ruang operasi operasi prabedah dan sehingga diagnosis didokumentasikan di praoperasi dan rencana rekam medik prosedur/ tindakan tidak dapat diterapkan 19. PAB 7.2 Laporan operasi Rumah Sakit Jiwa Instrumen dapat EP 1 memuat poin – pada Provinsi Kalimantan dinilai apabila maksud dan tujuan Barat tidak terdapat pelayanan serta dicatat pada menyelenggarakan dan tindakan formular/template yang pelayanan ruang operasi operasi ditetapkan rumah sakit sehingga laporan operasi tidak dapat diterapkan 20. PAB 7.2 Laporan operasi telah Rumah Sakit Jiwa Instrumen dapat EP 2 tersedia segera setelah Provinsi Kalimantan dinilai apabila operasi selesai dan Barat tidak terdapat pelayanan sebelum pasien menyelenggarakan dan tindakan dipindah ke ruang lain pelayanan ruang operasi operasi untuk perawatan sehingga laporan operasi selanjutnya tidak dapat diterapkan 21. PAB 7.3 Rencana asuhan Rumah Sakit Jiwa Instrumen dapat EP 3 pascaoperasi diubah Provinsi Kalimantan dinilai apabila berdasarkan Barat tidak terdapat pelayanan pengkajian ulang menyelenggarakan dan tindakan pasien. pelayanan ruang operasi operasi sehingga rencana asuhan pascaoperasi tidak dapat diterapkan 22. PAB 7.4 Rumah sakit telah Rumah Sakit Jiwa Instrumen dapat EP 1 mengidentifikasi jenis Provinsi Kalimantan dinilai apabila alat implan yang Barat tidak terdapat pelayanan termasuk dalam menyelenggarakan pemasangan cakupan layanannya pelayanan pemasangan implan implan sehingga identifikasi jenis alat implant tidak dapat diterapkan 23. PAB 7.4 Kebijakan dan praktik Rumah Sakit Jiwa Instrumen dapat EP 2 mencakup poin – pada Provinsi Kalimantan dinilai apabila maksud dan tujuan Barat tidak terdapat pelayanan menyelenggarakan pemasangan pelayanan pemasangan implan implan sehingga kebijakan dan praktik pemasangan implan tidak dapat diterapkan 24. PAB 7.4 Rumah sakit Rumah Sakit Jiwa Instrumen dapat EP 3 mempunyai proses Provinsi Kalimantan dinilai apabila untuk melacak implan Barat tidak terdapat pelayanan medis yang telah menyelenggarakan pemasangan digunakan pasien pelayanan pemasangan implan implan sehingga pelacakan implant medis yang telah digunakan tidak dapat diterapkan 25. PAB 7.4 Rumah sakit Rumah Sakit Jiwa Instrumen dapat EP 4 menerapkan proses Provinsi Kalimantan dinilai apabila untuk menghubungi Barat tidak terdapat pelayanan dan memantau pasien menyelenggarakan pemasangan dalam jangka waktu pelayanan pemasangan implan yang ditentukan setelah implan sehingga proses menerima untuk menghubungi dan pemberitahuan adanya memantau pasien tidak penarikan/recall suatu dapat diterapkan implan medis 26. PN 1 Rumah sakit Rumah Sakit Jiwa Instrumen dapat EP 1 menetapkan regulasi Provinsi Kalimantan dinilai apabila tentang pelaksanaan Barat tidak terdapat pelayanan PONEK 24 jam menyelenggarakan PONEK 24 jam pelayanan PONEK 24 jam, sehingga penetapan regulasi pelaksanaan PONEK 24 jam tidak dapat diterapkan 27. PN 1 Terdapat Tim PONEK Rumah Sakit Jiwa Instrumen dapat EP 2 yang ditetapkan oleh Provinsi Kalimantan dinilai apabila rumah sakit dengan Barat tidak terdapat pelayanan rincian tugas dan menyelenggarakan PONEK tanggungjawabnya pelayanan PONEK, sehingga tidak terdapat Tim PONEK 28. PN 1 Terdapat program kerja Rumah Sakit Jiwa Instrumen dapat EP 3 yang menjadi acuan Provinsi Kalimantan dinilai apabila dalam pelaksanaan Barat tidak terdapat pelayanan program PONEK menyelenggarakan PONEK Rumah Sakit sesuai pelayanan PONEK, maksud dan tujuan sehingga tidak terdapat program kerja PONEK 29. PN 1 Terdapat bukti Rumah Sakit Jiwa Instrumen dapat EP 4 pelaksanaan program Provinsi Kalimantan dinilai apabila PONEK Rumah Sakit Barat tidak terdapat pelayanan menyelenggarakan PONEK pelayanan PONEK, sehingga tidak terdapat bukti pelaksanaan program PONEK 30. PN 1 Program PONEK Rumah Sakit Jiwa Instrumen dapat EP 5 Rumah Sakit dipantau Provinsi Kalimantan dinilai apabila dan dievaluasi secara Barat tidak terdapat pelayanan rutin menyelenggarakan PONEK pelayanan PONEK, sehingga tidak dilakukan pemantuan dan evaluasi 31. PN 1.1 Rumah sakit Rumah Sakit Jiwa Instrumen dapat EP 1 menetapkan program Provinsi Kalimantan dinilai apabila pembinaan jejaring Barat merupakan rumah terdapat pelayanan rujukan rumah sakit sakit khusus dan tidak pelayanan ibu dan menyelenggarakan anak pelayanan ibu dan anak, sehingga tidak terdapat program pembinaan jejaring rujukan 32. PN 1.1 Rumah sakit Rumah Sakit Jiwa Instrumen dapat EP 2 melakukan pembinaan Provinsi Kalimantan dinilai apabila terhadap jejaring secara Barat merupakan rumah terdapat pelayanan berkala sakit khusus dan tidak pelayanan ibu dan menyelenggarakan anak pelayanan ibu dan anak, sehingga tidak dilakukan pembinaan jejaring secara berkala 33. PN 1.1 Telah dilakukan Rumah Sakit Jiwa Instrumen dapat EP 3 evaluasi program Provinsi Kalimantan dinilai apabila pembinaan jejaring Barat merupakan rumah terdapat pelayanan rujukan sakit khusus dan tidak pelayanan ibu dan menyelenggarakan anak pelayanan ibu dan anak, sehingga tidak dilakukan evaluasi program pembinaan jejaring rujukan 34. PN 2.2 Rumah sakit Rumah Sakit Jiwa Instrumen dapat EP 3 melaksanakan Provinsi Kalimantan dinilai apabila pelayanan TB MDR Barat tidak terdapat terdapat pelayanan (bagi rumah sakit Dokter Spesialis Paru, TB MDR rujukan TB MDR) sehingga 35. PN 4.1 Rumah sakit Rumah Sakit Jiwa Instrumen dapat EP 1 membuktikan telah Provinsi Kalimantan dinilai apabila melakukan Barat merupakan rumah terdapat pelayanan pendampingan sakit khusus dan tidak gizi untuk anak intervensi dan menyelengarakan pengelolaan gizi serta pelayanan gizi untuk penguatan jejaring anak rujukan kepada rumah sakit kelas di bawahnya dan FKTP di wilayahnya serta rujukan masalah gizi 36. PN 5 Rumah sakit telah Rumah Sakit Jiwa Instrumen dapat EP 1 menetapkan kebijakan Provinsi Kalimantan dinilai apabila tentang pelaksanaan Barat merupakan rumah terdapat pelayanan PKBRS sakit khusus dan tidak KB RS menyelengarakan pelayanan KB RS, sehingga tidak terdapat kebijakan pelaksanaan PKBRS 37. PN 5 Terdapat tim PKBRS Rumah Sakit Jiwa Instrumen dapat EP 2 yang ditetapkan oleh Provinsi Kalimantan dinilai apabila direktur disertai Barat merupakan rumah terdapat pelayanan program kerjanya sakit khusus dan tidak KB RS menyelengarakan pelayanan KB RS, sehingga tidak terdapat tim PKBRS 38. PN 5 Rumah sakit telah Rumah Sakit Jiwa Instrumen dapat EP 3 melaksanakan program Provinsi Kalimantan dinilai apabila KB Pasca Persalinan Barat merupakan rumah terdapat pelayanan dan Pasca Keguguran sakit khusus dan tidak KB RS menyelengarakan pelayanan KB RS, sehingga pelaksanaan program KB Pasca Persalinan dan Pasca Keguguran tidak dapat diterapkan 39. PN 5 Rumah sakit telah Rumah Sakit Jiwa Instrumen dapat EP 4 melakukan Provinsi Kalimantan dinilai apabila pemantauan dan Barat merupakan rumah terdapat pelayanan evaluasi pelaksanaan sakit khusus dan tidak KB RS PKBRS menyelengarakan pelayanan KB RS, sehingga pemantauan dan evaluasi pelaksanaan PKBRS 40. PN 5 1.1 Rumah sakit telah Rumah Sakit Jiwa Instrumen dapat EP 1 menyediakan alat dan Provinsi Kalimantan dinilai apabila obat kontrasepsi dan Barat merupakan rumah terdapat sarana sarana penunjang sakit khusus dan tidak penunjang pelayanan KB menyelengarakan sarana pelayanan KB penunjang pelayanan KB 41. PN 5 1.1 Rumah sakit Rumah Sakit Jiwa Instrumen dapat EP 2 menyediakan layanan Provinsi Kalimantan dinilai apabila konseling bagi peserta Barat merupakan rumah terdapat sarana dan calon peserta sakit khusus dan tidak penunjang program KB menyelengarakan sarana pelayanan KB penunjang pelayanan KB, sehingga layanan konseling tidak dapat diterapkan 42. PN 5 1.1 Rumah sakit telah Rumah Sakit Jiwa Instrumen dapat EP 3 merancang dan Provinsi Kalimantan dinilai apabila menyediakan ruang Barat merupakan rumah terdapat sarana pelayanan KB yang sakit khusus dan tidak penunjang memadai menyelengarakan sarana pelayanan KB penunjang pelayanan KB, sehingga ruangan pelayanan KB yang memadai tidak dapat diterapkan 43. PKPO 5 Staf yang melakukan Rumah Sakit Jiwa Instrumen dapat EP 4 pencampuran Provinsi Kalimantan dinilai apabila sitostatika terlatih dan Barat tidak terdapat kompeten menyelengarakan pencampuran pencampuran sitostatika sitostatika