Anda di halaman 1dari 21

PEDOMAN PELAYANAN UNIT JKN

RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK SANTA ANNA

RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK SANTA ANNA


JL. HASANUDIN NO. 27 TELUK
BETUNG BANDAR LAMPUNG (35211)
TELP. (0721) 482424
TAHUN 2018
PEDOMAN
PELAYANAN UNIT JKN
DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK SANTA ANNA

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pelayanan kesehatan di rumah sakit pada akhir-akhir ini mengalami banyak
kemajuan dan perkembangan. Khususnya dalam hal tatakelola rumah sakit akan
ada berbagai faktor yang harus diperhatikan. Dengan sistem berbasis INA
CBG’s maka diharapkan rumah sakit dapat melakukan kendali biaya dan
kendali mutu secara sinergi. Sangat sulit berkompetisi manakala rumah sakit
tidak melakukan berbagai terobosan menyikapi pelaksanaan JKN ini. Berbagi
regulasi yang mendukung dilaksanakannya JKN juga belum terselesaikan
sehingga akan mempengaruhi pelaksanaan pelayanan kesehatan di rumah sakit.
Dengan diberlakukannya JKN ini maka diharapkan Rumah Sakit Ibu dan
Anak Santa Anna dapat ikut andil dalam pelayanan kesehatan sebagai rumah
sakit rujukan. Sehingga perlu dilakukan persamaan persepsi oleh seluruh
pelaksana, guna untuk menyelaraskan apa – apa yang harus dilakukan
dilapangan menyikapi program JKN ini . Berkaitan dengan itu maka Rumah
Sakit Ibu dan Anak Santa Anna harus menyiapkan diri dengan berbagai
terobosan untuk pengendalian biaya dan pengendalian mutu pelayanan
berkaitan dengan minimnya tarif INA CBG’s yang terjadi sekarang ini.

B. TUJUAN.
1. Tujuan Umum :
a) Dapat terselenggaranya pelayanan peserta JKN di RSIA Santa Anna
dengan memperhatikan agar tidak ada kerugian di Rumah Sakit, Peserta,
dan BPJS sebagai operator dilapangan.
2. Tujuan Khusus :
a) RSIA Santa Anna dapat melakukan kendali biaya.
b) RSIA Santa Anna dapat melakukan kendali mutu.
c) Ada keuntungan dari pelayanan peserta JKN.
d) Ada manfaat yang diperoleh oleh peserta JKN.
e) Tidak mengurangi niat baik dalam melayani pelanggan kami.
C. RUANG LINGKUP PELAYANAN
Ruang lingkup pelayanan Unit JKN RSIA Santa Anna meliputi :
1. Pelayanan pasien JKN Gawat Darurat di RSIA Santa Anna.
2. Pelayanan pasien JKN rawat jalan di RSIA Santa Anna.
3. Pelayanan pasien JKN rawat inap di RSIA Santa Anna.

D. BATASAN OPERASIONAL
Unit JKN adalah suatu unit yang ada di Rumah Sakit yang bertanggung jawab
dalam pelayanan pasien yang memiliki jaminan kesehatan yang ada di Rumah
Sakit Ibu dan Anak Santa Anna, adapun batasan operasional di unit JKN
mencakup 2 hal yaitu :
1. Kasus Gawat Darurat.
Pelayanan gawat darurat yang dapat dijamin adalah sesuai dengan kriteria
gawat darurat yang berlaku menurut PERATURAN BADAN
PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN NOMOR 1
TAHUN 2018.
2. Rawat Jalan Poliklinik
Satu rangkaian pertemuan konsultasi antara Pasien dan Dokter Spesialis
serta pemeriksaan penunjang sesuai indikasi medis dan obat yang diberikan
pada hari pelayanan yang sama.
3. Rawat Inap
Satu rangkaian pelayanan jika pasien mendapat perawatan > 6 jam di RS
atau jika Pasien telah mendapatkan fasilitas rawat inap. Pasien yang masuk
ke rawat inap sebagai kelanjutan proses perawatan dirawat jalan atau rawat
darurat masuk menjadi 1 episode rawat inap.

E. LANDASAN HUKUM
1. Undang - Undang nomor 40 tahun 2004 tentang sistem jaminan sosial
nasional.
2. Undang – Undang nomor 24 tahun 2011 tentang badan penyelenggara
jaminan social
3. Peraturan Menteri Kesehatan nomor 71 tahun 2013 tentang pelayanan
kesehatan pada jaminan kesehatan nasional
4. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 159/Menkes/SK/V/2014 Tentang
perubahan atas kepmenkes Nomor 28/Menkes/SK/IX/2013 Tentang
Formularium Nasional
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 27 Tahun 2014 Tentang Petunjuk
Teknis Sistem Indonesia Case Base Groups (INA-CBGs).
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Pedoman
Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional.
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 59 tahun 2014 tentang Standar Tarif
Pelayanan Kesehatan Dalam Penyelenggaraan Program JKN.
8. SK Dirjen Binfar dan Alkes No. HK.02.03/III/1346/2014 Tentang Pedoman
Penerapan Formularium Nasional.
BAB II
STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia


Rumah Sakit Ibu dan Anak Santa Anna adalah Rumah Sakit Kelas C. Keputusan
Menteri Kesehatan RI No : 836/MENKES/SK/VI/2005, tentang Pedoman
Pengembangan Tenaga Kesehatan.

KUALIFIKASI PENDIDIKAN
NO NAMA JABATAN JUMLAH
FORMAL INFORMAL
1 Kepala Unit DIII Kebidanan Mampu 1 orang
berkomunikasi
dengan baik
2 Pelaksana DIII Kebidanan Mampu 3 orang
berkomunikasi
dengan baik
Total 4 orang

B. Distribusi Ketenagaan

Distribusi SDM Unit JKN


RSIA Santa Anna

Nama Kualifikasi
Waktu Kerja Jml SDM
Jabatan Formal & Informal
Kepala Unit DIII Kebidanan 1 shift 1
Pelaksana DIII Kebidanan 2 Shift 3
Jumlah 4 Orang

C. Pengaturan Jaga
Petugas di Unit JKN bekerja dalam 2 sift ,
- Sift Pagi pukul 07.00 Wib s/d 14.00 WIB
- Sift Sore pukul 14.00 s/d 21.00 WIB
- dan pada tanggal merah Libur.
BAB III
STANDAR FASILITAS

A. Denah Ruang Kerja Unit JKN

komputer Mesin
fotocopy

meja

aipon

B. Standar Fasilitas
Fasilitas sangatlah penting dalam menunjang keberhasilan pemberian
pelayanan, oleh karena itu perlu adanya perhatian khusus dalam melengkapi
fasilitas yang dibutuhkan dan merawat fasilitas yang telah ada agar dalam
kondisi siap pakai. Standar fasilitas, peralatan, dan perlengkapan dalam
penyelenggaraan dan untuk penunjang pelayanan di unit JKN yang dimiliki saat
ini adalah sebagai berikut:
Daftar Fasilitas Unit JKN
RSIA Santa Anna

NO NAMA BARANG MERK JUMLAH KET


1 Komputer LG 2 Unit Baik
2 Printer Epson + Canon 2 Unit Baik
3 Mesin Fotocopi Brother 1 Unit Baik
4 UPS 2 Unit Tidak berfungsi
5 Alat Finger 1 buah Baik
6 Kalkulator 1 buah Baik
7 Kursi plastik 3 buah Baik
8 Meja 1 buah Baik
11 AC 1 Unit Baik
12 Lampu 2 buah Baik
13 Kotak Sampah 1 unit Baik
14 ATK Baik
15 Scanner Brother 1 Unit Baik
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN

1. ALUR PELAYANAN PASIEN PESERTA JKN

A. PENDAFTARAN RAWAT JALAN POLIKLINIK


 Petugas pendaftaran memastikan kepesertaan pasien menggunakan
BPJS, Asuransi lain/ pasien reguler (Umum).
 Petugas Pendaftaran mengarahkan pasien ke loket BPJS
 Loket Pendaftaran menanyakan persyaratan yang harus dipenuhi oleh
pasien untuk persyaratan klaim
1. Kartu BPJS /ASKES/JAMKESMAS ,
2. Identitas Peserta KTP / KK
3. surat Rujukan dari faskes I atau surat kontrol dari RS,
4. Jika pasien Asuransi maka fotocopy Kartu asuransi.
 Petugas memeriksa kelengkapan identitas dan mencetak SEP untuk
pasien BPJS, LOA LOC untuk pasien Asuransi.
 Petugas mengisi Form yang ditujukan ke Poliklinik
 Petugas memberitahukan kepada Dokter pemeriksa bahwa pasien
tersebut peserta BPJS atau Asuransi , agar bisa memberikan terapi atau
pemeriksaaan penunjang seefisien mungkin dan sesuai ketentuan yang
telah ditetapkan.
 Dokter dapat memeriksa pasien dan menuliskan resep sesuai dengan
formularium obat nasional
 Untuk Pasien BPJS yang di Rujuk balik ke PPK I, diberikan Surat
Rujukan Balik.
 Pasien BPJS dengan penyakit kronis yang belum dirujuk balik ke PPK I
oleh PPK II (Dokter Spesialis), kontrol berikutnya bisa menggunakan
rujukan sebelumnya yang berlaku /surat kontrol sampai dengan
dinyatakan tidak perlu kontrol ulang.
 Pasien BPJS rujukan dari PPK I yang memerlukan konsul ke dokter
spesialis lainnya maka di buatkan rujukan intern (Rujukan antar Poli),
Pembebanan pemeriksaan di buat hanya satu untuk dokter konsulen.
 Pasien post operasi di wajibkan kontrol satu kali ke PPK II, kontrol
selanjutnya ke PPK I (Apabila ada indikasi medis kontrol ke PPK II,
masih diperbolehkan).
 Penyakit tertentu yang harus dirawat inapkan, akan tetapi sarana
prasarana rumah sakit tidak mendukung , penyakit yang sulit dan harus
di rawat di RS type B di wajibkan untuk di rujuk.
 Dokter PPK II (Spesialis) diharapkan untuk efisiensi pemeriksaan
penunjang (Laboratorium, Radiologi dan USG).
 Pasien pasca rawat inap yang harus kontrol tidak perlu membawa surat
rujukan dari PPK I, cukup menunjukkan surat kontrol dari RS. Surat
kontrol berlaku sampai PPK II menyatakan tidak perlu kontrol.

B. RAWAT JALAN IGD


 Petugas IGD/Perawat memeriksa catatan medis pendaftaran untuk
memastikan peserta BPJS/tidak.
 Petugas pendafaran menyiapkan kertas formulir : Resep, lembar IGD,
Bukti tindakan dan penunjang pemeriksaan
 Petugas memberitahukan kepada Dokter pemeriksa bahwa pasien
tersebut peserta BPJS, agar dokter bisa memberikan terapi atau
pemeriksaaan penunjang yang diperlukan sesuai dengan clinical
pathway.
 Penyakit tertentu yang harus di rawat inapkan , akan tetapi sarana
prasarana rumah sakit tidak mendukung, penyakit yang komplikatif dan
harus di rawat di RS type B di wajibkan untuk di rujuk.
 Pasien dengan kasus kecelakaan, petugas IGD harus melakukan
koordinasi dengan petugas Asuransi untuk dilaporkan ke kantor Jasa
Raharja.
 Pasien kasus kecelakaan dengan luka luas dan indikasi medis diperlukan
rawat inap maka dirawat inapkan
 Kasus - kasus tertentu (Luka gigitan ular) apabila ada indikasi medis
dirawat inapkan maka dapat dirawat inapkan.
 Dokter IGD memberikan pemberian terapi dan pemeriksaan penunjang
(Laboratorium, Radiologi, dan USG ) sesuai dengan clinical pathway.

C. RAWAT INAP.
 Petugas/perawat rawat inap memastikan kepesertaan pasien JKN/BPJS
atau tidak.
 Pasien diberi pelayanan keperawatan dan medis sesuai SPO.
 Perawat ruangan memberitahukan ke DPJP bahwa pasien adalah peserta
JKN (BPJS, Asuransi Kesehatan Lainnya).
 Perawat /petugas administrasi ruangan menyiapkan formulir (resep,
laboratorium, radiologi, dll) yang berkaitan dengan pelayanan pasien
 Pemeriksaan penunjang diagnosis dilakukan sesuai dengan diagnosis.
 Terapi pasien menggunakan buku acuan formularium obat
nasional/FORNAS
 Pasien JKN/BPJS PBI (Jamkesmas) tidak diperbolehkan naik kelas, jika
naik kelas gugur kepesertaannya sebagai peserta Jamkesmas (dianggap
pasien umum)
 Pasien JKN/BPJS non PBI bisa naik kelas diatasnya dengan membayar
selisih biaya.
 Pasien rawat inap yang membutuhkan fasilitas yang lebih lengkap,
dirujuk ke RS tipe di atasnya.
 Petugas memberitahukan selisih biaya peserta JKN/BPJS yang naik
kelas VVIP adalah biaya Rumah sakit dikurangi tarif INA CBG’s sesuai
kelasnya.
 Petugas memberitahukan selisih biaya peserta JKN/BPJS kelas I yang
naik kelas VIP adalah 75% dari tarif INA CBG’s kelas I.
 Petugas memberitahukan selisih biaya peserta JKN/BPJS kelas II yang
naik kelas VIP adalah selisih tarif INA CBG’s kelas I dengan tarif INA
CBG’s kelas II ditambah pembayaran tambahan biaya dari kelas I
kekelas VIP yaitu 75% dari tarif INA CBG’s kelas I.
 Petugas memberitahukan selisih biaya peserta JKN/BPJS kelas III yang
naik kelas VIP adalah selisih tarif INA CBG’s kelas I dengan tarif INA
CBG’s kelas III ditambah pembayaran tambahan biaya dari kelas I
kekelas VIP yaitu 75% dari tarif INA CBG’s kelas I.
 Petugas memberitahukan selisih biaya kelas pelayanan rawat inap dari
kelas III ke kelas II, atau dari kelas III kekelas I, dan dari kelas II ke
kelas I harus membayar biaya selisih biaya antara tarif INA CBG’s pada
kelas rawat inap lebih tinggi yang dipilih dengan tarif INA CBG’s pada
kelas rawat inap yang sesuai hak Pasien.
 Perawat memberitahukan dokter DPJP untuk melengkapi diagnosis
utama dan diagnosis penyerta di catatan medis pasien.
 Perawat memberikan Surat Kontrol kepada pasien pulang yang
membutuhkan kontrol ke RS kembali.
 Obat yang tidak masuk FORNAS, dikoordinasikan dengan dokter
pemberi resep.
 Pemberian obat sesuai dengan jumlah yang tertera diresep. Obat yang
tidak diberikan ke pasien (dihentikan DPJP), perawat harus
meretur/mengembalikannya ke apotik
D. INSTALASI FARMASI.
1. Pelayanan Resep Pasien JKN/BPJS Rawat Jalan
 Pemberian obat pasien JKN/BPJS dengan penyakit non kronis, diberikan
sesuai resep dokter.
 Pemberian obat pasien rawat jalan JKN/BPJS sesuai dengan formularium
nasional/FORNAS/generik.
 Obat yang tidak masuk FORNAS, dikoordinasikan dengan dokter
pemberi resep.
 Apoteker berhak konfirmasi ke dokter DPJP untuk penggantian resep
yang tidak masuk FORNAS dengan obat yang ada di FORNAS dengan
komposisi dan dosis yang sama
 Apabila dokter tidak bersedia mengganti dengan obat yang ada di
FORNAS, maka harus ada persetujuan dari Ketua Tim Pengendali
Asuransi Kesehatan, Komite Medis, dan Direktur.

E. RUJUKAN.
 Pasien emergency ke IGD tanpa rujukan dari PPK1 (rujukan intern IGD).
 Pasien non emergency wajib membawa rujukan dari PPK I, kecuali pasien
kontrol pasca rawat jalan atau rawat inap yang harus dikelola oleh PPK II
(memakai surat kontrol)
 Pasien JKN/BPJS yang dirujuk dari RSIA Santa Anna ke RS diatasnya
disertakan surat rujukan dari dokter DPJP dilampiri Surat Rujukan Online
BPJS.
 Pasien JKN/BPJS yang dirujuk ke RS diatasnya menggunakan Ambulance
RSIA Santa Anna petugas membawa formulir rujukan, formulir bukti
penggunaan ambulance, surat perintah rujuk yang harus ditanda tangani dan
distempel.
 Rujukan untuk penyakit tertentu (kasus jiwa, kanker, jantung, kelainan
darah/hemophilia dll) rujukan bisa langsung ke RS yang mempunyai
kompetensi.
 Rujukan pasien dari PPK tingkat I ke PPK tingkat II setelah diperiksa
hasilnya penyakit non kronik, maka pasien diberikan rujukan balik ke PPK
tingkat I.

F. KEUANGAN.
 Pasien peserta JKN/BPJS menggunakan tarif INA CBG’s.
 Jasa medis pemeriksaan poliklinik sesuai dengan SK Direktur.
 Jasa medis visite, konsul, tindakan, operasi sesuai dengan SK Direktur.
 Pembebanan biaya beberapa tindakan dokter masih dalam satu diagnosis
yang dilakukan oleh DPJP pemberian jasa medis sesuai SK Direktur.
 Pembebanan biaya beberapa tindakan dokter dalam satu diagnosis yang
dilakukan oleh dua dokter (dalam kasus emergency/kasus lain) pemberian
jasa medis sesuai SK Direktur.
 Bagi Pasien yang belum bisa melengkapi syarat sebagai pasien BPJS dalam
3x24 jam maka dinyatakan gugur jaminan kepesertaannya dan akan diubah
status menjadi pasien umum.
 Bagi pasien JKN Asuransi yang belum melengkapi persyaratan dan sudah
diperbolehkan pulang oleh DPJP dalam waktu kurang dari 3x24 jam maka
diwajibkan menitipkan uang sejumlah yang dikeluarkan rumah sakit sebagai
jaminan dan akan dikembalikan jika syarat sudah diterima dan dicek status
kepesertaannya dalam waktu 3x24 jam.

G. ALUR PELAKSANAAN KLAIM BPJS


BAB V
LOGISTIK

Logistik adalah segala sesuatu baik sarana, prasarana dan semua barang yang di
perlukan untuk penunjang kelancaran kerja di Unit JKN.
1. Unit JKN RSIA Santa Anna adalah unit yang mengatur dan bertanggung
jawab tentang pelayanan pasien dengan jaminan kesehatan yang ada di
Rumah Sakit Ibu dan Anak Santa Anna.
2. Dalam pelaksanaan kerjanya unit JKN bekerja dalam Ruangan.
3. Peralatan yang ada di Standar fasilitas yang ada adalah alat untuk menunjang
kegiatan kerja Unit JKN
4. Penggunaan Alat Tulis Kantor dalam penggunaan nya di gunakan sesuai
dengan kebutuhan.

Daftar Permintaan Rutin Bulanan Logistik


Unit JKN
NO NAMA BARANG JUMLAH
1 Pena Hitam 3 buah
2 Kertas Legal 3 Rem
3 Kertas A4 2 Rem
5 Amplop Coklat 20 buah
6 Map kertas 10 lembar
8 Spidol maker 1 buah
9 Isi Steples 1 kotak
10 lem 2 buah
11 Solasi 1 buah
12 Materai 25 Buah
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN

Hampir setiap tindakan medis menyimpan potensi resiko. Banyaknya jenis


obat, jenis pemeriksaan dan prosedur, serta jumlah pasien dan staf Rumah Sakit yang
cukup besar, merupakan hal yang potensial bagi terjadinya kesalahan medis (medical
errors). Artinya kesalahan medis didefinisikan sebagai: suatu Kegagalan tindakan
medis yang telah direncanakan untuk diselesaikan tidak seperti yang diharapkan
(yaitu., kesalahan tindakan) atau perencanaan yang salah untuk mencapai suatu tujuan
(yaitu., kesalahan perencanaan). Kesalahan yang terjadi dalam proses asuhan medis
ini akan mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan cedera pada pasien, bisa
berupa Near Miss atau Adverse Event (Kejadian Tidak Diharapkan atau KTD).
Oleh karena itu Rumah Sakit Ibu dan Anak Santa Anna, khususnya Unit JKN
menyadari pentingnya memberikan perhatian khusus terhadap masalah keselamatan
pasien ini. Maka demi menjaga mutu pelayanan dan juga efisensi biaya pelayanan
pasien di Rumah Sakit, Unit JKN melakukaan langkah-langkah yaitu tetap
mengutamakan pelayanan yang bermutu tinggi tanpa membeda bedakan pasien dari
segi pelayanan ataupun obat dan alkes selama itu masih dalam cakupan obat yang
terdapat dalam formularium Nasional.
BAB VII
KESELAMATAN KERJA

UU No 36 tahun 2009 menyatakan bahwa tempat kerja wajib


menyelenggarakan upaya kesehatan kerja adalah tempat kerja yang mempunyai
resiko bahaya kesehatan, mudah terjangkit penyakit atau mempunyai paling sedikit
10 orang. Rumah Sakit adalah tempat kerja yang termasuk dalam kategori seperti
disebut diatas, berarti wajib menerapkan upaya keselamatan dan kesehatan kerja.
Program keselamatan dan kesehatan kerja di Unit JKN bertujuan melindungi
karyawan dan pelanggan dari kemungkinan terjadinya kecelakaan di dalam dan di
luar rumah sakit..
Dalam Undang-Undang Dasar 1945 pasal 27 ayat (2) disebutkan bahwa “Setiap
warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan”.
Dalam hal ini yang dimaksud pekerjaan adalah pekerjaan yang bersifat manusiawi,
yang memungkinkan pekerja berada dalam kondisi sehat dan selamat, bebas dari
kecelakaan dan penyakit akibat kerja, sehingga dapat hidup layak sesuai dengan
martabat manusia.
Keselamatan dan kesehatan kerja atau K3 merupakan bagian integral dari
perlindungan terhadap pekerja. Pegawai adalah bagian integral dari rumah sakit.
Jaminan keselamatan dan kesehatan kerja akan meningkatkan produktivitas pegawai
dan meningkatkan produktivitas rumah sakit.
Pemerintah berkepentingan atas keberhasilan dan kelangsungan semua usaha-
usaha masyarakat. Pemerintah berkepentingan melindungi masyaraktnya termasuk
para pegawai dari bahaya kerja. Sebab itu Pemerintah mengatur dan mengawasi
pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja. Undang-Undang No.1 tahun 1970
tentang Keselamatan Kerja dimaksudkan untuk menjamin:
a. Agar pegawai dan setiap orang yang berada di tempat kerja selalu berada
dalam keadaan sehat dan selamat.
b. Agar faktor-faktor produksi dapat dipakai dan digunakan secara efisien.
c. Agar proses produksi dapat berjalan secara lancar tanpa hambatan.

Faktor-faktor yang menimbulkan kecelakaan dan penyakit akibat kerja dapat


digolongkan pada tiga kelompok, yaitu :
a. Kondisi dan lingkungan kerja
b. Kesadaran dan kualitas pekerja, dan
c. Peranan dan kualitas manajemen
Dalam kaitannya dengan kondisi dan lingkungan kerja, kecelakaan dan penyakit
akibat kerja dapat terjadi bila :
- Peralatan tidak memenuhi standar kualitas
- Alat-alat produksi tidak disusun secara teratur menurut tahapan proses
produksi
- Ruang kerja terlalu sempit, ventilasi udara kurang memadai, ruangan terlalu
panas atau terlalu dingin
- Tidak tersedia alat-alat pengaman
- Kurang memperhatikan persyaratan penanggulangan bahaya kebakaran dll.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan di Unit JKN :


- Peraturan keselamatan harus terpampang dengan jelas disetiap ruangan di
Unit JKN.
- Harus dicegah jangan sampai terjadi, seorang petugas cidera ketika
menjalankan tugas.
- Ruangan luas, sehingga memudahkan untuk mobilisasi.
- Perlu diperhatikan pengaturan suhu ruangan, kelembaban, pencegahan debu,
dan pencegahan bahaya kebakaran.
- Colokan listrik yang standar SNI.
- Tempat pembuangan sampah yang memadai.
- Fasilitas cuci tangan yang memadai.
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU

Dalam pelaksanaan pengendalian mutu dan biaya di RSIA Santa Anna yang
berorentasi ke pelayanan pasien, untuk itu Unit JKN telah menyusun program-
program pelatihan berdasarkan tingkat kebutuhan untuk menunjang kualitas
pelayanan, adapun dalam program pelatihan tersebut yang telah disusun
berorientasi kepada perkembangan atau aplikasi terbaru yang berhubungan dengan
jaminan kesehatan dan dalam pelaksanaan program ini pula unit JKN perlu di
dukung oleh Direktur dan jajaran Staf managemen.
BAB IX
PENUTUP

Demikian telah di susun buku Pedoman Pelayanan Peserta JKN di Rumah Sakit
Ibu dan Anak Santa Anna. Harapan kami dengan di buatnya buku pedoman ini dapat
menjadi acuan dan pedoman bagi kita khususnya yang bertugas di bagian unit JKN/
Asuransi Rumah Sakit Ibu dan Anak Santa Anna. Buku pedoman ini akan di tinjau
ulang secara periodik sesuai perkembangan waktu, apabila ada hal-hal yang baru
maka buku pedoman akan selalu diselaraskan sehingga masukan-masukan yang
bersifat membangun masih sangat di harapkan.
Semoga pedoman pelayanan ini dapat melandasi pembuatan standar prosedur
operasional dan dapat dijadikan acuan dalam memberikan pelayanan kesehatan
khususnya di Unit JKN Rumah Sakit Ibu dan Anak Santa Anna.

Anda mungkin juga menyukai