Anda di halaman 1dari 14

BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo adalah unit pelaksana pembangunan kesehatan di


wilayah Kecamatan Pasar Rebo dan sekitarnya yang memberikan pelayanan kesehatan
rawat jalan, pelayanan kesehatan adalah upaya yang di berikan oleh Puskesmas kepada
masyarakat mencakup perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, pencatatan, pelaporan yang di
tuangkan dalam suatu sistem, Lingkup upaya kesehatan puskesmas salah satuny adalah
UKP ( upaya kesehatan perorangan )

UKP adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh Puskesmas untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan perorangan salah satuny adalah pelayanan PROLANIS

PROLANIS adalah suatu sistem pelayanan kesehatan dan pendekatan proaktif yang
dilaksanakan secara terintegrasi yang melibatkan Peserta, Fasilitas Kesehatan dan BPJS
Kesehatan dalam rangka pemeliharaan kesehatan bagi peserta BPJS Kesehatan yang
menderita penyakit kronis untuk mencapai kualitas hidup yang optimal dengan biaya
pelayanan kesehatan yang efektif dan efisien

B. TUJUAN

Mendorong peserta penyandang penyakit kronis mencapai kualitas hidup optimal dengan
indikator 75% peserta terdaftar yang berkunjung ke Faskes Tingkat Pertama memiliki hasil
“baik” pada pemeriksaan spesifik terhadap penyakit DM Tipe 2 dan Hipertensi sesuai
Panduan Klinis terkait sehingga dapat mencegah timbulnya komplikasi penyakit.

C. SASARAN

Seluruh Peserta BPJS Kesehatan penyandang penyakit kronis (Diabetes Melitus Tipe 2
dan Hipertensi)

D. RUANG LINGKUP

Pelayanan kesehatan PROLANIS DM & HIPERTENSI di Puskesmas kecamatan Pasar


Rebo

E. LANDASAN HUKUM
1.Undang-undang nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
2.Peraturan Menteri Kesehatan no.75 tahun 2014 tentang Puskesmas
3. Peraturan Menteri Kesehatan nomor 46 tahun 2014 tentang Akreditasi
4.Peraturan Menteri Kesehatan no. 5 tahun 2014 tentang Panduan Praktik Klinis
5.Pedoman Pelayanan PROLANIS di Puskesmas
6.UU no.29 tahun 2004 tentang Praktik kedokteran
7. Peraturan Menteri Kesehatan no. 2052 tahun 2011 tentang ijin praktek kedokteran
8. UU no.17 tahun 2013 tentang ijin dan penyelenggaraan praktik perawat
BAB II
STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia


Sumber daya manusia untuk melakukan pekerjaan pelayanan di poli PROLANIS di
Puskesmas adalah Dokter dan perawat (Undang-Undang RI Nomor 23 Tahun 1992
tentang Kesehatan) mempunyai persyaratan :
- Terdaftar di Depkes
- Terdaftar di Asosiasi profesi
- Mempunyai izin kerja
- Mempunyai SK penempatan
B. Distribusi Ketenagaan
Pengaturan dan penjadwalan tugas tenaga layanan PROLANIS diatur oleh penanggung
jawab layanan PROLANIS, mengetahui Kepala satuan pelaksanaan upaya kesehatan
perorangan atau diatur sesuai dengan kesepakatan.
C. Jadwal Kegiatan
Pelayanan prolanis di puskesmas kecamatan pasar rebo di mulai dari :
DM : minggu I dan minggu II
HIPERTENSI : minggu III dan minggu IV
BAB III
STANDAR FASILITAS

DENAH RUANG

6 1 2
3

RUANG TUNGGU

7
5

KETERANGAN

1 Pemeriksaan TTV, pengambilan gula darah dan penyuluhan kelompok

2 Pengambilan obat BPJS

3 Pemeriksaan dan Edukasi oleh dokter

4 Pemeriksaan dan Edukasi oleh dokter

5 Tempat tidur pasien

6 Komputer ( tempat membuat laporan )

7 Lemari Data dan Alkes


STANDAR FASILITAS

No Nama Alat Jumla Spesifikasi Keterangan


h
RUANG POLI PROLANIS
1 Tensi digital 1 Omron Baik
2 Tensi manual 1 Smartcare Baik
3 Termometer 1 microlife Baik
4 Stetoskop 3 Riaster Baik
4 Timbangan Berat Badan 1 Camry Baik
5 Pengukur Tinggi Badan 1 Baik
6 Senter 2 Eveready Baik
7 Tempat Tidur Periksa 1 Besi Baik
8 Komputer set 1 Lenovo Baik
9 Printer 1 Canon Baik
10 Meja periksa 2 Kayu Baik
11 Meja komputer 1 Kayu Baik
12 Ac 1 Mitsubishi 2012 Baik
13 Kursi Duduk 6 chitos Rusak
14 Kursi merah 7 futura Baik
15 Gluco Dr 1 Baik
16 Gluko Dr pen 1 Baik
17 Meteran 1 Baik
18 Ampli Fier 1 Baik
19 Lemari Alkes dan data 1 kayu Kurang Baik
20 Filing Kabinet 1 besi Baik
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN

A. Pendaftaran
Pendaftaran pasien dilakukan di loket pendaftaran. Petugas loket pendaftaran
akan mengklasifikasikan poli tujuan sesuai dengan permintaan pasien/keluarga. Setelah
pasien didaftarkan dengan tujuan layanan PROLANIS, petugas rekam medik menyiapkan
buku status rekam medik pasien.

B. Persiapan Pelaksanaan Pelayanan Prolanis


Persiapan pelaksanaan PROLANIS

1. Melakukan identifikasi data peserta sasaran berdasarkan:


a. Hasil Skrining Riwayat Kesehatan dan atau

b. Hasil Diagnosa DM dan HT (pada Faskes Tingkat Pertama maupun RS)


2. Menentukan target sasaran
3. Penawaran kesediaan terhadap peserta penyandang Diabetes Melitus Tipe 2 dan
Hipertensi untuk bergabung dalam PROLANIS
4. Melakukan verifikasi terhadap kesesuaian data diagnosa dengan form kesediaan
yang diberikan oleh calon peserta Prolanis
5. Mendistribusikan buku pemantauan status kesehatan kepada peserta terdaftar
PROLANIS
6. Melakukan rekapitulasi data peserta terdaftar
7. Melakukan entri data peserta dan pemberian flag peserta PROLANIS
8. Melakukan distribusi data peserta Prolanis sesuai Faskes Pengelola
9. Bersama dengan Faskes melakukan rekapitulasi data pemeriksaan status
kesehatan peserta, meliputi pemeriksaan GDP, GDPP, Tekanan Darah, IMT,
HbA1C. Bagi peserta yang belum pernah dilakukan pemeriksaan, harus segera
dilakukan pemeriksaan
10. Melakukan rekapitulasi data hasil pencatatan status kesehatan awal peserta per
Faskes Pengelola (data merupakan luaran Aplikasi P-Care)
11. Dokter melakukan edukasi kelompok dan individu
12. Melakukan kegiatan senam prolanis DM dan HIPERTENSI
13. Pencatatan dan pelaporan menggunakan aplikasi Pelayanan Primer (P-Care).

C. Pemeriksaan dan Pengobatan


Kegiatan layanan berupa anamnesa keluhan, diagnosa, terapi dan pemeriksaan
penunjang jika diperlukan, pemberian resep, instruksi setelah terapi dan edukasi kepada
pasien mengenai problem kesehatan yang akan atau sedang mereka alami.
D. Rujukan, bila diperlukan
Melakukan rujuk internal ke poli di lingkungan Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo,
misalnya Poli Gizi, Gigi,NC, Mata dan poli IMS untuk penanganan pasien dengan
keluhan atau kasus yang ditemukan tidak dapat ditangani di poliklinik tersebut.
Melakukan rujuk eksternal ke Rumah Sakit atau fasilitas pelayanan kesehatan yang
lebih lengkap untuk penanganan pasien dengan keluhan atau kasus yang ditemukan
tidak dapat ditangani oleh dokter dan petugas di unit layanan Puskesmas Kecamatan
Pasar Rebo dan memerlukan penanganan yang spesialistik.

E. Alur pelayanan

Loket Pendaftarannnnn . Pemeriksaan awal (GDP,


Ruang
tunggu TTV,Senam kaki,
Poli DM Penyuluhan)

Pemeriksaan Dokter

Baik
apotik Pemeriksaan penunjang

Pulang Rujukan External (RS sesuai


dengan sistem Pcare BPJS )
 
Pendokumentasian

SELESAI
BAB V
LOGISTIK

A. Prosedur Penyediaan Alat Kesehatan dan Obat di layanan PROLANIS

1. Pengertian
Penyediaan Alat Kesehatan dan Obat di layanan PROLANIS adalah permintaan obat dan
alat kesehatan ke kamar obat atas permintaan dokter.
2. Prosedur :

a. Permintaan obat ditulis pada resep rangkap 1 oleh dokter layanan PROLANIS

b. Resep obat dilengkapi nama dokter, tanggal, nama pasien, ruangan dan nomor register.

c. Resep diberikan ke kamar obat untuk pengambilan obat

B. Perencanaan Peralatan atau Peremajaan


1. Pengertian
Suatu kegiatan untuk merencanakan pengadaan peralatan baru, sesuai kebutuhan
saat itu atau sebagai pengganti alat yang rusak atau harus diganti.
2. Tujuan
Tujuan dari perencanaan pengadaan dan peremajaan peralatan adalah agar
peralatan dapat digunakan setiap saat tanpa adanya hambatan dan menunjang
proses pelayanan di layanan PROLANIS.
3. Prosedur Kegiatan
a. Dilakukan pengecekan rutin, sehingga diketahui peralatan yang tidak dapat
digunakan atau tidak dapat diperbaiki, dan direncanakan dalam anggaran rutin atau
diganti yang baru.
b. Pengajuan pembelian peralatan baru diketahui Kepala Instalasi kepada tim
pengadaan barang di puskesmas.
c. Bila sudah terealisasi kepala instalasi menerima alat dan menandatangani buku
penerimaan barang serta menuliskan pada buku inventaris
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN
A.Pengertian
Keselamatan pasien adalah suatu sistem di mana puskesmas membuat asuhan pasien
lebih aman. Hal ini termasuk assesment risiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang
berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar
dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya
risiko.
Sedangkan insiden keselamatan pasien adalah setiap kejadian atau situasi yang dapat
mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan harm (penyakit, cidera, cacat, kematian,
dan lain-lain) yang tidak seharusnya terjadi

B.Tujuan
Tujuan sistem ini adalah mencegah terjadinya cidera yang disebabkan oleh kesalahan
akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya
diambil. Selain itu sistem keselamatan pasien ini mempunyai tujuan agar tercipta budaya
keselamatan pasien di puskesmas, meningkatkannya akuntabilitas puskesmas terhadap
pasien dan masyarakat, menurunnya kejadian tidak diharapkan di puskesmas, dan
terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan kejadian
tidak diharapkan

C. Tata Laksana Keselamatan Pasien


Dalam melaksanakan keselamatan pasien terdapat tujuh langkah menuju keselamatan
pasien puskesmas. Adapun tujuh langkah tersebut adalah:
1. Membangun kesadaran akan nilai keselamatan pasien. Menciptakan kepemimpinan dan
budaya yang terbuka dan adil.
2. Memimpin dan mendukung karyawan. Membangun komitmen dan fokus yang kuat dan
jelas tentang keselamatan pasien.
3. Mengintegrasikan aktivitas pengelolaan risiko. Mengembangkan sistem dan proses
pengelolaan risiko, serta melakukan identifikasi dan asesmen hal potensial bermasalah.
4. Mengembangkan sistem pelaporan. Memastikan karyawan agar dengan mudah dapat
melaporkan kejadian atau insiden.
5. Melibatkan dan berkomunikasi dengan pasien. Mengembangkan cara-cara komunikasi
yang terbuka dengan pasien.
6. Belajar dan berbagi pengalaman tentang keselamatan pasien. Mendorong karyawan untuk
melakukan analis akar masalah untuk belajar bagaimana dan mengapa kejadian itu timbul.
7. Mencegah cidera melalui implementasi sistem keselamatan pasien. Menggunakan
informasi yang ada tentang kejadian atau masalah untuk melakukan perubahan pada
sistem pelayanan.
Dalam melaksanakan keselamatan pasien standar keselamatan pasien harus
diterapkan.
Standar tersebut adalah:
1. Hak pasien
2. Mendidik pasien dan keluarga
3. Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan
4. Penggunaan metode-metode peningkatan kinerja untuk melakukan evaluasi dan program
peningkatan keselamatan pasien
5. Peran kepemimpinan dalam meningkatan keselamatan pasien
6. Mendidik karyawan tentang keselamatan pasien
7. Komunikasi yang merupakan kunci bagi karyawan untuk mencapai keselamatan pasien.

Langkah-langkah penerapan keselamatan pasien puskesmas:


1. Menetapkan unit kerja yang bertanggung jawab mengelola program keselamatan pasien
puskesmas
2. Menyusun program keselamatan pasien rumah sakit jangka pendek 1-2 tahun
3. Mensosialisasikan konsep dan program keselamatan pasien rumah sakit
4. Mengadakan pelatihan keselamatan pasien rumah sakit bagi jajaran manajemen dan
karyawan
5. Menetapkan sistem pelaporan insiden (peristiwa keselamatan pasien)
6. Menerapkan tujuh langkah menuju keselamatan pasien puskesmas seperti tersebut di atas
7. Menerapkan standar keselamatan pasien puskesmas (seperti tersebut di atas) dan
melakukan self assessment dengan instrument akreditasi pelayanan keselamatan pasien
puskesmas
8. Program khusus keselamatan pasien puskesmas
9. Mengevaluasi secara periodik pelaksanaan program keselamatan pasien puskesmas dan
kejadian tidak diharapkan

Sasaran Keselamatan Pasien di layanan PROLANIS Puskesmas Kecamatan Pasar


Rebo
1. Ketepatan Identifikasi Pasien
Ketepatan identifikasi pasien adalah ketepatan penentuan identitas pasien sejak awal
pasien masuk sampai dengan pasien keluar terhadap semua pelayanan yang diterima oleh
pasien.
2. Peningkatan Komunikasi yang Efektif
Komunikasi yang efektif adalah komunikasi lisan yang menggunakan prosedur: Write
back, Read back dan Repeat Back (reconfirm).
3. Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan
Infeksi biasa dijumpai dalam semua bentuk pelayanan kesehatan termasuk infeksi saluran
kemih, infeksi pada aliran darah, pneumonia yang sering berhubungan dengan ventilasi
mekanis. Pokok eliminasi infeksi ini maupun infeksi-infeksi lain adalah cuci tangan (hand
hygiene) yang tepat.

Dalam setiap kegiatan pelayanan PROLANIS perlu diperhatikan keselamatan sasaran, yakni
pasien dengan melakukan identifikasi risiko terhadap segala kemungkinan yang dapat terjadi
pada saat pelaksanaan kegiatan. Upaya pencegahan risiko terhadap sasaran harus
dilakukan untuk tiap-tiap kegiatan yang akan dilaksanakan
BAB VII
KESELAMATAN KERJA

Dalam setiap kegiatan pelayanan PROLANIS perlu diperhatikan keselamatan kerja karyawan
puskesmas dan lintas sektor terkait, dengan melakukan identifikasi risiko terhadap segala
kemungkinan yang dapat terjadi pada saat pelaksanaan kegiatan. Upaya pencegahan risiko
terhadap harus dilakukan untuk tiap-tiap kegiatan yang akan dilaksanakan
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU

Untuk mengukur kinerja Layanan PROLANIS tersebut harus ada indikator yang digunakan.
Indikator yang dapat digunakan dalam mengukur tingkat keberhasilan Layanan PROLANIS
di Puskesmas antara lain:
1. Tingkat kepuasan konsumen: dilakukan dengan survei berupa angket melalui kotak saran
atau wawancara langsung
2. Dimensi waktu: lama pelayanan diukur dengan waktu (yang telah ditetapkan)
3. Indikator mutu Layanan PROLANIS :
penderita DM dan Hipertensi mendapat intervensi terapi nutrisi minimal 1x dan terapi
farmakologis
PEDOMAN PELAYANAN PROLANIS
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Sasaran
D. Ruang Lingkup
E. Batasan Operasional
F. Landasan Hukum
BAB II STANDAR KETENAGAAN
A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia
B. Distribusi Ketenagaan
C. Jadwal Kegiatan
BAB III STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruang
B. Standar Fasilitas
BAB IV TATALAKSANA PELAYANAN
A. Pendaftaran
B. Persiapan Pelaksanaan Pelayanan Prolanis
C. Pemeriksaan dan Pengobatan
D. Rujukan, Bila Diperlukan
E. Alur Pelayanan
BAB V LOGISTIK
A. Prosedur Penyediaan Alat Kesehatan dan Obat di Prolanis
B. Perencanaan Peralatan atau Peremajaan
BAB VI KESELAMATAN SASARAN
A. Pengertian
B. Tujuan
C. Tata laksana keselamatan Pasien

BAB VII KESELAMATAN KERJA


BAB VIII PENGENDALIAN MUTU
BAB IX PENUTUP
BAB IX
PENUTUP

Pedoman ini sebagai acuan bagi tenaga kesehatan dalam menjalankan pelayanan di
PROLANIS Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo, Kota Administrasi Jakarta Timur.

Keberhasilan kegiatan pelayanan kesehatan tergantung pada komitmen yang kuat dari
semua pihak terkait terutama tenaga kesehatan yang bekerja dengan profesional.

Anda mungkin juga menyukai