Anda di halaman 1dari 5

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CILILIN

KABUPATEN BANDUNG BARAT


NOMOR: 445/087/Sarpras
TENTANG
KEBIJAKAN PENANGANAN BARANG SINGLE-USE REUSE
DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CILILIN

Menimbang : a. bahwa dalam upaya mempertahankan kualitas prosedur


pelayanan di rumah sakit harus selalu berorientasi pada
pencegahan terjadinya infeksi dan keselamatan pasien di
rumah sakit;
b. bahwa perlu ditentukan penggunaan barang SingleUse
Reuse dengan mempertimbangkan keamanan dalam
proses pengelolaannya karena ada keterbatasan
ketersediaan alat, sulit di dapat dan atau biaya pembelian
yang relatif mahal;
c. Bahwa untuk mewujudkan sebagaimana tersebut pada
huruf a dan b, telah disusun Panduan Penanganan Barang
Single-Use Reuse;
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud pada huruf a dan b, perlu ditetapkan dengan
Keputusan Direktur RSUD Cililin tentang Panduan
Penanganan Barang Single-Use Reuse;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah
Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009
Nomor 153);
2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang
Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5038);
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana
telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun
2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan
atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah Menjadi Undang-Undang
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 24, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5657) dan dirubah kembali dengan
Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 Perubahan atas
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2019 Tentang
Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun
2016 tentang Perangkat Daerah;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2021 Tentang
Penyelenggaraan Bidang Perumahsakitan;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 28 Tahun 2014
tentang Pedoman Pelaksanaan Program Jaminan
Kesehatan Nasional;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 12 Tahun 2020
Tentang Akreditasi Rumah Sakit;
8. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 27 Tahun 2017
tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di
Fasilitas Kesehatan;
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri 79 Tahun 2018 Tentang
Badan Layanan Umum Daerah;
10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 3 Tahun 2020
Tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit;
11. Pedoman Instalasi Pusat Sterilisasi (Central Sterilisasi
Supply Department / CSSD) di rumah sakit, Departemen
Kesehatan RI, Tahun 2009;
12. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
129/Menkes/SK/II /2008 Tentang Stadar Pelayanan
Minimal Rumah Sakit;

MEMUTUSKAN
Menetapkan :
KESATU : Kebijakan Penanganan Barang Single-Use Reuse di RSUD
Cicalengka sebagaimana tercantum pada Lampiran Keputusan
ini;
KEDUA : Kebijakan Penanganan Barang Single-Use Reuse di RSUD
Cicalengka digunakan sebagai acuan dalam tata laksana
pemrosesan ulang peralatan medis/barang Single-Use Reuse;
KETIGA : Pengawasan terhadap penerapan kebijakan Penanganan
Barang Single-Use Reuse di RSUD Cililin dilaksanakan oleh
CSSD koordinasi dengan Tim PPI;
KE EMPAT : Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Cililin
Kabupaten Bandung ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan
dan akan dilakukan perubahan jika dikemudian hari terdapat
kekeliruan atau kesalahan.
Ditetapkan di : Cililin
Pada Tanggal : 2 September 2022

DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CILILIN
KABUPATEN BANDUNG BARAT

dr. Neng Siti Djulaeha, Sp. PK


Pembina
NIP. 19680929 200212 2 004
LAMPIRAN I KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CILILIN

NOMOR : 445/087/Sarpras
TANGGAL : 2 September 2022

TENTANG : Kebijakan Penanganan Barang Single-Use Reuse di RSUD Cililin

1. Penggunaan alat medis single use re use diberlakukan menurut ketentuan yang ditetapkan
oleh Direktur RSUD Cililin atas rekomendasi dari pengguna alat/ Dokter DPJP dan perawat,
CSSD dan Tim PPI.
2. Alat medis single-use reuse adalah penggunaan kembali peralatan yang seharusnya hanya
digunakan satu kali pakai [simbol angka dua (2) di coret pada kemasan], dapat dilakukan
dengan ketentuan ada keterbatasan ketersediaan alat, sulit di dapat dan atau biaya
pembelian yang relatif mahal dan dengan telah mempertimbangkan kelaikan, keamanan
serta keselamatan bagi pasien dan petugas.
3. Produk implan adalah peralatan medis yang tidak boleh di reuse.
4. Maksimal reuse peralatan ditetapkan berdasarkan rekomendasi dari pengguna alat baik
dokter DPJP atau perawat, jurnal terakreditasi dan pengalaman penggunaan sehingga tidak
membahayakan pasien dan petugas.
5. Maksimal extended reuse dializer HD sebanyak 7 (tujuh) kali. Label nama
pasien/pencantuman identifikasi pasien di setiap dializer.
6. Pertimbangan kelaikan atau identifikasi kerusakan barang akibat pemakaian, keamanan
dan keselamatan alat medis single-use reuse meliputi; syarat fisik dan uji mikrobiologi.
7. Uji mikrobiologi pada alat medis single-use reuse dilakukan pada tahapan maksimal reuse
dengan mempertimbangkan kebijakan anggaran rumah sakit.
8. Penggunaan alat medis single-use reuse dengan mempertimbangkan keamanan dalam
proses pengelolaannya.
9. Pemrosesan pengelolaan alat medis single use – re use berdasarkan klasifikasi dr. Earl
Spaulding; kategori alat non kritikal (surface dengan detergent atau alkohol), kategori alat
semi kritikal (desinfeksi atau sterilisasi), kategori kritikal (sterilisasi).
10. Pemrosesan pengelolaan alat medis single-use reuse dilaksanakan oleh tenaga kesehatan
yang memiliki kompetensi sesuai dengan bidangnya masing-masing dan atau oleh petugas
unit sterilisasi yang dalam pelaksanaan sehari-hari diawasi dan dipantau oleh CSSD
koordinasi dengan Tim PPI.
11. Setiap alat medis single-use reuse wajib menyertakan penandaan reuse ke satu dan
seterusnya sampai batas reuse maksimal. Untuk alat yang di reuse maksimal sebanyak 5
kali dilakukan berdasarkan kode warna.

Kode Warna Proses


Hijau Re-Use 1 kali
Biru Re-Use 2 kali
Kuning Re-Use 3 kali
Merah Re-Use 4 kali
Hitam Re-Use 5 kali

12. Untuk alat yang di reuse maksimal lebih dari 5 kali dilakukan dengan penandaan pada
kemasan berupa tulisan.
13. Alat medis single-use reuse yang sudah tidak layak pakai meskipun belum mencapai batas
maksimal penggunaan tidak boleh digunakan kembali..
14. Alat single-use reuse langsung dibuang ke tempat sampah infeksius setelah dipakai oleh
user apabila sudah melewati batas re use maksimal.
15. Setiap unit pelayanan yang menjalankan sterilisasi sendiri wajib melaporkan jenis alat
medis single-use reuse yang baru kepada Tim PPI.
16. Pengelolaan alat medis single-use re use didokumentasikan pada formulir yang telah
disediakan.
Ditetapkan di : Cililin
Pada Tanggal : 2 September 2022

DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CILILIN
KABUPATEN BANDUNG BARAT

dr. Neng Siti Djulaeha, Sp. PK


Pembina
NIP. 19680929 200212 2 004

Anda mungkin juga menyukai