MEMUTUSKAN
Menetapkan :
KESATU : Kebijakan Penanganan Barang Single-Use Reuse di RSUD
Cicalengka sebagaimana tercantum pada Lampiran Keputusan
ini;
KEDUA : Kebijakan Penanganan Barang Single-Use Reuse di RSUD
Cicalengka digunakan sebagai acuan dalam tata laksana
pemrosesan ulang peralatan medis/barang Single-Use Reuse;
KETIGA : Pengawasan terhadap penerapan kebijakan Penanganan
Barang Single-Use Reuse di RSUD Cililin dilaksanakan oleh
CSSD koordinasi dengan Tim PPI;
KE EMPAT : Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Cililin
Kabupaten Bandung ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan
dan akan dilakukan perubahan jika dikemudian hari terdapat
kekeliruan atau kesalahan.
Ditetapkan di : Cililin
Pada Tanggal : 2 September 2022
DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CILILIN
KABUPATEN BANDUNG BARAT
NOMOR : 445/087/Sarpras
TANGGAL : 2 September 2022
1. Penggunaan alat medis single use re use diberlakukan menurut ketentuan yang ditetapkan
oleh Direktur RSUD Cililin atas rekomendasi dari pengguna alat/ Dokter DPJP dan perawat,
CSSD dan Tim PPI.
2. Alat medis single-use reuse adalah penggunaan kembali peralatan yang seharusnya hanya
digunakan satu kali pakai [simbol angka dua (2) di coret pada kemasan], dapat dilakukan
dengan ketentuan ada keterbatasan ketersediaan alat, sulit di dapat dan atau biaya
pembelian yang relatif mahal dan dengan telah mempertimbangkan kelaikan, keamanan
serta keselamatan bagi pasien dan petugas.
3. Produk implan adalah peralatan medis yang tidak boleh di reuse.
4. Maksimal reuse peralatan ditetapkan berdasarkan rekomendasi dari pengguna alat baik
dokter DPJP atau perawat, jurnal terakreditasi dan pengalaman penggunaan sehingga tidak
membahayakan pasien dan petugas.
5. Maksimal extended reuse dializer HD sebanyak 7 (tujuh) kali. Label nama
pasien/pencantuman identifikasi pasien di setiap dializer.
6. Pertimbangan kelaikan atau identifikasi kerusakan barang akibat pemakaian, keamanan
dan keselamatan alat medis single-use reuse meliputi; syarat fisik dan uji mikrobiologi.
7. Uji mikrobiologi pada alat medis single-use reuse dilakukan pada tahapan maksimal reuse
dengan mempertimbangkan kebijakan anggaran rumah sakit.
8. Penggunaan alat medis single-use reuse dengan mempertimbangkan keamanan dalam
proses pengelolaannya.
9. Pemrosesan pengelolaan alat medis single use – re use berdasarkan klasifikasi dr. Earl
Spaulding; kategori alat non kritikal (surface dengan detergent atau alkohol), kategori alat
semi kritikal (desinfeksi atau sterilisasi), kategori kritikal (sterilisasi).
10. Pemrosesan pengelolaan alat medis single-use reuse dilaksanakan oleh tenaga kesehatan
yang memiliki kompetensi sesuai dengan bidangnya masing-masing dan atau oleh petugas
unit sterilisasi yang dalam pelaksanaan sehari-hari diawasi dan dipantau oleh CSSD
koordinasi dengan Tim PPI.
11. Setiap alat medis single-use reuse wajib menyertakan penandaan reuse ke satu dan
seterusnya sampai batas reuse maksimal. Untuk alat yang di reuse maksimal sebanyak 5
kali dilakukan berdasarkan kode warna.
12. Untuk alat yang di reuse maksimal lebih dari 5 kali dilakukan dengan penandaan pada
kemasan berupa tulisan.
13. Alat medis single-use reuse yang sudah tidak layak pakai meskipun belum mencapai batas
maksimal penggunaan tidak boleh digunakan kembali..
14. Alat single-use reuse langsung dibuang ke tempat sampah infeksius setelah dipakai oleh
user apabila sudah melewati batas re use maksimal.
15. Setiap unit pelayanan yang menjalankan sterilisasi sendiri wajib melaporkan jenis alat
medis single-use reuse yang baru kepada Tim PPI.
16. Pengelolaan alat medis single-use re use didokumentasikan pada formulir yang telah
disediakan.
Ditetapkan di : Cililin
Pada Tanggal : 2 September 2022
DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CILILIN
KABUPATEN BANDUNG BARAT