Dalil bumi datar, dibantah oleh pemercaya teori bulat juga dengan dalil kitab.
Misalnya, klaim flat earthers yang menggunakan Injil Revelation (wahyu) 7:1
untuk mengasumsikan bumi datar karena ada “empat sudut” bumi, disebut round
earthers sesungguhnya tafsir ada empat arah mata angin: utara, selatan, timur, dan
barat.
Sementara dalam kitab perjanjian lama, Job (ayub) 26:7, dijelaskan bahwa bumi
tertahan di suatu ruang, sebanding jelas dengan matahari: “Allah membentangkan
langit, di atas samudra, dan menggantungkan bumi pada ruang hampa.”
Pada ayat 10, penjelasan berlanjut, yang artinya kurang lebih: He described a
circle upon the face of the waters, until the day and night come to an end.
(Digambar-Nya lingkaran pada muka lautan untuk memisahkan terang dari
kegelapan.)
Lingkaran pada muka lautan, bagi pendukung teori bumi bulat, ditafsirkan sebagai
bentuk ruang yang buat, sebuah sphere (bola).
Alkitab tidak mengajarkan bahwa bumi itu datar. Alkitab memang bukan buku
sains. Tapi, isi Alkitab tidak pernah bertentangan dengan ilmu pengetahuan.
Isinya selalu ”bisa dipercaya sepenuhnya”. Mazmur 119:138.
Ungkapan ”keempat ujung bumi” dan ”ujung-ujung bumi” dalam Alkitab tidak
bisa diartikan apa adanya, seolah-olah bumi itu berbentuk persegi atau ada
ujungnya. (Yesaya 11:12; Ayub 37:3) Sebaliknya, ungkapan itu sebenarnya
memaksudkan seluruh permukaan bumi. Alkitab juga menggunakan istilah empat
arah mata angin untuk memaksudkan hal yang serupa. Lukas 13:29.
Istilah Ibrani yang diterjemahkan menjadi ”ujung” kelihatannya adalah ungkapan
yang berasal dari kata ”sayap”. ”Karena sayap burung dibentangkan untuk
memayungi anak-anaknya,” menurut The International Standard Bible
Encyclopedia, ”[istilah Ibrani ini] mengandung gagasan tentang bagian tepi dari
sesuatu yang direntangkan.” Karya referensi itu juga menjelaskan bahwa
dalam Ayub 37:3 dan Yesaya 11:12, ”istilah itu berarti pesisir, batas, atau tepi
permukaan daratan di bumi”.
Fenomena Gerhana Bulan Total, atau Blood Supermoon, akan terjadi pada 20
Januari 2019 malam (AFP/Aris Messinis).
Dikutip dari Pop Science pada zaman Romawi Kuno, penduduk Bumi belum ada
yang mengetahui bentuk asli planet yang mereka huni. Sekian lama orang-orang
Yunani mencari tahu tentang wujud sebenarnya Bumi, akhirnya membuahkan
hasil juga. Mereka melakukan beberapa pengamatan mendalam yang membantu
umat manusia menemukan bentuk planet kita.
Aristoteles (yang membuat cukup banyak pengamatan tentang sifat bola Bumi)
memperhatikan bahwa selama gerhana Bulan, bayangan yang muncul pada satelit
alami Bumi berbentuk melingkar. Setelah disadari bahwa bayangan tersebut
adalah bayangan Bumi, maka sebuah petunjuk besar tentang bentuk planet ini
terpecahkan. Karena Bumi berotasi, bentuk Bumi pun tidak bulat penuh, namun
agak mengembung di bagian tengah, yang mana merupakan area garis
khatulistiwa.
7. Kapal dan Cakrawala
8. Rasi Bintang
Ilustrasi Andromeda dan Galaksi Bima Sakti di langit malam (NASA)
Pengamatan ini pada awalnya dilakukan oleh Aristoteles (384-322 SM), yang
menyatakan bahwa Bumi bulat bila ditelisik dari rasi bintang yang terlihat ketika
bergerak menjauh dari khatulistiwa.
Setelah kembali dari perjalanan ke Mesir, Aristoteles mencatat, "Ada bintang
yang terlihat di Mesir dan Siprus yang tidak terlihat di wilayah utara."
Fenomena ini hanya dapat dijelaskan jika manusia melihat bintang dari
permukaan bundar, menurut Aristoteles, yang mengklaim bahwa bola Bumi "tidak
berukuran besar, karena jika tidak, efek perubahan tempat yang begitu kecil tidak
akan segera terlihat." (De caelo, 298a2-10)
Semakin jauh Anda pergi dari khatulistiwa, maka semakin jauh pula rasi bintang
yang "diketahui" menuju cakrawala, untuk digantikan oleh bintang-bintang yang
berbeda. Ini tidak akan terjadi jika dunia datar.
KESIMPULAN