Anda di halaman 1dari 10

Eksposisi Kejadian

Yuly Armunanto Somalinggi


NIM. 1815963050 / STTII Surabaya

Menjawab 9 Klip argumen Flat Earth (Bumi Datar)

Menjawab “Flat Earth” dari segi Biblika (Alkitab)

Dalil bumi datar, dibantah oleh pemercaya teori bulat juga dengan dalil kitab.
Misalnya, klaim flat earthers yang menggunakan Injil Revelation (wahyu) 7:1
untuk mengasumsikan bumi datar karena ada “empat sudut” bumi, disebut round
earthers sesungguhnya tafsir ada empat arah mata angin: utara, selatan, timur, dan
barat.
Sementara dalam kitab perjanjian lama, Job (ayub) 26:7, dijelaskan bahwa bumi
tertahan di suatu ruang, sebanding jelas dengan matahari: “Allah membentangkan
langit, di atas samudra, dan menggantungkan bumi pada ruang hampa.”
Pada ayat 10, penjelasan berlanjut, yang artinya kurang lebih: He described a
circle upon the face of the waters, until the day and night come to an end.
(Digambar-Nya lingkaran pada muka lautan untuk memisahkan terang dari
kegelapan.)
Lingkaran pada muka lautan, bagi pendukung teori bumi bulat, ditafsirkan sebagai
bentuk ruang yang buat, sebuah sphere (bola).
Alkitab tidak mengajarkan bahwa bumi itu datar. Alkitab memang bukan buku
sains. Tapi, isi Alkitab tidak pernah bertentangan dengan ilmu pengetahuan.
Isinya selalu ”bisa dipercaya sepenuhnya”.​ Mazmur 119:138.

Apa artinya ”keempat ujung bumi” dalam Alkitab?

Ungkapan ”keempat ujung bumi” dan ”ujung-ujung bumi” dalam Alkitab tidak
bisa diartikan apa adanya, seolah-olah bumi itu berbentuk persegi atau ada
ujungnya. (Yesaya 11:12; Ayub 37:3) Sebaliknya, ungkapan itu sebenarnya
memaksudkan seluruh permukaan bumi. Alkitab juga menggunakan istilah empat
arah mata angin untuk memaksudkan hal yang serupa. Lukas 13:29.
Istilah Ibrani yang diterjemahkan menjadi ”ujung” kelihatannya adalah ungkapan
yang berasal dari kata ”sayap”. ”Karena sayap burung dibentangkan untuk
memayungi anak-anaknya,” menurut The International Standard Bible
Encyclopedia, ”[istilah Ibrani ini] mengandung gagasan tentang bagian tepi dari
sesuatu yang direntangkan.” Karya referensi itu juga menjelaskan bahwa
dalam Ayub 37:3 dan Yesaya 11:12, ”istilah itu berarti pesisir, batas, atau tepi
permukaan daratan di bumi”.

Bagaimana dengan peristiwa saat Yesus digoda Iblis?


Sewaktu menggoda Yesus, Iblis membawa Dia ”ke sebuah gunung yang luar
biasa tinggi dan memperlihatkan semua kerajaan di dunia dan kemuliaannya”.
(Matius 4:8) Karena kisah itu mengatakan bahwa hal-hal itu bisa dilihat dari suatu
lokasi tertentu, ada yang beranggapan bahwa seluruh bumi itu datar.
Tapi, ”gunung yang luar biasa tinggi” kelihatannya hanyalah suatu ungkapan,
tidak memaksudkan gunung sungguhan.
Perhatikan kenapa kesimpulan itu masuk akal.
Kita tidak bisa melihat semua kerajaan di dunia ini dari puncak gunung mana pun
di bumi. Iblis tidak hanya memperlihatkan kepada Yesus semua kerajaan tapi
juga ”kemuliaannya”. Perincian seperti itu tidak mungkin bisa dilihat dari jauh.
Jadi, Iblis sepertinya membuat Yesus melihat hal-hal itu melalui semacam ilusi
atau penglihatan. Ini mungkin mirip dengan seseorang yang memakai layar
bioskop untuk menunjukkan gambar-gambar dari berbagai tempat di bumi.
Catatan lain tentang kisah ini menunjukkan bahwa Iblis ”dalam
sekejap memperlihatkan kepada [Yesus] semua kerajaan dunia”. (Lukas 4:5)
Secara alami, mata manusia tidak bisa melihat hal-hal itu dalam sekejap. Ini
menunjukkan bahwa semua hal itu tidak benar-benar ada di depan Yesus, tapi
Iblis menampilkannya dengan cara lain.
Menjawab “Flat Earth” dari segi Science (Ilmu Pengetahuan)

Sumber gambar : storymaps.arcgis.com

Mengapa ada mereka yang percaya bumi itu datar?


Menurut dosen Sekolah Kebudayaan dan Komunikasi Dr. Jennifer Beckett, hal itu
disebabkan oleh perubahan umum ke arah populisme dan ketidakpercayaan dalam
pandangan para ahli dan media arus utama. "Ini benar-benar tentang kekuatan
pengetahuan, dan meningkatnya ketidakpercayaan pada apa yang sebelumnya kita
anggap sebagai penjaga gerbang pengetahuan - seperti akademisi, lembaga ilmiah,
atau pemerintah," kata Dr. Beckett.
Filsuf dan ahli matematika sekitar 600 SM membuat pengamatan bahwa Bumi
bulat. Dengan menggunakan perhitungan berdasarkan naik dan turunnya matahari,
bayangan dan sifat fisik lainnya dari planet ini, para Ilmuwan Yunani seperti
Pythagoras dan Aristoteles menentukan bahwa planet itu sebenarnya adalah
sebuah bulat. Meskipun sudah menjadi patokan selama bertahun-tahun lamanya,
komunitas flat-earthers masih ada hingga hari ini. Jika kalian belum
tahu, flat-earthers adalah mereka yang percaya bahwa bumi berbentuk datar
dengan glester es setinggi 150 kaki yang menjadi pembatas agar tidak ada mahluk
hidup yang jatuh ke luar bumi. Karyawan NASA, kata mereka, menjaga tembok
es ini untuk mencegah orang memanjat dan jatuh dari cakram. Untuk pembuktian
bentuk, mereka biasanya merujuk pada tulisan Biblikal tentang bagaimana kitab
menyebutkan alam yang seperti meja; bukan bola.
Dalam sains, tentu bumi dinyatakan berbentuk bulat. Bagaimana cara
membuktikan ini tanpa harus melakukan perhitungan seperti Phytagoras?

Berikut 8 (delapan) cara Sains membuktikan bumi berbentuk bulat dengan


mudah:
1. Salah satu metode terdokumentasi terbaik untuk menentukan kebulatan Bumi
pertama kali dilakukan oleh orang Yunani kuno. Ini dicapai
dengan membandingkan bayangan sebuah tongkat di lokasi yang berbeda.
Ketika matahari tepat di atas kepala di satu tempat, tongkat A tidak
menghasilkan bayangan. Pada saat yang sama di sebuah kota sekitar 500 mil
utara, tongkat B membuat bayangan. Jika Bumi datar maka kedua tongkat
harus menunjukkan bayangan yang sama karena mereka akan diposisikan
pada sudut yang sama ke arah matahari. Orang-orang Yunani kuno
menemukan bahwa bayang-bayang itu berbeda karena Bumi melengkung dan
karenanya tongkat berada pada sudut yang berbeda. Mereka kemudian
menggunakan perbedaan sudut ini untuk menghitung keliling Bumi.
2. Menurut makalah 2008 dalam Optik Terapan oleh David K. Lynch,
kelengkungan bumi menjadi agak terlihat pada ketinggian 35.000 kaki
(dengan bidang pandang> 60 °) dan lebih mudah terlihat pada ketinggian
50.000 kaki. Jadi jika kamu berada di penerbangan komersial yang tepat,
kamu mungkin dapat melihat kelengkungan bumi dengan kedua matamu
sendiri. Namun, jika kamu tidak cukup tinggi, kamu masih bisa mengalami
kelengkungan bumi dengan cara lain. Misalnya, jika terbang jauh ke belahan
dunia lain, kamu akan menemukan bahwa daerah A adalah malam hari dan
daerah B adalah siang hari. Dengan begitu, keberadaan zona waktu itu sendiri
adalah bukti bahwa bumi itu bulat.
3. Saksikan matahari terbenam dari titik A, dan begitu matahari tidak terlihat,
bergegaslah ke titik B yang posisinya lebih tinggi dari titik A (Naik ke bukit,
misalnya). Dengan tambahan ketinggian yang disediakan oleh titik B, kamu
akan dapat melihat matahari di atas cakrawala. Jika Bumi datar, matahari
tidak akan terlihat pada ketinggian apa pun setelah matahari terbenam.
Karena Bumi bulat, matahari akan kembali ke garis pandangmu.
4. Lihatlah bentuk bayangan Bumi selama gerhana bulan, khususnya selama
fase parsial. Apakah kamu memperhatikan bagaimana bayangan Bumi selalu
tampak seperti bagian dari lingkaran yang nyaris sempurna? Jika Bumi adalah
cakram datar, itu berarti hanya ada satu orientasi yang mungkin bahwa
penyelarasan Matahari-Bumi-Bulan dapat terjadi untuk menciptakan
bayangan melingkar (bukan elips): dengan "cakram" Bumi yang tegak lurus
dengan Matahari-Bulan. Ini berarti Matahari harus berada pada posisi "tengah
malam" terhadap sisi malam Bumi, namun gerhana bulan terjadi pada semua
waktu yang berbeda tergantung di mana kamu berada di Bumi. Bumi yang
rata tidak dapat menjelaskan hal itu.
5. Musim panas di Amerika Serikat berhubungan dengan musim dingin di
Australia. Musim dingin di Italia sejajar dengan musim panas di Argentina.
Fakta Ini terjadi karena sinar matahari, yang hampir paralel sempurna,
menghantam Bumi pada sudut yang berbeda. Jika Bumi datar, sinar matahari
akan selalu datang pada sudut yang sama, yang berarti bahwa AS, Australia,
Italia, dan Argentina semua akan mengalami musim dengan cara yang persis
sama. Gagasan Bumi yang datar tidak dapat menjelaskan hal ini.
6. Selama gerhana Bulan, bayangan yang muncul pada satelit alami Bumi
berbentuk melingkar.

Fenomena Gerhana Bulan Total, atau Blood Supermoon, akan terjadi pada 20
Januari 2019 malam (AFP/Aris Messinis).

Dikutip dari Pop Science pada zaman Romawi Kuno, penduduk Bumi belum ada
yang mengetahui bentuk asli planet yang mereka huni. Sekian lama orang-orang
Yunani mencari tahu tentang wujud sebenarnya Bumi, akhirnya membuahkan
hasil juga. Mereka melakukan beberapa pengamatan mendalam yang membantu
umat manusia menemukan bentuk planet kita.
Aristoteles (yang membuat cukup banyak pengamatan tentang sifat bola Bumi)
memperhatikan bahwa selama gerhana Bulan, bayangan yang muncul pada satelit
alami Bumi berbentuk melingkar. Setelah disadari bahwa bayangan tersebut
adalah bayangan Bumi, maka sebuah petunjuk besar tentang bentuk planet ini
terpecahkan. Karena Bumi berotasi, bentuk Bumi pun tidak bulat penuh, namun
agak mengembung di bagian tengah, yang mana merupakan area garis
khatulistiwa.
7. Kapal dan Cakrawala

Ilustrasi kapal tanker (Creative Commons)


Jika Anda berada di sebuah pelabuhan atau sedang berjalan-jalan di pantai dan
menatap ke cakrawala, Anda mungkin bisa melihat fenomena yang sangat
menarik: sebuah kapal yang sedang berlayar menuju ke arah Anda.
Kapal seolah keluar dari bawah laut, memperlihatkan tiangnya terlebih dahulu,
lalu badan tengahnya, dan akhirnya keseluruhan tubuh kapal. Alasan kapal
muncul seolah-olah "keluar dari balik ombak" adalah karena dunia ini tidak datar,
tapi bulat hampir menyerupai bola.

8. Rasi Bintang
Ilustrasi Andromeda dan Galaksi Bima Sakti di langit malam (NASA)

Pengamatan ini pada awalnya dilakukan oleh Aristoteles (384-322 SM), yang
menyatakan bahwa Bumi bulat bila ditelisik dari rasi bintang yang terlihat ketika
bergerak menjauh dari khatulistiwa.
Setelah kembali dari perjalanan ke Mesir, Aristoteles mencatat, "Ada bintang
yang terlihat di Mesir dan Siprus yang tidak terlihat di wilayah utara."
Fenomena ini hanya dapat dijelaskan jika manusia melihat bintang dari
permukaan bundar, menurut Aristoteles, yang mengklaim bahwa bola Bumi "tidak
berukuran besar, karena jika tidak, efek perubahan tempat yang begitu kecil tidak
akan segera terlihat." (De caelo, 298a2-10)
Semakin jauh Anda pergi dari khatulistiwa, maka semakin jauh pula rasi bintang
yang "diketahui" menuju cakrawala, untuk digantikan oleh bintang-bintang yang
berbeda. Ini tidak akan terjadi jika dunia datar.
KESIMPULAN

Banyak yang mempercayai teori Flat Earth karena meningkatnya


ketidakpercayaan pada apa yang sebelumnya kita anggap sebagai penjaga gerbang
pengetahuan - seperti akademisi, lembaga ilmiah dan peneliti (Ilmuwan).
Teori Flat Earth ( Bumi datar ) tidaklah nyata dan teori ini dapat dipatahkan dari
paparan dan referensi bukti ayat-ayat dalam Alkitab dan juga bukti Ilmu
Pengetahuan yang sudah dipaparkan diatas.
Seharusnya setiap orang yang tertarik memahami teori bumi datar dan bumi bulat
sebaiknya tidak langsung mempercayai hal-hal yang tidak dapat dibuktikan secara
sains seperti pemahaman teori Bumi datar, namun sebaliknya dapat
menyelidikinya terlebih dahulu dengan memahami Alkitab dengan baik dan
melakukan analisa ilmu pengetahuan dari sumber-sumber terpercaya dan para ahli
dibidangnya. Demikian pandangan kami terhadap 9 Video tentang Teori Bumi
Datar, Terima kasih. Tuhan Yesus memberkati.

Anda mungkin juga menyukai