Anda di halaman 1dari 14

Spiritual Healing: Jurnal Tasawuf dan Psikoterapi Vol.

2 No:2 Desember 2021: 61-74

\Kondisi Ruh Ketika Mengalami Mimpi Dalam Pandangan Islam Dan Ilmuwan Barat

Ulfa Aulia
Mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung
Email: ulfaaulia11@gmail.com
Abstrak

Allah swt. telah menciptakan makhuk dengan akal dan jiwa dalam dirinya. Namun ilmu dan
pengetahuan yang diberikan Allah swt. tidak selalu melalui hasil usaha makhluk-Nya. Salah satu yang
sering dialami adalah ketika manusia tidur, yaitu bermimpi. Dalam Islam, mimpi dikategorikan
menjadi dua hal, yaitu mimpi yang benar dan mimpi yang bathil. Dimana dalam beberapa mimpi,
Allah swt. ingin menyampaikan pesan ataun petunjuk kepada yang mengalaminya. Namun dalam
pandangan ilmuwan Barat, mereka tidak menyetujui pendapat tersebut. Mimpi yang benar dipahami
mampu mengangkat ruh keluar dari jasad seseorang. Ruh itu berkelana, seperti halnya ketika manusia
mengalami kematian.

Kata Kunci: Ruh, Mimpi, Tidur.

Abstrack

Allah SWT. has created a being with a mind and soul within him. But the knowledge and knowledge
given by Allah swt. not always through the results of the efforts of His creatures. One that is often
experienced is when humans sleep, which is dreaming. In Islam, dreams are categorized into two
things, namely true dreams and false dreams. Where in some dreams, Allah swt. want to convey a
message or guidance to those who experience it. But in the view of Western scientists, they do not
agree with this opinion. Dreams that are properly understood are able to lift the spirit out of one's
body. The spirit wanders, just as when humans experience death.

Keywords: Spirit, Dream, Sleep.

mampu menguak tabir dan rahasia yang


paling dalam dari manusia itu sendiri.1
PENDAHULUAN
Kemampuan akal manusia untuk
Manusia merupakan makhluk Allah
mengetahui hakikat dari memperoleh
yang masih menjadi misteri tentang
pengetahuan itu terbatas. Akal tidak
hakikat dan eksistensinya. Meskipun
mampu meliputi semua hakikat kosmos.
manusia dikarunia akal yang kemudian
melahirkan ilmu dan teknologi, akan tetapi 1
Sri Astuti, “Konsep Ruh Dalam Perspektif
dengan paradigma ini manusia belum Psikologi Pendidikan Barat Dan Islam,” Jurnal
FENOMENA 7, no. 2 (2015): 215–28.
61
Ulfa Aulia/ Kondisi Ruh Ketika Mengalami Mimpi Dalam Pandangan Islam Dan Ilmuwan Barat
Spiritual Healing: Jurnal Tasawuf dan Psikoterapi Vol.2 No:2 Desember 2021: 61-74

Selain itu, akal tak berdaya dengan tidur. Perbedaannya, para pemikir muslim
kesungguhannya semata untuk mengenal berpandangan bahwa roh, dalam
hakikat-hakikat yang gaib. Begitu pula, kepergiannya itu, adakalanya sampai ke
akal tak tertutup kemungkinan lengah atau alam malaikat, lalu dari sana ia
lupa. Oleh karena itulah, dari waktu ke mendapatkan wahyu atau ilham dalam
waktu, manusia membutuhkan petunjuk bentuk mimpi yang benar. Namun,
dan bimbingan Allah swt. kepada hal-hal adakalanya roh tidak sampai ke alam
yang mengandung kebaikan dan malaikat. Oleh karena itu, apa yang
kemaslahatan untuknya, baik melalui para dilihatnya, terutama yang merupakan
nabi dan rasul ataupun melalui ilham dan pengaruh sensasi fisik, adalah mimpi yang
mimpi.2 kacau. Adapun para peneliti spiritual
modern tidak membedakan antara mimpi
Sebagian mimpi terjadi sebagai akibat
yang kacau dan mimpi yang benar,
sensasi yang dirasakan manusia saat
sebagaimana yang dilakukan para pemikir
sedang tidur, baik sensasi tersebut sebagai
muslim.4
akibat pengaruh eksternal yang
memengaruhi indranya ataupun sensasi Sesungguhnya mimpi tidak
yang terjadi karena pengaruh internal yang mendatangkan bahaya bagi orang yang
terjadi pada tubuhnya sendiri3 mengalaminya. Berdasarkan keterangan
dan kenyataan yang dikeluarkan oleh
Belakangan ini, beberapa peneliti
Rasulullah melalui hadith-hadithnya
mengemukakan pendapat tentang kekuatan
tentang mimpi menunjukkan bahawa sama
spiritual manusia. Menurut mereka, pada
ada mimpi itu menyentuh persoalan
saat tidur roh manusia itu tertarik dan
kebenaran dan kesahihan sekaligus
melakukan pelancongan ke tempat yang
menjadi kewajipan melaksanakannya
berbeda-beda. Mereka menafsirkan mimpi
kerana ia dianggap sebagai wahyu.
sebagai hal-hal yang dilihat roh dalam
Malahan simbol bagi pelbagai persoalan
pelancongannya, sedangkan manusianya
yang akan datang dan pasti berlaku. Selain
sedang tidur. Pendapat ini sejalan dengan
dari itu mimpi merupakan sebahagian dari
pendapat para pemikir muslim sebelumnya
keharusan dalam kehidupan seorang rasul
tentang kepergian roh dari jasad ketika
yang dianugerahkan oleh Allah S.W.T.
2
Dr. Muhammad Utsman Najati, Psikologi Dalam
Al-Qur’an (Bandung: CV Pustaka Setia, 2005). Hlm.
313
3
Wahyudi Setiawan, “Al-Qur’an Tentang Lupa,
Tidur, Mimpi Dan Kematian” 2, no. 2 (2016): 2406–
4
2775. Drs. Muhammad Usman Najati, hlm. 332-333
6261-74
Ulfa Aulia/ Kondisi Ruh Ketika Mengalami Mimpi Dalam Pandangan Islam Dan Ilmuwan Barat
Spiritual Healing: Jurnal Tasawuf dan Psikoterapi Vol.2 No:2 Desember 2021: 61-74

Seterusnya sebagai tugasan yang perlu dan atau dimensi manusia adalah al-ruh. Hal
harus mereka laksanakan.5 ini dapat dipahami dari analogi yang
digunakannya yang menyamakannya
Penulis mengambil judul tentang ruh
dengan al-insan adalah hayawan, yaitu
ketika mengalami mimpi karena penulis
salah satu sisi manusia adalah sisi
ingin membuka rahasia apa yang ada di
kebinatangan. Maka manusia disebut
balik setiap mimpi yang dialami manusia.
sebagai hewan yang berbicara (hayawan
Ruh terangkat dari jasad manusia ketika
al-natiq).
bermimpi seperti halnya ketika meninggal.
Ada perbedaan pendapat antara ilmuwan M. Quraish Shihab menyebutkan
Muslim dengan ilmuwan Barat dalam bahwa dengan ditiupkannya ruh kepada
menyimpulkan teori ini. manusia, maka manusia menjadi makhluk
yang istimewa dan unik, yang berbeda
Disinilah Allah menunjukkan
dengan makhluk lainnya. Sedangkan al-
kuasa-Nya lewat mimpi, yang
nafs juga dimiliki oleh makhluk lainnya,
terkadang mimpi adalah sebagai
seperti orang hutan. Kalau demikian, al-
petunjuk atau tanda terhadap pesan
nafs bukan unsur yang menjadikan
yang disampaikan Allah kepada hamba-
manusia makhluk yang unik dan
Nya.
istimewa.6
A. PEMBAHASAN
Dalam konteks al-ruh sebagai sesuatu
1. Pengertian Ruh
yang menyebabkan jasad hidup, bergerak,
Al-ruh dan al-rawh berasal dari huruf memperolehi manfaat dan juga mengelak
yang sama2 iaitu ra’, waw dan ha. Tetapi, daripada kemudharatan, al-ruh
penggunaan al-ruh lebih banyak merujuk dibahagikan kepada roh insani dan roh
kepada nafas dan juga istilah bagi sesuatu hayawani. Roh insani ditakrifkan dengan
yang menyebabkan hidup, bergerak, suatu unsur halus yang dapat mengetahui
memperoleh manfaat dan juga mengelak dan memperolehi ilmu, dimiliki oleh
daripada kemudharatan. manusia, yang terdiri daripada roh

Menurut al-Raghif al-Isfahani (w. hayawani yang membuatkan akal menjadi

1108 M) diantara makna al-ruh adalah al- lemah daripada mengetahui hakikat roh

nafs yaitu jiwa manusia. Dalam arti aspek tersebut. Roh hayawani ditakrifkan

atau dimensi, yaitu sebagian dari aspek sebagai satu jisim yang halus, tempatnya

6
Sri Astuti, “Konsep Ruh Dalam Perspektif
5
Baxter et al., Psikologi Pendidikan Barat Dan Islam.”
61
Ulfa Aulia/ Kondisi Ruh Ketika Mengalami Mimpi Dalam Pandangan Islam Dan Ilmuwan Barat
Spiritual Healing: Jurnal Tasawuf dan Psikoterapi Vol.2 No:2 Desember 2021: 61-74

ialah di ruang kosong hati, dan beredar ke Mimpi merupakan fenomena kejiwaan
seluruh badan melalui saluran-saluran yang lumrah di kalangan manusia.
darah.7 Sepanjang sejarah, para pemikir dan ulama
telah berupaya menafsirkan mimpi dan
Sedangkan ruh merupakan sebab bagi
mengetahui penyebabnya. Mereka
adanya pengetahuan, pembebanan hukum,
membuat beberapa tafsiran yang berbeda-
dan pemberian status kekhalifahan kepada
beda.10
manusia. Ia bersumber langsung dari Allah
karena ia adalah termasuk diantara sifat- Mimpi adalah suatu peristiwa yang
sifat Allah yang padanya tidak berlaku sering dialami oleh manusia ketika sedang
hukum ” konflik kontradiktif-internal” di tertidur. Pada hakikatnya mimpi berada
dalam esensinya. Ruh, bukanlah rahasia pada alam bawahsadar manusia yang tidak
dari kehidupan organik, akan tetapi terikat oleh ruang dan waktu sehingga
merupakan rahasia kemanusiaan, sehingga melalui mimpi manusia dapat melihat,
ia tidak bisa diidentikan dengan kematian.8 merasakan serta melakukan sesuatu dan
yang tidak mungkin bahkan mustahil
Sejak dahulu, perbedaan mengenai
terjadi saat berada pada alam sadarnya.11
adanya ruh masih saja diperdebatkan oleh
berbagai kalangan. Islam sendiri mengakui Dalam al-Quran mimpi diistilahkan
bahwa ada hal luar biasa dibalik dengan al-ru’ya yang artinya penglihatan
penciptaan ruh kepada setiap makhluk. dalam keadaan tidur, disebut juga al-
Namun tetap saja, rahasia tentang busyra yang berarti kabar gembira, sedikit
keberadaan ruh, bagaimana bentuknya, berbeda dengan al-ru’yah yang artinya
serta perjalanan sekembalinya, hanya melihat dengan mata kepala. Kata al-
Allah swt. yang mengetahui. ru’ya dalam al-Quran disajikan dengan
bentuk dan perubahan sebagai berikut: 1.
Maksudnya, ruh itu salah satu rahasia
Dengan masdar yaitu lafaz yang tidak
Allah yang bahkan Rasulullah saw sendiri
terikat oleh waktu yaitu lafaz al-ru’ya
tidak diperintahkan membicarakan
(penglihatan) 2. Dengan menggunakan fiil
hakekatnya. Dengan demikian, tidak ada
mudhari yaitu kata kerja yang
tempatnya bertanyan tentang ruh.9
menunjukkan perbuatan yang sedang atau
2. Mimpi Menurut Pandangan Islam

7 10
Rohaida Abdul Rahim, “Al-R Uh Menurut Ibn Setiawan, “Al-Qur’an Tentang Lupa, Tidur,
Qayyim Al-Jawziyyah,” n.d. Mimpi Dan Kematian.”
8 11
Universitas Islam et al., “( Studi Atas Pandangan Kajian Tah and Macam Mimpi, “MIMPI DALAM
Taqiyuddin an-Nabhani ),” 2008. PERSPEKTIF HADIS NABI MUHAMMAD SAW .,”
9
Islam et al. 2017.
6261-74
Ulfa Aulia/ Kondisi Ruh Ketika Mengalami Mimpi Dalam Pandangan Islam Dan Ilmuwan Barat
Spiritual Healing: Jurnal Tasawuf dan Psikoterapi Vol.2 No:2 Desember 2021: 61-74

akan dilakukan seperti ara filmanam (aku merupakan mimpi yang sulit ditafsirkan
melihat dalam tidur) arani (kulihat diriku) karena kekalutannya. Inilah yang
inni ara (sesungguhnya aku melihat) 3. kemudian banyak dikaji oleh psikolog
Dengan fiil madhi yaitu bentuk kata kerja modern, karena mimpi ini terklasifikasi
yang menunjukkan perbuatan yang sudah sebagai tampilan yang berupa symbol-
dilakukan atau sudah terjadi seperti raaitu simbol, lambang dan sandi-sandi. Dari
(aku telah melihat) penjelasan di atas dapat disimpulkan
bahwa dari sumbernya mimpi dapat
Selain al-ru‘ya al-Quran juga
dibagi menjadi dua: yang pertama yang
menggunakan kata al-hilm, berbeda
dinamakan dengan ru‘ya yang berasal dari
dengan al-ruya yang tidak didahului oleh
Allah swt., dan yang kedua dinamakan
sibuknya otak memikirkan sesuatu
hilm yaitu yang bersumber dari syaithan.
sebelum tidur dan tidak ada campur tangan
(Bukhari hadis no 5847 dan Muslim hadis
syaithan, sebagai contoh bila orang yang
no 1771) Ru’ya berupa kabar gembira atau
lapar menginginkan makanan lalu dalam
peringatan untuk berhati-hati adapun hilm
tidurnya dia melihat sesuatu yang ada
adalah mimpi yang bersumber dari
hubungannya dengan makanan maka
syaithan yang berisikan hal-hal yang tidak
itulah hilm bukan ru‘ya dan bila dalam
disukai berupa kesedihan, hal-hal yang
tidur seseorang dia melihat sesutu yang
minimbulkan fitnah, tipu daya, cemburu,
bertentangan dengan aturan Allah maka
dan sebagainya.12
itu merupakan mimpi dari syaithan.
Selain kedua istilah tadi dalam al-Quran Adapun istilah ru’ya (mimpi) yang
juga kita temukan kata adghast yang terdapat dalam Al-Quran, hanyalah
berarti bercampur atau kalut maka dia mengandung arti mimpi yang benar.
tidak memiliki arti, itu yang digambarkan Melalui ru’ya, Allah swt. menyampaikan
dalam surah Yusuf ayat 44 di mana para wahyu atau ilham tertentu kepada para
pembesar al-Malik (raja Mesir) di masa nabi dan rasul-Nya serta orang-orang
Nabi Yusuf as. menduga mimpi raja ketika selain mereka, atau Allah swt.
itu sebagai adghas al ahlam karena menyampaikan informasi kepada mereka
bercampurnya mimpi dengan mengatakan: mengenai persoalan yang akan terjadi di
itu adalah mimpi-mimpi yang kosong dan masa mendatang. Di antara contoh hal itu
kami sekali-kali tidak tahu menta'birkan adalah keterangan yang termaktub dalam
mimpi itu." (Sya`rawi, Tafsir Sya`rawi juz
10 hlm. 6037). Adghatsu ahlam adalah 12
Vezi Strategia et al., “Mimpi Dalam Pandangan
Islam,” 2016, 45–46.
61
Ulfa Aulia/ Kondisi Ruh Ketika Mengalami Mimpi Dalam Pandangan Islam Dan Ilmuwan Barat
Spiritual Healing: Jurnal Tasawuf dan Psikoterapi Vol.2 No:2 Desember 2021: 61-74

Al-Quran tentang mimpi Ibrahim a.s yang pada Hadirat Allah swt. di langit, itulah
menyembelih putranya, Ismail a.s.13 mimpi yang benar. Apa yang terlihat
ketika ia dilepaskan kembali ke jasad-
Ru’ya yang diterangkan Al-Quran
jasadnya, itulah mimpi yang dusta.”
mempunyai pengaruh besar terhadap
pendapat para pemikir muslim. Mereka Kita menemukan pengaruh Al-Quran
menjelaskan ru’ya sesuai dengan yang sangat jelas pada penjelasan para
keterangan yang terdapat dalam Al-Quran. filosof tentang mimpi. Ibnu Sina,
Al-Alusi mengemukakan dalam tafsirnya. umpamanya, menjelaskan bahwa mimpi
Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dan yang benar terjadi sebagai akibat dari
Ibnu Mardawaih dari Salim bin ‘Amir hubungan jiwa dengan malakut atau alam
bahwasanya ‘Umar bin Al-Khaththab malaikat pada saat tidur (akal aktif,
berkata, ‘Yang mengherankan dari mimpi menurut teori Ibnu Sina), dan diperolehlah
seseorang adalah ia bermalam lalu melihat wahyu atau ilham darinya. Adapun mimpi
sesuatu yang tidak terlintas dalam yang kacau-balau, menurutnya terjadi
pikirannya, kemudian jadilah mimpinya lantaran pengaruh sensasi fisik.14
itu bagaikan memegang tangan. Ada juga Menurut pendapat yang lain yang
orang yang bermimpi, tetapi mimpinya tak diutarakan oleh Yūsuf al-Qardāwi
menjadi apa-apa’. berkatalah Ali menyebutkan bahawa perkataan lain yang
karramahullahu wajhah (semoga Allah digunakan untuk mimpi ialah perkataan
memuliakan dirinya), ‘Maukah Anda saya Waḥyan. Selain dari itu, perkataan yang
beri tahu tentang itu, wahai Amirul digunakan untuk mimpi iaitu perkataan al-
Mu’minin? Allah berfirman, ‘Allah Kābus tetapi membawa maksud mimpi
mengambil jiwa-jiwa ketika matinya dan yang buruk dan jelek. Istilah lain yang
jiwa (orang-orang) yang belum mati di digunakan untuk menjelaskan istilah
waktu tidurnya. Maka Dia menahan jiwa mimpi ialah Adhghāts al-Aḥlām
(orang) yang telah Dia tetapkan sebagaimana pendapat yang diutarakan
kematiannya dan melepaskan (jiwa) yang oleh Muhammad Ali Quthb iaitu mimpi
lain sampai batas waktu yang telah yang ada campur tangan atau gangguan
ditentukan ....’ (Q.S. Az-Zumar [39]: 42). (at-tasywisy).
Jadi, Allah swt. mengambil jiwa-jiwa itu
Ibn Khaldūn seorang ulama Islam
semuanya. Apa yang terlihat saat ia berada
yang hebat dan muktabar turut menyentuh

13
Dr. Muhammad Utsman Najati, Psikologi Dalam
14
Al-Qur’an. Hlm. 328 Dr. Muhammad Utsman Najati.
6261-74
Ulfa Aulia/ Kondisi Ruh Ketika Mengalami Mimpi Dalam Pandangan Islam Dan Ilmuwan Barat
Spiritual Healing: Jurnal Tasawuf dan Psikoterapi Vol.2 No:2 Desember 2021: 61-74

persoalan mimpi dalam karya dalam tidur. Ianya berlaku ketika aktiviti
penulisannya dengan mengemukakan merehatkan badan.15
pendapatnya bahawa mimpi adalah 3. Mimpi Menurut Pandangan
sesuatu perkara yang dialami dan dilihat Ilmuwan Barat
oleh seseorang di dalam tidurnya tanpa
Sebagaimana yang dilakukan oleh
ada sebarang keraguan dan was-was
Sigmund Freud, adalah seorang penggagas
walaupun anggota tubuhnya tidak
psikoanalisis. Gagasannya bermula dengan
digunakan secara biasanya seperti ketika
suatu keyakinan bahwa pikiran bertindak
mereka berjaga.
sebagai alat sensor yang memiliki
Menurut pendapat Muh͎ammad kemampuan untuk mengubah mimpi
Mutawalli asy-Sya’rawi, mimpi ialah mengganggu tidur menjadi mimpi yang
sesuatu yang berlaku ketika manusia berguna. Dia menggunakan metode
sedang tidur dengan pelbagai gambaran, menganalisa mimpi untuk menyembuhkan
peristiwa yang kadang-kadang belum pasiennya. Dia menggunakan simbol-
pernah dialami dan dilihat dalam hidupnya simbol yang ada di dalam mimpi untuk
seperti bertemu orang yang telah mengetahui gangguan-gangguan yang ada
meninggal dunia, sesuatu yang kadang- dalam psikis pasiennya. Sehingga
kadang tidak masuk akal sama sekali pertanyaan yang muncul adalah metode
seperti terjun dari gunung yang tinggi dan tersebut apakah relevan terhadap penyakit
tidak mengalami sebarang kecederaan, yang diderita oleh pasiennya. Dan apakah
berpindah dari sesuatu tempat ke tempat kemungkinan adanya pengaruh terhadap
yang lain sekelip mata atau melalui psikis Sigmund Freud dalam menafsirkan
perjalanan ribuan batu dalam masa yang mimpi tersebut. Dengan ini, penelitian
singkat. dilakukan untuk mengeksplorasi tafsir
Berdasarkan kepada semua pengertian mimpi yang sedemikian penting dalam
yang diutarakan satu persatu tadi, bolehlah peradaban manusia, termasuk di dalam
disimpulkan secara keseluruhannya Islam. Dari karya besarnya Sigmund Freud
kebanyakan takrif menjurus dengan yaitu buku tafsir mimpi, saya sebagai
kenyataan bahawa mimpi adalah satu peneliti akan membahas lebih luas tentang
perkara yang dialami oleh seseorang tafsir mimpi. Dengan mengunakan analisis
metode hermeneutika, sebagaimana
penggunaan hermeneutika dalam riset

15
Baxter et al., “[ No Title ].”
61
Ulfa Aulia/ Kondisi Ruh Ketika Mengalami Mimpi Dalam Pandangan Islam Dan Ilmuwan Barat
Spiritual Healing: Jurnal Tasawuf dan Psikoterapi Vol.2 No:2 Desember 2021: 61-74

menjadi kajian potensial bagi khazanah deskripsi dari isi yang sama dalam dua
intelektual Islam, penelitian ini akan bahasa yang berbeda; atau dengan kata
membahas lebih mendalam tentang tafsir yang lebih jelas, isi mimpi tersebut
mimpi khususnya perspektif yang diusung tampaknya sebagia terjemahan daripikiran
oleh Sigmund Freud dalam bukunya tafsir mimpi ke cara lain dalam berekspresi, di
mimpi.16 mana simbol dan hukum komposisinya
harus kita pelajari dengan membandingkan
Teori Freud tentang tafsir mimpi
asal-usulnya dengan melakukan
dipandang sebagai tafsiran yang sekarang
penafsiran.18
banyak tersebar di kalangan para psikolog.
Menurut Freud, mimpi adalah proses Hal yang aneh biasa terdapat dalam
simbolik untuk mengekspresikan mimpi-mimpi manusia. Ini disebabkan
dorongan-dorongan bawah sadar manusia. bahwa dalam alam bawah sadar khususnya
dalam mimpi, bisa dipengaruhi oleh
Penelitian para psikolog modern
pengalaman dari alam sadar manusia.
tentang mimpi terbatas pada jenis-jenis
Seperti yang diungkapkan Hildebrandt,
mimpi yang telah kita tunjukkan tadi,
bahwa ia percaya apa pun yang ditawarkan
khususnya mimpi yang dipandang berasal
oleh mimpi, ia memperoleh materinya dari
dari dorongan-dorongan bawah sadar
realita dan dari dunia psikis yang terpusat
sejalan dengan teori Freud. Psikologi
dalam realita tersebut. Bagaimanapun luar
modern tidak menyentuh perihal mimpi
biasanya penampakan sebuah mimpi, ia
yang bersifat propetik atau mimpi ynag
tak akan pernah bisa melepas dirinya dari
benar yang dapat menyingkap persoalan-
dunia nyata.8 Maka tidak heran terkadang
persoalan yang akan terjadi di masa
dalam mimpi tidak beraturan. Mulai
mendatang, walaupun ini termasuk jenis
gambar, alur, tempat, sampai waktu tidak
mimpi yang kadang-kadang terjadi pada
menjajikan itu sama seperti dalam alam
sebagian orang, sebagaimana diterangkan
sadar manusia. Ini menjadikan perlunya
dalam Ad-Diyanat.17
interpretasi dari sebuah mimpi agar
Dalam salah satu bab di bukunya,
tafsiran bisa menjelaskan simbol-simbol
Freud menjelaskan tentang kerja mimpi
yang berada dalam mimpi menjadi
bahwa pikiran mimpi dan isi mimpi
terstruktur dan mempunyai makna.19
mampu menampilkan diri sebagai dua
16
Ferdinando Mannello and Gaetana A. Tonti, “[
18
No Title ],” Stem Cells 25, no. 7 (2007): 1603–9. Setiawan, “Al-Qur’an Tentang Lupa, Tidur,
17
Dr. Muhammad Utsman Najati, Psikologi Dalam Mimpi Dan Kematian.”
19
Al-Qur’an. Hlm. 327-328 Mannello and Tonti,
6261-74
Ulfa Aulia/ Kondisi Ruh Ketika Mengalami Mimpi Dalam Pandangan Islam Dan Ilmuwan Barat
Spiritual Healing: Jurnal Tasawuf dan Psikoterapi Vol.2 No:2 Desember 2021: 61-74

4. Keadaan Ruh Ketika Bermimpi keluar dari jasadnya. Cuma yang


membezakannya dengan kematian ialah
Secara realitinya manusia mempunyai
roh orang yang mati keluar terus kesemua
sudut pandangan yang saling berbeza
sekali dari jasad. Bagi orang yang
antara satu sama lain tentang persoalan
bermimpi, rohnya hanya keluar dalam erti
mimpi. Baik dari zaman dahulu hinggalah
kata menjenguk (extending) tetapi masih
zaman sekarang. Melibatkan semua
ada yang berbaki dalam jasad. Sebab
golongan termasuk golongan berfahaman
itulah orang yang tidur masih lagi
material dan beraliran penyelidikan
bernafas. Ibarat seseorang yang kaki
psikologi. Berpaut kepada alasan mereka
kanannya mencecah ke dalam air
bahawa mimpi hanya sekadar pantulan
sedangkan kaki kiri masih menjejak
(refleksi) pergolakan jiwa ketika sedar.
daratan. Begitulah juga orang yang sedang
Sebagai jawaban kepada sesuatu yang
mengalami mimpi. Sebahagian rohnya
tersembunyi dalam akal batin atau akal
berada dalam jasadnya manakala
tanpa rasa. Namun terdapat golongan yang
sebahagian lagi berada di luar kawalan
mengambil pendekatan sebaliknya.
tubuhnya.
Golongan ini bergantung secara mutlak
Mimpi merupakan satu aktiviti rohani
kepada mimpi semata-mata seolah-olah
atau rahsia kejiwaan yang begitu meruntun
ianya setaraf dengan wahyu. Malahan
dan menarik minat manusia dari segenap
mimpi mempunyai pengaruh yang kuat
zaman semenjak awal kemunculan
dalam kehidupan mereka terutamanya
manusia di muka bumi ini. Ianya telah
dalam menentukan dan membuat sebarang
menjadi satu tema dalam deretan
keputusan. Oleh itu mereka sentiasa
perbualan dan renungan. Baik kepada
menunggu kedatangan mimpi sebelum
golongan yang muda menjangkau kepada
menjalankan sebarang urusan.20
golongan yang lebih berusia di sepanjang
Secara umumnya mimpi berlaku
laluan zaman yang terus beredar. Manusia
apabila seseorang itu sedang tidur. Boleh
keseluruhannya bermimpi, hatta semua
juga berlaku dalam situasi yang lain
makhluk Allah S.W.T yang bernyawa
seperti ketika pengsan, mabuk, nazak dan
seperti kucing dan lain-lain.
sebagainya. Dengan syarat physically
Mimpi yang pertama diklasifikasikan
unconscious or semi-conscious. Dikatakan
sebagai mimpi yang benar. Bagi mimpi
mimpi berlaku apabila roh seseorang itu
jenis ini roh yang berada dalam diri

20
manusia memang keluar sambil
Baxter et al.,
61
Ulfa Aulia/ Kondisi Ruh Ketika Mengalami Mimpi Dalam Pandangan Islam Dan Ilmuwan Barat
Spiritual Healing: Jurnal Tasawuf dan Psikoterapi Vol.2 No:2 Desember 2021: 61-74

sebahagian lagi berada dalam jasad. kiasan. Selain dari itu terdapat bentuk
Contohnya ada yang bermimpi keluar dari mimpi yang kedua diistilahkan sebagai
bilik tidurnya dan melihat ayahnya sedang mimpi yang laqha.
membaca surat khabar di ruang tetamu. Mimpi ini didalangi oleh gangguan
Bila terjaga, didapatinya memang ayahnya syaitan. Turut dipanggil mimpi palsu atau
sedang berada di ruang tamu membaca mimpi lalai. Maksudnya lalai dari
surat khabar. Mimpi sebegini digelar menyebut nama Allah S.W.T sebelum
mimpi semasa. Kita bermimpi berkenaan tidur. Pada kebiasaannya, mimpi bentuk
apa yang sedang berlaku pada waktu itu ( ini tidak mempunyai sebarang makna dan
in the current time, but not necessarily bersifat dusta. Dipercayai sewaktu
space). Ada juga mimpi benar yang berlakunya mimpi bentuk ini, hakikatnya
menunjukkan perkara yang akan seseorang yang sedang mengalaminya
berlaku.Ini terjadi apabila roh seseorang berada dalam dua keadaan yaitu:
itu menjenguk ke masa hadapan.
1. Roh yang keluar berjalan-jalan telah
Karena itulah para pemikir Islam berjaya dikelirukan dan ditipu oleh
meyakini bahawa kelajuan roh mengatasi syaitan.
kelajuan masa. Satu bentuk lagi mimpi
2. Roh tidak kemana-mana cuma
yang benar ialah mimpi yang kelihatan
berlegar didalam otak atau lingkungan
ganjil atau lebih dikenali sebagai mimpi
fikiran sendiri.
kiasan. Menurut ulama mimpi ini terjadi
dalam keadaan roh memasuki alam yang Contohnya seseorang yang terlalu
lain atau lebih ringkas alam barzakh. teringin untuk berjumpa dengan seseorang
Seperti bertemu dengan orang yang telah yang diminatinya akan bermimpi
meninggal dunia, memasuki alam jin dan sedemikian. Namun ia juga termasuk
sebagainya. Dalam mimpi bentuk ini mainan syaitan.
seseorang itu mungkin bermimpi Walaupun ada sesetengah mimpi
mengunjungi dan bertemu tempat-tempat kalau ditakbir adalah berita benar yang
atau makhluk yang ganjil. Umpamanya Allah berikan kepada orang yang
bermimpi rambut menjadi panjang, dikehendakinya. Namun kita tidak boleh
dipatuk ular atau tercabut gigi. Mimpi hanya berpegang kepada mimpi semata-
yang disebutkan oleh Allah S.W.T dalam mata. Sekadar dijadikan panduan.
Surah Yusuf dan mimpi yang dialami oleh Memang terdapat keterangan hadith
Nabi Ibrahim termasuk jenis mimpi bahawa mimpi orang mukmin di akhir
6261-74
Ulfa Aulia/ Kondisi Ruh Ketika Mengalami Mimpi Dalam Pandangan Islam Dan Ilmuwan Barat
Spiritual Healing: Jurnal Tasawuf dan Psikoterapi Vol.2 No:2 Desember 2021: 61-74

zaman itu benar. Namun syarat-syarat Baginda menerangkan maksudnya sebagai


untuk mendapat mimpi yang benar ialah mimpi yang baik yang dialami oleh orang
mestilah tidur dalam keadaan bersih dari mukmin atau diperlihatkan kepadanya.
hadas, berwudhuk dan berpakaian bersih.21 Selain dari berita menggembirakan
Pada pandangan Islam, mimpi yang dan menyenangkan hati, turut terjadi
baik hanyalah semata-mata berita yang mimpi berbentuk amaran agar
menggembirakan atau berbentuk berita- menghindarkan maksiat, menjauhi
berita amaran bagi memantapkan hati kelalaian, mengikut jalan kebaikan dan
orang- orang mukmin dan menguatkan mencari petunjuk. Mimpi yang
semangat mereka. Islam melarang menggembirakan dan berbentuk amaran
umatnya sekadar bergantung kepada ini memberikan satu rangsangan kepada
mimpi tersebut tanpa melakukan sebarang orang yang beriman agar berusaha dan
usaha untuk menukarkannya kepada bertawakkal kepada Allah. Dengan
realiti. Sebaliknya hanya menyerahkan harapan sesuatu perkara dan cita-cita
sepenuhnya kepada Allah S.W.T. menjadi kenyataan. Selain saranan
Rasulullah S.A.W dan para sahabat melakukan amar makruf dan nahi munkar.
baginda tidak pernah memandang mimpi Secara tidak langsung menggambarkan
lebih dari dari berita-berita yang sifat Maha Penyayang (al-Rahim) Allah
menggembirakan. Malahan selepas terhadap hambanya yang beriman.22
sesuatu mimpi dengan gambaran yang 5. SIMPULAN
menggembirakan, mereka akan terus
Seluruh makhluk yang Allah ciptakan
mengatur strategi dan melakukan jihad
memiliki kelebihan dan kekurangan
dengan perancangan yang rapi. Tanpa
masing-masing. Salah satunya adalah
sedikitpun merasa lemah. Apatah lagi
manusia, yang diberi kelebihan berupa
membelakangkan sunnah Rasulullah
akal agar mampu mencerna serta
S.A.W. Ini dibuktikan oleh sejarah yang
memahami makna penciptaan alam
menjelaskan ketika peristiwa Rasulullah
semesta ini. Namun dibalik itu, tidak
S.A.W bermimpi memasuki Masjidil
semua ilmu dan pengetahuan didapat
Haram bersama para sahabatnya. Dalam
melalui usaha atas akal yang dimilikinya,
hadith Rasulullah turut menyebutkan
tetapi Allah memberi jalur rahasia salah
bahawa tidak ada nubuwwah kecuali
satunya ketika manusia sedang tidur.
berita-berita yang menggembirakan.

21 22
Baxter et al. Baxter et al.
61
Ulfa Aulia/ Kondisi Ruh Ketika Mengalami Mimpi Dalam Pandangan Islam Dan Ilmuwan Barat
Spiritual Healing: Jurnal Tasawuf dan Psikoterapi Vol.2 No:2 Desember 2021: 61-74

Saat tidur, sering kali mengalami Pustaka Setia, 2005.


mimpi yang bermacam-macam. Sebagian Islam, Universitas, Negeri Sunan, Kalijaga
orang berpendapat bahwa mimpi tersebut Yogyakarta, Sebaga Salah, Satu
adalah hanya sebagai bunga tidur bagi Syarat, Gelar Sarjana, and Filsafat
yang mengalaminya. Namun ternyata, ada Islam. “( Studi Atas Pandangan
rahasia dibalik adanya mimpi yang Taqiyuddin an-Nabhani ),” 2008.
terkadang itulah petunujuk atau pesan
Mannello, Ferdinando, and Gaetana A.
yang disampaikan Allah kepada makhluk-
Tonti. “[ No Title ].” Stem Cells 25,
Nya.
no. 7 (2007): 1603–9.
Lalu kondisi ruh ketika mengalami
Rahim, Rohaida Abdul. “Al-R Uh
mimpi juga banyak dipertanyakan.
Menurut Ibn Qayyim Al-
Sebagian berpendaat, khususya kalangan
Jawziyyah,” n.d.
muslim, bahwa ruh manusia terangkat
ketika mengalami mimpi. Terjadi Setiawan, Wahyudi. “Al-Qur’an Tentang
perbedaan pendapat dengan ilmuwan Barat Lupa, Tidur, Mimpi Dan Kematian”
yang bahkan ada yang menganggap bahwa 2, no. 2 (2016): 2406–2775.
ruh itu tidak ada wujudnya. Sri Astuti. “Konsep Ruh Dalam Perspektif
Sepatutnya kita selalu mencari Psikologi Pendidikan Barat Dan
hikmah atas segala kejadian dalam Islam.” Jurnal FENOMENA 7, no. 2
kehidupan. Mimpi ada yang benar dan ada (2015): 215–28.
yang bathil, namun tetap saja kita tidak Strategia, Vezi, Sincluziune- Anexa,
boleh terlalu tinggi untuk berusaha Strategia Guvernului Rom, Raport
mengungkap kondisi ruh ketika bermimpi. Proiect, Pilot Eir, Ministerul
Hanya Allah swt.yang mengetahui. Dezvolt, Banca Mondial, et al.
DAFTAR PUSTAKA “Mimpi Dalam Pandangan Islam,”
2016, 45–46.
Baxter, R., N. Hastings, a. Law, and E. J..
Glass. “[ No Title ].” Animal Tah, Kajian, and Macam Mimpi. “MIMPI
Genetics 39, no. 5 (2008): 561–63. DALAM PERSPEKTIF HADIS
NABI MUHAMMAD SAW .,”
Dr. Muhammad Utsman Najati. Psikologi
2017.
Dalam Al-Qur’an. Bandung: CV

6261-74
Ulfa Aulia/ Kondisi Ruh Ketika Mengalami Mimpi Dalam Pandangan Islam Dan Ilmuwan Barat
Spiritual Healing: Jurnal Tasawuf dan Psikoterapi Vol.2 No:2 Desember 2021: 61-74

6261-74
Ulfa Aulia/ Kondisi Ruh Ketika Mengalami Mimpi Dalam Pandangan Islam Dan Ilmuwan Barat

Anda mungkin juga menyukai