0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
47 tayangan11 halaman
Akal merupakan kemampuan berpikir manusia yang digunakan untuk membedakan antara yang baik dan buruk serta memahami realitas. Wahyu adalah penyampaian ilmu dari Allah kepada nabi dan rasul melalui berbagai cara. Akal dan wahyu bersumber dari Allah sehingga tidak mungkin bertolak belakang.
Akal merupakan kemampuan berpikir manusia yang digunakan untuk membedakan antara yang baik dan buruk serta memahami realitas. Wahyu adalah penyampaian ilmu dari Allah kepada nabi dan rasul melalui berbagai cara. Akal dan wahyu bersumber dari Allah sehingga tidak mungkin bertolak belakang.
Akal merupakan kemampuan berpikir manusia yang digunakan untuk membedakan antara yang baik dan buruk serta memahami realitas. Wahyu adalah penyampaian ilmu dari Allah kepada nabi dan rasul melalui berbagai cara. Akal dan wahyu bersumber dari Allah sehingga tidak mungkin bertolak belakang.
Arab() العقل berarti terkungkung, terbelenggu, terpenjara. Akal pada manusia disebut dengan ‘al-aql’ karena akal yang berfungsi mengekang manusia dari perbuatan-perbuatan yang dapat membinasakannya. AKAL DALAM PANDANGAN AL-GHAZALI TERBAGI DUA
1. Akal yang membedakan manusia dengan
hewan. 01. Ilmu 2. Akal yang berupa ilmu pengetahuan yang pengetahua diberikan kepada manusia ketika ia mulai n tentang mumayyiz. hakikat 3. Akal yang berupa ilmu pengetahuan yang yang ada. dihasilkan dari sebuah uji coba dan pengkajian. 4. Akal yang mengantar manusia sampai kepada pemahaman yang mengerti hasil dari sebuah perbuatan dan mampu mengekang manusia dari peerbuatan keji dan mungkar. AKAL DALAM PANDANGAN AL-GHAZALI
Akal ini oleh Imam al-Ghazali
02. Akal diistilahkan dengan nama yang Jinsun Latifun, yaitu sebuah bersifat in makhluk yang bersifat halus material dan in material Akal dalam Pandangan Filosof Yunani
a. Akal yang sekedar b. Akal yang tidak terikat
menumpang pada diri dengan materi, Akal ini manusia. Akal inilah yang mengetahui hal-hal yang merupakan unsur mesti diketahui oleh tersendiri dan tidak manusia, berkembang dan terikat dengan diri tidaknya akal tersebut manusia, akal ini oleh tergantung bagaimana filosuf Yunani disebut manusia melatihnya dalam dengan Akal Fa’al, berfikir. yang tercipta secara Azali dan bersifat kekal Akal dalam Kajian al-Qur’an dan al-Sunnah
Ketika mengkaji masalah akal Ulama-
ulama tafsir dan hadith tidak melampaui batas-batas yang disebutkan Alquran dan sunnah Rasul, sehingga penamaan akal hanya sebatas apa yang telah disampaikan oleh wahyu, sebab keberadaan akal mirip dengan ruh, yang memiliki pengaruh pada manusia, tetapi tidak bisa dideteksi keberadaannya. Tingkatan Akal pada Manusia
Orang yang tidak memahami Kelompok yang
keberadaannya sebagai memfungsikan akalnya manusia dan hamba Allah Swt., dianggap saperti seekor dengan sebaik-baiknya keledai yang membawa buku- oleh Allah swt, diberikan buku. penamaan ulil albab. Orang yang suka mengganggu
hamba-hamba Allah yang Orang yang bijaksana
mengabdikan dirinya kepada Tuhannya, oleh Alquran, dalam memfungsikan dianggap sebagai orang yang akalnya disebut dengan jahil (Q.S. Al-Furqan (25): ulil absar. 63). WAJIB AQLI
Wajib menurut bahasa adalah menetapkan, oleh karena itu wajib
aqli artinya akal tidak dapat menerima tidak adanya sesuatu itu. Sesuatu yang akal tidak dapat menerima ketiadaannya disebut dengan wajib aqli. Contoh yang pertama wajib aqli adalah; satu adalah setengah dari dua. Contoh yang kedua wajib aqli adalah adanya pencipta alam semesta. Maka satu adalah setengah dari dua dan adanya pencipta alam semesta disebut dengan wajib aqli. Artinya akal manusia tidak dapat menerima informasi yang berbeda dengan itu atau dengan kata lain akal manusia tidak dapat mendustakan informasi itu sehingga dikatakan sebagai wajib aqli dengan pengertian akal manusia wajib menerima kebenaran informasi itu. MUSTAHIL AQLI
Mustahil aqli adalah lawan dari wajib aqli, iaitu akal
tidak dapat menerima adanya sesuatu itu, contoh, tiga adalah setengah dari sepuluh atau wujudnya sekutu (syarikat) bagi pencipta alam semesta. Tiga adalah setengah dari sepuluh disebut dengan mustahil aqli badihiy karena akal manusia tidak perlu kepada dalil atau penjelasan untuk memahaminya. Adapun wujudnya syarikat (sekutu) bagi pentcipta alam semesta disebut dengan mustahil aqli nazari karena untuk sampai kepada kebenaran ungkapan tersebut diperlukan dalil atau penjelasan. MUMKIN AQLI
Mumkinul aqli juga disebut dengan jaiz aqli adalah
akal dapat menerima ada dan tidak adanya sesuatu itu. Contoh Zaidan berlayar, ini disebut dengan jaiz atau mumkin karena akal dapat menerima berlayarnya Zaidan begitu juga akal dapat menerima tidak berlayarnya Zaidan. Contoh ini tidak perlu kepada penjelelasan yang panjang karena kal manusia dengan mudahnya dapat memahami, oleh karena itu berlayarnya Zaidan disebut dengan jaiz badihiy atau mumkin badihiy. Wahyu
Wahyu secara bahasa Secara terminologi syar’i
wahyu memiliki arti yang berarti penyampaian spesifik, yaitu pemberitahuan suatu ilmu pengetahuan dari Allah Swt., yang dari pihak pertama disampaikan kepada para nabi kepada pihak kedua. dan rasul-Nya dengan cara rahasia dan di luar kebiasaan manusia. Wahyu dalam definisi Peristilahan wahyu dari ini mencakup isyarat, pemahaman tersebut mencakup Alquran, hadis dan kitab suci, ilham, suara atsar para sahabat Rasulullah yang didengar. saw. Hubungan Antara akal dan Wahyu
Akal dan wahyu tidak mungkin bertolak
belakang sebab dua-duanya bersumber dari satu sumber yaitu Allah SWT., dua hal bersumber dari satu sumber yang Maha Megetahui mustahil akan berbeda atau bertolak belakang.