1 Peristiwa apa yang terjadi? Momen yang paling penting atau
menantang atau mencerahkan bagi saya dalam proses pembelajaran Modul 1.1 hingga Modul 1.2 adalah; Mengerjakan tugas dengan batas waktu yang ditentukan. Terutama tugas kolaborasi yang hanya diberikan waktu satu hari untuk berdiskusi bersama rekan sesama CPP. Membuat produk/karya. Melakukan aksi nyata atau penerapan dari filosofis pendidikan Ki Hajar Dewantara.
Kaitan antara Modul 1.1 dan 1.2 yang
saya fahami adalah, Filosofi pendidikan Ki Hajar dewantara mengenai pendidikan yang “menghamba pada Anak”. Dimana guru dalam setiap aktivitas pembelajaran haruslah berorientasi pada murid untuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan minat dan bakatnya. Bekesinambungan dengan nilai guru yang berpihak pada murid dan juga berkaitan dengan peran guru yaitu menjadi pemimpin pembelajaran. 2 Perasaan apa yang muncul? Saat momen itu terjadi saya merasa bagaikan Poci kosong yang membutuhkan tuangan air, dimana air itu adalah lmu dan pengalaman berharga yang harus dituangkan supaya poci itu bisa menuangkan ilmu-ilmu pengetahuan. Pengetahuan itu saya dapatkan dari pembekalan CPP ini. Saya bersyukur kepada Allah SWT karena telah diberikan kesempatan untuk menjadi bagian dari serangkaian program pendidikan bermutu ini. Saya harus bersungguh-sungguh untuk menyerap materi dan mengimplementasikannya di kelas maupun di sekolah. 3 Pembelajaran apa yang diambil? Sebelum momen tersebut terjadi saya berpikir bahwa, sebagai seorang guru harus memiliki orientasi, bahwa murid yang baik adalah murid yang duduk diam mendengarkan dan guru sebagai pusat pembelajaran. Metode ceramah adalah cara mengajar yang paling sering dan paling efektif digunakan dalam proses pembelajaran. Mengedepankan penilaian ranah kognitif pada materi pembelajaran yang harus selesai sesuai target dan KKM nilai yang harus dicapai. Merefleksi apa yang saya kerjakan itu tidak penting, yang penting adalah transfer knowlage dan anak-anak mengerti dengan materi yang saya sampaikan. Berkolaborasi dengan rekan sejawat, hanya akan membuang- buang waktu dan tidak ada imbas pada murid.
Sekarang saya berpikir bahwa, Guru
harus memiliki orientasi bahwa murid yang baik adalah murid yang senantiasa aktif dalam proses pembelajaran. Murid bertindak sebagai subjek pembelajaran/pelaku. Dengan Mewujudkan kepemimpinan murid, membentuk kelompok diskusi dan komunitas belajar lebih memberi keberanian pada murid untuk menggali potensinya. Mengedepankan proses dan pendalaman materi lebih bermakna dan dibutuhkan oleh murid. Refleksi justru akan menjadikan saya tahu letak kelemahan yang harus diperbaiki dalam proses KBM. Berkolaborasi dengan banyak pihak, terutama komunitas praktisi, justru akan membawa manfaat bagi murid. 4 Bagaimana pembelajaran dapat digunakan Rencana pengembangan diri yang akan di masa depan? saya lakukan mulai dari sekarang adalah; a. Melaksanakan pembelajaran yang berpihak pada murid. sebagai pendidik saya akan bersikap AMONG atau menuntun siswa sesuai minat dan bakatnya agar mereka meraih cita citanya.
b. Menciptakan metode dan atau media
pembelajaran yang kreatif agar suasana pembelajaran lebih menarik dan mudah dipahami oleh murid.
c. Selalu melakukan refleksi baik pada
setiap aktivitas pembelajaran.
d. Menambah ilmu dan wawasan dengan
mengikuti bimtek atau pelatihan yang mendukung peran pengajar praktik.