Anda di halaman 1dari 30

MODUL 1

Makroskopik Dan Mikroskopik Saluran Pencernaan

SKENARIO 1 : Gara-gara rokok

By. Ade terlihat memprihatinkan dengan kondisi omphalocele yang dideritanya.


Usus dan hatinya terlihat hanya diselubungi oleh membran tipis. Dokter
menanyakan riwayat kehamilan Ny.Ade, dan Ny. Ade mengakui selama awal
kehamilannya ia belum bisa menghentikan kebiasaan merokoknya. Ny. Ade juga
mengeluhkan selama masa kehamilannya ia sering mengalami sakit gigi dan gusi
berdarah, giginya juga kuning dan banyak karang gigi. Jika keluhannya muncul ia
sering membeli sendiri obat di apotik. Ia juga mengaku bahkan pernah mengalami
nyeri epigastrium hebat dan BAB berwarna hitam setelah mengkonsumsi anti
nyeri tatkala sakit gigi.

Bagaimana anda menjelaskan peristiwa yang mendasari kelainan yang dialami


oleh By. Ade dan juga keluhan Ny. Ade?

JUMP 1: TERMINOLOGY

1. Omphalocele
protrusi (tonjolan) yg terdapat saat lahir, yaitu sebagian usus melalui defek
pada dinding
abdomen di umbilicus. Omphalocele ini terjadi bila intestine gagal
kembali kedalam cavum abdomen pada minggu ke 10 kehamilan

2. Epigastrium
Perut bagian tengah merupakan salah satu bagian dari regio abdomen

3. Karang gigi
Timbunan plak dan zat kapur yang breaksi dgn air liur, biasa melekat pada
lapisan terluar gigi yaitu enamel, merupakan sisa makanan yang
mengandung bakteri yang mengendap di gigi terlalu lama

JUMP 2 & 3: RUMUSAN MASALAH DAN HIPOTESA

1. Apa penyebab dar terjadinya omphalocele?


Terjadi akibat kelainan selama masa pengkembangan janin, pada
bayi omphalocele organ menonjol keluar, juga dapat di sebabkan oleh
kombinasi sel,juga dapat di sebabkan karna kekurangan asam folat.

2. Apa yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko omphalocele


pada bayi ?
Terpenuhinya nutrisi saat kehamilan ,menghindari rokok dan
minumam ber alkohol
Tidak mengkonsumsi obat” an anti depresan

3. Apa saja kebiasaan yang dapat memicu omphalocele pada bayi?


Kebiasaan merokok lebih dari satu bungkus dlm sehari, mengkonsumsi
obat anti depresan, dan minum alkohol dalam jumlah berlebih pada
saat masa kehamilan.

4. Apa saja dampak yang dapat terjadi jika ibu hamil merokok?
1. Mengurangi kandungan oksikgen pada ibu dan janin
2. Meningkatkan resiko keguguran
3. Meningkatkat resiko bayi mengalami gangguan paru paru
4. Masalah kesehatan jangka panjang
5. Bayi lahir premature
Rokok mengandung nikotin bisa bersifar karsinogenik yang dapat
memicu kanker
5. Bagaimana pembentukan saluran pencernaan dan alat
pencernaan secara normal?
Pembentukan saluran pencernaan atau pada masa embrio disebut
tabung usus mulai dibentuk pada hari ke 22. Pembentukan tabung usus
ini berawal dari adanya pemanjangan tabung usus dan terjadinya
pelipatan ujung kepala dan ujung ekor tabung usus. Kemudian
terbentuklah 3 bagian :

1. Usus sederhana depan (fore gut)


-oesephagus
-lambung
- hati
- pancreas
- bagian proximal duodenum

2. Usus sederhana tengah (mid gut)


- bagian distal duodenum
-jejenum
- ileum
- caecum
- appendix
- Colon ascenden
- 2/3 proximal Colon transversum

3. Usus sederhan belakang (hind gut)


- 1/3 distal Colon transversum
-colon ascendens
- sigmoid
- rectum
6. Mengapa nyonya ade mengalima keluhan sakit gigi,gusi berdarah,
gigi kuning dan banyak karang ?
Ny ade tidak bisa berhenti merokok pd saat awal kehamilan,
merokok dapat meningkatkan penyakit gigi dll, di sebabkan bahan
kimia tar: kumpulan dari beribu bahan kimia yang bersifat karsiogenik,
nikotin juga bahan yang bersifat toxic, gusi berdarah dampak dari
kehamilan,
7. Apakaitannya keluhan gigi dari ny ade dgn kondisi yang
dideritanya saat ini?
Ibu hamil mengalami perubahan hormon baik itu progesteron
maupun estrogen.
Dampak dari perubahan hormon kehamilan itu dapat mempengaruhi
kesehatan mulut dan gigi, contoh ibu hamil trimester pertama (14-20
minggu) sering muntah dan kelebihan air liur, rasanya ingin meludah
terus menerus. Bila tidak rajin kumur dan menggosok gigi maka
kuman dan bakteri penyakit mudah tumbuh, bau mulut (halitosis) dan
jamur atau sariawan pada rongga mulut. Peningkatan risiko terjadinya
pembengkakan gusi maupun perdarahan pada gusi.
Hal ini karena terjadi pelunakan dari jaringan daerah gusi akibat
peningkatan hormon. kadang timbul benjolan-benjolan berwarna
bengkak kemerahan pada gusi, dan gusi mudah berdarah

8. Apa kemungkinan jenis obat yang di minum untuk


menghilangkan nyeri tatkala sakit gigi?
Asame fenamat; menghilangi rasa sakit sementara
NSAID: ASPIRIN dan ibuprofen

9. Apa penyebab ny ade mengalami nyeri epigastrium hebat pada


saat dia sedang hamil?
Keluhan tsb diawali oleh kebiasaan Ny. ade mengkonsumsi obat
anti nyeri tatkala sakit gigi. obat anti nyeri tsb bersifat asam, jd karna
sifat asamnya bisa menyebabkan iritasi pada mukosa lambung jika
dikonsumsi secara terus menerus mukosa lambung akan mengalami
ulserasi atau luka yang membentuk gaung yang dapat menyebabkan
pendarahan pada lambung yang di tandai dgn BAB berwarna hitam
dan nyeri epigastrium yang terjadi juga karna ulserasi pd mukosa
lambung

10. Apa yang menyebabkan nyeri epigastrium hebat dan BAB hitam
pada saat ia sedang hamil?
Berdasarkan skenario, dikatakan bahwa setelah mengonsumsi obat
anti nyeri, menyebabkan nyeri epigastrum (ulu hati) dan BAB hitam.
Mengonsumsi obat anti nyeri jangka panjang dapat menyebabkan
iritasi dan luka pada lambung shg menyebabkan BAB hitam dan nyeri.
BAB hitam disebabkan oleh melena, yaitu perdarahan yang terjadi
pada saluran cerna bagian atas, terutama lambung.

Darah berubah warna dari merah ke hitam disebabkan oleh saat


darah melewati saluran cerna dan berinteraksi dengan enzim dalam
proses pencernaan,

11. Dimanakah letak nyeri epigastrium yang terjadi pd Ny ade?


Epigastrium (awam : ulu hati) adalah bagian dari tengah atas
anterior abdomen didalam angulus infrasternal (sudut pada permukaan
antero-inferior thoraks, apexnya adalah pertemuan sternoxiphoid dan
sisinya merupakan kartilago iga ke-7, ke-8, ke-9. Anterior abdomen dibagi
menjadi 9 regio.
- Hypochondrium dextra
- Epigastrium
- Hypochondrium sinistra
- Lumbaris dextra
- Umbilicalis
- Lumbaris sinistra
- Inguinalis dextra
- Hypogastrium/Suprapubicum
- Ingiunalis sinistra

Epigastrium berada di antara hypochondrium dextra dan


hypochondrium sinistra. Didalam epigastrium terdapat organ Gaster
(lambung), Hepar (hati), dan Colon transversum (Bagian dari usus besar)
Regio epigastrika Bagian dari tengah atas bagian abdomen

12. Nyeri epigastrium dan BAB hitam pada yg di derita ny ade


bersumber dari organ apa?
Bersumber dari lambung yang di sebabkan oleh konsumsi obat anti
nyeri secara terus menerus yang menyebabkan pendarahan pada
mukosa lambung

EMBRIOLOGI
JUMP 4 : SKEMA
SISTEM
PENCERNAAN
KELAINAN
KONGENITAL

ANATOMI FISIOLOGI HISTOLOGI

SISTEM SISTEM SISTEM ORGAN


KIMIAWI SISTEM
MEKANIK HEPATOBILER PENCERNAAN
HEPATOBILER

MULUT ORGAN SISTEM SISTEM


(GIGI) PENCERNAAN MEKANIK KIMIAWI SISTEM
HEPATOBILER
MULUT ORGAN
(GIGI) PENCERNAAN

JUMP 5 : LEARNING OBJECTIVE

1. Embriologi organ pencernaan

2. Pertumbuhan gigi

3. Anatomi dan fisiologi

a. Gigi

b. Sistem hepatobilier

c. Organ pencernaan

4. Histologi

a. Organ pencernaan

b. Sistem hepatobilier

JUMP 7 : SHARING INFORMATION

LO 1 : EMBRIOLOGI ORGAN PENCERNAAN

PERKEMBANGAN USUS DEPAN (FORE GUT)


Pembentukan Usus
Pembentukan mulai terjadi pada mudigah 7 somit yaitu usia 22
hari. Akibat pelipatan mudigah ke arah cephalo caudal dan lateral maka
rongga yang dibatasi endoderm sebagian tercakup ke dalam mudigah
sehingga membentuk usus sederhana.
Pada bagian kepala dan ekor mudigah, usus sederhana membentuk
tabung buntu, berupa:
– Usus sederhana depan (fore gut)
– Usus sederhana tengah (mid gut), yang sementara tetap
berhubungan dengan kandung kuning telur
– Usus sederhana belakang (hind gut)

1. Oesophageus
Mulai terbentuk pada umur mudigah ± 4 minggu ditandai dengan
muncul diverticulum di dinding ventral usus sederhana depan
(diverticulum tracheo – bronchiale).
Diverticulum ini berangsur-angsur dipisahkan dari bagian dorsal
fore
gut melalui septum oesopago–tracheale.
Dengan cara ini usus sederhana depan terbagi atas :
• Bagian ventral : primordium pernafasan
• Bagian dorsal : oesopagus
2. Lambung (Gaster)
Perkembangan terjadi mulai minggu ke-4 tandanya berupa
pelebaran usus depan yang berbentuk kumparan. Di minggu berikutnya
kedudukan sangat berubah, karena:
- perbedaan kecepatan pertumbuhan pada berbagai dindingnya
- perubahan kedudukan alat-alat di sekitarnya
Selama perputaran, pada bagian dinding posterior lambung tumbuh
lebih cepat dari bagian depannya.
Hal ini mengakibatkan terbentuknya :
– curvatura mayor
– curvatura minor

Perubahan kedudukan lambung karena ia berputar sekitar sumbu


memanjang dan sumbu antero posterior. Di sekitar sumbu memanjang,
lambung melakukan putaran 90 derajat searah jarum jam.
Akibatnya :
– Sisi kiri menghadap ke depan
– Sisi kanan menghadap ke belakang
– N.X kiri yang semula mensarafi kiri menuju depan
– N.X kanan yang semula mensafari kanan menuju belakang

Ujung cephalic dan kaudal lambung pada mulanya terletak di garis depan.
Selama pertumbuhan:
- bagian kaudal (pilorus) yang bergerak ke kanan dan ke atas
- bagian cephalic (kardia) yang bergerak ke kiri dan ke bawah

sumbu panjang lambung berjalan dari kiri dan kanan


bawah

3. Duodenum
Terbentuk dari bagian akhir fore gut dan bagian atas mid gut
(daerah distal tunas hati). Sementara lambung berputar, duodenum
mengambil bentuk lengkung seperti huruf “C” dan akhirnya terletak
retroperitoneal

4. Hati dan Kandung Empedu


Terbentuk dari epitel endoderm pada ujung distal fore gut
(pertengahan minggu ke-3) yang berdiferensiasi menjadi diverticulum
hepatis (tunas
hati)
Tunas hati berproliferasi cepat berkas-berkas sel dan menembus
septum transversum (lempeng mesoderm) kemudian hubungan tunas hati
dan duodenum menyempit dan saluran empedu terbentuk menjadi tonjolan
ke ventral yang
menghasilkan kandung empedu dan ductus cysticus.

5. Pancreas
Dibentuk oleh:
– Tunas pancreas dorsal dari epitel
– Tunas pancreas ventral endoderm duodenum

Tunas pancreas dorsal dalam mesenterium dorsal, sedangkan tunas


pancreas ventral berhubungan erat dengan ductus choledochus.
Ketika duodenum berputar ke kanan dan membentuk huruf C,
tunas pancreas ventral bergeser ke dorsal seperti ductus choledochus
bergeser ke dorsal. Tunas
pancreas ventral berada tepat di inferor dan posterior tunas pancreas
dorsal.

Kemudian parenkhim maupun saluran tunas pancreas dorsal dan


ventral bersatu, sehingga:
 Tunas ventral membentuk processus uncinatus dan bagian bawah
caput pancreas.
 Tunas dorsal membentuk bagian kelenjar lainnya.

Bagian distal saluran pancreas dorsal dan seluruh saluran pancreas ventral
menjadi Ductus pancreaticus mayor/wirsungi.

Bagian proximal saluran pancreas dorsal menutup atau sebagai saluran


kecil (ductus pancreaticus accesorius /santorini)

PERKEMBANGAN USUS SEDERHANA TENGAH (MID GUT)


Cepat memanjangnya usus dan mesenteriumnya kemudian terbentuk jerat
usus primer
• Pada puncaknya, jerat ini tetap berhubungan dengan kandung telur
melalui ductus vitellinus yang sempit
• Bagian cranial jerat usus akan membentuk:
– Bagian distal duodenum
– Jejenum
– Ileum (sebahagian)
• Bagian caudal jerat usus akan membentuk:
– Bagian bawah illeum
– Caecum
– Appendix
– Colon ascenden
– 2/3 proximal colon transversum

Perbatasan antara bagian cranial dan caudal jerat usus: ductus vitelinus
tetap ada pada orang dewasa - Diverticulum meckel dan diverticulum illeal

PERKEMBANGAN USUS SEDERHANA BELAKANG (HIND GUT)


Usus sederhana belakang membentuk:
– 1/3 distal colon transversum
– Colon ascendens
– Sigmoid
– Rectum
– Bagian atas canalis analis

• Usus ini bermuara ke dalam cloaka (suatu rongga yang di lapisi


endoderm yang berhubungan langsung dengan entoderm permukaan)
• Pada pertemuan antara endoderm dan ektoderm terbentuk membrana
cloacalis
• Pada perkembangan selanjutnya tumbuh septum urorectal pada sudut
antara alantois dan usus belakang

• Sekat ini berlanjut tumbuh ke caudal sambil membagi cloaka menjadi :


– Sinus urogenitalis sederhana (anterior)
– Canalis anorectalis (posterior)

Mudigah umur 7 minggu, septum urorectal mencapai membran cloacalis,


yang
akan terbagi menjadi :
– Membran analis (posterior)
– Membran urogentalis (anterior)
Membran analis dikelilingi oleh tonjolan-tonjolan mesenchim.
Pada minggu ke 8. Selaput ini ditemukan pada dasar lekukan ektoderm
yang akan menjadi lubang
anus atau proktodium. Dalam minggu ke 9, membran analis koyak dan
terbentuklah jalan terbuka antara rektum dan dunia luar.

• Bagian atas canalis analis berasal dari endoderm dan divaskularisasi oleh
A.mesenterica inferior
• Bagian inferior (1/3 bawah) berasal dari ektoderm dan divaskularisasi
oleh
A.pudenda interna
• Pertemuan keduanya disebut linea dentata atau linea pertinatum

LO 2 : PERTUMBUHAN GIGI

Perkembangan gigi pertama pada embrio ditemukan didaerah anterior mandibula


dalam usia sekitar lima sampai enam minggu. Benih gigi berasala dari dua
jaringan embrio, yaitu ektodermal yang akan membentuk organum enameleum
dan enameleum serta jaringan mesodermal yang akan membentuk struktur
penunjang gigi termasuk pulpa dan dentin.

Menurut Harshanur (1991), perkembangan dan pertumbuhan gigi terbagi kedalam


tiga tahap. vaitu:

A.Tahap pertumbuhan

Tahap pertumbuhan meliputi:

a.Tahap Inisiasi (bud stage)

Merupakan tahap pembentukan kuntumn gigi dari jaringan epitel


mulut. Pada waktu embrio berusia 6 minggu, epiel rongga mulut tersusun
oleh lamina superficialis dengan sel-sel pipih, lamina basalis dengan sel-
sel lebih tinggi yang berasal dari lapisan ektodermal, dan membrana
basalis.

Lamina basalis ini yang mengalami proliferasi lcbih cepat dan


membentuk tonjolan pada lengkung rahang meluas pada maksila dan
mandibula yang menjadi kuntum gigi.

Apabila terjadi gangguan pada tahap ini dapat mengakibatkan anomali


pada jumlah gigi, yaitu bisa berupa anodentia, hyperdontia atau
supernumerary tooth.

b.Tahap Proliferasi (cap stage)

Pada tahap ini terjadi:

I) Lapisan mesenkhim atau mesodermal yang disekitar lamina dentalis


membiak dan selanjutnya akan membentuk dentinum dan pulpa dentalis.

2) Sel-sel permukaan papilla dentalis membesar membentuk odontoblustus


atau dentinoblastus.

3) Bagian luar organum enameleum dan papilla dentalis dikitari oleh


jaringan mesenchyna lebih padat sebagai sacculum dentalis.

4) Primordium gigi, papilla dentalis dan sacculus dentalis merupakan


jaringan pembentuk seluruh gigi beserta ligamventurn dento-alveolare,
sehingga dinamakan bibit gigi genmen dentis.

c.Histodiferensiasi (hel stage)

Terjadi histodiferensiasi seluler, yaitu sel-sel epitel email dalam (inner


email epithreliumt) menjadi semakin panjang dan silindris, yang disebut
dengan ameloblas yang akan berdiferensiasi menjadi email dan sel-sel
bagian tepi dari papila gigi menjadi odontoblas yang akan berdiferensiasi
menjadi dentin.
Bila terjadi gangguan pada tahap ini akan mcngukibatkam anomali
pada struktur gigi misalnya dentinogenesis inpefecta dan anelogenesis
inperfecta.

d. Morfodiferensiasi

Pada tahap ini terjadi pembentukan pola morfologi dan ukuran relatif dari
gigi. Ameloblas, odontoblas dam sementoblas mengendapkan enamel,
dentin dan semmetum serta memberi bentuk dan ukuran yang khas pada
gigi. Di ujung lamnina dentis terbentuk lagi tonjolan kedua yang nantinya
akan menjadi gigi permanen,

Apabila terjadi gangguan pada tahapin akan mengakibatkan


anomali pada beentuk dan ukuran gigi seperti peg shape, hatchinsonr's
toork, Mtberry molar, makrodontia dan mikrodontia.

e. Tahap aposisi

Pengendapan dari matriks cnamel dan dentin pada lapisan


tambahan.

B. Tahap Kalsifikasi

Pengerasan dari matriks karena pengendapan garam-garam kasium


anorganik. Dimulai selama pengendapan matriks oleh endapan nidus kecil
dan selanjutnya nidus-nidus garam kalsium anorganik bertambah besar.

C. Tahap Erupsi

Tahap ini ialah pergerakan gigi ke arah rongga mulut dimulai kerika gigi
masih dalam tulang rahang.

LO 3 : ANATOMI DAN FISIOLOGI

A. GIGI
1. Enamel 

Enamel merupakan bagian terluar dari gigi yang paling keras dan
berwarna putih. Fungsi enamel adalah untuk melindungi jaringan vital di
dalam gigi, yang sebagian besar jaringan tersebut terbuat
dari kalsium dan fosfat. 

2. Dentin 

Lapisan ini berada di bawah enamel. Dentin merupakan jaringan-jaringan


keras yang mengandung tabung kecil. 

3. Cementum 

Cementum adalah lapisan jaringan ikat yang berperan untuk


mengikat akar gigi dengan kuat ke gusi dan tulang rahang.
Cementum berwarna kuning muda, tertutup oleh gusi dan tulang,
serta teksturnya lebih lebih lembut dari enamel dan dentin. 

4. Pulpa 

Jika cementum lebih lembut dari enamel dan dentin, maka pulpa adalah
bagian dalam anatomi gigi yang lebih lembut dari bagian yang lain. Pulpa
berisi pembuluh darah, saraf, dan jaringan lunak yang dapat ditemukan di
pusat dan inti gigi. Fungsi pulpa adalah untuk memberikan nutrisi dan
sinyal ke gigi Anda. 

5. Periodontal ligamentum 

Periodontal ligamentum adalah jaringan dalam anatomi gigi yang


fungsinya membantu menahan gigi pada rahang. 

6. Gusi

Gusi merupakan jaringan lunak yang menutupi dan melindungi akar gigi,
serta tidak menempel pada gigi. 

Jenis-jenis gigi 

Gigi seri: berfungsi untuk menggigit makan, berjumlah 8 yang terletak di


depan mulut (4 di atas dan 4 di bawah). 

Gigi taring: merupakan gigi yang paling tajam, digunakan untuk merobek


makanan.

Premolar: berjumlah 8 di setiap sisi mulut, fungsinya untuk mengunyah


dan menggiling makanan.

Gigi geraham: jumlahnya 8, mempunyai fungsi yang sama dengan


premolar.

Gigi geraham bungsu: Gigi yang muncul paling akhir pada saat usia 18-20
tahun. Gigi bungsu biasanya segera dicabut karena menyebabkan nyeri
ketika tumbuh dan mendesak gigi yang lain.

B. SISTEM HEPATOBILIER
a. Hepar
Kelenjar yang besar, konsistensi kenyal, berwarna merah tua,
permukaan
licin, dibungkus oleh capsula Glisson (tunica fibrosa hepatis)

Berat (1/40 BB):


- pria : 1400-1800 gr
- wanita : 1200-1400 gr
- Bayi : 1/20 BB

Lobus hepar
- lobus dextra
- lobus sinistra
- lobus caudatus
- lobus quadratus

Ligamentum
- lig. Falciforme
- lig. teres hepatis (lig. Rotundum hep.)
- lig. coronarium dex/sin
- lig. triangulare dex/sin

Fungsi Hepar :
1. Produksi empedu ke dalam saluran cerna
2. Berperan dalam metabolisme lemak, karbohidrat, dan
protein
3. Sebagai filter dari darah terhadap kuman maupun zat
toksik

b. Vesica Fellea (Vesica biliaris/Galbladder)


Pada permukaan ventral hati, berdinding tipis
Menyimpan & mengkonsentrasi empedu dengan mengabsorpsi
air dan ionnya
Melepaskan empedu melalui ductus cysticus, yang mengalir ke
ductus choledochus/ductus biliaris
Mampu menampung empedu 30-50 ml
Intraperitoneal
Bagian:
- fundus
- corpus
- collum

Empedu
Disekresi secara kontinyu oleh hati
Tidak mengandung enzim pencernaan
Garam empedu mengemulsikan globul lemak sehingga
memudahkan pencernaannya oleh lipase
Transpor produk akhir dr metabolisme lemak ke villi usus
sehingga dapat diserap ke dalam pembuluh limfe

Pengaturan Pengeluaran Empedu


Chymus yang asam, berlemak menyebabkan duodenum
melepaskan kolesitokinin (CCK) dan sekretin ke aliran darah.
CCK dan sekretin yang diangkut dalam darah menstimulasi hati
untuk memproduksi empedu. Stimulasi vagus menyebabkan
kontraksi lemah kandung empedu.

CCK mengakibatkan :
- Kandung empedu kontraksi
- Sfingter hepatopankreatik (sphincter Oddi) relaksasi
- Sekresi cairan pankreatik
Akibatnya cairan empedu & pankreatik memasuki duodenum.

c. Pankreas
Caput : dikelilingi oleh duodenum
Cauda : berbatasan dengan limpa

FUNGSI:
Fungsi eksokrin
- Mensekresi cairan pankreatik yg memecah makanan
- Acinus (bagian dari sel sekretori) mengandung granul
zimogen dengan enzim pencernaan (tripsin, amilase, lipase)

Fungsi endokrin
- Melepaskan insulin dan glucagon

Pengaturan Sekresi Pankreatik


Sekretin dan CCK dilepaskan ketika chymus lemak atau
asam masuk ke duodenum. CCK & sekretin masuk ke aliran
darah

Selama mencapai pakreas :


- CCK menginduksi sekresi cairan pankreatik yg
mengandung enzim
- Sekretin menyebabkan sekresi cairan pankreatik
mengandung bikarbonat

Stimulasi vagus juga mengakibatkan pelepasan cairan


pankreatik.

C. ORGAN PENCERNAAN
a. Mulut
Terjadi proses:
- Pencernaan Mekanik, yaitu penghancuran makanan oleh organ
pada mulut
- Pencernaan Kimiawi, yaitu reaksi makanan dgn enzim pada
saliva (enzim ptialin)
Mastikasi
 Penghancuran makanan oleh gigi
 Pencampuran makanan dgn saliva oleh lidah
 Proses menelan bolus makanan ke esofagus

LIDAH (LINGUA)

Lidah adalah organ muscular di atas dasar mulut, dan dengan


perantaraan otot melekat pada:

- mandibula

- os hyoid

- processus styloideus

- pharyng

Fungsi lidah adalah sebagai alat pengecap dan membantu proses


mengunyah, menelan, dan berbicara.

Lingua dibagi atas 3 bagian

– Radix lingua di pangkal lidah

– Dorsum lingua di punggung lidah

– Apeks lingua di ujung lidah

b. Pharynx

dorsal dari cavum nasi, cavum oris & larynx

o Melanjutkan diri sebagai esophagus

o Panjangnya ± 12 cm

o Mulai basis cranii s/d setinggi cartilago cricoid (// Vt.Cx VI)

o Persilangan antara jalan nafas & jalan makanan


o Dibagi atas 3 :

a. Nasopharyng

b. Oropharyng

c. Laringopharyng

c. Oesophagus

Merupakan tabung muscular dengan panjang 25 cm dan diameter 2


cm. Kelanjutan dari pharynx, berjalan ke bawah menembus
diafragma.

Oesophagus menyempit pada 3 tempat :

a. Ujung atasnya (Cervical constriction - Pharyngoesofageal


junction )

b. Persilangan dengan bronchus (Thoracic constriction)

c. Saat menembus diafragma (Diafragma constriction)

d. Gaster

Kapasitas : 1,5 liter, dapat dilebarkan 2-3 liter. Kapasitas pada bayi
30 ml.

Bagian-Bagian Lambung:

-Cardia

-Fundus

-Corpus

-Pars pylorica
* Antrum pyloricum (bagian proksimal/lebar)

* Canalis pyloricus (bagian distal/sempit)

- Pylorus

Pencernaan Pada Lambung :

Gerakan lambung berfungsi untuk mencampur makanan dengan


sekret lambung membentuk chymus dan mengosongkan makanan.

Sekresi lambung : mukus, asam lambung, tripsin, lipase, amilase


&protease

e. Intestinum Tennue

Didalamnya terdapat :

a. Duodenum
Tabung bentuk C,mengelilingi Caput Pancreas. Panjangnya ±
25 cm. Duodenum merupakan usus kecil yang paling pendek
dan juga merupakan usus terluas.

Bagian:
- pars superior (cranialis) [±5 cm]
- pars descendens [±8 cm]
- pars horizontal (inferior) [±8 cm]
- pars ascenden [±5 cm]

b. Jejunum

Perbandingan Jejunum dan Ileum :


c. Illium

f. Intestinum Crassum
Membentang dari ileocaecal junction sampai ke anus.
Panjangnya ± 1,5 m

Terdiri dari :
- Caecum & appendix vermiformis
- Colon
* colon ascendens,
* colon transversum,
* colon descendens,
* colon sigmoid
- Rectum

Fungsinya adalah merubah kandungan cairan pada Ilium


menjadi feces setengah padat dengan absorbsi cairan &
elektrolit.
g. Anus

LO 3 : HISTOLOGI

A. ORGAN PENCERNAAN
a. Lidah

Papilla Lingualis adalah tonjolan propria yang dilapisi oleh epitel


berlapis pipih.

Ada 4 macam papila lingualis:

 Papila filiformis.
 Papila fungiformis.
 Papila sirkumvalata.
 Papila foliata.

b. Oesophagus

Epitel : squamosum stratificatum noncornificatum


Epitel : Squamosusm stratificatum noncornificatum

Muskularis mukosa : 1 lapis, tebal, panjang

Kelenjar 2 macam :

Oesophageal cardiac gland yang ada didalam lamina propria, terdapat pada
oesophagus proximal dan distal dekat cardia.

Oesophageal gland proper didalam tunika submukosa.

   Saluran keluarnya sering mengalami pelebaran kistik (cystic dilatasi).

c. Gaster
Cardia
Corpus/Fundus

d. Usus Halus
1. Plica semicircularis dan Kerkringi
2. Villi Intestinalis
3. Microvilli
4. Kripta Lieberkuhn dan Kelenjar Brunner

e. Usus Besar

Fungsi : absorbsi air dan digesti selulosa oleh sisa-sisa enzym dan kuman
pembusuk.

Lapisan-lapisan : mirip seperti usus halus dengan beberapa perbedaan :

 Tidak terdapat Plika Kerkringi


 Tidak terdapat Vili ints
 Tidak terdapat Sel paneth, kecuali pada appendix vermiformis 

f. Colon

Plika semilunaris (+)

Vili  (-)

Taenia coli (+) yaitu musculus longitudinalis yang mengumpul menjadi 3


kelompok

Serosa : appendices epiploicae (+) yaitu kantong-kantong yang berisi


jaringan lemak.

g. Rectum

Dilapisi oleh epitel selapis silindris.

Sel goblet banyak

Mukosa mempunyai lipatan longitudinal yang disebut columna rectalis


dari Morgagni

Muscularis mucosa  (-).

Batas mukosa dan submukosa (-).

Vili (-).

h. Anus

Epitel anus : Pada garis rectoanal – garis anoperineal terdapat Epitel


berlapis pipih tanpa tanduk.

Sesudahnya dilapisi epitel berlapis pipih bertanduk.

Musculus sirkularis Sangat tebal sehingga membentuk sfingter ani


internus yaitu otot polos
Otot bergaris dari pelvis membentuk sfingter ani eksternus

Pada permukaan sfingter ani externus ditutupi oleh kulit tipis berambut,
kelenjar lemak (+), kelenjar keringat apokrin - kelenjar sirkumanalis.

B. SISTEM HEPATOBILIER
a. Hepar
Sinusoid Hepar :

Merupakan sistem kapiler intralobuler.

Lumen lebar dan saling beranastomosis.

Memisahkan lamina hepatis yang satu dengan yang lain.

Dindingnya terdiri atas sel endotel dan sel dari Von Kupffer.

Pembuluh darah pada hepar :

 Vena Centralis
 Vena Sub;obularis
 Arteria Hepatica

b. Vesica Fallea
c. Pancreas

Anda mungkin juga menyukai