Anda di halaman 1dari 20

PAJAK BUMI DAN

BANGUNAN,SERTA PAJAK
DAERAH DAN RETRIBUSI
DAERAH
KELOMPOK 11
ANGGOTA KELOMPOK
Mutia Nur Azizah
(223141514111122)

Nurina Eka Aprilia


(223141514111127)

Lisna Agustiani
(223141514111129)
Pengertian Pajak Bumi dan Bangunan
Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) adalah pajak
yang dikenakanatas kepemilikan tanah dan/atau
bangunan yang dimiliki oleh orang pribadi atau
badan usaha. Pajak ini dikenakan oleh
pemerintah daerah dan merupakan salah satu
sumber pendapatan daerah.

Dasar Hukum Pajak Bumi dan Bangunan


1. Undang-Undang (UU) No.12 Tahun 1994 Tentang
Perubahan atas Undang-Undang (UU) No. 12 Tahun
1985 terkait Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yang
mengatur semua tentang pungutan atas Pajak Bumi
dan Bangunan (PBB).
2. Undang-Undang (UU) No. 28 Tahun 2009Tentang
Pajak dan Retribusi Daerah.
Objek Pajak Bumi dan
Bangunan
Objek Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaandan
Perkotaan adalah Bumi dan/atau bangunan yang
dimiliki, dikuasai, dan/atau dimanfaatkan oleh orang
pribadi atau Badan, kecuali kawasanyang digunakan
untuk kegiatan usaha perkebunan, perhutanan, dan
pertambangan. Objek Pajak Bumi dan Bangunan
Perdesaandan Perkotaan adalah Bumi dan/atau
bangunan yang dimiliki, dikuasai, dan/atau
dimanfaatkan oleh orang pribadi atau Badan, kecuali
kawasanyang digunakan untuk kegiatan usaha
perkebunan, perhutanan, dan pertambangan.
Subjek dan Wajib Pajak Bumi dan
Bangunan
Subjek Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan
dan Perkotaan adalah orang pribadi atau
Badan yang secara nyata mempunyai suatu hak
atas Bumi dan/atau memperoleh manfaat atas
Bumi, dan/atau memiliki, menguasai, dan/atau
memperoleh manfaat atas Bangunan.
Wajib Pajak Bumi dan Bangunan
Perdesaandan Perkotaan adalah orang
pribadiatau Badan yang secara
nyatamempunyai suatu hak atas Bumi
dan/atau memperoleh manfaatatas Bumi,
dan/ataumemiliki, menguasai, dan/atau
memperoleh manfaat atas Bangunan.
Tarif Pajak Bumi dan
Bangunan
Tarif Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan
ditetapkan paling tinggi sebesar 0,3% (nol koma tiga
persen).Tarif Pajak Bumi dan BangunanPerdesaan dan
Perkotaanditetapkan dengan PeraturanDaerah oleh pemerintah
daerah. Tarif Pajak Bumi dan Bangunan umumnya ditetapkan
berdasarkan luas tanah dan nilai jual objek pajak.
Dasar Pengenaan Pajak Bumi dan
Bangunan
Dasar pengenaan Pajak Bumi dan Bangunan yaitu Nilai Jual Objek
Pajak (NJOP). NJOP merupakan harga rata-rata atau harga pasar
pada transaksi jual beli tanah. Dalam hal ini, objek pajaknya adalah
bumi dan bangunan. Setiap tahunnya, dalam menetapkan NJOP
Pajak Bumi dan Bangunan biasanya Menteri Keuangan bersumber
dari pertimbangan Bupati/Walikota.

pengenaan NJOP bumi yaitu berdasarkan letak, pemanfaatan,


peruntukan, dan kondisi lingkungan. Sedangkan dasar pengenaan
NJOP bangunan yaitu berdasarkan bahan yang digunakan dalam
bangunan,rekayasa, letak, dan kondisi lingkungannya.
Cara Menentukan 1. Menetapkan Nilai Jual
Perhitungan Objek Pajak (NJOP)
PajakBumi dan 2. Menentukan Nilai Jual
Bangunan(PBB) Kena Pajak (NJKP)
Contoh 1 Perhitungan Pajak
Bumi dan Bangunan (PBB).
Nilai Tanah = 150 x Rp464 .000=
Rp69.600.000
Nilai Rumah = 45 x Rp823.000= Rp37.035.000
NJOP = Rp69.600.000 + Rp37.035.000=
Rp106.635.000 NJOPTKP
=Rp10.000.000
NJKP = Rp106.635.000 –
RP10.000.000= Rp96.635.000
Maka, Nilai Pajak Bumi dan Bangunan Terhutang
adalah:0,1% x Rp96.635.000 = Rp96.635
Contoh 2 Perhitungan Pajak
Bumi dan Bangunan (PBB)
Nilai Tanah = 247 x Rp48.000= Rp11.856.000
NilaiRumah = 48 x Rp225.000= Rp10.800.000
NJOP = Rp11.856.000 +
Rp10.800.000= Rp22.656.000
NJOPTKP =Rp10.000.000
NJKP = Rp22.656.000 –
RP10.000.000= Rp12.656.000
Maka, Nilai Pajak Bumi dan Bangunan
Terhutang adalah:0,1% x Rp12.656.000 =
Rp12.656
Contoh 3 Perhitungan Pajak
Bumi dan Bangunan (PBB).
Nilai Tanah = 127 x Rp82.000= Rp10.414.000
Nilai Rumah = 120 x Rp595.000=
Rp71.400.000
NJOP = Rp10.414.000 +
Rp71.400.000= Rp81.814.000
NJOPTKP =Rp10.000.000
NJKP = Rp81.814.000 –
RP10.000.000= Rp71.814.000
Maka, Nilai Pajak Bumi dan Bangunan Terhutang
adalah:
0,1% x Rp71.814.000 = Rp71.814
Pajak Daerah, yang selanjutnya disebut Pajak, adalah kontribusi wajib kepada Daerah yang
terutang oleh orang pribadiatau badan yang bersifat memaksaberdasarkan Undang-Undang,
dengan tidakmendapatkan imbalan secara langsung dan digunakanuntuk keperluan
Daerahbagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

Retribusi Daerah, yang selanjutnya disebut Retribusi, adalah pungutan Daerah sebagai
pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakandan/atau
diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk kepentingan orang pribadi atau Badan. Dasar
Hukum Pajak Daerah tercantum pada Undang-Undang (UU) No. 28 Tahun 2009 Tentang Pajak
dan Retribusi Daerah.
JENIS PAJAK DAERAH DAN
RETRIBUSI DAERAH
JENIS PAJAK DAERAH JENIS RETRIBUSI DAERAH
Pajak Provinsi Retribusi Jasa
Pajak Kendaraan Bermotor, Bea BalikNama Retribusi Jasa Umum
Kendaraan Bermotor, Pajak Bahan Bakar Retribbusi Jasa Usaha
KendaraanBermotor, Pajak Air Permukaan, dan Pajak
Rokok.
Pajak kabupaten/kota
Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Hiburan, Pajak
Reklame, Pajak Penerangan Jalan, Pajak
MineralBukan Logam dan Batuan, Pajak Air Tanah,
Pajak Parkir, Pajak Sarang Burung Walet, Pajak Bumi
dan BangunanPerdesaan dan Perkotaan, dan Bea
Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan.
SUBJEK DAN OBJEK PAJAK DAERAH

SUBJEK PAJAK DAERAH OBJEK PAJAK DAERAH


Adalah orang pribadi atau badan yang dapat Pajak Hotel
dikenakan pajak. Pajak Restoran
Pajak Reklame
Pajak Air Tanah.
PBB-P2: objek tanah dan bangunan yang
dimiliki, dikuasai, atau dimanfaatkan oleh
orang pribadi/badan selain fasilitas umum,
keagamaan, dan sosial.
SUBJEK DAN OBJEK PAJAK
RETRIBUSI DAERAH
SUBJEK PAJAK DAERAH OBJEK PAJAK DAERAH
Adalah orang pribadi atau badan yang dapat Pajak Hotel
dikenakan pajak. Pajak Restoran
Pajak Reklame
Pajak Air Tanah.
PBB-P2: objek tanah dan bangunan yang
dimiliki, dikuasai, atau dimanfaatkan oleh
orang pribadi/badan selain fasilitas umum,
keagamaan, dan sosial.
WAKTU PEMBAYARAN PAJAK
DAERAHDAN RETRIBUSI
DAERAH

Salah satu pembeda antara pajak daerah deengan


retribusi daerah adalah waktu pembayarannya. Jika
pajak daerah dibayarkan pada jangka waktu tertentu,
misalnya satu tahun sekali, satu bulan sekali ataupun
incidental tertentu. Sedangkan retribusi daerah
dibayarkan setiapkali perseorangan atau badan
menggunakan fasilitas umum.
PAJAK RESTORAN 02
01 PAJAK HOTEL
Tarif Pajak Hotel ditetapkan Tarif Pajak Restoran
sebesar 10%. ditetapkan sebesar 10 %.

Tarif
Pajak Da erah
04
03 PAJAK REKLAME PAJAK HIBURAN

Tarif Pajak sebesar 25%. Tarif Pajak Hiburan


paling tinggi sebesar 35%
PAJAK MINERAL BUKAN 06
05 PAJAK PARKIR LOGAM DAN BATUAN
Tarif Pajak sebesar 30%. Tarif Pajak Mineral Bukan Logam
dan Batuan ditetapkan sebesar 25%.

Tarif
Pajak Da erah
08
07 PAJAK SARANG BURUNG WALET PAJAK AIR DAN TANAH
Tarif Pajak Sarang Burung
Walet ditetapkan sebesar Tarif Pajak Paling Tinggi
10%. Sebesar 20%
PAJAK BUMI DAN BANGUNAN 10
09 PAJAK PENERANGAN
JALAN Tarif Pajak Paling Tinggi
Tarif Pajak sebesar 10% Sebesar 0,3%

Tarif
Pajak Da erah

11 PAJAK BEA PEROLEHAN HAK ATAS


TANAH DAN BANGUNAN

Tarif Pajak sebesar 5%


Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai