RSKG NY.R.A. 25/RSKG-SPO/20 0 1/4 HABIBIE Jl. Tubagus Ismail No.46 Bandung – 40134 Telp. (022) 2501985 Fax. (022) 2501984 Tanggal Terbit Ditetapkan, Direktur Rumah Sakit Khusus Ginjal 27 Februari 2020 Ny.R.A. Habibie STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
Dr. Qania Mufliani, MM
Early Warning System adalah sistem peringatan dini yang dapat diartikan PENGERTIAN sebagai rangkaian sistem komunikasi yang dimulai dari deteksi awal, dan pengambilan keputusan selanjutnya. Deteksi dini merupakan gambaran dan isyarat terjadinya gangguan fungsi tubuh buruk atau ketidakstabilitasan fisik pasien sehingga dapat menjadi kode dan atau mempersiapkan kejadian buruk dan meminimalkan dampaknya, penilaian untuk mengukur peringatan dini ini menggunakan Early Warning Score.
Early Warning Score adalah sebuah pendekatan sistematis yang menggunakan
skoring untuk mengidentifikasi perubahan kondisi seseorang sekaligus menentukan langkah selanjutnya yang harus dikerjakan. Penilaian ini dilakukan pada orang dewasa (berusia lebih dari 16 tahun) tidak untuk anak-anak dan ibu hamil. Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk mendeteksi secara cepat TUJUAN keadaan pasien sebelum mengalami kegawatdaruratan
1. Rumah Sakit Khusus Ginjal Ny.R.A Habibie menerapkan pelaksanaan
KEBIJAKAN Early Warning System(EWS). 2. EWS dapat dipakai sebagai kriteria untuk meningkatkan frekuensi monitoring, penanganan maupun dalam hal meminta pertolongan ahli. 3. RS mengembangkan dan menerapkan proses yang sistematis agar staf dapat mengenali dan berespon terhadap perburukan kondisi. 4. RS harus menginformasikan kepada keluarga pasien pada saat terjadi perburukan kondisi pasien. 5. Sementara Tim Reaksi Cepat belum terbentuk, maka bila terjadi perburukan pasien di suatu unit dengan score EWS ≥ 7 maka Tim Code Blue di unit tersebut yang akan dihubungi. EARLY WARNING SYSTEM(EWS)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RSKG NY.R.A. 25/RSKG-SPO/20 0 1/4 HABIBIE
EARLY WARNING SYSTEM (EWS)
RSKG NY.R.A. No. Dokumen No. Revisi Halaman
HABIBIE 25/RSKG-SPO/20 0 2/4 Jl. Tubagus Ismail No.46 Bandung – 40134 Telp. (022) 2501985 Fax. (022) 2501984 1. Nilai skor EWS pasien oleh perawat pada asesmen awal dengan kondisi penyulit akut dan pemantauan secara berkala pada semua pasien resiko tinggi yang akan berkembang menjadi kritis selama berada di rumah sakit. Pasien-pasien tersebut adalah : EARLY WARNING SYSTEM(EWS)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RSKG NY.R.A. 25/RSKG-SPO/20 0 1/4 HABIBIE Pasien yang keadaan umumnya dinilai tidak nyaman (uneasy feeling) Pasien yang datang ke Instalasi Gawat Darurat Pasien dengan keadaan hemodinamik tidak stabil Pasien yang baru dipindahkan dari ruang rawat intensif ke ruang rawat inap. Pasien yang akan dipindahkan dari ruang rawat ke ruang rawat lainnya Pasien paska operasi dalam 24 jam pertama sesuai dengan ketentuan penatalaksanaan pasien paska operasi Pasien dengan penyakit kronis 1. Pemantauan rutin pada semua pasien, minimal 1 kali dalam satu shift dinas perawat 2. Jumlahkan semua skor EWS sesuai dengan parameter dan tentukan kategorinya 3. Parameter EWS : Parameter 3 2 1 0 1 2 3 Pernafasan ≤8 9-11 12- 21- ≥25 20 24 Saturasi ≤91 92- 94-95 96 Oksigen 93 Penggunaa Ya Tida n Alat k Bantu O2 Suhu ≤35 35.1- 36.1- 38.1- ≥39.1 36.0 38.0 39.0 Tekanan ≤90 91- 101.110 111- ≥220 Darah 100 219 Sistolik
EARLY WARNING SYSTEM (EWS)
RSKG NY.R.A. No. Dokumen No. Revisi Halaman
HABIBIE 25/RSKG-SPO/20 0 3/4 Jl. Tubagus Ismail No.46 Bandung – 40134 EARLY WARNING SYSTEM(EWS)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RSKG NY.R.A. 25/RSKG-SPO/20 0 1/4 HABIBIE Telp. (022) 2501985 Fax. (022) 2501984 Denyut ≤40 41-50 51- 91- 111- ≥131 Jantung 90 110 130 Tingkat A V,P, Kesadaran atau U Skor EWS
1. Laporkan skor EWS ke dokter jaga
2. Dokumentasikan hasil perhitungan EWS 3. Lakukan tatalaksana pasien sesuai algoritme EWS
Skor Klasifikas Asuhan Yang Diberikan Frekuensi
i Monitoring 0 Rendah Melanjutkan monitoring Min 12 jam 1-4 Rendah 1. Perawat pelaksana Min 4-6 menginformasikan kepada ketua jam tim / penanggung jawab ruangan tentang siapa yang melaksanakan asesmen selanjutnya. 2. Ketua Tim / penanggung jawab ruangan membuat keputusan sebagai berikut : Meningkatkan frekuensi observasi / monitoring Perbaikan asuhan yang dibutuhkan pasien 5-6 Sedang 1. Ketua Tim (perawat) segera Min 1 jam memberikan informasi kepada dokter jaga atau DPJP. 2. Dokter jaga atau DPJP melakukan asesmen sesuai kompetensi dan menentukan kondisi pasien apakah dalam penyakit akut atau tidak. 3. Siapkan fasilitas monitoring yang lebih canggih. ≥7 Berat 1. Ketua Tim (perawat) melaporkan Monitoring EARLY WARNING SYSTEM(EWS)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RSKG NY.R.A. 25/RSKG-SPO/20 0 1/4 HABIBIE kepada Tim Code Blue TTV 2. Tim Code Blue melakukan Bedside asesmen segera monitor 3. Stabilisasi oleh Tim Code Blue terpasang dan menentukan apakah pasien dirujuk ke RS lain dengan perawatan ICU atau dilanjutkan dirawat di HCU RSKG Ny.R.A Habibie setelah dikonsulkan kepada DPJP.