Kapasitas kalor logam merupakan salah satu konsep penting dalam termodinamika dan fisika bahan. Kapasitas kalor adalah jumlah kalor yang diperlukan untuk meningkatkan suhu sebuah benda satu derajat Celsius atau Kelvin. Kapasitas kalor logam mengacu pada jumlah kalor yang diperlukan untuk meningkatkan suhu logam satu derajat Celsius atau Kelvin. Setiap material memiliki kapasitas kalor yang berbeda-beda. Kapasitas kalor logam dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti massa jenis, konduktivitas termal, dan struktur kristal. Selain itu, kapasitas kalor logam juga dipengaruhi oleh suhu, tekanan, dan keadaan fisik lainnya. Kapasitas kalor logam dapat dinyatakan dalam dua jenis, yaitu kapasitas kalor molar dan kapasitas kalor spesifik. Kapasitas kalor molar adalah jumlah kalor yang diperlukan untuk meningkatkan suhu satu mol logam satu derajat Celsius atau Kelvin. Sedangkan kapasitas kalor spesifik adalah jumlah kalor yang diperlukan untuk meningkatkan suhu satu kilogram logam satu derajat Celsius atau Kelvin. Perbedaan antara kapasitas kalor molar dan kapasitas kalor spesifik terletak pada massa benda yang digunakan sebagai perbandingan. Pada kapasitas kalor molar, perbandingan yang digunakan adalah satu mol, sedangkan pada kapasitas kalor spesifik, perbandingan yang digunakan adalah satu kilogram. Kapasitas kalor logam dapat diukur melalui eksperimen kalorimetri. Eksperimen kalorimetri dapat dilakukan dengan menggunakan alat yang disebut kalorimeter. Dalam eksperimen kalorimetri, dua benda dengan suhu yang berbeda dicampurkan dalam kalorimeter, kemudian diukur perubahan suhu yang terjadi. Dari perubahan suhu yang terjadi, dapat dihitung kapasitas kalor logam yang diukur. Dalam industri, pengetahuan tentang kapasitas kalor logam sangat penting dalam proses produksi dan pemrosesan material. Kapasitas kalor logam dapat digunakan untuk menghitung energi yang dibutuhkan dalam proses pembuatan dan pengolahan material. Selain itu, kapasitas kalor logam juga dapat digunakan untuk menghitung suhu yang dibutuhkan dalam proses perlakuan panas pada material. Secara umum, pemahaman tentang kapasitas kalor logam sangat penting dalam memahami sifat-sifat termal dari material dan dalam pengembangan aplikasi material untuk keperluan industri. Sumber : Tipler, P. A., & Mosca, G. (2012). Fisika untuk Sains dan Teknik (Vol. 2) (5th ed.). Jakarta: Erlangga. Setiadi, H., & Susanto, B. (2016). Termodinamika. Yogyakarta: Penerbit Andi. Nugroho, H. (2018). Fisika Material: Teori dan Praktik. Yogyakarta: CV. Tiga Serangkai. Wibowo, D. E. (2017). Fisika Bahan. Yogyakarta: Penerbit Andi. Kurniawan, D. A. (2015). Termodinamika untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Gramedia.