Anda di halaman 1dari 32

PENGOLAHAN LIMBAH PLASTIK

MELALUI METODE PIROLISIS MENJADI BAHAN BAKAR


MINYAK (BBM) DI KUBANG RAYA KAMPAR

PROPOSAL PENELITIAN

Disusun Oleh:

Nama : Elga Yana Putra


NIS : 2522
Kelas : XI MS 4

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI RIAU


SMAN PLUS PROVINSI RIAU

2023
HALAMAN PENGESAHAN

Nama : Pengolahan Sampah Plastik Melalui Metode Pirolisis Menjadi Bahan


Bakar Minyak (BBM) di Kubang Raya Kampar.

Nama : Elga Yana Putra


NIS : 2522
Kelas : XI MS 4

Bahwa penelitian proposal adalah benar dan asli karya sendiri atau bukan milik
orang lain. Apabila dikemudian terdapat ketidak aslian maka saya siap menerima sanksi.

Pembimbing Penelitian I, Pekanbaru, 28 Februari 2023


Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Peneliti/Penulis

Rusnani, M.Pd.
Elga Yana Putra
NIP 197505012006042042
NIS 2522

i
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT. atas segala limpahan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Proposal Penelitian pada
mata pelajaran Bahasa Indonesia yang berjudul “Pengolahan Sampah Plastik Melalui
Metode Pirolisis Menjadi Bahan Bakar Minyak (BBM) di Kubang Raya Kampar”,
dengan lancar.
Penulis menyadari sepenuhnya, tanpa bimbingan dari berbagai pihak, Proposal
Penelitian ini tidak akan dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, pada kesempatan
ini penulis mengucapkan terima kasih yang tulus kepada:
1. Bapak Andri Karmidi, M.Pd., selaku Kepala SMAN PLUS PROVINSI RIAU.
2. Rusnani, M.Pd., pembimbing penelitian yang telah sabar memberikan
bimbingan serta pengarahan dalam penyusunan proposal penelitian.
3. Terkhusus kedua orang tua yang telah memberikan do’a, dan semangat anaknya
untuk sukses dimasa depan.
4. Kawan karib yang senantiasa memberikan semangat dan memotivasi saya untuk
menyelesaikan proposal penelitian ini dengan tepat waktu.
5. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan
dorongan serta bantuan selama penyusunan tugas akhir ini.
Penulis menyadari sepenuh hati, bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh
sebab itu, kritik yang membangun akan diterima dengan senang hati untuk perbaikan lebih
lanjut. Semoga proposal penelitian ini bermanfaat bagi dunia pendidikan.

Pekanbaru, 28 Februari 2023


Peneliti

ii
iii
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN .........................................................................I


KATA PENGANTAR ......................................................................................II
DAFTAR ISI ....................................................................................................III
DAFTAR TABLE ............................................................................................V
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................VI

BAB I. PENDAHULUAN ...............................................................................1


A. Latar Belakang Masalah ......................................................................1
B. Rumusan Masalah ................................................................................4
C. Tujuan Penelitian .................................................................................4
D. Manfaat Penelitian ...............................................................................4

BAB II. KAJIAN TEORI ................................................................................5


A. Hakikat Limbah Plastik........................................................................5
1. Limbah............................................................................................5
2. Plastik ............................................................................................6
3. Limbah Plastik ...............................................................................7
B. Hakikat Metode Pirolisis .....................................................................7
1. Metode ...........................................................................................7
2. Pirolisis ..........................................................................................8
C. Hakikat Bahan Bakar Minyak .............................................................11
1. Bahan Bakar ...................................................................................11
2. Minyak............................................................................................12
3. Bahan Bakar Minyak......................................................................12
D. Peta Konsep .........................................................................................14

BAB III. METODOLOGI ................................................................................15

iv
A. Tempat dan Waktu Penelitian ..............................................................15
B. Jenis Penelitian ....................................................................................15
C. Populasi dan Sampel ............................................................................16
1. Populasi ..........................................................................................16
2. Sampel ...........................................................................................16
D. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................16
1. Observasi .......................................................................................16
2. Kuisioner.........................................................................................17
3. Dokumen Penting ..........................................................................18
E. Teknik Analisis Data ............................................................................18
1. Reduksi Data ..................................................................................19
2. Penyajian Data ...............................................................................19
3. Uji Validitas....................................................................................19
4. Uji Rehabilitasi ..............................................................................20
5. Penarikan Kesimpulan ...................................................................21

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................22

v
DAFTAR TABEL

Tabel Hal.
1. Pengolahan Sampah Plastik Menjadi Bahan Bakar Minyak......................9
2. Kuisioner Metode Pembuatan Bahan Bakar dari Sampah Plastik..............17

vi
DAFTAR GAMBAR

Gambar Hal.
1. Pengolahan Sampah Plastik Menjadi Bahan Bakar Minyak......................14

vii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pentingnya pengolahan limbah plastik menjadi bahan bakar minyak (BBM).


Pengolahan sampah dianggap penting karena menumpuknya sampah plastik sudah
menjadi wabah yang tidak terkendali di lingkungan sekitar. Tidak terkendalinya
penggunaan sampah plastik menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan.
Sampah plastik dapat menyebabkan pemcemaran di darat, laut, bahkan udara.
Pencemaran lingkungan sangat berdampak negatif karena dapat mengganggu
ekosistem lingkungan dan dapat mengakibatkan bencana.

Sampah plastik merupakan sampah anororganik yang sangat berdampak


buruk bagi lingkungan. Sumber sampah plastik terbanyak ialah dari aktivitas rumah
tangga maupun kegiatan sehari-hari. Sampah plastik dapat berasal dari kantong
belanjaan plastik, kemasan makanan dan minuman yang berbahan plastik, kemasan
makanan plastik, dll. Sampah plastik dapat memberikan ancaman serius terhadap
lingkungan karena selain jumlahnya cenderung semakin besar, sampah plastik
adalah jenis sampah yang sulit terurai oleh proses alam. Bahkan butuh waktu jutaan
tahun untuk menguraikan sampah plastik.

Plastik baru secara luas dikembangkan dan digunakan sejak abad ke-20.
Namun penggunaannya berkembang secara luar biasa dari hanya beberapa ratus ton
pada tahun 1930-an, menjadi 150 juta ton/tahun pada tahun 1990-an. Sedangkan
pada tahun 2005 terdapat 220 juta ton/tahun. Plastik menjadi primadona karena
beberapa sifatnya mudah dibentuk sesuai dengan kebutuhan, bobotnya ringan, tahan
lama, aman dari kontaminasi kimia. Selain itu plastik aman sebagai kemasan barang
maupun makanan, dan tahan terhadap cuaca dan suhu yang berubah, dan yang lebih
penting lagi adalah harganya murah.

1
Pada tahun 2022, OECD mencatat 460 juta ton plastik yang telah digunakan.
Dari jumlah tersebut hanya 9% yang berhasil didaur ulang, 19% dibakar, 50%
dibuang ketempat pembuangan sampah dan sisanya dibuang sembarangan. Di
Indonesia jumlah sampah plastik mencapai sekitar 5,4 juta ton pertahunnya. Jumlah
ini berada di peringkat kedua setelah sampah organik dari total sampah di
Indonesia. Dari total sampah plastik di Indonesia kebanyakan sampah plastik
dibuang kelautan yang mengakibatkan pencemaran laut dan kerusakan ekosistem
laut.

Kesadaran masyarakat terhadap kondisi lingkungan sekitarnya masih sangat


kurang. Hal ini disebabkan karena banyaknya masyarakat yang belum mengerti
akan pentingnya menjaga lingkungan. Semakin bertambahnya tingkat konsumsi
masyarakat, maka akan semakin bertambah pula sampah plastik yang dihasilkan.
Untuk itu, masyarakat dapat mengurangi, menggunakan kembali, dan mendaur
ulang sampah plastik yang digunakan. Hal ini dilakukan bertujuan untuk
mengurangi sampah plastik yang ada di lingkungan masyarakat.

Minimnya pengetahuan masyarakat mengenai pengolahan sampah plastik


menyebabkan tidak terkendalinya sampah plastik di lingkungan masyarakat.
Sampah plastik merupakan limbah yang sangat sulit untuk terurai. Butuh ribuan
bahkan jutaan tahun agar sampah plastik dapat terurai. Untuk meningkatkan tingkat
pengelolaan sampah maka masyarakat harus diberikan edukasi dan pemberdayaan
mengenai pengeloaan sampah. Selain dapat mengurangi sampah, pengelolaan
sampah juga dapat sebagai ekonomi kreatif yang dapat meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.

Saat ini diperlukan adanya inovasi dalam pengolahan sampah plastik. Kita
dapat melakukan pengolahan sampah plastik menjadi kerajinan, hiasan, ataupun
barang-barang lainnya. Akan tetapi, saat ini diperlukan adanya inovasi dalam
melakukan pengolahan sampah plastik. Yang diperlukan pada saat ini adalah inovasi

2
pengolahan sampah plastik menjadi bahan bakar alternatif. Kita dapat melakukan
pengolahan sampah plastik menjadi bahan bakar minyak melalui metode pirolisis.

Saat ini bahan bakar minyak sangat dibutuhkan dalam kehidupan


masyarakat. Hal ini disebabkan karena minyak merupakan sumber daya alam yang
tidak dapat diperbarui. Minyak bumi membutuhkan waktu ribuan tahun untuk dapat
dihasilkan kembali. Untuk itu kita harus mencari bahan bakar alternatif, yaitu
dengan mengolah sampah plastik menjadi bahan bakar minyak. Hal ini dilakukan
agar kita dapat mengurangi sampah plastik dan agar dapat menghemat penggunaan
sumber daya alam agar tidak habis dan dapat dinikmati oleh generasi mendatang.

Mekanisme pengolahan sampah menjadi bahan bakar minyak dilakukan


dengan metode pirolisis. Metode pirolisis dilakukan dengan memanaskan plastik
pada suhu di atas 400oC tanpa oksigen. Pada suhu tersebut, plastik akan meleleh
dan kemudian berubah menjadi gas. Gas tersebut akan menyublim dan cairan yang
dihasilkan itulah yang akan menjadi minyak mentah.

Manfaat dari pengolahan sampah plastik tidak hanya sebatas untuk


mengurangi sampah plastik. Pengolahan sampah plastik juga dapat bermanfaat
sebagai ekonomi kreatif, penghasil sumber daya alternatif, dan sebagainya.
Pengolahan sampah plastik juga dapat mencagah terdinya bencana alam, kerusakan
ekosistem, dan polusi lingkungan. Untuk itu kita harus melakukan pengolahan
sampah plastik agar kita dapat selalu menjaga alam. Terutama untuk selalu
berinovasi untuk menghasilkan hasil yang bermanfaat bagi lingkungan dan
masyarakat sekitar.

Adapun alasan peneliti memilih judul ini “Pengolahan limbah plastik


melalui metode Pirolisis menjadi bahan bakar minyak (BBM) di Kubang Raya
Kampar” karena, peneliti menganggap sampah plastik yang ada di lingkungan
masyarakat tidak terbendung. Untuk itu peneliti memilih pengolahan sampah plastik

3
menjadi bahan bakar minyak karena bahan bakar alternatif sangat dibutuhkan saat
ini karena adanya keterbatasan dalam penggunaan bahan bakar dari minyak bumi.

4
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas. Adapun rumusan masalah pada
penelitian ini yaitu, “Bagaimanakah pengolahan limbah plastik melalui metode
pirolisis menjadi bahan bakar minyak (BBM) di Kubang Raya Kampar?”

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan sebagai berikut:

1. Untuk mendeskripsikan proses pengolahan limbah plastik melalui metode


pirolisis menjadi bahan bakar minyak (BBM) di Kubang Raya, Kampar.
2. Untuk mendeskripsikan hasil dari pengolahan limbah plastik melalui metode
pirolisis menjadi bahan bakar minyak (BBM) di Kubang Raya, Kampar.

D. Manfaat Penelitian
Ada beberapa manfaat penelitian ini sebagai berikut.
1. Penelitian ini bermanfaat untuk peneliti, diharapkan dengan penelitian ini dapat
menjadi sarana untuk memperluas wawasan pelestarian lingkungan dan pengelolaan
sampah plastik menjadi bahan bakar minyak melalui metode pirolisis.
2. Penelitian ini bermanfaat untuk lingkungan masyarakat, diharapkan dengan
penelitian ini dapat memberikan informasi bagi msyarakat agar mengetahui bahwa
sampah plastik dapat diolah menjadi bahan bakar minyak melalui metode pirolisis.
3. Penelitian ini bermanfaat untuk pemerintah, diharapkan dengan penelitian ini dapat
memberikan saran atau masukan untuk meningkatkan kerja pemerintah dalam
peningkatan pengelolaan sampah plastik menjadi bahan bakar minyak.

5
BAB II
KAJIAN TEORI

A. Hakikat Limbah Plastik


1. Limbah
Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), limbah adalah sisa proses
produksi, bahan yang tidak dan atau belum memiliki nilai ekonomis atau nilai guna
dalam pembuatan atau pemakaian. Dapat kita simpulkan semua barang barang sisa
aktifitas ataupun kegiatan yang sudah tidak memiliki nilai fungsi maupun nilai
ekonomi merupakan limbah.
Menurut Karmana (2007), mengatakan bahwa limbah merupakan sisa atau
sampah suatu proses programsi yang dapat menjadi bahan pencemaran atau polutan
disuatu lingkungan. Banyak kegiatan manusia yang menghasilkan limbah antara
lain kegiatan industri, transportasi, rumah tangga dan kegiatan lainnya.
Susilowarno (2007) mengatakan limbah juga dapat diartikan sebagai sisa
atau hasil sampingan dari kegiatan programsi manusia dalam upaya memenuhi
kebutuhan hidupnya. Pembuangan limbah yang tidak diolah terlebih dulu sebelum
dibuang ke dalam lingkungan akan menyebabkan polusi.
Menurut Abdurrahman (2006), berdasarkan wujud limbah yang dihasilkan,
limbah terbagi 3 yaitu, limbah padat, limbah cair, dan limbah gas. Limbah padat
adalah limbah dengan wujud padat yang bersifat kering dan tak bisa berpindah
kecuali dipindahkan. Sebaliknya, limbah cair adalah limbah dengan wujud cair.
Limbah cair biasanya larut dalam air dan mudah berpindah. Adapun limbah gas
berwujud gas. Limbah gas bisa dilihat dalam bentuk asap dan mudah bergerak
dengan jangkauan penyebaran luas.

6
2. Plastik
Yuwono (2010) berpendapat bahwa sampah adalah sisa usaha atau kegiatan
manusia yang berwujud padat baik berupa zat organik maupun anorganik yang
bersifat terurai maupun tidak dan dianggap sudah tidak berguna lagi sehingga
dibuang ke lingkungan. Plastik yang dibuang ke lingkungan menyebabkan
kerusakan dan pencemaran lingkungan. Hal ini disebabkan palstik merupakan
sampah yang membutuhkan waktu ribuan tahun untuk dapat mengurai.
Menurut Asih Nuryani (2010) Plastik adalah bahan yang mempunyai derajat
kekristalan lebih rendah daripada serat, dan dapat dilunakkan atau dicetak pada suhu
tinggi. Sesuai dengan yang diteliti oleh peneliti apabila plastik dipanaskan pada
suhu yang tinggi akan menghasilkan uayang nantinya akan mengalami penyubliman
dan zat cair yang dihasilkan akan menghasilkan minyak mentah.
Menurut Azizah (2009) Plastik adalah polimer rantai panjang dari atom yang
mengikat satu sama lain. Rantai ini membentuk banyak unit molekul berulang, atau
"monomer". Istilah plastik mencakup produk polimerisasi sintetik, namun ada
beberapa polimer alami yang termasuk plastik. Plastik terbentuk dari kondensasi
organik atau penambahan polimer dan bisa juga terbentuk dengan menggunakan zat
lain untuk menghasilkan plastik yang ekonomis.
Antonia (2005) mengatakan bahwa perkembangan teknologi dalam bidang
rekayasa material menuntut terobosan baru dalam menciptakan material-material
yang berkualitas tinggi dan ramah lingkungan. Suatu material yang mempunyai sifat
istimewa, dimana kelebihan material tersebut harus memiliki kekuatan dalam
menahan beban, kekakuan yang tinggi, ketahanan terhadap korosi, serta mampu
didaur ulang. Komposit merupakan material alternatif yang dapat digunakan untuk
memenuhi kebutuhan tersebut.

7
3. Limbah Plastik
Menurut KBBI limbah plastik merupakan sisa proses produksi bahan yang
tidak dan atau belum memiliki nilai ekonomis atau nilai guna dalam pembuatan atau
pemakaian yang berasal dari plastik. Hal ini berarti plastik sisa aktifitas ataupun
kegiatan yang telah tidak ada nilai fungsi ataupun nilai ekonomis merupakan limbah
plastik. Limbah plastik antara lain, sisa kemasan makanan, kemasan barang, dan
lain sebagainya.
Kamus Lingkungan (1994), Sampah plastik adalah sebagai bahan yang tidak
memiliki nilai atau tidak berharga untuk digunakan secara biasa atau khusus dalam
produksi atau pemakaian barang atau cacat selama manufaktur atau materi
berkelebihan atau buangan. Limbah plastik yang dibuang secara sembarangan dan
tidak dikelola dengan baik dapat mengakibatkan pencemaran dan kerusakan pada
lingkungan.

B. Hakikat Metode Pirolisis


1. Metode
Menurut H. Muzayyin Arifin (1987), metode berasal dari bahasa Yunani
“Greek”, yakni “Metha” berarti melalui, dan “Hodos” artinya cara, jalan, alat atau
gaya. Dengan kata lain, metode artinya jalan atau cara yang harus ditempuh untuk
mencapai tujuan tertentu.
Ahmad Tafsir (1996), mendefinisikan bahwa metode ialah istilah yang
digunakan untuk mengungkapkan pengertian “cara yang paling tepat dan cepat
dalam melakukan sesuatu. Ungkapan “paling tepat dan cepat” itulah yang
membedakan method dengan way (yang juga berarti cara) dalam bahasa Inggris”.
Oemar Hamalik (2013), mengatakan bahwa metode hanya sebagai alat, dan
bukan sebagai tujuan sehingga metode mengandung implikasi bahwasannya proses
penggunaannya harus sistematis dan kondisional. Maka hakekatnya penggunaan
metode dalam proses belajar mengajar adalah pelaksanaan sikap hati-hati dalam
pekerjaan mendidik dan mengajar. Karena metode berarti cara yang paling tepat dan

8
cepat, maka urutan kerja dalam suatu metode harus diperhitungkan benar-benar
secara ilmiah. Metode mengajar yang digunakan akan menentukan suksesnya
pekerjaan guru didalam pembelajaran.
2. Pirolisis
Mustofa dkk., (2013) mengatakan bahwa Pirolisis adalah proses penguraian
material organik secara thermal pada temperatur tinggi tanpa adanya oksigen.
Pirolisis merupakan teknologi dekomposisi kimia bahan organik melalui proses
pemanasan tanpa atau sedikit oksigen atau reagen lainnya. Pirolisis dilakukan di
dalam sebuah reaktor pengurangan atmosfer (hampa udara) pada temperatur hingga
4000°C.
Adapun menurut Mustofa (2013) langkah langkah pengolahan sampah
plastik menjadi bahan bakar minyak melalui metode pirolisis antara lain:
Mesin yang digunakan untuk mengelola plastik menjadi BBM terbagi menjadi dua
bagian yang dihubungkan dengan sebuah pipa di tengahnya. Untuk mengoperasikan
mesin yang dinamakan MD Plast itu, diperlukan 15 kilogram sampah plastik padat
atau 20 kilogram yang diletakkan di dalam tabung reaktor.Tampak tabung reaktor
semacam wadah besi berbentuk kotak yang bisa langsung diisikan oleh sampah
plastik. Setelah sampah plastik siap, tabung reaktor ditaruh di atas kompor yang
berada di ujung sebelah kanan mesin. Proses pembakaran sampah plastik
berlangsung kurang lebih empat jam. Setelah itu, uap hasil pembakaran sampah
plastik akan diteruskan melalui pipa pendingin dan uap mengalami proses
penyubliman sehingga berubah menjadi zat cair. Zat cair itulah yang menjadi
minyak mentah, cikal bakal dari bahan bakar minyak. Saat sudah mencapai tahap
menjadi zat cair, akan ada proses pemanasan lagi yang dilakukan untuk membuat
apakah minyak mentah itu akan menjadi minyak tanah, bensin, atau solar. Proses
pemisahan partikel minyak itu dibagi ke tiga slot, dengan hasil akhirnya dikeluarkan
melalui keran yang berjumlah tiga di tiap slotnya. Dari sampah plastik yang ditaruh
penuh di dalam tabung reaktor, bisa menghasilkan 800 mililiter atau 0,8-liter BBM
sintetis.

9
Adapun menurut peneliti langkah langkah pengolahan sampah plastik
menjadi bahan bakar minyak melalui metode pirolisis antara lain:
Table 1. pengolahan sampah plstik menjadi bahan bakar minyak

Tahapan Langkah-langkah
Tahap 1 1. Pengumpulan alat dan bahan
(awal) a) Alat
- Reactor pembakaran
- Kompor
- Kondesor pendingin
- Selang kecil
- Wadah penampung asap cair
- Wadah penampung minyak
b) Bahan
- limbah plastik Polyester thermoplastic

2. Pemberdayaan masyarakat
- Para pemuda di lingkungan masyarakat
Tahap 2 1. Mengumpulkan para pemuda di lingkungan masyarakat pada
(pelaksanaan) sore hari pada akhir pekan
2. Menjelaskan kepada para pemuda mengenai langkah-langkah
pembuatan pupuk organik.
- Langkah-langkah pembuatan:
1. Pengumpulan limbah plastik jenis polyester
thermoplastic.
2. Limbah plastik dicacah dengan ukuran 2 x 2 cm,
kemudian dikeringkan untuk mengurangi kadar air
pada limbah plastik.
3. Menimbang limbah plastik yang akan dimasukan
ke dalam reactor.
4. Limbah dimasukan ke reaktor untuk dilakukan
proses pembakaran.
5. Reactor ditutup rapat supaya uap tidak keluar rapat
dan pemanasan dengan menggunakan bahan bakar
gas di atas suhu leburnya sehingga berubah jadi uap
cair.
6. Pemanasan ini menyebabkan perengkahan pada

10
molekul polimer plastik menjadi potongan molekul
yang lebih pendek. Selanjutnya, molekul molekul
ini didinginkan menjadi fase cair dan
7. Cairan yang keluar dari alat pirolisis atau
kondensor berupa bahan bakar minyak.
3. Mengarahkan para pemuda untuk mengolah limbah plastik
menjadi bahan bakar minyak berdasarkan langkah-langkah
yang telah dijelaskan sebelumnya.
Tahap 3 1. Setelah bahan bakar minyak jadi, lakukan percobaan dengan
(Uji coba) melakukan uji nyala api.
2. Setelah itu, lakukan uji coba dengan menghidupkan sepeda
motor menggunakan bahan bakar minyak tersebut.
3. Kemudian lakukan uji coba dengan mengendarai sepeda motor
menggunakan bahan bakar minyak tersebut.
Tahap 4 1. Gunakan Bahan Bakar Minyak dari hasil pengolahan plastik
(perbandingan) pada kendaraan sepeda motor.
2. Gunakan juga Bahan Bakar dari fosil pada kendaraan sepeda
motor lainnya.
3. Kendarai kedua sepeda motor tersebut.
4. Setelah dilakukan, ternyata kedua bahan bakar minyak tersebut
dapat bekerja dan sepeda motorpun berhasil jalan. Hanya saja
bahan bakar minyak dari fosil lebih unggul dibandingkan
bahan bakar minyak dari plastik.
5. Setelah diamati jangka panjang, ternyata bahan bakar minyak
dari fosil akan cepat habis jika digunakan terus menerus dan
butuh waktu lama untuk memulihkan bahan bakar tersebut,
sedangkan bahan bakar dari plastik merupakan bahan bakar
alternatif yang dapat tersedia terus menerus.

C. Hakikat Bahan Bakar Minyak

11
1. Bahan Bakar
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti bahan bakar adalah
bahan atau barang yang dipakai untuk menimbulkan api (panas), seperti minyak,
batu bara. Bahan bakar juga sudah menjadi kebutuhan bagi manusia. Bahan bakar
digunakan dalam kehidupan sehari hari untuk pembakaran, untuk kendaraan, dan
lain sebagainya.
Menurut Naif Fuhaid (2011) bahan Bakar adalah bahan-bahan yang
digunakan dalam proses pembakaran sehari-hari. Kebanyakan bahan bakar
digunakan manusia melalui proses pembakaran (reaksi redoks) di mana bahan bakar
tersebut akan melepaskan panas setelah direaksikan dengan oksigen di udara.
Naif Fuhaid (2011), Bahan bakar yang di pergunakan dapat di klasifikasikan
dalam tiga kelompok yakni bahan bakar berbentuk cair, gas dan padat. Bahan bakar
padat merupakan bahan bakar berbentuk padat, dan kebanyakan menjadi sumber
energi panas. Bahan bakar cair adalah bahan bakar yang strukturnya tidak rapat, jika
dibandingkan dengan bahan bakar padat molekulnya dapat bergerak bebas. Bahan
bakar gas adalah semua jenis bahan bakar yang berbentuk gas, biasanya bahan
bakar gas ini termasuk golongan bahan bakar fosil.
Beberapa sifat utama bahan bakar menurut Naif Fuhaid (2011), yang perlu
diperhatikan, bahan bakar adalah zat yang dapat dibakar dengan cepat bersama
udara dan akan menghasilkan daya dorong yang akan mengerakan kapal. Sifat
utama bahan bakar sebagai berikut: 1. Mempunyai nilai bakar tinggi. 2. Mempunyai
kesanggupan menguap pada suhu rendah. 3. Uap bahan bakar harus dapat
dinyatakan dan terbakar seger dalam campuran dengan perbandingan yang cocik
terhadap oksigen. 4. Bahan bakar dan hasil pembakarannya tidak beracun atau
membahayakan kesehatan. 5. Harus dapat diangkut dan disimpan dengan aman dan
mudah.

12
2. Minyak
Menurut KBBI minyak adalah zat cair berlemak, biasanya kental, tidak larut
dalam air, larut dalam eter dan alkohol, mudah terbakar, bergantung pada asalnya,
dikelompokkan sebagai minyak nabati, hewani, atau mineral dan bergantung pada
sifatnya.
Menurut Hedberg (1964) mendefinisikan minyak sebagai suatu campuran
kompleksyang terutama terdiri dari zat hidrokarbon yang terdapat secara alam dan
dapat berupacairan, gas, atau padat yaitu minyak mentah dan gas alam serta aspal.
Dalam Pasal 1 angka 1 UU Nomor 22 Tahun 2001 minyak bumi adalah hasil
proses alami berupa hidrokarbon yang dalam kondisi tekanan dan temperatur
atmosfer berupa fasa cair atau padat, termasuk aspal, lilin mineral atau ozokerit, dan
batubara atau endapan hidrokarbon lain yang berbentuk padat yang diperoleh dari
kegiatan yang tidak berkaitan dengan kegiatan usaha Minyak dan Gas Bumi.

3. Bahan Bakar Minyak


Menurut KBBI Bahan Bakar Minyak merupakan Bahan bakar yang
dihasilkan dari pengolahan minyak. Bahan bakar minyak merupakan salah satu hasil
dari pemanfaatan sumber daya alam minyak bumi dan gas alam (gas bumi). Minyak
Bumi dan gas alam merupakan sumber daya alam yang berasal dari fosil. Fosil ini
terbentuk dari sisa makhluk hidup yang mati jutaan tahun yang lalu di dalam tanah.
Sehingga, minyak bumi dan gas alam termasuk sumber daya alam yang tidak dapat
diperbaharui.
Menurut Paradila (2005) Bahan bakar minyak adalah suatu senyawa organik
yang dibutuhkan dalam suatu pembakaran dengan tujuan untuk mendapatkan energi
(tenaga). Bahan bakar minyak merupakan hasil dari proses distilasi minyak bumi
(crude oil) dari hasil penambangan menjadi fraksi-fraksi yang diinginkan. Jenis -
jenis bahan bakar minyak antara lain yaitu: Premix, Premium, Minyak Tanah
(kerosene), Minyak Solar, Minyak Bakar dan Biodesel.

13
Menurut Satya Yudha (2013) Konsumsi minyak mentah pertahunnya
semangkin meningkat, bahkan pada awal tahun 2013 konsumsi BBM nasional
mencapai angka 1,4 juta barel ekuivalen per hari sehingga ada selisih 900 ribu barel
ekuivalen per harinya. Untuk memperlambat dan mengurangi ketergantungan
terhadap bahan bakar minyak bumi tersebut salah satunya adalah dengan bahan
bakar alternatif yang bahan bakunya berasal dari limbah plastik.

14
D. Peta Konsep

Berdasarkan latar belakang dan kajian pustaka, berikut disajikan peta konsep
langkah-langkah pengolahan limbah plastik menjadi BBM melaui metode pirolisis
Gambar 1. Peta Konsep pembuatan pupuk organik dari sampah organik rumah tangga

Sampah plastik belum


dimanfaatkan

Cara mengatasi

Metode Pirolisis

Langkah pembuatan

Tahap awal
Penyiapan alat, bahan dan
pemberdayaan masyarakat

Tahap pelaksanaan
Pemanasan sampah plastik hingga menjadi uap
air lalu mengalami pendinginan dan
menghasilkan bahan bakar minyak

Uji coba

Limbah plasitik dimanfaatkan menjadi bahan


bakar minyak

15
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Dilihat dari objek dan hasil yang akan didapat maka penelitian ini termasuk
dalam tipe penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif menekankan pada kualitas bukan
kuantitas dan data-data yang dikumpulkan berasal dari wawancara, observasi langsung
dan dokumen resmi yang terkait lainnya. Penelitian kualitatif juga lebih mementingkan
segi proses daripada hasil yang didapat. Hal tersebut disebabkan oleh hubungan bagian-
bagian yang sedang diteliti akan jauh lebih jelas jika diamati dalam proses. Menurut
Moleong (2017:6) penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk
memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian seperti perilaku,
persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara holistik dan dengan cara deskripsi
dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dengan
memanfaatkan berbagai metode alamiah.
Deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan
fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun fenomena buatan
manusia yang bisa mencakup aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan,
dan perbedaan antara fenomena yang satu dengan fenomena lainny. Penelitian yang
berusaha untuk menuturkan pemecahan masalah yang ada sekarang berdasarkan data-
data, dengan menyajikan, menganalisis dan menginterpretasikannya.

B. Objek dan Lokasi Penelitian


Menurut Sugiyono (2012:13) Objek penelitian adalah sasaran ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang sesuatu hal objektif,
valid, dan reliable tentang suatu hal. Objek dalam penelitian kualitatif adalah objek
yang alamiah, atau natural setting, sehingga penelitian ini sering disebut penelitian

16
naturalistic. Dalam penelitian ini yang menjadi obyek penelitian adalah Sampah plastik
yang tidak terolah di Kubang Raya.
Menurut Nasution (2003:43) lokasi penelitian menunjukkan pada pengertian
tempat atau lokasi sosial penelitian yang dicirikan oleh adanya unsur yaitu pelaku,
tempat, dan kegiatan yang dapat di observasi. Lokasi dari penelitian ini adalah
Kabupaten Kampar, Kubang Raya.

C. Populasi dan Sampel


Menurut Sugiyono (1997: 57), Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri
atas objek/subjek yang memiliki kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Pendapat diatas
menjadi acuan penulis untuk menentukan populasi didalam penelitian ini. Populasi
yang digunakan dalam penelitian ini adalah Sampah yang belum terolah di Kubang
Raya.
Sampel merupakan bagian dari populasi yang ingin di teliti oleh peneliti.
Menurut Sugiyono (2011:81) “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut.” Sehingga sampel merupakan bagian dari populasi yang
ada, sehingga untuk pengambilan sampel harus menggunakan cara tertentu yang
didasarkan oleh pertimbangan-pertimbangan yang ada. Dalam teknik pengambilan
sampel ini penulis menggunakan teknik sampling purposive. Sugiyono (2011:84)
menjelaskan bahwa: “Sampling Purposive adalah teknik penentuan sampel dengan
pertimbangan tertentu.” Dari pengertian diatas agar memudahkan penelitian, penulis
menetapkan sifat-sifat dan katakteristik yang digunakan dalam penelitian ini. Sampel
yang akan digunakan peneliti adalah limbah plastik Polyester thermoplastic.

D. Teknik Pengumpulan Data


1. Observasi
Menurut Sugiyono (2017,203) Observasi sebagai teknik pengumpulan data
yang mempunyai ciri spesifik bila dibangingkan dengan teknik yang lainnya.

17
Observasi didefinisikan sebagai suatu proses melihat, mengamati, dan mencermati
serta merekam perilaku secara sistematis untuk suatu tujuan tertentu. Observasi
adalah suatu kegiatan mencari data yang dapat digunakan untuk memberikan suatu
kesimpulan atau diagnosis. Inti dari observasi adalah adanya perilaku yang tampak
dan adanya tujuan yang ingin dicapai. Perilaku yang tampak dapat berupa perilaku
yang dapat dilihat langsung oleh mata, dapat didengar, dapat dihitung, dan dapat
diukur. Pada dasarnya tujuan observasi adalah untuk mendiskripsikan lingkungan
(site) yang diamati, aktivitas-aktivitas yang berlangsung, individu yang terlibat
dalam lingkungan tersebut beserta aktivitas dan perilaku yang dimunculkan, serta
makna kejadian berdadsarkan perspektif peneliti. Peneliti melakukan observasi ke
wilayah Kubang Raya, Kampar.
2. Kuisioner
Menurut Sekaran (2006,82) Kuesioner adalah daftar pertanyaan tertulis yang
telah dibuat sebelumnya yang akan dijawab oleh responden, dan biasanya dalam
alterantif yang didefinisikan dengan jelas. Pada penelitian ini peneliti memberikan
kuisioner kepada masyarakat Kubang Raya, Kampar tentang pengolahan sampah
plastik menjadi bahan bakar minyak.
Tabel 2. Kuisioner metode pembuatan bahan bakar dari sampah plastik
N Kuisioner SS S KS TS
O (4) (3) (2) (1)
1. Apakah bahan bakar dari sampah plastik bermanfaat
2. Apakah bahan bakar dari sampah plastik ramah
lingkungan
3. Apakah bahan bakar dari sampah plastik efektif
4. Apakah bahan bakar dari sampah plastik efisien
5. Apakah bahan bakar dari sampah plastik perlu
dimanfaatkan untuk kedepannya
6. Apakah bahan bakar dari sampah plastik dapat berguna
bagi ibu rumah tangga
7. Apakah bahan bakar dari sampah plastik dapat berguna
bagi kendaraan
8. Apakah bahan bakar dari sampah plastik lebih bagus

18
dari bahan bakar dari fosil
9. Apakah bahan bakar dari sampah plastik dapat menjadi
bahan bakar alternatif
10. Apakah bahan bakar dari sampah plastik menimbulkan
populasi lingkungan
11. Apakah bahan bakar dari sampah plastik dapat
meningkatakan ekonomi masyarakat
12. Apakah bahan bakar dari sampah plastik perlu
peningkatan untuk kedepannya
13. Apakah bahan bakar dari sampah plastik merugikan
masyarakat
14. Apakah bahan bakar dari sampah plastik mengurangi
sampah plastik di lingkungan
15. Apakah bahan bakar dari sampah plastik dapat
menimbulkan kerusakan

3. Dokumen Penting
Metode dokumentasi merupakan salah satu metode pengumpulan data yang
di gunakan dalam metodologi penelitian sosial. Pada intinya metode dokumenter di
gunakan untuk menelusuri data historis. Dokumen dapat berbentuk tulisan, gambar,
atau karya-karya monumental dari seseorang. Studi dokumen merupakan pelengkap
dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kulitatif.
Metode ini berupa informasi yang berasal dari catatan penting baik dari lembaga
atau organisasi maupun dari perorangan. Penggunaan metode dokumentasi ini
memperkuat dan mendukung informasi-informasi yang didapatkan dari hasil
observasi dan kuisioner.

E. Teknik Analisis Data


Analisis data menurut Sugiyono (2018:482) adalah proses mencari dan
menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan
lapangan dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori,
menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola,

19
memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan
sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain. Teknik analisis data
merupakan cara atau metode untuk mengolah dan memproses data menjadi sebuah
hasil atau informasi yang valid dan juga mudah dipahami oleh orang umum.
1. Reduksi Data
Menurut Sugiyono (2018:247-249) Reduksi data adalah merangkum,
memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting yang sesuai
dengan topik penelitian, mencari tema dan polanya, pada akhirnya memberikan
gambaran yang lebih jelas dan mempermudah untuk melakukan pengumpulan data
selanjutnya. Dalam mereduksi data akan dipandu oleh tujuan yang akan dicapai dan
telah ditentukan sebelumnya.
2. Penyajian Data
Setelah mereduksi data, maka langkah selanjutnya adalah menyajikan data.
Dalam penelitian kualitatif, penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk table,
grafik, flowchart, pictogram dan sejenisnya. Melalui penyajian data tersebut, maka
data dapat terorganisasikan, tersusun dalam pola hubungan, sehingga akan mudah
dipahami.
3. Uji Validitas
Dalam penelitian bisa dikatakan valid apabila ada kesamaan data yang sudah
terkumpul dengan fakta data yang ada pada objek yang diteliti. Valid menunjukkan
derajat ketetapan antara data yang sesungguhnya terjadi pada objek dengan data
yang dapat dikumpulkan peneliti Sugiyono (2016:109). Untuk mencari nilai
validitas di sebuah item digunakan korelasi antara skor item dengan total item-item
tersebut. Jika koefisiennya sama atau di atas rkritis (0,16) maka item tersebut
dinyatakan valid tetapi jika nilai korelasinya di bawah rkritis (0,16), maka item
tersebut dinyatakan tidak valid.
Instrumen penelitian berupa peryataan yang disusun berdasarkan pada
variabel dan indikatornya, peneliti menyebarkan suatu pernyataan dalam instrument
ini dan responden dapat memberikan persepsi. Korelasi Pearson Product Moment

20
adalah Rumus yang digunakan untuk menguji validitas instrumen ini yang
dirumuskan seperti dibawah ini:

Keterangan:
r = Koefisien korelasi
n = Banyaknya sampel (responden)
X = Skor butir yang diperoleh subyek dari seluruh item
Y = Skor total butir yang diperoleh dari seluruh item
Dengan demikian berdasarkan dari hasil dari r dibandingkan dengan nilai r
tabel dengan derajat bebas (n-2). Jika nilai rhitung > rkritis (0,16), yang berarti
pernyataan dikatakan valid atau akurat. Uji validitas kuesioner dalam penelitian ini
menggunakan bantuan program Statistical Product and Service Solution (SPSS).
4. Uji Rehabilitasi
Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan
indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal
jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu
ke waktu. Kemudian nilai cronbach alpha > 0,60, maka instrumen dinyatakan
reliable, Ghozali (2014:45-46).
Untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten dalam Uji
reliabilitas terhadap gejala-gejala yang sama dengan menggunakan pengukuran
yang sama pula, kualitas data yang didapat dari instrumen penelitian dapat
dievaluasi dengan menggunakan uji reliabilitas. Dalam penelitian ini peneliti
menggunakan rumus Sperman Brown untuk Uji reliabilitas:

21
Keterangan:
ri = Reliabilitas instrumen
rb = Koefisien korelasi antar kelompok genap dan ganjil
n = Jumlah anggota sampel
X1 = Total skor butir ganjil
X2 = Total skor butir genap
Sugiyono (2014:75) mengungkapkan bahwa instrumen penelitian dikatakan reliabel
apabila cronbach alpha > 0,60 atau ri > 0.60.

5. Penarikan Kesimpulan
Langkah terakhir dalam menganalisis penelitian kualitatif adalah penarikan
kesimpulan. Menurut Sugiyono (2018:252-253) kesimpulan dalam penelitian
kualitatif dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi
mungkin juga tidak, karena seperti telah dikemukakan bahwa masalah dan
perumusan masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan akan
berkembang setelah penelitian berada dilapangan. Kesimpulan dalam penelitian
kualitatif merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan
dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu objek yang sebelumnya masih belum
jelas sehingga setelah diteliti menjadi jelas.

22
DAFTAR PUSTAKA

Nugroho, Riant Dwijodijoto. 2003. Kebijakan Publik: Formulasi, Implementasi, Evaluasi,


Jakarta: PT Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia.

KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia)

Karmana, Oman. 2007. Cerdas Belajar Biologi. Bandung: Grafindo Media Pratama.

Susilowarno, Gunawan. 2007. Biologi SMA. Jakarta: Grasindo.

Abdurrahman. 2006. Pengaruh Jenis Sampah, Komposisi Masukan dan Waktu Tinggal
terhadap Komposisi Biogas dari Sampah Organik Pasar di Kota Palembang.
Prosiding Seminar Nasional AVoER ISBN: 979-587-395-4. Hlm 284.

Yuwono, Asih Nuryani. 2010. Pengelolaan Sampah Berbasis Sosial Budaya Upaya
Mengatasi Masalah Lingkungan di Bali. Jurnal Bumi Lestari, Vol. 11, No. 1.

Azizah. 2009. Kota Berkelanjutan. Bandung: PT Alumni.

Antonio. 2008. Peran Serta Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Rumah Tangga.
Tesis. Program Magister Ilmu Lingkungan. Program Pasca Sarjana Universitas
Diponegoro. Semarang.

Zahnd, Markus. 2006. Perancangan Kota Secara Terpadu. Yogyakarta: Kanisius.

Arifin, H. Muzayyin. 1987. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Buna Aksara.

W. J. S Poerwadarminta, Op, Cit., h. 649 Peter Salim, et-al, Kamus Bahasa Indonesia
Kontemporer, Jakarta: Modern English, 1991, h. 1126.

Ramayulis. 2001. Metodologi Pengajaran Agama Islam. Jakarta: Kalam Mulya.

Soekanto, Sudjana. 2010. Metode dan Tehnik Pembelajaran Partisipatif. Bandung: Falah
Prodution.

23
Tafsir, Ahmad. 1996. Metodologi pengajaran Agama Islam. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.

Alisyahbana, Iskandar. 1980. Teknologi dan Perkembangan. Jakarta: Yayasan Idayu.

Muhammad. 2008. Metodologi Penelitian Ekonomi Islam. Jakarta: PT Raja Grafindo


Persada.

24

Anda mungkin juga menyukai