Disusun oleh:
Rahmat Nasrullah
(0619 4021 1919)
Pembimbing I Pembimbing II
Menyetujui,
Ketua Jurusan Teknik Mesin
ii
DAFTAR ISI
iii
Lampiran 4. Surat Keterangan Pembimbing ......... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Komposisi ban mobil di Indonesia .......... Error! Bookmark not defined.
Tabel 2. Sifat Fisis Polystirene ............................. Error! Bookmark not defined.
Tabel 3. Spesifikasi LPG...................................... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4. Fraksi – Fraksi Minyak Bumi ................. Error! Bookmark not defined.
Tabel 5. Anggaran Biaya...................................... Error! Bookmark not defined.
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Sket Mesin Alat Pirolis Menjadi bahan bakar minyak ................ Error!
Bookmark not defined.
Gambar 2. Sket Kerangka Kondensor dan ReaktorError! Bookmark not defined.
Gambar 3. RoadMap Penelitian Dwi Arnoldi, S.T., M.T.Error! Bookmark not
defined.
Gambar 4. Diagram Alir ...................................... Error! Bookmark not defined.
Gambar 5. Desain Alat ......................................... Error! Bookmark not defined.
Gambar 6. Bagian – Bagian Alat .......................... Error! Bookmark not defined.
v
DAFTAR LAMPIRAN
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1
menyebutkan bahwa pirolisis merupakan proses degradasi secara termal dari
bahan berbasis karbon melalui penggunaan sumber panas eksternal yang tidak
langsung. Elizabeth A. Williams dan Paul T. Williams (1997) menjelaskan
pirolisis adalah proses daur ulang tersier dan memiliki kemampuan untuk
menyediakan tiga produk akhir : gas, minyak, dan arang yang semuanya
berpotensi untuk dimanfaatkan lebih lanjut. Proses pirolisis adalah termasuk
thermal cracking, yaitu dengan cara memanaskan bahan polimer tanpa oksigen.
Proses ini biasanya dilakukan pada temperatur antara 350°C sampai 900°C.
Dari proses ini akan dihasilkan arang, minyak dari kondensasi gas seperti
parafin, isoparafin, olefin, naphthene dan aromatik, serta gas yang memang
tidak bisa terkondensasi (Untoro Budi, 2012: 36).
Oleh karena itu untuk memanfaatkan limbah dari sampah plastik dimana
yang terlalu banyak dan dapat mencemari lingkungan sekitar, maka dilakukan
upaya mengurangi sampah plastik tersebut dengan cara mencoba untuk
mengolah sampah plastik tersebut menjadi bahan bakar minyak dengan
menggunakan metode pirolisis.
2
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun yang menjadi manfaat dari penelitian adalah sebagai berikut:
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
reduce, reuse, dan recycle dengan dilakukannya tindakan tersebut maka limbah
plastik akan sedikit lebih berkurang dari yang biasanya. Untuk mengurangi
limbah plastik yaitu dengan cara mengkonversi limbah plastik menjadi energi
yang dibutuhkan untuk masa sekarang yaitu bahan bakar minyak.
2.2 Jenis–jenis Plastik
Jenis plastik terbagi dalam 6 jenis yaitu ;
Sumber : Zerowaste
5
menumpuk dimana kita tahu bahwa bahan yang menggunakan jenis HDPE
memiliki sifat yang keras dan kuat maka daripada itu akan sedikit lebih
susah untuk diolah dalam skala besar.
3. V (Polyvinyl Chloride)
V (Polyvinyl Chloride) merupakan jenis plastik yang liat dan keras dan
tidak dapat dipengaruhi oleh zat kimia lain. Sifat dari jenis plastik ini sendiri
adalah kaku, keras, dapat menyatu dengan pelarut, dan memiliki titik leleh
yang tinggi. Jenis plastik PVC ini biasanya digunakan sebagai pipa
berbahan plastik (paralon), perlengkapan alat listrik, bagian plastik dalam
mobil seperti dashboard mobil, dan lain-lain. Plastik PVC ini termasuk
dalam bagian yang sulit untuk di daur ulang lagi dan juga termasuk salah
satu jenis plastik yang berbahaya, dimana jika plastik jenis PVC ini dibakar
maka asap yang timbul berupa zat yang mengandung racun.
5. PP (Polypropylene)
Jenis plastik PP ini bersifat resistensi yang baik terhadap reaksi kimia
dan juga bersifat transparan. Jenis plastik ini banyak yang digunakan
sebagai mainan anak, film, ember dan bagian-bagian otomotif. Plastik
berjenis PP ini memiliki ketahanan yang baik terhadap lemak, tetap stabil
6
jika dihadapi dengan suhu tinggi dan sedikit lebih mengkilap. Titik leleh
untuk jenis plastik ini tergolong sedikit lebih tinggi.
6. PS (Polystyrene)
Polystyrene adalah bahan yang bersifat kaku, mudah patah, tidak
buram. Plastik jenis PP ini juga biasanya digunakan sebagai penggaris
plastik, gantungan baju, dan pelindung yang bersifat plastik seperti
pelindung/frame TV, tempat CD, dan lain- lain. Polystyrene merupakan
bahan yang harus dihindari dikarenakan tergolong berbahaya terhadap
kesehatan tubuh manusia. Jika dibakar atau dipanaskan maka bahan ini akan
timbul api berwarna kuning-jingga, dan meninggalkan jelaga. Titik leleh
untuk jenis plastik ini sendiri terdapat di angka 95 derajat.
7
Plastik yang paling banyak digunakan di seluruh dunia adalah
Polyethylene. HDPE atau Polietilen densitas tinggi adalah plastik tahan
panas yang diproduksi dari minyak bumi (Alabi, 2019).
Plastik jenis HDPE ini memiliki ciri terhadap rantai polimer linier
panjang dengan kristalinitas yang tinggi dan percabangan rendah yang
mengarah ke tinggi sifat kekuatan. Limbah plastik berjenis HDPE ini
memiliki potensi yang tinggi untuk digunakan dalam proses pirolisis, dapat
memperoleh cairan yang tinggi tergantung pada parameter pengaturan
(Sharuddin, 2016).
Polietilena di bedakan menjadi dua jenis yaitu LDPE dan HDPE. Jenis
plastik polietilena adalah plastik yang paling sederhana dan juga murah.
Pada masa sekarang tercatat 60 juta ton plastik jenis polietilena dibuat setiap
tahun. Secara kimia, PE sangat inert dan tidak larut dalam larutan apapun,
tetapi dapat menggembung dalam cairan hidrokarbon dan karbon
tetraklorida. PE juga tahan terhadap asam dan basa tetapi dapat rusak oleh
asam nitrat yaitu lebih dari 86%. Jika PE dipanaskan secara kuat maka
ikatannya menjadi silang. Dimana diikuti pemutusan ikatan secara acak
terhadap suhu yang lebih tinggi, tetapi tidak terjadinya depolimerisasi.
Depolimerisasi itu sendiri adalah upaya mengembalikan senyawa dasar
polimer statik. Karena itulah PE tadi di bedakan menjadi 2 jenis yaitu LDPE
dan HDPE. Sifat dari HDPE ini sendiri yaitu besifat kaku, ikatannya rapat,
dan rantainya lurus.
8
rendah. ketahanan LDPE terhadap bahan kimia diantaranya yaitu tidak ada
kerusakan dari asam dan basa, kerusakan kecil dari aldehida dan minyak
tumbuhan, kerusakan menengah dari oksidator dan hidrokarbon alifatik,
dan kerusakan tinggi pada hidrokarbon terhalogenisasi. Plastik LDPE ini
memiliki titik leleh sebesar 105°C sampai 115°C dan tidak mudah bereaksi
dengan bahan kimia yang lain. LDPE juga banyak ditemukan sebagai bahan
pembentuk kemasan pembungkus dan juga pembentuk seperti bagian alat
elektronik, kantong plastik, bagian plastik yang lentur, tempat makanan, dan
lain-lain.
2.4 Pirolisis
Pirolisis merupakan arti dari pyro dan lysis dimana yang diartikan panas
dan penguraian atau bisa disebut dengan degradasi (Wahyudi, 2018). Pada
proses ini pirolisis adalah proses mendegradasi atau penguraian termal
terhadap bahan bahan polimer yaitu plastik dengan pemanasan tanpa oksigen
dimana molekul polimer rantai panjang menjadi molekul yang lebih kecil
melalui panas. Proses pirolisis terdapat tiga mekanisme dekomposisi yang
pertama yaitu pemotongan secara acak rantai polimer yang dimana akan
tebentuknya rantai polimer lebih pendek, kedua yaitu pemotongan ujung rantai
dimana terdapat molekul kecil dan rantai panjang akan mulai terbentuk, dan
terakhir yaitu pemisahan rantai polimer yang membentuk molekul kecil
(Xingzhong, 2006).
Proses pirolisis biasanya berlangsung pada temperatur 500 sampai 800
derajat. Produk dari pirolisis ini terdiri dari fraksi gas, cair, dan residu. Pada
suhu 500-800 derajat tadi plastik akan meleleh dan menjadi gas. Selanjutnya
dari pemanasan tadi akan dilakukan proses pendinginan pada gas tersebut
sehingga akan mengalami kondensasi dan membentuk cairan. Hasil dari proses
tersebut akan berupa cairan yang nantinya menjadi bahan bakar minyak
(Aguado, 2007).
9
2.4 Perubahan Limbah Plastik Menjadi Bahan Bakar
Proses pengkonversian limbah plastik menjadi bahan bakar yaitu melalui
metode pirolisis. Seperti yang kita ketahui sampah plastik merupakan
penyebab pencemaran lingkungan di kehidupan kita sekitar. Plastik memang
sangat cocok digunakan untuk kehidupan sehari-hari, plastik bisa ditermukan
di produk serbaguna, flesibel, tahan lembap, dan juga relatif murah. Karena
fungsinya yang serbaguna banyak pabrik-pabrik menghasilkan produk yang
bahan bakunya berupa plastik. Tercatat untuk jenis sampah plastik terbanyak
di dunia yaitu berjenis Polietilen berdensitas tinggi dan rendah atau biasa
disingkat menjadi HDPE dan LDPE.
Jenis plastik HDPE dan LDPE ini banyak ditemukan di lingkungan sekitar.
Jenis plastik ini biasanya digunakan untuk botol minuman yang fleksibel,
kantong kresek, dan lain-lain. Oleh karena itu upaya untuk mengurangi limbah
plastik akan dilakukan pengkonversian limbah plastik menjadi bahan bakar
melalui proses pirolisis.
Salah satu proses perubahan limbah plastik yaitu dilakukan dengan
menggunakan metode pirolisis. Sampah plastik dapat dirubah menjadi bahan
bakar minyak dengan cara cracking atau proses perengkahan dimana yaitu
reaksi pemutusan ikatan C-C dari rantai karbon yang panjang dan berat
molekul molekul besar menjadi rantai karbon pendek dengan berat molekul
yang lebih kecil (Wahyudi, 2016). Untuk temperatur optimal pada proses ini
yaitu pada temperatur 425 derajat. Dari hasil proses pirolisis inilah akan
menghasil produk utama yaitu berupa minyak yang dapat dijadikan bahan
bakar (Liestiono, 2017).
Perubahan limbah plastik melalui proses pirolisis dapat dilakukan dengan
tahapan pertama yaitu pemilihan plastik yang berjenis High Density
Polyethylene dana Low Density Polyethylene setelah itu sampel di bersihkan
terlebih dahulu, lalu di keringkan hingga sampel benar-benar kering dan tidak
mengandung adanya air, terakhir yaitu plastik dicacah dan langsung
dimasukkan reaktor atau alat pirolisis kemudian dipanaskan (Wasesa, 2016).
10
BAB III
METODE PENELITIAN
11
12