Anda di halaman 1dari 12

PENGGUNAAN KEMBALI SAMPAH PLASTIK

MENJADI BBM SEBAGAI BENTUK


PENANGGULANGAN PLASTIK DI INDONESIA

Disusun Oleh Kelompok V


1. Ahmad Nizar Fazari
2. Amadeus Maxwell
3. Dhian Maghviroh
4. Muhamad Fahri Nazril Ilham
5. Muhamad Halim Quon Tranti
6. Zihan Nur’Afifah

KELAS X.2
SMA NEGERI 68 JAKARTA
JAKARTA PUSAT
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Pertama-tama kami panjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha


Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan
proposal Projek Profil Pelajar Pancasila ini dengan ini Kami menyadari
sepenuhnya bahwa tidak sedikit hambatan yang dialami. Berkat adanya
doa, dukungan serta bimbingan dari beberapa pihak kami dapat
menyelesaikan proposal ini dengan tepat waktu. Oleh sebab itu, kami
mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu Yunidar M. Pd. selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 68 Jakarta.


2. Ibu Marlina, M. pd. selaku Wakil Kurikulum SMA Negeri 68 Jakarta.
3. Bapak Asep Kustiana, S.Pd. sebagai fasilitator Projek Profil Pelajar
Pancasila.
4. Ibu Anike, M.Th. sebagai Guru Pembimbing Projek Profil Pelajar
Pancasila sekaligus Wali Kelas X-2
5. Ibu Vouzya Hamdi, M. Pd. sebagai Guru Pembimbing Projek Profil
Pelajar Pancasila.
6. Semua pihak yang telah mendukung dan membantu kami dalam
menyelesaikan proposal Projek Profil Pelajar Pancasila ini.

Sebagai penutup, kami menyadari bahwa proposal Projek Profil


Pelajar Pancasila ini masih jauh dari kata sempurna dan terbuka terhadap
masukan, kritik serta saran yang membangun untuk memperbaiki laporan
ini. Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi kami maupun
pembacanya.

i
ABSTRAK

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................................i
ABSTRAK...................................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN........................................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................................1
C. Tujuan Penelitian..............................................................................................................2
D. Manfaat Penelitian............................................................................................................2
BAB 2 KAJIAN TEORI...........................................................................................................3
A. Pengertian.........................................................................................................................3
B. Penelitian Terdahulu.........................................................................................................3
BAB 3 METODE PENELITIAN.............................................................................................4
A. Waktu Dan Tempat..........................................................................................................4
B. Bahan Dan Peralatan........................................................................................................4
C. Metode Pengumpulan Data..............................................................................................5
D. Langkah-Langkah Pembuatan Porisilis............................................................................5
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN....................................................................................6
A. Hasil Pengamatan.............................................................................................................6
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN....................................................................................7
DAFTAR PUSAKA.....................................................................................................................8

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sampah plastik merupakan sampah yang paling sering dibuang oleh manusia
karena banyak orang menggunakan plastik untuk keperluan sehari-harinya entah itu
perorangan. Toko, maupun perusahaan besar Misalnya berbelanja pasti akan
membutuhkan plastik untuk membawa barang belanjaan, jika plastik itu sudah tak
terpakai apakah plastik itu akan disimpan? Tidak kan. Apa yang mereka lakukan?
membuang dan membakar itulah yang mereka lakukan.

Pembuangan sampah-sampah plastik ke dalam air dan tanah telah menambah


tingkat kesengsaraan Mengapa demikian? Sampah plastik terbuat dan bahan organik
Bahan- bahan anorganik tersebut sangat sulit dan tidak mungkin diuraikan oleh bakteri
pengurai. Apabila ditimbun dalam tanah untuk menguraikannya butuh waktu berjuta-
juta tahun. Dan apabila dibakar hanya akan menjadi gumpalan dan butuh waktu lama
untuk Dan apakah kalian tahu akibatnya jika sampah plastik itu terlalu lama tertimbun
dalam tanah dan tertumpuk? Satu, terjadi pemanasan global yang berdampak pada
kehidupan manusia itu sendiri Dua berdapat pada hewan laut yang menelan sampah
plastik yang terbawa ke laut, DLL.

Salah satu faktor yang menyebabkan rusaknya lingkungan hidup yang tanpa saat
ini masih tetap menjadi "PR" besar bagi bangsa Indonesia adalah faktor pembuangan
limbah sampah plastik Kantong plastik telah menjadi sampah yang berbahaya dan sulit
dikelola.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara membuat BBM dari plastik?
2. Bagaimana keefektifannya dalam menanggulangi plastik?
3. Apa saja jenis sampah plastik yang bisa dijadikan BBM?
4. Apakah menanggulangi dengan cara ? merupakan tindakan yang tepat?

1
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengurangi sampah plastik yang dapat diolah menjadi BBM.
2. Untuk menggatasi krisis BBM.
3. Untuk menemukan metode yang lebih efektif untuk mengurangi sampah plastik.

D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
a. Mendapatkan informasi/ilmu baru bagi peniliti.
b. Menggembangkan pola pikir kritis,
c.

2. Bagi Pihak Lain


a. Untuk mengedukasi pembaca bahwa sampah plastic bisa menjadi BBM.
b. Untuk mengatasi krisis BBM.
c. Untuk menjadi salah satu cara untuk mengatasi sampah plastik.

2
BAB 2
KAJIAN TEORI

A. Pengertian
Menurut (Landi & Arijanto, 2017) Pirolisis berasal dari kata Pyro (Fire/Api) dan Lyo
(Loosening/Pelepasan) untuk dekomposisi termal dari suatu bahan organik. Pirolisis merupakan
suatu bentuk penguraian bahan organik secara kimia melalui pemanasan tanpa atau sedikit
oksigen atau reagen lainnya. Proses pirolisis atau devolatilisasi merupakan proses perengkahan
plastik pada suhu tinggi dimulai pada temperature sekitar 230o C [3]. Perengkahan plastik pada
suhu tinggi adalah proses paling sederhana untuk daur ulang plastik. Pada senyawa yang
berderajat polimerisasi tinggi, pirolisis merupakan reaksi depolimerisasi dan pada suhu tinggi
mengikuti mekanisme radikal bebas. Reaksi ini melalui tiga tahap yaitu, tahap memulai, tahap
perambatan dan tahap penghentian. Pada proses ini material polimer atau plastik dipanaskan
pada suhu tinggi. Proses pemanasan ini menyebabkan struktur makro molekul dari plastik
terurai menjadi molekul yang lebih kecil dan hidrokarbon rantai pendek terbentuk. Produk yang
dihasilkan berupa fraksi gas, residu padat dan fraksi cair yang mengandung parafin, olefin,
napthan, dan aromatis. Hasil proses pirolisis ini dipengaruhi oleh jenis dan karakteristik bahan
baku yang digunakan ,waktu dan suhu proses.

B. Penelitian Terdahulu
Menurut (Landi & Arijanto, 2017) Pirolisis berasal dari kata Pyro (Fire/Api) dan Lyo
(Loosening/Pelepasan) untuk dekomposisi termal dari suatu bahan organik. Pirolisis merupakan
suatu bentuk penguraian bahan organik secara kimia melalui pemanasan tanpa atau sedikit
oksigen atau reagen lainnya. Proses pirolisis atau devolatilisasi merupakan proses perengkahan
plastik pada suhu tinggi dimulai pada temperature sekitar 230o C [3]. Perengkahan plastik pada
suhu tinggi adalah proses paling sederhana untuk daur ulang plastik. Pada senyawa yang
berderajat polimerisasi tinggi, pirolisis merupakan reaksi depolimerisasi dan pada suhu tinggi
mengikuti mekanisme radikal bebas. Reaksi ini melalui tiga tahap yaitu, tahap memulai, tahap
perambatan dan tahap penghentian. Pada proses ini material polimer atau plastik dipanaskan
pada suhu tinggi. Proses pemanasan ini menyebabkan struktur makro molekul dari plastik
terurai menjadi molekul yang lebih kecil dan hidrokarbon rantai pendek terbentuk. Produk yang
dihasilkan berupa fraksi gas, residu padat dan fraksi cair yang mengandung parafin, olefin,
napthan, dan aromatis. Hasil proses pirolisis ini dipengaruhi oleh jenis dan karakteristik bahan
baku yang digunakan ,waktu dan suhu proses.

Menurut (Anomo & Lombok, 2020) penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pirolisis
200 g sampah kantong plastik menghasilkan asap cair fraksi bensin sebesar 36,20%.
Berdasarkan sifat fisika dan kimia maka asap cair dari sampah kantong plastik fraksi bensin
dapat memenuhi spesifikasi bahan bakar bensin yang beredar dipasaran, tetapi belum dapat
digunakan karena perlu adanya analisis mineral yang terkandung didalamnya. Analisis GC-MS
menunjukkan bahwa asap cair fraksi bensin terdiri dari 45 senyawa kimia yang dapat
digolongkan ke dalam alkana, alkena, sikloalkana dan alkohol.

3
BAB 3
METODE PENELITIAN

A. Waktu Dan Tempat


Waktu Tempat Hal Yang Dilakukan
Senin, 10-4-2023 SMAN 68 Menentukan judul untuk
proyek P5
Senin, 8-5-2023 SMAN 68 Menggambar desain dari
produk
Selasa, 9-5-2023 SMAN 68 Mengerjakan Proposal
Senin, 15-5-2023 SMAN 68 Melanjutkan proposal

B. Bahan Dan Peralatan

1. Bahan

No Jenis Plastik Penggunaan


1 PET (polyethylene terephthalate) Botol kemasan air mineral, botol minyak
goreng, jus, botol sambal, botol obat dan
botol kosmetik.
2 HDPE (High Density Botol obat,botol susu cair, jerigen pelumas,
Polyethylene) dan botol kosmetik.
3 PVC (Polyvinyl Chloride) Pipa selang air, pipa bangunan, mainan,
taplak meja dari plastik, botol shampo, dan
botol sambal.
4 LDPE (Low Density Polyethylene) Kantong kresek, tutup plastik, plastik
pembungkus daging beku, dan berbagai
macam plastik tipis lainnya.
5 PP (Polypropylene) Cup plastik, tutup botol dari plastik, mainan
anak, dan margarine.
6 PS (Polystyrene) Kotak CD, sendok dan garpu plastik, gelas
plastik, atau tempat makanan dari styrofoam,
dan tempat makan plastik.
7 Other (O), jenis plastik lainnya Botol susu bayi,plastik kemasan, gallon air
selain dari no.1 hingga 6 minum, suku cadang mobil, alat-alat rumah
tangga, komputer, alat-alat elektronik, sikat
gigi, dan mainan lego.

4
2. Alat

No Nama Alat
1 Kaleng Bekas
2 Pipa Besi
3 Gelas Beaker
4 Lem Pipa Besi
5 Gelas ukur
6 Termometer
7 Kaki tiga
8 Kasa
9 Lampu Pembakar
10 Neraca analtik
11 Stopwatch

C. Metode Pengumpulan Data


1. Metode Kuantitatif
Dalam pengerjaan penilitian ini metode yang digunakan metode kuantitatif dikarenakan
sumber bedasarkan jurnal ilmiah, skripsi, makalah, DLL.

D. Langkah-Langkah Pembuatan Porisilis


1. Sampah plastik dimasukan ke dalam sebuah tabung reaktor lewat main hole.

2. kemudian dipanaskan pada suhu temperatur tertentu, sehingga sampah plastik


akan menjadi panas dan mencair, kemudian menguap menjadi gas.

3. selanjutnya gas tersebut dialirkan pada. tabung destilasi untuk diubah menjadi
cair dan cairan minyak tersebut pada tabung destilasi bertingkat akan di saring
berdasarkan titik didih karena titik didih solar, bensin dan minyak tanah berbeda.

4. kemudian dialirkan melalui pipa pipa ke tabung penampungan pada temperatur


yang dibutuhkan untuk proses pengolahan plastik tersebut menjadi BBM.

5
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan
1. Pirolisis pada suhu 110-120oC, dapat teramati bahwa sampah kantong plastik secara
perlahan-lahan mulai meleleh. Di samping itu juga dapat teramati adanya gelembung-
gelembung udara dan asap putih yang cukup banyak di dalam labu pirolisis.
2. Pirolisis pada suhu 140-160oC, teramati bahwa sampah kantong plastik mulai mencair
kemudian mendidih dan menguap. Pada tahapan ini asap putih dalam labu pirolisis
sudah hilang.
3. Pirolisis pada suhu 160 - 200oC, terlihat adanya titik-titik embun yang menempel pada
dinding kondensor. Beberapa menit kemudian teramati adanya cairan mulai menetes,
dan cairan tersebut ditampung dalam gelas Erlenmeyer.
4. Pirolisis pada suhu sekitar 200 - 275oC, terlihat kecepatan cairan plastik menetes mulai
stabil.
5. Proses pirolisis berakhir sampai tidak ada lagi distilat yang menetes dan waktu yang
digunakan kurang lebih 4 jam.
6. Dari pirolisis 200 g sampah kantong plastik diperoleh pirolisat asap cair sebanyak
164,00 g.

6
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN

7
DAFTAR PUSAKA

Anomo, D. K., & Lombok, J. Z. (2020). Fullerene Journ. Of Chem. Karakterisasi Asap Cair
Hasil Pirolisis Sampah Kantong Plastik Sebagai Bahan Bakar Bensin, 5.
doi:10.37033/fjc.v5i2.206
Landi, T., & Arijanto. (2017). PERANCANGAN DAN UJI ALAT PENGOLAH SAMPAH
PLASTIK JENIS LDPE (LOW DENSITY POLYETHYLENE) MENJADI BAHAN
BAKAR ALTERNATIF. Teknik Mesin, 5.
Yani, A., Nurhadin, I., Septiani, M., Fitria, Irianto, & Ratnawati. (2021). Jurnal Pengabdian
Ahmad Yani. Penyuluhan dan Pelatihan Pengolahan Limbah Plastik Menjadi Bahan
Bakar Minyak Untuk Mengatasi Sampah Plastik Di Kota Bontang, 1. Retrieved from
http://www.sttibontang.ac.id/jurnal/index.php/pay

Anda mungkin juga menyukai