Anda di halaman 1dari 18

PEMANFAATAN KEMBALI SAMPAH THERMO PLASTIK MELALUI

PROSES PELEBURAN

Disusun oleh :
Ade Kurniawan Azali
202331002

PROGRAM STUDI TEKNIK PERAWATAN MESIN


POLITEKNIK INDUSTRI LOGAM MOROWALI 2024
ABSTRAK

Dalam mesin pelebur limbah plastik, proses peleburan dipengaruhi oleh dua variabel yaitu
temperatur dan durasi waktu. Hal lain yang menjadi pertimbangan adalah dimensi limbah
plastik yang menjadi bahan dasar. Dari hasil yang telah diperoleh setelah melakukan
pengujian, dan menggunakan tiga variabel yaitu jenis plastik, waktu peleburan dan
perubahan berat benda sebelum dan sesudah dileburkan. Peleburan dan pencetakan
paving block berbahan dasar limbah thermoplastik, merupakan pendaur ulang limbah plastik
dengan cara peleburan dan dikemudian dicetak kembali mejadi produk terpakai. Dan
diharapkan dapat menjadi solusi dalam proses daur ulang limbah plastik yang semakin
meningkat. Mesin pelebur limbah plastik memiliki unit berupa heater sebagai pemanasan,
tabung kalpanis sebagai wadah sampah plastik, rangkai besi hollow sebagai penopang
wadah sebagai tempat tabung peleburan, dan plat dalam bentuk paving block sebagai
wadah pencetak hasil peleburan ini. Sesuai deskripsi peleburan sampah plastik berfungsi
mengubah sampah plastik menjadi bahan jadi berupa paving block dengan prosedur krtja
sampah yang telah di perkecil ukurannya ditempatkan pada wadah sampah berupa tabung
kalpanis yang dimana hasil peleburan dari dua sampel dengan perbandingan waktu dapat di
cetak menjadi paving block berbahan dasar limbah thermoplastic yang dipanaskan
menggunakan heater sehingga melebur dan hasil peleburannya akan di tempatkan pada
wadah plat dalam bentuk paving block sebagai wadah pencetak peleburan ini, sehingga
outputnya berupa hasil peleburan yang aman dicetak menjadi ( paving block ).
Kata Kunci : Peleburan Sampah Plastik, Paving Block, Heater, dan Thermo Plastik
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim. Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat ALLAH SWT atas
limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga tugas ini dapat terselesaikan. Shalawat serta
salam tercurahkan kepada junjungan kita Rasulullah sallahu `alaihi wasallam. Penyelesaian
tugas ini merupakan upaya saya dalam memenuhi salah satu syarat guna memperoleh nilai
yang tuntas.
Proposal ini berjudul Pemanfaatan Kembali Sampah Thermo Plastik Proses Peleburan.
Saya menyadari bahwa dalam penyusunnan makalah ini mengalami berbagai kesulitan.
Namun, berkat ketekunan dan usaha yang disertai doa, penyusunan makalah ini, akhirnya
dapat terselesaikan. Penyusunan skripsi ini juga tidak terlepas dari bantuan, dorongan,
semangat, serta bimbingan dari berbagai pihak. Sehubungan dengan hal tersebut, Saya
sewajarnya menyampaikan terima kasih kepada :

1. Orang tua dan saudara-saudara tercinta , serta seluruh keluarga atas segala
doa,bantuan, nasehat, dan motivasinya.

2. Bapak Kadex Widi Wirakusuma S.T.,M.T. selaku Dosen yang telah memberikan
tugas terima kasih meluangkan waktu dan memberikan bimbingan, gagasan, serta
ide-ide dalam penyelesaian proposal ini.

Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat dalam skripsi ini, oleh
karena itu saran dan kritik daei semua pihak diharapkan untuk kesempurnaan skripsi ini.
Saya juga berharap semoga skripsi ini dapat diterima sebagai sumbangan pikiran peneliti
yang mendatangkan manfaat baik bagi penulis dan pembacanya.
Akhir kata semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri institusi pendidikan dan
masyarakat luas .

Morowali, 3 Januari 2024

Ade Kurniawan Azali


DAFTAR ISI

BAB I................................................................................................................................................6
PENDAHULUAN............................................................................................................................6
1.1Latar Belakang.........................................................................................................................6
1.2 Tujuan......................................................................................................................................6
1.3 Ruang Lingkup.....................................................................................................................7
1.4 Tinjauan Pustaka...................................................................................................................7
1.4.1 Plastik..................................................................................................................................7
1.4.3 Band heater..........................................................................................................................8
1.4.4 Temperature controller......................................................................................................9
1.4.5 Saklar MCB...........................................................................................................................9
1.4.6 Solid statey relay...............................................................................................................9
1.4.7 Penelitian yang relavan...................................................................................................10
1.5 Metodologi............................................................................................................................12
1.5.1 Flowchart Penelitian.........................................................................................................12
1.5.2 Alat dan Bahan.................................................................................................................13
1.5.3 Metode Penelitian..........................................................................................................15
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kecamatan Bahodopi, Kabupaten Morowali Provinsi Sulawesi Tengah merupakan salah


satu wilayah yang berdeka dengan Kawasan Industri, hal ini menjadikan Kecamatan
Bahodopi terjadi ledakan penduduk. Kondisi mengakibatkan jumlah penduduk menjadi lebih
padat dibanding sebelumnya adanya Industri di daerah ini. Berdasarkan hasil observasi
yang telah dilakukan menunjukan bahwa jumlah sampah plastik berbanding lurus dengan
sampah plastik dengan jumlah penduduk yang semakin meningkat, hal ini menjadi
penyebab semakin banyaknya sampah plastic didaerah morowali khususnya kecamatan
bahodopi.
Plastik salah satu jenis makromolekul yang dibentuk dengan proses polimerisasi.
Polimerisasi adalah proses penggabungan beberapa molekul sederhana ( monomer )
melalui proses kimia menjadi molekul besar ( makromolekul atau polimer ). Plastik
merupakan senyawa polimer yang unsur penyusun utamanya adalah Karbon dan Hidrogen.
Untuk membuat plastik, salah satu bahan baku yang sering digunakan adalah Naphta, yaitu
bahan yang dihasilkan dari penyulingan minyak bumi atau gas alam. Sebagai gambaran,
untuk membuat 1 kg plastik memerlukan 1,75 kg minyak bumi, untuk memenuhi kebutuhan
bahan bakunya maupun kebutuhan energi prosesnya.
Sampah plastik akan berdampak negatif terhadap lingkungan dan aktifitas sehari-hari
karena tidak dapat terurai dengan cepat dan dapat menurunkan kesuburan tanah. Sampah
plastik yang dibuang sembarangan juga dapat menyumbat saluran drainase, selokan dan
sungai sehingga bisa menyebabkan banjir, pemanasan global. Sampah plastik yang dibakar
bisa mengeluarkan zat-zat yang berbahaya bagi Kesehatan manusia ( Surono, 2013 ).
Salah satu metode pengolahan sampah plastik adalah memilah sampah,
menerapkan 3R ( Reuce, Reduce, dan Recycle ). Prinsip 3R merupakan salah satu langkah
yang dapat dilakukan unyuk pengolahan sampah yang efektif, dimana dalam hal ini adalah
mengurangi sampah, menggunakan ulang sampah, dan juga daur ulang sampah. Saya juga
ingin melakukan sebuah inovasi berupa peleburan sampah plastik, dengan menggunakan
alat peleburan sampah plastik dengan suhu maksimalkan 350°c.
Berdasarkan tinjauan pustaka yang dilakukan penulis inin mencapai hasil
peleburan dari dua sampel dengan perbandingan waktu, dan hasil peleburan dapat dicetak
menjadi paving block berbahan dasar limbah thermo plastik pada proses peleburan, oleh
karena penulis mengambil judul “ Pemanfaatan Kembali Sampah Thermo Plastik Melalui
Proses Peleburan “ proses peleburaan ini akan menghasilkan hasil leburan sampah plastik
yang akan di cetak menggunakan wadah cetakan paving block .

1.2 Tujuan
Adapun tujuan yang akan dicapai oleh penulis: hasil peleburan daei dua sampel dengan
perbandingan waktu, dan hasil peleburan dapat dicetak menjadi paving block berbahan dasar limbah
thermo plastik.
1.3 Ruang Lingkup

Penelitian ini ditinjau berdasarkan penerapan alat dalam mereduksi sampah


plastik yang akan dihasilkan di sekitar kampus Politeknik Industri Logam Morowali.
Pembuatan alat dilakukan di laboratorium Teknik Perawatan Mesin Politeknik Industri
Logam Morowali. Untuk membatasi masalah dalam proses peleburan ini, penulis membatasi
masalah tersebut diantaranya:
1. Peleburan ini hanya menggunakan sampah plastik jenis thermo plastik.
2. Peleburan ini hanya mampu meleburkan pada suhu maksimalkan 350°c

1.4 Tinjauan Pustaka

1.4.1 Plastik

Plastik adalah salah satu jenis makromolekul yang dibentuk dengan proses
polimerisasi. Polimerisasi adalah proses penggabungan molekul sederhana ( monomer )
melalui proses kimia menjadi molekul besar ( makromolekul atau polimer ). Plastik
merupakan senyawa polimer yang unsur penyusun utamanya adalah Karbon dan Hidrogen.
Untuk membuat plastik,salah satu bahan baku yang sering digunakan adalah Naphta, yaitu
bahan yang dihasilkan dari penyulingan minyak bumi atau gas alam. Sebagai gambaran,
untuk membuat 1 kg plastic memerlukan 1,75 kg minyak bumi, untuk memenuhi kebutuhan
bahan bakunya maupun kebutuhan energi prosesnya,maka plastik dibagi menjadi dua,
yaitu:
a) Thermoplastik Jenis plastik ini meleleh pada suhu tertentu, melekat mengikuti
perubahan suhu bersifat reversible ( dapat Kembali ke bentuk semula atau mengeras
bila di dinginkan ). Contoh: Polyethylene (PE) dan Polyethylene Terephthalate (PET)
merupakan jenis plastik yang digunakan sebagai bahan botol plastic untuk air minum
kemasan dan tidak memiliki warna atau transparan. Penggunanya juga hanya cocok
untuk sekali pakai, jadi sangat tidak dianjurkan untuk diisi air hangat apalagi air
panas secara berulang kali. Polypropylene (PP) simbol PP digunakan untuk plastik
yang terbuat dari Polypropylene. Misalnya tempat makanan/minuman, botol sirup,
kotak yogurt, sedotan plastik, selotip, dan tali berbahan plastik. Polivinictorida (PVC)
jenis plastik yangpaling sulit didaur ulang dibandingkan bahan lainnya. Bentuknya
fleksibel ataupun kaku dan biasa digunakan untuk pipa, plastik kemasan bungkusan
makanan, mainan anak, dan lantai vinyl, Polisterena (PS) plastic jenis ini banyak
digunakan sebagai tempat atau minuman dan tempat mmakan styrofoam, tempat
telur, sendok/garpu plastik, foam packaging hingga bahan bangunan.
b) Thermoset atau thermodursisabel jenis plastik ini tidak dapat mengikuti perubahan
suhu ( tidak reversible ) sehingga bila pengerasan telah terjadi maka bahan tidak
dapat dilunakkan kembali. Pemanasan dengan suhu tinggi tidak akan melunakkan
jenis plastic ini melainkan akan membentuk arang dan terurai. Karena sifat thermoset
yang demikian maka bahan ini yang digunakan sebagai tutup (Okatama,2016).
Gambar 1.1 Thermoplastik
(Sumber: https://id.images.search.yahoo.com/search/images thermoplastik )

bahan perekat hidrolis sejenisnya, air dan agregat dengan atau tanpa bahan tambahan lainnya
tanpa mengurangi mutu paving block itu. Paving block biasanya digunakan sebagai batu
pijakan di halaman,Pelabuhan,tempat parkir ataupun fasilitas pejalan kaki di area umum,
dengan berbentuk seperti yang terlihat di gambar 1.2. pada penelitian ini, digunakan beberapa
agregat bahan dalam pembuatan paving block diantaranya limbah plastik LDEP, oli bekas, dan
juga pasir. Paving block berbahan dasar plastik LDPE membutuhkan waktu 24 jam
pengeringan untuk menghasilkan paving block yang berstruktur baik (Sukma et al,2020).

Gambar 1.2 Paving block


( Sumber: https://www.sarastiana.com)
1.4.3 Band heater

Band heater Jenis heater tabung yang banyak digunakan di mesin plastik dan sejenisnya.
Band heater berbentuk seperti tabung dengan memiliki fungsi sebagai pemanas silinder
dengan dimensi tertentu. Ukuran bisa menyesuaikan dengan silinder yang akan dipanaskan.
Elemen pemanas listrik ( elemen pemanas listrik ) banyak dipakai hearts kehidupan sehari-
hari, baik di dalam rumah tangga ataupun peralatan dan mesin industri. Bentuk dan jenis
electrical elemen pemanas bermacam-macam disesuaikan dengan fungsi ,tempat
pemasangan dan media yang dipanaskan. Panas yang dihasilkan pemanas elemen listrik
berumber dari kawat bertegangan listrik tinggi ( resistance kawat ) biasanya bahan yang
digunakan adalah niklin yang dialiri arus listrik pada ujungnya dan dilapisi dipasangkan
isolator listrik yang mampu meneruskan panas dengan baik hingga aman jika digunakan

Gambar 1.3 Band


Heater
( Sumber : https://www.backermarathon.com)

1.4.4 Temperature controller

Temperature controller merupakan pengendali temperatur menerima data


temperature dari objek, membandingkan dengan referensi atau set point,mengeksekusi
perhitungan metode control, dan mengeluarkan sinyal perintah ke peralatan power controller
yang terhubung langsung ke peralatan aktuator berupa elemen pemanas. Pengendali
temperature umumnya dapat menampilkan informasi nilai referensi ( Tadeus & Setiono,2018).

1.4.5 Saklar MCB

MCB merupakan kependekan dari Miniature Circuit Breaker. Biasanya MCB


digunakan untuk membatasi arus sekaligus sebagai pengaman hubung singkat (konsleting)
dan juga berfungsi sebagai pengaman beban lebih. MCB akan secara otomatis dengan
segera memutuskan arus apabila arus yang melewatinya melebihi dari arus nominal yang
telah ditentuan pada MCB tersebut. Arus nominal yang terdapat pada MCB adalah
1A,2A,4A,6A,10A,16A,20A,25A,32A dan lain sebagainya (Saleh & Haryanti, 2017)

1.4.6 Solid statey relay

Pengertian dan fungsi solid statey relay (SSR) sebenarnya sama dengan relay
elektromagnetik atau magnetiv contactor (MC) yaitu sebagai saklar elektronik yang biasa
digunakan atau diaplikasikan di industri sebagai device pengendali. Namun relay elektro
mekanik memang memiliki banyak keterbatasan bila dibandingkan dengan SSR, salah
satunya seperti siklus hidup kontak yang terbatas, mengambil banyak ruang, dan besarnya
daya contactor relay. Karena keterbatasan ini, banyak produsen relay menawarkan
perangkat SSR dengan semikonduktor dengan modern yang menggunakan SCR,
TRIAC,atau transistor sebagai pengganti saklar kontak mekanik. Output device (SCR,
TRIAC, atau transistor) adalah optikal yang digabungkan oleh sumber cahaya LED yang
berada dalam relay. Relay akan dihidupkan dengan energi LED ini, baisanya dengan
tegangan power DC yang rendah. Isolasi optic antara input dan output inilah yang menjadi
kelebihan yang ditawarkan oleh SSR bila disbanding relay elektromagnetik 1
1.4.7 Penelitian yang relavan

Table 1.1 Penelitian yang relavan


NO Judul Metode Hasil
1. Berbagai Metode Thermal cracking Dari penelitian
Konversi Sampah adalah termasuk tentang pengolahan
Plastik Menjadi Bahan pyrolisis, yaitu dengan sampah plastik
Bakar (Surono,2013) cara memanaskan menjadi minyak di
bahan polimer tanpa atas dapat diketahui
oksigen. Proses ini bahwa minyak yang
biasanya dilakukan dihasilkan dari
pada temperature pengolahan sampah
antara 350°C sampai plastik tergantung dari
900°.Dari proses ini beberapa parameter
akan dihasilkan arang, antara lain jenis
minyak dari plastik yang diolah,
konsendasi gas seperti temperatur proses,
parafin, isoparafin, penggunaan katalis
olefin, naphthene dan dan jenis katalis yang
aromatik, serta gas digunakan
yang memang tidak
bisa terkonsedasi
2. Analisa Peleburan Alat pelebur plastik ini Bahan plastik seberat
Limbah Plastik Jenis dengan menggunakan 100 gram maka waktu
Polyethylene alat pemanasan yang diperoleh selama
Terphtalate (Pet) Heater Band dan bahan plastik dilebur
Menjadi Biji Plastik Heater Nozzle dengan sampai habis
Melalui Pengujian Alat suhu mencapai 100°C , membutuhkan waktu
Pelebur 300°C. Kapasitas 1515 detik, bahan
Plastik(Okatama,2016) produksi potongan plastik seberat 200
plastik ini mencapai 1 gram sampai bahan
kilogram, bahan habis membutuhkan
plastik Polyethylene waktu 2116 detik dan
Telephtlate (PET) bahan plastik seberat
melunak pada suhu 300 gram sampai
180°C dan mencair bahan habis
secara sempurna pada membutuhkan waktu
suhu 200°C. Alat ini 2697 detik. Pada
menguji dengan berat proses peleburan
yang berbeda berat bahan plastik
diantaranya 100 gram, yang dilebur
200 gram dan 300 mengalami
gram masing-masing pergerakan 35-80
membutuhkan waktu gram berdasarkan
615 detik, 723 detik analisa uji alat pelebur
dan 870 detik.
Berkurangnya bahan
plastik karena terjadi
penyusutan selama
dilebur yaitu
mencapai 35 gram-
80 gram.
3. Alat Peraga Terdapat tiga macam Berdasarkan data
Pembelajaran Laju proses perpindan yang diperoleh,
Hantaran Kalor energi kalor. Proses kemudian dianalisis
Konduksi ( Rokhimi & tersebut adalah dari masing-masing
Pujayanto,2017). perpindahan kalor dari percobaan untuk
suatu bagian benda mendapatkan konsep
padat atau material ke laju hantaran kalor (H)
bagian lainnya. Pada menyatakan
perpindahan kalor kecepatan aliran kalor
secara konduksi tidak setiap satuan waktu.
ada bahan dari logam
yang berpindah.
4. Pembuatan Tungku Proses pembuatan Dari proses
1.5 Metodologi

1.5.1 Flowchart Penelitian

Tahapan kegiatan penelitiandigambarkan pada diagram air sebagaimana ditampilkan


pada Gambar 1.7 berikut:

Mulai

Studi Kasus Studi Literatur

Perencanaan

Perakitan Rangkaian Pemanas

Pengujian Peleburan

Melebur

Data Hasil
Gambar 1.7 Flowchart

Selesai

1.5.2 Alat dan Bahan

Dalam proses penelitian ini terdapat beberapa alat dan bahan yang digunakan yaitu:

Table 1.2 Alat

ALAT
NO Nama Alat Jumlah Gambar
1. Gunting 1 buah

2. Sarung Tangan 1 buah

3. Kunci Ring Pas 1 buah

4. Obeng Pas 1 buah


Table 1.3 Bahan

NO Nama Bahan Jumlah Gambar


1. Band heater 1 buah,ukuran 160 x 100
mm

2. Staker Listrik 1 Buah

3. Tabung Besi Kalpanis , 1 Buah


Ukuran 160 mm x 410,50
mm

4. Temperatur Sensor 1 Buah


5. Saklar MCB 1 Buah

6. Selongsong Kabel 1.000 mm

7. Temperatur Controller 1 Buah

8. Solid state relay 1 Buah

1.5.3 Metode Penelitian

Data dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan metode observasi yaitu pengamatan
langsung terhadap objek yang akan diteliti terkait peleburan sampah plastik thermo plastik,
kemudian setelah di lakukan pengujian, datanya diambil secara langsung berdasarkan hasil
pengujian yang dilakukan. Pengambilan data dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu
sebagai berikut:
1. Menggunakan APD sesuai standard K3
2. Mempersiapkan peralatan dan bahan yang akan digunakan dalam pengambilan data.
3. Melakukan pengecekan terhadap temperatur sensor dan band heater untuk
mengetahui berfungsi atau tidaknya sensor tersebut.
4. Melakukan penentuan titik leleh dari plastik untuk mengetahui pada suhu mana plastik
tersebut dapat meleleh. Proses pengambilan data proses pengambilan data yang
dilakukan bertujuan mengetahui kinerja kerja alat pelebur limbah plastik. Parameter
yang diambil pada tahap pengujian yaitu:
a.) Berat bahan material pada tahap ini material ditimbang terlebih dahulu agar dapat
diketahui jumlah dan berat badan yang dimasukkan dalam pipa pelebur.
b.) Temperatur peleburan plastik pengambilan plastik pengambilan data suhu pada
saat melakukan proses peleburan, dimulai saat titik cair peleburan plastik pada
pipa pelebur yang ditandai dengan tetesan plastik yang meleleh dari pipa pelebur
c.) Waktu proses peleburan waktu proses peleburan yaitu waktu yang digunakan oleh
plastik mulai meleleh hingga proses peleburan selesai

DAFTAR PUSTAKA

Riki Santoso, zaenal abidin. (2021). PEMBUATAN TUNGKU PELEBURAN SAMPAH


PLASTIK BERBENTUK PAVING BLOCK Oleh: Riki santoso¹), Zenal abidin²). 08(01).

Web ChatGPT

Anda mungkin juga menyukai