Anda di halaman 1dari 22

KARYA ILMIAH REMAJA (KIR)

OKI 2016
PEMANFAATAN LIMBAH PLASTIK UNTUK PENYANGGA TANAMAN
(LANJARAN BAMBU)
LINGKUNGAN

Diusulkan Oleh :
Panji Arif Budiarto/X MIPA 5/2015
Fanny Sucitra Pursandi/X MIPA 5/2015
Imelda Evanelista/X MIPA 5/2015
SMA NEGERI 2 PEMALANG
PEMALANG
2016

Halaman i

HALAMAN PENGESAHAN
1

Judul Karya Ilmiah

: Pemanfaatan Limbah Plastik untuk


Pembuatan

Penyangga

Tanaman

(pengganti lanjaran bambu)


2

Sub-Tema

: Teknologi

Ketua Tim

: Panji Arif Budiarto

a. Jurusan

: X MIPA 5

b. Nama Sekolah

: SMA Negeri 2 Pemalang

c. Alamat Email

: panjiarif22@gmail.com

d. Alamat rumah dan No. HP

: Blog Permata Hoki No. 24, Taman


Asri, Taman, Pemalang, Jawa Tengah
087711570729

Guru Pendamping

4.1 a. Nama Lengkap dan Gelar

: Dewi Pranawati, S.Pd.

b. NIP

: 19760518 200901 2 002

c. Alamat rumah dan No. HP

: Jalan

Lumba-lumba

No.

125

Sugiwaras, Pemalang, Jawa Tengah


087830632350
4.2 a. Nama Lengkap dan Gelar

: Imam Handoyo, S.T, S.Pd.

b. NIP

: -

c. Alamat rumah dan No. HP

: Desa Blendung RT
Ulujami,

01 RW 03,

Pemalang,

Jawa

Tengah

081803916218
4.3 a. Nama Lengkap dan Gelar

: Imam Khazali, S.Pd.

b. NIP

: 19680807 200801 1 019

c. Alamat rumah dan No. HP

: Desa Sidokare Selatan RT 12 RW 03


No. 12B, Ampelgading, Pemalang,
Jawa

Tengah

081391887840,

087711574105

Halaman ii

Pemalang, 27 April 2016


Guru Pendamping

Ketua Tim

Dewi Panawati

Panji Arif Budiarto

NIP. 19760518 200901 2 002


Mengetahui,
Kepala Sekolah

Akoid M.Pd,
NIP. 1960053 198603 1 011

Halaman iii

LEMBAR PERNYATAAN ORISINILITAS KARYA


KARYA ILMIAH REMAJA (KIR) OKI 2016
Judul karya ilmiah

: Pemanfaatan limbah plastik untuk pembuatan


penyangga tanaman (pengganti lanjaran bambu)

Nama Ketua

: Panji Arif Budiarto

Nama Anggota

: 1) Fanny Sucitra Pursandi


: 2) Imelda Evangelista

Kami bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa karya ilmiah dengan judul
di atas bersifat orisinal dan belum pernah dipublikasikan dan/atau dilombakan di
luar KIR OKI 2016 yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Kimia
Universitas Islam Indonesia.
Bilamana terbukti terdapat pelanggaran didalamnya, maka kami siap untuk
didiskualifikasi dari kompetisi ini sebagai bentuk pertanggung jawaban kami.
Demikian pernyaaan ini dibuat dengan sesungguhya dan dengan sebenar benarnya.
Pemalang, 30 April 2016
Menyetujui,
Guru Pembimbing

Ketua Tim

Dewi Pranawati S.Pd.

Panji Arif Budiarto

NIP. 19760518 200901 2 002

Halaman iv

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat
dan hidayahnya tim dapat menyelesaikan laporan persentasi tentang Pemanfaatan
limbah plastik untuk pembuatan penyangga tanaman (pengganti lanjaran bambu)
Tim penyusun melakukan studi dan penelitian tentang limbah plastik
sebagai pengganti bambu dalam pembuatan lanjaran dikarenakan banyaknya
limbah plastik yang mencemari lingkungan belum dimanfaatkan dengan
maksimal. Dalam karya tulis ilmiah ini metode penulisan yang tim penyusun
gunakan adalah praktik
Dalam penelitian dan penulisan karya ilmiah ini, tim penyusun
mengucapkan terimakasih kepada :
1.

Bpk. Drs. Akoid, M.Pd. selaku Kepala SMA Negeri 2 Pemalang

2.

Ibu Dewi Pranawati S.Pd., Bpk. Imam Khazali, S.Pd., Bpk. Imam
Handoyo, ST. S.Pd. selaku guru pembimbing

3.

Rekan rekan tim penyusun yang tidak bisa disebut satu per satu

4.

Rekan-rekan satu Tim

yang telah membantu dalam penyusunan

laporan ini

Laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran
yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi sempurnanya makalah ini.
Semoga laporan ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk
pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Tim Penyusun

Halaman v

DAFTAR ISI
Halaman Judul

Halaman Pengesahan..

ii

Halaman Pernyataan..

iv

Kata Pengantar

Daftar Isi.

vi

Abstrak

viii

BAB I PENDAHULUAN.

1.1 Latar belakang..

1.2 Rumusan masalah.

1.3 Tujuan

1.4 Manfaat.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Limbah Plastik.

2.2 Cara mengatasi limbah Plastik.

2.3 Lanjaran atau Penyangga Tanaman..

BAB III METODOLOGI

3.1. Waktu Pelaksanaan

3.2 Tempat Pelaksanaan.

3.3 Alat dan Bahan.

3.4 Cara Pembuatan...

3.5 Rincian Biaya...

3.6 Metode Memperoleh Data...

3.7 Analisis Yang Dilakukan.

Halaman vi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V PENUTUP.

11

5.1 Kesimpulan.

11

5.2 Saran...

11

DAFTAR PUSTAKA.

12

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

13

LAMPIRAN

14

Halaman vii

PEMANFAATAN LIMBAH PLASTIK UNTUK PEMBUATAN PENYANGGA


TANAMAN (PENGGANTI LANJARAN BAMBU)
Panji Arif Budiarto, Fanny Sucitra Pursandi, Imelda Evangelista
SMA Negeri 2 Pemalang
Panjiarif22@gmail.com
Abstrak
Hampir setiap orang pasti tidak akan terlepas dari yang namanya bahan plastik
dalam aktivitasnya sehari-hari. Ya, memang plastik telah menjadi komponen penting
dalam kehidupan modern saat ini dan peranannya telah menggantikan kayu dan logam
mengingat kelebihan yang dimilikinya antara lain ringan dan kuat, tahan terhadap korosi,
transparan dan mudah diwarnai, serta sifat insulasinya yang cukup baik. Sementara itu di
sisi lain, penggunaan plastik terus meningkat, jika hal ini tidak segera diatasi, maka
semakin banyak pencemaran yang disebabkan oleh limbah plastik. Limbah plastik
tersebar di berbagai daerah dalam jumlah banyak dan belum dapat di manfaatkan dengan
baik oleh masyarakat. Oleh karena itu, penulis melakukan studi dan penelitian tentang
limbah plastik sebagai pengganti bambu dalam pembuatan lanjaran. Dalam karya tulis
ilmiah ini metode penulisan yang penulis gunakan adalah praktik. Berdasarkan hasil yang
di peroleh dari literature, penulis dapat menyimpulkan bahwa limbah plastik dapat
digunakan sebagai pengganti bambu untuk pembuatan lanjaran, caranya, cari limbah
plastik yang sudah tidak terpakai, pilih bentuk limbah plastik sesuai dengan ukuran tebal
tipisnya serta warnanya. Cuci limbah plastik yang sudah terkumpul dengan menggunakan
air sampai bersih tanpa ada zat lain, kemudian tiriskan limbah plastik tersebut dengan
cara dijemur, setalah kering kumpulkan limbah plastik tersebut, kemudian masukkan
limbah plastik kedalam katel yang sebelumnya sudah dipanaskan, setelah limbah plastik
mencair campurkan dengan polimer tujuannya agar plastik menjadi lebih kuat, sambil
terus diaduk menggunakan pengaduk kayu sampai tercampur rata, lalu siapakan cetakan
yang terbuat dari batang besi berbentukseperti paralon yang sudah dibelah menjadi dua
bagian, lumuri bagian dalam cetakan menggunakan oli bekas, satukan kembali cetakan
tersebut menggunakan kawat dan sumbat bagian bawah cetakan dengan menggunakan
kayu atau besi pada bagian yang bentuk runcing, kemudian masukkan cairan limbah
plastik yang sudah mendidih kedalam cetakan hingga benar- benar penuh, tunggu kurang
lebih 15 menit cairan plastik tersebut menjadi dingin dan mengeras, setelah mengeras
buka cetakan tersebut dan lanjaran plastik jadi dengan bentuk batangan yang siap
digunakan sebagai penyangga tanaman ( kacang panjang, tomat, kecipir, pare, dll) yang
bisa membantu para petani. Lanjaran yang terbuat dari limbah plastik pun tidak kalah
dengan lanjaran yang terbuat dari bambu, bahkan lebih kuat dan tahan lama serta ramah
lingkungan karena dapat mengurangi limbah plastik, disamping itu dapat mengurangi
penggunaan tanaman bambu yang semakin langka akibat pemakaian bambu yang
berlebihan serta lahan yang semakin kritis.
Kata kunci : limbah plastik, lanjaran, bambu

Halaman viii

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap manusia tidak terlepas dari plastik dalam kegiatan sehari-sehari,
plastik merupakan komponen yang sering dijadikan pengganti kayu dan logam.
Plastik adalah material yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari.
Hampir semua produk menggunakan plastik baik sebagai kemasan atau bahan
dasar. Material plastik banyak digunakan karena memiliki kelebihan dalam
sifatnya yang ringan, transparan, tahan air, serta harganya relatif murah dan
terjangkau oleh semua kalangan masyarakat. Akibatnya, jumlah produksi
plastik yang akan menjadi sampah pun terus bertambah.
Kurangnya kesadaran masyarakat akan limbah dan tingkat konsumsi
masyarakat serta aktivitas lainnya yang bertambah mengakibatkan sampah terus
menumpuk di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Akibat begitu banyaknya
sampah di lingkungan, kita jadi bertanya-tanya. Bagaimanakah cara untuk
mengurangi sampah? Oleh karena itu, karena kami tinggal di daerah agraris yang
hamper seluruh mata pencahariaanya adalah petani dan banyak terdapat sawah
yang para petaninya menggunakan lanjaran dari bambu sebagai penyangga
tanaman. Hal itulah yang dapat memacu ide kami dalam untuk membuat lanjaran
dari plastik. Berdasarkan hal itu kami melakukan praktik dan uji coba serta
menggunakan prinsip recycle untuk membuat

lanjaran dari limbah plastik

tersebut. Kami menggunakan jenis plastik PE (polietilena) yaitu plastik yang tipis
dan tahan air, contohnya plastik kresek, plastik pembungkus es, pembungkus gula
pasir dan lain - lain.

1.2 Rumusan Masalah


a. Apa yang dimaksud dengan limbah plastik, dampak dan manfaatnya ?
b. Bagaimana cara mengolah limbah plastik menjadi lanjaran (penyangga
tanaman) ?

Halaman 1

1.3 Tujuan Penulisan


Tujuan dari penulisan ini adalah sebagai berikut :
a. Mengurangi penumpukan limbah plastik.
b. Memproses limbah plastik menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi
masyarakat.
c. Memberikan solusi kepada petani untuk mengurangi penggunaan
bambu sebagai bahan lanjaran yang mahal dan tidak tahan lama
diganti dengan olahan limbah plastik yang murah dan tahan lama.
d. Mengetahui cara pengolahan limbah plastik.
1.4 Manfaat Penulisan
a. Untuk mengurangi pencemaran lingkungan.
b. Sebagai alternatif pengganti bambu atau kayu sebagai penyangga
tanaman.
c. Untuk membantu para petani mengurangi biaya produksi
pembuatan lanjaran dari bambu.
d. Untuk mengurangi penggunaan bambu agar tidak punah.

Halaman 2

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Limbah Plastik
Limbah adalah sisa pembuangan hasil aktivitas manusia atau makhluk
hidup maupun aktivitas alam yang dapat mengganggu keseimbangan alam jika
jumlahnya melebihi ambang batas. Aktivitas manusia tersebut antara lain kegiatan
pabrik, kegiatan rumah tangga, dan pembakaran. Sedangkan aktivitas alam berupa
bencana alam, misalnya gunung meletus, banjir, dan tanah longsor. Limbah
tersebut memiliki komponen yang beragam dari yang organik sampai yang
nonorganik, dari yang dapat didaur ulang sampai yang tidak dapat didaur ulang.
Salah satu komponen limbah yang dapat didaur ulang dan sering kita jumpai
adalah plastik.
Secara garis besar plastik dapat digolongkan menjadi dua kelompok besar,
yakni

plastik

yang

bersifat thermoplastik dan

bersifat

thermoset. Thermoplsatik dapat dibentuk kembali dengan mudah dan diproses


menjadi bentuk lain, sedangkan jenis thermoset bila telah dipakai tidak dapat
digunakan kembali. Plastik yang umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari
adalah dalam bentuk thermoplastik. Seiring dengan perkembangan teknologi,
kebutuhan akan plastik terus meningkat. Sebagai konsekuensinya, peningkatan
sampah plastik pun tidak terelakkan.
Hampir seluruh jenis sampah plastik (80%) dapat diproses kembali
menjadi barang semula. Ada juga beberapa jenis sampah plastik yang harus
dicampur terlebih dahulu dengan bahan baku baru untuk meningkatkan
kualitasnya. Tiga jenis sampah plastik yang populer dan laku di pasaran, yaitu:
a. Polietilena (PE)
Polietilena adalah bahan plastik yang tahan air, asam, alkali, dan hampir
semua jenis cairan. Contohnya: plastik pembungkus produk makanan, jus
dan minuman, tirai plastik (biasa digunakan sebagai tirai pada shower),
botol antipecah, pipa, ember, gelas, dan penyekat kawat atau kabel.

Halaman 3

b.

High Density Polyethylene (HDPE)


Plastik jenis ini juga resisten terhadap berbagai zat cair. Contohnya:
melamin (piring dan gelas melamin), kemasan deterjen, kemasan susu dari
karton, tangki bahan bakar kendaraan, kantong plastik, temapt makan
plastik, dan pipa air.

c. Polipropilena (PP)
Polipropilena adalah produk-produk yang terbuat dari fiber glass.
2.2. Cara mengatasi
Prinsip-prinsip yang bisa diterapkan dalam pengolahan sampah plastik
menurut Gugun Gunawan (2007) dikenal dengan nama 4R, yaitu:
2.1. Reduce (Mengurangi)
Mengurangi maksudnya sebisa mungkin meminimalisasi barang atau
material yang kita pergunakan. Semakin banyak kita menggunakan
material, semakin banyak sampah yang dihasilkan. Misalnya, kita selalu
menggunakan kantong plastik saat berbelanja. Jika dalam satu minggu kita
berbelanja sebanyak tiga kali, maka dalam sebulan kita akan menghasilkan
sampah berupa kantong plastik sebanyak 12 buah. Tumpukan sampah
kantong plastik akan terus bertambah jika kita tidak segera mengurangi
penggunaannya, atau bahkan menggantinya dengan kantong belanjaan
yang ramah lingkungan, seperti kantong anyaman dari daun pandan.
2.2. Reuse (Menggunakan kembali)
Sebisa mungkin kita memilih barang-barang yang bisa dipakai kembali.
Hindari pemakaian barang-barang yang disposable (sekali pakai, buang).
Hal ini dapat memperpanjang waktu pemakaian barang sebellum barang
tersebut menjadi sampah. Misalnya: menggunakan botol plastik (produk
minyak goreng atau sabun) yang bisa diisi ulang. Dengan demikian,
setidaknya kita tidak akan menghasilkan sampah botol plastik selama
beberapa lama.

Halaman 4

2.3. Recycle (Mendaur ulang)


Sebisa mungkin barang-barang yang sudah tidak berguna didaur ulang
lagi. Tidak semua barang bisa didaur ulang, tetapi saat ini sudah banyak
industri informal dan industri rumah tangga yang memanfaatkan sampah
menjadi barang lain. Di antara industri-industri ini ada yang mengubah
sampah plastik menjadi berbagai suvenir, sampah kertas menjadi lukisan
dan mainan miniatur, atau sampah alumunium foil menjadi tas dan
dompet.
2.4. Replace (Mengganti)
Mengganti maksudnya teliti barang yang kita pakai sehari-hari. Gantilah
barang-barang yang hanya bisa dipakai sekali dengan barang yang lebih
tahan lama. Juga telitilah agar kita hanya memakai barang-barang yang
lebih ramah lingkungan. Misalnya, ganti kantong plastik kita dengan
keranjang saat berbelanja, dan jangan pergunakan styrofoamkarena kedua
bahan ini tidak bisa didegradasi secara alami. Kita bisa menggunakan tas
anyaman dari daun pandan atau bambu sebagai pengganti kantong plastik
dan menggunakan daun pisang untuk membungkus makanan kita.
2.3. Lanjaran atau Penyangga Tanaman
Lanjaran adalah sebuah kontruksi sederhana yang berfungsi sebagai
penyangga atau penopang tanaman supaya tidak roboh atau ambruk, dan sebagai
tempat merambat tanaman. Lanjaran biasanya terbuat dari kayu, bambu atau tali,
atau kombinasi dari ketiganya. Tanaman yang memerlukan lanjaran adalah jenis
tanaman merambat, misalnya tanaman timun, kacang panjang, pare, gambas, labu,
anggur, melon, buncis, merica dan lain sebagainya.
Meskipun fungsi dari lanjaran untuk semua tanaman adalah sama, yaitu
sebagai penopang supaya berdiri kokoh. Namun setiap tanaman memiliki karakter
yang berbeda, sehingga memerlukan type atau jenis lanjaran yang berbeda pula.
Mengapa demikian? sebab bentuk atau tipe lanjaran juga mempengaruhi
produktifitas tanaman tersebut. Jika pembuatan lanjaran tidak tepat atau tidak
sesuai dengan karakteristik tanaman otomatis produktifitas tidak maksimal.

Halaman 5

BAB III
METODOLOGI
3.1 Waktu Pelaksanaan
Pelaksanaan penelitian tentang pemanfaatan limbah plastik ini berlangsung
selama 1 bulan dari 28 Maret 2016 28 April 2016.
3.2 Tempat Pelaksanaan
Pelaksanaan penelitiab tentang pemanfaatan limbah plastik ini berlangsung
di Laboratorium IPA SMA Negeri 2 Pemalang.
3.3 Alat dan Bahan
a. Alat :
Wajan
Kompor
Cutter
Pipa besi
Gunting
Sarung tangan
Corong besi
Isolator
Masker
Kawat (untuk mengikat)
Pengaduk atau kayu maupun besi
b. Bahan :
Plastik bekas
Oli bekas
Kawat bekas (untuk kerangka)
Fiberglass (pengeras plastik)
Air bersih
3.4 Cara Pembuatan
a. Pakailah sarung tangan
b. Ambil limbah plastik yang sudah tidak terpakai atau tidak digunakan lagi

Halaman 6

c. Cuci plastik tersebut dengan air bersih hingga tidak ada sisa-sisa
kandungan maupun kotoran yang ada di dalam plastik tanpa ada zat lain
d. kemudian tiriskan limbah plastik tersebut dengan cara dijemur
e. Setelah kering, kemudian potong plastik tersebut hingga menjadi kecil kira
kira 3 5 cm
f. Siapkan kompor beserta alat penggorengan yang sudah tidak digunakan
g. Masukan oli bekas secukupnya kedalam wajan yang sudah dipanaskan
h. Setelah panas masukan plastik sedikit demi sedikit
i. Aduk sampai berbentuk bubur sesuai dengan banyaknya bahan yang
dibutuhan
j. Campurkan fiberglass (resin dan hardener) kedalam bubur plastik
k. Setelah bubur plastik benar benar halus dan cair siapkan alat pencetak
bubur plastik sesuai dengan ukuran, kemudian masukan bubur tersebut
kedalam cetakan
l. Setelah itu masukan cetakan kedalam ember yang berisi air sehingga
menjadi dingin kurang lebih 2jam
m. Setelah mengeras buka cetakan dan ambil cetakannya, kemudian jadilah
tongkat penyangga

3.5 Rincian Biaya


Nama

Yang diperlukan

Anggaran

Limbah plastik

1 kg

Rp. 1.000,00

Pipa besi bekas

2 m dan diameter 1,5 inch

Rp. 10.000,00

Oli bekas

1 liter

Rp. 1.000,00

Kawat bekas

50 cm

Rp. 3.000,00

Resin dan hardener

340 gram
TOTAL

Rp. 32.000,00
Rp. 47.800,00

3.6 Metode Memperoleh Data


Dalam memperoleh data untuk penulisan karya tulis ilmiah ini
menggunakan metode praktik.

Halaman 7

3.7 Analisis Yang Dilakukan


Dari hasil proses pembuatan limbah plastik akan menghasilkan produk
lebih murah dan tahan lama sebab harga bahan bakunya mudah dicari dan plastik
susah terurai dalam tanah. Dari anggaran Rp. 14.000,00 akan menghasilkan 5
tongkat dengan ukuran 1,5 in dan panjang 2 meter atau 7 tongkat ukuran 1 in,
sedangkan alat cetakan yang dari besi bisa digunakan secara berulang ulang.
Rata rata anggaran tongkat dengan ukuran 2 meter kurang lebih Rp. 3.200,00.
Tongkat plastik ini bisa digunakan dalam waktu 4 tahun dibandingkan dengan
lanjaran bambu yang hanya bisa digunakan 1 tahun. Lanjaran plastik akan
menjadi kuat apabila didalamnya diberi kerangka kawat bekas.
Bahan

Anggaran

Bambu ukuran 8 m

Rp. 25.000,00

Transportasi

Rp. 5.000,00

Produksi pembuatan

Rp. 15.000,00

Total

Rp. 45.000,00

Dari hasil proses pembuatan lanjaran bambu dari anggaran Rp. 45.000,00
dapat menghasilkan 16 buah tongkat dengan panjang 2 meter. Sehingga rata
rata anggaran 1 buah tongkat lanjaran dengan panjang 2 meter kurang lebih Rp.
3.900,00. Tongkat lanjaran dari bambu hanya bisa digunakan dalam jangka waktu
1 tahun.

Halaman 8

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tongkat panjang 2 meter diameter 1,5 in bisa menahan berat mencapai 5
kg dan juga untuk penyangga tanaman timun; kecipir; melon; tomat; kecipir;
koro; pare. Sedangkan tongkat dengan panjang 2 meter diameter 1 in bisa
menahan berat mencapai 3 kg dan juga untuk penyangga tanaman kacang
panjangi.
Biaya Rp. 8.000,00 dapat menghasilkan tongkat 1,5 in kurang lebih
menghasilkan 5 tongkat sedangkan dengan ukuran 1 in bisa menghasilkan 7
tongkat
Perbandingan

Lanjaran Plastik

Lanjaran Bambu

Daya tahan

4 tahun

1 tahun

Biaya total produksi

Rp. 47.800,00

Rp. 45.000,00

Jumlah tongkat yang

6 buah tongkat

16 buah tongkat

Rp. 8,000,00

Rp. 3.900,00

dihasilkan
biaya 1 buah tongkat

Dari data diatas dapat kita bandingkan lanjaran dari plastik dengan
lanjaran bambu, bahwa lanjaran plastik lebih murah dan lebih tahan lama
dibandingkan dengan lanjaran bambu, karena jika 1 buah tongkat lanjaran plastik
dalam jangka waktu 4 tahun dengan harga Rp. 8000,00, maka 1 buah lanjaran
plastik tersebut dalam jangka waktu 1 tahun hanya memerlukan anggaran Rp.
2000,00.

Halaman 9

Pengumpulan
limbah plastik

Tongkat
penyangga
tanaman

Penyortiran

Pendingingan

Pembentukan
bubur plastik

Pencetakan

Diagaram alur proses pembuatan lanajaran dari limbah plastik bekas.

Halaman 10

BAB V
PENTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan yang tertulis pada makalah ini kami dapat
menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :
a. Limbah plastik dapat digunakan sebagai pengganti bambu untuk
pembuatan lanjaran.
b. Limbah plastik adalah buangan yang berupa plastik yang dihasilkan
dari suatu proses produksi baik industry maupun domestik (rumah
tangga, yang dikenal sebagai sampah) yang suatu saat tidak dikehendaki
lingukungan karena tidak memiliki sifat ekonomis.
c. Pemanfaatan limbah plastik merupakan upaya menekan pembuagan
plastik seminimal mungkin yang dapat didaur ulang (recycle)
pengolahan, seperti yang kami lakukan yaitu mengolah limbah plastik
menjadi sebuah lanjaran (penyangga tanaman).
5.2 Saran
Cara pengendalian sampah yang paling sederhana adalah dengan
menumbuhkan kesadaran dari dalam diri untuk tidak merusak lingkungan dengan
sampah juga dibutuhkan kepedulian untuk tidak membuang sampah sembarangan
karena dapat menimbulkan kerugian pada kita.

Halaman 11

DAFTAR PUSTAKA
http://umibadriyah.blogspot.co.id/2012/12/usaha-daur-ulang-sampahplastik-yang.html 25 April 2016
http://miftha.pun.bz/makalah-pengolahan-libah-plastik.xhtml / 27 April
2016
http://mitalom.com/lanjaran-mempengaruhi-produktifitas-tanaman

27

April 2016
http://resepkimiaindustri.blogspot.co.id/2016/02/aseton-aceton-fungsimanfaat-dan-bahaya.htm / 27 April 2016
Sentot Budi Rahardjo Ispriyanto, 2014, Buku Siswa Kimia Berbasis
Eksperimen 3, PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri
Sentot Budi Rahardjo Ispriyanto, 2014, Buku Kimia Berbasis
Eksperimen 2, PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri
Tim Gamma Science, Kamus Pintar Kimia, Epsilon Grup Anggota IKAPI
Drs. Michael Purba, M.si, Kimia Untuk SMA Kelas XII, Erlangga
Dr. Suroso AY, Dr. Anna Permanasari, Dr. Kariawarman, 2003
Ensiklopedi Sains dan Kehidupan Cetakan ke 2, Jakarta, Tarity Samudra
Berlian
Raymond Chang, Kimia Dasar Konsep Konsep Inti edisi ketiga jilid 2,
Erlangga

Halaman 12

DAFTAR RIWAYAT HIDUP


Nama

Panji Arif Budiarto

Tempat / tanggal lahir

Pemalang / 13 Juni 2000

Karya ilmiah yang pernah dibuat

Penghargaan yang pernah diraih

Nama

Fanny Sucitra Pursandi

Tempat / tanggal lahir

Pemalang / 19 Juni 2000

Karya ilmiah yang pernah dibuat

Penghargaan yang pernah diraih

Nama

Imelda Evangelista

Tempat / tanggal lahir

Sumenep / 3 Desember 1999

Karya ilmiah yang pernah dibuat

Penghargaan yang pernah diraih

Halaman 13

LAMPIRAN

Halaman 14

Anda mungkin juga menyukai