Anda di halaman 1dari 8

BAB 7

BELAJAR MELALUI MEDIA AUDIO

A. Hakikat Media Audio

Indra yang paling pertama berfungsi dalam kehidupan manusia adalah pendengaran. Indra
pendengar bukan hanya berfungsi setelah manusia itu dilahirkan ke dunia, melainkan sejak
manusia berada dalam kandungan ibunya. Secara medis, indra pendengaran mulai bisa
berfungsi sejak janin berusia delapan minggu dan terus berkembang hingga minggu keduapuluh
empat dalam kandungan. Memasuki minggu kedua puluh lima hingga kedua puluh enam,
bagian telinga luar,dalam dan tengah janin sudah mulai terbentuk dengan sempurna
(Andriana,2012).

Alice Miller, seorang psikolog yang banyak mengkaji tentang masalah perkembangan anak,
menulis tentang hubungan belajar dengan pendengaran, seperti "Learning is a result of listening
which in turn leads to even better listening and attentiveness to de other person" (Belajar adalah
hasil dari mendengarkan, mengantarkan pada pendengaran yang lebih baik dan menimbulkan
perhatian terhadap orang lain). Artinya indra pendengaran menopang terbangun nya perhatian
dan konsentrasi pada informasi yang diberikan dari orang lain sebagai sumber ilmu
pengetahuan (Miller, 1994). Itulah sebabnya, anak kecil yang belum dapat membaca dan
menulis akan belajar sesuatu dengan baik melalui proses pendengaran.

Hasil penelitian Motallebi dan Pourgharib (2013) menunjukkan bahwa penggunaan media
audio sangat efektif dalam meningkatkan pengucapan (pronunciation) bahasa inggris peserta
didik dan mendengarkan cerita dapat meningkatkan motivasi belajar pronunciation bahasa
inggris. Temukan ini menunjukkan bahwa belajar menggunakan media audio tidak hanya
meningkatkan proses penyajian materi ajar melainkan juga hasil yang diperoleh terbukti menjadi
lebih baik.

Smaldino,lowther,russell dan mims,2008, membedakan 2 istilah yaitu hearing (mendengar)


dan listening (mendengarkan/menyimak). Hearing adalah proses dimna gelombang suara
memasuki bagian luar telinga di kirim ke gendang telinga, dan diubah kedalam getaran mekanik
pada telinga bagian dalam yang mengalir ke bagian otak. Adapun proses listening dimulai
dengan kesadaran dan perhatian seseorang terhadap bunyi atau pola ujaran (menerima),
diteruskan melalui identifikasi dan pengenalan tanda-tanda pendengaran khusus (decoding),
dan di akhiri dengan pemahaman (comprehension). Kegiatan mendengar dan mendengarkan
selalu ada dalam proses pembelajaran dimana pesan di kode (encode) oleh pengirim dan di
sandi (decode) oleh penerima pesan.

Audio pembelajaran dapat didefinisikan sebagai suara atau bunyi ujaran yang berisi pesan-
pesan pembelajaran yang disampaikan secara langsung atau melalui format bunyi dengan
memanfaatkan indra pendengaran dalam memberi dan menerima kode informasi. Suara yang
dimaksud dalam definisi ini mencakup suara alam, binatang, dan suara manusia yang telah
didesain untuk kebutuhan pembelajaran. Istilah digital audio merajuk pada rekayasa bunyi dan
suara yang menghasilkan, memproses dan menyampaikan data dalam bentuk elektronik.

Selain istilah audio pembelajaran dikenal pula beberapa istilah lain yang sering digunakan
baik berhubungan dengan pembelajaran, pelatihan, dan perbaikan kinerja maupun yang
berkenaan dengan penyebaran informasi. Variasi istilah yang dimaksud adalah media audio,
buku audio, konferensi audio dan frekuensi audio. Media audio merajuk pada rekam kaset
analog, CD digital dan file komputer yang berisi sejumlah rekaman suara dan bunyi dengan
beragam format. Buku audio adalah suatu materi bacaan yang direkam melalui alat perekam
suara. Istilah konferensi audio yang biasanya di maknai sebagai pertemuan yang
memanfaatkan telekomunikasi audio untuk menyampaikan pandangan dan pendapat respon-
respon terhadap pandangan-pandangan itu. Terakhir frekuensi audio adalah suatu aliran
gelombang suara pada kisaran 20 sampai 20000 hertz (lingkaran suara perdetik).

B. Belajar Melalui Indra Pendengaran

Goddu (2013) membedakan dua pendengaran yaitu pendengaran fasif dan aktif.
Pendengaran fasif artinya ketiadaan konsentrasi dan fokus sedangkan pendengaran aktif
adalah kesadaran untuk menghadirkan konsentrasi dan fokus. Pendengaran aktif berarti
mendengarkan dengan penuh perhatian dan aktif serta berusaha memahami makna
pembicaraan dengan motivasi yang kuat. Pendengaran pasif berarti menunjukkan kesukaan
mendengarkan pembicaraan tetapi memiliki motivasi yang lemah untuk memahami maknanya.

Perhatian kepada sumber audio merupakan pekerjaan yang sulit karena memerlukan
kehadiran konsentrasi penuh terhadap apa yang di dengar. Secara psikis, perhatian memerlukan
tindakan hari dan sirkulasi darah lebih cepat, secara temperatur badan yang sdkit meningkat
(Robertson, 2005). Sebagai seorang pendidik dalam mendengarkan materi pembelajaran di
beberapa perguruan tinggi menunjukkan rata-rata 10-15 menit saja, oleh karena itu
capolat,kuzu,yildirimas capplat (2015) menyarakan untuk mengaktifkan konegtif strategi dalam
meningkatkan pendengaran aktif, yaitu dengan cara mencatat apa yang di dengar
menghubungkan dan menganalogi, mengajukan pertanyaan mengelola informasi
mendengarkan ide utama mendengarkan tujuan dan menyimpulkan.

Untuk menjaga sikap positif dalam mengaktifkan indra pendengaran, Adrel (1997) dan
chase (2010), menyarakan untuk memperhatikan dan menanyakan dalam hati, yakni topik
pembicaraan, argumen yang penting dan utama yang di sampaikan, kebenaran atau kerugian
dalam pembicaraan, dan sandaran atau referensi yang digunakan. Tentu saja sangat sulit
menyatukan keempat hal penting ini tetapi jika dipegang dan digunakan, maka sikap posesif
akan selalu ada dalam hati pendengar.
Jika terdapat suatu yang tidak berkenan dengan apa yang di dengar, pendengar harus tetap
kooperatif untuk mencoba menganalisis kata prakata, prsa, klausa, serta cermat agar dapat
memberikan penilaian secara adil terhadap apa yang didengar. Itulah sebabnya, berpartisipasi
aktif dalam mengaktifkan indra pendengaran dengan menelaah makna luar (surface structure)
dan dalamnya (deep structure) menjadi hal penting dalam menangkap informasi yang
disampaikan.

C. Ragam Media Audio

Terdapat beberapa macam media audio. Weebly (2019) membagi media audio kedalam
tiga bagian yaitu rekam magnetik, rekam digital dan audio digital. Rekam magnetik adalah
proses rekaman suara yang mengubah sinyal audio atau analog menjadi serangkaian bunyi
yang sesuai tingkat tegangan. Contoh CD.

Dalam pembelajaran jarak jauh . Thomas 2001 juga membagi menjadi e bagian yaitu
radio,kaset audio dan audio-vision. Pembelajaran melalui radio dapat memberikan berita-berita
dan informasi yang baru (up to date). Kaset audio seperti dijelaskan sebelumnya walupun tidak
dapat memberikan berita-berita dan informasi terbaru, tetapi dapat memenuhi empat peranan
lain dari audio. Seperti memberikan motivasi dan mobilitasi dalam belajar, dukungan totorial,
bahan-bahan yang menjadi sumber pembelajaran, dan dapat belajar langsung dari kaset. Audio
vision merupakan kombinasi antara tiga media audio, radio, kaset audio dan bahan-bahan visual.
Bahan visual dapat dicetak, namun boleh juga di rancang dalam bentuk slide, model, dan objek
nyata. Penggunaan audio-vision dalam pembelajaran dapat meningkatkan efektivitas audio,
mempelitasi pembelajaran aktif, dan mudah mengakses informasi melalui Audio sekaligus juga
dapat dilihat melalui bahan-bahan visual.

Ragam media audio yang menjadi fokus kajian dalam buku in ada 2 kategori yaitu:

1. Media audio analog

Istilah analog hanya untuk membedakan dengan istilah digital ilmuan lain memberikan
istilah media audio tradisional (traditional audio media). Audio analog merujuk pada proses
fisik untuk memproduksi atau mereproduksi suara. Pada prinsipnya, rekaman analog itu adalah
mengubah energi bunyi di udara ke dalam energi magnetik yang di simpan dalam tape
menggunakan migrofon, perekam suara, dan mixer.

Migrofon adalah suatu alat untuk komponen elektronik yang dapat mengubah atau
mengkonversi energi listrik (gelombang suara) ke energi listrik (sinyal audio). Migrofon
(microphone) merupakan rumpun transduser yang berfungsi sebagai komponen atau alat
pengubah satu bentuk energi ke bentuk satu energi lainnya ( brandstain dan hard, 2003).

Selain migrofon, mixer merupakan komponen penting dalam perekaman audio. Campuran
audio (audio mixer) adalah sebuah peralatan elektronik yang berfungsi memadukan pengaturan
jalur (routing) dan mengubah level, serta Harmonisasi dinamis dari sinyal audio (Gumilar
Sulistio,2015.

Begitupula dengan alat perekam (recorder) yang mengunakan bahasa baku kaset. Istilah
rekoder disebut pula dengan open reel rekoder yang merupakan alat produksi media audio yang
berguna untuk melakukan perekaman analog di samping sebagai alat untuk melakukan editing.

Selain itu, rekord player merupakan elemen penting dalam perekaman audio analog. Rekord
player adalah peralatan untuk memproduksi suara yang tersimpan pada alat penyimpanan, yang
terdiri atas turdtable biasanya digerakkan aluran listrik yang berputar pada kecepatan 33,45
atau 75 putaran satu menit.

2. Media Audio Digital

Pada dasarnya audio digital memiliki karakteristik yang sama dengan audio analog, yaitu
keduanya benar-benar memiliki suara yang jernih dan mampu menghasilkan bentuk gelombang
asli tanpa kesalahan. Hanya saja audio digital memiliki cara kerja yang jauh lebih sederhana,
tetapi kualitas suara tetap terjaga dan tidak menelan biaya yang tinggi.

a. Media optik

Media optik adalah cakram plastik berbentuk piring (seperti CD dan DVD) dimana informasi
di tulis (dikodekan) dan dibaca (diterjemahkan) dengan menggunakan perangkat laser. Media
optik disebut juga dengan cakram optik (optikal disk). Adapun cakram optik adalah
penyimpanan data elektronik yang dapat ditulis dan dibaca menggunakan sinar laser
bertegangan rendah.

Cakram padat atau yang dikenal sebagai sebutan CD adalah perangkat penyimpanan data
yang digunakan untuk menyimpan dan mengambil data yang dikodekan dalam format digital.
Selain CD adapula Digital Versatile Disk (DVD), merupakan media penyimpanan optik
berkapasitas 4,7 Gigabyte (GB) berlapis (layer) tunggal dengan format audio dan video, mampu
memutar file dengan resolusi 720 x 480 pliker. DVD dapat pula menyimpan data lain seperti
gambar atau data berupa informasi dari komputer.

b. Audio internet

Dari Pada menggunakan media optik yang dapat memiliki keterbatasan dalam
penyimpanan, Audio yang tersimpan di internet dapat diunduh ketika dibutuhkan baik dalam
bidang pendidikan dan pembelajaran maupun untuk kebutuhan lainnya yang relevan. Audio
internet yang sangat populer saat ini adalah streaming, podcasting dan radio internet. Istilah
streaming audio merujuk pada sistem pengiriman data audio dan video ke lettop/komputer dan
henphone melalui jaringan internet secara terus-menerus yang langsung disaksikan oleh
audions (pollansbee,2012).

Selain streaming audio, terdapat pula jenis audio internet yang biasa di sebut dengan
podcasting. Yang dimaksud podcasting merupakan kombinasi dari dua kata (ipod dan
broadcasting) adalah paket digital audio yang umumnya merupakan bagian dari seri, dirilis
secara berkala dan secara otomatis diunduh ke perangkat media pribadi ketika tersedia melalui
really simple syndication (RSS) feed (Stanly 2006),(Drew 2017). Adapun RSS merupakan format
file extensible markup language (XML) yang digunakan untuk situs web atau weblog, sedangkan
yang dimaksud dengan feed adalah pengecek situs yang menyediakan RSS untuk menampilkan
berbagai artikel baru ditemukan.

Bentuk lain dari audio internet adalah radio internet yang agak mirip dengan podcasting.
Radio internet adalah format radio yang menggabungkan teknologi audio streaming dengan
internet untuk melayani penyiaran (lever duffy dkk 2002). Radio internet dikenal pula dengan
istilah web radio, net radio, streaming radio atau e-radio.

Walaupun radio internet memiliki banyak kesamaan dengan podcasting, yaitu


menggunakan streaming yang berbasis pada internet, tetapi perbedaannya dapat dilihat dari
beberapa bagian penting yaitu permintaan penyiaran, sasaran audiens, kemapuan editing, dan
kelanggaan dan ketersediaan siaran.

Permintaan penyiaran, sasaran audiens, kemampuan editing, dan kelanggaan dan


ketersediaan konten ini masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing
tergantung dari kebutuhan pendengaran atau pengguna konten-konten yang ditawarkan dalam
kedua media tersebut. Walaupun demikian guru, instruktur, dan dosen dapat menggunakan
teknologi audio internet ini dengan maksud memanfaatkan konten yang tersedia dan
mengembangkan sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik pengguna di bidang pendidikan
dan pembelajaran.

D. Prantik Lunak Media Audio

Dalam buku in menghadirkan lima jenis prantik Lunak, yang terdiri atas tiga prantik Lunak
offline dan dua prantik Lunak online

1. Prantik Lunak offline

a. Audacity

Audacity adalah program perekaman atau pengeditan audio gratis yang lintas platform dan
open source (tilton,2019).

Kelebihan Audacity;

- Dapat diperoleh secara gratis (hanya di undu dari situs


https://Audacity.id.softonic.com/download).

- Dapat dioperasikan secara lintas platform di dukung oleh semua program; windows,
LINUX, MAC, dan OS X.

- Disimpan dalam banyak format file seperti WAF, AIFF, Next/UA, IRCAM, MP3 dan Ogg
vorbis.

- Menjangkau panjang Trek atau jalur yang tidak terbatas.

- Dapat mengimport hampir seluruh format file.

Kekurangan Audacity;

- Audacity hanya mendukung 32-bit evek audio VST plug-in, tidak mendu 64-bit atau
instrumen plugin.

- Tidak dapat merekam lebih dari dua sekaligus pada banyak sistem.

- Membuka file MIDI, tetapi bukan editor MIDI, serta fitur yang terbatas.

- Tidak memiliki kontrol aqualizer dinamis efek realtime dan dukungan scrubbing.

- Tidak memiliki penghilang vokal untuk penciptaan lagu karaoke yang mudah, hasil yang
lebih diinginkan memerlukan beberapa langkah dan penggunaan fitur nolse removal.

b. Ocenaudio

Ocenaudio adalah program pengeditan audio lintas platform, suatu pratik lunak yang ideal
untuk menganalisis dan mengelola audio.

Kelebihan Ocenaudio;

- Diperoleh secara gratis (Hanya diunduh melalui situs https;//www.ocenadio.com/).

- Beroperasi melalui smua sistem operasi seperti, Windows, Mac OSX dan Linux.

- Mampu merespon banyak file yang terbuka.

Kekurangan Ocenaudio;

- Hanya mendukung file stereo/ mono tunggal, tidak dapat memiliki sessi multi-track dan
merekam beberapa instrumen.

- Memiliki fitur yang lebih sederhana dibandingkan dengan Audacity.

c. Wavepad

Prantik Lunak wavepad juga sering digunakan untuk mengedit audio. Prantik Lunak
wavepad adalah editor audio atau musik yang cocok untuk dioperasikan melalui sistem
windows mac ( juga tersedia untuk OIS dan android.
2. Prantik Lunak Online

a. Bear rekord

Prantik Lunak online yang dikenal dengan nama bear rekord. Prantik Lunak online bear
rekord adalah aplikasi perekam dan pengeditan suara online gratis yang menggunakan aneka
fitur dan dapat disimpan dalam berbagai bentuk format seperti MP3, WAV, OGG, WMA, M4R.
Alat perekam perekam online ini dapat menggunakan migrofon untuk merekam suara yang
dioperasikan dan dijalankan secara langsung di browser tanpa menginstal perangkat lunak
tambahan.

Data yang disimpan melalui bear rekord sangat aman dan lengkap karena data suara
diproses langsung pada sistem brosur dan tidak perlu di unggah ke server lain. Apk ini
menggunakan perekam berbasis browser, tidak perlu menginstal flash atau instalasi perangkat
lunak lainnya sehingga tidak diperlukan plugin karena hanya cukup menggunakan browser
untuk membukanya.

b. Audio Streaming

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, audio streaming merupakan penyampaian audio
waktu nyata (real time audio) melalui koneksi jaringan. Jenis transmisi data ini memerlukan
protokol tertentu untuk menangani kronologi paket data atau jenis transmisi lainnya, untuk
menyampaikan konten sesuai permintaan pengguna.parah ahli menunjukkan streaming audio
berkualitas tinggi adalah fenomena yang agak baru, pada dekade-dekade sebelumnya.

Namun saat ini banyak streaming audio menggunakan perangkat saluran canggih yang
dibuat untuk menangani streaming data dalam jumlah yang lebih tinggi, bersama dengan
komunikasi suara dan sistem jaringan regional berteknologi tinggi untuk mendukung
penggunaan dan ini. Dilengkapi dengan migroposesor ultra modern dan sistem operasi baru,
kelas perangkat mobile dengan beberapa perangkat yang rumit dan berdaya tinggi telah
tersedia dan banyak dijumpai di pasar konsumen.

Hanya saja perlu memahami sistem penyiaran atau skema radio streaming yang ingin
dikembangkan. Skema juga tergantung dari jenis radio streaming termasuk aplikasi yang ingin
digunakan. Pada umumnya radio streaming menggunakan dua jenis aplikasi yaitu radio
automation dan radio mixer. Radio automation atau dikenal juga sebagai radio automation
software (perangkat lunak automasi radio) atau dikenal juga dengan PC on air memungkinkan
penyair (broadcaster) sebagai pengguna untuk menyimpan semua konten audio yang sudah
direkam sebelumnya. Audio mixer merupakan alat untuk mencampur aneka sumber audio,
mengolah, mengatur, mengontrol input dan memperkuat sinyal Sehingga Dapat menghasilkan
suara yang sangat berkualitas.
Rangkuman

Audio pembelajaran adalah suara atau bunyi ujaran yang berisi pesan-pesan pembelajaran
yang disampaikan secara langsung atau melalui format bunyi dengan memanfaatkan indra
pendengaran dalam memberi dan menerima kode informasi. Aktivitas pendengaran dapat
diperoleh melalui dua proses yaitu hearing (mendengar) dan listening
(mendengarkan/menyimak). Belajar Melalui Indra pendengaran harus mengandalkan
pendengaran fasif dan membangun pendengaran aktif untuk menciptakan tiga A termasuk
Attention, Attitude dan Adjustmen.

Media audio terdiri atas media audio analog dan digital. Audio analog merajuk pada proses
fisik untuk memproduksi suara. Audio Digital mencakup pada eptikal media, internet audio, dan
internet radio. Beberapa jenis prantik Lunak untuk membangun media audio terdiri atas tiga
prantik Lunak offline (Audacity, Ocenaudio dan wavepad) dan 2 prantik Lunak online (bear
rekord dan audio streaming).

Anda mungkin juga menyukai