Anda di halaman 1dari 14

Semester 2

BAB LANGKAH-LANGKAH
PENELITIAN ILMIAH
3

A. Kompetensi Inti

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.


2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif dalam
berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan,
keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara,
kawasan regional, dan kawasan internasional”.
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak
secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah
keilmuan

B. Kompetensi Dasar C. Tujuan Pembelajaran

3.1 Mengidentifikasi tahapan Setelah mempelajari materi ini, siswa


penelitian kualitatif diharapkan mampu:
1. Memahami tahapan penelitian kualitatif
3.2 Mengidentifikasi tahapan
2. Memahami tahapan penelitian kuantitatif
penelitian kuantitatif 3. Melakukan penelitian ilmiah dengan
4.1 Melakukan penelitian ilmiah menggunakan metode kualitatif
dengan metode penelitian 4. Melakukan penelitian ilmiah dengan
kualitatif menggunakan metode kuantitatif
4.2 Melakukan penelitian ilmiah 5. Memahami etika penelitian ilmiah
dengan metode penelitian
kuantitatif

D. Alokasi Waktu
8 Jam Pelajaran/6x Pertemuan

E. Kompetensi Sikap
• Tanggung jawab • Gotong royong dan kerjasama
• Peduli lingkungan alam dan sosial • Rasional dan Objektif
• Kerja keras

Metodologi Penelitian X untuk SMA/MA 3


Semester 2

Motivasi Belajar

Menjadi seorang peneliti harus mempersiapkan


diri di lapangan penelitian untuk memperoleh
informasi dari narasumber dengan optimal.
Terdapat berbagai metode, langkah, maupun
tahapan selama proses penelitian berlangsung.
Apa saja yang harus dipersiapkan peneliti
sebelum memulai penelitian? Bagaimana
proseduk yang tepat dalam melakukan penelitian?

Sumber: https://duniadosen.com

Peta Konsep

1. Langkah-langkah
Melakukan Penelitian
Ilmiah

2. Tahap Penelitian Ilmiah


dengan Metode
Penelitian Kualitatif
LANGKAH-LANGKAH
PENELITIAN ILMIAH
3. Tahap Penelitian Ilmiah
dengan Metode
Penelitian Kuantitatif
2.
4. Etika Penelitian:
Pelaksanaan Penelitian
ilmiah

Metodologi Penelitian X untuk SMA/MA 4


Semester 2
Pendalaman Materi
A. LANGKAH – LANGKAH PENELITIAN ILMIAH

Penelitian ilmiah merupakan suatu kegiatan yang disusun secara sismatis untuk
mengkaji suatu masalah dalam kehidupan masyarakat dengan pedoman tertentu.
Terdapat langkah-langkah yang harus diterapkan dalam penelitian ilmiah untuk
mendapatkan informasi yang akurat dan sesuai dengan kondisi di lapangan penelitian
yang akan diteliti. Menurut Mustafidah dan Suwarsito (2020), langkah dalam penelitian
harus diawali dengan adanya permasalahan. Untuk memecahkan masalah tersebut,
penelitian akan didukung dengan pustaka atau teori yang relevan. Selanjutnya, dugaan
sementara atau hipotesis dibangun sebagai wacana awal dari masalah yang akan
diselesaikan. Agar mendapat data yang valid dalam penelitian, kemudian diambil
sampel yang disajikan dalam format menarik agar mudah dibaca. Pada tahap akhir
penelitian, dilakukan pengujian hipotesis yang hasilnya akan dirangkum dalam sebuah
kesimpulan.

Masalah Teori dan Pembuatan


Tinjauan Pustaka Hipotesis

Penentuan Pengumpulan Penyajian


Sampel Data Data

Pengujian Penarikan
Kesimpulan dan
Hipotesis
Saran

Gambar 1.1 Diagram Alir Proses Penelitian

1. Pemilihan atau Penentuan Masalah dalam Penelitian


Pemilihan masalah menjadi unsur penting sebelum melakukan penelitian.
Masalah pada mulanya diidentifikasi melalui topik secara umum dahulu. Topik umum
tersebut kemudian ditelaah secara kepustakaan dengan literatur yang relevan,
kemudian peneliti akan menfokuskan topik yang sudah diambil untuk menjadi masalah
penelitian yang lebih spesifik lagi. Topik penelitian yang spesifik akan membantu
peneliti untuk lebih mudah dalam melakukan penelitian di lapangan.
Berikut beberapa cara mudah dalam mencari masalah yang akan dikaji dalam
penelitian menurut Sarwono dalam Mustafidah dan Suwarsito (2020) :
a. Masalah sebaiknya merumuskan setidaknya hubungan antar dua variabel atau lebih

Metodologi Penelitian X untuk SMA/MA 5


Semester 2

b. Masalah harus dinyatakan secara jelas dan tidak bermakna ganda, serta umumnya
diformulasikan dalam bentuk kalimat tanya atau kalimat pernyataan
c. Masalah harus dapat diuji dengan menggunakan metode empiris, yaitu
dimungkinkan adanya pengumpulan data yang nantinya digunakan untuk bahan
menjawab masalah penelitian
d. Masalah tidak boleh mempresentasikan masalah posisi moral dan etika
Mengidentifikasi permasalahan-permasalahan dapat dilakukan dengan cara
mengelompokkan dan memetakan masalah-masalah tersebut secara sistematis
berdasarkan keahlian bidang peneliti. Menurut Burns dalam Siyoto dan M. Ali (2015),
untuk mengidentifikasi masalah perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1. Esensial, masalah yang akan diidentifikasi menduduki urutan paling penting diantara
masalah-masalah yang ada
2. Urgen, masalah yang akan dipecahkan mendesak untuk dicari penyelesaiannya
3. Masalah mempunyai manfaat apabila dipecahkan

Berikut contoh penentuan masalah dalam suatu penelitian


Desa Sukajaya di Jawa Tengah dikenal sebagai desa pengrajin batik tradisonal
maupun modern. Desa tersebut mendapat julukan sebagai kampung batik,
dikarenakan mayoritas warga desanya memiliki industri batik yang sudah turun
temurun menjadi warisan keluarga. Saat ini Indonesia sudah dikenal dikancah dunia
dengan seni batiknya. Sesuai dengan ditetapkannya batik sebagai warisan
kemanusiaan untuk lisan dan non-bendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible
Heritage of Humanity) oleh UNESCO tepat pada 2 Oktober 2009. Keberlangsungan
dari keberadaan batik harus dijaga dan dilestarikan karena termasuk dalam warisan
budaya. Lantas, bagaimana kontribusi kampung batik desa Sukajaya dalam
melestarikan batik?
Berdasarkan pernyataan diatas, ada beberapa point mengenai penentuan masalah
penelitian yang dapat diambil dengan topik batik meliputi :
1. Desa Sukajaya merupakan kampung batik. Hal ini menunjukkan keunikan tersendiri
bagi peneliti. Bisa dijadikan alasan dasar mengapa tidak mengambil kampung
lainnya selain desa Sukajaya
2. Desa Sukajaya dikenal sebagai desa penghasil kerajinan batik tradisional maupun
modern. Pernyataan ini juga bisa digunakan untuk memperkuat argumen penentuan
masalah penelitian
3. Batik sebagai warisan UNESCO berkaitan dengan Desa Sukajaya yang masih
memproduksi batik secara turun-temurun sebagai warisan keluarga
4. Point terakhir untuk memperkuat penentuan masalah penelitian adalah dengan
memfokuskan masalah apa yang akan dibahas dalam penelitian dan diselesaikan.
Dalam pernyataan diatas yaitu kontribusi kampung batik desa Sukajaya dalam
melestarikan batik. Dapat ditarik simpulan masalahnya yaitu, bagaimana kampung
batik Desa Sukajaya dalam melestarikan batik?

Metodologi Penelitian X untuk SMA/MA 6


Semester 2

2. Telaah Teori dan Tinjauan Pustaka


Setelah permasalahan ditemukan dan dispesifikkan, prosedur penelitian ilmiah
berikutnya yaitu dengan telaah teori dan tinjauan pustaka. Teori ataupun tinjauan
pustaka yang digunakan dalam proses penelitian disesuaikan dengan permasalahan
penelitian yang akan dilaksanakan. Selain itu juga digunakan untuk pembatas kajian
penelitian agar tidak melebar dan dapat fokus sesuai topik penelitian tersebut.

Menurut Nanag Martono, teori dalam penelitian mempunyai kegunaan atau


fungsi sebagai berikut:
a. Memberikan pola dalam proses interpretasi data
Teori menyediakan berbagai argumentasi yang dapat digunakan untuk menganalisis
hasil penelitian yang telah diolah. Argumentasi akan lebih kuat apabila di dukung
dengan teori yang ada
b. Menghubungkan satu studi dengan studi lainnya
c. Teori membantu peneliti menemukan kerangka konseptual untuk menjelaskan
hubungan antara hasil penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya dengan
penelitian yang akan dilakukan
d. Menyajikan kerangka
Teori memberikan penjelasan mengenai makna konsep atau variabel. Definisi
konsep bermanfaat untuk membatasi studi yang dilakukan serta memberikan
informasi bagi orang lain yang tertarik dengan hasil penelitian kita, sehingga ia
dapat melakukan studi lanjutan
e. Memungkinkan peneliti menginterpretasikan data yang lebih besar dari temuan yang
diperoleh dari suatu penelitian (Martono dalam Siyoto dan M. Ali, 2015)
Tinjauan pustaka merupakan kegiatan meninjau kembali dengan literatur atau
pustaka untuk penelitian. Beberapa literatur dapat berupa artikel, jurnal ilmiah, laporan
penelitian, ataupun publikasi ilmiah lainnya. Castetter and Heisler dalam Mustafidah
dan Suwarsito (2020) menyampaikan enam (6) kegunaan dari tinjauan pustaka yang
meliputi :
1. Mengkaji sejarah permasalahan
Kajian permasalahan ini mengacu pada pustaka yang sudah ada. Fungsinya untuk
memberikan gambaran tentang apa yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya
dalam menangani permasalahan penelitian serupa
2. Membantu pemilihan prosedur penelitian
Prosedur penelitian sebelumnya akan memberikan gambaran untuk penelitian yang
akan dilakukan. Sehingga dapat diketahui kelebihan dan kekurangan prosedur
penelitian yang sebelumnya dan dapat dilakukan penyesuaian dengan penelitian
yang akan dihadapi
3. Mendalami landasan teori yang berkaitan dengan permasalahan
Pengenalan teori yang berkaitan dengan permasalahan, dapat digunakan untuk
merumuskan landasan dugaan sementara atau hipotesis penelitian

Metodologi Penelitian X untuk SMA/MA 7


Semester 2

4. Mengkaji kelebihan dan kekurangan penelitian terdahulu


Hasil penelitian terdahulu dapat dijadikan sebagai acuan untuk penelitian yang akan
dilakukan. Hal tersebut untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan penelitian
terdahulu, sehingga dapat dijadikan sebagai evaluasi dan lebih berhati-hati dalam
melaksanakan penelitian berikutnya
5. Menghindari duplikasi penelitian
Peneliti perlu mengetahui sumber informasi pustaka dan memiliki hubungan dengan
sumber tersebut. Tinjauan pustaka berguna untuk menyampaikan seluruh
pengetahuan yang ada hingga saat ini yang kemudian berkaitan dengan
permasalahan yang akan dihadapi, sehingga tidak terjadi duplikasi dalam penelitian
6. Menunjang perumusan masalah
Adanya tinjauan pustaka akan membedakan rumusan masalah yang dibahas dalam
penelitian yang diusulkan dengan penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya

3. Pembuatan Hipotesis
Hipotesis merupakan dugaan sementara dalam penelitian, setelah
dirumuskannya masalah yang akan diteliti serta telah ditemukan teori yang tepat dan
tinjauan pustaka yang sesuai. Menurut Statistikian (2016), hipotesis merupakan
pendapat yang kebenarannya masih diragukan dan untuk memastikan maka hipotesis
tersebut perlu dibuktikan kebenarannya.
Fungsi dari hipotesis menurut Mustafidah dan Suwarsito (2020) sebagai berikut:
a. Memberikan Batasan serta memperkecil jangkauan penelitian
b. Membingkai peneliti kepada kondisi fakta dan hubungan antar fakta
c. Alat untuk memfokuskan fakta ke dalam suatu kesatuan penting dan menyeluruh
d. Sebagai panduan dalam pengujian serta dengan fakta dan antar fakta

4. Penentuan Sampel
Sampel bertindak sebagai bagian populasi data yang sifatnya sama dengan
objek dari sumber data yang akan diteliti. Populasi dan sampel saling berkaitan satu
dengan lainnya. Misalkan saja populasi adalah organ tubuh manusia. Dapat disebutkan
sampel dari organ manusia yaitu hati, lambung, dan jantung. Untuk itu sampel dan
populasi tidak dapat dipisahkan karena merupakan satu bagian yang sama. Menurut
Arikunto dalam Syafnidawaty (2020), Sampel adalah sebagian atau sebagai wakil
populasi yang akan diteliti. Jika penelitian yang dilakukan sebagian dari populasi maka
bisa dikatakan bahwa penelitian tersebut adalah penelitian sampel.
Mustafidah dan Suwarsito (2020) menyatakan bahwa sifat-sifat yang harus
dimiliki sampel adalah sebagai berikut :
a. Sampel memiliki sifat yang dimiliki oleh populasi. Jika populasi dicirikan warna,
dimensi dan kekerasan bahan, maka sampel juga dicirikan oleh hal yang sama juga
b. Sampel mewakili dari populasi. Jika sejumlah anggota dari populasi setelah
dipertimbangkan kemudian diambil sebuah sampel, maka hasil dari pengujian

Metodologi Penelitian X untuk SMA/MA 8


Semester 2

sampel tersebut mewakili seluruh anggota populasi


c. Sampel dapat digunakan untuk generalisasi hasil analisis. Hasil analisis dari sampel
yang diambil akan berlaku juga untuk hasil dari analisis seluruh anggota populasi

Berikut penentuan sampel berdasarkan beberapa Teknik sampling menurut


Hadi dalam Mustafidah dan Suwarsito (2020):
1) Teknik Random Sampling
Teknik random sampling merupakan teknik yang memungkinkan seluruh anggota
populasi tersebut memiliki kemungkinan untuk dipilih menjadi anggota sampel
penelitian, sehingga seluruh anggota populasi memiliki kesempatan yang sama.
Teknik random sampling meliputi simple random sampling, systematic random
sampling, proportionate stratified random sampling, dan cluster sampling atau area
probability sampling
2) Teknik non-random sampling (non-probability sampling)
Non-probability diartikan dengan setiap anggota populasi tidak memiliki kesempatan
atau peluang yang sama untuk dipilih sebagai sampel.Teknik non-non random
sampling meliputi sampling sistematis, sampling kuota, sampling insidential,
sampling purposive, sampling jenuh, snowball sampling, dan double sampling

5. Pengumpulan Data
Penelitian ilmiah membutuhkan data yang konkrit dan valid. Langkah berikutnya
setelah menentukan sampel, yaitu mengumpulkan data sebagai sarana informasi
penelitian. Pengumpulan data perlu dilakukan peneliti untuk mengungkap atau
menjaring informasi dari responden sesuai lingkup penelitian (Sujarweni, 2020).
Terdapat berbagai macam cara yang dapat dilakukan dalam pengumpulan data.
Berikut metode pengumpulan data meliputi :
a. Tes
Metode tes digunakan untuk mengukur ketrampilan, inteligensi, pengetahuan, serta
kemampuan bakat atau minat yang dimiliki suatu individua tau kelompok. Tes yang
dilakukan dapat melalui tes sikap, bakat, prestasi, atau intelegensi untuk
mendapatkan hasil data yang dibutuhkan dalam penelitian
b. Angket atau Kuesioner
Angket merupakan sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan dalam penelitian
untuk mendapat informasi dari responden mengenai pernyataan laporan pribadinya
atau hal-hal yang tidak diketahuinya. Berikut beberapa jenis kuesioner menurut
Mustafidah dan Suwarsito (2020) :
1. Dari cara menjawab, yaitu kuesioner terbuka (responden dapat menjawab
dengan kalimatnya sendiri, dan kuesioner tertutup (responden menjawab
berdasarkan pilihan jawaban yang sudah disediakan)
2. Dari jawaban yang diberikan, yaitu kuesioner langsung (responden menjawab
tentang dirinya), dan kuesioner tidak langsung (responden menjawab tentang

Metodologi Penelitian X untuk SMA/MA 9


Semester 2

orang lain)
3. Dari bentuk kuesionernya, yaitu kuesioner pilihan ganda, isian, checklist, dan
rating scale
c. Interview atau wawancara
Wawancara (interview) adalah suatu kejadian atau suatu proses interaksi antara
pewawancara (interviewer) dan sumber informasi atau orang yang diwawancarai
(interviewee) melalui komunikasi langsung untuk mendapatkan data penelitian
(Yusuf, 2017). Melalui metode interview instrument yang digunakan yaitu interview
guide atau pedoman wawancara
Wawancara dapat dikategorikan atas tiga bentuk, yaitu:
1. Wawancara terencana-terstruktur, yaitu pewawancara atau peneliti telah
menyusun secara terperinci dan sistematis pedoman pertanyaan menurut pola
tertentu dengan menggunakan format yang baku
Contoh :

Penjelasan Pewawancara Terhadap Informan atau Responden :


Telah kita ketahui bersama bahwa kenakalan remaja saat ini meningkat
dikarenakan adanya perkembangan teknologi dan pengaruh pergaulan bebas.
Kenakalan remaja menjadi masalah serius generasi muda dikarenakan
beberapa diantaranya selain melakukan aksi tawuran, ada juga yang sudah
mencoba menggunakan obat-obatan terlarang seperti narkoba dan sabu-sabu.
Berikut ini sejumlah pertanyaan yang berkaitan dengan itu.

Kami harapkan anda dapat menjawab pertanyaan yang akan kami ajukan
berikut ini menurut keadaan yang sebenarnya. Andai kata selalu terjadi
katakanlah “selalu”, kami akan mengecek pada alternatif “selalu”, sesuai dengan
kolom pertanyaan. Andai kata “jarang”, katakanlah “jarang” dan akan diberi
tanda checklist pada “jarang”. Demikian juga untuk “tidak pernah”
Kolom Responden atau Informan
No Pertanyaan Selalu Jarang Tidak
Pernah
1. Melakukan tawuran dan V
kekerasan
2. Menggunakan obat V
terlarang
3. Dan seterusnya ……..

2. Wawancara terencana-tidak terstruktur, yaitu pewawancara atau peneliti telah


menyusun secara terperinci dan sistematis namun tidak menggunakan Bahasa
yang baku dan formal

Metodologi Penelitian X untuk SMA/MA 10


Semester 2

Contoh :
1. Apakah kamu pernah melakukan tindakan tawuran remaja?
2. Berapa orang yang sering terlibat tawuran?
3. Apakah prestasi belajarmu terpengaruh selama mengikuti tawuran?
4. Apakah kamu juga membawa alat atau benda tajam selama tawuran?
3. Wawancara bebas, yaitu pewawancara atau peneliti tidak menggunakan
panduan sistematis dalam menyusun rencana wawancara. Peneliti hanya
memiliki panduan data apa saja yang harus digali informasinya dan bagaimana
memperlakukan informan atau responden agar memberi jawaban yang
dibutuhkan. Wawancara ini berlangsung dengan alami, dimana biasanya
informan atau responden akan digali informasinya lebih mendalam yang disebut
dengan in-depth interview
d. Observasi
Pengamatan yang dilakukan peneliti dengan terjun langsung ke lapangan penelitian
merupakan pengertian dari observasi. Suwartono (2014) menyampaikan observasi
dibagi menjadi dua, yaitu observasi partisipan dan observasi nonpartisipan sebagai
berikut
1. Observasi partisipan/partisipatoris (participant/participatory observation)
Seorang peneliti dapat menjadi bagian dari anggota suatu kelompok atau
organisasi tertentu dan mengamatinya serta menghimpun data dari kelompok
tersebut. Kelebihan pengamatan dengan partisipan yaitu kemampuannya dalam
menjaga kealamiahan. Selain itu penelitian ini dapat memperkecil peluang
munculnya pertanyaan dari individu yang diamati, seperti alasan kenapa
seseorang tak dikenalbhadir di situ, rasa curiga, atau terganggu. Namun juga
ada kelemahan pengamatan partisipan, yaitu dibutuhkan tenaga terlatih dan
berpengalaman
2. Observasi nonpartisipan/nonpartisipatoris
Pada observasi partisipan, peneliti akan mengamati lingkungan, kegiatan,
maupun informan atau responden dengan tidak menjadi bagian dari anggota
atau kelompok tersebut. Kelemahannya ialah peneliti harus mampu
mendapatkan kepercayaan dari kelompok di lapangan tersebut sehingga
informasi yang diperoleh dapat akurat dan terpercaya
e. Survei
Metode survey tidak digunakan untuk pemecahan masalah melalui uji hipotesis,
melainkan untuk pemecahan masalah yang berkaitan langsung dengan kebijakan
dan tidak untuk pengembangan
f. Analisis Dokumen
Responden diajak untuk mengisi analisis dari dokumen yang dapat mendukung
penelitian yang akan dilakukan. Contohnya : analisis keterkaitan silabus dengan
RPP apakah sudah sesuai dengan proses belajar mengajar dikelas atau belum

Metodologi Penelitian X untuk SMA/MA 11


Semester 2

6. Penyajian Data
Penyajian data yang digunakan dalam penelitian dapat berupa rangkaian angka
numerik, penomoran, atau tanda agar mudah dibaca dan dipahami.

Sifat Kuantitatif Interval

Rasio
Kualitatif

Diskrit/ Nominal
Sumber Internal (Dalam)
Kontinu

Eksternal (luar)

Data
Primer

Cara memperoleh
Sekunder
Cross Section
Cara mengumpulkan
Time Series

Gambar 1.2 Peta Data Penelitian

7. Pengujian Hipotesis
Hipotesis tidak pernah dibuktikan kebenarannya, melainkan diuji validitasnya,
Kecocokan dalam hipotesis dengan fakta bukanlah memberikan bukti, karena bukti
hanya sekedar alasan untuk menerima hipotesis. Hal tersebut merupakan kenyataan
logis dari bukti-bukti yang diperoleh. Terdapat dua (2) macam cara dalam menguji
hipotesis :
a. Menguji hipotesis dengan konsistensi logis
b. Menguji hipotesis dengan mencocokkan fakta

8. Penarikan Kesimpulan dan Saran


Penarikan simpulan dan saran dapat dilakukan setelah seluruh data teruji
validitasnya. Kesimpulan berfokus pada question statement dan jumlahnya disesuaikan
dengan jumlah rumusan masalah yang diajukan. Kesimpulan dari hasil penelitian
terapan biasanya berasal dari fakta-fakta dari hubunganatau perbedaan yang logis.
Pada umumnya kesimpulan terdiri atas kesimpulan utama dan kesimpulan penunjang
Kesimpulan utama adalah yang berhubungan langsung dengan permasalahan yang
diajukan . Sedangkan kesimpulan penjunjang adalah kesimpulan yang ditambahkan

Metodologi Penelitian X untuk SMA/MA 12


Semester 2

untuk mendukung dan melengkapi kesimpulan yang ada.Saran akan disampaikan


apabila penelitian telah terlaksana.
Berdasarkan substantif maupun sisi metodologi, terdapat dua macam metode
yang dapat dipilih dalam melaksanakan penelitian ilmiah. Metode tersebut yaitu metode
kualitatif dan metode kuantitatif. Setiap disiplin ilmu memiliki metode yang berbeda
dalam penyelesaian masalah penelitian. Maka dari hal tersebut, diperlukan kehati-
hatian dalam memilih metode penelitian.

B. TAHAP PENELITIAN METODE KUANTITATIF DAN KUANTITATIF

1. Penelian Kualitatif
Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk memahami
fenomena mengenai apa yang dialami oleh subjek penelitian misalkan seperti
perilaku, persepsi, motivasi, Tindakan, secara holistik dan dengan cara deskriptif
dalam bentuk bahasa dan kata-kata. Berikut tahapan penelitian kualitatif dalam Satori
dan Aan (2020) :
Menentukan topik dengan mengkaji paradigma dan
fenomena empiric
Menetapkan focus inquiri
Memilih topik kajian Menentukan unit analisis/kategori, sub unit analisis/sub
kategori
Mengembangkan pertanyaan inquiri
Menentukan Teknik pengumpulan data
Instrumentasi Memilih informan dari tiap unit analisis
Menyiapkan instrument atau pedoman
observasi/partisipasi/wawancara/studi dokumentasi
Pelaksanaan Pengurusan izin
Penelitian Menemui gate keeper
Observasi partisipasi, wawancara, studi dokumen, triangulasi
Mempersiapkan catatan lapangan, FGD
Pengolahan Data Reduksi Data
Display
Analisis
Hasil Penelitian Kesimpulan, implikasi, rekomendasi

2. Penelian kuantitatif
Penelitian kualitatif merupakan suatu proses menumbuhkan pengetahuan yang
menggunakan data berupa angka sebagai alat menemukan keterangan mengenai
apa yang ingin kita ketahui. Berikut alur dari tahapan penelitian kuantitatif menurut
Statistikian (2012):
a. Identifikasi permasalahan
b. Studi literatur

Metodologi Penelitian X untuk SMA/MA 13


Semester 2

c. Pengembangan kerangka konsep


d. Identifikasi dan definisi variabel, hipotesis, dan pertanyaan penelitian
e. Pengembangan disain penelitian
f. Teknik sampling
g. Pengumpulan dan kuantifikasi data
h. Analisis data
i. Interpretasi dan komunikasi hasil penelitian

3. Perbedaan Penelitian Kualitatif dan Penelitian Kuantitatif


No Penelitian Kuantitatif Penelitian Kualitatif
1. Kejelasan Unsur : Tujuan, Kejelasan Unsur : Subjek, sampel,
pendekatan, subjek, sampel, sumber sumber data tidak jelas dan tidak
data sudah jelas, dan sudah terinci, bersifat fleksibel
terperinci dari awal
2. Langkah Penelitian : Segala Langkah Penelitian : Baru diketahui
sesuatu sudah direncanakan secara dengan jelas setelah penelitian selesai
terstruktur dan sistematis ketika
persiapan disusun
3. Hipotesis : Mengajukan hipotesis Hipotesis : Tidak mengajukan
yang akan diuji/ dibuktikan dalam hipotesis. Hasil penelitian terbuka
penelitian. Hipotesis menentukan
hasil yang diramalkan/ diprediksikan
4. Desain : Dalam desain sudah jelas Desain : Bersifat fleksibel dengan
langkah-langkah penelitian dan hasil langkah dan hasil yang tidak dapat
yang diharapkan dipastikan sebelumnya
5. Pengumpulan Data : Kegiatan Pengumpulan Data : Harus dilakukan
pengumpulan data memungkinkan oleh peneliti (tidak dapat diwakilkan).
untuk diwakilkan. Memandang objek Memandang interaksi antara peneliti
penelitian sebagai independent, dan objek penelitian sebagai proses
terdapat pemisahan antara peneliti interaktif, tidak terpisahkan, bahkan
dan objek penelitian partisipatif
6. Analisis Data : Dilakukan setelah Analisis Data : Dilakukan bersamaan
semua data terkumpul dengan pengumpulan data
7. Tujuan atau Target : Arah dan Tujuan atau Target : Arah fokus suatu
fokus suatu penelitian melalui uji penelitian adalah membangun teori dari
teori, membangun atau Menyusun data atau fakta, mengembangkan
fakta dan data, deskripsi statistic, sintesa interaksi dan teori yang
kejelasan hubungan dan prediksi. dibangun dari fakta mendasar,
Berarti tiap langkah mengutamakan mengembangkan pengertian, dan
aksioma, rumus, dan soal-soal sebagainya. Berarti tiap langkah
penyelesaian dan mengatasi mengutamakan proses, apa adanya
persoalan secara langsung dan tanpa dibatasi norma-norma,
rumus, dan seterusnya

Metodologi Penelitian X untuk SMA/MA 14


Semester 2

D. ETIKA PENELITIAN

Etika berasal dari bahasa Yunani ethos. Istilah etika bila ditinjau dari aspek
etimologis memiliki makna kebiasaan dan peraturan perilaku yang berlaku dalam
masyarakat.Etika mencakup norma untuk berperilaku, memisahkan apa yang
seharusnya dilakukan dan apa yang seharusnya tidak boleh dilakukan. Etika
membantu manusia untuk melihat secara kritis moralitas yang dilakukan masyarakat.
Etika penelitian meliputi hal sebagai berikut (Resnik D dalam Raihan, 2017) :
1. Kejujuran
Dalam mengkomunikasikan penelitian ilmiah hendaklah jujur melaporkan data, hasil,
metode dan prosedur, Tidak boleh membuat, memalsukan/merubah data. Tidak
dibenarkan menipu rekan kerja, sponsor penelitian, atau masyarakat umum
2. Objektivitas
Berusahalah untuk menghindari bias dalam analisis data, interpretasi data, dan
lainnya dari penelitian objektivitas diharapkan atau dibutuhkan. Hindari atau kurangi
bias atau penipuan diri sendiri, mengungkapkan kepentingan pribadi atau finansial
yang mungkin mempengaruhi penelitian
3. Integritas
Menepati janji dan kesepakatan; bertindak dengan tulus berjuang untuk konsistensi
pemikiran dan tindakan
4. Kehati-hatian
Hindari kesalahan dan kelalaian yang ceroboh; hati-hati dan kritis memeriksa
pekerjaan Anda sendiri dan pekerjaan rekan-rekan anda. Buat catatan kegiatan
penelitian yang bagus, seperti pengumpulan data, desain penelitian, dan
korespondensi dengan agensi atau jurnal
5. Keterbukaan
Bagikan data, hasil, gagasan, dan terbuka terhadap kritik dan gagasan baru
6. Menghormati Kekayaan Intelektual
Hormati hak paten, hak cipta, dan bentuk kekayaan intelektual lainnya. Berikan
pengakuan atau penghargaan yang sesuai untuk semua kontribusi penelitian
termasuk memberikan kutipan dengan benar
7. Publikasi yang Bertanggung Jawab
Publikasikan untuk memajukan penelitian dan dapat digunakan masyarakat
8. Tanggung jawab sosial
Upayakan untuk mempromosikan kebaikan sosial dan mencegah atau mengurangi
kerugian sosial melalui penelitian, pendidikan publik, dan advokasi.
9. Kompetensi
Menjaga dan meningkatkan kompetensi dan keahlian profesional melalui pendidikan
dan pembelajaran sepanjang hayat, mengambil langkah untuk mempromosikan
kompetensi dalam sains secara keseluruhan
10. Legalitas
Mengetahui dan mematuhi hukum dan kebijakan kelembagaan dan pemerintah
yang relevan
11. Perlindungan Subjek Manusia
Saat melakukan penelitian tentang subyek manusia, meminimalkan bahaya dan
risiko dan memaksimalkan keuntungan; menghormati martabat manusia, privasi,
dan otonomi, melakukan tindakan pencegahan khusus dengan populasi rentan; dan
berusaha untuk mendistribusikan manfaat dan beban penelitian secara adil

Metodologi Penelitian X untuk SMA/MA 15


Semester 2

Anda mungkin juga menyukai