BAB LANGKAH-LANGKAH
PENELITIAN ILMIAH
3
A. Kompetensi Inti
D. Alokasi Waktu
8 Jam Pelajaran/6x Pertemuan
E. Kompetensi Sikap
• Tanggung jawab • Gotong royong dan kerjasama
• Peduli lingkungan alam dan sosial • Rasional dan Objektif
• Kerja keras
Motivasi Belajar
Sumber: https://duniadosen.com
Peta Konsep
1. Langkah-langkah
Melakukan Penelitian
Ilmiah
Penelitian ilmiah merupakan suatu kegiatan yang disusun secara sismatis untuk
mengkaji suatu masalah dalam kehidupan masyarakat dengan pedoman tertentu.
Terdapat langkah-langkah yang harus diterapkan dalam penelitian ilmiah untuk
mendapatkan informasi yang akurat dan sesuai dengan kondisi di lapangan penelitian
yang akan diteliti. Menurut Mustafidah dan Suwarsito (2020), langkah dalam penelitian
harus diawali dengan adanya permasalahan. Untuk memecahkan masalah tersebut,
penelitian akan didukung dengan pustaka atau teori yang relevan. Selanjutnya, dugaan
sementara atau hipotesis dibangun sebagai wacana awal dari masalah yang akan
diselesaikan. Agar mendapat data yang valid dalam penelitian, kemudian diambil
sampel yang disajikan dalam format menarik agar mudah dibaca. Pada tahap akhir
penelitian, dilakukan pengujian hipotesis yang hasilnya akan dirangkum dalam sebuah
kesimpulan.
Pengujian Penarikan
Kesimpulan dan
Hipotesis
Saran
b. Masalah harus dinyatakan secara jelas dan tidak bermakna ganda, serta umumnya
diformulasikan dalam bentuk kalimat tanya atau kalimat pernyataan
c. Masalah harus dapat diuji dengan menggunakan metode empiris, yaitu
dimungkinkan adanya pengumpulan data yang nantinya digunakan untuk bahan
menjawab masalah penelitian
d. Masalah tidak boleh mempresentasikan masalah posisi moral dan etika
Mengidentifikasi permasalahan-permasalahan dapat dilakukan dengan cara
mengelompokkan dan memetakan masalah-masalah tersebut secara sistematis
berdasarkan keahlian bidang peneliti. Menurut Burns dalam Siyoto dan M. Ali (2015),
untuk mengidentifikasi masalah perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1. Esensial, masalah yang akan diidentifikasi menduduki urutan paling penting diantara
masalah-masalah yang ada
2. Urgen, masalah yang akan dipecahkan mendesak untuk dicari penyelesaiannya
3. Masalah mempunyai manfaat apabila dipecahkan
3. Pembuatan Hipotesis
Hipotesis merupakan dugaan sementara dalam penelitian, setelah
dirumuskannya masalah yang akan diteliti serta telah ditemukan teori yang tepat dan
tinjauan pustaka yang sesuai. Menurut Statistikian (2016), hipotesis merupakan
pendapat yang kebenarannya masih diragukan dan untuk memastikan maka hipotesis
tersebut perlu dibuktikan kebenarannya.
Fungsi dari hipotesis menurut Mustafidah dan Suwarsito (2020) sebagai berikut:
a. Memberikan Batasan serta memperkecil jangkauan penelitian
b. Membingkai peneliti kepada kondisi fakta dan hubungan antar fakta
c. Alat untuk memfokuskan fakta ke dalam suatu kesatuan penting dan menyeluruh
d. Sebagai panduan dalam pengujian serta dengan fakta dan antar fakta
4. Penentuan Sampel
Sampel bertindak sebagai bagian populasi data yang sifatnya sama dengan
objek dari sumber data yang akan diteliti. Populasi dan sampel saling berkaitan satu
dengan lainnya. Misalkan saja populasi adalah organ tubuh manusia. Dapat disebutkan
sampel dari organ manusia yaitu hati, lambung, dan jantung. Untuk itu sampel dan
populasi tidak dapat dipisahkan karena merupakan satu bagian yang sama. Menurut
Arikunto dalam Syafnidawaty (2020), Sampel adalah sebagian atau sebagai wakil
populasi yang akan diteliti. Jika penelitian yang dilakukan sebagian dari populasi maka
bisa dikatakan bahwa penelitian tersebut adalah penelitian sampel.
Mustafidah dan Suwarsito (2020) menyatakan bahwa sifat-sifat yang harus
dimiliki sampel adalah sebagai berikut :
a. Sampel memiliki sifat yang dimiliki oleh populasi. Jika populasi dicirikan warna,
dimensi dan kekerasan bahan, maka sampel juga dicirikan oleh hal yang sama juga
b. Sampel mewakili dari populasi. Jika sejumlah anggota dari populasi setelah
dipertimbangkan kemudian diambil sebuah sampel, maka hasil dari pengujian
5. Pengumpulan Data
Penelitian ilmiah membutuhkan data yang konkrit dan valid. Langkah berikutnya
setelah menentukan sampel, yaitu mengumpulkan data sebagai sarana informasi
penelitian. Pengumpulan data perlu dilakukan peneliti untuk mengungkap atau
menjaring informasi dari responden sesuai lingkup penelitian (Sujarweni, 2020).
Terdapat berbagai macam cara yang dapat dilakukan dalam pengumpulan data.
Berikut metode pengumpulan data meliputi :
a. Tes
Metode tes digunakan untuk mengukur ketrampilan, inteligensi, pengetahuan, serta
kemampuan bakat atau minat yang dimiliki suatu individua tau kelompok. Tes yang
dilakukan dapat melalui tes sikap, bakat, prestasi, atau intelegensi untuk
mendapatkan hasil data yang dibutuhkan dalam penelitian
b. Angket atau Kuesioner
Angket merupakan sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan dalam penelitian
untuk mendapat informasi dari responden mengenai pernyataan laporan pribadinya
atau hal-hal yang tidak diketahuinya. Berikut beberapa jenis kuesioner menurut
Mustafidah dan Suwarsito (2020) :
1. Dari cara menjawab, yaitu kuesioner terbuka (responden dapat menjawab
dengan kalimatnya sendiri, dan kuesioner tertutup (responden menjawab
berdasarkan pilihan jawaban yang sudah disediakan)
2. Dari jawaban yang diberikan, yaitu kuesioner langsung (responden menjawab
tentang dirinya), dan kuesioner tidak langsung (responden menjawab tentang
orang lain)
3. Dari bentuk kuesionernya, yaitu kuesioner pilihan ganda, isian, checklist, dan
rating scale
c. Interview atau wawancara
Wawancara (interview) adalah suatu kejadian atau suatu proses interaksi antara
pewawancara (interviewer) dan sumber informasi atau orang yang diwawancarai
(interviewee) melalui komunikasi langsung untuk mendapatkan data penelitian
(Yusuf, 2017). Melalui metode interview instrument yang digunakan yaitu interview
guide atau pedoman wawancara
Wawancara dapat dikategorikan atas tiga bentuk, yaitu:
1. Wawancara terencana-terstruktur, yaitu pewawancara atau peneliti telah
menyusun secara terperinci dan sistematis pedoman pertanyaan menurut pola
tertentu dengan menggunakan format yang baku
Contoh :
Kami harapkan anda dapat menjawab pertanyaan yang akan kami ajukan
berikut ini menurut keadaan yang sebenarnya. Andai kata selalu terjadi
katakanlah “selalu”, kami akan mengecek pada alternatif “selalu”, sesuai dengan
kolom pertanyaan. Andai kata “jarang”, katakanlah “jarang” dan akan diberi
tanda checklist pada “jarang”. Demikian juga untuk “tidak pernah”
Kolom Responden atau Informan
No Pertanyaan Selalu Jarang Tidak
Pernah
1. Melakukan tawuran dan V
kekerasan
2. Menggunakan obat V
terlarang
3. Dan seterusnya ……..
Contoh :
1. Apakah kamu pernah melakukan tindakan tawuran remaja?
2. Berapa orang yang sering terlibat tawuran?
3. Apakah prestasi belajarmu terpengaruh selama mengikuti tawuran?
4. Apakah kamu juga membawa alat atau benda tajam selama tawuran?
3. Wawancara bebas, yaitu pewawancara atau peneliti tidak menggunakan
panduan sistematis dalam menyusun rencana wawancara. Peneliti hanya
memiliki panduan data apa saja yang harus digali informasinya dan bagaimana
memperlakukan informan atau responden agar memberi jawaban yang
dibutuhkan. Wawancara ini berlangsung dengan alami, dimana biasanya
informan atau responden akan digali informasinya lebih mendalam yang disebut
dengan in-depth interview
d. Observasi
Pengamatan yang dilakukan peneliti dengan terjun langsung ke lapangan penelitian
merupakan pengertian dari observasi. Suwartono (2014) menyampaikan observasi
dibagi menjadi dua, yaitu observasi partisipan dan observasi nonpartisipan sebagai
berikut
1. Observasi partisipan/partisipatoris (participant/participatory observation)
Seorang peneliti dapat menjadi bagian dari anggota suatu kelompok atau
organisasi tertentu dan mengamatinya serta menghimpun data dari kelompok
tersebut. Kelebihan pengamatan dengan partisipan yaitu kemampuannya dalam
menjaga kealamiahan. Selain itu penelitian ini dapat memperkecil peluang
munculnya pertanyaan dari individu yang diamati, seperti alasan kenapa
seseorang tak dikenalbhadir di situ, rasa curiga, atau terganggu. Namun juga
ada kelemahan pengamatan partisipan, yaitu dibutuhkan tenaga terlatih dan
berpengalaman
2. Observasi nonpartisipan/nonpartisipatoris
Pada observasi partisipan, peneliti akan mengamati lingkungan, kegiatan,
maupun informan atau responden dengan tidak menjadi bagian dari anggota
atau kelompok tersebut. Kelemahannya ialah peneliti harus mampu
mendapatkan kepercayaan dari kelompok di lapangan tersebut sehingga
informasi yang diperoleh dapat akurat dan terpercaya
e. Survei
Metode survey tidak digunakan untuk pemecahan masalah melalui uji hipotesis,
melainkan untuk pemecahan masalah yang berkaitan langsung dengan kebijakan
dan tidak untuk pengembangan
f. Analisis Dokumen
Responden diajak untuk mengisi analisis dari dokumen yang dapat mendukung
penelitian yang akan dilakukan. Contohnya : analisis keterkaitan silabus dengan
RPP apakah sudah sesuai dengan proses belajar mengajar dikelas atau belum
6. Penyajian Data
Penyajian data yang digunakan dalam penelitian dapat berupa rangkaian angka
numerik, penomoran, atau tanda agar mudah dibaca dan dipahami.
Rasio
Kualitatif
Diskrit/ Nominal
Sumber Internal (Dalam)
Kontinu
Eksternal (luar)
Data
Primer
Cara memperoleh
Sekunder
Cross Section
Cara mengumpulkan
Time Series
7. Pengujian Hipotesis
Hipotesis tidak pernah dibuktikan kebenarannya, melainkan diuji validitasnya,
Kecocokan dalam hipotesis dengan fakta bukanlah memberikan bukti, karena bukti
hanya sekedar alasan untuk menerima hipotesis. Hal tersebut merupakan kenyataan
logis dari bukti-bukti yang diperoleh. Terdapat dua (2) macam cara dalam menguji
hipotesis :
a. Menguji hipotesis dengan konsistensi logis
b. Menguji hipotesis dengan mencocokkan fakta
1. Penelian Kualitatif
Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk memahami
fenomena mengenai apa yang dialami oleh subjek penelitian misalkan seperti
perilaku, persepsi, motivasi, Tindakan, secara holistik dan dengan cara deskriptif
dalam bentuk bahasa dan kata-kata. Berikut tahapan penelitian kualitatif dalam Satori
dan Aan (2020) :
Menentukan topik dengan mengkaji paradigma dan
fenomena empiric
Menetapkan focus inquiri
Memilih topik kajian Menentukan unit analisis/kategori, sub unit analisis/sub
kategori
Mengembangkan pertanyaan inquiri
Menentukan Teknik pengumpulan data
Instrumentasi Memilih informan dari tiap unit analisis
Menyiapkan instrument atau pedoman
observasi/partisipasi/wawancara/studi dokumentasi
Pelaksanaan Pengurusan izin
Penelitian Menemui gate keeper
Observasi partisipasi, wawancara, studi dokumen, triangulasi
Mempersiapkan catatan lapangan, FGD
Pengolahan Data Reduksi Data
Display
Analisis
Hasil Penelitian Kesimpulan, implikasi, rekomendasi
2. Penelian kuantitatif
Penelitian kualitatif merupakan suatu proses menumbuhkan pengetahuan yang
menggunakan data berupa angka sebagai alat menemukan keterangan mengenai
apa yang ingin kita ketahui. Berikut alur dari tahapan penelitian kuantitatif menurut
Statistikian (2012):
a. Identifikasi permasalahan
b. Studi literatur
D. ETIKA PENELITIAN
Etika berasal dari bahasa Yunani ethos. Istilah etika bila ditinjau dari aspek
etimologis memiliki makna kebiasaan dan peraturan perilaku yang berlaku dalam
masyarakat.Etika mencakup norma untuk berperilaku, memisahkan apa yang
seharusnya dilakukan dan apa yang seharusnya tidak boleh dilakukan. Etika
membantu manusia untuk melihat secara kritis moralitas yang dilakukan masyarakat.
Etika penelitian meliputi hal sebagai berikut (Resnik D dalam Raihan, 2017) :
1. Kejujuran
Dalam mengkomunikasikan penelitian ilmiah hendaklah jujur melaporkan data, hasil,
metode dan prosedur, Tidak boleh membuat, memalsukan/merubah data. Tidak
dibenarkan menipu rekan kerja, sponsor penelitian, atau masyarakat umum
2. Objektivitas
Berusahalah untuk menghindari bias dalam analisis data, interpretasi data, dan
lainnya dari penelitian objektivitas diharapkan atau dibutuhkan. Hindari atau kurangi
bias atau penipuan diri sendiri, mengungkapkan kepentingan pribadi atau finansial
yang mungkin mempengaruhi penelitian
3. Integritas
Menepati janji dan kesepakatan; bertindak dengan tulus berjuang untuk konsistensi
pemikiran dan tindakan
4. Kehati-hatian
Hindari kesalahan dan kelalaian yang ceroboh; hati-hati dan kritis memeriksa
pekerjaan Anda sendiri dan pekerjaan rekan-rekan anda. Buat catatan kegiatan
penelitian yang bagus, seperti pengumpulan data, desain penelitian, dan
korespondensi dengan agensi atau jurnal
5. Keterbukaan
Bagikan data, hasil, gagasan, dan terbuka terhadap kritik dan gagasan baru
6. Menghormati Kekayaan Intelektual
Hormati hak paten, hak cipta, dan bentuk kekayaan intelektual lainnya. Berikan
pengakuan atau penghargaan yang sesuai untuk semua kontribusi penelitian
termasuk memberikan kutipan dengan benar
7. Publikasi yang Bertanggung Jawab
Publikasikan untuk memajukan penelitian dan dapat digunakan masyarakat
8. Tanggung jawab sosial
Upayakan untuk mempromosikan kebaikan sosial dan mencegah atau mengurangi
kerugian sosial melalui penelitian, pendidikan publik, dan advokasi.
9. Kompetensi
Menjaga dan meningkatkan kompetensi dan keahlian profesional melalui pendidikan
dan pembelajaran sepanjang hayat, mengambil langkah untuk mempromosikan
kompetensi dalam sains secara keseluruhan
10. Legalitas
Mengetahui dan mematuhi hukum dan kebijakan kelembagaan dan pemerintah
yang relevan
11. Perlindungan Subjek Manusia
Saat melakukan penelitian tentang subyek manusia, meminimalkan bahaya dan
risiko dan memaksimalkan keuntungan; menghormati martabat manusia, privasi,
dan otonomi, melakukan tindakan pencegahan khusus dengan populasi rentan; dan
berusaha untuk mendistribusikan manfaat dan beban penelitian secara adil