Anda di halaman 1dari 17

HASIL KALI KELARUTAN (Ksp)

1. TUJUAN PERCOBAAN

Setelah melakukan pratikum ini diharapkan mahasiswa dapat :

1. Mengenal prinsip-prinsip hasil kali kelarutan


2. Menghitung kelarutan elektrolit yang bersifat sedikit larut.
3. Menghitung panas pelarutan (▲Ho) 𝑃𝑏𝑐𝑙2 dengan menggunkan sifat
keternagn ksp pada suhu.

2. DASAR TEORI

Hasil Kali kelarutan (Ksp) senyawa dapat ditentukan dari percobaan


laboratorium dengan mengukur kelarutan (massa senyawa yang dapat larut
dalam tiap liter larutan) sampai keadaan tepat jenuh. Dalam keadaan itu,
kemampuan pelarut telah maksimum untuk melarutkan atau mengionkan zat
terlarut. Kelebihan zat terlarut walaupun sedikit akan menjadi endapan. Hasil
kali kelarutan dalam keadaan sebenarnya merupakan nilai akhir yang dicapai
oleh hasil ion-ion ketika kesetimbangan tercapai antara fase padat dari garam
yang hanya sedikit larut dan larutan itu. Hasil kali konsenrasi dari ion-ion
pembentuknya untuk setiap suhu tertentu adalah konstan,dengan konsentrasi ion
dipangkatkan bilangan yang sama dengan jumlah masing-masing ion yang
bersangkutan.

Kelarutan merupakan jumalah zat yang terlarut yang dapat larut dalam
sejumlah pelarut sampai membentuk larutan jenuh. Sedangkan hasil kali
kelarutan merupakan hasil akhir yang dicapai oleh hasil kali ion ketika
kesetimbangan tercapai antara fase padat dan dari garam yang hanya sedikit
larut dalam larutan tersebut. Kelarutan suatu elektrolit ialah banyaknya mol
elektrolit yang sanggup melarut dalam tiap liter larutannya. Jika konsentrasi ion
total dalam larutan meningkat, gaya tarik ion menjadi lebih nyata dan aktivitas
(konsentrasi efektif) menjadi lebih kecil dibandingkan kosentrasi stoikhiometri
atau terukurnya. Untuk ion terlibat dalam proses pelarutan, ini berarti bahwa
konsentrasi yang lebih tinggi harus terjadi sebelum kesetimbangan tercapai
dengan kata lain kelarutan akan meningkat.

Hasil kali kelarutan suatu garam adalah hasil kali konsentrasi semua ion
dalam larutan jenuh pada suhu tertentu dan masing-masing ion diberi pangkat
dengan koefisien dalam rumus tersebut.

AgCI Ksp = [Ag+] [ CI- ]

PbCI2 Ksp = [Pb2+ ] [ CI- ]

Hasil kali kelarutan kali konsentrasi ion-ion suatu elektrolit (ksp) dalam
larutan yang tepat jenuh. Timbang chlori da (𝑃𝑏𝑐𝑙2) jenuh dapat ditulis sebagai
berikut:

PbCI2(S) Pb2-(aq) + 2 CI- (aq)

Konstanta keseimbangan terdimodika untuk persamaan reaksi diatas adalah

Ka = ( aPb-2 ) (aCI-) 2

( aPbCI2(S) )

Karena aktivitas padatan murni = 1 maka persamaan diatas dapat


disederhanakan

menjadi:

Ksp = (aPb-2 ) (aCI-)2

Dalam larutan encer, aktivitas dapat dianggap sama dengan konsentrasi dalam
satuan molar. Nilai ksp diatas sebagai konsenrasi hasil kali kelarutan 𝑃𝑏𝑐𝑙2
secara matematika dapat ditulis :

[𝑝𝑏−2] [𝐶𝑙−] < 𝑘𝑠𝑝 𝑃𝑏𝑐𝑙2 berbentuk larutan ( belum terlihat


endapan PbCI2

[𝑝𝑏−2] [𝐶𝑙−] > 𝑘𝑠𝑝 𝑃𝑏𝑐𝑙2 terjadi endapan

[𝑝𝑏−2] [𝐶𝑙−] = 𝑘𝑠𝑝 𝑃𝑏𝑐𝑙2 tepat jenuh


ALAT DAN BAHAN

Alat Yang Digunakan

1. Rak tabung reaksi dan tabung reaksi

2. Erlenmeyer 250 ml

3. Buret 50 ml

4. Thermometer 100oC

5. Hot plate

6. Gelas kimia

7. Pipet ukur 10 ml,25 ml

8. Bola karet

9. Corong

10. Spatula

11. Pengaduk

12. Kaca arloji

Bahan Yang Digunakan

1. Larutan Pb (No3)2 0,075 M 250 ml

2. Larutan Kcl 1,0 M

PROSEDUR PERCOBAAN

1. Menyiapkan larutan Pb(NO3)2 0,075 M dan KCI 1 M, lalu


menempatkan KCI pada buret 50 ml
2. Menyiapkan larutan seperti pada tabel dibawah ini dengan cara
menambahkan KCI 10 ml 0,075 M Pb(NO3)2 kedalam setiap tabung
reaksi , kemudian tambahkan KCI 1,0 M (0,5 ml ; 1,0 ml ; 1,2 ml; 1,4
ml ; 1,5 ml; 2,0 ml) sampai ketelitian 0,1 ml. Pada saat pencampuran dan
setelah pencampuan tabung reaksi harus dikocok, membiarkan selama 5
menit dan mengamati apakah sudah terbentuk endapan atau belum dan
catat gasil pengmatan pada tabel 1 serta volume KCI 1,0 M yang dapat
menyebabkan terjadinya perubahan suhu.
3. Berdasarkan hasil yang diperoleh pada tabel 1 pada tabung yang sudah
terbentuk endapan dan tabung yang belum terbentuk endapan,
mengulangi langkah diatas untuk menentukan banyaknya volume KCI
1,0 M yang dapat menyebabkan terbentuknya endapan dengan ketelitian
0,5 ml. Mencatat hasil pengamatan pada tabel 2 mencatat pula volume
KCI 1,0 M yang dapat menyebabkan terjadinya perubahan suhu.
4. Menempatkan campuran yang terbentuk endapan pada penungas atau
labu Erlenmeyer yang dipanaskan diaduk mengunakan thermometer
secara perlahan-lahan (kecepatan pemanasan penagas kira-kira 1oC per
menit) mencatat suhu ketika endpan tepat larut. Malakukan hal yang
sama untuk campuran-campuran lain. Mencatat semua yang diperoleh
pada table 2.

DATA PENGAMATAN

Tabel 1

No Volume Pb(NO3)2 Volume KCL Pembentukan Suhu (oC)


0,075 M (ml) 1 M ( ml) Endapan
1 10 0,5 Belum 26o C
2 10 1,0 Belum 26 o C
3 10 1,2 Belum 26o C
4 10 1,4 Belum 26o C
5 10 1,5 Sudah 26 o C
6 10 2,7 Sudah 26o C
Tabel 2

NO Volume Pb(NO3)2 Volume KCI Pembentukan Suhu


0,075 M (ml) 1 M (ml) Endapan (oC)
1 10 1,5 Sudah 26oC
2 10 2,0 Sudah 26oC
3 10 2,5 Sudah 26oC
4 10 3,0 Sudah 26oC
5 10 3,5 Sudah 26o C

Tabel 3

Volume Volume Suhu Suhu Ksp Log Ksp 1/T


Pb KCI pelarutan Pelarutan (k)
(NO3)2 endapan endapan
o
C K
10 ml 1,5 ml 70 343 0,00444 -2,3565 0,00291
10ml 2,0 ml 80 353 0,00694 -2,15864 0,00283
10ml 2,5 ml 83 356 0,0096 -2,01773 0,00280
10ml 3,0 ml 87 360 0.0123 -1,91009 0,00277
10ml 3,5 ml 91 369 0,0149 -1,82681 0,00271

Tabel kelarutan PbCI2

Volume Pb (NO3)2 Volume KCI Ksp Kelarutan PbCI2


(g/l)
10ml 3,5 ml 0,0044
10 ml 3,5 ml 0,00694
10 ml 3,5 ml 0,0096
10 ml 3,5 ml 0,0123
10 ml 3,5 ml 0,0149

DATA PERHITUNGAN

Pembuatan Larutan

 Pb(NO3)2 0,075 M 250 ml


gr = M. V. BM
= 0,075 M . 250 ml . 331,2 gr/mol
= 0,075 m . 0,25 L . 331,2 gr/ mol
= 621 gr
 KCI 1 M 50 ml
gr = M . V . BM
= 1 M . 50 ml . 74,5513 gr/mol
= 1 M . 0,05 L . 74,5513 gr/ mol
= 3,7275 gr

Persamaan Reaksi : PbCI2(S) Pb 2+(aq ) + 2CI-(aq)

Perhitungan Ksp dan Kelarutan PbCI2

1. Penambahan 1,5 ml KCI


[ Pb2+ ] = V Pb2+ x M Pb2+

V total
= 10 ml x 0,075 M
11,5 ml
= 0,0652 M

[ CI- ] = V CI- x M CI-


V total
= 1,5 ml x 1M
11,5 ml
= 0, 1304 M

PbCI2 Pb2+ + 2CI-


Ksp = [ Pb2+ ] [ 2CI-]
= (S) (2S)2
= ( 0,0625) 4( 0,1666)2
= 0,08694
= 6,94 x 10-3
Log Ksp = log (0,00694)
= -2,15864

S = √3 ksp x Mr PbCI2
4
= √3 6,94 x 10−3 x 278,1
4
= 28,7944 gr / l

1
1/T =
343
= 0,00291

2. Penambahan 2,5 ml KCI


[ Pb2+ ] = V Pb2+ + M Pb2+

V total
= 10 ml x 0,075 M
12 ml
= 0,0625 M
[ CI-] = V CI- x M CI-
12 ml
= 1,0 ml x 1M
12 ml
= 0, 1666 M
PbCI2 Pb2+ + 2CI-
Ksp = [ Pb2+] [ 2CI-]2
= [0,0625] 4 [0,1666]2
= 0,08694
= 6,94 x 10-3

Log Ksp = log ( 0,00694 )


= -2,15864

S = √3 Ksp x Mr PbCI2
4
= √3 6,94 x 10−3 x 278,1
4
1/T = 1/ 353
= 0,00283

3. Penambahan 2,5 ml KCI

[ Pb2+ ] = V Pb2+ + M Pb 2+
V total
= 10 ml + 0,075 M
12,5 ml
= 0,06 M

[ CI-] = V CI- + M CI
V total
= 1,5 ml + 1 M
12,5 ml
= 0,2M

PbCI2 Pb2+ + 2CI-

Ksp = [ Pb2+ ] [ 2CI-]2

= (0,06) 4 (0,2)2

= 0, 0096

= 96 x 10-3

Log Ksp = log ( 0,0096

= -2,01773

S = √3 Ksp x Mr PbCI2
4

= √3 9,6 x 10−3 x 278,7


4

= 37,2334 gr/ L

4. Penambahan 3,0 ml KCI


[ Pb2+ ] = V Pb2+ + M Pb2+
V total
= 10 ml + 0,075 M
13 ml
= 0,0577 M

[ CI- ] = V CI- + M CI-


V total
= 3 ml + 1 M
13 ml
= 0,23077 M

PbCI2 Pb2+ + 2CI-

Ksp = [ Pb2+ ] [ 2CI-]2


= ( 0,0577) 4 (0,23077)
= 0,0123
= 1,23 x 10-2

Log Ksp = log (0,0123)


= -1,91009

S = √3 Ksp x Mr PbCI 2
4
= √3 1,23 x 10−3 x 278,1
4
= 40,4404 gr/ L

1/T = 1/ 360

= 0,00277

5. Penambahan 3,5 ml KCI


[ Pb2+ ] = V Pb 2+ + M Pb2+
V
total
= 10 ml + 0,075 M
13,5 ml
= 0,0555 M

[ CI- ] = V CI- + M CI-


V total
= 3,5 ml + 1M
13,5 ml

PbCI2 Pb2+ + 2CI-


Ksp = [Pb2+ ] [2CI-]2
= ( 0,0555) 4 (0,2596)2
= 0,0149
= 1,49 x 10-2

Log Ksp = log (0,0149)


= -1,82681

S = √3 Ksp x Mr PbCI2
4
= √3 1,49 x 10−3 x 278,1
4
= 43,10984 gr/L

1/ T = 1 / 369
= 0,00271

Menentukan ΔHo dari slope grafik log Ksp Vs 1/T

Penambahan KCI X = 1/T Y = log Ksp


1,5 ml 0,00291 -2,3565
2,0 ml 0,00283 -2,15864
2,5 ml 0,00280 -2,01773
3,0 ml 0,00277 -1,91009
3,5 ml 0.00271 -1,82681
Y = ax + b dimana a = slope , b = intercept didapatkan fungsi grafik log Ksp Vs
1 /T

Y= -2,791x + 5,7721 slope = -2,791

Menentukan Panas Pelarutan

Slope = 2,303 . R

-Δ HO = slope . 2,303 . 0,98473j/mol

-∆ Ho = -2,791 . 2,303 . 0,98473 j /mol

ΔH = 6,329,52243329 J/mol

ΔH = 6,3295 kj/mol
ANALISIS DATA

Dalam percobaan penentuan hasil kali kelarutan digunakan dua larutan


yaitu Pb (NO3)2 0,075 M dan KCI 1 M. Dalam realsi diketahui terbentuk
endapan PbCI2

Pb(NO3)2 + 2KCI PbCI2 + 2KNO3

Endapan PbCI2 merupakan endapan yang sedikit larut dalam air pelarut endapan
yang dilakukan dengan metode pemanasan. Hal ini dilakukan dengan tujuan
untuk mempercepat proses pelarutan endapan. Semakin banyak endapan yang
terbentuk, makin lama proses pelarutan dan makin besar juga suhu yang di
butuhkan endapan untuk larut.

Selain volume KCI ditambahkan ternyata juga memperngaruhi nilai Ksp,


makin besar volume KCI yang ditambahkan, makin kecil nilai Ksp yang
diperoleh, hal ini dikarenakan besar volume KCI memepengaruhi banyak
endapan yang terbentuk sehingga mempengaruhi besar nilai Ksp. Lrutan
PbNO3 0,075 M dan KCI 1M pastikan membuatnya pada labu ukur. Lalu
menempatkannya pada tabung reaksi, larutan PbNO3 dimasukan kedalam
tabung reaksi dengan volume yang tetap yaitu 10 ml. Sedangkan volume KCI
dibuat bervariasi yaitu 0,5 ml,10 ml,1,5 ml, 2,0 ml, 2,5ml ,3,0 ml . Perlakuan ini
dimasukan u tuk mempengaruhi / mengetahui berapa volume KCI yang
diperlukan sampai keadaanya jenuh dilewati , sehingga akhir endapan larutan
harus dikocok agar larutan tercampur merata.

Pada pencampuran 0,5 ml, 1,0 ml, 1,2 ml , 1,4 ml, KCI belum terbentuk
endapan artinya hasil konsentrasi ion-ion dalam larutan melewati nilai hasil
kelarutan. Tetapi pada pencampuran 1,5 ml, 2,0 ml, (tabel 1) dan pencampuran
1,5 ml : 1,0 ml,2,5 ml, 3,0ml3,5 ml , <0 (pada tabel 2) endapan terbentuk yang
berarti hasil konsentrasinya sudah melewati hasil kali kelarutan. Endapan yang
terbentuk pada campuran tersebut lalu dipanaskan dan pada saat permanasan
endapan dalam larutan tersebut disertai dengan pengadukan menggunakan
termometer.

KESIMPULAN

Dari hasil pratikum ini didapat kesimpulan bahwa :

• Semakin tiggi konsentrasi semakin kelarutan kecil.

• KSP merupakan hasil kali konsentrasi ion-ion suatu elektrolit dalam larutan

tepat jenuh.

Berat Molekul Pb(NO3)2 = 621 gr

Berat Molekul KCI = 3,7275gr

Panas Pelarutan (∆ H O) = 6,3295 Kj/ mol


\

DAFTAR PUSTAKA

Tim penyusun.2023.Penuntun Praktikum Kimia Fisika “Hasil Kali Kelarutan


(KSP)”. Palembang: Politeknik Negeri Sriwijaya.
LAMPIRAN

Rak dan tabung reaksi Erlenmayer 250 ml Buret

Thermometer Hot Plate


Gelas Kimia Spatula

Bola Karet Pengaduk

Anda mungkin juga menyukai