0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
28 tayangan2 halaman
Dokumen tersebut merangkum hasil studi tentang kendala pelayanan publik di Kejaksaan Tinggi Riau. Ada beberapa masalah utama yaitu kurangnya kompetensi SDM, koordinasi antar unit yang lemah, birokrasi yang rumit, serta sarana prasarana yang kurang memadai. Hal ini menghambat pelayanan sesuai harapan masyarakat.
Dokumen tersebut merangkum hasil studi tentang kendala pelayanan publik di Kejaksaan Tinggi Riau. Ada beberapa masalah utama yaitu kurangnya kompetensi SDM, koordinasi antar unit yang lemah, birokrasi yang rumit, serta sarana prasarana yang kurang memadai. Hal ini menghambat pelayanan sesuai harapan masyarakat.
Dokumen tersebut merangkum hasil studi tentang kendala pelayanan publik di Kejaksaan Tinggi Riau. Ada beberapa masalah utama yaitu kurangnya kompetensi SDM, koordinasi antar unit yang lemah, birokrasi yang rumit, serta sarana prasarana yang kurang memadai. Hal ini menghambat pelayanan sesuai harapan masyarakat.
Scooping emersion study’s pada Kejaksaan Tinggi Riau :
• Kurangnya Kompetensi Sumber Daya Manusia: Kurangnya kompetensi, kualifikasi, atau keterampilan dari para petugas atau penyelenggara pelayanan dalam memahami dan melaksanakan tugas dan fungsi pelayanan. Hal ini dapat mengakibatkan kualitas pelayanan yang kurang baik, kesalahan dalam proses pelayanan, atau ketidakmampuan dalam menghadapi situasi atau tantangan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Contohnya petugas PTSP yang tidak kompeten dan kurang ramah dalam pemberian pelayanan. • Kurangnya Koordinasi dan Sinergi Antara Unit Kerja/Bagian: Kurangnya koordinasi, sinergi, atau kerjasama antara unit kerja/bagian dalam instansi pelayanan publik dapat menghambat kelancaran proses pelayanan dan mengakibatkan masyarakat menghadapi kesulitan dalam mengakses pelayanan secara holistik dan terintegrasi.Contohnya informasi dari bidang- bidang teknis masih tertutup sehingga bidang penerangan hukum sulit menyampailkan informasi sebagaimana yang diharapkan. • Birokrasi yang Rumit dan Lambat: Adanya birokrasi yang rumit, berbelit-belit, dan lambat dalam proses pelayanan publik dapat menghambat efisiensi, efektivitas, dan responsivitas pelayanan. Prosedur yang kompleks, berbagai izin yang diperlukan, serta waktu yang lama dalam pengurusan administrasi. Contohnya untuk surat tujuan ke salah satu bidang yang masuk dari masyarakat sedikit memakan waktu untuk sampai ke tujuan dikarenakan masih adanya birokrasi yang panjang. • Kurangnya Sarana dan Prasarana yang Memadai: Kurangnya sarana dan prasarana yang memadai, seperti fasilitas fisik dapat menghambat pelaksanaan pelayanan yang optimal. Ketidakmampuan dalam menyediakan sarana dan prasarana yang memadai dapat mengganggu kualitas pelayanan dan menyulitkan masyarakat dalam memperoleh pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Contohnya kurang tersedianya lahan parkir bagi masyakarat yang membutuhkan pelayanan ke Kejati Riau. • Integritas yang Rendah: Integritas yang rendah dari penyelenggara pelayanan publik dapat mengakibatkan praktik-praktik korupsi yang merusak integritas pelayanan publik. Contohnya masih ada pegawai yang menerima uang tips dari orang yang membutuhkan layananan. Hal-hal tersebut diatas tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila khususnya Sila Ketuhanan Yang Maha Esa dan Persatuan Indonesia.