PT.ANGKASA PURA 1
Di Susun Oleh:
Auliah
Kasmah Machmud
1
JURUSAN OTOMATISASI TATA KELOLA
2
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji dan syukur mari panjatkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan limpahan rezeki dan karunia kepada kita semua, sehingga penyusun mampu
menyelesaikannya dengan cermat dan sempurna. Namun demikian, penyusun sadar masih
Oleh sebab itu, penyusun berharap adanya saran dan kritik yang sifatnya membangun agar
Lewat kesempatan ini, penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada semua
pihak yang sudah membantu dalam pelaksanaan praktik dan pembuatan Laporan Praktik
3
Rasa terima kasih itu disampaikan kepada:
Akhir kata, penyusun berharap semoga laporan ini bisa mempunyai manfaat besar
bagi kemajuan SMK Negeri 1 Maros. Sekali lagi, penyusun mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang sudah terlibat dalam penyusun laporan ini.
4
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
B. Pengertian PKL
D. Tujuan PKL
E. Manfaat PKL
D. Temuan
5
BAB IV: PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran-saran
Daftar Pustaka
Lampiran :
B. Identitas Siswa
6
BAB I PENDAHULUAN
Karya tulis ini disusun secara sistematis bedasarkan kurikulum berbasis kompetensi
rancangan karya hingga tercapainya hasil akhir. Dan setelah penulis melaksanakan
Mulai dari ilmu pengetahuan dimana kemajuan dalam bidang informatika saat ini
SMK Negeri 1 Maros harus mampu menghadapi tuntutan dan tantangan yang
kepada kualitas kelulusan, berkaitan dengan itu maka pola pengembangan yang
7
B. PENGERTIAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
Praktek kerja lapangan (PKL) adalah salah satu bentuk aplikasi program pendidikan
dalam kerja sesuai dengan kebutuhan masyarakat atau suatu proses belajar mengajar
yang merupakan sarana pengenalan lapangan kerja dan informasi bagi peserta didik
sehingga dapat melihat, mengetahui, menerima, dan menyerap teknologi yang ada
dimasyarakat.
Ilmu yang diperoleh siswa, sampai menjelang akhir studinya lebih banyak memperoleh
(Persero) Cabang Bandara Sultan Hasanuddin Makassar. Adapun sejarah singkat PT.
PT Angkasa Pura I (Persero) yang selanjutnya disebut Angkasa Pura Airports bertekad
mewujudkan perusahaan berkelas dunia yang profesional. Angkasa Pura Airports yakin
8
9
D. Tujuan Pembuatan Laporan
1. Sebagai laporan dari hasil Praktek Kerja Lapangan yang telah dilaksanakan secara
tertulis.
4. Membina hubungan kerja sama yang baik antara pihak sekolah dengan perusahaan
pihak perusahaan.
7. Agar para siswa terlatih untuk mempertanggung jawabkan sesuatu yang telah
dilakukan.
10
E. Manfaat Praktek Kerja Lapangan
Tujuan dan manfaat dilaksanakannya praktek kerja lapangan (PKL) antara lain sebagai
berikut :
teori-teori yang selama ini diperoleh dibangku sekolah dengan kenyataan yang
terjadi di lapangan, serta dapat melatih siswa agar kelak dapat menjadi manusia
pekerjaan.
6.Mengetahui perbedaan antara lingkungan dunia usaha atau dunia industri dengan
memberikan gambaran bagi siswa mengenai bagaimana cara bekerja yang baik dan
benar.
profesional.
masing siswa.
9.Melatih keterampilan yang dimiliki siswa sehingga dapat bekerja dengan baik.
11
10. Melahirkan sikap bertanggung jawab, disiplin, sikap mental, etika yang baik serta
11. Menambah kreatifitas siswa agar dapat mengembangkan bakat yang terdapat dalam
dirinya.
12. Memberikan motivasi sehingga siswa bersemangat dalam meraih cita-cita mereka.
13 . Melatih siswa/siswi agar dapat membuat suatu laporan yang terperinci dari apa
14 . Sebagai salah satu amanat sekolah dimana siswa dituntut untuk mengabdi kepada
15 Membentuk kepribadian siswa yang kokoh agar menjadi manusia berguna bagi
dengan dunia kerja dimana sangat membantu dalam aplikasi antara teori dan praktek
12
BAB II
13
Gambar 1.1 Logo PT. Angkasa Pura I (Persero)
Tak lama kemudian, pada tanggal 15 November 1962 terbitlah Peraturan Pemerintah
(PP) Nomor 33 Tahun 1962 tentang Pendirian Perusahaan Negara (PN) Angkasa
Pelabuhan Udara Kemayoran di Jakarta yang saat itu merupakan satu-satunya bandar
udara internasional yang melayani penerbangan dari dan ke luar negeri selain
penerbangan domestik.
Setelah melalui masa transisi selama dua tahun, terhitung sejak 20 Februari 1964 PN
Angkasa Pura Kemayoran resmi mengambil alih secara penuh aset dan operasional
itulah yang kemudian ditetapkan sebagai hari jadi Angkasa Pura Airports.
Pada tanggal 17 Mei 1965, berdasarkan PP Nomor 21 tahun 1965 tentang Perubahan
Pura.
1987, nama Perum Angkasa Pura diubah menjadi Perusahaan Umum Angkasa Pura
I, hal ini sejalan dengan dibentuknya Perum Angkasa Pura II yang secara khusus
Perdanakusuma.
Perseroan Terbatas (PT) yang sahamnya dimiliki sepenuhnya oleh Negara Republik
Notaris Muhani Salim, SH tanggal 3 Januari 1993 dan telah memperoleh persetujuan
tanggal 24 April 1993 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia
Indonesia Nomor2914/1993.
15
Umum Pemegang Saham tanggal 14 Januari 1998 dan telah diaktakan oleh Notaris
Indonesia Nomor: C2- 25829.HT.01.04 Tahun 1998 tanggal 19 November 1998 dan
Hingga saat ini, Angkasa Pura Airports mengelola 13 (tiga belas) bandara di kawasan tengah dan
timur Indonesia, yaitu:
1. Bandara Ngurah Rai - Denpasar
16
A. Visi, Misi, Nilai dan Strategi PT . Angkasa Pura I (Persero)
a) Visi Perusahaan :
Menjadi salah satu dari sepuluh perusahaan pengelola bandar udara terbaik di
Asia.
b) Misi Perusahaan :
17
B. Arah Strategis Lambang PT . Angkasa Pura I (Persero)
Service Excellence
1. Peningkatan CSI
18
Revenue Enhancement
Reasonable Cost
Environment
19
Sound Organization
1. Restrukturisasi organisasi
20
C. TUGAS DAN FUNGSI JABATAN
pemeliharaan fasilitas teknik umu dan listrik. Menyiapkan pelaksanaan dan pengendalian
Shared Service Department Head adalah jabatan struktural yang bertanggung jawab
langsung kepada General Manager. Pemangku Jabatan memiliki fungsi yang secara
struktural langsung bertanggung jawab kepadanya yaitu Human Capital Section Head,
General Affair Section Head, Communication dan Legal Section Head, Procurement
Section Head. Untuk dapat mencapai tanggung jawab utamanya dalam hal memastikan
tercapainya kepuasan pelanggan internal atas pelayanan Shared Service, aktivitas yang
21
Setiap tahun sekali Pemangku Jabatan harus menyusun rencana kerja dan anggaran unit
kerjanya dengan berpedoman kepada kebijakan dan strategi operasional yang telah
ditetapkan oleh General Manager untuk diusulkan penetapannya oleh Direksi. Apabila
rencana kerja dan anggaran ini sudah ditetapkan, maka Pemangku Jabatan harus
memastikan implementasinya berjalan pada Unit Kerjanya sesuai dengan rencana. Sebagai
bagian dari manajemen yang ada di Angkasa Pura 1, Pemangku Jabatan terlibat dalam
Selain itu berdasarkan hasil tinjauan tersebut Pemangku Jabatan dapat pula melakukan
deviasi pada hal-hal yang bersifat operasional teknis di fungsinya. Penyesuaian / koreksi
tindakan yang dilakukan tersebut diharapkan tetap mengikuti kaidah Angkasa Pura 1 dan
22
Tanggung Jawab Generic Jabatan Structural :
Tracking terhadap pencapaian-pencapaian setiap unit kerja di tingkat seksi, dan jika ada
Indikator kinerja yang belum tercapai, maka pemangku jabatan dapat mengambil langkah-
langkah korektif dan pemantauan yang lebih intensif dan bahkan jika mengharuskan dapat
secara langsung meminta pendapat dan dukungan dari atasan serta berkoordinasi dengan
pihak-pihak terkait baik internal maupun eksternal untuk memastikan Indikator kinerja
tersebut tercapai.
strategi, Standard Operating Procedure dan Program Korporat yang telah ditetapkan.
realisasi biaya, untuk itu pemangku jabatan harus merealisasikan pemenuhan kebutuhan
sesuai dengan anggaran dan harus melakukan monitoring secara seksama. Sebagai people
mengembangkan SDM dibawah koordinasinya, antara lain mengupdate DJP sesuai periode
menyepakati perencanaan kinerja sub ordinat, melakukan coaching & counseling, dan
evaluasi kinerja.
23
Pemangku jabatan juga bertanggung jawab dalam memastikan unitnya sesuai dengan semua
sistem manajemen (safety management, risk management, internal control, quality management)
yang diterapkan perusahaan dan relevan dengan Departemennya Pemangku jabatan juga
bertanggung jawab memastikan tidak adanya pelanggaran/temuan baik dari auditor internal maupun
eksternal terhadap seluruh sistem manajemen yang diterapkan perusahaan, sehingga pemangku
jabatan dituntut dapat menjadi figur yang dapat memberikancontoh dalam mematuhi peraturan
pemberian teguran dan sanksi sesuai peraturan yang berlaku, jika ditemukan pelanggaran
oleh sub ordinatnya. Dari hasil penilaian kinerja sub ordinat, pemangku jabatan melakukan
rencana pelatihan dan pengembangan sesuai dengan persyaratan jabatan, membuat rencana
kepada sub ordinat yang tidak mencapai kinerja sesuai yang diharapkan. Selain itu
pemangku jabatan juga dimungkinkan memiliki tugas lain diluar tanggung jawab utamanya
yaitu antara lain Ketua TIM P4DP, anggota TIM Evaluasi Mitra Usaha, anggota TIM
Seleksi Mitra Usaha dan Tim lainnya yang dibentuk secara Adhoc oleh General Manager.
Dalam menjalankan tugasnya pemangku jabatan memiliki hubungan kerja dengan pihak
internal yang bersifat informatif dengan Human Capital dalam hal Sosialisasi Kebijakan/
Informasi Publik. Hubungan konsultatif dengan Finance & IT DH dalam hal penggunaan
24
anggaran. Hubungan Konsultatif dengan masing-masing DH dalam hal HC/GA/CL/PC.
kegiatan SSDH. Hubungan koordinatif dengan Para DH, dalam hal Kegiatan yang terkait
dengan HC, GA, PC, PC . Bentuk hubungan kerja ini dapat dilakukan melalui komunikasi
Selain dengan pihak internal, pemangku jabatan juga memiliki hubungan kerja dengan
pihak ekternal yang bersifat informatif dengan media masa dalam hal Informasi Kebijakan
Perusahaan, atau berita. Hubungan konsultatif dengan Disnaker Prov Jatim, dalam
hal Hubungan Industrial serta hubungan konsultatif dengan PT Jamsostek dalam hal
Jamsostek, PT Askes dalam hal Pengelolaan Askes Pegawai. Hubungan konsultatif dengan
HCGH, TDGH, GAGH, PCGH, CS, HRMC. Bentuk hubungan kerja ini dapat dilakukan
melalui komunikasi langsung ataupun tidak langsung berupa Telephone, BBM, meeting.
Hubungan kerja Konsultatif dengan Lawyer dan kejaksanaan tinggi dalam hal bantuan
hukum. Hubungan kerja konsultatif dengan Lembaga Diklat dalam hal Diklat Hubungan
kerja konsultatif dengan dinas pariwisata dan kebudayaan dalam hal seni dan budaya.
Hubungan kerja secara Koordinatif dengan Mitra Kerja dan Mitra Usaha Bandara dalam hal
Training Service Excellent dan Performance para pegawai Frontlinernya. Bentuk hubungan
kerja ini dapat dilakukan melalui langsung ataupun berupa Surat Dinas, telephon, BBM/
SMS, meeting.
Secara rutin pemangku jabatan membuat dan menyampaikan laporan kerja kepada
Laporan Jamsostek, Laporan Iuran Dana Pensiun, Laporan Penghasilan Pegawai dll
Tantangan yang mungkin dihadapi oleh Pemangku Jabatan antara lain: Adanya
Human Capital dengan bermacam karakter dan latar belakang, menghadapi media masa,
Indepent, Fairness) Dalam hal ini pemangku jabatan harus mampu mengantisipasi dan
komunikasi yang intens dengan media massa lokal yang dominan, dilaksanakan penyegaran
SOP Procurement setiap 3 bulan sekali bagi pegawai, melakukan komitmen dan membuat
jabatan akan menghadapi hal-hal kritis yang datang mendadak, yaitu Adanya
peralatan/fasilitas penerbangan, dan oleh karena itu pemangku jabatan dituntut untuk dapat
Adanya Demo dari masyarakat (supir taksi gelap, calo tiket dll) maupun Demo Pegawai,
Airport Readiness Department Head adalah jabatan struktural yang bertanggung jawab
langsung kepada General Manager. Pemangku Jabatan memiliki fungsi yang secara
Section Head dan Airport Equipment Section Head. Untuk dapat mencapai tanggung jawab
utamanya dalam hal tercapainya kehandalan fasilitas operasional bandar udara, aktivitas
yang dilakukannya adalah eksekusi terhadap implementasi kebijakan dan strategi terkait
dengan kesiapan fasilitas operasi airport di lapangan, sehingga jika ada kendala terhadap
komplain dari kesiapan fasilitas operasi bandara dapat ditangani dengan baik.
27
Setiap tahun sekali Pemangku Jabatan harus menyusun rencana kerja dan anggaran unit
kerjanya dengan berpedoman kepada kebijakan dan strategi operasional yang telah
ditetapkan oleh General Manager untuk diusulkan penetapannya oleh Direksi. Apabila
rencana kerja dan angaran ini sudah ditetapkan, maka Pemangku Jabatan harus memastikan
implementasinya berjalan pada Unit Kerjanya sesuai dengan rencana. Sebagai bagian dari
manajemen yang ada di Angkasa Pura 1, Pemangku Jabatan terlibat dalam kegiatan
management review atau melakukan tinjauan manajemen atas implementasi rencana kerja
Selain itu berdasarkan hasil tinjauan tersebut Pemangku Jabatan dapat pula melakukan
deviasi pada hal-hal yang bersifat operasional teknis di fungsinya. Penyesuaian / koreksi
tindakan yang dilakukan tersebut diharapkan tetap mengikuti kaidah Angkasa Pura 1 dan
Tracking terhadap pencapaian-pencapaian setiap unit kerja di tingkat seksi, dan jika ada
28
Indikator kinerja yang belum tercapai, maka pemangku jabatan dapat mengambil langkah-
langkah korektif dan pemantauan yang lebih intensif dan bahkan jika mengharuskan dapat
secara langsung meminta pendapat dan dukungan dari atasan serta berkoordinasi dengan
pihak-pihak terkait baik internal maupun eksternal untuk memastikan Indikator kinerja
tersebut tercapai.
strategi, Standard Operating Procedure dan Program Korporat yang telah ditetapkan.
realisasi biaya, untuk itu pemangku jabatan harus merealisasikan pemenuhan kebutuhan
sesuai dengan anggaran dan harus melakukan monitoring secara seksama. Sebagai people
mengembangkan SDM dibawah koordinasinya, antara lain mengupdate DJP sesuai periode
menyepakati perencanaan kinerja sub ordinat, melakukan coaching & counseling, dan
evaluasi kinerja.
Pemangku jabatan juga bertanggung jawab dalam memastikan unitnya sesuai dengan
semua sistem manajemen (safety management, risk management, internal control, quality
hubungan koordinatif dengan seluruh departement head dan seluruh jajaran di bawah
29
Airport Readiness Department Head dalam hal koordinasi pekerjaan. Bentuk hubungan
kerja ini dapat dilakukan melalui komunikasi langsung ataupun tidak langsung berupa surat
menyurat.
selain dengan pihak internal, pemangku jabatan juga memiliki hubungan kerja dengan
pihak eksternal yang bersifat informatif ,konsultatif ,koordinatif dengan pihak terkait,
dalam hal kesiapan fasilitas dibandara Bentuk hubungan kerja ini dapat dilakukan melalui
komunikasi langsung ataupun tidak langsung berupa telepon, surat dan rapat.
Secara rutin pemangku jabatan membuat dan menyampaikan laporan kerja kepada
1. Laporan harian;
2. Laporan mingguan;
3. Laporan bulanan.
30
Tantangan yang mungkin dihadapi oleh Airport Readiness Department Head cabang
antara lain dalam hal memastikan tercapainya kehandalan fasilitas operasional bandar udara
dengan ketersediaan anggaran secara efisien dan kompetensi SDM yang ada. Dalam hal ini
dan penyempurnaan.
Readiness Department Head akan menghadapi hal-hal kritis yang datang mendadak, seperti
rusaknya fasilitas bandara sementara vendor terbatas dan tidak mengirimkan secara cepat
serta harga peralatan yang sangat mahal. Oleh karena itu pemangku jabatan dituntut untuk
intensif kepada pihak-pihak yang terkait dan menyiapkan rencana antisipatif terhadap hal-
31
2.5 AIRPORT SECURITY DEPARTMENT
Airport Security Department Head adalah jabatan struktural yang bertanggung jawab
langsung kepada General Manager. Pemangku Jabatan memiliki fungsi yang secara
struktural langsung bertanggung jawab kepadanya yaitu Terminal & Airside Section Head,
Public Area & Perimeter Section Head, Screening Check Point Section Head, Performance
dikeluarkannya Sertifikat Operasi Bandara (SOB) setiap 2 tahun sekali. Selain itu,
pemangku jabatan juga melakukan fungsi government dari sisi pelaksana security yang
tercantum dalam ICAO. Setiap tahun sekali Pemangku Jabatan harus menyusun rencana
kerja dan anggaran unit kerjanya dengan berpedoman kepada kebijakan dan strategi
operasional yang telah ditetapkan oleh airport operation & readiness department head untuk
Apabila rencana kerja dan anggaran ini sudah ditetapkan, maka Pemangku Jabatan
harus memastikan implementasinya berjalan pada Unit Kerjanya sesuai dengan rencana.
32
Sebagai bagian dari manajemen yang ada di Angkasa Pura 1, Pemangku Jabatan terlibat
dalam kegiatan management review atau melakukan tinjauan manajemen atas implementasi
rencana kerja fungsinya yang dilakukan secara periodik. Selain itu berdasarkan hasil
tindakan korektif lain jika ditemukan penyimpangan / deviasi pada hal-hal yang bersifat
Tracking terhadap pencapaian-pencapaian setiap unit kerja di tingkat pelaksana, dan jika
ada Indikator kinerja yang belum tercapai, maka pemangku jabatan dapat mengambil
langkah- langkah korektif dan pemantauan yang lebih intensif dan bahkan jika
mengharuskan dapat secara langsung meminta pendapat dan dukungan dari atasan serta
berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait baik internal maupun eksternal untuk memastikan
kesesuaian antara anggaran dengan realisasi biaya, untuk itu pemangku jabatan harus
33
merealisasikan pemenuhan kebutuhan sesuai dengan anggaran dan harus melakukan
antara lain mengupdate DJP sesuai periode Performance Management System dan
Pemangku jabatan juga bertanggung jawab dalam memastikan unitnya sesuai dengan
semua sistem manajemen (safety management, risk management, internal control, quality
management) yang diterapkan perusahaan dan relevan dengan unit kerjanya. Pemangku
jabatan juga bertanggung jawab memastikan tidak adanya pelanggaran/temuan baik dari
auditor internal maupun eksternal terhadap seluruh sistem manajemen yang diterapkan
perusahaan, sehingga pemangku jabatan dituntut dapat menjadi figur yang dapat
pemerintah.
Pemangku jabatan juga bertanggung jawab dalam memastikan unitnya sesuai dengan
semua sistem manajemen (safety management, risk management, internal control, quality
management) yang diterapkan perusahaan dan relevan dengan unit kerjanya. Pemangku
jabatan juga bertanggung jawab memastikan tidak adanya pelanggaran/temuan baik dari
auditor internal maupun eksternal terhadap seluruh sistem manajemen yang diterapkan
perusahaan, sehingga pemangku jabatan dituntut dapat menjadi figur yang dapat
34
memberikan contoh dalam mematuhi peraturan baik internal maupun regulasidari
pemerintah.
35
Pemangku jabatan bertanggung jawab memastikan peraturan perusahaan dan nilai-nilai
pemberian teguran dan sanksi sesuai peraturan yang berlaku, jika ditemukan pelanggaran
oleh sub ordinatnya. Dari hasil penilaian kinerja sub ordinat, pemangku jabatan melakukan
rencana pelatihan dan pengembangan sesuai dengan persyaratan jabatan, membuat rencana
kepada sub ordinat yang tidak mencapai kinerja sesuai yang diharapkan. Selain itu
pemangku jabatan juga dimungkinkan memiliki tugas lain diluar tanggung jawab utamanya
yaitu antara lain berkoordinasi dengan instansi terkait untuk mengamankan lingkungan area
bandara Dalam menjalankan tugasnya pemangku jabatan, memiliki hubungan kerja dengan
pihak internal yang bersifat informatif dan koordinatif dengan seluruh unit kerja dalam hal
keamanan penerbangan. Bentuk hubungan kerja ini dapat dilakukan melalui komunikasi
Selain dengan pihak internal, pemangku jabatan juga memiliki hubungan kerja dengan
pihak ekternal yang bersifat informatif dan koordinatif dengan instansi keamanan
lingkungan bandara, mitra kerja, mitra usaha dan pemerintah dalam hal keamanan
penerbangan. Bentuk hubungan kerja ini dapat dilakukan melalui komunikasi langsung
36
ataupun tidak langsung berupa komunikasi menggunakan handy-talkie, announcement,
Secara rutin pemangku jabatan membuat dan menyampaikan laporan kerja kepada
1. Laporan Realisasi Program Kerja dan Anggaran unit kerjanya bulanan, triwulanan,
tahunan
Circular)
37
Tantangan yang dihadapi oleh pemangku jabatan adalah ancaman keamanan seperti
teroris yang ada di negara, untuk mengatasi hal tersebut harus dapat memaksimalkan
potensi bantuan keamanan dari instansi lain untuk mencegah atau mendapatkan early
warning atas informasi ancamana teroris tersebut. Tidak tertutup kemungkinan juga, dalam
menjalankan tanggung jawabnya, pemangku jabatan akan menghadapi hal-hal kritis yang
datang mendadak, yaitu ancaman bom, hijacking, unlawfull interference dan oleh karena itu
pemangku jabatan dituntut untuk dapat mengatasinya dengan melakukan koordinasi dengan
Departement Head adalah jabatan struktural yang bertanggung jawab langsung kepada
penurunan pelayanan (Level of Service) operasi ATS dan operasi bandar udara;
Melakukan investigasi terhadap suatu aksiden dan insiden untuk kepentingan internal
internal) dalam rangka mencari solusi terhadap risiko-risiko yang telah teridentifikasi;
(General Manager) terhadap hasil mitigasi risiko-risiko yang ada. Setiap tahun sekali
Pemangku Jabatan harus menyusun rencana kerja dan anggaran unit kerjanya dengan
berpedoman kepada kebijakan dan strategi operasional yang telah ditetapkan oleh General
Manager untuk diusulkan penetapannya oleh Direksi. Apabila rencana kerja dan angaran
berjalan pada Unit Kerjanya sesuai dengan rencana. Sebagai bagian dari manajemen
yang ada di Angkasa Pura 1, Pemangku Jabatan terlibat dalam kegiatan management
review atau melakukan tinjauan manajemen atas implementasi rencana kerja fungsinya
yang dilakukan secara periodik. Selain itu berdasarkan hasil tinjauan tersebut Pemangku
Jabatan dapat pula melakukan penyesuaian-penyesuaian atau tindakan korektif lain jika
39
Tanggung Jawab Generic Jabatan Structural :
Tracking terhadap pencapaian-pencapaian setiap unit kerja di tingkat seksi, dan jika
ada Indikator kinerja yang belum tercapai, maka pemangku jabatan dapat mengambil
langkah-langkah korektif dan pemantauan yang lebih intensif dan bahkan jika
mengharuskan dapat secara langsung meminta pendapat dan dukungan dari atasan
serta berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait baik internal maupun eksternal untuk
dan Program Korporat yang telah ditetapkan. Pemangku jabatan bertanggung jawab
memastikan kesesuaian antara anggaran dengan realisasi biaya, untuk itu pemangku
melakukan coaching & counseling, dan evaluasi kinerja. Pemangku jabatan juga
40
manajemen (safety management, risk management, internal control, quality
dapat menjadi figur yang dapat memberikan contoh dalam mematuhi peraturan baik
serta pemberian teguran dan sanksi sesuai peraturan yang berlaku, jika ditemukan
pelanggaran oleh sub ordinatnya. Dari hasil penilaian kinerja sub ordinat, pemangku
mutasi dan melakukan pembinaan kepada sub ordinat yang tidak mencapai kinerja
sesuai yang diharapkan. Selain itu pemangku jabatan juga dimungkinkan memiliki
tugas lain diluar tanggung jawab utamanya yaitu antara lain melakukan koordinasi
41
Dalam menjalankan tugasnya pemangku jabatan memiliki hubungan kerja dengan
pihak internal yang bersifat informatif dengan seluruh Manager dalam hal informasi
kebijakan, SOP dan Strategis, hubungan konsultatif dengan Manager Teknik, dalam
Operasi, dalam hal pengelolaan risiko yang telah teridentifikasi pada bidang operasi.
Bentuk hubungan kerja ini dapat dilakukan melalui komunikasi langsung ataupun
tidak langsung berupa rapat koordinasi dalam rangka mencari solusi maupun
peninjauan lapangan.
Selain dengan pihak internal, pemangku jabatan juga memiliki hubungan kerja
dengan pihak ekternal yang bersifat informatif dengan Otoritas Bandar Udara dalam
Otoristas Bandar Udara; TNI AU, Pejabat Daerah setempat, dalam hal sosialisasi dan
hubungan kerja ini dapat dilakukan melalui komunikasi langsung ataupun tidak
42
Secara rutin pemangku jabatan membuat dan menyampaikan laporan kerja kepada
4. Memberikan evaluasi resiko atas pengadaan barang dan jasa maupun lainnya
system, quality management dan custumer services departement head antara lain tidak
tercapainya capaian KPI yang telah ditetapkan. Dalam hal ini pemangku jabatan harus
pemangku jabatan akan menghadapi hal-hal kritis yang datang mendadak yaitu
43
terjadinya accident maupun incident, dan oleh karena itu pemangku jabatan dituntut
langsung kepada General Manager. Pemangku Jabatan memiliki fungsi yang secara
Treasury Section Head dan Information Technology Section Head. Pemangku jabatan
melakukan evaluasi atas cashflow secara tepat. Secara internal pemangku jabatan
jabatan juga harus memastikan, dokumen pendukung keuangan dikelola dengan baik
dan mengikuti kaidah dan peraturan yang berlaku, sehingga memudahkan jalannya
operasional Perusahaan
44
Aktivitas yang dilakukan antara lain:
kerjanya
4. Menyetujui register penutupan kas setiap hari dan setiap akhir bulan
45
user.
46
15. Memastikan tersusunnya laporan perpajakan
user.
Setiap tahun sekali Pemangku Jabatan harus menyusun rencana kerja dan
anggaran unit kerjanya dengan berpedoman kepada kebijakan dan strategi operasional
yang telah ditetapkan oleh divisi untuk diusulkan penetapannya oleh Direksi. Apabila
rencana kerja dan angaran ini sudah ditetapkan, maka Pemangku Jabatan harus
terlibat dalam kegiatan management review atau melakukan tinjauan manajemen atas
implementasi rencana kerja fungsinya yang dilakukan secara periodik. Selain itu
koreksi tindakan yang dilakukan tersebut diharapkan tetap mengikuti kaidah Angkasa
Pura 1 dan dapat dipertanggungjawabkan dengan proses transparansi yang jelas serta
terdokumentasi.
Tracking terhadap pencapaian-pencapaian setiap unit kerja di tingkat seksi, dan jika
ada Indikator kinerja yang belum tercapai, maka pemangku jabatan dapat mengambil
langkah-langkah korektif dan pemantauan yang lebih intensif dan bahkan jika
mengharuskan dapat secara langsung meminta pendapat dan dukungan dari atasan
serta berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait baik internal maupun eksternal untuk
48
dan Program Korporat yang telah ditetapkan Pemangku jabatan bertanggung jawab
memastikan kesesuaian antara anggaran dengan realisasi biaya, untuk itu pemangku
jabatan harus merealisasikan pemenuhan kebutuhan sesuai dengan anggaran dan harus
perencanaan kinerja sub ordinat, melakukan coaching & counseling, dan evaluasi
kinerja.
dapat menjadi figur yang dapat memberikan contoh dalam mematuhi peraturan baik
49
Pemangku jabatan bertanggung jawab memastikan peraturan perusahaan dan nilai-
serta pemberian teguran dan sangsi sesuai peraturan yang berlaku, jika ditemukan
pelanggaran oleh sub ordinatnya. Dari hasil penilaian kinerja sub ordinat, pemangku
mutasi dan melakukan pembinaan kepada sub ordinat yang tidak mencapai kinerja
sesuai yang diharapkan. Selain itu pemangku jabatan juga dimungkinkan memiliki
pihak internal berupa hubungan kerja informatif dengan seluruh unit kerja
hubungan kerja konsultatif dengan Top Management dalam hal meminta arahan
50
Dalam menjalankan tugasnya pemangku jabatan memiliki hubungan kerja
dengan pihak eksternal, yaitu hubungan kerja dengan perusahaan/ instansi lain terkait
hubungan kerja koordinatif dengan perusahaan/ instansi lain (debitur, kantor pajak,
dll) dalam hal operasional keuangan perusahaan. Bentuk hubungan kerja ini dapat
dilakukan melalui komunikasi langsung ataupun tidak langsung berupa surat dinas.
Selain dengan pihak internal, pemangku jabatan juga memiliki hubungan kerja
dengan pihak ekternal yang bersifat informatif dengan Vendor dan perusahaan lain
dalam hal update informasi tentang Teknologi Informasi. Selain itu, pemangku
jabatan juga memiliki hubungan kerja koordinatif dengan badan regulasi perusahaan
Secara rutin pemangku jabatan membuat dan menyampaikan laporan kerja kepada
51
Tantangan yang mungkin dihadapi pemangku jabatan adalah antara lain adanya
kewajiban tepat waktu, akurat dan kebenaran data dalam laporan keuangan. Dalam hal
yang datang mendadak, yaitu adanya permintaan data-data keuangan dari kantor pusat
maupun instansi eksternal, dan oleh karena itu pemangku jabatan dituntut untuk dapat
langsung kepada General Manager. Pemangku jabatan memiliki fungsi yang secara
52
dengan baik,akurat dan aman, yang meliputi perencanaan kas,penerimaan
haruskan untuk selalu melakukan evaluasi atas cashflow secara tepat. Secara
berlaku.
keuangan dikelola dengan baik dan mengikuti kaidah dan peraturan yang
kerjanya
4. Menyetujui register penutuoan kas setiap hari dan setiap akhir bulan
53
7. Otoritas pengeluaran kas/bank sesuai kewenangan yang di tetapkan
Setiap tahun sekali pemangku jabatan harus menyusun rencana kerja dan
operasional yang telah di tetapkan oleh divisi untuk di usulkan penetapannya oleh
direksi.
Sales Department Head adalah jabatan struktural yang bertanggung jawab langsung
kepada General Manager. Pemangku Jabatan memiliki fungsi yang secara struktural langsung
bertanggung jawab kepadanya yaitu Aviation & Cargo Sales Section Head, Property &
Advertising Sales Section Head, Food & Beverage Sales Section Head, dan Retail Sales
Section Head. Untuk dapat mencapai tanggung jawab utamanya dalam hal memastikan
tercapainya portfolio aviasi dan non aviasi. Aktifitas yang dilakukan mengelola kegiatan sales
untuk aviation & cargo, property & advertising, food & beverage, retail dengan efektif. Setiap
tahun sekali Pemangku Jabatan harus menyusun rencana kerja dan anggaran unit kerjanya
dengan berpedoman kepada kebijakan dan strategi operasional yang telah ditetapkan oleh
54
Apabila rencana kerja dan anggaran ini sudah ditetapkan, maka Pemangku Jabatan
harus memastikan implementasinya berjalan pada Unit Kerjanya sesuai dengan rencana.
Sebagai bagian dari manajemen yang ada di Angkasa Pura 1, Pemangku Jabatan terlibat
dalam kegiatan management review atau melakukan tinjauan manajemen atas implementasi
rencana kerja fungsinya yang dilakukan secara periodik. Selain itu berdasarkan hasil
tindakan korektif lain jika ditemukan penyimpangan / deviasi pada hal-hal yang bersifat
55
Tanggung jawab generic jabatan structural:
Tracking terhadap pencapaian-pencapaian setiap unit kerja di tingkat seksi, dan jika ada
Indikator kinerja yang belum tercapai, maka pemangku jabatan dapat mengambil langkah-
langkah korektif dan pemantauan yang lebih intensif dan bahkan jika mengharuskan dapat
secara langsung meminta pendapat dan dukungan dari atasan serta berkoordinasi dengan
pihak-pihak terkait baik internal maupun eksternal untuk memastikan Indikator kinerja
kebijakan, strategi, Standard Operating Procedure dan Program Korporat yang telah
dengan realisasi biaya, untuk itu pemangku jabatan harus merealisasikan pemenuhan
kebutuhan sesuai dengan anggaran dan harus melakukan monitoring secara seksama.
mengelola dan mengembangkan SDM dibawah koordinasinya, antara lain mengupdate DJP
dan menyepakati perencanaan kinerja sub ordinat, melakukan coaching & counseling, dan
evaluasi kinerja. Pemangku jabatan juga bertanggung jawab dalam memastikan unitnya
sesuai dengan semua sistem manajemen (safety management, risk management, internal
pelanggaran / temuan baik dari auditor internal maupun eksternal terhadap seluruh sistem
menjadi figur yang dapat memberikan contoh dalam mematuhi peraturan baik internal
maupun eksternal.
pemberian teguran dan sangsi sesuai peraturan yang berlaku, jika ditemukan pelanggaran
oleh sub ordinatnya. Dari hasil penilaian kinerja sub ordinat, pemangku jabatan melakukan
rencana pelatihan dan pengembangan sesuai dengan persyaratan jabatan, membuat rencana
kepada sub ordinat yang tidak mencapai kinerja sesuai yang diharapkan. Selain itu
pemangku jabatan juga dimungkinkan memiliki tugas lain diluar tanggung jawab utamanya
57
Dalam menjalankan tugasnya pemangku jabatan memiliki hubungan kerja dengan pihak
internal yang bersifat informatif informatif dan konsultatif dengan Finance dalam hal
Rekonsiliasi data produksi dan pendapatan. Hubungan kerja konsultatif dengan bagian
Legal dalam hal pengurusan kontrak perjanjian. Hubungan kerja koordinatif dengan
Equipment, Facilities Readiness dan Airport Service dalam hal penyusunan block plan
commercial dan terkait dengan pemeliharaan peralatan produksi. Bentuk hubungan kerja ini
Secara rutin pemangku jabatan membuat dan menyampaikan laporan kerja kepada
58
4. Laporan kemajuan kegiatan Retail
Tantangan yang mungkin dihadapi oleh Pemangku Jabatan adalah tuntutan untuk
pemenuhan target yang sangat tinggi dari manajemen. Dalam hal ini pemangku jabatan
jawabnya, pemangku jabatan akan menghadapi hal-hal kritis yang datang mendadak, yaitu
pembatalan penyewaan ruangan dari tenant, dan oleh karena itu pemangku jabatan dituntut
untuk dapat mengatasinya dengan melakukan pendekatan persuasif kepada tenant dimaksud
59
2.3 Struktur Organisasi
Terlampir
SULTAN
HASANUDDIN-MAKASSAR
60
A. Masalah Yang Di Hadapi
Hambatan atau masalah yang sering kali di temui dan di rasakan dalam
melaksanakan suata pekerjaan atau kegiatan . Hambatan timbul dapat timbul apabila seorang
kerja.
perasaan asing dan berusaha untuk beradaptasi terutama dalam hal berkomunikasi,agar tidak
dengan para pegawai dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja khususnya antar
Karena baru pertama kali penulis melaksanakan pratek kerja lapangan selama
pendidikan,pada tahap awal penulis merasa canggung dan bingung dalam berkomunikasi
dengan para pegawai/karyawan yang bekerja pada dinas komersial .Karena bertemu dengan
B. PEMECAHAN MASALAH
1. Selalu bertanya kepada pembimbing bila ada yang belum di ketahui pada saat
mengerjakan sesuatu
61
2. Jangan takut untuk selalu bertanya jangan sampai terjadi kesalahan yang fatal
BAB III
data, mengarsipkan, Prin, foto Copy, Buku expedisi, Memberi Nomor Surat,
Lembar disposisi adalah catatan singkat yang berisi pendapat instruksi dari
atasan atau pejabat kepada bawahan yang biasanya ditulis secara langsung di
menjadi bukti
3.3 Mengarsipkan :
62
Mengarsiapkan adalah suatu kegiatan yang meliputi menyipan surat
3.4 Mencetak :
3.5 Fotokopi :
pengiriman surat ke pada pihak lain. Orang yang melaksanakan pekerjaan exspedisi
disebut ekspeditur
Adalah suatu kegiatan untuk member nomor pada surat untuk mengetau
jumlah surat yang telah keluar dan juga memudahkan saat pencarian.
3.8 Mengagendakan :
63
buku agenda ( buku harian ) petugas yang mengagendakan surat di namakan
agendaris ( mail clerk ) setiap surat masuk di catata dan di beri nomor agenda surat
masuk
64
3.9 Mengagendakan :
agendaris ( mail clerk ) setiap surat masuk di catata dan di beri nomor agenda surat
masuk
3.11 Folder :
Folder digunakan agar dokumen yang telah diproses tidak tercecer dan disatukan
Lebel box atau member nomor pada box agar ketika di cari gampang di
65
BAB VI
4.1 KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil pada PT . Angkasa Pura I( Persero) sebagai berikut :
adanya kegiatan praktek kerja lapangan siswa di tuntut untuk mempunyai sikap
mandiri dan mampu berinteraksi dengan orang lain sehingga siswa diharapkan
2. Praktek kerja lapangan merupakan kegiatan praktek di luar jam sekolah yang
berlatih untuk mampu bergaul dan bekerja sama dengan masyarakat luar.
3. Prakerin dapat menunjang siswa untuk menjadi tenaga kerja menengah yang
ahli dan professional dalam bidangnya yang mampu memenuhi pasar nasional
66
atau bahkan internasional. Dengan begitu, siswa- siswi akan mempunyai sikap
yang akan menjadi bekal dasar pengembangan diri secara berkelanjutan dan
67
4.2 SARAN
Beberapa hal yang kami temukan di lapangan saat pelaksanaan praktek kerja
lapangan yang sebagian kecil justru tidak kami temukan saat mengikuti pembelajaran di
kelas. Terkait dengan ini kami ajukan beberapa saran antara lain:
4.3 Sekolah perlu memberikan penekanan pada penguasaan keterampilan yang relevan
dengan perkembangan teknologi di dunia kerja. Dengan demikian kami peserta praktek
kerja lapangan dapat mengaplikasikan ilmu dan keterampilan yang diperoleh secara
maksimal.
4.4 Sekolah perlu memberikan penekanan pada masalah budaya kerja yang berlaku pada
praktek kerja lapangan pada sehingga pada instansi dimaksud, para siswa akan dapat
Demikian laporan Praktek Kerja Lapangan yang kami dapat sampaikan semoga
bermanfaat bagi pembaca khususnya bagi siswa – siswi SMK Negeri 1 Maros.
68
LEMBARAN PENGESAHAN
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat mata pelajaran Praktek Kerja Lapangan
Pada tanggal
Menyetujui
Human Capital
Mengetahui,Ketua Jurusan
Perkantoran
Nuraeni, SE
70
SURAT PERNYATAAN SISWA
3. Menjaga nama baik Instansi dan SMKN 1 Maros selama kegiatan Praktek
dengan seizin serta kesepakatan pihak Instansi bila saya melanggar point
4.
Orang tua/wali
Kasmah Machmud
Mengetahui
Ketua Jurusan
Nuraeni, SE
72
Yang bertanda tangan dibawah ini,
3. Menjaga nama baik Instansi dan SMKN 1 Maros selama kegiatan Praktek
dengan seizin serta kesepakatan pihak Instansi, bila saya melanggar point
4.
73
Maros, 14 Oktober 2022
Orang tua/wali
Auliah
Imran 0046100581
Mengetahui
Ketua Jurusan
Nuraeni, SE
74
Yang bertanda tangan dibawah ini,
3. Menjaga nama baik Instansi dan SMKN 1 Maros selama kegiatan Praktek
dengan seizin serta kesepakatan pihak Instansi, bila saya melanggar point
4.
75
Maros, 14 Oktober 2022
Orang tua/wali
Mansyur 0059619833
Mengetahui
Ketua Jurusan
Nuraeni, SE
76
Identitas Lokasi Praktek Kerja lapangan
Angkasa Pura I merupakan sebuah perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang
biasanya memberikan pelayanan lalu lintas udara dan bisnis bandara di tanah air. Fokus
kerja pada perusahaan ini menitikberatkan pada pelayanan kawasan Indonesia bagian
Peraturan Pemerintah nomor 33 tahun 1962 dengan nama Perusahaan Negara Angkasa Pura
Kemayoran. Tiga tahun berselang, yakni tanggal 17 Mei 1965, perusahaan ini berganti
nama menjadi Perusahaan Negara Angkasa Pura agar dapat membuka peluang mengelola
Pemerintah nomor 25 tahun 1987 tanggal 19 Mei 1987 nama Perusahaan Umum Angkasa
Angkasa Pura I saat ini memiliki kantor di Sulawesi Selatan tapatnya di Jln.Bandaralama
77
Jurnal Kegiatan Praktek Kerja Lapangan
78
19 30 Juni 2022. Kegiatan print
79
No. TANGGAL KEGIATAN
2 2 Juli 2022
3 3 Juli 2022
5 5 Juli 2022 Mencatat nama pejabat dan melakukan kegiatan print dan
scan
9 9 Juli 2022
10 10 Juli 2022
16 16 Juli 2022
17 17 Juli 2022
80
20 20 Juli 2022 Melakukan kegiatan scan dan foto copy
23 23 Juli 2022
24 24 Juli 2022
30 30 Juli 2022
31 31 Juli 2022
81
No. TANGGAL KEGIATAN
6 6 Agustus 2022
7 7 Agustus 2022
13 13 Agustus 2022
14 14 Agustus 2022
20 20 Agustus 2022
82
21 21 Agustus 2022
27 27 Agustus 2022
28 28 Agustus 2022
83
No. TANGGAL KEGIATAN
3 3-Sep-22
4 4-Sep-22
10 10-Sep-22
11 11-Sep-22
17 17-Sep-22
18 18-Sep-22
24 24-Sep-22
25 25-Sep-22
85
No. TANGGAL KEGIATAN
1 1-Oktober -22
2 2--Oktober -22
8 8--Oktober -22
9 9--Oktober -22
14 14--Oktober -22 Mengerjakan data daftar anggota serikat pekerja dan daftar
15 15--Oktober -22
16 16--Oktober -22
17 17--Oktober -22
18 18--Oktober -22
19 19--Oktober -22
20 20--Oktober -22
21 21--Oktober -22
22 22--Oktober -22
86
23 23--Oktober -22
24 24--Oktober -22
25 25--Oktober -22
26 26--Oktober-22
27 27--Oktober -22
28 28--Oktober -22
29 29--Oktober -22
30 30--Oktober -22
87
REKAP DAFTAR HADIR
Rabu 1
Kamis 2
Jumat 3
Sabtu 4
Minggu 5
Sabtu 11
Minggu 12
88
Jumat 17 Hadir Hadir Hadir
Sabtu 18
Minggu 19
Sabtu 25
Minggu 26
89
Bulan Juli 2022
Sabtu 2
Minggu 3
Sabtu 9
Minggu 10
Sabtu 16
Minggu 17
Sabtu 23
Minggu 24
Sabtu 30
Minggu 31
91
Bulan Agustus 2022
Sabtu 6
Minggu 7
Sabtu 13
Minggu 14
92
Jumat 19 Hadir Hadir Hadir
Sabtu 20
Minggu 21
Sabtu 27
Minggu 28
93
Bulan September 2022
Sabtu 3
Minggu 4
Sabtu 10
Minggu 11
Sabtu 17
Minggu 18
Sabtu 24
Minggu 25
95
Bulan Oktober 2022
Sabtu 1
Minggu 2
Sabtu 8
Minggu 9
Sabtu 15
Minggu 16
Senin 17
Selasa 18
96
Rabu 19
Kamis 20
Jumat 21
Sabtu 22
Minggu 23
Senin 24
Selasa 25
Rabu 26
Kamis 27
Jumat 28
Sabtu 29
Minggu 30
Senin 31
97
DENAH LOKASI
98
DOKUMENTASI KEGIATAN PKL
99
2. Mencatat surat keluar dan surat masuk
10
0
3. Menyusun dokumen dalam map
10
1
4. Mencari surat-surat yang akan dimusnahkan
10
2
5. Mengerjakan data daftar anggota serikat pekerja dan daftar
10
3