Anda di halaman 1dari 103

LAPORAN KERJA PRAKTIK LAPANGAN PADA

PT.ANGKASA PURA 1

Di Susun Oleh:

 Auliah

 Kasmah Machmud

 Nur hikmah Mansyur

1
JURUSAN OTOMATISASI TATA KELOLA

PERKANTORAN SEKOLAH MENENGAH

KEJURUAN SMK NEGERI 1 MAROS

TAHUN AJARAN 2022/2023

2
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur mari panjatkan kepada Allah SWT yang telah

memberikan limpahan rezeki dan karunia kepada kita semua, sehingga penyusun mampu

membuat Laporan Kerja Lapangan (PKL) ini.

Dalam pengerjaan penyusunan pembuatan laporan, penyusun sudah berusaha untuk

menyelesaikannya dengan cermat dan sempurna. Namun demikian, penyusun sadar masih

banyak kekurangan dalam penyusunan laporan.

Oleh sebab itu, penyusun berharap adanya saran dan kritik yang sifatnya membangun agar

kelak laporan yang akan digarap bisa lebih lebih baik.

Lewat kesempatan ini, penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada semua

pihak yang sudah membantu dalam pelaksanaan praktik dan pembuatan Laporan Praktik

Kerja Lapangan ini.

3
Rasa terima kasih itu disampaikan kepada:

1. Bapak Drs. Muhtar, M selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Maros.

2. Bapak Wahyudi selaku pimpinan dari PT. Angkasa Pura I

3. Ibu Maryam S.Sos selaku pembimbing dari pihak sekolah.

4. Ibu Nurani ,SE Selaku ketua jurusan

5. Bapak dan Ibu guru di Sekolah SMK Negeri 1 Maros.

6. Rekan satu Angkatan.

Akhir kata, penyusun berharap semoga laporan ini bisa mempunyai manfaat besar

bagi kemajuan SMK Negeri 1 Maros. Sekali lagi, penyusun mengucapkan terima

kasih kepada semua pihak yang sudah terlibat dalam penyusun laporan ini.

4
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

HALAMAN PENGESAHAN

KATA PENGANTAR 2

DAFTAR ISI 3

DAFTAR GAMBAR

DAFTAR LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang PKL 5

B. Pengertian PKL

C. Waktu dan tempat pelaksanaan PKL

D. Tujuan PKL

E. Manfaat PKL

BAB III : Proses dan Hasil Belajar di DUDI

A. Kegiatan yang di laksanakan

B. Masalah yang di hadapi dan pemecahanya

C. Faktor penghambat dan pendukung

D. Temuan

5
BAB IV: PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran-saran

Daftar Pustaka

Lampiran :

A. Surat Pernyataan Siswa

B. Identitas Siswa

C.Identitas Lokasi Praktek Kerja Lapangan

D.Tabel Jurnal Kegiatan Harian

E.Rakap Daftar Hadir

F.Denah Lokasi ( Via Satelit)

G.Foto Dokumentasi Kegiatan Dan Penjelasan

6
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang PKL

Karya tulis ini disusun secara sistematis bedasarkan kurikulum berbasis kompetensi

yang di awali pengumpulan data-data yang dapat mendukung serta pembuatan

rancangan karya hingga tercapainya hasil akhir. Dan setelah penulis melaksanakan

Pratek kerja lapangan/PKL. Penulis mendapatkan banyak pengalaman serta kesempatan

untuk mengetahui bagaimana serta mempraktekkan teori-teori yang telah diajarkan di

sekolah sehingga penulis dapat mengetahui perbedaan antara mempelajari teori-teori

tersebut dengan pelaksanaanya secara nyata.

Mulai dari ilmu pengetahuan dimana kemajuan dalam bidang informatika saat ini

sangat berkembang pesat khususnya dinegara berkembang. Dan meningkatnya

pembangunan disektor industri maka tidak dielakan lagi disekolah-sekolah khususnya

SMK Negeri 1 Maros harus mampu menghadapi tuntutan dan tantangan yang

senantiasa muncul dalam kondisi sekarang.

Mengingat tuntutan masyarakat di tahun-tahun mendatang akan semakin meningkat

yang bersifat pada pengetahuan dan keterampilan, maka pengembangan pendidikan

menengah kejuruan khususnya ADMINISTRASI PERKANTORAN harus dilakukan

kepada kualitas kelulusan, berkaitan dengan itu maka pola pengembangan yang

digunakan dalam pembinaan sistem pendidikan sangat penting.

7
B. PENGERTIAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

Praktek kerja lapangan (PKL) adalah salah satu bentuk aplikasi program pendidikan

yang dilaksanakan oleh sekolah-sekolah kejuruan dalam meningkatnya usaha siswa

untuk mendapatkan nilai tambah.

Disamping itu PKL menyelesaikan revelasi kurikulum mereka dengan pengalaman

dalam kerja sesuai dengan kebutuhan masyarakat atau suatu proses belajar mengajar

yang merupakan sarana pengenalan lapangan kerja dan informasi bagi peserta didik

sehingga dapat melihat, mengetahui, menerima, dan menyerap teknologi yang ada

dimasyarakat.

Ilmu yang diperoleh siswa, sampai menjelang akhir studinya lebih banyak memperoleh

pengetahuan, teori, keterampilan, melalui mendengar,melihat tingkat penguasanya

sepertiapa yang diharapkan artinya sudah dapat menerapkan atau mempraktekkan

pengetahuan, teori, dan keterampilan yang dipelajari di sekolah.

C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Industri

Tempat pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan bertempat di PT. Angkasa Pura I

(Persero) Cabang Bandara Sultan Hasanuddin Makassar. Adapun sejarah singkat PT.

Angkasa Pura I (Persero) sebagai berikut :

PT Angkasa Pura I (Persero) yang selanjutnya disebut Angkasa Pura Airports bertekad

mewujudkan perusahaan berkelas dunia yang profesional. Angkasa Pura Airports yakin

dapat melakukan yang terbaik dengan memberikan pelayanan keamanan, keselamatan,

dan kenyamanan berstandar internasional bagi para pelanggan.

8
9
D. Tujuan Pembuatan Laporan

Tujuan pembuatan laporan sebagai bukti melaksanakan Praktek Kerja

Lapangan pada Kantor / Instansi khususnya di PT . Angkasa Pura I ( Persero)

tujuannya antara lain.

1. Sebagai laporan dari hasil Praktek Kerja Lapangan yang telah dilaksanakan secara

tertulis.

2. Sebagai pedoman untuk pembuatan karyatulis selanjutnya.

3. Menambah wawasan pada siswa.

4. Membina hubungan kerja sama yang baik antara pihak sekolah dengan perusahaan

atau lembaga instansi lainnya.

5. Mendapatkan pengalaman untuk bekal pada saat bekerja nantinya.

6. Menumbuhkan rasa kebersamaan dan kekeluargaan antara pihak sekolah dengan

pihak perusahaan.

7. Agar para siswa terlatih untuk mempertanggung jawabkan sesuatu yang telah

dilakukan.

8. Agar siswa mampu membuat laporan tertulis secara sistematis.

9. Mengumpulkan data guna kepentingan institusi pendidikan dan dirinya.

10. Menambah atau menunjang peningkatan pengetahuan siswa angkatan selanjutnya.

10
E. Manfaat Praktek Kerja Lapangan
Tujuan dan manfaat dilaksanakannya praktek kerja lapangan (PKL) antara lain sebagai

berikut :

1.Memperkenalkan dunia pekerjaan yang sebenarnya kepada siswa agar dapat

mempersiapkan diri dalam memasuki dunia usaha nantinya.

2.Memberikan kesempatan kepada siswa untuk dapat menerapkan dan membandingkan

teori-teori yang selama ini diperoleh dibangku sekolah dengan kenyataan yang

terjadi di lapangan, serta dapat melatih siswa agar kelak dapat menjadi manusia

yang berkualitas serta berguna bagi pihak-pihak yang membutuhkan.

3.Mengembangkan dan meningkatkan kemampuan serta keterampilan siswa dengan

cara mengaplikasikan ilmu yang diperolehnya di bangku sekolah ke dalam

pekerjaan.

4.Memperoleh pengalaman selayaknya seorang karyawan perusahaan yang diharapkan

dapat menyesuaikan diri pada saat terjun ke dunia kerja.

5.Meningkatkan kemampuan siswa dalam mengatasi suatu masalah.

6.Mengetahui perbedaan antara lingkungan dunia usaha atau dunia industri dengan

memberikan gambaran bagi siswa mengenai bagaimana cara bekerja yang baik dan

benar.

7.Memperoleh pendidikan untuk menjadi tenaga kerja yang memiliki keahlian

profesional.

8.Dapat menambah dan mengembangkan potensi ilmu pengetahuan pada masing-

masing siswa.

9.Melatih keterampilan yang dimiliki siswa sehingga dapat bekerja dengan baik.

11
10. Melahirkan sikap bertanggung jawab, disiplin, sikap mental, etika yang baik serta

dapat bersosialisasi dengan lingkungan sekitar.

11. Menambah kreatifitas siswa agar dapat mengembangkan bakat yang terdapat dalam

dirinya.

12. Memberikan motivasi sehingga siswa bersemangat dalam meraih cita-cita mereka.

13 . Melatih siswa/siswi agar dapat membuat suatu laporan yang terperinci dari apa

saja yang mereka kerjakan selama Praktek Kerja Industri.

14 . Sebagai salah satu amanat sekolah dimana siswa dituntut untuk mengabdi kepada

bangsa dan Negara dalam dunia kerja atau dunia usaha.

15 Membentuk kepribadian siswa yang kokoh agar menjadi manusia berguna bagi

bangsa dan negaranya.

16 .Untuk perbandingan pengetahuan yang telah di terapkan di lingkungan sekolah

dengan dunia kerja dimana sangat membantu dalam aplikasi antara teori dan praktek

12
BAB II

PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

A. Sejarah singkat Lokasi PKL

13
Gambar 1.1 Logo PT. Angkasa Pura I (Persero)

Sejarah Angkasa Pura Airports sebagai pelopor pengusahaan kebandarudaraan

secara komersial di Indonesia bermula dari kunjungan kenegaraan Presiden

Soekarno ke Amerika Serikat untuk bertemu dengan Presiden John F Kennedy.

Setibanya di tanah air, Presiden Soekarno menegaskan keinginannya kepada Menteri

Perhubungan dan Menteri Pekerjaan Umum agar lapangan terbang di Indonesia

dapat setara dengan lapangan terbang di negara maju.

Tak lama kemudian, pada tanggal 15 November 1962 terbitlah Peraturan Pemerintah

(PP) Nomor 33 Tahun 1962 tentang Pendirian Perusahaan Negara (PN) Angkasa

Pura Kemayoran. Tugas pokoknya adalah untuk mengelola dan mengusahakan

Pelabuhan Udara Kemayoran di Jakarta yang saat itu merupakan satu-satunya bandar

udara internasional yang melayani penerbangan dari dan ke luar negeri selain

penerbangan domestik.

Setelah melalui masa transisi selama dua tahun, terhitung sejak 20 Februari 1964 PN

Angkasa Pura Kemayoran resmi mengambil alih secara penuh aset dan operasional

Pelabuhan Udara Kemayoran Jakarta dari Pemerintah. Tanggal 20 Februari 1964

itulah yang kemudian ditetapkan sebagai hari jadi Angkasa Pura Airports.

Pada tanggal 17 Mei 1965, berdasarkan PP Nomor 21 tahun 1965 tentang Perubahan

dan Tambahan PP Nomor 33 Tahun 1962, PN Angkasa Pura Kemayoran berubah


14
nama menjadi PN Angkasa Pura, dengan maksud untuk lebih membuka

kemungkinan mengelola bandar udara lain di wilayah Indonesia.

Secara bertahap, Pelabuhan Udara Ngurah Rai - Bali, Halim Perdanakusumah -

Jakarta, Polonia - Medan, Juanda - Surabaya, Sepinggan - Balikpapan, dan Sultan

Hasanuddin - Ujungpandang, kemudian bergabung dalam pengelolaan PN Angkasa

Pura.

Selanjutnya, berdasarkan PP Nomor 37 tahun 1974, status badan hukum perusahaan

diubah menjadi Perusahaan Umum (Perum). Dalam rangka pembagian wilayah

pengelolaan bandar udara, berdasarkan PP Nomor 25 Tahun 1987 tanggal 19 Mei

1987, nama Perum Angkasa Pura diubah menjadi Perusahaan Umum Angkasa Pura

I, hal ini sejalan dengan dibentuknya Perum Angkasa Pura II yang secara khusus

diberi tugas untuk mengelola Bandara Soekarno-Hatta dan Bandara Halim

Perdanakusuma.

Selanjutnya, berdasarkan PP Nomor 5 Tahun 1992, bentuk Perum diubah menjadi

Perseroan Terbatas (PT) yang sahamnya dimiliki sepenuhnya oleh Negara Republik

Indonesia sehingga namanya menjadi PT Angkasa Pura I (Persero) dengan Akta

Notaris Muhani Salim, SH tanggal 3 Januari 1993 dan telah memperoleh persetujuan

Menteri Kehakiman dengan keputusan Nomor C2-470.HT.01.01 Tahun 1993

tanggal 24 April 1993 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia

Nomor 52 tanggal 29 Juni 1993 dengan Tambahan Berita Negara Republik

Indonesia Nomor2914/1993.

Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan terakhir adalah berdasarkan keputusan Rapat

15
Umum Pemegang Saham tanggal 14 Januari 1998 dan telah diaktakan oleh Notaris

Imas Fatimah, SH Nomor 30 tanggal 18 September 1998. Perubahan Anggaran

Dasar tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik

Indonesia Nomor: C2- 25829.HT.01.04 Tahun 1998 tanggal 19 November 1998 dan

dicantumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia Nomor 50 tanggal 22 Juni

1999 dengan Tambahan Berita Negara Republik Indonesia Nomor 3740/1999.

Hingga saat ini, Angkasa Pura Airports mengelola 13 (tiga belas) bandara di kawasan tengah dan
timur Indonesia, yaitu:
1. Bandara Ngurah Rai - Denpasar

2. Bandara Juanda - Surabaya

3. Bandara Hasanuddin - Makassar

4. Bandara Sepinggan - Balikpapan

5. Bandara Frans Kaisiepo - Biak

6. Bandara Sam Ratulangi - Manado

7. Bandara Syamsudin Noor - Banjarmasin

8. Bandara Ahmad Yani - Semarang

9. Bandara Adisutjipto - Yogyakarta

10. Bandara Adisumarmo - Surakarta

11. Bandara Internasional Lombok - Lombok Tengah

12. Bandara Pattimura - Ambon

13. Bandara El Tari – Kupang

16
A. Visi, Misi, Nilai dan Strategi PT . Angkasa Pura I (Persero)

a) Visi Perusahaan :

Menjadi salah satu dari sepuluh perusahaan pengelola bandar udara terbaik di

Asia.

b) Misi Perusahaan :

1. Meningkatkan nilai pemangku kepentingan.

2. Menjadi mitra pemerintah dan pendorong pertumbuhan ekonomi.

3. Mengusahakan jasa kebandarudaraan melalui pelayanan prima yang

memenuhi standar keamanan, keselamatan, dan kenyamanan.

4. Meningkatkan daya saing perusahaan melalui kreatifitas dan inovasi.

5. Memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan hidup.

17
B. Arah Strategis Lambang PT . Angkasa Pura I (Persero)

Service Excellence

1. Peningkatan CSI

2. Peremajaan Alat-alat Produksi

3. Pelaksanaan Pembangunan Bandara DPS,BPN,T2 SUB

4. Pemenuhan Jumlah SDM dan Fasilitas Produksi

18
Revenue Enhancement

1. Optimalisasi sistem kerjasama dengan mitra/konsesioner

2. Peningkatan Pendapatan Aeronautika dan Non Aeronautika

3. Pembentukan anak perusahaan

Reasonable Cost

1. Efektifitas penggunaan anggaran

2. Menjaga keseimbangan peningkatan pendapatan terhadap peningkatan biaya

Environment

1. Penyaluran program Kemitraan

2. Pemberian Dana Program Bina Lingkungan

3. Penerapan Eco Green Airport

4. Dampak social&ekonomi serta penyerapan tenaga kerja lokal

19
Sound Organization

1. Restrukturisasi organisasi

2. Workshop budaya baru perusahaan

3. Pencanangan Center For Excelent

4. Management training melalui strategic patnership

5. Penetapan Master Plan IT

6. Reaktivasi training untuk berbagai level

20
C. TUGAS DAN FUNGSI JABATAN

2.2 GENERAL MANAGER

General Manager adalah pemegang kekuasaan tertinggi yang berkewajiban untuk

Menyiapkan pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pelayanan operasi keselamatan lalu

lintas udara. Menyiapkan pelaksanaan dan pengendalian kegiatan operasional Bandar

udara dan komersil. Menyiapkan pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeliharaan

fasilitas umum dan peralatan. Mentiapkan pelaksanaan dan pengendalian kegiatan

pemeliharaan fasilitas teknik umu dan listrik. Menyiapkan pelaksanaan dan pengendalian

kegiatan administrasi. Menyiapkan pelaksanaan dan pengendalian

kegiatan keuangan dan perlengkapan.

2.3 SHARED SERVICES DEPARTMENT HEAD

Shared Service Department Head adalah jabatan struktural yang bertanggung jawab

langsung kepada General Manager. Pemangku Jabatan memiliki fungsi yang secara

struktural langsung bertanggung jawab kepadanya yaitu Human Capital Section Head,

General Affair Section Head, Communication dan Legal Section Head, Procurement

Section Head. Untuk dapat mencapai tanggung jawab utamanya dalam hal memastikan

tercapainya kepuasan pelanggan internal atas pelayanan Shared Service, aktivitas yang

dilakukannya adalah mengelola kegiatan Human Capital, General Affair, Communication

& Legal serta Procurement dengan efektif.

21
Setiap tahun sekali Pemangku Jabatan harus menyusun rencana kerja dan anggaran unit

kerjanya dengan berpedoman kepada kebijakan dan strategi operasional yang telah

ditetapkan oleh General Manager untuk diusulkan penetapannya oleh Direksi. Apabila

rencana kerja dan anggaran ini sudah ditetapkan, maka Pemangku Jabatan harus

memastikan implementasinya berjalan pada Unit Kerjanya sesuai dengan rencana. Sebagai

bagian dari manajemen yang ada di Angkasa Pura 1, Pemangku Jabatan terlibat dalam

kegiatan management review atau melakukan tinjauan manajemen atas implementasi

rencana kerja fungsinya yang dilakukan secara periodik.

Selain itu berdasarkan hasil tinjauan tersebut Pemangku Jabatan dapat pula melakukan

penyesuaian-penyesuaian atau tindakan korektif lain jika ditemukan penyimpangan /

deviasi pada hal-hal yang bersifat operasional teknis di fungsinya. Penyesuaian / koreksi

tindakan yang dilakukan tersebut diharapkan tetap mengikuti kaidah Angkasa Pura 1 dan

dapat dipertanggungjawabkan dengan proses transparansi yang jelas serta terdokumentasi.

22
Tanggung Jawab Generic Jabatan Structural :

Untuk memastikan Indikator Kinerja yang telah ditetapkan didalam Contract

Management tercapai, pemangku jabatan secara rutin harus melakukan Performance

Tracking terhadap pencapaian-pencapaian setiap unit kerja di tingkat seksi, dan jika ada

Indikator kinerja yang belum tercapai, maka pemangku jabatan dapat mengambil langkah-

langkah korektif dan pemantauan yang lebih intensif dan bahkan jika mengharuskan dapat

secara langsung meminta pendapat dan dukungan dari atasan serta berkoordinasi dengan

pihak-pihak terkait baik internal maupun eksternal untuk memastikan Indikator kinerja

tersebut tercapai.

Pemangku jabatan bertanggung jawab memastikan terimplementasinya kebijakan,

strategi, Standard Operating Procedure dan Program Korporat yang telah ditetapkan.

Pemangku jabatan bertanggung jawab memastikan kesesuaian antara anggaran dengan

realisasi biaya, untuk itu pemangku jabatan harus merealisasikan pemenuhan kebutuhan

sesuai dengan anggaran dan harus melakukan monitoring secara seksama. Sebagai people

manager di Cabang, pemangku jabatan bertanggung jawab dalam mengelola dan

mengembangkan SDM dibawah koordinasinya, antara lain mengupdate DJP sesuai periode

Performance Management System dan kebutuhan perusahaan, memfasilitasi dan

menyepakati perencanaan kinerja sub ordinat, melakukan coaching & counseling, dan

evaluasi kinerja.

23
Pemangku jabatan juga bertanggung jawab dalam memastikan unitnya sesuai dengan semua

sistem manajemen (safety management, risk management, internal control, quality management)

yang diterapkan perusahaan dan relevan dengan Departemennya Pemangku jabatan juga

bertanggung jawab memastikan tidak adanya pelanggaran/temuan baik dari auditor internal maupun

eksternal terhadap seluruh sistem manajemen yang diterapkan perusahaan, sehingga pemangku

jabatan dituntut dapat menjadi figur yang dapat memberikancontoh dalam mematuhi peraturan

baik internal maupun regulasi dari pemerintah.

Pemangku jabatan bertanggung jawab memastikan peraturan perusahaan dan nilai-nilai

perusahaan dilaksanakan di kantor cabang dan melakukan tindakan pencegahan serta

pemberian teguran dan sanksi sesuai peraturan yang berlaku, jika ditemukan pelanggaran

oleh sub ordinatnya. Dari hasil penilaian kinerja sub ordinat, pemangku jabatan melakukan

rencana pelatihan dan pengembangan sesuai dengan persyaratan jabatan, membuat rencana

pengembangan karir, mengusulkan rencana promosi, mutasi dan melakukan pembinaan

kepada sub ordinat yang tidak mencapai kinerja sesuai yang diharapkan. Selain itu

pemangku jabatan juga dimungkinkan memiliki tugas lain diluar tanggung jawab utamanya

yaitu antara lain Ketua TIM P4DP, anggota TIM Evaluasi Mitra Usaha, anggota TIM

Seleksi Mitra Usaha dan Tim lainnya yang dibentuk secara Adhoc oleh General Manager.

Dalam menjalankan tugasnya pemangku jabatan memiliki hubungan kerja dengan pihak

internal yang bersifat informatif dengan Human Capital dalam hal Sosialisasi Kebijakan/

Peraturan BOD, peraturan Ketenagakerjaan dari Depnakertrans, peraturan tentang

Informasi Publik. Hubungan konsultatif dengan Finance & IT DH dalam hal penggunaan
24
anggaran. Hubungan Konsultatif dengan masing-masing DH dalam hal HC/GA/CL/PC.

Hubungan Konsultatif dengan HCGH/TDGH/GAGH/PCGH/CS/HRMC/ HIA dalam hal

kegiatan SSDH. Hubungan koordinatif dengan Para DH, dalam hal Kegiatan yang terkait

dengan HC, GA, PC, PC . Bentuk hubungan kerja ini dapat dilakukan melalui komunikasi

langsung ataupun tidak langsung berupa telephone, BBM/ SMS, meeting.

Selain dengan pihak internal, pemangku jabatan juga memiliki hubungan kerja dengan

pihak ekternal yang bersifat informatif dengan media masa dalam hal Informasi Kebijakan

Perusahaan, atau berita. Hubungan konsultatif dengan Disnaker Prov Jatim, dalam

hal Hubungan Industrial serta hubungan konsultatif dengan PT Jamsostek dalam hal

Jamsostek, PT Askes dalam hal Pengelolaan Askes Pegawai. Hubungan konsultatif dengan

HCGH, TDGH, GAGH, PCGH, CS, HRMC. Bentuk hubungan kerja ini dapat dilakukan

melalui komunikasi langsung ataupun tidak langsung berupa Telephone, BBM, meeting.

Hubungan kerja Konsultatif dengan Lawyer dan kejaksanaan tinggi dalam hal bantuan

hukum. Hubungan kerja konsultatif dengan Lembaga Diklat dalam hal Diklat Hubungan

kerja konsultatif dengan dinas pariwisata dan kebudayaan dalam hal seni dan budaya.

Hubungan kerja secara Koordinatif dengan Mitra Kerja dan Mitra Usaha Bandara dalam hal

Training Service Excellent dan Performance para pegawai Frontlinernya. Bentuk hubungan

kerja ini dapat dilakukan melalui langsung ataupun berupa Surat Dinas, telephon, BBM/

SMS, meeting.

Secara rutin pemangku jabatan membuat dan menyampaikan laporan kerja kepada

atasan langsungnya yaitu General Manager berupa laporan:


25
1. Laporan Hasil Evaluasi kajian Hukum;

2. Laporan Realisasi RKA SSD triwulanan;

3. Laporan Tim P4DP

Sedangkan laporan yang diterima pemangku jabatan dari subordinate-nya adalah :

1. HCSH : Laporan Nominatif Pegawai, Laporan Statistik, Laporan Kesehatan,

Laporan Jamsostek, Laporan Iuran Dana Pensiun, Laporan Penghasilan Pegawai dll

2. GASH : Laporan Penggunaan BBM, Asset

3. CLSH : Laporan Tamu-Tamu, Laporan Guntingan Berita

4. PRSH : Laporan kegiatan Procurement Bulanan

Tantangan yang mungkin dihadapi oleh Pemangku Jabatan antara lain: Adanya

Human Capital dengan bermacam karakter dan latar belakang, menghadapi media masa,

Procurement yang berazaskan TARIF (Transparancy, Accountabilty, Responsibility,

Indepent, Fairness) Dalam hal ini pemangku jabatan harus mampu mengantisipasi dan

menghadapinya, dengan melakukan : adanya media komunikasi Human Capital, melakukan

komunikasi yang intens dengan media massa lokal yang dominan, dilaksanakan penyegaran

SOP Procurement setiap 3 bulan sekali bagi pegawai, melakukan komitmen dan membuat

Fakta Integritas kepada masing-masing pegawai yg bertugas dalam proses procurement


26
agara diterapkan TARIF dan GCG.

Tidak tertutup kemungkinan juga, dalam menjalankan tanggung jawabnya, pemangku

jabatan akan menghadapi hal-hal kritis yang datang mendadak, yaitu Adanya

Emergency/kecelakaan Penerbangan di Area Airport atau adanya kerusakan

peralatan/fasilitas penerbangan, dan oleh karena itu pemangku jabatan dituntut untuk dapat

mengatasinya dengan melakukan pelaksanaan kegiatan berdasarkan SOP Emergency.

Adanya Demo dari masyarakat (supir taksi gelap, calo tiket dll) maupun Demo Pegawai,

diatasinya dengan melakukan koordinasi dg pihak terkait dan melakukan komunikasi dg

wakil pendemo (Serikat Karyawan)

2.4 AIRPORT READINESS DEPTARTMENT

Airport Readiness Department Head adalah jabatan struktural yang bertanggung jawab

langsung kepada General Manager. Pemangku Jabatan memiliki fungsi yang secara

struktural langsung bertanggung jawab kepadanya yaitu Airport Facilities Readiness

Section Head dan Airport Equipment Section Head. Untuk dapat mencapai tanggung jawab

utamanya dalam hal tercapainya kehandalan fasilitas operasional bandar udara, aktivitas

yang dilakukannya adalah eksekusi terhadap implementasi kebijakan dan strategi terkait

dengan kesiapan fasilitas operasi airport di lapangan, sehingga jika ada kendala terhadap

komplain dari kesiapan fasilitas operasi bandara dapat ditangani dengan baik.

27
Setiap tahun sekali Pemangku Jabatan harus menyusun rencana kerja dan anggaran unit

kerjanya dengan berpedoman kepada kebijakan dan strategi operasional yang telah

ditetapkan oleh General Manager untuk diusulkan penetapannya oleh Direksi. Apabila

rencana kerja dan angaran ini sudah ditetapkan, maka Pemangku Jabatan harus memastikan

implementasinya berjalan pada Unit Kerjanya sesuai dengan rencana. Sebagai bagian dari

manajemen yang ada di Angkasa Pura 1, Pemangku Jabatan terlibat dalam kegiatan

management review atau melakukan tinjauan manajemen atas implementasi rencana kerja

fungsinya yang dilakukan secara periodik.

Selain itu berdasarkan hasil tinjauan tersebut Pemangku Jabatan dapat pula melakukan

penyesuaian-penyesuaian atau tindakan korektif lain jika ditemukan penyimpangan /

deviasi pada hal-hal yang bersifat operasional teknis di fungsinya. Penyesuaian / koreksi

tindakan yang dilakukan tersebut diharapkan tetap mengikuti kaidah Angkasa Pura 1 dan

dapat dipertanggungjawabkan dengan proses transparansi yang jelas serta terdokumentasi.

Tanggung Jawab Generic Jabatan Structural:

Untuk memastikan Indikator Kinerja yang telah ditetapkan didalam Contract

Management tercapai, pemangku jabatan secara rutin harus melakukan Performance

Tracking terhadap pencapaian-pencapaian setiap unit kerja di tingkat seksi, dan jika ada
28
Indikator kinerja yang belum tercapai, maka pemangku jabatan dapat mengambil langkah-

langkah korektif dan pemantauan yang lebih intensif dan bahkan jika mengharuskan dapat

secara langsung meminta pendapat dan dukungan dari atasan serta berkoordinasi dengan

pihak-pihak terkait baik internal maupun eksternal untuk memastikan Indikator kinerja

tersebut tercapai.

Pemangku jabatan bertanggung jawab memastikan terimplementasinya kebijakan,

strategi, Standard Operating Procedure dan Program Korporat yang telah ditetapkan.

Pemangku jabatan bertanggung jawab memastikan kesesuaian antara anggaran dengan

realisasi biaya, untuk itu pemangku jabatan harus merealisasikan pemenuhan kebutuhan

sesuai dengan anggaran dan harus melakukan monitoring secara seksama. Sebagai people

manager di Cabang, pemangku jabatan bertanggung jawab dalam mengelola dan

mengembangkan SDM dibawah koordinasinya, antara lain mengupdate DJP sesuai periode

Performance Management System dan kebutuhan perusahaan, memfasilitasi dan

menyepakati perencanaan kinerja sub ordinat, melakukan coaching & counseling, dan

evaluasi kinerja.

Pemangku jabatan juga bertanggung jawab dalam memastikan unitnya sesuai dengan

semua sistem manajemen (safety management, risk management, internal control, quality

management) yang diterapkan perusahaan dan relevan dengan Departemennya.

hubungan koordinatif dengan seluruh departement head dan seluruh jajaran di bawah
29
Airport Readiness Department Head dalam hal koordinasi pekerjaan. Bentuk hubungan

kerja ini dapat dilakukan melalui komunikasi langsung ataupun tidak langsung berupa surat

menyurat.

selain dengan pihak internal, pemangku jabatan juga memiliki hubungan kerja dengan

pihak eksternal yang bersifat informatif ,konsultatif ,koordinatif dengan pihak terkait,

dalam hal kesiapan fasilitas dibandara Bentuk hubungan kerja ini dapat dilakukan melalui

komunikasi langsung ataupun tidak langsung berupa telepon, surat dan rapat.

Secara rutin pemangku jabatan membuat dan menyampaikan laporan kerja kepada

atasan langsungnya yaitu General manager berupa laporan:

1. Laporan harian;

2. Laporan mingguan;

3. Laporan bulanan.

Sedangkan laporan yang diterima pemangku jabatan dari subordinate-nya adalah :

1. Laporan kegiatan Airport Facilities & Readiness;

2. Laporan kegiatan Airport Equipment.

30
Tantangan yang mungkin dihadapi oleh Airport Readiness Department Head cabang

antara lain dalam hal memastikan tercapainya kehandalan fasilitas operasional bandar udara

dengan ketersediaan anggaran secara efisien dan kompetensi SDM yang ada. Dalam hal ini

harus mampu mengantisipasi dan menghadapinya, dengan melakukan evaluasi, perbaikan

dan penyempurnaan.

Tidak tertutup kemungkinan juga, dalam menjalankan tanggung jawabnya, Airport

Readiness Department Head akan menghadapi hal-hal kritis yang datang mendadak, seperti

rusaknya fasilitas bandara sementara vendor terbatas dan tidak mengirimkan secara cepat

serta harga peralatan yang sangat mahal. Oleh karena itu pemangku jabatan dituntut untuk

dapat mengatasinya dengan melakukan pemantauan secara berkala, koordinasi secara

intensif kepada pihak-pihak yang terkait dan menyiapkan rencana antisipatif terhadap hal-

hal yang tidak diinginkan tersebut.

31
2.5 AIRPORT SECURITY DEPARTMENT

Airport Security Department Head adalah jabatan struktural yang bertanggung jawab

langsung kepada General Manager. Pemangku Jabatan memiliki fungsi yang secara

struktural langsung bertanggung jawab kepadanya yaitu Terminal & Airside Section Head,

Public Area & Perimeter Section Head, Screening Check Point Section Head, Performance

dan Standard Team Leader, Airport Security Investigation Team Leader.

Untuk dapat mencapai tanggung jawab utamanya dalam hal keamanan

penerbangan, aktivitas yang dilakukannya adalah melakukan pengawasan dan

berkoordinasi dengan instansi keamanan di lingkungan bandara. Memastikan adanya

jaminan kemananan untuk memenuhi standarisasi keamanan yang menjadi prasyarat

dikeluarkannya Sertifikat Operasi Bandara (SOB) setiap 2 tahun sekali. Selain itu,

pemangku jabatan juga melakukan fungsi government dari sisi pelaksana security yang

tercantum dalam ICAO. Setiap tahun sekali Pemangku Jabatan harus menyusun rencana

kerja dan anggaran unit kerjanya dengan berpedoman kepada kebijakan dan strategi

operasional yang telah ditetapkan oleh airport operation & readiness department head untuk

diusulkan penetapannya oleh Direksi.

Apabila rencana kerja dan anggaran ini sudah ditetapkan, maka Pemangku Jabatan

harus memastikan implementasinya berjalan pada Unit Kerjanya sesuai dengan rencana.
32
Sebagai bagian dari manajemen yang ada di Angkasa Pura 1, Pemangku Jabatan terlibat

dalam kegiatan management review atau melakukan tinjauan manajemen atas implementasi

rencana kerja fungsinya yang dilakukan secara periodik. Selain itu berdasarkan hasil

tinjauan tersebut Pemangku Jabatan dapat pula melakukan penyesuaian-penyesuaian atau

tindakan korektif lain jika ditemukan penyimpangan / deviasi pada hal-hal yang bersifat

operasional teknis di fungsinya. Penyesuaian / koreksi tindakan yang dilakukan tersebut

diharapkan tetap mengikuti kaidah Angkasa Pura 1 dan dapat dipertanggungjawabkan

dengan proses transparansi yang jelas serta terdokumentasi.

Tanggung jawab generic jabatan structural:

Untuk memastikan Indikator Kinerja yang telah ditetapkan didalam Contract

Management tercapai, pemangku jabatan secara rutin harus melakukan Performance

Tracking terhadap pencapaian-pencapaian setiap unit kerja di tingkat pelaksana, dan jika

ada Indikator kinerja yang belum tercapai, maka pemangku jabatan dapat mengambil

langkah- langkah korektif dan pemantauan yang lebih intensif dan bahkan jika

mengharuskan dapat secara langsung meminta pendapat dan dukungan dari atasan serta

berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait baik internal maupun eksternal untuk memastikan

Indikator kinerja tersebut tercapai. Pemangku jabatan bertanggung jawab memastikan

terimplementasinya kebijakan, strategi, Standard Operating Procedure dan Program

Korporat yang telah ditetapkan Pemangku jabatan bertanggung jawab memastikan

kesesuaian antara anggaran dengan realisasi biaya, untuk itu pemangku jabatan harus
33
merealisasikan pemenuhan kebutuhan sesuai dengan anggaran dan harus melakukan

monitoring secara seksama. Sebagai people manager di Cabang, pemangku jabatan

bertanggung jawab dalam mengelola dan mengembangkan SDM dibawah koordinasinya,

antara lain mengupdate DJP sesuai periode Performance Management System dan

kebutuhan perusahaan, memfasilitasi dan menyepakati perencanaan kinerja sub ordinat,

melakukan coaching & counseling, dan evaluasi kinerja.

Pemangku jabatan juga bertanggung jawab dalam memastikan unitnya sesuai dengan

semua sistem manajemen (safety management, risk management, internal control, quality

management) yang diterapkan perusahaan dan relevan dengan unit kerjanya. Pemangku

jabatan juga bertanggung jawab memastikan tidak adanya pelanggaran/temuan baik dari

auditor internal maupun eksternal terhadap seluruh sistem manajemen yang diterapkan

perusahaan, sehingga pemangku jabatan dituntut dapat menjadi figur yang dapat

memberikan contoh dalam mematuhi peraturan baik internal maupun regulasidari

pemerintah.

Pemangku jabatan juga bertanggung jawab dalam memastikan unitnya sesuai dengan

semua sistem manajemen (safety management, risk management, internal control, quality

management) yang diterapkan perusahaan dan relevan dengan unit kerjanya. Pemangku

jabatan juga bertanggung jawab memastikan tidak adanya pelanggaran/temuan baik dari

auditor internal maupun eksternal terhadap seluruh sistem manajemen yang diterapkan

perusahaan, sehingga pemangku jabatan dituntut dapat menjadi figur yang dapat
34
memberikan contoh dalam mematuhi peraturan baik internal maupun regulasidari

pemerintah.

35
Pemangku jabatan bertanggung jawab memastikan peraturan perusahaan dan nilai-nilai

perusahaan dilaksanakan di kantor cabang dan melakukan tindakan pencegahan serta

pemberian teguran dan sanksi sesuai peraturan yang berlaku, jika ditemukan pelanggaran

oleh sub ordinatnya. Dari hasil penilaian kinerja sub ordinat, pemangku jabatan melakukan

rencana pelatihan dan pengembangan sesuai dengan persyaratan jabatan, membuat rencana

pengembangan karir, mengusulkan rencana promosi, mutasi dan melakukan pembinaan

kepada sub ordinat yang tidak mencapai kinerja sesuai yang diharapkan. Selain itu

pemangku jabatan juga dimungkinkan memiliki tugas lain diluar tanggung jawab utamanya

yaitu antara lain berkoordinasi dengan instansi terkait untuk mengamankan lingkungan area

bandara Dalam menjalankan tugasnya pemangku jabatan, memiliki hubungan kerja dengan

pihak internal yang bersifat informatif dan koordinatif dengan seluruh unit kerja dalam hal

keamanan penerbangan. Bentuk hubungan kerja ini dapat dilakukan melalui komunikasi

langsung ataupun tidak langsung berupa komunikasi menggunakan handy-

talkie, announcement, telepon dan surat menyurat.

Selain dengan pihak internal, pemangku jabatan juga memiliki hubungan kerja dengan

pihak ekternal yang bersifat informatif dan koordinatif dengan instansi keamanan

lingkungan bandara, mitra kerja, mitra usaha dan pemerintah dalam hal keamanan

penerbangan. Bentuk hubungan kerja ini dapat dilakukan melalui komunikasi langsung

36
ataupun tidak langsung berupa komunikasi menggunakan handy-talkie, announcement,

telepon dan surat menyurat.

Secara rutin pemangku jabatan membuat dan menyampaikan laporan kerja kepada

atasan langsungnya yaitu General Manager berupa laporan:

1. Laporan Realisasi Program Kerja dan Anggaran unit kerjanya bulanan, triwulanan,

tahunan

2. Laporan Kejadian (incident/accident) terkait keamanan bandar udara

Sedangkan laporan yang diterima pemangku jabatan dari subordinate-nya adalah :

1. Kegiatan pelakaksanaan keamanan di bandara

2. Kegiatan incident / accident yang terjadi di bandara

3. Laporan berkala tentang tindak lanjut audit

4. Laporan Perkembangan kerawanan, ancaman dan keamanan penerbangan (Security

Circular)

37
Tantangan yang dihadapi oleh pemangku jabatan adalah ancaman keamanan seperti

teroris yang ada di negara, untuk mengatasi hal tersebut harus dapat memaksimalkan

potensi bantuan keamanan dari instansi lain untuk mencegah atau mendapatkan early

warning atas informasi ancamana teroris tersebut. Tidak tertutup kemungkinan juga, dalam

menjalankan tanggung jawabnya, pemangku jabatan akan menghadapi hal-hal kritis yang

datang mendadak, yaitu ancaman bom, hijacking, unlawfull interference dan oleh karena itu

pemangku jabatan dituntut untuk dapat mengatasinya dengan melakukan koordinasi dengan

pihak intrenal dan eksternal secara intensif.

2.6 SMS, QM & CS DEPARTMENT HEAD

Safety Management System, Quality Management & Customer Service

Departement Head adalah jabatan struktural yang bertanggung jawab langsung kepada

GeneralManager. Pemangku Jabatan memiliki fungsi yang secara struktural langsung

bertanggung jawab kepadanya yaitu Safety Health Environment Section Head,

Quality Management Section Head dan Customer Service

Section Head. Untuk dapat mencapai tanggung jawab utamanya

dalam hal memastikan pencapaian Safety level, kesehatan lingkungan, kualitas

pelayanan dan kepuasan pelanggan

Melalui mitigasi risiko terhadap kemungkinan-kemungkinan yang terjadi, aktivitas

yang dilakukannya adalah melakukan assesment terhadap kinerja peralatan dan

prosedur dalam pelaksanaan pelayanan operasi lalu lintas penerbangan


38
dan operasi bandar udara; mengidentifikasi risiko-risiko yang berakibat terhadap

penurunan pelayanan (Level of Service) operasi ATS dan operasi bandar udara;

Melakukan investigasi terhadap suatu aksiden dan insiden untuk kepentingan internal

perusahaan; Melakukan koordinasi dengan dengan pihak-pihak terkait (eksternal dan

internal) dalam rangka mencari solusi terhadap risiko-risiko yang telah teridentifikasi;

Mengelola kinerja keselamatan (safety assurance) beserta program keselamatan (termasuk

komunikasi/ promosi keselamatan dan pengembangan budaya keselamatan) untuk ATS

dan operasi bandara, melakukan monitoring/ pemantauan keselamatan, mengelola

dokumentasi keselamatan dan Memberikan rekomendasi kepada atasan langsung

(General Manager) terhadap hasil mitigasi risiko-risiko yang ada. Setiap tahun sekali

Pemangku Jabatan harus menyusun rencana kerja dan anggaran unit kerjanya dengan

berpedoman kepada kebijakan dan strategi operasional yang telah ditetapkan oleh General

Manager untuk diusulkan penetapannya oleh Direksi. Apabila rencana kerja dan angaran

ini sudah ditetapkan, maka Pemangku Jabatan harus memastikan implementasinya

berjalan pada Unit Kerjanya sesuai dengan rencana. Sebagai bagian dari manajemen

yang ada di Angkasa Pura 1, Pemangku Jabatan terlibat dalam kegiatan management

review atau melakukan tinjauan manajemen atas implementasi rencana kerja fungsinya

yang dilakukan secara periodik. Selain itu berdasarkan hasil tinjauan tersebut Pemangku

Jabatan dapat pula melakukan penyesuaian-penyesuaian atau tindakan korektif lain jika

ditemukan penyimpangan / deviasi pada hal-hal yang bersifat operasional teknis di

fungsinya. Penyesuaian / koreksi tindakan yang dilakukan tersebut diharapkan tetap

mengikuti kaidah Angkasa Pura 1 dan dapat dipertanggungjawabkan dengan proses

transparansi yang jelas serta terdokumentasi.

39
Tanggung Jawab Generic Jabatan Structural :

Untuk memastikan Indikator Kinerja yang telah ditetapkan didalam Contract

Management tercapai, pemangku jabatan secara rutin harus melakukan Performance

Tracking terhadap pencapaian-pencapaian setiap unit kerja di tingkat seksi, dan jika

ada Indikator kinerja yang belum tercapai, maka pemangku jabatan dapat mengambil

langkah-langkah korektif dan pemantauan yang lebih intensif dan bahkan jika

mengharuskan dapat secara langsung meminta pendapat dan dukungan dari atasan

serta berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait baik internal maupun eksternal untuk

memastikan Indikator kinerja tersebut tercapai. Pemangku jabatan bertanggung jawab

memastikan terimplementasinya kebijakan, strategi, Standard Operating Procedure

dan Program Korporat yang telah ditetapkan. Pemangku jabatan bertanggung jawab

memastikan kesesuaian antara anggaran dengan realisasi biaya, untuk itu pemangku

jabatan harus merealisasikan pemenuhan kebutuhan sesuai dengan anggaran dan

harus melakukan monitoring secara seksama.

Sebagai people manager di Cabang, pemangku jabatan bertanggung jawab dalam

mengelola dan mengembangkan SDM dibawah koordinasinya, antara lain

mengupdate DJP sesuai periode Performance Management System dan kebutuhan

perusahaan, memfasilitasi dan menyepakati perencanaan kinerja sub ordinat,

melakukan coaching & counseling, dan evaluasi kinerja. Pemangku jabatan juga

bertanggung jawab dalam memastikan unitnya sesuai dengan semua sistem

40
manajemen (safety management, risk management, internal control, quality

management) yang diterapkan perusahaan dan relevan dengan Departemennya

Pemangku jabatan juga bertanggung jawab memastikan tidak adanya

pelanggaran/temuan baik dari auditor internal maupun eksternal terhadap seluruh

sistem manajemen yang diterapkan perusahaan, sehingga pemangku jabatan dituntut

dapat menjadi figur yang dapat memberikan contoh dalam mematuhi peraturan baik

internal maupun regulasi dari pemerintah.

Pemangku jabatan bertanggung jawab memastikan peraturan perusahaan dan nilai-

nilai perusahaan dilaksanakan di kantor cabang dan melakukan tindakan pencegahan

serta pemberian teguran dan sanksi sesuai peraturan yang berlaku, jika ditemukan

pelanggaran oleh sub ordinatnya. Dari hasil penilaian kinerja sub ordinat, pemangku

jabatan melakukan rencana pelatihan & pengembangan sesuai dengan persyaratan

jabatan, membuat rencana pengembangan karir, mengusulkan rencana promosi,

mutasi dan melakukan pembinaan kepada sub ordinat yang tidak mencapai kinerja

sesuai yang diharapkan. Selain itu pemangku jabatan juga dimungkinkan memiliki

tugas lain diluar tanggung jawab utamanya yaitu antara lain melakukan koordinasi

dengan pihak internal maupun eksternal

41
Dalam menjalankan tugasnya pemangku jabatan memiliki hubungan kerja dengan

pihak internal yang bersifat informatif dengan seluruh Manager dalam hal informasi

kebijakan, SOP dan Strategis, hubungan konsultatif dengan Manager Teknik, dalam

hal pengelolaan risiko, hubungan konsultatif dengan Manager SDM dalam

perencanaan organisasi dan SDM, serta hubungan koordinatif dengan Manager

Operasi, dalam hal pengelolaan risiko yang telah teridentifikasi pada bidang operasi.

Bentuk hubungan kerja ini dapat dilakukan melalui komunikasi langsung ataupun

tidak langsung berupa rapat koordinasi dalam rangka mencari solusi maupun

peninjauan lapangan.

Selain dengan pihak internal, pemangku jabatan juga memiliki hubungan kerja

dengan pihak ekternal yang bersifat informatif dengan Otoritas Bandar Udara dalam

hal Up-dating peraturan-peraturan kebandar udaraan, hubungan konsultatif dengan

Konsultan dalam hal pengembangan Safety Management System, Quality

Management dan Customer Service Management serta hubungan koordinatif dengan :

Otoristas Bandar Udara; TNI AU, Pejabat Daerah setempat, dalam hal sosialisasi dan

implementasi peraturan yang berkaitan dengan operasional bandar udara. Bentuk

hubungan kerja ini dapat dilakukan melalui komunikasi langsung ataupun tidak

langsung berupa koordinasi maupun tinjauan lapangan.

42
Secara rutin pemangku jabatan membuat dan menyampaikan laporan kerja kepada

atasan langsungnya yaitu Pemimpin Divisi berupa laporan:

1. Hasil Assesment peralatan Dan prosedur

2. Laporan hasil manajemen Mutu terhadap pelaksanaan pekerjaan

3. Laporan hasil pengelolaan keluhan pelanggan

4. Memberikan evaluasi resiko atas pengadaan barang dan jasa maupun lainnya

5. Pengelolaan risiko ATS dan Bandar Udara

Sedangkan laporan yang di terima pemangku jabatan dari subordinate-nya adalah:

1. Laporan Hasil Assesment

2. Laporan Hasil Mitigasi Hazard

3. Laporan Hasil Manajemen Mutu

4. Laporan Pengelolaan Keluhan Pelanggan

Tantangan yang mungkin di Hadapi oleh pemangku jabatan safety management

system, quality management dan custumer services departement head antara lain tidak

tercapainya capaian KPI yang telah ditetapkan. Dalam hal ini pemangku jabatan harus

mampu mengantisipasi dan menghadapinya ,dengan melakukan monitoring dan

pembinaan kepada bawahan dalam pencapaian kinerja (KPI).

Tidak tertutup kemungkinan juga, dalam menjalankan tanggung jawabnya,

pemangku jabatan akan menghadapi hal-hal kritis yang datang mendadak yaitu

43
terjadinya accident maupun incident, dan oleh karena itu pemangku jabatan dituntut

untuk dapat mengatasinya dengan melakukan kewenangannya untuk mencarikan

pemecahan permasalahan secara efektif dan efisien.

2.1 FINANCE & IT DEPARTMENT HEAD

Finance & IT Dep.Head adalah jabatan struktural yang bertanggung jawab

langsung kepada General Manager. Pemangku Jabatan memiliki fungsi yang secara

struktural langsung bertanggung jawab kepadanya yaitu Accounting Section Head,

Treasury Section Head dan Information Technology Section Head. Pemangku jabatan

bertanggung jawab terhadap implementasi IT yang efektif, pengelolaan fungsi CSR

yang ada di cabang, terselenggaranya fungsi pengelolaan keuangan dengan baik,

akurat dan aman, yang meliputi perencanaan kas, penerimaan dana,

pengeluaran/pembayaran, penyimpanan dan pencatatan keuangan perusahaan.

Pemangku jabatan bertanggung jawab memastikan tersedianya dana untuk jalannya

operasional Perusahaan, dengan demikian Pemangku jabatan diharuskan untuk selalu

melakukan evaluasi atas cashflow secara tepat. Secara internal pemangku jabatan

harus memastikan terlaksananya pengelolaan bidangnya dengan mengikuti ketentuan-

ketentuan keuangan, hukum dan perundanganyang berlaku.Disamping itu pemangku

jabatan juga harus memastikan, dokumen pendukung keuangan dikelola dengan baik

dan mengikuti kaidah dan peraturan yang berlaku, sehingga memudahkan jalannya

operasional Perusahaan

44
Aktivitas yang dilakukan antara lain:

1. Merumuskan dan menyusun pedoman pengelolaan keuangan di wilayah

kerjanya

2. Menganalisa perencanaan kas jangka pendek dan jangka panjang serta

mengusulkannya kepada kantor pusat

3. Melakukan koordinasi dengan Kantor Pusat mengenai besaran kebutuhan dana

dan pengaturan dropping dana setiap minggu

4. Menyetujui register penutupan kas setiap hari dan setiap akhir bulan

5. Monitoring penerimaan dan pengeluaran/pembayaran

6. Memastikan tersusunnya laporan perpajakan

7. Otorisasi pengeluaran kas/bank sesuai kewenangan yang ditetapkan

8. Memastikan tersusunnya laporan piutang

9. Memastikan tersusunnya laporan keuangan

10. Memastikan tersusunnya laporan manajemen

11. Memastikan tersusunnya laporan CSR

12. Memastikan tersusunnya usulan RKA cabang

13. Memastikan tersusunnya usulan CSR cabang

14. Memastikan pengelolaan dan pemeliharaan sistem informasi di Cabang yang

meliputi kegiatan pemeliharaan untuk perbaikan sistem, membuat program

bantu untuk keperluan internal, menyiapkan data untuk kebutuhan internal

serta melakukan pembinaan, pelatihan dan sosialisasi secara langsung kepada

45
user.

46
15. Memastikan tersusunnya laporan perpajakan

16. Otorisasi pengeluaran kas/bank sesuai kewenangan yang ditetapkan

17. Memastikan tersusunnya laporan piutang

18. Memastikan tersusunnya laporan keuangan

19. Memastikan tersusunnya laporan manajemen

20. Memastikan tersusunnya laporan CSR

21. Memastikan tersusunnya usulan RKA cabang

22. Memastikan tersusunnya usulan CSR cabang

23. Memastikan pengelolaan dan pemeliharaan sistem informasi di Cabang yang

meliputi kegiatan pemeliharaan untuk perbaikan sistem, membuat program

bantu untuk keperluan internal, menyiapkan data untuk kebutuhan internal

serta melakukan pembinaan, pelatihan dan sosialisasi secara langsung kepada

user.

Setiap tahun sekali Pemangku Jabatan harus menyusun rencana kerja dan

anggaran unit kerjanya dengan berpedoman kepada kebijakan dan strategi operasional

yang telah ditetapkan oleh divisi untuk diusulkan penetapannya oleh Direksi. Apabila

rencana kerja dan angaran ini sudah ditetapkan, maka Pemangku Jabatan harus

memastikan implementasinya berjalan pada Unit Kerjanya sesuai dengan rencana.


47
Sebagai bagian dari manajemen yang ada di Angkasa Pura 1, Pemangku Jabatan

terlibat dalam kegiatan management review atau melakukan tinjauan manajemen atas

implementasi rencana kerja fungsinya yang dilakukan secara periodik. Selain itu

berdasarkan hasil tinjauan tersebut Pemangku Jabatan dapat pula melakukan

penyesuaian-penyesuaian atau tindakan korektif lain jika ditemukan penyimpangan /

deviasi pada hal-hal yang bersifat operasional teknis di fungsinya. Penyesuaian /

koreksi tindakan yang dilakukan tersebut diharapkan tetap mengikuti kaidah Angkasa

Pura 1 dan dapat dipertanggungjawabkan dengan proses transparansi yang jelas serta

terdokumentasi.

Tanggung Jawab Generic Jabatan Structural :

Untuk memastikan Indikator Kinerja yang telah ditetapkan didalam Contract

Management tercapai, pemangku jabatan secara rutin harus melakukan Performance

Tracking terhadap pencapaian-pencapaian setiap unit kerja di tingkat seksi, dan jika

ada Indikator kinerja yang belum tercapai, maka pemangku jabatan dapat mengambil

langkah-langkah korektif dan pemantauan yang lebih intensif dan bahkan jika

mengharuskan dapat secara langsung meminta pendapat dan dukungan dari atasan

serta berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait baik internal maupun eksternal untuk

memastikan Indikator kinerja tersebut tercapai. Pemangku jabatan bertanggung jawab

memastikan terimplementasinya kebijakan, strategi, Standard Operating Procedure

48
dan Program Korporat yang telah ditetapkan Pemangku jabatan bertanggung jawab

memastikan kesesuaian antara anggaran dengan realisasi biaya, untuk itu pemangku

jabatan harus merealisasikan pemenuhan kebutuhan sesuai dengan anggaran dan harus

melakukan monitoring secara seksama. Sebagai people manager di Cabang,

pemangku jabatan bertanggung jawab dalam mengelola dan mengembangkan SDM

dibawah koordinasinya, antara lain mengupdate DJP sesuai periode Performance

Management System dan kebutuhan perusahaan, memfasilitasi dan menyepakati

perencanaan kinerja sub ordinat, melakukan coaching & counseling, dan evaluasi

kinerja.

Pemangku jabatan juga bertanggung jawab dalam memastikan unitnya sesuai

dengan semua sistem manajemen (safety management, risk management, internal

control, quality management) yang diterapkan perusahaan dan relevan dengan

Departemennya Pemangku jabatan juga bertanggung jawab memastikan tidak adanya

pelanggaran/temuan baik dari auditor internal maupun eksternal terhadap seluruh

sistem manajemen yang diterapkan perusahaan, sehingga pemangku jabatan dituntut

dapat menjadi figur yang dapat memberikan contoh dalam mematuhi peraturan baik

internal maupun regulasi dari pemerintah.

49
Pemangku jabatan bertanggung jawab memastikan peraturan perusahaan dan nilai-

nilai perusahaan dilaksanakan di kantor cabang dan melakukan tindakan pencegahan

serta pemberian teguran dan sangsi sesuai peraturan yang berlaku, jika ditemukan

pelanggaran oleh sub ordinatnya. Dari hasil penilaian kinerja sub ordinat, pemangku

jabatan melakukan rencana pelatihan & pengembangan sesuai dengan persyaratan

jabatan, membuat rencana pengembangan karir, mengusulkan rencana promosi,

mutasi dan melakukan pembinaan kepada sub ordinat yang tidak mencapai kinerja

sesuai yang diharapkan. Selain itu pemangku jabatan juga dimungkinkan memiliki

tugas lain diluar tanggung jawab utamanya yaitu penugasan-penugasan khusus

berdasarkan surat perintah kerja dari perusahaan.

Dalam menjalankan tugasnya pemangku jabatan memiliki hubungan kerja dengan

pihak internal berupa hubungan kerja informatif dengan seluruh unit kerja

dilingkungan perusahaan dalam hal sosialisasi kebijakan-kebijakan Keuangan & TI,

hubungan kerja konsultatif dengan Top Management dalam hal meminta arahan

apabila terdapat perubahan kebijakan perusahaan, hubungan kerja koordinatif seluruh

unit kerja dilingkungan perusahaan dalam hal operasional perusahaan.

50
Dalam menjalankan tugasnya pemangku jabatan memiliki hubungan kerja

dengan pihak eksternal, yaitu hubungan kerja dengan perusahaan/ instansi lain terkait

operasional keuangan perusahaan dan update informasi tentang Teknologi Informasi,

hubungan informatif dengan auditor eksternal terkait kegiatan operasional di unitnya,

hubungan kerja koordinatif dengan perusahaan/ instansi lain (debitur, kantor pajak,

dll) dalam hal operasional keuangan perusahaan. Bentuk hubungan kerja ini dapat

dilakukan melalui komunikasi langsung ataupun tidak langsung berupa surat dinas.

Selain dengan pihak internal, pemangku jabatan juga memiliki hubungan kerja

dengan pihak ekternal yang bersifat informatif dengan Vendor dan perusahaan lain

dalam hal update informasi tentang Teknologi Informasi. Selain itu, pemangku

jabatan juga memiliki hubungan kerja koordinatif dengan badan regulasi perusahaan

(meneg bumn dan dephub) dalam hal perubahan kebijakan-kebijakan perusahaan.

Secara rutin pemangku jabatan membuat dan menyampaikan laporan kerja kepada

atasan langsungnya yaitu General Manager berupa laporan:

1. Laporan Realisasi Pelaksanaan Program dan Biaya Cabang

2. Laporan Keuangan, Laporan Manajemen dan IT Cabang

Sedangkan laporan yang diterima pemangku jabatan dari subordinate-nya adalah :

1. Progress Report Pelaksanaan Fungsi Accounting, Treasury, CSR, IT

51
Tantangan yang mungkin dihadapi pemangku jabatan adalah antara lain adanya

kewajiban tepat waktu, akurat dan kebenaran data dalam laporan keuangan. Dalam hal

ini pamangku jabatan harus mampu mengantisipasi dan menghadapinya, dengan

melakukan pembinaan melalui coaching dan monitoring, sosialisasi terhadap staf di

unit kerjanya serta disiplin dalam melakukan pembinaan (monitoring) dalam

penyusunan laporan terkait fungsinya. Tidak tertutup kemungkinan juga, dalam

menjalankan tanggung jawabnya, pemangku jabatan akan menghadapi hal-hal kritis

yang datang mendadak, yaitu adanya permintaan data-data keuangan dari kantor pusat

maupun instansi eksternal, dan oleh karena itu pemangku jabatan dituntut untuk dapat

mengatasinya dengan melakukan melakukan koordinasi yang intensif untuk dapat

memenuhi permintaan data tersebut.

2.2 AIRPORT OPERATION DEPARTMENT HEAD

Finance dan IT Dep.Head adalah jabatan struktural yang bertanggung jawab

langsung kepada General Manager. Pemangku jabatan memiliki fungsi yang secara

struktural langsung bertanggung jawab kepadanya yaitu Accounting Section

Head,Treasury Section Head dan Information Tecnology Section Head. Pemangku

jabatan bertanggung jawab terhadap implementasi IT yang efektif,pengelolaan

fungsi CSR yang ada di cabang,terselenggaranya fungsi pengelolaan keuangan

52
dengan baik,akurat dan aman, yang meliputi perencanaan kas,penerimaan

dana,pengeluaran/pembayaran,penyimpanan dan pencatatan keuangan

perusahaan.Pemangku jabatan bertanggung jawab memastikan tersedianya dana

untuk jalannya operasional perusahaan, dengan demikian pemangku jabatan di

haruskan untuk selalu melakukan evaluasi atas cashflow secara tepat. Secara

internal pemangku jabatan harus memastikan terlaksananya pengelolaan bidangnya

dengan mengikuti ketentuan -ketentuan keuangan, hukum dan perundangan yang

berlaku.

Disamping itu pemangku jabatan juga harus memastikan,dokumen pendukung

keuangan dikelola dengan baik dan mengikuti kaidah dan peraturan yang

berlaku,sehingga memudahkan jalannya operasional perusahaan.

Aktivitas yang di lakukan antara lain :

1. Merumuskan dan menyusun pedoman pengelolaan keuangan di wilayah

kerjanya

2. Menganalisa perencanaan kas jangka pendek dan jangka panjang serta

mengusulkannya kepada kantor pusat

3. Melakukan koordinasi dengan kantor pusat mengenai beasaran kebutuhan

dana dan pengaturan drooping dana setiap minggu

4. Menyetujui register penutuoan kas setiap hari dan setiap akhir bulan

5. Monitoring penerimaan dan pngeluaran/pembayaran

6. Memastikan tersusunya laporan perpajakan

53
7. Otoritas pengeluaran kas/bank sesuai kewenangan yang di tetapkan

Setiap tahun sekali pemangku jabatan harus menyusun rencana kerja dan

anggaran unit kerjanya dengan berpedoman kepada kebijakan dan strategi

operasional yang telah di tetapkan oleh divisi untuk di usulkan penetapannya oleh

direksi.

2.10 SALES DEPARTMENT HEAD

Sales Department Head adalah jabatan struktural yang bertanggung jawab langsung

kepada General Manager. Pemangku Jabatan memiliki fungsi yang secara struktural langsung

bertanggung jawab kepadanya yaitu Aviation & Cargo Sales Section Head, Property &

Advertising Sales Section Head, Food & Beverage Sales Section Head, dan Retail Sales

Section Head. Untuk dapat mencapai tanggung jawab utamanya dalam hal memastikan

tercapainya portfolio aviasi dan non aviasi. Aktifitas yang dilakukan mengelola kegiatan sales

untuk aviation & cargo, property & advertising, food & beverage, retail dengan efektif. Setiap

tahun sekali Pemangku Jabatan harus menyusun rencana kerja dan anggaran unit kerjanya

dengan berpedoman kepada kebijakan dan strategi operasional yang telah ditetapkan oleh

General Manager untuk diusulkan penetapannya oleh Direksi.

54
Apabila rencana kerja dan anggaran ini sudah ditetapkan, maka Pemangku Jabatan

harus memastikan implementasinya berjalan pada Unit Kerjanya sesuai dengan rencana.

Sebagai bagian dari manajemen yang ada di Angkasa Pura 1, Pemangku Jabatan terlibat

dalam kegiatan management review atau melakukan tinjauan manajemen atas implementasi

rencana kerja fungsinya yang dilakukan secara periodik. Selain itu berdasarkan hasil

tinjauan tersebut Pemangku Jabatan dapat pula melakukan penyesuaian-penyesuaian atau

tindakan korektif lain jika ditemukan penyimpangan / deviasi pada hal-hal yang bersifat

operasional teknis di fungsinya. Penyesuaian / koreksi tindakan yang dilakukan tersebut

diharapkan tetap mengikuti kaidah Angkasa Pura 1 dan dapat dipertanggungjawabkan

dengan proses transparansi yang jelas serta terdokumentasi.

55
Tanggung jawab generic jabatan structural:

Untuk memastikan Indikator Kinerja yang telah ditetapkan didalam Contract

Management tercapai, pemangku jabatan secara rutin harus melakukan Performance

Tracking terhadap pencapaian-pencapaian setiap unit kerja di tingkat seksi, dan jika ada

Indikator kinerja yang belum tercapai, maka pemangku jabatan dapat mengambil langkah-

langkah korektif dan pemantauan yang lebih intensif dan bahkan jika mengharuskan dapat

secara langsung meminta pendapat dan dukungan dari atasan serta berkoordinasi dengan

pihak-pihak terkait baik internal maupun eksternal untuk memastikan Indikator kinerja

tersebut tercapai. Pemangku jabatan bertanggung jawab memastikan terimplementasinya

kebijakan, strategi, Standard Operating Procedure dan Program Korporat yang telah

ditetapkan. Pemangku jabatan bertanggung jawab memastikan kesesuaian antara anggaran

dengan realisasi biaya, untuk itu pemangku jabatan harus merealisasikan pemenuhan

kebutuhan sesuai dengan anggaran dan harus melakukan monitoring secara seksama.

Sebagai people manager di Cabang, pemangku jabatan bertanggung jawab dalam

mengelola dan mengembangkan SDM dibawah koordinasinya, antara lain mengupdate DJP

sesuai periode Performance Management System dan kebutuhan perusahaan, memfasilitasi

dan menyepakati perencanaan kinerja sub ordinat, melakukan coaching & counseling, dan

evaluasi kinerja. Pemangku jabatan juga bertanggung jawab dalam memastikan unitnya

sesuai dengan semua sistem manajemen (safety management, risk management, internal

control, quality management) yang diterapkan perusahaan dan relevan dengan


56
Departemennya Pemangku jabatan juga bertanggung jawab memastikan tidak adanya

pelanggaran / temuan baik dari auditor internal maupun eksternal terhadap seluruh sistem

manajemen yang diterapkan perusahaan, sehingga pemangku jabatan dituntut dapat

menjadi figur yang dapat memberikan contoh dalam mematuhi peraturan baik internal

maupun eksternal.

Pemangku jabatan bertanggung jawab memastikan peraturan perusahaan dan nilai-nilai

perusahaan dilaksanakan di kantor cabang dan melakukan tindakan pencegahan serta

pemberian teguran dan sangsi sesuai peraturan yang berlaku, jika ditemukan pelanggaran

oleh sub ordinatnya. Dari hasil penilaian kinerja sub ordinat, pemangku jabatan melakukan

rencana pelatihan dan pengembangan sesuai dengan persyaratan jabatan, membuat rencana

pengembangan karir, mengusulkan rencana promosi, mutasi dan melakukan pembinaan

kepada sub ordinat yang tidak mencapai kinerja sesuai yang diharapkan. Selain itu

pemangku jabatan juga dimungkinkan memiliki tugas lain diluar tanggung jawab utamanya

yaitu antara lain penugasan dari atasan untuk mewakili AP 1.

57
Dalam menjalankan tugasnya pemangku jabatan memiliki hubungan kerja dengan pihak

internal yang bersifat informatif informatif dan konsultatif dengan Finance dalam hal

Rekonsiliasi data produksi dan pendapatan. Hubungan kerja konsultatif dengan bagian

Legal dalam hal pengurusan kontrak perjanjian. Hubungan kerja koordinatif dengan

Equipment, Facilities Readiness dan Airport Service dalam hal penyusunan block plan

commercial dan terkait dengan pemeliharaan peralatan produksi. Bentuk hubungan kerja ini

dapat dilakukan melalui komunikasi langsung ataupun tidak langsung.

Secara rutin pemangku jabatan membuat dan menyampaikan laporan kerja kepada

atasan langsungnya yaitu General Manager berupa laporan:

1. Laporan portfolio aviasi

2. Laporan portfolio non aviasi

Sedangkan laporan yang diterima pemangku jabatan dari subordinate-nya adalah :

1. Laporan kemajuan kegiatan Aviation & Cargo Sales

2. Laporan kemajuan kegiatan Property & Advertising

3. Laporan kemajuan kegiatan Food & Beverage

58
4. Laporan kemajuan kegiatan Retail

Tantangan yang mungkin dihadapi oleh Pemangku Jabatan adalah tuntutan untuk

pemenuhan target yang sangat tinggi dari manajemen. Dalam hal ini pemangku jabatan

harus mampu mengantisipasi dan menghadapinya, dengan melakukan pekerjaannya dengan

komitmen tinggi. Tidak tertutup kemungkinan juga, dalam menjalankan tanggung

jawabnya, pemangku jabatan akan menghadapi hal-hal kritis yang datang mendadak, yaitu

pembatalan penyewaan ruangan dari tenant, dan oleh karena itu pemangku jabatan dituntut

untuk dapat mengatasinya dengan melakukan pendekatan persuasif kepada tenant dimaksud

atau mengalihkan peruntukan ruangan tersebut kepada tenant lainnya

59
2.3 Struktur Organisasi

Terlampir

STRUKTUR ORGANISASI PT ANGKASA PURA I (PERSERO)

KANTOR CABANG BANDAR UDARA INTERNASIONAL

SULTAN

HASANUDDIN-MAKASSAR

60
A. Masalah Yang Di Hadapi

Hambatan atau masalah yang sering kali di temui dan di rasakan dalam

melaksanakan suata pekerjaan atau kegiatan . Hambatan timbul dapat timbul apabila seorang

siswa/siswi tidak bisa bersosialisasi,menguasai keadaan,tidak memiliki

keramahtamahan,kurangnya komunikasi dengan pegawai/pimpinan di dalam lingkungan

kerja.

Pada saat pertama memulai praktek kerja lapangan,penulis hanya merasakan

perasaan asing dan berusaha untuk beradaptasi terutama dalam hal berkomunikasi,agar tidak

hanya diam dan memandangi setiap sudut ruangan.Jadi,dengan adanya keramahtahaman

dengan para pegawai dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja khususnya antar

pegawai/karyawan di PT.Angkasa pura I (Persero) Bandar internasional Sultan Hasanuddin.

Karena baru pertama kali penulis melaksanakan pratek kerja lapangan selama

pendidikan,pada tahap awal penulis merasa canggung dan bingung dalam berkomunikasi

dengan para pegawai/karyawan yang bekerja pada dinas komersial .Karena bertemu dengan

orang - orang jauh lebih berpengalaman dan lebih dewasa.

B. PEMECAHAN MASALAH

Adapun pemecahan masalah yang kami lakukan :

1. Selalu bertanya kepada pembimbing bila ada yang belum di ketahui pada saat

mengerjakan sesuatu
61
2. Jangan takut untuk selalu bertanya jangan sampai terjadi kesalahan yang fatal

BAB III

KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN

Kegiatan yang dilaksanakan di Share services Department head ( Teknik )

dan Share Services Department bertempat di Record Center ( Ruang Arsip ).

Adapun yang pekerjaan yang dilaksanakan: Mengerjakan lembar disposisi, imput

data, mengarsipkan, Prin, foto Copy, Buku expedisi, Memberi Nomor Surat,

Mengagendakan Surat, Memilah Arsip, , Mengentri data,Memasukkan kefolder,

Memasukan Arsip Ke box dan Lebel box

3.1 Lembar Disposisi :

Lembar disposisi adalah catatan singkat yang berisi pendapat instruksi dari

atasan atau pejabat kepada bawahan yang biasanya ditulis secara langsung di

dokumen yang bersangkutan

3.2 Input Data :

Yaitu memasukan data ke computer untuk menyipan surat atau akan

menjadi bukti

3.3 Mengarsipkan :

62
Mengarsiapkan adalah suatu kegiatan yang meliputi menyipan surat

merapikan surat menyusun surat

3.4 Mencetak :

Adalah alat yang di gunakan untuk mencetak tampilan monitor ke kertas

3.5 Fotokopi :

Adalah peralatan kantor yang membuat salinan ke atas

kertas dari dokumen , buku ,maupun sumber lainnya

3.6 Buku Exspedisi :

Buku exspedisi di sebut juga “ buku pengatar surat” untuk mencatat

pengiriman surat ke pada pihak lain. Orang yang melaksanakan pekerjaan exspedisi

disebut ekspeditur

3.7 Memberi nomor surat :

Adalah suatu kegiatan untuk member nomor pada surat untuk mengetau

jumlah surat yang telah keluar dan juga memudahkan saat pencarian.

3.8 Mengagendakan :

Mengagendakan surat adalah kegiatan yang mencatata surat masuk ke dalam

63
buku agenda ( buku harian ) petugas yang mengagendakan surat di namakan

agendaris ( mail clerk ) setiap surat masuk di catata dan di beri nomor agenda surat

masuk

64
3.9 Mengagendakan :

Mengagendakan surat adalah kegiatan yang mencatata surat masuk ke dalam

buku agenda ( buku harian ) petugas yang mengagendakan surat di namakan

agendaris ( mail clerk ) setiap surat masuk di catata dan di beri nomor agenda surat

masuk

3.10 Memilah Arsip :

Dalam pemilahan arsip tujuannya untuk memisahkan arsip-arsip mana

yang bisa untukdiarsipkan dan yang tidak bias di arsipkan.

3.11 Folder :

Folder digunakan agar dokumen yang telah diproses tidak tercecer dan disatukan

pada map folder khusus untuk dokumen arsip.

3.12 Masukan Folder ke Box :

Folder yang sdh rapi ke mudian di masukn ke box lalu di susun

3.13 Lebel box :

Lebel box atau member nomor pada box agar ketika di cari gampang di

temukan dan lebih efisien waktu

65
BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat diambil pada PT . Angkasa Pura I( Persero) sebagai berikut :

1. Kegiatan praktek kerja lapangan sangat bermanfaat bagi para siswa-siswi

khususnya siswa-siswi SMK TECHNO TERAPAN MAKASSAR. Dengan

adanya kegiatan praktek kerja lapangan siswa di tuntut untuk mempunyai sikap

mandiri dan mampu berinteraksi dengan orang lain sehingga siswa diharapkan

dapat memiliki keterampilan serta wawasan yang tinggi.

2. Praktek kerja lapangan merupakan kegiatan praktek di luar jam sekolah yang

bekerja sama dengan masyarakat atau instansi, sehingga siswa-siswi dapat

berlatih untuk mampu bergaul dan bekerja sama dengan masyarakat luar.

3. Prakerin dapat menunjang siswa untuk menjadi tenaga kerja menengah yang

ahli dan professional dalam bidangnya yang mampu memenuhi pasar nasional
66
atau bahkan internasional. Dengan begitu, siswa- siswi akan mempunyai sikap

yang akan menjadi bekal dasar pengembangan diri secara berkelanjutan dan

dapat mengamalkan apa yang telah di perolehnya, dalam kehidupan sehari-hari.

67
4.2 SARAN

Beberapa hal yang kami temukan di lapangan saat pelaksanaan praktek kerja

lapangan yang sebagian kecil justru tidak kami temukan saat mengikuti pembelajaran di

kelas. Terkait dengan ini kami ajukan beberapa saran antara lain:

4.3 Sekolah perlu memberikan penekanan pada penguasaan keterampilan yang relevan

dengan perkembangan teknologi di dunia kerja. Dengan demikian kami peserta praktek

kerja lapangan dapat mengaplikasikan ilmu dan keterampilan yang diperoleh secara

maksimal.

4.4 Sekolah perlu memberikan penekanan pada masalah budaya kerja yang berlaku pada

instansi pemerintah maupun swasta. Dengan demikian apabila siswa melakukan

praktek kerja lapangan pada sehingga pada instansi dimaksud, para siswa akan dapat

menyesuaikan diri dengan mudah.

Demikian laporan Praktek Kerja Lapangan yang kami dapat sampaikan semoga

bermanfaat bagi pembaca khususnya bagi siswa – siswi SMK Negeri 1 Maros.

68
LEMBARAN PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

PADA PT. ANGKASA PURA I (PERSERO)

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat mata pelajaran Praktek Kerja Lapangan

SMK Negeri 1 Maros

Auliah Kasmah Machmud Nur Hikmah Mansyur

0046100581 0051212364 0059619833

Telah diperiksa dan disetujui sebagai Laporan Praktek Kerja Lapangan

Pada tanggal

Maros, 14 Oktober 2022

Menyetujui

Pembimbing Sekolah Pembimbing Lapangan


69
Maryam,S.Sos Siti Hasnah Janong

Human Capital

Mengetahui,Ketua Jurusan

Otomatisasi Tata Kelola

Perkantoran

Nuraeni, SE

70
SURAT PERNYATAAN SISWA

Yang bertanda tangan dibawah ini,

Nama Lengkap Siswa : Kasmah Machmud

Nomor Induk Siswa : 0051212364

Kelas/Komptensi Keahlian : XII B / Otomatisasi Tata Kelola

Perkantoran Nomor HP : 0878 3775 3482

Dengan kesungguhan hati saya sanggup sebagai berikut :

1. Mengikuti Praktek Kerja Lapangan (PKL) selama waktu yang telah

disepakati anatar pihak Instansi dan pihak sekolah.

2. Mengisi jurnal kegiatan harian, presensi harian, dan membuat laporan

Praktek Kerja Lapangan (PKL) serta sanggup mengumpulkannya

sesuai Jadwal (tepat waktu).

3. Menjaga nama baik Instansi dan SMKN 1 Maros selama kegiatan Praktek

Kerja Lapangan (PKL).

4. Mentaati semua peraturan yang berlaku di lokasi Instansi dan peraturan

Praktek Kerja Lapangan (PKL) sekolah.

5. Dikembalikan ke sekolah untuk menjalani sanksi (pembinaan) dari sekolah

dengan seizin serta kesepakatan pihak Instansi bila saya melanggar point

4.

Demikian surat pernyataan ini saya buat.


71
Maros, 14 Oktober 2022

Orang tua/wali

Kasmah Machmud

Machmud dg. Lira 0051212364

Mengetahui

Pembimbing sekolah Pembimbing lapangan

Maryam S. Sos Siti Hasnah Janong

Ketua Jurusan

Nuraeni, SE

72
Yang bertanda tangan dibawah ini,

Nama Lengkap Siswa : Auliah

Nomor Induk Siswa : 0046100581

Kelas/Komptensi Keahlian : XII B / Otomatisasi Tata Kelola

Perkantoran Nomor HP : 0877 7543 0219

Dengan kesungguhan hati saya sanggup sebagai berikut :

1. Mengikuti Praktek Kerja Lapangan (PKL) selama waktu yang telah

disepakati anatar pihak Instansi dan pihak sekolah.

2. Mengisi jurnal kegiatan harian, presensi harian, dan membuat laporan

Praktek Kerja Lapangan (PKL) serta sanggup mengumpulkannya sesuai

Jadwal (tepat waktu).

3. Menjaga nama baik Instansi dan SMKN 1 Maros selama kegiatan Praktek

Kerja Lapangan (PKL).

4. Mentaati semua peraturan yang berlaku di lokasi Instansi dan

peraturan Praktek Kerja Lapangan (PKL) sekolah.

5. Dikembalikan ke sekolah untuk menjalani sanksi (pembinaan) dari sekolah

dengan seizin serta kesepakatan pihak Instansi, bila saya melanggar point

4.

Demikian surat pernyataan ini saya buat.

73
Maros, 14 Oktober 2022

Orang tua/wali

Auliah

Imran 0046100581

Mengetahui

Pembimbing sekolah Pembimbing lapangan

Maryam S. Sos Siti Hasnah Janong

Ketua Jurusan

Nuraeni, SE

74
Yang bertanda tangan dibawah ini,

Nama Lengkap Siswa : Nur Hikmah Mansyur

Nomor Induk Siswa : 0059619833

Kelas/Komptensi Keahlian : XII B / Otomatisasi Tata Kelola

Perkantoran Nomor HP : 0838 7313 2348

Dengan kesungguhan hati saya sanggup sebagai berikut :

1. Mengikuti Praktek Kerja Lapangan (PKL) selama waktu yang telah

disepakati anatar pihak Instansi dan pihak sekolah.

2. Mengisi jurnal kegiatan harian, presensi harian, dan membuat laporan

Praktek Kerja Lapangan (PKL) serta sanggup mengumpulkannya

sesuai Jadwal (tepat waktu).

3. Menjaga nama baik Instansi dan SMKN 1 Maros selama kegiatan Praktek

Kerja Lapangan (PKL).

4. Mentaati semua peraturan yang berlaku di lokasi Instansi dan

peraturan Praktek Kerja Lapangan (PKL) sekolah.

5. Dikembalikan ke sekolah untuk menjalani sanksi (pembinaan) dari sekolah

dengan seizin serta kesepakatan pihak Instansi, bila saya melanggar point

4.

Demikian surat pernyataan ini saya buat.

75
Maros, 14 Oktober 2022

Orang tua/wali

Nur Hikmah Mansyur

Mansyur 0059619833

Mengetahui

Pembimbing sekolah Pembimbing lapangan

Maryam S. Sos Siti Hasnah Janong

Ketua Jurusan

Nuraeni, SE

76
Identitas Lokasi Praktek Kerja lapangan

Angkasa Pura I merupakan sebuah perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang

biasanya memberikan pelayanan lalu lintas udara dan bisnis bandara di tanah air. Fokus

kerja pada perusahaan ini menitikberatkan pada pelayanan kawasan Indonesia bagian

tengah dan timur.

Perusahaan ini didirikan pada tanggal 20 Februari 1962. Dibentuknya berdasarkan

Peraturan Pemerintah nomor 33 tahun 1962 dengan nama Perusahaan Negara Angkasa Pura

Kemayoran. Tiga tahun berselang, yakni tanggal 17 Mei 1965, perusahaan ini berganti

nama menjadi Perusahaan Negara Angkasa Pura agar dapat membuka peluang mengelola

banda udara lain di wilayah Indonesia.

Dalam rangka pembagian wilayah pengelolaan bandar udara, berdasarkan Peraturan

Pemerintah nomor 25 tahun 1987 tanggal 19 Mei 1987 nama Perusahaan Umum Angkasa

Pura diubah menjadi Perusahaan Umum Angkasa Pura I.

Angkasa Pura I saat ini memiliki kantor di Sulawesi Selatan tapatnya di Jln.Bandaralama

no. 1 mandai -maros

77
Jurnal Kegiatan Praktek Kerja Lapangan

No. TANGGAL KEGIATAN

1 06Juni 2022 Brefing dan menyusun file pribadi pejabat

2 07Juni 2022 Melakukan kegiatan print

3 08 Juni 2022 Melakukan kegiatan print dan pengetikan

4 09Juni 2022 Melakukan kegiatan print

5 10 Juni 2022 Melakukan kegiatan print

6 13 Juni 2022 Izin

7 14Juni 2022 Kegiatan print

8 15Juni 2022 Kegiatan scan dan print

9 16 Juni 2022 Kegiatan foto copy dan scan

10 17 Juni 2022 Kegiatan print

11 20 Juni 2022 Kegiatan scan dan foto copy

12 21Juni 2022 Kegiatan print

13 22 Juni 2022 Melakukan kegiatan print dan menyusun berkas

14 23Juni 2022 Kegiatan print

15 24Juni 2022 Kegiatan print

16 27 Juni 2022 Kegiatan scan

17 28Juni 2022 Kegiatan print

18 29 Juni 2022 Kegiatan print

78
19 30 Juni 2022. Kegiatan print

79
No. TANGGAL KEGIATAN

1 1 Juli 2022 Melakukan kegiatan print dan scan

2 2 Juli 2022

3 3 Juli 2022

4 4 Juli 2022 Melakukan kegiatan print dan scan

5 5 Juli 2022 Mencatat nama pejabat dan melakukan kegiatan print dan

scan

6 6 Juli 2022 Melakukan kegiatan scan

7 7 Juli 2022 Melakukan kegiatan print

8 8 Juli 2022 Melakukan kegiatan pengetikan dan print

9 9 Juli 2022

10 10 Juli 2022

11 11 Juli 2022 Melakukan kegiatan scan

12 12 Juli 2022 Melakukan kegiatan scan

13 13 Juli 2022 Melakukan kegiatan scan dan print

14 14 Juli 2022 Melakukan kegaiatab print

15 15 Juli 2022 Melakukan kegiatan scan dan print

16 16 Juli 2022

17 17 Juli 2022

18 18 Juli 2022 Melakukan kegiatan print

19 19 Juli 2022 Melakukan kegiatan print

80
20 20 Juli 2022 Melakukan kegiatan scan dan foto copy

21 21 Juli 2022 Melakukan kegiatan print

22 22 Juli 2022 Melakukan kegiatan print dan menyusun berkas

23 23 Juli 2022

24 24 Juli 2022

25 25 Juli 2022 Melakukan print

26 26 Juli 2022 Melakukan print

27 27 Juli 2022 Melakukan kegiatan print

28 28 Juli 2022 Kegiatan print

29 29 Juli 2022 Kegiatan print dan scan

30 30 Juli 2022

31 31 Juli 2022

81
No. TANGGAL KEGIATAN

1 1 Agustus 2022 Melakukan kegiatan print

2 2 Agustus 2022 Melakukan kegiatan scan

3 3 Agustus 2022 Melakukan kegiatan print

4 4 Agustus 2022 Menginput data set bangunan dan peralatan perusahaan

5 5 Agustus 2022 Menginput data set bangunan dan peralatan bangunan

6 6 Agustus 2022

7 7 Agustus 2022

8 8 Agustus 2022 Melakukan kegiatan scan dan print

9 9 Agustus 2022 Melakukan kegiatan scan dan print

10 10 Agustus 2022 Melakukan kegiatan pengetikan,scan dan print

11 11 Agustus 2022 Melakukan kegiatan scan dan print

12 12 Agustus 2022 Melakukan kegiatan print

13 13 Agustus 2022

14 14 Agustus 2022

15 15 Agustus 2022 Melakukan kegiatan print

16 16 Agustus 2022 Melakukan kegiatan rename surat

17 17 Agustus 2022 Melakukan kegiatan scan

18 18 Agustus 2022 Melakukan kegiatan scan dan print

19 19 Agustus 2022 Melakukan kegiatan scan dan print

20 20 Agustus 2022

82
21 21 Agustus 2022

22 22 Agustus 2022 Melakukan kegiatan print dan scan

23 23 Agustus 2022 Melakukan kegiatan print

24 24 Agustus 2022 Melakukan kegiatan print dan scan

25 25 Agustus 2022 Melakukan kegiatan scan dan print

26 26 Agustus 2022 Mencari file pribadi pejabat

27 27 Agustus 2022

28 28 Agustus 2022

29 29 Agustus 2022 Melakukan kegiatan scan dan print

30 30 Agustus 2022 Melakukan kegiatan scan

31 31 Agustus 2022 Mencatat nama pejabat di buku ekspedisi,pengetikan,scan,print

83
No. TANGGAL KEGIATAN

1 1-Sep-22 Melakukan kegiatan print

2 2-Sep-22 Melakukan kegiatan scan dan print

3 3-Sep-22

4 4-Sep-22

5 5-Sep-22 Melakukan kegiatan scan dan print

6 6-Sep-22 Kegiatan scan,melipat surat ,membuat amplop kecil,print

7 7-Sep-22 Mecatat jadwal shift

8 8-Sep-22 Melakukan kegiatan scan dan print

9 9-Sep-22 Melakukan kegiatan pengetikan,scan dan print

10 10-Sep-22

11 11-Sep-22

12 12-Sep-22 Melakukan kegiatan print

13 13-Sep-22 Melakukan kegiatan foto copy,scan dan print

14 14-Sep-22 Melakukan kegiatan scan dan print

15 15-Sep-22 Melakukan kegiatan print

16 16-Sep-22 Melakukan kegiatan scan dan print

17 17-Sep-22

18 18-Sep-22

19 19-Sep-22 Melakukan kegiatan sosialisasi

20 20-Sep-22 Melakukan kegiatan scan dan print

21 21-Sep-22 Melakukan kegiatan scan dan print


84
22 22-Sep-22 Melakukan kegaitan scan dan print

23 23-Sep-22 Melakukan kegiatan scan dan print

24 24-Sep-22

25 25-Sep-22

26 26-Sep-22 Melakukan kegiatan print dan scan

27 27-Sep-22 Mencari surat yang akan di musnahkan

28 28-Sep-22 Mencari surat yang akan di musnahkan

29 29-Sep-22 Mencari surat yang akan di musnahkan

30 30-Sep-22 Mencari surat yang akan di musnahkan

85
No. TANGGAL KEGIATAN

1 1-Oktober -22

2 2--Oktober -22

3 3--Oktober -22 Melakukan kegiatan foto copy,print dan scan

4 4--Oktober -22 Melakukan kegiatan foto copy,print dan scan

5 5--Oktober -22 Melakukan kegiatan scan dan print

6 6--Oktober -22 Melakukan kegiatan scan ,foto copy dan print

7 7--Oktober -22 Melakukan kegiatan scan dan print

8 8--Oktober -22

9 9--Oktober -22

10 10--Oktober -22 Melakukan kegiatan scan dan print

11 11--Oktober -22 Mengerjakan jadwal sift

12 12--Oktober -22 Mengerjakan laporan perkembangan jadwal sift

13 13--Oktober -22 Melakukan kegiatan foto copy,scan dan print

14 14--Oktober -22 Mengerjakan data daftar anggota serikat pekerja dan daftar

koperasi karyawan PT. Angkasa Pura I ( Persero)

15 15--Oktober -22

16 16--Oktober -22

17 17--Oktober -22

18 18--Oktober -22

19 19--Oktober -22

20 20--Oktober -22

21 21--Oktober -22

22 22--Oktober -22

86
23 23--Oktober -22

24 24--Oktober -22

25 25--Oktober -22

26 26--Oktober-22

27 27--Oktober -22

28 28--Oktober -22

29 29--Oktober -22

30 30--Oktober -22

87
REKAP DAFTAR HADIR

Bulan Juni 2022

Hari Nama Siswa


Tanggal
Kasmah Machmud Auliah Nur Hikmah Mansyur

Rabu 1

Kamis 2

Jumat 3

Sabtu 4

Minggu 5

Senin 6 Hadir Hadir Hadir

Selasa 7 Hadir Hadir Hadir

Rabu 8 Hadir Hadir Hadir

Kamis 9 Hadir Hadir Hadir

Jumat 10 Hadir Hadir Hadir

Sabtu 11

Minggu 12

Senin 13 Izin Izin Izin

Selasa 14 Hadir Hadir Hadir

Rabu 15 Hadir Hadir Hadir

Kamis 16 Hadir Hadir Hadir

88
Jumat 17 Hadir Hadir Hadir

Sabtu 18

Minggu 19

Senin 20 Sakit Hadir Hadir

Selasa 21 Hadir Hadir Hadir

Rabu 22 Hadir Hadir Hadir

Kamis 23 Hadir Hadir Hadir

Jumat 24 Hadir Hadir Hadir

Sabtu 25

Minggu 26

Senin 27 Hadir Hadir Hadir

Selasa 28 Hadir Hadir Hadir

Rabu 29 Hadir Hadir Hadir

Kamis 30 Hadir Hadir Hadir

89
Bulan Juli 2022

Hari Nama Siswa


Tanggal
Kasmah Machmud Auliah Nur Hikmah Mansyur

Jumat 1 Sakit Hadir Hadir

Sabtu 2

Minggu 3

Senin 4 Hadir Hadir Hadir

Selasa 5 Hadir Hadir Hadir

Rabu 6 Hadir Hadir Hadir

Kamis 7 Hadir Hadir Hadir

Jumat 8 Hadir Izin Hadir

Sabtu 9

Minggu 10

Senin 11 Hadir Izin Sakit

Selasa 12 Hadir Hadir Sakit

Rabu 13 Hadir Izin Sakit

Kamis 14 Hadir Hadir Sakit

Jumat 15 Hadir Hadir Sakit

Sabtu 16

Minggu 17

Senin 18 Hadir Hadir Sakit

Selasa 19 Hadir Hadir Sakit


90
Rabu 20 Hadir Hadir Sakit

Kamis 21 Hadir Hadir Sakit

Jumat 22 Hadir Hadir Sakit

Sabtu 23

Minggu 24

Senin 25 Hadir Hadir Hadir

Selasa 26 Hadir Hadir Hadir

Rabu 27 Hadir Hadir Hadir

Kamis 28 Hadir Hadir Hadir

Jumat 29 Hadir Hadir Hadir

Sabtu 30

Minggu 31

91
Bulan Agustus 2022

Hari Nama Siswa


Tanggal
Kasmah Machmud Auliah Nur Hikmah Mansyur

Senin 1 Hadir Hadir Hadir

Selasa 2 Hadir Hadir Hadir

Rabu 3 Hadir Hadir Hadir

Kamis 4 Hadir Hadir Hadir

Jumat 5 Hadir Hadir Hadir

Sabtu 6

Minggu 7

Senin 8 Hadir Hadir Hadir

Selasa 9 Hadir Izin Hadir

Rabu 10 Hadir Izin Hadir

Kamis 11 Hadir Hadir Hadir

Jumat 12 Hadir Hadir Hadir

Sabtu 13

Minggu 14

Senin 15 Hadir Hadir Hadir

Selasa 16 Hadir Hadir Hadir

Rabu 17 Libur Libur Libur

Kamis 18 Hadir Hadir Hadir

92
Jumat 19 Hadir Hadir Hadir

Sabtu 20

Minggu 21

Senin 22 Hadir Hadir Hadir

Selasa 23 Hadir Hadir Hadir

Rabu 24 Hadir Hadir Hadir

Kamis 25 Hadir Hadir Hadir

Jumat 26 Hadir Hadir Hadir

Sabtu 27

Minggu 28

Senin 29 Hadir Hadir Hadir

Selasa 30 Hadir Hadir Hadir

Rabu 31 Hadir Hadir Hadir

93
Bulan September 2022

Hari Nama Siswa


Tanggal
Kasmah Machmud Auliah Nur Hikmah Mansyur

Kamis 1 Hadir Hadir Hadir

Jumat 2 Hadir Hadir Hadir

Sabtu 3

Minggu 4

Senin 5 Hadir Hadir Hadir

Selasa 6 Hadir Hadir Hadir

Rabu 7 Hadir Hadir Hadir

Kamis 8 Hadir Hadir Hadir

Jumat 9 Hadir Hadir Hadir

Sabtu 10

Minggu 11

Seniin 12 Hadir Hadir Hadir

Selasa 13 Hadir Hadir Hadir

Rabu 14 Hadir Hadir Hadir

Kamis 15 Hadir Hadir Hadir

Jumat 16 Hadir Hadir Hadir

Sabtu 17

Minggu 18

Senin 19 hadir Hadir Hadir


94
Selasa 20 Hadir Hadir Hadir

Rabu 21 Hadir Hadir Hadir

Kamis 22 Hadir Hadir Hadir

Jumat 23 Hadir Hadir Hadir

Sabtu 24

Minggu 25

Senin 26 hadir Hadir Hadir

Selasa 27 Hadir Hadir Hadir

Rabu 28 Hadir Hadir Hadir

Kamis 29 Hadir Hadir Hadir

Jumat 30 Hadir Hadir Hadir

95
Bulan Oktober 2022

Hari Nama Siswa


Tanggal
Kasmah Machmud Auliah Nur Hikmah Mansyur

Sabtu 1

Minggu 2

Senin 3 Hadir Hadir Hadir

Selasa 4 Hadir Hadir Hadir

Rabu 5 Hadir Hadir Hadir

Kamis 6 Hadir Hadir Hadir

Jumat 7 Hadir Hadir Hadir

Sabtu 8

Minggu 9

Senin 10 Hadir Hadir Hadir

Selasa 11 Hadir Hadir Hadir

Rabu 12 Hadir Hadir Hadir

Kamis 13 Hadir Hadir Hadir

Jumat 14 Hadir Hadir Hadir

Sabtu 15

Minggu 16

Senin 17

Selasa 18

96
Rabu 19

Kamis 20

Jumat 21

Sabtu 22

Minggu 23

Senin 24

Selasa 25

Rabu 26

Kamis 27

Jumat 28

Sabtu 29

Minggu 30

Senin 31

97
DENAH LOKASI

98
DOKUMENTASI KEGIATAN PKL

1. Melakukan kegiatan menginput data para pejabat

99
2. Mencatat surat keluar dan surat masuk

10
0
3. Menyusun dokumen dalam map

10
1
4. Mencari surat-surat yang akan dimusnahkan

10
2
5. Mengerjakan data daftar anggota serikat pekerja dan daftar

koperasi karyawan Pt. Angkasa Pura 1 (Persero)

10
3

Anda mungkin juga menyukai