Anda di halaman 1dari 38

TUTIEK PURWANTI

GENAP 2020/2021
Bentuk Sediaan Semisolida

- Ointment
- Cream
- Pasta
- Gel

Tujuan Pengobatan :
- Lokal
- Sistemik

Penggunaan Utama
- Sediaan Dermatologi
- Sediaan Kosmetika
EVALUASI
UNTUK APA ?

Setiap produk / sediaan farmasi harus


memenuhi penjaminan dalam hal :
safety, efficacy, quality (stability,aseptability)

TUJUAN EVALUASI ?

Menguji dan memastikan sediaan telah memenuhi


persyaratan farmasetik yang telah ditetapkan :
aman, efektif, stabil dan aseptabel
TUJUAN / TARGET EVALUASI :

1. Penentuan karakteristik sediaan /


produk
2. Uji stabilitas sediaan / produk
(stabilitas fisikokimia & kadar bahan aktif)

PELAKSANAAN EVALUASI :
(SKALA INDUSTRI)

1. Selama proses produksi (IPC)


2. Evaluasi produk jadi / ruahan
3. Monitoring produk jadi
* AMAN
- Tidak toksis
missal toksis akibat : ketidakstabilan, tujuan
lokal menjadi sistemik dsb.
- Tidak memberikan efek samping yang
berbahaya (bahan obat maupun basis)

* EFEKTIF :
Dapat memberikan efek spt yang diinginkan
(bentuk aktif farmakologis & kadar memadai)
• STABIL
• Secara fisika, kimia, mikrobiologi, farmakologi
yaitu tetap memenuhi persyaratan dan
spesifikasi pada saat digunakan

* ASEPTABEL
- Appearance : bentuk/tekstur, warna, bau
(organoleptis sediaan)
- Mudah digunakan
- Memberi rasa nyaman
- Kemudahan dicuci
- Kesan setelah pengolesan
EFEKTIVITAS BAHAN AKTIF :

- Bahan obat merupakan suatu asam


lemah / basa lemah

- Kelarutan dipengaruhi oleh pH lingungannya/


basis

- Absorbsi merupakan proses difusi


pasif dalam bentuk terlarut dan unionized
(molekuler) serta dipengaruhi gradient
konsentrasi
- Untuk berdifusi menembus membran
bahan obat harus lepas dari basis dan
menuju permukaan membran absorbsi

- Pelepasan dan penetrasi dipengaruhi


sifat partisi bahan obat

- Basis harus bisa melepaskan bahan


obat untuk berdifusi menuju membran
dan berpenetrasi mencapai tempat
aksinya
1. Karakteristik Sediaan (Spesifikasi Produk /
Sediaan)

2. Pelepasan Bahan Obat Dari Basis (Uji


Pelepasan)

3. Transpor Obat Melalui Membran (Uji Penetrasi)

4. Stabilitas Sediaan : Fisika, Kimia, Mikrobiologi,


Farmakologi
Validitas Hasil Evaluasi Ditentukan Oleh

1. Metode (Pemilihan Instrumen)


- P.K dg Spektrofotometer, HPLC, GCMS, LCMS
- Pemilihan viscometer, pH meter

2. Cara Pengambilan Data


Cara preparasi sampel uji, waktu sampling /
pemeriksaan, cara pemeriksaan dll.

3. Interpretasi data hasil pengamatan (pengolahan data)

4. Pengambilan keputusan (kesimpulan) dikaitkan dg


aspek-aspek yang telah ditentukan
EVALUASI KARAKTERISTIK SEDIAAN :

- Mengacu pada spesifikasi sediaan / produk


yang telah ditetapkan

- Dilakukan sesaat setelah sediaan dibuat, estimasi


rentang waktu disesuaikan dengan kebutuhan
terbentuknya sistem yang bagus / sempurna
(berdasar hasil optimasi)

- Biasanya dilakukan 3 x replikasi


( harga rerata ± SD)
EVALUASI STABILITAS FISIKOKIMIA SEDIAAN :

- Dilakukan dengan rentang waktu tertentu

- Jenis pemeriksaan mengacu pada spesifikasi


sediaan / produk

- Pemeriksaan dilakukan pada beberapa interval


waktu yang telah ditetapkan
(setelah pembuatan, hari ke 7, 15, 30, 60 dst)

- Data diolah untuk mengetahui perubahan antar


waktu (parameter : harga prosen Kv)
STABILITAS SEDIAAN / PRODUK
KADAR BAHAN AKTIF

- Produk disimpan dalam climatic chamber


dengan kondisi :
- temperatur : 32  0,5 c
- kelembaban : 70 – 80 %

Indonesia tms zona iv dengan ketentuan sbb.


30  2 C dan RH 70  5% (USP 25, 2002)
ditentukan kadar bahan aktif sesuai dengan metode
penetapan kadar terpilih

- Persyaratan rentang kadar yang berlaku


1. APPEARANCE (ORGANOLEPTIS)
~ Konsistensi / Tekstur Sediaan
~ Warna Sediaan
~ Bau Sediaan

Pengamatan Secara Visual


(Termasuk Homogenitas Visual)
adanya perubahan konsistensi, warna, bau
selama pemeriksaan, merupakan indikasi ter-
jadinya ketidakstabilan sediaan secara fisik
2. pH

~ pH kulit sekitar 4,5 - 6,5

~ pH sediaan terkait iritasi kulit (tidak terlalu


asam atau basa)

~ Terkait dengan bentuk kimia bahan obat


(larut, terion, tak terion) dan stabilitas bahan
obat

~ mengacu pada pH spesifikasi produk yang


telah ditetapkan
PRINSIP :

Sejumlah tertentu sampel diencerkan dengan


aquadest bebas CO2 sejumlah tertentu , kemudian
diperiksa pH nya menggunakan pH meter.
Data diperoleh : harga rerata  SD

Pada uji stabilitas pemeriksaan dilakukan setiap


interval waktu tertentu

Dihitung nilai pH rerata dan prosen Kv nya


(Harga % Kv tidak boleh lebih dari 6 %)
PELAKSANAAN :

- Ditimbang 1 gram sediaan, kemudian ditambah


air bebas CO2 sampai volume 10 ml, aduk sampai
homogen
- Elektrode dicuci dengan air sampai bersih lalu
dikeringkan. Dilakukan kaliberasi dengan larutan
dapar standar pH tertentu ( sekitar pH sediaan
yang akan diukur)
- Bersihkan elektrode , bilas dengan air, keringkan
- Ukur pH sediaan , catat angka terbaca
- Lakukan koreksi sesuai dengan data yang
diperoleh pada saat melakukan kaliberasi
3. VISKOSITAS
Viskositas basis mobilitas B.O

viskositas >>> mobilitas <<<


waktu untuk mencapai membran absorbsi
lebih lama

Cara kerja :
sesuai dengan jenis alat yang digunakan
(dapat dilihat pada manualnya
PERLU DIPERHATIKAN :

Alat / instrumen yang digunakan


type aliran : non newtonian tidak dapat
digunakan viskometer Falling Ball maupun
viskometer Ostwalt (kapiler)

Pada setiap kali pemeriksaan harus digunakan


sampel yang belum pernah dipakai untuk
pemeriksaan viskositas sebelumnya karena
akan diperoleh hasil berbeda (bias)
4. DAYA SEBAR

CARA :
sejumlah tertentu zat diletakkan di antara dua
lempeng kaca tipis berskala, kemudian bagian
atasnya diberi beban yang secara teratur
ditingkatkan beratnya. Diameter penyebaran
diukur pada setiap penambahan beban, saat sedia-
an sudah berhenti menyebar (atau dengan interval
waktu tertentu secara teratur)

Gambar Profil Penyebarannya


Yaitu kurva antara berat beban vs diameter
penyebaran) dan hitung harga slope nya
Harga slope menunjukkan besarnya kemampuan
menyebar suatu sediaan akibat penambahan suatu
satuan beban kemampuan menyebar sed
(daya sebar)

Kapasitas penyebaran : diameter maksimal yang


bisa dicapai sediaan saat menyebar akibat pem -
berian suatu beban padanya

Kapasitas penyebaran dicapai pada saat beban


konstan yaitu beban dimana sediaan sudah tidak
mampu menyebar lagi meskipun diberikan penam -
bahan beban
Daya sebar merupakan manivestasi dari sifat alir
sediaan / reologi berhubungan dengan
aseptabilitas sediaan (mis. kemudahan dioleskan)

Uji Stabilitas :
- Pemeriksaan dilakukan pada interval waktu
tertentu
- Dihitung harga slope atau kapasitas penyebaran
pada setiap waktu
- Dihitung harga prosen Kv nya (ketentuan ≤ 6%)
mengacu pada persyaratan keseragaman
kandungan Farmakope Indonesia Edisi IV
- Gambar profil hubungan antara diameter pada
beban konstan atau slope vs waktu
5. HOMOGENITAS (KADAR BAHAN AKTIF)

Dilakukan dengan menentukan kadar bahan aktif


pada beberapa bagian sediaan (sampling)
Cara p.k. mengacu pada Farmakope atau
Kompendial untuk bahan obat yang bersangkutan

Teknik Sampling :
- random
- representatif

Dari beberapa kadar bahan aktif yang diperoleh


dihitung harga prosen Kv nya ( syarat : ≤ 6 % )
6. PENENTUAN UKURAN DROPPLET

- Sediaan krim (sistem emulsi)


- Sediaan emulgel (sistem emulsi)

Mikroskopi
- Sediaan (bila perlu diencerkan terlebih dahulu)
diletakkan pada obyek glass, lalu ditutup
- Kaliberasi skala okuler – obyektif)
- Diperiksa adanya tetesan - tetesan fase dalam
(catat ukuran nya) – biasanya diukur sejumlah
tertentu.
- Dibuat distribusinya dan diameter rata ratanya
7. PENENTUAN TIPE EMULSI (KRIM)

MIKROSKOPI

- Pewarnaan
Zat warna larut minyak
*Sudan III / Metylen Blue
Zat warna larut air
* Metylen Blue

Pemeriksaan tipe emulsi bisa dilakukan


bersamaan dengan pemeriksaan ukuran droplet
dengan pewarnaan fase dalam (droplet) penen-
tuan ukuran menjadi lebih mudah
MAKROSKOPI

~ DYE SOLUBILITY TEST


menambahkan zat warna yang larut minyak (misal
Sudan III) atau larut air (misal metylen blue)
fase dalam terwarnai butir – butir berwarna
fase luar terwarnai warna merata dan terda-
pat butir – butir tidak berwarna

~ DROP DILUTION TEST


Dapat diencerkan dg air type o/w
Dapat diencerkan dg minyak type w/o
~ CONDUCTIVITY TEST

Menguji kemampuannya menghantarkan arus


listrik (biasanya perlu ditambahkan suatu elektrolit
kuat untuk memperkuat arusnya
Uji ini bersifat relatif (membandingkan dengan yang
lain

type minyak/air lampu menyala (terang)


type air/minyak lampu padam (redup)
STABILITAS SISTEM EMULSI
(CREAM & EMULGEL)

~ Perbedaan Specific Gravity (Antar Fase)

~ Particle Size / Dropplet Size (Internal Fase)


droplet yang berubah ukuran (menjadi besar)
dengan bertambahnya waktu menunjukkan
sistem tidak stabil, lama kelamaan memisah

~ Viscosity (External Fase)


UJI ASEPTABILITAS SEDIAAN :

- Menggunakan subyek / responden dengan


kriteria tertentu

- Menetapkan kriteria pengujian


(macam & itemnya)
- Penetapan skoring untuk masing-masing kriteria
(untuk meng kuantifikasi data)
- Menghitung prosentase masing-masing kriteria
yang diperoleh (data dari responden)

- Pengambilan keputusan (analisa statistik deskriptif)


PELAKSANAAN UJI ASEPTABILITAS

* Tentukan kriteria aseptabilitas yang akan diuji, misal :


- kemudahan dioleskan
- kelembutan
- sensasi yang ditimbulkan
- kemudahan pencucian

* Lakukan skoring angka pada masing2 kriteria misal untuk


kelembutan :
- agak lembut, skor 1
- lembut, skor 2
-sangat lembut, skor 3
demikian dst……..
Form Kriteria Aseptabilitas
Oleskan sediaan pada ………………., tuliskan apa yang dirasakan
setelah pemakaian sediaan tersebut, sesuai dengan pilihan kriteria
berikut ini :

1. Kemudahan dioleskan pada kulit :


- Sangat mudah (tidak perlu tekanan untuk meratakan)

- Mudah (perlu sedikit tekanan untuk meratakan)

- Sulit (perlu tekanan kuat untuk meratakan)

2. Kelembutan yang dirasakan setelah sediaan dioleskan pada


kulit :
- Sangat lembut (tidak terdapat partikel halus)

- Lembut (masih terdapat partikel halus)

- Sedikit lembut (masih terdapat partikel kasar)


3. Kesan saat pemakaian sediaan :

- Dingin (rasa dingin bertahan selama 1 menit setelah sediaan


dioleskan pada kulit)

- Tidak terasa (tidak terjadi perubahan rasa pada kulit)

- Panas (menimbulkan rasa panas pada kulit)

4. Kemudahan pencucian sediaan :

- Sangat mudah dibersihkan (bisa dibersihkan hanya dengan


dialiri air)

- Mudah (dapat dibersihkan dengan dialiri air, dibantu dengan


pengusapan)

- Sulit (dapat dibersihkan dengan dialiri air, dibantu dengan pe


ngusapan dan penekanan)
* GUNAKAN SUBYEK DENGAN KRITERIA TERTENTU

- semakin banyak subyek semakin valid


- sampel subyek : random dan representatif
- jelaskan hal - hal yang harus dilakukan subyek
supaya hasil tidak bias

* BUAT KRITERIA-KRITERIA PENILAIAN YANG HARUS


DILAKUKAN SUBYEK
Misal untuk kelembutan, yang dimaksud :
- sangat lembut (tidak terasa ada partikel padat)
- lembut (masih terasa ada partikel tapi halus)
- agak lembut (terasa ada partikel agak kasar)

* Hal lain yang harus dipatuhi misal lokasi olesan


* Lakukan perhitungan data hasil uji untuk setiap
kriteria, kalikan dengan skor masing masing

* Tampilkan data dalam bentuk gambar / grafik


misal:
- bentuk histogram dengan skor setiap kriteria
- bentuk histogram dengan skor total untuk
seluruh kriteria

* Pengambilan kesimpulan secara tepat


CATATAN :

- Responden harus mengisi / menandatangani


pernyataan kesediaan menjadi subyek
(Form Informed Consent)

- Dalam beberapa hal harus disertai seorang dokter


untuk antisipasi berbagai kemungkinan resiko

- Metode uji bisa single-blind atau double-blind

- Metode double-blind lebih baik dibandingkan


dengan metode single-blind
Contoh :

Form Informed Consent Uji Aseptabilitas

Saya yang bertandatangan di bawah ini,


Nama :
Alamat :
Umur :
Menyatakan bersedia menjadi subyek penelitian dengan judul
…………………………………………………………………………..
Serta akan mematuhi semua yang telah ditentukan dalam
protokol penelitian (terlampir).
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya
Tanpa tekanan dari pihak manapun.

Surabaya,……………..

Responden
Menggambarkan efektivitas kerja dari pengawet
jaminan stabilitas sediaan

Pengujian dilakukan menggunakan media biakan

Metode dan bahan yang digunakan tergantung


pada tujuan pengujian dan jenis mikroba yang akan
diuji (dikenal beberapa metode pengujian)

GOLONGAN ANTIBIOTIKA : UJI POTENSI

Anda mungkin juga menyukai