Anda di halaman 1dari 35

UJI STABILITAS

FORMULA KOSMETIK
Haryanto SUSILO
PERKOSMI – INDONESIA
MARET 2013
PRINSIP DASAR PERBEDAAN
Lab Kimia Organik & Lab Formulation Kosmetik
Lab Kimia ●
Mencampur bahan bahan kimia dan
mengharapkan terjadi suatu reaksi kimia
Organik

LabFormulasi ●
Mencampur bahan bahan kimia dantidak
mengharapkan terjadi suatu reaksi kimia
kosmetik
Sering terjadi suatu reaksi atau perubahan sehingga diperlukan suatu
pengamatan utk mengetahui sejauh mana perubahan tsb akan terjadi.
HAL TSB YANG DISEBUT SEBAGAI UJI STABILITAS
UJI STABILITAS

. APA ?
. KAPAN ?
. MENGAPA ?
. BAGAIMANA ?
Apa yang dimaksud dengan
Uji Stabilitas ?
Uji Stabilitas = suatu percobaan yang melibatkan
pembuatan satu bets formula dan meletakkan sample dari
bets tsb pada suatu kondisi yang berbeda beda selama satu
rangkaian waktu tertentu
Kondisi ini berbeda dalam aspek suhu dan paparan cahaya
dan dimaksudkan utk mensimulasi apa yang akan terjadi
terhadap produk tsb selama masa simpannya.
Uji Stabililitas

“Lulus ●
formula dipercaya akan tetap
Evaluasi sample
fisika, kimia dan
perubahan
sedikit Uji dalam kondisi baik selama
pengiriman dan penyimpanan
dengan kondisi ekstrem
kinerja nya dari spesifikasi Kualitasnya diperkirakan akan
Stabili

(dalam waktu yang telah tetap sebaik seperti pada saat


selesai dibuat.
tertentu) ditetapkan
tas “
PRADUGA DALAM UJI
STABILITAS
Kenaikan suhu penyimpanan mempercepat reaksi “ ageing
“ yang akan terjadi

setara
ggu

ttaahhuunn
l l22550C
u
miinnggC

SSaam
88m
4455 00C el

m ee
pel

0C
SSaam

p
mp

p
11
Hal ini bukanlah praduga yang pasti , tetapi cukup baik
dan berguna utk produk kosmetik
Kapan harus dilakukan
Uji Stabilitas
Banyak formula yang dikembangkan
Perubahan yang sangat cepat di market
Tidak cukup waktu untuk melakukan uji yang
baik dan tepat terhadap formula yang
dikembangkan
TETAPI Ada saat dimana suatu uji stabilitas HARUS
dilakukan ,a.l

1. Prototypes baru
 Hanya yang menunjukkan kinerja yang diharapkan
yang akan dilakukan uji stabilitas

2.Bahan baku baru


 Bila terjadi penggantian bahan baku ( fragrance, color
dan bahan baku lain ),
 bila terjadi penggantian sumber atau pemasok bahan
baku
3. Cara Kerja Pembuatan yang Baru
 Cara kerja pembuatan yang lebih cepat
 Perubahan urutan penambahan bahan baku
 Penambahan atau pengurangan waktu pengadukan

4. Wadah yang Baru ( New Packaging )


 Produk kosmetik sering mengubah penampilan luar, jenis
wadahnya juga mengalami perubahan
 Harus diyakinkan bahwa formula nya tetap kompatible
dengan wadah yang baru
 Uji stabilitas membantu meyakinkan sifat kompatibitas ini
Proses Uji Stabilitas
Sebenarnya belum ada peraturan pasti yang mengatur
pelaksanaan uji stabilitas


Hitunglah kuantitas produk
yang akan dibuat, didasarkan

STEP 1 ●
pada jumlah sample
Biasanya 30-40 % lebih banyak
dari yang rencana diperlukan

Isikan produk kedalam botol sample gelas ,ditutup
dan finished package

STEP 2 Banyaknya sample akan tergantung dari banyak uji


yang akan dilakukan



jumlah minimum adalah dua wadah utk setiap
kondisi penyimpanan

STEP 3 ●
pengujian dengan parameter yang nanti akan
digunakan dalam mengevaluasi hasil uji stabilitas

Pembaca Uji yang pasti akan tergantung dari produk yang


diuji.

minimum dilakukan uji pemerian, warna dan aroma.
Juga dilakukan uji thd pH dan Viscosity

an Awal

Letakkan sample dalam kondisi yang
berbeda (suhu dan paparan cahaya)

Standard suhu yang sering digunakan :
50 C, 45 C, 37 C dan 25 C

STEP 4 Dapat juga dilakukan uji : Freeze


(24jam) dan Thawing Stability ( 24


jam)

pencahayaan dapat digunakan cahaya
fluorescent atau simulasi cahaya sinar
matahari

evaluasi dengan selang waktu sbb (2,

STEP 5 ●
4, 8, 12, 52 minggu)
Pada perlakuan suhu ruang, 370 C dan
40C , sample dievaluasi setelah 1 tahun

Penilaian Samples pada suhu tertinggi dan


samples yang dipaparkan pada cahaya


hanya dievaluasi pada tiga interval

Produk ●
pertama ( 2, 4, dan 8 minggu )
Parameter uji harus sama dengan yang
dilakukan pada pembuatan awal

Setelah 8 minggu, keputusan apakah
STEP 6 ●
suatu formula tsb stabil atau tidak.
Hampir semua formula produk akan

Penetapan ●
menampakkan beberapa perubahan.
Tergantung dari penilaian pelaksana
dan atasannya , utk memutuskan

Stabilitas apakah suatu produk akan lulus uji


stabilitas atau tidak
MIKROBIOLOGI KOSMETIK
Mindiya Fatmi
SEJARAH
tahun 1950, beberapa laporan memuat temuan
berbagai jenis mikroorganisme dalam sediaan
kosmetik.
beberapa diantaranya adalah :
a. bakteri :
Gram negative :Enterobacter ,Klebsiella
. Gram positive :Staphylococcus ,Bacillus,
Pseudomonas
. Fungi : Candida albicans , Penicillium
ragi : Torula Sp, monilia sp, saccaromyces sp
jamur : penicillium, aspergillus, botrytis cinerea,
alternaria, paecilamyces.
Mikroorganisme
. Berukuran mikroskopik ( mikro meter )
. Single cell atau multi cell ( bakteri , fungi )
. Dapat ditemukan dlm air, udara dan tanah.

bentuk bakteri : coccus, bacillus, spirillae.

faktor terpenting dari bakteri adalah metabolisme yang


menyebabkan perubahan kimiawi pada llingkungan
sekitar. selama prosenya berlangsung, komponen tertentu
dari jaringan kulit atau kosmetik mengalami degradasi,
dan terbentuklah bahan yang memiliki bau yang tidak
sedap serta dapat mengiritasi atau meracuni kulit.
lingkungan hidup bakteri
a. kelembapan
b. ada-tidaknya udara
c. pH lingkungan
d. tekanan osmotik,
e. suhu
f. kandungan bahan makanan
g. kandungan bahan-bahan yang merusaknya
ragi (yeast)
dalam banyak hal mirip dengan bakteri, hanya
terdiri dari sebuah sel.
perbedaaannya adalah, ragi berperan penting
dalam fermentasi gula menjadi alkohol.
ragi tidak begitu penting dibidang kosmetika.
jamur (molds/fungi), mencakup mikroorganisme
bersel sederhana misanya ragi dan jamur, smapai
tumbhan yang lebih besar.

keadaan lingkungan hidup yang baik bagi


pertumbuhan jamur:
a. tingkat kelembapan udara tinggi
b. ada senyawa karbon dan nitrogen
c. ada oksigen
d. suhu lingkungan sedang (20-40ºC)
efek mikroorganisme pada kesehatan
1. efek langsung mikroorganisme pada kesehatan
manusia
2. efek tidak langsung pada kesehatan manusia
akibat kontaminasi dan kerusakan produk,
pemisahan (separasi) produk, atau terbentuknya
metabolit mikroba yang membahayakan
kesehatan.

FDA menghawatirkan pengawet yang kurang


memadai dalam kosmetika yang dipakai untuk
daerah mata (sampo, krim pembilas rambut,
konditioner, krim wajah, lotion, cleanser).
kontaminasi pseudomonas aeroginosa dapat
menyebabkan pembusukan kornea mata dan
kebutaan.
4 kategori mikroorganisme
jamur: lingkungan bersifat asam (pH 4.5 - 5.5)
tumbuh cepat pada temperatur (20-25ºC)
ragi : lengkungan bersifat lebih asam, tumbuh cepat
pada temperatur kamar
bakteri gram (+) : lingkungan bersifat alkalis (pH 7-8),
dan temperatur yang lebih hangat (30-37ºC)
bakteri gram (-) : sda.
• Bahan baku kosmetik atau bahan campuran
bahan baku membutuhkan perlindungan
terhadap konatminasi mikrobiologi selama
transport, penyimpanan dan pengolahan
• Penggunaan bahan baku yang terkontaminasi
akan membebani kapasitas bahan pengawet
yang digunakan dalam suatu produk atau bahan
baku atau bahkan membuatnya tidak effektive.
• Penggunaan bahan baku yang mengandung
populasi mikroba serendah mungkin ( 10 CFU
/gram .
• Kontaminasi mikrobiologi produk kosmetik
. Kontak produk kosmetik dgn mikroorganisme
mempunyai effek negative
. Kosmetik rentan terhadap serangan
mikroorganisme , khusus nya :
- Bahan baku
. Air
. Kebersihan peralatan
. Kualitas kosmetik sangat tergantung dari
kualitas bahan bakunya , termasuk kualitas air
• Spesifikasi mikrobiologi Air ( CFU/ml)

Sampling location Target Alert Action


Raw water 200 300 500
Stlah multimedia filter 100 300 500
Stlah softener 100 300 500
Stlah filter karbon 50 300 500
Inlet RO 20 200 500
Outlet RO 10 50 100
Titik pemakaian 1 10 100
Deteksi thd mikroorganisme
. Secara tradisionil / klasikal
- plate count (ALT = Angka Lempeng Total)
- penggunaan media spesifik & selektif
. Metoda lain
- bioluminences
- impedance
- cytometri
Deteksi dlm waktu 24 jam & tidak dpt
mendeteksi mikroorganisme pathogen
Perhitungan mikroorganisme
- secara langsung
. counting chambers
- secara tidak langsung
. plate count
. turbidimetri
Spesifikasi mikrobiologi produk kosmetik
. 500 CFU /g – produk bayi & sekitar mata
. 1000 CFU/g – kosmetik umum
. Tidak ada specifikasi utk produk alkoholik
Uji mikrobiologi dilakukan terhadap :
- bahan baku
- air proses & air pembilas peralatan produksi
- permukaan peralatan produksi
- produk ruahan & produk antara
- produk jadi
- lingkungan udara
- uji stabilitas produk jadi
Setiap bagian mempunyai spesifikasi tersendiri
Cara cara pencegahan cemaran mikrobiologi
1. higiena perorangan utk operators
2. bahan baku yang bermutu /minim mikroba
3. peralatan yang bersih atau tersanitasi
4. sanitasi pengolahan & pengisian yang bersih
5. lingkungan yang bersih & minim mikroba
6. SPO utk setiap kegiatan
7. penandaan tingkat kebersihan pada setiap
peralatan yang digunakan
8. hindari kontak langsung dengan produk
Gambaran tentang uji mikrobiologi
1. pelaksanaan uji minimum 12 jam setelah pengisian
2. jumlah sample yang diambil +/- 1 gram
3. pembiakan di media cair 32 C+/-2 C ; 50 ml
waktu inkubasi 20 jam s/d 96 jam
4. pengambilan media cair : 0.5 ml +/- 0.1 ml
dimasukkan ke media agar padat ; 100 ml
5. diinkubasi 32 C +/-2 selama 40 jam – 96 jam
6. dilanjutkan selama 5 hari , 22 C +/- 2 C utk
melihat adanya jamur & kapang
Sanitasi & sterilisasi peralatan :
Cara kering : pemanasan dengan oven
121 C selama 20 ‘
Cara basah : autoclaving 121 C selama 20 ‘
Cara kimiawi : alkohol 70 %
desinfektan kimiawi
Cara radiasi : sinar gamma , sinar UV

Ada masa kedaluwarsa setelah proses sanitasi


SIFAT PENGAWET "IDEAL"
1. AKTIFITAS BERSPEKTRUM LUAS
2. EFEKTIF DALAM KONSENTRASI RENDAH
3. LARUT DALAM AIR DAN TIDAK LARUT
DALAM MINYAK
4. STABIL
5. TIDAK BERWARNA DAN TIDAK BERBAU
6. HARMONNIS
7. TETAP AKTIF SELAMA KEHIDUPAN KOMSETIK
8. AMAN
9. MUDAH DIANALISIS
10. TIDAK TERBAWA OLEH BAHAN PENONAKTIF
11. MUDAH UNTUK DITANGANI
12. BIAYA RENDAH
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai