Anda di halaman 1dari 5

PENANGANAN HIPOKALEMIA

Status Status Status Tanggal Terbit Tanggal Efektif Tanggal Peninjauan


Dokumen Review Revisi Kembali
01 Agustus
Baru 00 00 01 Juli 2022 01 Juli 2025
2022

Riwayat Revisi
Penanggung
Revisi No. Dokumen Uraian Perubahan
Jawab
00 ICU SPO/PHG-PHSB/ICU-009 -
PENANGANAN HIPOKALEMIA

No. Dokumen: Revisi: Halaman:


SPO/PHG-PHSB/ICU-009 00 1/4
Ditetapkan:
Tanggal Terbit :
Direktur

SPO

01 Juli 2022 dr.Lisbeth Mariane Br.Siahaan,MARS

PENGERTIAN Suatu Keadaan dimana kadar kalium serum darah < 3,5 mEq/L

Untuk menghilangkan gejala yang ditimbulkan oleh kadar


TUJUAN
potassium darah yang rendah dibawah nilai normal.

1. Sesuai Peraturan Direktur Rumah Sakit Primaya Nomor:


032/PER/DIR/PHG/VI/2021 tentang Pelayanan Medis Rumah
Sakit Primaya Hospital Group.
KEBIJAKAN
2. Sesuai SK Direktur Rumah Sakit Primaya Nomor:
074/SK/DIR/KEP/RSAB-12/XII/2017 tentang Pelayanan
Intensive Rumah Sakit Primaya Hospitla Group.

A. Pengurangan Kehilangan Kalium


1. Hentikan penggunaan diuretic / laksatif
2. Gunakan potassium-sparing diuretics jika terapi diuretic
tetap dibutuhkan (misalnya pada gagal jantung berat)
3. Lakukan tatalaksana terhadap diare dan muntah
4. Berikan penghmbat H2 pada pasien yang dilakukan suction
nasogastric
PROSEDUR 5. Lakukan control hiperglikemia bila terdapat glucosuria

B. Penggantian Kalium
1. Untuk setiap penurunan 1 mEq/L kalium serum, defisit
kalium kira-kira 200-400 mEq; namun perkiraan ini dapat
melebihi atau justru kurang dari kekurangan Kalium actual
2. Pasien dengan kadar kalium 2,5-3,5 mEq/L mungkin hanya
memerlukan penggantian kalium oral
PENANGANAN HIPOKALEMIA

No. Dokumen: Revisi: Halaman:

SPO/PHG-PHSB/ICU-009 00 2/4

3. Jika kadar kalium kurang dari 2,5 mEq/L, kalium intravena


(IV) harus diberikan, dengan pemantauan ketat, pemantauan
EKG, dan pemeriksaan kadar kalium serial.
4. Tingkat kalium serum sulit untuk diisi ulang jika kadar
magnesium serum juga rendah
a. Defisiti K = 0,6 x BB x selisih nilai K dengan normal
b. Untuk kebutuhan normal K = 1-2 meq/KgBB/24jam
c. Perhatian:
1) Maximal (K) per L adalah 20 meq.
2) Kecepatan pemberian max. 20 meq/ jam
direkomendasikan HARUS melalui vena central
3) Kecepatan pemberian via perifer diberikan 10 meq/jam,
tidak biasa diberikan diruang perawatan.
d. Cara Pemberian:
Untuk Vena Perifer, max. 25 meq KCL per 500 cc cairan.
5. Perawat mencatat intake dan output di formular intake dan
output bayi, kemudian pastikan bayi diberi minum setiap 2-
3 jam dengan mengutamakan ASI.
6. Perawat mencuci tangan.

C. Evaluasi Terhadap Potensi Toksisitas


1. Lakukan pemantauan terhadap toksisitas akibat
hipokalemia yang pada umumnya terjadi pada system
kardiak.
2. Lakukan pemantauan apakah terdapat tanda-tanda cardiac
arrhytmia
PENANGANAN HIPOKALEMIA

No. Dokumen: Revisi: Halaman:

SPO/PHG-PHSB/ICU-009 00 3/4

D. Tatalaksana Penyebab Hipokalemia


1. Tentukan penyebab hipokalemia pasien untuk mengobati
kondisi dan mencegah episode lebih lanjut.
2. Intervensi bedah mungkin saja diperlukan dalam penyakit
atau kondisi tertentu seperti : stenosis arteri renalis,
adenoma adrenal, obstruksi intestinal yang menyebabkan
muntah hebat dan Villoius adenoma.

E. Tatalaksana Hipokalemia Pada Anak


Gunakan 0,5 mmol KCL/kg IV selama 1 hari melalui jalur
sentral. Bolus tidak boleh melebihi 20 mmol, dan tidak boleh
lebih pekat dari 40 mmol/L Kcl/L. Pantau dengan EKG kontinu
dan ulangi kadar K serum setelah 1-2 jam.

F. Hal-hal yang harus diperhatika:


1. Bila ibu (orangtua bayi) ingin menyusui langsung, lampu
dimatikan dahulu, kacamata bayi dibuka dan pastikan bayi
di bedong lalu langsung menyusu ke ibu.
2. Kolaborasi dengan DPJP, untuk mengecek bilirubin total bayi
setelah 24 jam penyinaran atau tergantung instruksi DPJP.
3. Jika dalam penyinaran > 48 jam hasil bilirubin meningkat
terus, maka ASI sementara distop (tergantung instruksi
dokter). Setelah hsail bilirubin turun, ASI diberikan Kembali.
4. Temperatur bayi diukur setiap jam jika suhu badan bayi
febris, setelah temperature bayi Kembali normal, maka
pengukuran suhu badan bayi 3-4 jam sekali.
5. Perhatikan warna faeses bayi seperti dempul, warna urine
(warna seperti the pekat), turgor kulit (warna kulit apakah
ikterik hilang setelah pemberian photo therapy).
PENANGANAN HIPOKALEMIA

No. Dokumen: Revisi: Halaman:

SPO/PHG-PHSB/ICU-009 00 4/4

1. Intensive Care Unit


2. Intensive Cardiovascular Care Unit
3. Pediatric Intensive Care Unit
UNIT TERKAIT
4. Neonatal Intensive Care Unit
5. High Care Unit
6. Ruang Perawatan

Anda mungkin juga menyukai