Kelompok3 Qualitative 20110240813
Kelompok3 Qualitative 20110240813
Diajukan oleh:
Hendro 20110240375
JAKARTA
2023
BAB 1
PENDAHULUAN
LSPR merupakan Institusi yang dikenal akan jurusan Public Relations yang telah
seringkali terjadi miskomunikasi pada internal institusi. Seperti contoh pada bulan Oktober
tahun 2021, terdapat sebuah kasus fatal mengenai miskomunikasi yang mana pihak dari BEM
LSPR ingin mengadakan suatu acara namun sosialisasi untuk acara tersebut baru
dilaksanakan 5 menit setelah acara berlangsung. Sangatlah wajar bahwa seorang manusia
tidak dapat luput dari kesalahan namun tetap saja hal tersebut sangat kontradiktif mengacu
mahasiswa, hal ini terjadi berdasarkan pada observasi awal yang dilakukan ketika pihak
akademik meminta agar para mahasiswa salah-satunya dari kelas MKTC24-3SP untuk hadir
secara offline untuk tanda-tangan ujian akhir semeter pada bulan Januari tahun 2023.
Miskomunikasi yang terjadi adalah antara pihak akademik yakni pihak yang meminta
tanda-tangan guna sebagai bukti penuntasan ujian, pihak Dosen terkait dikarenakan
tanda-tangan yang tidak sesuai pada deadline yang diberikan, juga mahasiswa kelas
pihak akademik.
Miskomunikasi informasi antara mahasiswa dan akademik di kampus dapat memiliki
dampak yang negatif bagi kedua belah pihak. Mahasiswa mungkin merasa tidak nyaman atau
kesulitan untuk menyelesaikan tugas tugasnya karena tidak mendapatkan informasi yang
jelas, sedangkan pihak akademik mungkin merasa kesulitan untuk memberikan arahan dan
mengatur proses pembelajaran dengan baik. Oleh karena itu, penting bagi kampus untuk
mengatasi masalah miskomunikasi informasi ini agar tercipta lingkungan belajar yang efektif
Dalam hal ini terjadi karena kurangnya informasi yang disampaikan. Terkadang
kampus tidak memberikan informasi secara komprehensif kepada salah satu mahasiswa dari
MKTC24-3SP, sehingga mahasiswa merasa kurang mendapat informasi cukup. Selain itu,
mahasiswa juga seringkali tidak memperhatikan informasi yang disampaikan oleh kampus,
sehingga informasi tersebut tidak tersampaikan dengan baik. Jika dikaitkan dengan masalah
yang kami gunakan sebagai judul, mahasiswa dari LSPR tidak mendapatkan informasi yang
jelas sehingga terjadi miskomunikasi antara mahasiswa dengan akademik yaitu adalah
tanggal deadline yang diberikan sehingga mahasiswa telat mengumpulkan tugas yang
diberikan oleh dosen pada mahasiswa sehingga mahasiswa tidak dapat mengumpulkan nilai.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah kami rangkum dan ringkas, maka dapat
mahasiswa MKTC24-3SP?
● Bagaimana miskomunikasi yang terjadi antara pihak akademik dengan dosen pengajar
● Bagaimana miskomunikasi yang mungkin terjadi antara pihak dosen pengajar dengan
mahasiswa MKTC24-3SP?
akademik?
Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah kami eksplor dan direksi, maka dapat
● Untuk dapat mengetahui tindakan apa yang dapat dilakukan oleh mahasiswa
Manfaat Akademis
antara dua pihak dan juga bagi peneliti yang akan meneliti variabel lain selain sistem
manajemen komunikasi untuk mencari tahu faktor lain yang dapat mengatasi
miskomunikasi.
Manfaat Praktis
Menjadi bahan evaluasi dan pertimbangan bagi LSPR untuk menyesuaikan sistem
manajemen komunikasinya dalam rangka menciptakan jalur komunikasi yang baik pada
internal institusi
Metode Penelitian
Metode penelitian kali ini yang kami gunakan merupakan metode penelitian
Kualitatif, yakni penelitian yang dilakukan oleh sekumpulan peneliti untuk mengumpulkan
data yang didasari pada latar belakang yang tentunya bersifat alamiah atau bersifat natural.
Maka dari itu metode kualitatif dapat digunakan untuk menjawab rumusan masalah di atas
dengan cara melakukan wawancara mendalam dengan sejumlah mahasiswa yang pernah
tujuan. Selain itu, observasi juga dapat dilakukan untuk memperoleh pemahaman yang lebih
dalam mengenai konteks interaksi sosial di kampus. Data yang terkumpul kemudian dapat
dianalisis dengan menggunakan teknik analisis kualitatif, seperti analisis tematik, untuk
kalangan mahasiswa.
Berikut adalah metode penelitian kualitatif yang dapat dilakukan untuk mengkaji
1. Desain Penelitian
Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus
tunggal. Studi kasus dipilih karena dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam dan
2. Pengambilan Sampel
Sampel dipilih dengan teknik purposive sampling, yaitu mahasiswa dan pihak akademik yang
pernah mengalami miskomunikasi dalam interaksi akademik. Sampel yang diambil harus
memiliki pengalaman dan perspektif yang beragam untuk mendapatkan pemahaman yang
lebih komprehensif.
3. Pengumpulan Data
Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dan observasi. Wawancara dilakukan
rumusan masalah. Observasi dilakukan pada situasi interaksi akademik yang berpotensi
menimbulkan miskomunikasi, seperti saat diskusi kelompok atau saat konsultasi dengan
dosen.
4. Analisis Data
Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan teknik analisis tematik. Analisis
antara pihak akademik dengan mahasiswa. Selanjutnya, dilakukan interpretasi dan penafsiran
5. Verifikasi Data
Verifikasi data dilakukan dengan teknik triangulasi sumber, yaitu membandingkan hasil
wawancara dan observasi dengan data lain seperti dokumen dan rekaman yang relevan. Hal
ini dilakukan untuk memastikan keabsahan dan keakuratan data yang terkumpul.
6. Presentasi Hasil
Hasil penelitian dipresentasikan dalam bentuk laporan penelitian yang terstruktur dan jelas.
Laporan tersebut berisi deskripsi dan interpretasi temuan penelitian, serta rekomendasi untuk
mengatasi miskomunikasi antara pihak akademik dengan mahasiswa. Selain itu, hasil
penelitian juga dapat diseminarkan melalui publikasi artikel atau presentasi di konferensi.
Proses Penelitian
1. Mendefinisikan tujuan penelitian
2. Desain penelitian
3. Sampling
4. Pengumpulan data
5. Analisis data
terjadi di lingkungan Institut London School of Public Relation. Hal ini dapat berdampak
negatif, seperti menurunnya mutu pendidikan, membuat mahasiswa merasa frustrasi dan
kecewa, bahkan dapat mengganggu hubungan antara mahasiswa dan pihak akademik. Oleh
karena itu, kami membutuhkan penelitian yang mendalam dan berbasis kualitatif untuk
tujuan penelitian tertentu. Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami pengalaman dan
akademik.
Sampel dipilih dengan teknik target sampling yaitu mahasiswa dan akademisi yang
sampel yang diambil memiliki perspektif yang berbeda dan mewakili pengalaman
berdasarkan pertanyaan penelitian. Observasi dilakukan pada situasi interaksi akademik yang
berpotensi menimbulkan miskomunikasi, seperti saat diskusi kelompok atau saat konsultasi
dengan dosen. Data yang terkumpul kemudian dianalisis dengan menggunakan teknik
analisis tematik. Analisis dimulai dengan membaca data, kemudian mengidentifikasi pola,
tema, dan kategori yang muncul terkait kesalahpahaman antara akademisi dan mahasiswa.
mendalam dan akurat tentang miskomunikasi antara pihak akademik dan mahasiswa dengan
ini hasil penelitian dapat digunakan untuk mengatasi masalah yang terjadi.