Resume Biokimia metabolisme lemak “sintesis dan oksidasi asam lemak”
1. Tansport Lemak
2. Oksidasi Asam Lemak Jenuh dan Tak Jenuh
Asam lemak adalah asam monokarboksilat yang berbentuk rantai lurus tanpa cabang mengandung atom karbon genap mulai dari C-4, C-16, dan C-18. Asam lemak dapat dikelompokkan berdasarkan panjang rantai, ada tidaknya ikatan rangkap dan isomer trans-cis. Asam Lemak Jenuh Asam lemak saturated (jenuh) yaitu asam lemak ikatan tunggal atau tidak ada ikatan rangkap. Asam lemak jenuh merupakan asam lemak dimana terdapat dua atom hidrogen terikat pada satu atom karbon. Pada asam lemak jenuh atom karbonnya telah mengikat hidrogen secara maksimal. Asam lemak jenuh maupun asam lemak tidak jenuh berbeda dalam energi yang dikandungnya dan titik leburnya. Asam lemak jenuh tidak memiliki ikatan rangkap pada atom karbon. Ini berarti asam lemak jenuh tidak peka terhadap oksidasi dan pembentukan radikal bebas seperti halnya asam lemak tidak jenuh Oksidasi-β Asam lemak Jenuh a. Pada tahun 1904, Franz Knoop menerangkan bahwa asam lemak itu dipecah melalui Oksidasi pada karbon -β . b. Pada tahun 1949 Eugene Kennedy dan Lehninger Menerangkan bahwa terjadinya oksidasi asam lemak di mitokondria.Di mana asam lemak sebelum memasuki mitokondria mengalami aktivasi . adenosin trifosfat ( ATP ) memacu Pembentukan ikatan tioester antara gugus karboksil asam lemak dengan gugus sulfhidril pada KoA. Reaksi pengaktifan ini berlangsung di luar mitokondria dan dikatalisis oleh enzim asil KoA sintetase ( tiokinase asam lemak ) c. Paul Berg membuktikan bahwa aktivasi asam lemak terjadi dalam dua tahap.Pertama, Asam lemak bereaksi dengan ATP membentuk asil adenilat. Dalam bentuk anhidra campuran ini, gugus karboksilat asam lemak diikatkan dengan gugus fosforil AMP. Dua gugus fosforil lainnya dari ATP dibebaskan sebagai pirofosfat. Gugus sulfhidril dari KoA kemudian Bereaksi dengan asila adenilat yang berikatan kuat dengan enzim membentuk asil KoA dan AMP.
Asam lemak tak jenuh
Asam lemak unsaturated (tak jenuh) mengandung ikatan rangkap, terdiri dari Ikatan rangkap tunggal yang disebut dengan asam lemak mono unsaturated dPenamaannya memakai sufiks -dienoic atau – dienoat dan terdiri dari lebih dari satu ikatan rangkap yang yang disebut asam lemak polyunsaturated (PUFA). Penamaannya memakai sufiks - trienoic (3 ikatan rangkap) atau – trienoat Oksidasi Asam Lemak Tak Jenuh Oksidasi asam lemak tak jenuh reaksinya sama seperti reaksi oksidasi asam lemak jenuh. Hanya diperlukan tambahan dua enzim lagi yaitu isomerase dan reduktase untuk memecah asam-asam lemak tak jenuh. oksidasi asam palmitoleat atau asam lemak C16 yang memiliki ikatan rangkap antara C- 9 dan C – 10 ini diaktifkan dan diangkut melintasi membran dalam mitokondria dengan cara yang sama dengan asam lemak jenuh. Selanjutnya palmitoleil KoA mengalami tiga kali Pemecahan dengan enzim- enzim yang sama seperti oksidasi asam lemak jenuh. Enoil KoA – Sis - ∆3. 3. Sintesis asam lemak A. tampaknya tidak saling berikatan. B. Rantai asam lemak yang sedang tumbuh, diperpanjang dengan cara penambahan berturut –turut unit dua karbon yang berasal dari asetil KoA. Donor aktif unit dua karbon pada tahap perpanjangan adalah malonil – ACP. Reaksi perpanjangan dipacu oleh pelepasan CO2. C. Reduktor pada sintesis asam lemak adalah NADPH, sedangkan oksidator pada pemecahan asam lemak adalah NAD dan FAD. D. Perpanjangan rantai oleh kompleks sontase asam lemak terhenti setelah terbentuknya palmitat ( C16 ). Perpanjangan rantai lebih lanjut dan penyisipan ikatan rangkap oleh system enzim yang lain. 4. Biosintesis Trigliserida, Fosfolipid, dan Kolesterol 1. Biosintesis Trigliserida Triasilgliserol (trigliserida) merupakan lipid cadangan yang dapat disintesis secara aktif dalam jaringan sel hewan dan tumbuhan terutama didalam sel lemak dan sel hati hewan mamalia. 2. Biosintesis Fosfolipid Fosfolipid merupakan asam lemak yang terikat kovalen dengan fosfat.Terdapat berbagai jenis fosfolipid di bakteri, tetapi yang akan dibahas di sini adalah fosfolipid yang umum dijumpai. Struktur fosfolipid dalam membransel adalah amfibolik, yaitu satu bagian molekul bermuatan (polar/hodrofilik) dan bagian yang lain tidak bermuatan (nonpolar/hidrofobik). 3. Biosintesis Kolesterol Biosintesis Kolesterol Pada dasarnya kolesterol disintesis dari asetil koenzim A melalui beberapa tahapan reaksi . Secara garis besar dapat dikatakan bahwa asetil koenzim A diubah menjadi isopentenil pirofosfat dan dimetalil pirofosfat melalui beberapa reaksi yang melibatkan beberapa jenis enzim . Selanjutnya isopentenil pirofosfat dan dimetalil pirofosfat bereaksi membentuk kolesterol