Anda di halaman 1dari 53

Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila “ Pembuatan Rencana Bisnis untuk Membangun Jiwa Kewirausahaan “1

MODUL AJAR PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA

TEMA II:
PEMBUATAN RENCANA
BISNIS UNTUK
MEMBANGUN JIWA
KEWIRAUSAHAAN

Tim Penyusun:

1. Yulius, S.Pd
2. Yolanda, S.Pd
3. Hestiyana Kaita Lepir, S.Pd
4. Yohanes Isak Sare, S.Pd
5. Andreas Tay Landu Praing, S.Pd
Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila “ Pembuatan Rencana Bisnis untuk Membangun Jiwa Kewirausahaan “2

MODUL PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA


I. INFORMASI UMUM
1. Nama Satuan Pendidikan SMA NEGERI 1 RINDI
2. Fase/Kelas E/X
3. Tema Kewirausahaan
4. Judul Projek Pembuatan Rencana Bisnis untuk Membangun Jiwa Kewirausahaan
5. Tim Penyusun 1. Yulius, S.Pd (1, 5,9)
2. Yolanda, S.Pd (2,7)
3. Hestiyana Kaita Lepir, S.Pd (3,4,8)
4. Yohanes Isak Sare, S.Pd (6,10)
5. Andreas Tay Landu Praing, S.Pd (11,12,8)
6. Saran dan Prasarana Ruang kelas, jurnal Peserta didik, alat tulis, buku bacaan, perangkat
audio visual, komputer dengan jaringan internet, narasumber,
kunjungan
7. Target Peserta Didik 154 Peserta didik
8. Relevansi Tema dan Topik Projek Tema Kewirausahaan SMA yang mengacu kepada dimensi Profil
untuk Satuan Pendidikan Pelajar Pancasila, dengan Projek “Pembuatan Rencana Bisnis untuk
Membangun Jiwa Kewirausahaan” ini dapat membangun kesadaran,
menggali potensi diri dan daerah, serta memberdayakan pengetahuan
dan keterampilan yang dimiliki dalam mengembangkan wirausaha.

II. KOMPONEN INTI


1. Deskripsi Singkat Projek 1. Tahun 2009, pemerintah membuat program pembangunan
kepemudaan, yang salah satunya adalah Program Kewirausahaan
Pemuda. Program yang bertujuan membangun komitmen peranan
pemuda dalam pembangunan ekonomi nasional ini terdiri dari 3
pilar: penyadaran, pemberdayaan, dan pengembangan. Tema
Kewirausahaan SMA Negeri 1 Rindi yang mengacu kepada
dimensi Profil Pelajar Pancasila, dengan Projek “Pembuatan
Rencana Bisnis untuk Membangun Jiwa Kewirausahaan” ini dapat
membangun kesadaran, menggali potensi diri dan daerah, serta
memberdayakan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki
dalam mengembangkan wirausaha.
2. Waktu yang direkomendasikan untuk pelaksanaan projek ini adalah
1 (satu) semester, dengan total kurang lebih 144 Jam Pelajaran.
Projek ini membuat gambaran sederhana dari pelaksanaan yang
terdiri dari 72 Jam Pelajaran. Setiap tahap memiliki JP yang
berbeda terkait dengan karakteristik dari kegiatan pada tahap
tersebut. Sisa JP yang ada dapat dimanfaatkan guru untuk meramu
kembali kegiatan dan JP yang dibutuhkan pada setiap tahap dengan
mempertimbangkan persiapan materi untuk memantik diskusi dan
refleksi Peserta didik. Peserta didik juga mempunyai waktu untuk
berpikir, berefleksi, dan menjalankan masing-masing aktivitas
dengan baik.
2. Dimensi dan sub elemen dari Profil Pelajar Pancasila yang berkaitan
Dimensi Sub-elemen Target Pencapaian di akhir Fase E Aktivitas
Terkait

Mandiri Pemahaman diri Mengenali kualitas dan minat diri serta tantangan yang 1,2,3,4,5,1
dan situasi yang dihadapi 3
dihadapi

Kreatif Menghasilkan Menghasilkan gagasan yang beragam untuk 7,8,9


gagasan yang mengekspresikan pikiran dan atau perasaannya, menilai
orisinal gagasannya, serta memikirkan segala resikonya dengan
mempertimbangkan banyak perspektif seperti etika dan
nilai kemanusiaan ketika gagasannya direalisasikan

menghasilkan Mengeksplorasi dan mengekspresikan pikiran dan/atau 7,8,9


Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila “ Pembuatan Rencana Bisnis untuk Membangun Jiwa Kewirausahaan “3

karya dan tindakan perasaannya dalam bentuk karya dan/atau tindakan, serta
yang orisinal mengevaluasinya dan mempertimbangkan dampak dan
resikonya

Memiliki Bereksperimen dengan berbagai pilihan secara kreatif 10,11,12


keluwesan berpikir untuk memodifikasi gagasan sesuai dengan perubahan
dalam mencari situasi
alternatif solusi
permasalahan

Gotong royong Kolaborasi - kerja Membangun tim dan mengelola kerjasama untuk 9,12
sama mencapai tujuan bersama sesuai dengan target yang
sudah ditentukan

Beriman, Akhlak pribadi - Menyadari bahwa aturan agama dan sosial merupakan 6,13
bertakwa kepada integritas aturan yang baik dan menjadi bagian dari diri sehingga
Tuhan Yang bisa menerapkannya secara bijak dan kontekstual.
Maha Esa, dan
Berakhlak Mulia

(Referensi) Perkembangan Sub-elemen Antarfase - Kreatif

Sub-elemen Belum berkembang Mulai berkembang Berkembang sesuai Sangat Berkembang


harapan

Menghasilkan Mengembangkan Menghubungkan Menghasilkan gagasan Menghasilkan


gagasan yang gagasan yang ia miliki gagasan yang ia yang beragam untuk gagasan yang
orisinal untuk membuat miliki dengan mengekspresikan beragam untuk
kombinasi hal yang informasi atau pikiran dan/atau mengekspresikan
baru dan imajinatif gagasan baru untuk perasaannya, menilai pikiran dan/atau
untuk menghasilkan gagasannya, serta perasaannya, menilai
mengekspresikan kombinasi gagasan memikirkan segala gagasannya, serta
pikiran dan/atau baru dan imajinatif risikonya dengan memikirkan segala
perasaannya. untuk mempertimbangkan risikonya dengan
mengekspresikan banyak perspektif mempertimbangkan
pikiran dan/atau seperti etika dan nilai banyak perspektif
perasaannya. kemanusiaan ketika seperti etika dan nilai
gagasannya kemanusiaan ketika
direalisasikan. gagasannya
direalisasikan dalam
bentuk aksi nyata
program
kewirausahaan.

menghasilkan Mengeksplorasi dan Mengeksplorasi dan Mengeksplorasi dan Mengeksplorasi dan


karya dan mengekspresikan mengekspresikan mengekspresikan mengekspresikan
tindakan yang pikiran dan/atau pikiran dan/atau pikiran dan/atau pikiran dan/atau
orisinal perasaannya sesuai perasaannya dalam perasaannya dalam perasaannya dalam
dengan minat dan bentuk karya bentuk karya dan/atau bentuk karya
kesukaannya dalam dan/atau tindakan, tindakan, serta dan/atau tindakan,
bentuk karya dan/atau serta mengevaluasinya dan serta
tindakan serta mengevaluasinya mempertimbangkan mengevaluasinya dan
mengapresiasi dan dan dampak dan risikonya mempertimbangkan
mengkritik karya dan mempertimbang bagi diri dan dampak dan
tindakan yang kan dampaknya lingkungannya dengan risikonya bagi diri
dihasilkan bagi orang lain menggunakan dan lingkungannya
berbagai perspektif. dengan
menggunakan
berbagai perspektif
dalam bentuk
proposal rancang
karya kewirausahaan.
Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila “ Pembuatan Rencana Bisnis untuk Membangun Jiwa Kewirausahaan “4

memiliki berupaya mencari Menghasilkan Bereksperimen dengan Bereksperimen


keluwesan solusi alternatif saat solusi alternatif berbagai pilihan secara dengan berbagai
berpikir pendekatan yang dengan kreatif untuk pilihan secara kreatif
dalam diambil tidak berhasil mengadaptasi memodifikasi gagasan untuk memodifikasi
mencari berdasarkan berbagai gagasan sesuai dengan gagasan sesuai
alternatif identifikasi terhadap dan umpan balik perubahan situasi. dengan perubahan
solusi situasi untuk menghadapi situasi dalam aksi
permasalahan situasi dan nyata pelaksanaan
permasalahan program
kewirausahaan.

(Referensi) Perkembangan Sub-elemen Antarfase - Mandiri


Sub-elemen Belum berkembang Mulai berkembang Berkembang sesuai Sangat
harapan Berkembang

Mengenali Menggambarkan Membuat penilaian Mengidentifikasi


kualitas dan pengaruh kualitas yang realistis kekuatan dan
minat diri serta dirinya terhadap terhadap kemampuan tantangan-tantangan
tantangan yang pelaksanaan dan hasil dan minat , serta yang akan dihadapi
dihadapi belajar; serta prioritas pada konteks
mengidentifikasi pengembangan diri pembelajaran, sosial
kemampuan yang berdasarkan dan pekerjaan yang
ingin dikembangkan pengalaman belajar akan dipilihnya di
dengan dan aktivitas lain masa depan.
mempertimbangkan yang dilakukannya.
tantangan yang
dihadapinya dan
umpan balik dari
orang dewasa
(Referensi) Perkembangan Sub-elemen Antarfase - Gotong Royong
Sub-elemen Belum berkembang Mulai berkembang Berkembang sesuai Sangat
harapan Berkembang

kolaborasi - Menunjukkan Menyelaraskan Membangun tim dan Membangun tim


kerja sama ekspektasi (harapan) tindakan sendiri mengelola kerjasama dan mengelola
positif kepada orang dengan tindakan untuk mencapai tujuan kerjasama untuk
lain dalam rangka orang lain untuk bersama sesuai dengan mencapai tujuan
mencapai tujuan melaksanakan target yang sudah bersama secara
kelompok di kegiatan dan ditentukan. mandiri sesuai
lingkungan sekitar mencapai tujuan dengan target yang
(sekolah dan rumah). kelompok di sudah ditentukan.
lingkungan sekitar,
serta memberi
semangat kepada
orang lain untuk
bekerja efektif dan
mencapai tujuan
bersama.
(Referensi) Perkembangan Sub-elemen Antarfase - Beriman, Bertakwa kepada Tuhan YME, dan
Berakhlak Mulia
Sub-elemen Belum berkembang Mulai berkembang Berkembang sesuai Sangat
harapan Berkembang

akhlak pribadi - Membiasakan Berani dan Menyadari bahwa Menyadari bahwa


integritas melakukan refleksi konsisten aturan agama dan sosial aturan agama dan
tentang pentingnya menyampaikan merupakan aturan yang sosial merupakan
bersikap jujur dan kebenaran atau baik dan menjadi aturan yang baik
berani menyampaikan fakta serta bagian dari diri dan menjadi bagian
kebenaran atau fakta memahami sehingga bisa dari diri sehingga
konsekuensinya menerapkannya secara bisa
untuk diri sendiri bijak dan kontekstual menerapkannya
dan orang lain secara bijak dan
Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila “ Pembuatan Rencana Bisnis untuk Membangun Jiwa Kewirausahaan “5

kontekstual dalam
aksi nyata program
kewirausahaan

3. Tujuan spesifik untuk fase Tema Kewirausahaan SMA Negeri 1 Rindi yang mengacu kepada
tersebut dimensi Profil Pelajar Pancasila, dengan Projek “Pembuatan Rencana
Bisnis untuk Membangun Jiwa Kewirausahaan” ini bertujuan untuk
membangun kesadaran, menggali potensi diri dan daerah, serta
memberdayakan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki dalam
mengembangkan wirausaha.
4. Tahapan kegiatan projek secara umum
Projek ini terdiri dari 5 tahap:
1. Pengenalan,
2. Kontekstualisasi,
3. Perencanaan,
4. Aksi, dan
5. Refleksi.
Tahap pengenalan dan kontekstualisasi adalah bagian dari penyadaran kewirausahaan.

Tahap Pengenalan. Mengenali makna, karakteristik, dan peran wirausaha dalam kehidupan manusia.

1. Mengenal Wirausaha - 4 JP 2. Menggali Potensi Diri - 4 JP 3. Menumbuhkan Sikap


Wirausaha - 4 JP

Tahap Kontekstualisasi. Mengkontekstualisasi wujud wirausaha dalam pengenalan potensi daerah.

4. Mengenal Potensi Daerah 5. Analisis Sumber daya Daerah 6. Kearifan Lokal dan Etika
Sumba Timur - Sumba Timur - Berwirausaha - 4 JP
8 JP 4 JP

Tahap Perencanaan. Mencari dan mengembangkan ide, menginventarisasi sumber daya, dan
merencanakan usaha yang berkelanjutan

7. Menggali dan 8. Merencanakan Usaha - 4JP 9. Berkolaborasi dan Bekerja


Mengembangkan Ide - 4 JP sama - 4JP

Tahap Aksi. Mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang didapat melalui aksi nyata yang
bermakna

10. Strategi dan Inovasi dalam 11. Penyempurnaan Karya dan 12. Wirausaha Mandiri dan
Berwirausaha - 4 JP Strategi - 12 JP Berkelanjutan - 12 JP

Tahap Refleksi. Menggenapi proses dengan unjuk karya, evaluasi dan refleksi

13.Refleksi - 4JP
Total: 72 JP
1 JP = 45 menit.

5. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan 1: Mengenal Karakter Wirausaha
Tujuan Pembelajaran:
1. Peserta didik dapat mendalami makna wirausaha
2. Peserta didik dapat mengenal karakteristik seorang pengusaha

 Waktu: 4 JP
 Bahan: jurnal Peserta didik, alat tulis, buku bacaan, perangkat audio visual, komputer dengan jaringan
internet, narasumber, kunjungan
 Peran Guru:Moderator/Fasilitator/Narasumber/Supervisi/Konsultasi

Persiapan:
1. Sebagai kegiatan awal dari tema, guru akan memperkenalkan tema kewirausahaan dengan projek Menggali
Potensi Daerah Lewat Wirausaha Muda
2. Diskusi tentang harapan Peserta didik akan pelaksanaan program ini
Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila “ Pembuatan Rencana Bisnis untuk Membangun Jiwa Kewirausahaan “6

3. Pembuatan perjanjian kelas tentang sikap belajar


Pelaksanaan:
1. Diskusi tentang apa yang Peserta didik ketahui tentang kewirausahaan
2. Diskusi tentang petunjuk visual (gambar: pengusaha dan pegawai). Mana yang menggambarkan
pengusaha? Mana yang bukan? Apa perbedaannya?
3. Guru memutar video tentang kewirausahaan.
4. Guru membuka diskusi dan menjelaskan kembali tentang definisi wirausaha/entrepreneur: orang yang
pandai atau berbakat dan inovatif dalam melakukan aktivitas kewirausahaan baik mengenali produk baru,
menentukan cara produksi produk baru, menyusun manajemen operasional pengadaan produk,
memasarkan produk, dan mengatur sistem permodalan usahanya.
5. Membaca artikel/menonton dokumentasi tentang tokoh wirausahawan sukses
6. Mengidentifikasi sikap-sikap yang dimiliki tokoh wirausahawan dalam bacaan/tontonan: Bagaimana sikap
atau karakteristik tokoh? Apakah kamu memiliki sikap dan karakteristik yang sama dengan tokoh?

Tugas:
1. Mengerjakan jurnal
2. Mencari tahu anggota keluarga/masyarakat yang adalah seorang wirausahawan. Mengidentifikasi sikap-
sikap yang dimiliki tokoh wirausahawan: Apakah kamu mengenal seorang pengusaha atau wiraswasta?
Bagaimana sikap atau karakteristik mereka? Apakah kamu memiliki sikap dan karakteristik yang sama
dengan mereka?

Kegiatan 2: Menggali Potensi Diri


Tujuan Pembelajaran:
1. Peserta didik dapat mengenal karakter dan kualitas diri yang berhubungan dengan karakteristik
kewirausahaan
2. Peserta didik dapat mengenal dan menggali minat dan bakat

 Waktu: 4 JP
 Bahan: jurnal Peserta didik, alat tulis, buku bacaan, perangkat audio visual, komputer dengan jaringan
internet, narasumber, kunjungan
 Peran Guru:Moderator/Fasilitator/Narasumber/Supervisi/Konsultasi

Persiapan:
Guru meminta Peserta didik untuk duduk dalam kelompok kecil.

Pelaksanaan:
1. Presentasi individu. Apakah hal yang menarik minatmu?.
2. Peserta didik secara bergantian masing-masing 1 menit tentang satu hal yang menarik minatnya.
3. Diskusi kelompok. Bagaimana kalian dapat melihat bidang minat kalian sebagai sebuah bisnis, produk, atau
layanan sosial (kewirausahaan sosial?)
4. Usaha impian. Peserta didik menuliskan dan mengilustrasikan tentang usaha impiannya pada lembar kerja.
5. Presentasi individu usaha impian.
6. Guru mengajukan pertanyaan: Apa yang harus dilakukan agar impianmu berhasil? Peserta didik
mendeskripsikan jawaban mereka pada tabel.
7. Diskusi kelompok. Peserta didik berbagi dengan teman-temannya tentang isi tabel mereka.
8. Diskusi kelas. Menjadi Wirausahawan:

Tugas:
1. Mengisi jurnal
2. Membaca artikel/menonton topik terkait kegiatan di atas
3. Membuat daftar potensi pribadi dan impian/cita cita masa depan (dream book)

Kegiatan 3: Menumbuhkan Sikap Wirausaha


Tujuan Pembelajaran:
1. Membangun sikap wirausaha (berani mencoba, membuat keputusan
2. Peserta didik dapat memahami dasar-dasar kewirausahaan dan pengambilan keputusan
3. Memahami persepsi dan definisi kewirausahaan dan bisnis kecil
4. Memahami peran kewirausahaan bagi komunitas

Waktu: 4 JP
 Bahan: jurnal Peserta didik, alat tulis, buku bacaan, perangkat audio visual, komputer dengan jaringan
internet, narasumber, kunjungan
 Peran Guru:Moderator/Fasilitator/Narasumber/Supervisi/Konsultasi
Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila “ Pembuatan Rencana Bisnis untuk Membangun Jiwa Kewirausahaan “7

Persiapan:
1. Guru dapat membuat kotak tabulasi di papan untuk pengisian hasil survey.

Pelaksanaan:
1. Mengisi kuis: Cocok jadi wirausahawan.
2. Diskusi kelompok. Peserta didik dalam kelompok nilai yang sama berkumpul. Mereka saling berbagi
tentang persamaan dari sifat yang mereka miliki. Perwakilan dari tiap kelompok akan berbagi hasil diskusi
pada presentasi kelas.
3. Survey pendapat Peserta didik. Menjadi wirausahawan sukses itu: bakat, pilihan, atau keduanya?
4. Membahas hasil survey. Peserta didik memberikan alasan atas jawaban yang mereka pilih.
5. Permainan. Arkade Bola Kertas. Peserta didik mendapat 3 x kesempatan melempar bola kertas ke dalam
keranjang yang ditaruh di depan kelas. Terdapat 3 titik untuk melempar. Setiap titik mempunyai poin. Titik
terjauh memiliki poin terbesar, titik terdekat memiliki poin terkecil. Jika berhasil masuk, Peserta didik
mendapat poin, jika tidak 0. Peserta didik yang memiliki poin tertinggi menjadi pemenangnya.
6. Diskusi Wirausahawan adalah individu yang menggunakan sumber daya ekonomi dan menciptakan produk
baru atau bisnis baru. Mereka menanggung risiko dan menerima imbalan/keuntungan dari usaha mereka.
Pertanyaan: Apa saja kerugian yang bisa dialami oleh seorang wirausahawan? Mengapa mereka berani
untuk mengambil resiko dalam berusaha?

Tugas:
1. Mengisi jurnal
2. Membuat satu komitmen untuk mencoba atau melakukan hal baru minggu ini.

Kegiatan 4: Mengenal Potensi Daerah


Tujuan Pembelajaran:
1. Peserta didik mengenal potensi daerah

Waktu: 8 JP
1. Bahan: jurnal Peserta didik, alat tulis, buku bacaan, perangkat audio visual, komputer dengan jaringan
internet, narasumber, kunjungan
2. Peran Guru:Moderator/Fasilitator/Narasumber/Supervisi/Konsultasi

Persiapan:
1. Guru menyiapkan gambar/tulisan negara baik yang dibuat sendiri ataupun mencontoh dari panduan dan
memuat pada format digital.

Pelaksanaan:
1. Guru meminta Peserta didik menjelaskan apa yang mereka ketahui tentang negara maju dan negara
berkembang dan menyebutkan daftar negara maju dan negara berkembang yang mereka ketahui
2. Guru memberikan 3 contoh gambar berpasangan berbagai negara dan meminta mereka menebak mana yang
merupakan negara maju dan berkembang dan menyebutkan alasannya.
3. Guru menjelaskan definisi tentang negara maju dan berkembang. 4 faktor yang mendukung kemajuan
ekonomi suatu negara: Sumber daya alam, sumber daya modal, sumber daya manusia, kewirausahaan
4. Guru meminta Peserta didik mengamati contoh negara pada kegiatan sebelumnya. Guru meminta Peserta
didik menyimpulkan tentang kesamaan yang dimiliki oleh negara-negara maju (lewat hasil diskusi juga dari
kegiatan membaca artikel).

Tugas:
1. Mengerjakan jurnal
2. Guru meminta Peserta didik melakukan riset dan observasi (lewat kunjungan, wawancara, atau pengamatan
langsung) terhadap sumber daya yang ada di daerah tempat tinggal. Panduan riset dan observasi ada pada
jurnal.

Kegiatan 5 : Analisis dan Sumberdaya Daerah


Tujuan Pembelajaran:
2. Peserta didik mengenal potensi daerah

1. Waktu: 4 JP
2. Bahan: jurnal Peserta didik, alat tulis, buku bacaan, perangkat audio visual, komputer dengan jaringan
internet, narasumber, kunjungan
3. Peran Guru:Moderator/Fasilitator/Narasumber/Supervisi/Konsultasi

Persiapan:
1. Guru menyiapkan artikel tentang daerah Wisata Budaya “Batu Kubur Megalitikum” (bisa dengan
Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila “ Pembuatan Rencana Bisnis untuk Membangun Jiwa Kewirausahaan “8

gambarnya), lembar diagram SWOT baik dalam bentuk cetak atau digital.
“Analisis SWOT adalah metode analisis perencanaan strategis yang digunakan untuk memonitor dan
mengevaluasi lingkungan perusahaan baik lingkungan eksternal dan internal untuk suatu tujuan bisnis
tertentu. SWOT merupakan akronim dari kata: kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang
(opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis.”
2. Guru meminta Peserta didik menyiapkan hasil wawancara/diskusi/survey/kunjungan luar sekolah guna
mencari tahu tentang potensi daerah dari kegiatan sebelumnya.

Pelaksanaan:
1. Guru membuka pertemuan dengan menunjukkan gambar Wisata Budaya “Batu Kubur Megalitikum” dan
bertanya: Siapa yang pernah mengunjungi Wisata Budaya “Batu Kubur Megalitikum”? Apa tempat wisata
lainnya yang ada di sekitarnya?
2. Guru meminta Peserta didik membaca artikel 1 “Wisata Budaya “Batu Kubur Megalitikum” dan bertanya
tentang isi artikel (Apa kelebihan tempat Wisata Budaya “Batu Kubur Megalitikum”? Apa kekurangan pada
daerah wisata tersebut? Apa tantangan untuk daerah sekitar tempat wisata? Apa peluang atau potensi yang
ada di kawasan Wisata Budaya “Batu Kubur Megalitikum”? Apa strategi atau langkah yang dapat dilakukan
agar desa di kawasan Wisata Budaya “Batu Kubur Megalitikum” dapat sejahtera?
3. Setelah selesai mendengar jawaban dari Peserta didik, guru meminta Peserta didik membaca artikel 2.
Peserta didik menyebutkan langkah-langkah yang dilakukan oleh para penduduk desa di kawasan Wisata
Budaya “Batu Kubur Megalitikum” untuk meningkatkan perekonomian mereka.
4. Guru menjelaskan tentang analisis SWOT, sebagai alat untuk mengidentifikasi faktor internal dan faktor
eksternal diri/daerah/suatu usaha dan hasil digunakan sebagai salah satu dasar untuk pengambilan keputusan
5. Guru meminta Peserta didik duduk berkelompok dan membaca kembali artikel 1 dan 2 dan menuliskan
komponen SWOT desa di kawasan Wisata Budaya “Batu Kubur Megalitikum”

Tugas:
1. Secara berkelompok, Peserta didik membaca kembali hasil pengamatan dan survei dari kegiatan sebelumnya.
Lalu secara bersama berdiskusi dan menuliskan hasil diskusi dan identifikasi potensi daerah dalam diagram
analisis SWOT.

Kegiatan 6: Kearifan Lokal dan Etika Berwirausaha


Tujuan Pembelajaran:
1. Peserta didik mengenal kearifan lokal dari berbagai daerah yang berhubungan dengan kewirausahaan
2. Peserta didik memahami kearifan lokal sebagai bagian yang mendukung kelangsungan kewirausahaan

1. Waktu: 4JP
2. Bahan: jurnal Peserta didik, alat tulis, buku bacaan, perangkat audio visual, komputer dengan jaringan
internet, narasumber, kunjungan
3. Peran Guru:Moderator/Fasilitator/Narasumber/Supervisi/Konsultasi

Persiapan:
1. Guru menyiapkan gambar/tulisan negara baik yang dibuat sendiri ataupun mencontoh dari panduan dan
memuat pada format digital.

Pelaksanaan:
1. Guru menyebutkan sebuah pepatah/petuah dalam bahasa daerah yang betema kebijakan hidup, integritas, dan
kerja kertas.
2. Guru meminta kepada Peserta didik untuk menebak arti dari pepatah/petuah tersebut, dan menyebut apakah
pernah mendengar hal tersebut?
3. Guru meminta Peserta didik menyebutkan pepatah/petuah lainnya yang mereka ketahui
4. Guru meminta Peserta didik membaca artikel “Kearifan Lokal Dalam Praktik Bisnis di Indonesia” lalu secara
mandiri atau berpasangan mengerjakan kegiatan lanjutan: mendata kearifan lokal dari berbagai daerah pada
tabel dan menjawab pertanyaan diskusi terkait tema kegiatan.
5. Guru menjelaskan tentang formatif 1 yang dilakukan oleh guru dengan menilai partisipasi Peserta didik dan
refleksi yang dituliskan pada jurnal. Formatif 2 yang dilakukan di akhir kegiatan 6 yaitu Esai singkat (150 -
400 kata) tentang topik pilihan:
1) Membangun Sikap Kewirausahaan yang berwawasan Pancasila
2) Analisis sumberdaya daerahku
3) Kearifan lokal untuk kemajuan ekonomi daerah

Tugas:
1. Melengkapi jurnal
2. Membuat kerangka penulisan topik pilihan
Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila “ Pembuatan Rencana Bisnis untuk Membangun Jiwa Kewirausahaan “9

Kegiatan 7: Menggali dan Mengembangkan Ide


Tujuan Pembelajaran:
1. Peserta didik mampu menemukan dan mengembangkan ide yang layak, berdampak, dan kreatif
2. Peserta didik mampu memberikan solusi atas masalah

Waktu: 4 JP
1. Bahan: jurnal Pesera didik, alat tulis, buku bacaan, perangkat audio visual, komputer dengan jaringan
internet, narasumber, kunjungan
2. Peran Guru:Moderator/Fasilitator/Narasumber/Supervisi/Konsultasi

Persiapan:
1. Guru menyiapkan materi kegiatan kreativitas seperti pada jurnal.
2. Guru dapat menjadikan kegiatan pada jurnal sebagai panduan, tetapi dapat mencari alternatif yang lain atau
melakukan dalam urutan yang berbeda.
3. Siapkan situasi dan suasana kelas dalam keadaan relaks.
4. Tunjukkan sikap terbuka dalam menerima dan menyimak ide yang diekspresikan Peserta didik pada
kegiatan-kegiatan yang dilakukan.

Pelaksanaan:
1. Guru meminta Peserta didik untuk melakukan kegiatan imajinasi gambar.
2. Peserta didik melengkapi gambar garis atau simbol yang ada pada kotak sesuai imajinasinya.
3. Peserta didikdapat melengkapi gambar dengan warna.
4. Peserta didik berbagi dan membandingkan hasil imajinasinya dengan teman sebangku/sekelompok
menggunakan pertanyaan panduan.
5. Guru meminta Peserta didikuntuk melakukan kegiatan imajinasi komunikasi antar dua karakter pada komik.
6. Peserta didik melengkapi komik dengan kalimat percakapan sesuai imajinasinya.
7. Peserta didik dapat melengkapi komik dengan tambahan latar dan warna.
8. Peserta didik berbagi dan membandingkan hasil imajinasinya dengan teman sebangku/sekelompok
menggunakan pertanyaan panduan.
9. Guru meminta perwakilan Peserta didik berbagi hasil diskusi dengan temannya.
10. Guru meminta Peserta didik untuk melakukan kegiatan ketiga yaitu Sepatu Ajaib.
11. Guru memberikan sebuah konteks dengan situasi berikut: Peserta didikadalah salah satu peserta kompetisi
inovasi muda, di mana mereka diminta untuk membuat inovasi atas salah satu produk kelengkapan sekolah.
12. Peserta didikmelengkapi gambar dasar pada jurnal (atau bisa menggambar kembali pada kertas kosong atau
pada media digital) menggunakan daya imajinasinya sekreatif mungkin.
13. Guru dapat mengadakan kegiatan gallery walk agar Peserta didikdapat saling melihat hasil kerja teman-
temannya
14. Guru menunjukkan diagram tentang Karakteristik dari Kreativitas (Unik, Baru, Inovatif, Asli) dan
bagaimana Pengembangan kreativitas dapat dilaksanakan pada: kreativitas lingkungan, kreativitas produk,
kreativitas proses, kreativitas SDM.
15. Guru membuka diskusi dengan Peserta didik tentang apa yang mereka pahami dari diagram tersebut.
16. Guru meminta Peserta didik menjelaskan kreativitas yang mereka sajikan dari tugas Sepatu Impian.

Tugas:
1. Menulis jurnal
2. Melengkapi tugas sepatu impian pada kegiatan mandiri atau di rumah.

Kegiatan 8: Merencanakan Usaha


Tujuan Pembelajaran:
1. Peserta didik mampu memahami komponen penyusunan perencanaan usaha
2. Peserta didik memahami langkah-langkah pembuatan perencanaan usaha
3. Peserta didik mampu menulis sebuah perencanaan usaha yang sederhana dan logis

1. Waktu: 4JP
2. Bahan: jurnal Peserta didik, alat tulis, buku bacaan, perangkat audio visual, komputer dengan jaringan
internet, narasumber, kunjungan
3. Peran Guru:Moderator/Fasilitator/Narasumber/Supervisi/Konsultasi

Persiapan:
1. Guru menyiapkan lembar perencanaan usaha secara cetak ataupun dalam bentuk digital.
2. Guru menekankan kegiatan ini adalah kegiatan contoh untuk memahami bagaimana membuat sebuah
perencanaan usaha. Contoh yang Peserta didik buat pada kegiatan ini dapat digunakan/tidak digunakan pada
kegiatan selanjutnya.
Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila “ Pembuatan Rencana Bisnis untuk Membangun Jiwa Kewirausahaan “10

Pelaksanaan:
1. Guru membuka kegiatan dengan menyambungkan kegiatan sebelumnya dengan kegiatan kini. Ketika
seorang wirausahawan mendapat ide dan mengidentifikasi sebuah peluang bisnis yang potensial, langkah
selanjutnya adalah membuat sebuah perencanaan usaha. Bagaimana membuat perencanaan usaha yang
baik?
2. Guru meminta Peserta didik mengamati lembar perencanaan usaha dan elemen penting yang ada di sana.
3. Guru meminta Peserta didik untuk mengembangkan ide usahanya (bisa dari inspirasi kegiatan 2, 6, 7) dan
menuliskan perencanaan usaha pada lembar yang diberikan.
4. Guru membantu memberi penjelasan jika Peserta didik memiliki kesulitan dalam menentukan ide usaha. Ide
yang dikembangkan haruslah ide yang: layak (karena berfokus untuk membantu orang lain), berdampak
(karena fokus pada pemecahan masalah, bukan pada produk), kreatif (karena menggunakan masalah
sebagai inspirasi usaha)

Tugas:
1. Mengerjakan jurnal
2. Melakukan riset mandiri untuk pengisian lembar perencanaan usaha agar perencanaan sederhana yang
dihasilkan memiliki kelengkapan yang baik dan logis.

Kegiatan 9: Berkolaborasi dan Bekerja Sama


Tujuan Pembelajaran:
1. Mengembangkan kesadaran akan pentingnya kolaborasi dan kerjasama tim
2. Melibatkan diri dalam aktivitas kerjasama tim yang berfokus pada projek
3. Merefleksikan kinerja diri dalam perannya sebagai anggota tim

1. Waktu: 4 JP
2. Bahan: jurnal Peserta didik, alat tulis, buku bacaan, perangkat audio visual, komputer dengan jaringan
internet, narasumber, kunjungan
3. Peran Guru:Moderator/Fasilitator/Narasumber/Supervisi/Konsultasi

Persiapan:
1. Guru menyiapkan alat-alat dan ruang kelas untuk permainan berkelompok yang bertujuan untuk membangun
semangat kolaborasi dan kerja sama.
2. Beberapa kegiatan alternatif diberikan pada lampiran kegiatan, guru dapat memilih permainan yang sesuai
dengan situasi dan kondisi.

Pelaksanaan:
1. Guru mengajak Peserta didik berpartisipasi dalam permainan agar memperoleh pengalaman berinteraksi
dalam kerja tim. (inspirasi permainan ada pada jurnal)
2. Guru meminta Peserta didik membagikan kesan-kesan dalam mengikuti permainan.
3. Guru berdiskusi dengan Peserta didik tentang nilai-nilai yang didapat dari permainan.
4. Apakah kamu 'berpikir bersama' sebelum mulai melakukan permainan? -> membuat perencanaan penting
tetapi menjadi fleksibel saat situasi yang berbeda muncul juga sama pentingnya.
Apakah setiap anggota di kelompokmu memiliki peran yang jelas?
Apakah peranmu? Apakah kamu menikmati permainan?
jika tidak, apa sebabnya? (Tekankan bahwa dalam kerja tim, pembagian peran (pemimpin dan anggota) itu
penting agar tim berfungsi dengan baik. Dalam kolaborasi, meskipun tidak ada pembagian peran yang
signifikan, setiap anggota yang berkontribusi maksimal dan berkomunikasi dengan baik akan menghasilkan
kerjasama yang baik.
Apakah kamu dapat menyelesaikan tantangan tepat waktu?
Jika tidak, menurutmu mengapa hal itu terjadi? Pentingnya manajemen waktu untuk tim.)
Apakah kamu senang dengan kolaborasi Anda sendiri dalam aktivitasnya?
Dengan anggota tim Anda? -> pastikan Peserta didik berbicara jujur satu sama lain dengan saling menaruh
sikap hormat.
Apa yang kamu pelajari?
Apa yang akan kamu lakukan secara berbeda lain kali?
5. Guru menjelaskan tentang pentingnya mengembangkan keterampilan berkolaborasi dan kerja tim sebagai
kompetensi unggul. (catatan: penting menjelaskan perbedaan keduanya. Kolaborasi adalah kerjasama dalam
hubungan sejajar. Kerja tim adalah kerjasama yang membutuhkan pemimpin dan anggota. Setiap anggota
mempunyai perannya masing-masing. Pemimpin mempunyai tugas untuk mengkoordinasikan anggotanya
agar tujuan tim tercapai).
6. Guru menjelaskan kegiatan lanjutan yaitu mengelompokkan Peserta didik untuk berkolaborasi dan bekerja
tim dalam menyiapkan sebuah proposal usaha. Kelompok ini akan bersama sampai akhir projek.
7. Peserta didik dalam satu kelompok akan memulai kegiatan dengan membuat kesepakatan bersama, berbagi
peran, dan bertukar ide. Mereka dapat mengenalkan ide-ide pribadi yang sudah mereka buat pada kegiatan-
Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila “ Pembuatan Rencana Bisnis untuk Membangun Jiwa Kewirausahaan “11

kegiatan sebelumnya sebagai alternatif ide untuk didiskusikan dalam tim saat memutuskan ide usaha
Tugas:
1. Menulis jurnal
2. Berdiskusi kelompok

Kegiatan 10: Strategi dan Inovasi dalam Berwirausaha


Tujuan Pembelajaran:
1. Peserta didik memahami bauran pemasaran sebagai bagian dari strategi dalam berwirausaha
2. Peserta didik mendemonstrasikan kemampuan berpikir kritis tentang konsep pemasaran melalui aktivitas
yang dilakukan
3. Peserta didik memahami inovasi sebagai bagian dari keberlanjutan sebuah usaha

1. Waktu: 4JP
2. Bahan: jurnal Peserta didik, alat tulis, buku bacaan, perangkat audio visual, komputer dengan jaringan
internet, narasumber, kunjungan
3. Peran Guru:Moderator/Fasilitator/Narasumber/Supervisi/Konsultasi

Persiapan:
1. Guru menyiapkan materi untuk penjelasan tentang bauran pemasaran 4P.
2. Guru dapat mengundang guru mapel ekonomi/bisnis dan manajemen untuk menjadi pemateri tamu di kelas.
3. Guru juga dapat memutarkan video untuk penjelasan ini. Untuk kegiatan pembuka, guru dapat memantik
Peserta didik dengan membawa beberapa barang konsumsi (atau menunjukkan gambarnya).

Pelaksanaan:
1. Guru menunjukkan gambar produk lalu mendiskusikan dengan Peserta didik pertanyaan-pertanyaan tentang
produk. Contoh ada pada jurnal.
2. Guru memberikan penjelasan: Produk dapat berupa barang, jasa, atau acara. Barang adalah sesuatu yang
digunakan atau dikonsumsi (contoh: makanan, minuman, alat tulis). Jasa adalah sesuatu yang orang lakukan
untuk membantu kita (jasa angkutan, potong rambut). Acara adalah kegiatan bertema untuk suatu tujuan
(contoh: konser musik, kompetensi olahraga)
3. Guru mendiskusikan dengan Peserta didik pertanyaan-pertanyaan tentang produk, harga, promosi, dan
tempat . (pertanyaan panduan ada pada jurnal)
4. Guru membuka diskusi dengan Peserta didik tentang teknologi. Peserta didik berbagi pengalaman mereka
menggunakan teknologi sehari-hari dan bagaimana teknologi mempengaruhi kehidupan.
5. Guru bersama Peserta didik menyaksikan contoh inovasi pada teknologi. Pertanyaan: bagaimana inovasi
dengan menggunakan teknologi membantu memecahkan masalah dan meningkatkan efisiensi serta
produktivitas. (pertanyaan panduan pada jurnal)

Tugas:
1. Mengamati perkembangan teknologi di daerah.
2. Apa aspek kehidupan yang berubah dalam sepuluh tahun terakhir ...?
3. Apa manfaat dari inovasi di bidang teknologi bagi aspek kehidupan tersebut ...?

Kegiatan 11: Penyempurnaan Karya dan Strategi

Tujuan Pembelajaran:
1. Peserta didik mengembangkan kesadaran akan pentingnya kolaborasi dan kerjasama tim
2. Peserta didik melibatkan diri dalam aktivitas kerjasama tim yang berfokus pada penyelesaian projek
3. Peserta didik mampu mengkomunikasikan ide di depan khalayak

1. Waktu : 12 JP
2. Bahan : jurnal Peserta didik, alat tulis, buku bacaan, perangkat audio visual, komputer dengan jaringan
internet, narasumber, kunjungan
3. Peran Guru : Moderator/Fasilitator/Narasumber/Supervisi/Konsultasi

Persiapan:
1. Guru meluangkan waktu secara berkala untuk mengecek perkembangan Peserta didik. Kegiatan ini lebih
banyak dilakukan secara mandiri oleh Peserta didik.
2. Guru dapat mendampingi jika Peserta didik memerlukan bantuan dalam hal berhubungan dengan pihak
ketiga atau pihak lain di luar sekolah.

Pelaksanaan:
1. Guru mendiskusikan progres perkembangan pembuatan rencana usaha Peserta didik. Diskusi dilakukan per
kelompok.
2. Guru menginformasikan sumber-sumber belajar tambahan yang membantu Peserta didik menyelesaikan
Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila “ Pembuatan Rencana Bisnis untuk Membangun Jiwa Kewirausahaan “12

perencanaan usahanya.
3. Guru memfasilitasi kegiatan Peserta didik yang berhubungan dengan penyelesaian perencanaan usaha
(melakukan survey, wawancara, pembuatan prototype, peminjaman alat/ruang sekolah, komunikasi dengan
orang tua, komunikasi dengan guru mapel yang terkait seperti guru ekonomi/manajemen, guru matematika,
dan lainnya, atau pihak lain yang dapat membantu Peserta didik)
4. Guru membagikan jadwal presentasi kelompok dan check list kelengkapan presentasi proposal usaha
kepada Peserta didik(pada hari yang ditentukan) Peserta didik bersama kelompoknya mempresentasikan
proposal usaha. Guru (bersama tim penilai) akan memberikan masukan bagi perbaikan proposal usaha
Peserta didik.
5. Peserta didik melanjutkan penyempurnaan proposal usaha dan prototype produk.

Tugas:
1. Melakukan kegiatan mandiri (bersama kelompok) penyelesaian proposal usaha dan persiapan presentasi
proposal
2. Membuat perbaikan dan penyempurnaan proposal usaha dan prototype produk.

Kegiatan 12 : Wirausaha Mandiri dan Berkelanjutan

Tujuan Pembelajaran:
1. Peserta didik memahami tantangan yang dihadapi oleh wirausahawan
2. Peserta didik memahami faktor-faktor penting dalam menciptakan usaha yang berkelanjutan

1. Waktu: 12JP
2. Bahan: jurnal Peserta didik, alat tulis, buku bacaan, perangkat audio visual, komputer dengan jaringan
internet, narasumber, kunjungan
3. Peran Guru:Moderator/Fasilitator/Narasumber/Supervisi/Konsultasi

Persiapan:
1. Ada dua hal yang akan dilakukan pada kegiatan ini, yaitu Projek Unjuk Kerja dan juga studi kasus tentang
ketangguhan dalam menghadapi tantangan.
2. Untuk Projek Unjuk Kerja, Guru dapat berkoordinasi bersama guru pendamping Projek Kewirausahaan dan
P5 lainnya, Kepala Sekolah, orangtua dan/atau pengurus OSIS agar kegiatan Projek Unjuk Kerja berjalan
dengan baik. Sambil Peserta didik bersama kelompoknya berproses menyiapkan projek unjuk kerja selama
jadwal Kegiatan 12 berlangsung, guru dapat mengecek kesiapan Peserta didik dan tantangan yang mereka
hadapi sambil membawakan materi tentang ketangguhan dalam menghadapi tantangan (Hukum Karnel dan
Kuis Ketangguhan). Panduan pelaksanaan di bawah ini dapat disesuaikan sesuai kebutuhan.

Pelaksanaan:
1. Peserta didik bekerja secara mandiri dengan kelompoknya menyiapkan Projek Unjuk Kerja
2. Guru mendiskusikan perkembangan persiapan Projek Unjuk Kerja Peserta didik berdasarkan proposal dan
timeline yang sudah dibuat
3. Guru mendiskusikan dengan Peserta didik tantangan yang dihadapi selama pengerjaan proposal dan
persiapan Projek Unjuk Kerja
4. Guru meminta Peserta didik mengisi Kuis Ketangguhan pada jurnal
5. Guru meminta Peserta didik mendiskusikan hasilnya
6. Guru meminta Peserta didik membaca teks Hukum Karnel dan menghubungkannya dengan pengalaman
kewirausahaan Peserta didik. Pertanyaan diskusi: Apa tantangan terbesar yang kamu miliki? Bagaimana
usahamu mengatasinya? Apakah tantangan ini menyurutkan motivasimu untuk
menyelesaikan/melangsungkan projek yang sedang kamu lakukan? Jika menghadapi tantangan apa yang
sebaiknya dilakukan? Berhenti dan mencari tantangan baru atau mencari cara mengatasinya?
7. Guru mendiskusikan dengan Peserta didik faktor -faktor penting (inovasi, kreasi, relasi, dan motivasi) dalam
usaha yang berkelanjutan. Pertanyaan diskusi:
1) Apa hubungan faktor inovasi, kreasi, relasi, dan motivasi pada usaha yang berkelanjutan?
2) Jika dihubungkan dengan Projek yang sedang kalian buat, bagaimana kalian membuat faktor inovasi,
kreasi, relasi , dan motivasi mendukung keberlanjutan usaha kalian?
3) Jika memiliki banyak tantangan, kenapa seorang wirausahawan tetap tangguh menjalankan usahanya?

Tugas:
1. Peserta didik menyiapkan kelengkapan persiapan Projek Unjuk Kerja sesuai panduan
2. Peserta didik berlatih presentasi untuk persiapan Projek Unjuk Kerja
3. Peserta didik membersihkan dan merapikan ruangan dan dokumen setelah Projek Unjuk Kerja selesai
Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila “ Pembuatan Rencana Bisnis untuk Membangun Jiwa Kewirausahaan “13

Kegiatan 13: Refleksi


Tujuan Pembelajaran:
1. Peserta didik merefleksikan pengalaman belajar mereka lewat jurnal refleksi
2. Peserta didik mampu merefleksikan pengetahuan, keterampilan, dan sikap kewirausahaan yang dibangun
untuk masa depan

1. Waktu: 4 JP
2. Bahan: jurnal Peserta didik, alat tulis, buku bacaan, perangkat audio visual, komputer dengan jaringan
internet, narasumber, kunjungan
3. Peran Guru:Moderator/Fasilitator/Narasumber/Supervisi/Konsultasi

Persiapan:
 Guru menyiapkan lembar refleksi (secara cetak atau digital) atau menuliskan pertanyaan refleksi pada
papan tulis

Pelaksanaan:
1. Guru meminta Peserta didik mengerjakan refleksi pribadi dengan menggunakan pertanyaan panduan pada
jurnal
2. Guru meminta Peserta didik duduk berkelompok dan berbagi hasil refleksinya
3. Guru mengajak seluruh Peserta didik untuk sebuah diskusi kelas, meminta perwakilan untuk berbagi
tentang refleksi pribadi dan refleksi kelompok
4. Guru meminta Peserta didik melihat pohon harapan dan kekhawatiran yang dibuat di awal kegiatan dan
meminta pendapat Peserta didik tentang hal ini.
5. Guru memberi penutup dengan mengucapkan selamat atas komitmen dan keberhasilan Peserta didik
menjalani Projek Kewirausahaan dan memberikan pesan bahwa pengetahuan, keterampilan, dan sikap
kewirausahaan yang dibangun pada projek ini dapat diaplikasikan dan membawa manfaat bagi kehidupan
kini dan masa depan

Tugas:
 Peserta didik memastikan kelengkapan jurnal atau berkas belajar Projek Kewirausahaan lalu
mengumpulkannya dalam bentuk portfolio
Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila “ Pembuatan Rencana Bisnis untuk Membangun Jiwa Kewirausahaan “14

III. LAMPIRAN

Lampiran: Kegiatan 1 Mengenal Karakter Wirausaha

1. Apa yang kalian harapkan dari Projek Pembuatan rencana bisnis untuk membangun jiwa
kewirausahaan pada P5 Tema Wirausaha ini?
2. Apa kekhawatiran yang kalian miliki dari Projek Pembuatan rencana bisnis untuk membangun jiwa
kewirausahaan pada P5 Tema Wirausaha ini?
3. Apa tantangan yang kalian perkirakan akan kalian hadapi dari Projek Pembuatan rencana bisnis
untuk membangun jiwa kewirausahaan pada P5 Tema Wirausaha ini?
Harapan Kekhawatiran Tantangan

Perjanjian Kelas -> Contoh


Agar projek Pembuatan rencana bisnis untuk membangun jiwa kewirausahaan dapat terlaksana dengan
baik, maka kita wajib:
1) Mengikuti kegiatan dengan teratur
2) Bersikap terbuka
3) Menaruh hormat pada diri sendiri dan orang lain
4) Bekerja sama

Lampiran: Tentang Wirausaha

Contoh hasil diskusi anak tentang wirausaha Jualan


Produk
Barang
Jasa
Kaya
Uang
Usaha
Kerja keras
Los
Lelah
Kerja sama
Solusi
Resiko
Inisiatif
Kesempatan
Ide
Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila “ Pembuatan Rencana Bisnis untuk Membangun Jiwa Kewirausahaan “15

Manajemen
Perencanaan
Pengetahuan
Visioner
Kewirausahaan

Lampiran tentang gambar

Gambar A Gambar B

Gambar C Gambar D

Gambar F
Gambar E

Kegiatan menonton video tentang wirausaha:


https://www.youtube.com/watch?v=gjGwlM5s-lw
Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila “ Pembuatan Rencana Bisnis untuk Membangun Jiwa Kewirausahaan “16

Lampiran artikel tokoh Wirausahawan Indonesia

Biografi Bob Sadino


Indonesia bukan hanya kaya akan hasil alam saja namun juga sumber daya manusia yang kompeten.
Ada banyak tokoh terkenal dengan perjalanan hidup inspiratif dari berbagai bidang termasuk usaha.
Berikut biografi salah satu pengusaha pangan dan peternakan sukses Bob Sadino.

Latar Belakang Bob Sadino


Pengusaha nyentrik dengan gaya berbusana khas baju safari dan celana pendek ini memiliki nama asli
Bambang Mustari Sadino. Ia lahir dari pasangan suami istri Sadino dan Itinah Soeraputra pada 9 maret
1933 di Tanjungkarang, Lampung kemudian wafat di Jakarta tanggal 19 januari 2015. Bob sadino
merupakan bungsu dari lima bersaudara. Ia menikah dengan Soelami Soejoed dan mempunyai dua anak
perempuan bernama Shanti Dwi Ratih serta Mira Andiani. Beliau berasal dari keluarga yang
berkecukupan. Ayahnya, Sadino merupakan seorang guru dan menjadi kepala sekolah. Pergaulannya
tentu lebih baik mengingat sang ayah termasuk amteenar atau pegawai negeri zaman Hindia Belanda.
Ibunya sendiri bernama Itinah Soeraputra.

Pendidikan Bob Sadino


Latar belakang keluarga yang mumpuni membuat Bob Sadino tidak sulit mendapatkan pendidikan layak
mulai dari SD hingga SMA. Oleh karena itu, dapat dibilang bahwa kehidupannya cukup memadai
dibandingkan anak seusianya di masa itu. Pendidikan Bob Sadino berawal dari SR atau Sekolah Rakyat
setingkat SD di Yogyakarta pada 1947. Setelah itu ia melanjutkan SMP (1950) dan SMA (1953) di
Jakarta. Setelah lulus SMA Bob Sadino sempat bekerja di PT. Unilever namun hanya beberapa bulan.
Kemudian ia mengikuti temannya mendaftar kuliah Fakultas Hukum di Universitas Indonesia sebelum
akhirnya memutuskan untuk meninggalkan pendidikannya dan memilih pekerjaan.

Jenjang Karir Bob Sadino


Selepas meninggalkan bangku kuliahnya sebelum lulus Bob Sadino kembali menjadi karyawan Unilever
hingga beberapa tahun. Setelah itu, ia bekerja di perusahaan pelayaran Jakarta Lyod dan melancong ke
luar negeri. Berikut ulasan lengkap mengenai perjalanan karirnya sebelum sukses:
1. Menjadi sopir
Saat bekerja di pelayaran Djakarta Lloyd Bob Sadino sering melanglang buana ke luar negeri
terutama Belanda dan Jerman sehingga kemampuan bahasa asingnya meningkat. Di sana
pergaulannya semakin luas namun selalu merasa tertekan menjadi atasan. Akhirnya pada 1967 Bob
Sadino dan keluarga kembali ke Indonesia. Ia menggunakan gajinya saat bekerja di Eropa dan
warisan orang tuanya untuk membeli 2 buah Mercedes lalu membuka usaha sewa mobil merangkap
sebagai sopirnya. Sayangnya terjadi kecelakaan sehingga kendaraan mewah tersebut rusak.
2. Menjadi Kuli Bangunan
Kerusakan akibat kecelakaan pada mobil Mercedes miliknya terlalu parah sehingga Bob Sadino
tidak mempunyai dana yang cukup melakukan perbaikan. Untuk menyambung hidup keluarga
akhirnya ia memutuskan menjadi seorang kuli bangunan. Saat itu upah harian Bob Sadino sebagai
kuli bangunan hanya Rp. 100. Tekanan hidup yang ia alami sempat membuatnya depresi hingga
suatu hari sahabatnya memberi saran untuk mengobatinya dengan memelihara ayam dan dari
sanalah inspirasi berwirausaha ternak muncul.
3. Merintis Telur Ayam Negeri
Bob Sadino mampu melihat peluang bisnis dari ukuran telur ayam lokal lebih kecil daripada yang
ada di luar negeri. Minimnya modal membuat ia menghubungi sahabatnya, Sri Mulyono
Herlambang untuk mengirimkan 50 bibit broiler langsung dari Belanda. Mengingat bahwa ia bukan
lulusan sarjana peternakan, Bob Sadino mempelajari cara mengembangbiakkan ayam broiler dari
majalah peternakan berbahasa Belanda. Berbekal hal tersebut pengusaha nyentrik ini pun berhasil
dan menjual telur ayamnya kepada tetangga tempat tinggalnya. Pengalaman hidup di Eropa dan
kefasihannya dalam berbahasa Inggris memudahkan Bob Sadino untuk memasarkan telur kepada
tetangga yang kebanyakan ekspatriat atau orang asing. Berkat mempertahankan keuletan, penjualan
meningkat dari beberapa saja dalam sehari menjadi puluhan kilo.
4. Merambah Bisnis Sayur Mayur
Setelah cukup sukses menjual telur ayam broiler, Bob Sadino kembali sadar terdapat peluang
dalam banyaknya sayur mayur serta buah-buahan luar negeri yang belum ada di Indonesia.
Akhirnya ia memperkenalkan jagung manis, brokoli dan melon. Bob Sadino juga menjadi orang
yang memperkenalkan cara berkebun secara hidroponik di Indonesia sehingga dapat menghasilkan
sayuran segar. Padahal saat itu belum ada satupun perladangan yang menerapkan sistem tersebut. Ia
pun bekerjasama dengan para petani lokal untuk mengembangkan bisnis Kem Farm.
5. Mendirikan Perusahaan
Akhirnya Bob Sadino mendirikan perusahaannya sendiri di tahun 1970 bernama Kem Chicks. Ini
merupakan supermarket yang menyediakan berbagai produk pangan impor untuk masyarakat
Jakarta. Lokasinya berada di jalan Kemang Raya nomor 3-5 di Ibu Kota. Melihat permintaan
daging sosis semakin meningkat Bob Sadino memanfaatkan peluang tersebut untuk mendirikan
Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila “ Pembuatan Rencana Bisnis untuk Membangun Jiwa Kewirausahaan “17

perusahaan Kemfood pada tahun 1975. Ini merupakan pelopor industri daging olahan di Indonesia.
Produk andalannya yaitu burger, bakso dan lain sebagainya. Perusahaan Bob Sadino terbilang
sukses jika melihat catatan awal 1985 yang menunjukkan rata-rata penjualannya sudah konsisten
40 – 50 ton daging segar, 60 – 70 ton daging olahan, dan 100 ton sayuran.
6. Melebarkan Bisnis ke Bidang Properti
Bob Sadino tidak berhenti mengembangkan bisnisnya. Kali ini ia merambah bidang properti
dengan melakukan kerjasama bersama Agung Sedayu Group untuk mendirikan The Mansion at
Kemang yaitu perpaduan pusat perbelanjaan, apartemen dan perkantoran. Mansion at Kemang
masih satu lokasi bersama Kem Chicks yaitu berada di jalan Kemang Raya nomor 3-5 Jakarta. Bob
Sadino melengkapi gedung 32 lantai dengan ruang apartemen sejumlah 180 unit dan pertokoan 10
unit.

Bob Sadino Menjadi Motivator para Pengusaha


Meskipun telah sukses dan menjadi konglongmerat, Bob Sadino tetap menjadi sosok ramah dan
bersahaja. Pria yang gemar mengenakan busana santai baju safari dan celana pendek ini juga dikenal
sangat menyukai musik country. Setelah sukses, Bob Sadino juga sering tampil di layar televisi nasional
untuk memberikan motivasi. Ia berbagi pengalaman suka dukanya dalam meniti usaha kepada khalayak
umum. Berikut beberapa quotes yang pernah terlontar dari pengusaha berpenampilan nyentrik ini.
“Setinggi apapun pangkatnya Anda tetaplah karyawan, sekecil apapun usahanya Anda adalah bosnya”
“Saya bisnis mencari rugi sehingga semangat dan jika untung bertambahlah rasa syukur”
“Di balik harapan selalu diikuti kekecewaan jadi berhentilah berharap”
Selain itu masih banyak quotes dari Bob Sadino yang mampu memotivasi para calon pengusaha sukses
supaya tidak mudah menyerah.

Wafatnya Bob Sadino


Sebelum menghembuskan nafas terakhirnya, Bob Sadino sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit
Pondok Indah selama dua bulan. Kemudian pada hari senin tanggal 19 januari 2015 ia wafat setelah
berjuang dengan penyakit infeksi saluran pernafasan kronis. Bob Sadino sendiri sudah tidak sadarkan
diri dalam kurun waktu 2 – 3 minggu sebelumnya. Selain karena usia lanjut, kondisinya memang
semakin menurun semenjak wafatnya sang istri pada bulan juli 2014.

Demikian biografi lengkap salah satu tokoh pengusaha sukses Indonesia Bob Sadino. Semoga
perjalanannya dalam memulai bisnis dari nol dapat menginspirasi Anda.

Sumber: https://www.akudigital.com/bisnis-tips/biografi-bob-sadino/

Video Wirausahawan Indonesia: Bob Sadino


https://www.youtube.com/watch?v=C53YPi9jBGk&t=370s
https://www.youtube.com/watch?v=AMDtLJGT7m4
https://www.youtube.com/watch?v=jOWhn9El5fg

Lembar Kerja setelah Membaca Artikel/Menonton Video

1. Apa yang menjadi alasan sang tokoh mulai menjadi wirausahawan?


2. Apa produk/jasa yang dihasilkan?
3. Apa saja tantangan yang dihadapi dalam menjalankan usaha?
4. Apa yang memotivasi tokoh untuk tetap bertahan dan berkembang?
5. Apa saja strategi yang ditunjukkan tokoh dalam menjalankan usaha?
6. Bagaimana sikap atau karakteristik tokoh?
7. Apakah kamu memiliki sikap dan karakteristik yang sama dengan tokoh?
8. Apa pesan moral yang dapat diambil dari kisah tentang tokoh tersebut?
Lampiran lembar tugas mencari tokoh wirausahawan di sekitar

Nama tokoh wirausahawan:


Produk/Jasa yang dihasilkan:
Lama waktu berusaha:
Lokasi usaha:
Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila “ Pembuatan Rencana Bisnis untuk Membangun Jiwa Kewirausahaan “18

Kegiatan sehari-hari: (proses produksi)


Sumberdaya yang digunakan:
Kisah perjalanan usaha:
Karakter tokoh:

Yang dapat dipelajari dari kisah tokoh:

Lampiran Kegiatan 2 Menggali Potensi Diri

Usaha Impian

Andai ini adalah tokomu.


1. Berapa biaya pembangunan toko dengan desain bangunan yang kokoh
2. Tulislah dan hiaslah toko ini dengan usaha impianmu.
3. Tulis nama toko, harga barang/jasa, gambar produk, keterangan lain.
Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila “ Pembuatan Rencana Bisnis untuk Membangun Jiwa Kewirausahaan “19

Tambahan informasi untuk dituliskan.


1. Bagaimana bentuk produk usahamu? Gambarkan ide bisnismu.
2. Alat dan bahan apa yang kamu butuhkan?
3. Siapa saja orang yang akan bekerja bersamamu?
4. Bagaimana kamu akan menjalankan usahamu?

Saya saat ini Impian saya di masa depan Yang saya usahakan agar
impian saya menjadi kenyataan

Impian Saya di Masa Depan

Nama :

Kalimat motivasi: Ilustrasi

Saat saya dewasa, cita-cita saya adalah ...………………

Karena…….

Saya berbakat dalam bidang: Saya memiliki sikap berikut….. (lingkari 3 sikap
yang sangat menggambarkan dirimu saat ini.)
1. ……………………
2. ……………………
3. …………………...

Hal penting dalam hidup saya adalah


……………………………………………………
…………………………………………………...

Jika saya sukses, maka saya akan


……………………………………………………
…………………………………………………...
Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila “ Pembuatan Rencana Bisnis untuk Membangun Jiwa Kewirausahaan “20

Lampiran Kegiatan 3. Menumbuhkan Sikap Wirausaha


Kuesioner Cocok jadi wirausahawan.

Berilah bobot pada 10 pertanyaan kuesioner di bawah ini sesuai dengan apa yang kamu rasakan

1-------------------2----------------------3--------------------4----------------------5

Sangat tidak cukup setuju sangat


tidak setuju setuju setuju
setuju

1. ….. Saya menyukai tantangan untuk mencoba melakukan sesuatu yang baru
2. ….. Saya rela bekerja keras asal dapat mewujudkan mimpi saya
3. ….. Saya adalah orang yang jujur, dapat dipercaya dan diandalkan oleh teman, guru, dan keluarga.
4. ….. Saya merasa sangat puas saat dapat menyelesaikan tugas dengan baik
5. ….. Saya selalu menyelesaikan tugas yang saya miliki meskipun banyak tantangan yang dihadapi
6. ….. Saya dapat membuat keputusan secara mandiri
7. ….. Saya berani mengambil resiko dan belajar dari kesalahan
8. ….. Saya dapat bekerja dengan baik pada situasi yang beragam
9. ….. Saya memiliki kepribadian/keahlian/keterampilan yang unik yang tidak dimiliki semua orang.
10. ….. Ayah/Ibu saya adalah seorang pengusaha

Nilai Petunjuk Nilai

41-50 Kamu sangat cocok menjadi seorang pengusaha

31-40 Kamu punya potensi menjadi seorang pengusaha

21-30 Kamu dapat belajar menjadi seorang pengusaha dengan fokus pada pengembangan diri

10- 20 Kamu lebih tertarik pada profesi selain menjadi seorang pengusaha

Diskusi. Menjadi pengusaha sukses: bakat atau pilihan?

Menjadi Seorang

Pengusaha Sukses

⇦ ⇨
bakat ? pilihan ?
Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila “ Pembuatan Rencana Bisnis untuk Membangun Jiwa Kewirausahaan “21

Menurut saya …..

Karena …...

Mencoba hal baru Minggu ini.


Apa saja manfaat mencoba hal-hal baru?
Mencoba hal-hal baru meningkatkan kesadaran diri, merangsang kreativitas, membantu mengatasi rasa
takut, meningkatkan kepercayaan diri, membangun kebijaksanaan, dan memungkinkan Anda untuk
melihat dunia dari perspektif yang berbeda.
Mengapa sulit sekali untuk melakukannya?
Sebagian dari kita kadang sulit untuk mencoba hal-hal baru. Biasanya karena kita sudah merasa nyaman
dengan hal yang kita sukai atau sudah sering lakukan. Pemikiran yang muncul atas ketidaknyamanan
yang mungkin terjadi akan membuat kita enggan mencoba hal baru meskipun kita tertarik akan hal itu.
Bagaimana saya dapat meyakinkan diri saya untuk melakukannya?
Menuliskan daftar hal-hal baru yang ingin dilakukan, menuliskan alasannya dan kapan kalian akan
melakukannya akan sangat membantu hal itu dapat terlaksana.
Minggu ini, cobalah melakukan sesuatu hal baru yang selalu kamu inginkan, dan tuliskan perasaanmu
atas pengalaman tersebut. Berikut beberapa ide baik yang dapat kamu lakukan minggu ini.
- Menelepon kerabat jauh atau sahabat lama menanyakan kabar mereka
- Memasak menu baru dari inspirasi
- Melukis dengan
- Mendaftar seminar atau pelatihan keterampilan
- Dan sebagainya

Hal baru yang aku lakukan minggu ini adalah …..


Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila “ Pembuatan Rencana Bisnis untuk Membangun Jiwa Kewirausahaan “22

Aku melakukannya karena….

Perasaanku setelah melakukannya adalah…..

Lampiran Kegiatan 4: Mengenal Potensi Daerah


Mengamati peta penyebaran negara-negara menurut

Sumber: https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Developed_and_developing_countries.PNG
Kegiatan

Kegiatan mengamati dan membandingkan sumber daya dua negara dan kemampuan ekonomi yang
dimiliki.
Pertanyaan:
- Di mana letak geografis negara tersebut?
- Apa sumber daya yang dimiliki tiap negara?
- Apakah negara tersebut termasuk dalam berkembang atau maju menurut kemampuan
perekonomiannya? Apa yang menyebabkan?
Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila “ Pembuatan Rencana Bisnis untuk Membangun Jiwa Kewirausahaan “23

Negara A: Qatar Negara B: Sudan

Negara A: Belanda Negara B: Kolombia

Negara A: Indonesia Negara B: Singapura


Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila “ Pembuatan Rencana Bisnis untuk Membangun Jiwa Kewirausahaan “24

4 faktor sumber daya yang mendukung kemajuan ekonomi suatu negara

Sumber Daya Alam Sumber Daya Manusia


Kekayaan alam yang mendukung proses produksi Kuantitas dan kualitas tenaga kerja yang
(luas wilayah, kesuburan tanah, hutan, bahan
tambang, minyak, gas, laut) dibutuhkan dalam proses produksi

Sumber Daya Modal Kewirausahaan


Kekayaan teknologi, uang, mesin, serta alat dan Para wirausahawan yang menggabungkan input
infrastruktur lainnya yang mendukung proses sumber daya alam, tenaga kerja, dan modal untuk
produksi
menghasilkan barang atau jasa dengan tujuan
menghasilkan keuntungan atau mencapai tujuan
nirlaba.

Orang-orang ini membuat keputusan yang


menentukan arah bisnis mereka; mereka
menciptakan produk dan proses produksi atau
mengembangkan layanan. Mereka menjadi
pengambil resiko karena tidak mendapat jaminan
keuntungan sebagai imbalan atas waktu dan usaha
mereka. Akan tetapi, jika perusahaan usaha
mereka berhasil, mereka akan mendapat
keuntungan.

Sumber: https://pressbooks.senecacollege.ca/introbusinessbam101/chapter/chapter-1-economic-systems-
and-business/ diterjemahkan.
Lembar Kerja: Potensi Daerah Sumba Timur
Hasil Riset/Observasi/Wawancara/Kunjung Kerja
Potensi Daerah ……
Oleh:............

Sumber Daya Alam Sumber Daya Manusia


Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila “ Pembuatan Rencana Bisnis untuk Membangun Jiwa Kewirausahaan “25

Sumber Daya Modal Kewirausahaan

Catatan Penting lainnya

Sumber:

Lampiran: Artikel

Mengenal Reti Iyang, Kuburan Batu Megalitikum dengan Relief Ikan di Sumba Timur dan
Kisah Umbu Mehanguru Mehataku

WAINGAPU, KOMPAS.com - Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT) dikenal sebagai salah satu
wilayah di Indonesia yang masih merawat tradisi megalitikum. Mengutip
Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila “ Pembuatan Rencana Bisnis untuk Membangun Jiwa Kewirausahaan “26

pemberitaan Kompas.com pada 6 April 2021, istilah megalitikum berasal dari kata mega yang berarti
besar, dan lithos yang artinya batu. Oleh karena itu, zaman megalitikum biasa disebut dengan zaman
batu besar, di mana masyarakatnya menggunakan peralatan dari batu yang berukuran besar.
Kepala Bidang Destinasi dan Industri Pariwisata pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten
Sumba Timur Yudi Umbu T T Rawambaku menyebutkan, Sumba adalah negeri seribu megalitik. "Bali
dikenal sebagai Negeri 1.000 Pura, Lombok dikenal sebagai Negeri 1.000 Masjid, dan Sumba adalah
Negeri 1.000 Megalitik," kata Yudi kepada Kompas.com, di Waingapu, Kamis (19/8/2021). Sebutan itu
bukan tanpa dasar. Beberapa kubur batu megalitikum pun hingga kini banyak dijumpai tersebar di
empat kabupaten yang berada di wilayah Sumba. Mulai dari Kabupaten Sumba Timur, Sumba Tengah,
Sumba Barat, dan Sumba Barat Daya.
Mengenal kubur batu megalitikum di Kabupaten Sumba Timur
Situs kubur batu megalitikum dapat dijumpai di beberapa lokasi di Kabupaten Sumba Timur. Antara
lain, Praiyawang- Rende di Kecamatan Rindi dan Kampung Raja Prailiu, Kecamatan Kambera.
Kemudian ada juga Kampung Lailara, Kecamatan Katala Hamu Lingu dan Kampung Umabara di
Kecamatan Umalulu, dan Kampung Lewa Paku di Kecamatan Lewa. Situs kubur batu megalitikum
juga terdapat di Kampung Mondu dan Kampung Prainatang, Kecamatan Kanatang. Yudi menjelaskan,
pada kuburan anggota keluarga maramba (bangsawan) biasanya terdapat relief hewan. "Biasanya
kuburan bangsawan itu reliefnya ayam, buaya, kura-kura, dan kuda. Motif atau relief itu melambangkan
kebesaran. Misalnya buaya disebut Ana Wuya Rara. Kemudian, kura-kura disebut Ana Karawulang,"
ungkap Yudi.

Kubur batu di Kampung Raja Prailiu, Waingapu, Sumba Timur, Sabtu (13/7/2019). Kuburan batu
besar yang identik dengan jaman megalitikum, bisa dengan mudah ditemui di Pulau Sumba
Ia menambahkan, ada tiga kasta masyarakat berdasarkan keturunan di Sumba Timur. Ketiganya
meliputi Maramba (raja atau bangsawan), Kabihu (suku bangsawan sebagai penopang Maramba), dan
Ata (pembantu atau abdi dalam keluarga Maramba).
Reti iyang
Dalam dialek setempat, reti berarti kubur dan iyang adalah ikan. Reti iyang dapat diartikan sebagai
kuburan dengan relief ikan. Adapun, reti iyang terdapat di Desa Praingkareha, Kecamatan Tabundung,
Kabupaten Sumba Timur, NTT. "Kubur atau makam dengan relief ikan merupakan kuburan seorang
leluhur atas nama Umbu Mehanguru Mehataku. Beliau adalah salah satu bangsawan di wilayah Mahu-
Karera hingga Tabundung," kata Yudi. Selain kuburan milik Umbu Mehanguru Mehataku, ada juga
kuburan lain di sekitar lokasi tersebut yang memiliki relief ikan. Yudi menuturkan, Umbu Mehanguru
Mehataku adalah bagian dari cerita rakyat bersama UmbU Pahar dan Rambu Niwa. Kepala Seksi
Kesejahteraan Sosial dan Pendidikan Kecamatan Tabundung, Umbu Manggana membenarkan hal
tersebut. Umbu Manggana juga merupakan warga Kampung Praureha, Desa Praingkareha, Tabundung
dan mengklaim dirinya adalah anggota Suku Tabundung. "Kalau menurut cerita orangtua, kami ini
adalah generasi sekitar ke-15 atau ke-16 (dari keturunan Umbu Mehanguru Mehataku)," kata Umbu.
"Kuburan (reti iyang) itu ada di tengah hutan. Itu dulunya kampung besar yang dihuni oleh Suku
Tabundung, namanya Kampung Praibakul," ujar Umbu lagi. Saat ini, hutan tersebut masuk dalam
kawasan Taman Nasional Manupeu Tanah Daru dan Laiwangi Wanggameti (TN Matalawa). Lokasi
kuburan Umbu Mehanguru Mehataku berada di selatan Kampung Praureha, Desa Praingkareha,
Tabundung. Akses menuju ke sana adalah jalan setapak dan pengunjung harus berjalan kaki.
Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila “ Pembuatan Rencana Bisnis untuk Membangun Jiwa Kewirausahaan “27

Tampak akar pohon beringin membingkai kuburan milik Umbu Mehanguru Mehataku
Keunikan kubur milik Umbu Mehanguru Mehataku
Hampir semua kubur batu megalitikum di Kabupaten Sumba Timur berada di tengah pemukiman
warga. Namun, kubur milik Umbu Mehanguru Mehataku berada di tengah hutan. Pada zaman dahulu,
hutan tersebut merupakan kampung yang menjadi tempat tinggal warga Suku Tabundung. "Uniknya,
kuburan ini terdapat di bawah pohon beringin. Akar dari pohon beringin ini, sebagiannya tumbuh ke
dalam tanah dan sebagian lagi menutupi atau menyelubungi kuburan Umbu Mehanguru Mehataku.
Seakan-akan akar dari pohon beringin tersebut melindungi kuburan itu," ungkap Yudi. Kemudian,
terdapat sejumlah tiang rumah adat yang masih berdiri kokoh di lokasi itu. Tiang tersebut berupa
batang kayu yang sudah keras. Selain tiang rumah, ada juga sekitar puluhan kubur batu megalitikum di
sana. "Relief ikan itu bagian dari motif kuburan bagi Umbu Mehanguru Mehataku. Motif tersebut
khusus bagi seseorang yang memiliki tautan sejarah masyarakat tradisional," kata Yudi. "Dipakai relief
ikan karena ada hubungannya dengan Ritual Karaki di wilayah sana, yaitu di Desa Wahang, Kecamatan
Pinupahar," Yudi menambahkan.
Ritual Karaki
Kata Karaki berasal dari ungkapan "Wiri Bara Rau Karaki” yang dimaknai sebagai perintah leluhur
untuk tidak melakukan kegiatan apa pun dalam masa tertentu, terutama mengambil hasil alam. Bagi
masyarakat Desa Wahang dan sekitarnya, salah satu wujud penghormatan kepada Sang Pencipta adalah
dengan melaksanakan Ritual Karaki. Karaki adalah sebuah bentuk kearifan lokal tentang pelestarian
lingkungan. Prosesi Ritual Karaki dimulai sejak tanggal 31 Desember hingga Maret. Pada periode
tersebut seluruh masyarakat dilarang untuk mengambil hasil alam. Mereka berpantang untuk makan
dari hasil kebun, mengambil hasil laut, dan tidak diperkenankan untuk menggelar adat perkawinan.
"Pada masa tersebut, para tokoh adat melakukan berbagai persiapan seperti sirih pinang, babi, kambing,
ayam, tali yang terbuat dari kulit kayu serta daun kelapa, dan lain-lain," jelas Yudi. Setelah itu,
masyarakat melalui petunjuk tokoh adat diperbolehkan untuk menangkap ikan pada saat yang telah
ditetapkan menurut perhitungan bulan. "Pada hari pelaksanaan yang ditentukan melalui perhitungan
bulan purnama itu tiba, para ratu (pemimpin ritual) melakukan prosesi hamayang (ritual adat) yang
menandakan berakhirnya larangan tersebut," ungkap Yudi. Tahapan prosesi itu dimulai dengan
hamayang di Desa Wahang. Hal itu ditandai dengan pemotongan hewan kurban, biasanya ayam.
Setelah itu, masyarakat dan para pemimpin ritual menuju ke lokasi Karaki di pinggir laut. Mereka
menyimpan sirih pinang (banjal pahappa) di beberapa tempat tertentu sebagai wujud penghormatan
kepada leluhur. Kemudian, ada kegiatan menjala ikan di tempat yang telah ditentukan (waikaba). Hasil
ikan yang terbaik dari tangkapan pada saat itu akan diberikan kepada para ratu untuk selanjutnya
dipersembahkan kepada leluhur. "Keesokkan harinya, para ratu mempersiapkan tali cukup panjang dan
pada jarak tertentu (pada tali tersebut) diikat daun kelapa yang masih muda untuk dibentangkan
melingkar sepanjang area penangkapan ikan," jelas Yudi. Kemudian dilakukan hamayang dengan
media berupa telur ayam, ayam, kambing, dan babi. Para ratu akan memprediksi hasil tangkapan
dengan melihat kondisi hati hewan kurban tersebut. Selanjutnya, masyarakat diperkenankan untuk
menangkap ikat pada saat air laut surut dan setelah mendapat ijin dari para ratu. Menurut kepercayaan
masyarakat setempat, biasanya ikan tidak bisa kembali ke laut lepas apabila sudah masuk ke dalam area
yang telah dibatasi dengan tali yang diikat dengan daun kelapa. "Jika keluar dari area tersebut, dengan
sendirinya ikan itu akan mati," tutur Yudi. Konon, alat dan tata cara menentukan waktu penangkapan
ikan merupakan pemberian Umbu Mehanguru Mehataku kepada Umbu Lapuruh. Saat itu, hubungan
keduanya terjalin karena garis perkawinan. Umbu Lapuruh mempersunting saudari dari Umbu
Mehanguru Mehataku untuk dijadikan istrinya. "Saat Umbu Lapuruh memperisteri saudari dari Umbu
Mehanguru Mehataku, dia mendapat katidi yiwit (barang pemberian). Barang itu berupa 'raungu dangu
Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila “ Pembuatan Rencana Bisnis untuk Membangun Jiwa Kewirausahaan “28

liku nduma patangara wangu wulang pangadu wangu mehi', yaitu tali dan daun serta bagaimana cara
menentukan waktu yang tepat untuk mencari hasil laut agar mendapatkan hasil yang maksimal,"
ungkap Yudi.
Cerita rakyat
Yudi menjelaskan, Umbu Mehanguru Mehataku adalah bagian dari cerita rakyat bersama Umbu Pahar
dan Rambu Niwa. Rambu Niwa merupakan istri dari Umbu Pahar. Dalam cerita rakyat tersebut
dikisahkan bahwa suatu ketika terjadilah perdebatan antara Umbu Mehanguru Mehataku dengan Umbu
Pahar. Mereka berdebat tentang orang yang berhak memiliki Tana Humba, Matawai Amahu Pada Njara
Hamu (Matawai Amahu Pada Njara Hamu berarti mata air yang melimpah dan padang yang luas).
Perdebatan itu berakhir dengan sebuah kesepakatan di antara keduanya. Mereka secara bergilir
berteriak dengan melontarkan pertanyaan "Siapa pemilik Tana Humba, Matawai Amahu Pada Njara
Hamu?" masing-masing sebanyak tiga kali di puncak bukit. Apabila terdengar jawaban setelah
berteriak, berarti orang yang memberikan pertanyaan pada saat itu menjadi pemenang atau berhak
memiliki Tanah Humba, Matawai Amahu Pada Njara Hamu. Sementara yang kalah akan pindah atau
harus beranjak ke wilayah bagian barat. Saat itu, Umbu Pahar yang sakti menjadi penanya pertama. Dia
berteriak sambil melontarkan pertanyaan sebanyak tiga kali. Namun, pertanyaan tersebut tidak
mendapatkan jawaban dari bawah kaki bukit. Setelah itu, giliran Umbu Mehanguru Mehataku yang
berteriak sembari melontarkan pertanyaan sebanyak tiga kali. Kemudian terdengar jawaban dari kaki
bukit setelah pertanyaan yang ke-3 dilontarkan oleh Umbu Mehanguru Mehataku. Kalimat jawaban
tersebut berbunyi "Nyumu dummu Umbu" yang berarti kau sudah Umbu. Akhirnya, Umbu Mehanguru
Mehataku keluar sebagai pemenang. Sementara itu, Umbu Pahar dan Rambu Niwa sangat kecewa.
Pasangan suami dan istri tersebut berpindah ke wilayah barat yang meliputi Anakalang di Kabupaten
Sumba Tengah. Kemudian Loli, Wanokaka, dan Lamboya di Kabupaten Sumba Barat. Namun, nama
Umbu Pahar dan Rambu Niwa diabadikan sebagai wilayah di bagian selatan Kabupaten Sumba Timur,
yaitu Pinupahar dan Mahaniwa.
Tanggapan Balai Taman Nasional Matalawa
Kepala Balai Taman Nasional Manupeu Tanah Daru dan Laiwangi Wanggameti (TN Matalawa)
Memen Suparman mengatakan, reti iyang masuk dalam zona religi atau budaya di kawasan taman
nasional tersebut. "Di taman nasional itu ada zona religi, zona budaya untuk lokasi yang memang
secara turun temurun masyarakat mempercayai lokasi tersebut sebagai tempat ibadah atau tempat untuk
kebutuhan-kebutuhan keyakinan masyarkat," ujar Memen. Ia mengatakan, pihaknya mengizinkan
masyarakat untuk memasuki zona tersebut. Namun, setiap orang yang masuk ke dalam kawasan taman
nasional harus tetap menjaga ekosistem di sana. Memen menjelaskan, pihaknya akan mengelola tempat
tersebut apabila menjadi destinasi pariwisata pada masa mendatang. "Karena itu di dalam kawasan
taman nasional, ya dikelola oleh taman nasional. Tapi nanti pelaksanaannya bisa saja dengan
kelompok-kelompok masyarakat yang memang terbiasa melakukan kegiatan ritual (adat) di situ," tutur
Memen.
Sumber: https://regional.kompas.com/read/2021/08/21/063000078/mengenal-reti-iyang-kuburan-batu-
megalitikum-dengan-relief-ikan-di-sumba?page=all

EKONOMI KREATIF : RANTAI NILAI INDUSTRI PARIWISATA SUMBA TIMUR

Sumba Timur memiliki banyak potensi wisata yang dapat dipromosikan dan dikembangkan. Berbagai
wisata yang ditawarkan meliputi wisata budaya, bahari, dan alam. Wisata budaya dengan menyajikan
kekayaan tradisi yang masih dipertahankan turun temurun dalam perbagai acara-acara tertentu yang
mengandung filosofi, juga tertuang dalam karya kain tenun masyarakat Sumba. Kesenian lokal yang
memiliki daya tarik dan ciri khas. Kekayaan bahari dengan menyajikan keindahan laut, bawah laut, dan
ombak. Demikian pula dengan padang savana dilengkapi dengan keanekaragaman flora fauna, serta
beberapa kawasan hutan. Kekayaan wisata yang ditawarkan ini lambat laun mulai dikenal secara luas
oleh wisatawan, dibuktikan dengan total jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Sumba
Timur selama 5 tahun (2013- 2018) menunjukkan tren peningkatan yaitu sebanyak 14.264 orang di
tahun 2013, meningkat signifikan menjadi 26.721 orang pada tahun 2014, terus meningkat menjadi
29.275 orang pada tahun 2015, di tahun 2016 jumlah wisatawan sebesar 31.618 orang dan 2017 tercatat
sebanyak 33.357 orang. Pada tahun 2018 jumlah wisatawan yang berkunjung mengalami peningkatan
dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, tercatat sebanyak 36.465 orang. Jumlah terbesar wisatawan
Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila “ Pembuatan Rencana Bisnis untuk Membangun Jiwa Kewirausahaan “29

didominasi domestik, meski demikian tren kunjungan wisatawan mancanegara semakin naik yang
semula hanya 1.764 orang di tahun 2013, menjadi 3.895 pada tahun 2017, namun mengalami
penurunan menjadi 1.746 di tahun 2018. Data ini mengindikasikan bahwa pariwisata telah menjadi
salah satu industri yang dapat mendorong peningkatan perekonomian daerah melalui peningkatan
pendatapan masyarakat. Sama halnya dengan Kabupaten Sumba Timur, karena masih dalam satu pulau,
Kabupaten Sumba Barat Daya memiliki kekayaan wisata yang sama yang dapat ditawarkan pada
wisatawan. mengalami peningakatan jumlah wisatawan baik wisatawan domestik maupun
mancanegara. Data menunjukkan kunjungan wisatawan sebesar 4.658 pada tahun 2016, meningkat
menjadi 5.475 di tahun 2017, dan 8.214 di tahun 2018. Peningkatan jumlah kunjungan wisatawan
mancanegara dari 748 orang di tahun 2016, menjadi 1.216 orang pada tahun 2018. Demikian halnya
wisatawan domestik dari 3.910 orang di tahun 2016, menjadi 6.998 orang pada tahun 2018. Dinamika
industri pariwisata di kabupaten Sumba Timur dan Sumba Barat Daya menunjukkan perkembangan
yang menjanjikan, berbagai upaya dilakukan oleh pemerintah daerah melakukan promosi untuk
meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan yang lebih banyak. Sehingga diharapkan dapat
berpengaruh pada tingkat pendapatan rumah tangga, pengrajin tenun ikat, dan masyarakat adat lainnya.
Sektor ini membuka peluang bagi para pengusaha kecil, menengah, dan besar untuk membangun usaha
ekonomi produktif, seperti perhotelan atau penginapan, jasa transportasi, tour guide, rumah makan dan
restoran, ticketing tour and travel dan lainlainnya. Dengan terbukanya peluang kerja yang baru, dapat
berkontribusi terhadap penurunan angka pengangguran. Atas dasar tersebut, penelitian ini menemukan
keunggulan kompetitif pariwisata di dua kabupaten tersebut melalui analisis dan indentifikasi rantai
nilai industri pariwisata yang berada di dua kabupaten tersebut. Di samping itu, mengidentifikasi
peluang hambatan yang dihadapi dalam pengembangan pariwisata. Penelitian ini diharapkan
bermanfaat bagi industri pariwisata Indonesia dan pemerintah daerah sebagai regulator mempunyai
gambaran tentang kondisi rantai nilai pariwisata sehingga mampu menetapkan kebijakan yang tepat.
Sumber: file:///C:/Users/USER/Downloads/23-Article%20Text-105-3-10-20210625.pdf

Lampiran: Kegiatan 5: Analisis Sumberdaya Daerah Sumba Timur


Analisis SWOT
Apa itu Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah sebuah bentuk evaluasi akan 4 hal penting (Kekuatan, Kelemahan, Peluang, dan
Tantangan) dalam pengambilan keputusan.
Strength (Kekuatan atau Kelebihan)
Weaknesses (Kelemahan atau Kekurangan)
Opportunities (Kesempatan atau Peluang)
Threats (Ancaman atau Tantangan)

SW adalah faktor dari dalam


OT adalah faktor dari luar

Apa fungsi dari Analisis SWOT?


Melakukan analisis SWOT membantu kita mengidentifikasi kekuatan agar dapat menyeimbangan
kelemahan kita dan juga mengatasi tantangan dengan menggunakan peluang-peluang yang ada. Hasil
analisis SWOT dapat dijadikan rujukan untuk menyusun strategi dan membuat keputusan, baik untuk
kehidupan pribadi, karir, ataupun dalam usaha.
Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila “ Pembuatan Rencana Bisnis untuk Membangun Jiwa Kewirausahaan “30

ANALISIS SWOT

Faktor Strengths Weaknesses


Internal (Kekuatan/Kelebihan) (Kelemahan/Kekurangan)

- Apa sumber daya yang dimiliki? - Apa sumber daya yang


- Apa keunikan/kekhasan yang kurang/tidak kita miliki?
dimiliki? - Apa hal baik yang perlu
- Apa hal baik yang sudah/dapat ditingkatkan?
dilakukan? - Apa kekurangan yang orang lain
- Apa hal baik yang orang lain lihat/pikirkan tentang kita?
lihat/pikirkan tentang kita?

Faktor Opportunities Threats


Eksternal
(Kesempatan/Peluang) (Ancaman/Tantangan)

- Apa kesempatan/peluang yang - Apa saja tantangan/kesulitan


ada sekarang? yang ada sekarang?
- Bagaimana mengubah kekuatan - Bagaimana dengan situasi
menjadi peluang? persaingan?
- Bagaimana kelemahan yang
dimiliki dapat menjadi
tantangan?

Sumber: dari berbagai sumber

Lembar Kerja

ANALISIS SWOT

Faktor Internal Strengths (Kekuatan/Kelebihan) Weaknesses(Kelemahan/Kekurangan)

Faktor Opportunities (Kesempatan/Peluang) Threats (Ancaman/Tantangan)


Eksternal
Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila “ Pembuatan Rencana Bisnis untuk Membangun Jiwa Kewirausahaan “31

Lembar Kerja

ANALISIS SWOT
Studi Kasus Potensi Daerah ………………………..

Nama Peserta didik:

Faktor Internal Strengths Weaknesses


(Kekuatan/Kelebihan) (Kelemahan/Kekurangan)

Faktor Eksternal Opportunities Threats


(Kesempatan/Peluang) (Ancaman/Tantangan)

Lampiran Kegiatan 6: Kearifan Lokal dan Etika Berwirausaha

Kearifan Lokal Dalam Praktik Bisnis di Indonesia


Andi Wijayanto
Administrasi Bisnis FISIP Universitas Diponegoro
Kearifan lokal dapat diartikan sebagai kebiasaan-kebiasaan, aturan, dan nilai-nilai sebagai hasil dari upaya
kognitif yang dianut masyarakat tertentu atau masyarakat setempat yang dianggap baik dan bijaksana,
yang dilaksanakan dan dipatuhi oleh masyarakat tersebut. Gagasan-gagasan dari kearifan lokal tersebut
dapat terwujud ke dalam berbagai bentuk, mulai dari kebiasaan-kebiasaan, aturan, nilai-nilai, tradisi,
bahkan agama yang dianut masyarakat setempat.
Bentuk-bentuk kearifan lokal lainnya dalam masyarakat misalnya adalah norma, etika, kepercayaan, adat-
istiadat, hukum adat, dan aturan-aturan khusus. Secara substansi kearifan lokal dapat berupa aturan
mengenai kelembagaan dan sanksi sosial, ketentuan tentang pemanfaatan ruang dan perkiraan musim
untuk bercocok tanam, pelestarian dan perlindungan terhadap kawasan sensitif, serta bentuk adaptasi dan
mitigasi tempat tinggal terhadap iklim, bencana atau ancaman lainnya.
Proses sosialisasi nilai-nilai kearifan lokal dilakukan sejak anak-anak. Pada usia anak-anak, nilai-nilai
tertentu biasanya akan mudah mengendap dibandingkan pada usia dewasa. Tidak hanya nilai-nilai filosofis
yang disosialisasikan sejak dini, demikian juga dengan nilai-nilai utama dalam bidang bisnis. Pada masa
anak-anak nilai-nilai penting dalam bidang bisnis di Indonesia umumnya ditanamkan melalui permainan-
permainan. Indrawati (2007) pernah melakukan penelitian terhadap 17 jenis permainan anak-anak pada
masyarakat Sunda. Penelitiannya menemukan berbagai nilai-nilai kearifan lokal yang sangat penting dalam
Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila “ Pembuatan Rencana Bisnis untuk Membangun Jiwa Kewirausahaan “32

membentuk jiwa bisnis dalam diri anak-anak, misalnya adalah kejujuran, kesabaran, patuh pada aturan dan
peran, melatih tanggung jawab, kebijaksanaan untuk membedakan mana yang baik dan buruk, melatih jiwa
kepemimpinan, kerjasama, kebersamaan, kekompakan, musyawarah untuk mencapai kesepakatan, tidak
egois, tidak mudah putus asa, berkorban untuk kepentingan orang lain, kewaspadaan, berani mengambil
risiko dan konsekuensi terhadap pilihan yang dibuatnya, disiplin diri, kemurahan hati, menghargai kawan
dan lawan, mengetahui tugas dan kewajiban, menempatkan diri berdasarkan batasan aturan dan peran,
keuletan, semangat daya juang, melatih kepekaan, self-endurance, tahan terhadap godaan, serta teguh pada
pendirian.
Pada masyarakat Jawa, barangkali salah satu ungkapan yang paling populer dan merupakan produk
kearifan lokal adalah ungkapan “alon-alon asal kelakon”. Ungkapan ini seringkali dimaknai secara salah
yaitu diartikan sebagai kelambanan atau tidak responsif terhadap perubahan yang terjadi. Padahal dalam
ungkapan ini terdapat nilai kearifan lokal yang ingin disampaikan kepada masyarakat Jawa, khususnya
dalam pengambilan keputusan yang merupakan salah satu fungsi terpenting dalam kepemimpina bisnis.
Nilai-nilai tersebut adalah tidak terburu-buru dalam mengambil keputusan, penuh kehati-hatian, cermat
dan teliti, dikaji dan dipertimbangkan secara mendalam sebelum mengambil keputusan.
Kepemimpinan dalam masyarakat Jawa juga diwarnai oleh falsafah Ing Ngarsa Sung tuladha, Ing Madya
Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani. Seorang pemimpin harus bisa memberi contoh yang baik,
membangun prakarsa atau ide dan kemauan, serta memberi dorongan atau motivasi kepada staf bawahan.
Budiyanto (2010) dalam penelitiannya mengenai pengembangan ketahanan pangan berbasis pisang melalui
revitalisasi nilai kearifan lokal di wilayah Kabupaten Lumajang, Malang, dan Blitar menyebutkan bahwa
terdapat beberapa nilai-nilai kearifan lokal yang sangat mendukung pengembangan bisnis pisang di
kawasan tersebut. Misalnya adalah adanya tradisi pemanfaatan pisang dalam acara-acara budaya dan
tradisi, seperti untuk acara kemantenan, sunatan, nyadran, maupun acara adat lainnya sebagaimana
berkembangnya usaha ternak di daerah Sumba karena digunakan dalam acara-acara budaya dan tradisi
(priyanto dalam Budiyanto, 2010). Nilai-nilai 5 kerjasama sebagai salah satu nilai penting dalam
organisasi bisnis juga dapat dilihat dengan kegiatan usaha yang dilakukan dengan semangat gotong-
royong.
Pada sebagian masyarakat Indonesia, nilai-nilai kearifan lokal dalam praktik bisnis juga banyak diwarnai
oleh nilai-nilai religi. Sebagai negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia, nilai-nilai islam
cukup mewarnai kearifan lokal dalam praktik bisnis. Sebagai missal nilai-nilai tentang riba, timbangan jual
beli, pola hidup sederhana, tidak berlebihan dan tidak melampaui batas, tidak berbuat kerusakan pada
lingkungan sekitar, kewajiban zakat dan shadaqah, serta bekerjasama dalam usaha.
Sementara itu Setyadi (2012) melakukan penelitian nilai-nilai kearifan lokal yang terkandung dalam
tembang Macapat bagi masyarakat Jawa. Beberapa nilai kearifan lokal dalam tembang Macapat yang
relevan bagi praktik bisnis di Indonesia terbagi menjadi dua klasifikasi, yaitu klasifikasi permintaan dan
klasifikasi larangan. Berupa permintaan antara lain adalah hendaklah menjaga keprofesionalan, berusaha
keras dalam meraih cita-cita, rajin dan teliti, sabar, hati-hati dan cermat, musyawarah untuk perkara yang
kecil maupun besar, tidak individualis, senang menimba ilmu atau belajar tekun, berhati-hati dalam
mengambil keputusan, serta mencari kesempurnaan hidup. Sedangkan yang berupa larangan misalnya
adalah tidak sombong, angkuh, dan congkak, tidak suka disanjung dan disuap maupun menyuap, tidak
suka mengobral janji.
Di Indonesia, salah satu etnis yang terkenal keuletannya dalam melakukan bisnis selain masyarakat
Minang dan Bugis adalah masyarakat Madura. Seperti halnya masyarakat Minang, aktifitas bisnis
masyarakat Madura bisa ditemui hampir di seluruh kota-kota di Indonesia. Djakfar (2011) meneliti
kearifan lokal masyarakat Madura yang menjadi landasan etos kerja mereka. Hasil penelitiannya
menemukan bahwa bagi masyarakat Madura berlaku ungkapan "abantal omba' asapo' angin" (berbantal
ombak dan berselimut angin). Ungkapan ini menyiratkan bahwa orang Madura selama dua puluh empat
jam dalam kondisi bekerja dan pantang menyerah. Peribahasa inilah yang menjadi landasan sikap kerja
keras pebisnis etnis Madura perantau. Peribahasa lainnya yang dianut antara lain adalah atonggul to'ot
(memeluk lutut) dan nampah cangkem (bertopang dagu) untuk menyebut mereka yang bersikap malas.
Bahkan ungkapan yang lebih sinis lagi bagi masyarakat Madura misalnya adalah ja' gun karo abandha
peller (jangan hanya bermodalkan kemaluan saja) untuk menyebut para suami kepala keluarga yang malas
bekerja untuk menafkahi anak istri. Semangat juang para pebisnis dari Madura untuk berwirausaha juga
kental dengan semangat untuk memiliki harga diri yang tercermin dari ungkapan "etembang noro' oreng,
ango'an alako dhibi' make lane'kene'." yang artinya, daripada ikut orang lain lebih baik bekerja (usaha)
sendiri walaupun hanya kecil-kecilan (Triyuwono dalam Djakfar, 2011). Masih banyak lagi falsafah
pebisnis Madura yang menyebabkan mereka merasa malu jika gagal berusaha sehingga membentuk sikap
kerja keras dan ulet.
Sementara itu bagi para pebisnis dari Bugis berlaku motto Lempu’ (jujur), Acca (cerdas), Warani (berani),
Getteng (integritas; teguh pendirian), dan Sipakatau (saling memanusiakan) merupakan sifat-sifat yang
baik bagi kepemimpinan dalam rangka memajukan usaha. Konsep ini secara nyata diterapkan pada
perusahaan PT. Biro Klasifikasi Indonesia (BKI), yang mana prinsip Akkatenningeng (prinsip dasar hidup
Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila “ Pembuatan Rencana Bisnis untuk Membangun Jiwa Kewirausahaan “33

personal sebagai pegangan hidup bermasyarakat) dan Siri’ (malu/harga diri) tidak hanya sekedar konsepsi,
tetapi merupakan pencerminan diri dalam setiap perilaku dan kebijakan yang mewarnai manajemen
perusahaan tersebut. Penerapan kearifan lokal dalam menjaga stabilitas kerja dan manajemen perusahaan
itu tergambar dalam Motto Perusahaan PT. BKI yaitu “TERPERCAYA” (lempu/malempu), yang berarti
jasa yang 6 diberikan haruslah berkualitas, dalam arti dapat diandalkan, efisien, tepat waktu dan memiliki
reputasi. Perusahaan juga menetapkan nilai-nilai yang harus dijaga dan dikembangkan, yaitu
INTEGRITAS (getteng), PROFESIONALISME (acca/macca) (Makkulau, 2012).
Pada masyarakat Bali yang kental dengan keindahan seni dan budaya juga terdapat ungkapan yang dianut
dalam praktik bisnis, yaitu ''bani meli bani ngadep''. Kalimat ini artinya adalah “berani membeli berani
menjual”. Maksud kalimat pendek ini sangat dalam bahwa dalam menentukan harga barang atau jasa harus
ada keadilan dan tidak saling merugikan. Harga itu harus tidak merugikan pembeli dan juga penjual.
Dalam menentukan satuan harga itu harus ada berbagai perhitungan dengan menggunakan berbagai ilmu
(Gobyah dalam Balipost, 17 September 2003).
Indonesia kaya akan khasanah seni dan budaya yang salah satunya berupa nilai nilai, kebiasaan dan tradisi
yang membentuk kearifan lokal. Banyak diantaranya berkaitan dengan tatanan sosial budaya masyarakat
yang menciptakan keteraturan. Meski banyak nilai-nilai kearifan lokal yang positip bagi praktik bisnis,
namun kajiankajian yang ada lebih banyak menyoroti mengenai bagaimana kearifan lokal mampu
menyelesaikan berbagai persoalan sosial budaya dan konservasi sumberdaya alam.
Penulis yakin bahwa masih banyak nilai-nilai kearifan lokal yang penting bagi praktik bisnis, namun tidak
banyak yang dapat penulis temukan dari berbagai literatur yang ada, tidak seperti halnya kearifan lokal
dalam bidang sosial, budaya, dan konservasi sumberdaya alam. Pada beberapa daerah di wilayah Indonesia
kearifan lokal tersebut makin lama makin memudar digantikan oleh nilai-nilai global. Meskipun nilai
global tidak selalu sesuai dengan kondisi masyarakat Indonesia, namun nampaknya di kalangan muda
nilai-nilai tersebut tak lagi menjadi idola.
Penelitian mengenai hal ini dari sudut pandang ekonomi bisnis kiranya penting dilakukan. Namun yang
lebih penting lagi adalah bagaimana mensosialisasikan nilainilai tersebut pada generasi muda sehingga
tidak lenyap ditelan nilai-nilai global. Hal ini dikarenakan meskipun banyak perusahaan-perusahaan telah
telah go global namun masih tetap memegang prinsip “Think Globally, Act Locally”. Berfikir global,
bertindak menurut nilai-nilai lokal adalah falsafah yang dianut perusahaan-perusahaan multinasional.
Untuk dapat bertindak secara lokal, maka pemahaman terhadap kearifan lokal menjadi sangat penting
dalam dunia bisnis.
Kearifan lokal merupakan kebiasaan-kebiasaan, aturan, dan nilai-nilai sebagai hasil dari upaya kognitif
yang dianut masyarakat tertentu atau masyarakat setempat yang dianggap baik dan bijaksana, yang
dilaksanakan dan dipatuhi oleh masyarakat tersebut. Terdapat berbagai nilai-nilai kearifan lokal yang
menjadi landasan bagi berbagai praktik bisnis di Indonesia. Nilai-nilai tersebut umumnya bervariasi
menurut etnik mengingat bahwa Indonesia terdiri dari berbagai sukubangsa. Umumnya di setiap suku
ataupun suatu komunal di Indonesia dapat ditemui nilai-nilai tersebut, baik pada masyarakat Jawa, Sunda,
Bali, Lombok, Minang, Dayak, Bugis, hingga Papua.
Penelitian mengenai hal ini dari sudut pandang ekonomi bisnis kiranya penting dilakukan. Namun yang
lebih penting lagi adalah bagaimana mensosialisasikan nilainilai tersebut pada generasi muda sehingga
tidak lenyap ditelan nilai-nilai global.
Catatan: kutipan langsung. belum disederhanakan
Sumber: https://core.ac.uk/download/pdf/17333727.pdf
Mengenal 5 Makanan Khas Sumba Enak dan Unik, Belum Banyak yang Tahu!

Sumba terkenal akan keindahan alamnya yang tidak kalah dengan destinasi-destinasi lain di Nusantara.
Tidak hanya keindahan alamnya, Sumba juga memiliki kuliner-kuliner khas yang tentunya enak dan unik.
Sayangnya, banyak wisatawan yang tidak mengetahui kuliner-kuliner khas Sumba. Berikut ini adalah 5
makanan khas Sumba yang wajib untuk dicoba ketika berada di sana.

1. Rumpu Rampe

Rumpu rampe adalah sayuran yang diolah dengan menumis bunga pepaya, daun pepaya, daun
singkong, dan jantung pisang. Sayuran ini sendiri tidak terasa pahit sekalipun terbuat dari berbagai
Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila “ Pembuatan Rencana Bisnis untuk Membangun Jiwa Kewirausahaan “34

macam sayuran. Ini dikarenakan sayuran terlebih dahulu dinetralisir dengan menggunakan air garam
selama beberapa menit. Biasanya, untuk menambah rasa gurih akan ditambahkan teri asin atau udang
rebon.

2. Nasi Jagung

Nasi jagung merupakan kuliner khas Sumba yang tidak sepenuhnya terbuat dari jagung. Nasi jagung
terbuat dari campuran berbagai jenis kacang-kacangan seperti kacang merah. Proses pembuatan nasi
jagung dimulai dari jagung yang digiling dan kemudian dimasak bersamaan dengan nasi putih dan kacang-
kacangan. Biasanya, nasi jagung dinikmati bersama dengan ayam dan juga sayuran.

3. Kaparak

Masih berbahan dasar jagung, kuliner khas Sumba selanjutnya adalah Kaparak. Kaparak terbuat dari
tepung jagung yang dicampur dengan kelapa parut dan gula pasir putih secukupnya. Campuran tersebut
kemudian disangrai hingga tampak kekuning-kuningan. Kaparak biasanya dijadikan sebagai camilan dan
dapat juga dijadikan makanan saat sarapan, makan siang, maupun makan malam karena memiliki
kandungan karbohidrat, protein, dan lemak nabati yang tinggi.

4. Ka'pu Pantunnu

Ka'pu pantunnu adalah kuliner khas Sumba yang diolah dari jantung pisang. Proses pembuatannya dimulai
dari jantung pisang yang dibakar kemudian dipotong-potong menjadi bentuk yang lebih kecil. Selanjutnya
dicampur dengan parutan kelapa panggang serta daun kemangi. Kuliner ini sangat cocok untuk disantap
bersama dengan nasi jagung atau nasi putih.

5. Manggulu

Manggulu merupakan kue tradisional khas dari Sumba. Manggulu memiliki rasa asam dan manis karena
terbuat dari pisang, gula merah, dan kacang tanah. Proses pembuatan manggulu sangat mudah tetapi
memakan waktu yang lama, pisang dijemur selama tiga hari lalu kemudian ditumbuk bersama dengan gula
merah dan kacang tanah yang telah disangrai hingga tercampur rata. Setelah tercampur, bentuk adonan
menjadi memanjang dan bungkus dengan daun pisang atau daun lontar.
Sumber : https://www.idntimes.com/food/dining-guide/valencia-rudianto/makanan-khas-sumba-c1c2/5
Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila “ Pembuatan Rencana Bisnis untuk Membangun Jiwa Kewirausahaan “35

Berdasarkan bacaan di atas, buatlah daftar kearifan lokal dari berbagai daerah yang dapat
diterapkan dalam berwirausaha. Tambahkan dalam tabel kearifan lokal daerahmu dan daerah lain
dari hasil risetmu.

No. Nama Kearifan Lokal Asal Daerah Cita Rasa dan Makna
Kandungan Gizi

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

Pertanyaan diskusi:
1. Apa peran kearifan lokal dalam praktik baik kewirausahaan?
2. Apa peran kearifan lokal dalam menjaga integritas seorang wirausahawan dalam menjalankan
usahanya?
3. Apakah dengan menjunjung kearifan lokal sebuah usaha dapat berhasil dan mengglobal?
4. Apakah kearifan lokal dalam berusaha yang dikenal di daerahmu? Bagaimana kearifan lokal
tersebut dapat diterapkan dalam mengelola sumberdaya daerah dan menjalankan

Asesmen Formatif

1. Anekdotal
Penilaian diambil dari:
- Partisipasi kehadiran Peserta didik
- Partisipasi dalam diskusi kelas
- Hasil belajar yang direfleksikan pada pengisian jurnal Kegiatan 1 - 6 dan 7-13
Bentuk penilaian rubrik tambahan

Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik


5 4 3 2 1

Partisipasi 95 - 100% 85-95% 75-85% 65-75% < 65%


Kehadiran

Partisipasi Sangat aktif Aktif Cukup aktif Kurang aktif. Tidak aktif.
diskusi Tepat sasaran Tepat sasaran Tepat sasaran Tepat sasaran
Bertanya dan Bertanya dan Bertanya dan Bertanya dan
merespon merespon merespon merespon
sesuai konteks sesuai konteks sesuai konteks sesuai konteks
Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila “ Pembuatan Rencana Bisnis untuk Membangun Jiwa Kewirausahaan “36

dalam setiap dalam dalam dalam setiap


diskusi kebanyakan beberapa diskusi
diskusi diskusi

Refleksi Jurnal Seluruh jurnal Seluruh atau Sebagian besar Sebagian Tidak mengisi
terisi. sebagian besar jurnal terisi. jurnal terisi. jurnal.
Tepat sasaran. jurnal terisi. Tepat sasaran. Merespon
Merespon Tepat sasaran. Merespon sesuai konteks
sesuai konteks Merespon sesuai konteks dengan
dengan rinci sesuai konteks dengan penjelasan
dan penjelasan sederhana.
memberikan sederhana. Beberapa
pandangan jawaban tidak
baru. tepat sasaran.

2. Esai singkat (150 - 400 kata) tentang topik pilihan:


● Membangun Sikap Kewirausahaan yang berwawasan Pancasila
● Analisis sumberdaya daerahku
● Kearifan lokal untuk kemajuan ekonomi daerah

Elemen Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik


1
penilaian 5 4 3 2

Isi Isi esai sesuai Isi esai sesuai Isi esai cukup Isi esai cukup Tidak membuat
dengan tema dengan tema sesuai dengan sesuai dengan esail / esai tidak
selesai
yang dipilih. yang dipilih. tema yang tema yang
Esai mencakup Esai mencakup dipilih. Esai dipilih. Esai
seluruh elemen seluruh elemen mencakup mencakup
yang yang sebagian besar sebagian dari
dibutuhkan. dibutuhkan. dari elemen elemen yang
Penjelasan Penjelasan yang dibutuhkan.
lengkap dan lengkap dibutuhkan. Penjelasan
mendalam diberikan Penjelasan lengkap
diberikan untuk sebagian lengkap diberikan
untuk setiap besar dari diberikan untuk sebagian
elemen elemen - untuk sebagian dari elemen
tersebut. elemen elemen tersebut,
tersebut. tersebut. sementara
lainnya kurang
lengkap atau
tepat.

Organisasi Esai mengikuti Esai mengikuti Esai mengikuti Esai mengikuti Tidak membuat
petunjuk petunjuk petunjuk sebagian proposal /
penulisan dan penulisan dan penulisan dan petunjuk proposal tidak
ditulis dengan sebagian besar sebagian penulisan dan selesai
alur yang jelas, ditulis dengan ditulis dengan sebagian tidak
logis, dan alur yang jelas, alur yang jelas, ditulis dengan
informatif. logis, dan logis, dan alur yang jelas,
informatif. informatif. logis, dan
informatif
sehingga
mempengaruhi
pemahaman
pembaca.

Keterbacaan Esai Esai Esai Esai Tidak


ditulis/diketik ditulis/diketik ditulis/diketik ditulis/diketik mengerjakan/me
dengan rapi, dengan rapi, dengan cukup dengan kurang nyelesaikan esai.
menggunakan menggunakan rapi, rapi,
Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila “ Pembuatan Rencana Bisnis untuk Membangun Jiwa Kewirausahaan “37

kalimat dan kalimat dan menggunakan menggunakan


tatabahasa tatabahasa kalimat dan kalimat dan
yang baik, yang baik, tatabahasa tatabahasa
serta serta yang cukup yang cukup
penggunaan penggunaan baik, serta baik, serta
kosa kata yang kosa kata yang penggunaan penggunaan
tepat yang tepat. kosa kata yang kosa kata.
memperkaya tepat. Kesalahan dan
isi tulisan. ketidaktepatan
pada unsur di
atas
mempengaruhi
pemahaman
pembaca.

Lampiran Kegiatan 7: Menggali dan Mengembangkan Ide

Lengkapi gambar ini sesuai dengan imajinasimu.


Kamu dapat melengkapinya dengan warna.

Sumber gambar:
https://encryptedtbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSfr4eTjx_iG4LRmOoMkukkQ3rS4LA
Rwj-dzrrC9_1tfeOh1F7U0JuxcvKPZ75Wy6Whwgo&usqp=CAU
Video arahan : https://youtu.be/SJOjrnNPYPc

Lengkapilah simbol pada kotak di atas sesuai dengan imajinasimu. Kamu dapat menambah gambar
obyek dan mewarnainya. Tunjukkan hasil karyamu kepada teman. Bandingkan hasil akhir gambarmu
dengan temanmu.
Pertanyaan panduan untuk diskusi
1. Apa persamaan dan perbedaan antara gambarmu dan temanmu?
2. Penambahan apa pada gambar asli yang memberikan arah dan kejelasan pesan akhir gambar?
3. Bagaimana persamaan dan perbedaan dapat terjadi?
4. Apa pendapatmu tentang persamaan dan perbedaan kalian?
Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila “ Pembuatan Rencana Bisnis untuk Membangun Jiwa Kewirausahaan “38

Sumber gambar: https://www.thoughtco.com/cartoon-strip-social-interactions-3110699

Lengkapilah komik bergambar berikut ini dengan mengisi kolom percakapan pada buble.
Kamu dapat menambah gambar obyek dan mewarnainya. Tunjukkan hasil karyamu kepada teman.
Bandingkan jalan cerita percakapan komikmu dengan temanmu.
Pertanyaan panduan untuk diskusi
1. Apa persamaan dan perbedaan antara komikmu dan temanmu?
2. Penambahan apa pada gambar asli yang memberikan arah dan kejelasan isi komik?
3. Bagaimana persamaan dan perbedaan dapat terjadi?
4. Apa pendapatmu tentang persamaan dan perbedaan kalian?

Sepatu Ajaib

Sumber gambar: https://pixy.org/src/77/775342.jpg


Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila “ Pembuatan Rencana Bisnis untuk Membangun Jiwa Kewirausahaan “39

Lengkapilah gambar sepatu di atas dengan sebuah ide kreatif. Kreativitas bisa pada produk, proses
(produksi, promosi, pemasaran). Kamu dapat menambah keterangan dan mewarnainya. Tunjukkan
hasil karyamu kepada teman. Bandingkan ide kreatifmu dengan temanmu.
Pertanyaan panduan untuk diskusi
1. Apa persamaan dan perbedaan antara ide kreatif sepatu ajaibmu dan temanmu?
2. Penambahan apa pada gambar asli yang memberikan arah dan kejelasan ide kreatifmu?
3. Bagaimana persamaan dan perbedaan dapat terjadi?
4. Apa pendapatmu tentang persamaan dan perbedaan kalian?
Kreativitas

Karakteristik dari Kreativitas


Unik, Baru, Inovatif, Asli

Pengembangan kreativitas dapat dilaksanakan pada:


kreativitas lingkungan, kreativitas produk, kreativitas proses, kreativitas SDM
Sumber:https://www.researchgate.net/publication/304105996_The_Creative_Entrepreneur_A_Fra
mework_of_Analysis/download

Lampiran Kegiatan 8 : Perencanaan Usaha

Lembar
Perencanaan Usaha
(penekanannya pada produk lokal daerah sumba timur)

Ide Usaha Nama Usaha Pangsa Pasar


 Apa ide usahamu?  Apa nama merek atau  Siapa calon
 Bentuknya barang atau jasa? sebutan dari usahamu? pembelimu?
 Apa keunikan idemu?  Apakah namanya sudah  Apakah mereka anak-
Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila “ Pembuatan Rencana Bisnis untuk Membangun Jiwa Kewirausahaan “40

 Apa keunikan barang/jasa yang kamu buat? terdengar baik dan mudah anak, remaja, orang
 Apa yang membuat orang akan tertarik untuk diingat/diucapkan? dewasa, wanita, pria,
membelinya?  Apakah orang akan apa kesukaan mereka,
tertarik dengan namanya? di mana mereka
tinggal?

Ilustrasi produk/jasa:
(tambahkan keterangan lain seperti desain alat dan bahan)

Lokasi Penjualan Promosi Harga Laba Usaha


 Di mana lokasi  Bagaimana kamu  Berapa harga barang/jasa  Berapa besar
penjualan? mengenalkan yang kamu tetapkan? keuntungan yang akan
 Mengapa itu menjadi barang/jasa kepada  Bagaimana kamu dapatkan? (buat
pilihan terbaik? calon pembeli perbandingannya dengan kalkulasi hitungnya)
(langsung, sosial harga barang/jasa lain yang  Apa yang akan kamu
media, dan lainnya)? sejenis? lakukan dengan laba
 Mengapa itu menjadi usaha tersebut?
pilihan terbaik? (ditabung,didonasika,
dibuat tambahan
modal usaha
Lampiran: Analisis Usaha

Usaha Martabak Berkah


Investasi awal:
gerobak 3.000.000
kompor 1.000.000
tabung gas 500.000
loyang martabak besar 500.000
loyang martabak kecil 350.000
wadah adonan martabak (ember) besar 100.000
wadah campuran martabak (cangkir) 50.000
pisau 20.000
parutan keju 30.000
lain-lain 200.000
Total investasi = ………………………...

Biaya tetap per bulan


listrik bulanan 2.000.000
sewa tempat bulanan 1.000.000
retribusi 50.000
gaji karyawan 2.000.000
Total biaya tetap per bulan = ……………….

Biaya variabel per bulan (30 hari)


bahan martabak 50.000 x 30 hari = …………………..
bahan campuran 100.000 x 30 hari = …………………..
Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila “ Pembuatan Rencana Bisnis untuk Membangun Jiwa Kewirausahaan “41

mentega 500gram 15.000x 30 hari = = …………………..


gas 3kg 20.000 x 30 hari = …………………..
kertas roti dan box makanan 20.000x 30 hari = …………………..
kantong plastik 5000 x 30 hari = = …………………..
Total biaya variabel = ………………………...

Perkiraan pemasukan per bulan


martabak manis coklat susu 10 x 12.000 x 30 hari = ………………………...
martabak manis keju susu 10 x 15.000 x 30 hari = …………………………..
martabak manis keju coklat 10 x 15.000 x 30 hari = ………………………...
martabak manis kacang susu 10 x 10.000 x 30 hari = …………………...
Total perkiraan pemasukan per bulan = ………………………….

Perkiraan keuntungan per bulan


laba = total pemasukan - biaya operasional = ………………….

sumber: https://www.anginbisniss.com/2017/09/sukses-dengan-memulai-usaha-martabak.html

Cara Merangkai Kata-kata Promosi Jualan Makanan

Kata-kata promosi jualan makanan punya peran penting untuk meningkatkan penjualan di usaha Anda.
Dengan merangkai kata-kata yang tepat, Anda bisa menarik lebih banyak orang untuk membeli atau
memakai promosi yang sedang ditawarkan.

Hanya menuliskan kata “Gratis” dan “Murah” saja masih bekum cukup menarik perhatian, lho! Karena
itu, untuk membantu Anda membuat kata-kata promosi jualan makanan yang tepat, berikut ada beberapa
hal yang perlu diperhatikan.

1. Tentukan Target yang Spesifik

Pertama, pastikan Anda sudah menentukan target yang spesifik dari promosi yang sedang dibuat.
Kata-kata promosi jualan makanan yang akan dirangkai perlu dibuat sesuai dengan target pasar yang
ingin disasar.

Target yang harus ditentukan ini menggambarkan kira-kira perasaan dan tindakan apa yang ingin
Anda hasilkan ketika ada calon pembeli yang melihat promosi tersebut.

Contoh, Anda hendak mempromosikan varian es pisang coklat yang baru dari usaha makanan Anda.
Targetnya sederhana, supaya ada banyak pembeli yang memesan dan mencoba varian baru ini.

Strategi yang dipakai adalah bonus minuman gratis untuk satu porsi pembelian. Contoh kata promosi
yang bisa Anda pakai misalnya:

1) Baru! Es Pisang Coklat Matcha Nut! Beli sekarang bonus satu milkshake gratis!
2) Traktir teman kamu Es Pisang Coklat Matcha Nut GRATIS 1 Choco Milkshake.
3) Beli Es Pisang Coklat Matcha Nut, gratis 1 minuman apa saja! Buruan sebelum kehabisan!
4) Paket Hemat Beli Es Pisang Coklat Matcha Nut + Milkshake, Diskon 20% Hari Ini!
5) Mau milkshake gratis? Beli Es Pisang Coklat Matcha Nut pakai GoPay, yuk!

Setelah menentukan target yang jelas, barulah Anda bisa menerapkan beberapa cara merangkai kata-
Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila “ Pembuatan Rencana Bisnis untuk Membangun Jiwa Kewirausahaan “42

kata promosi jualan makanan lainnya, seperti yang terangkum di bawah ini.

2. Cantumkan Harga Murah yang Menarik

Dalam merangkai kata-kata promosi, Anda juga bisa mencantumkan informasi harga. Terutama jika
promosi dilakukan dengan menurunkan harga untuk produk yang mau dipromosikan. Cara ini bisa
menarik lebih banyak pembeli dengan cepat.

Anda bisa menerapkan cara yang satu ini ketika akan memperkenalkan produk atau varian baru. Bisa
juga untuk mempromosikan menu yang kurang begitu laris. Ini beberapa contoh kalimat promosinya:

1) Es Pisang Coklat Aneka Rasa Mulai dari 7.000 Saja!


2) Es Pisang Matcha Nut + Milkshake, 15 ribuan aja!
3) Beli 2 Milkshake Rasa Apa Saja Diskon 5.000
4) Paket Nasi Ayam Bakar Jumbo cuma 20 ribuan! Dijamin kenyang pol!
5) Dapatkan diskon 20% untuk pembelian selanjutnya, tanpa minimum transaksi.

3. Buat Kalimat Promosi yang Memberikan Solusi

Tidak harus selalu singkat ataupun secara terang-terangan, kata-kata promosi jualan makanan juga
bisa dibuat seperti Anda sedang membantu teman yang kesulitan.

Berikan solusi yang kemudian bisa diatasi dengan membeli produk makanan atau minuman yang
Anda promosikan. Teknik ini juga terbukti cukup jitu untuk menarik pelanggan baru.

Contoh, jika Anda memiliki usaha rice bowl kekinian dan ingin memberikan potongan harga khusus
untuk pemesanan selama jam makan siang (12.00-14.00), Anda bisa meramu kata-kata promosi
seperti:

1) Ingin kenyang murah meriah? Pesan Rice Bowl Seleraku saat makan siang untuk dapatkan
potongan Rp10.000!
2) Tanggal dua, dompet tipis? Makan siang murah meriah dengan Rice Bowl Seleraku diskon
Rp10.000 all item!
3) Paket Hemat Makan Siang Ala Anak Kosan Serba 20 Ribu, Bebas Pilih Lauk!
4) Pilih 3 Macam Lauk, Gratis Nasi Putih dan Es Teh Manis!
5) Ajak Teman Beli Paket Makan Siang, Free Es Teh Manis! Persediaan Terbatas.

4. Ambil Kata atau Ucapan yang Sedang Ngetren

Supaya kata-kata promosi terlihat lebih menarik dan mencuri perhatian, Anda juga bisa
menambahkan beberapa ucapan yang sedang ngetren atau banyak dipakai belakangan ini. Sisipkan
kata-kata yang ngetren ini dalam kalimat promosi Anda.

Sumber: https://gobiz.co.id/pusat-pengetahuan/kata-kata-promosi-jualan-makanan/

Tugas.
Amatilah analisis usaha Martabak Barkah di atas.

Lalu jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini:

1. Isilah titik-titik di atas dengan jawaban hasil perhitungan yang tepat


a. Total investasi
b. Total biaya tetap perbulan
c. Total biaya variabel per bulan
d. Total perkiraan pemasukan per bulan
e. Total perkiraan pendapatan per bulan
Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila “ Pembuatan Rencana Bisnis untuk Membangun Jiwa Kewirausahaan “43

f. Total perkiraan keuntungan/laba per bulan


g. Lama (jumlah bulan) usaha sampai investasi kembali…….
2. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini
a. Jika Budi memiliki modal sebesar Rp 5.000.000, apakah dana tersebut cukup untuk
memulai usaha menjual martabak manis? (berikan alasanmu)
b. Jika kamu memiliki cukup modal untuk menjalankan usaha menjual martabak manis,
apakah kamu akan melakukannya? (berikan alasanmu)
c. Perhatikan komponen biaya lain-lain pada bagian investasi awal. Mengapa perlu
menambahkan biaya lain-lain pada sebuah analisa usaha?
d. Pada bulan keberapa modal dapat kembali jika asumsi penjualan seperti di atas?
e. Jika Budi memilih menjalankan usaha dari rumah dan menerima pesanan dari tetangga
sekitar ataupun pesan/antar: Biaya apa yang berkurang? Biaya apa yang bertambah?
Apakah membuka usaha dari rumah (tanpa toko, bangunan, atau gerobak usah) efektif?

Lampiran Kegiatan 9: Berkolaborasi dan Bekerja Sama

Kita Banyak Samanya Kenal Lebih Jauh Mirip, Gak


Peserta didik bermain dalam Peserta didik bermain dalam Peserta didik bermain
kelompok. Setiap kelompok kelompok dan membentuk berpasangan dan saling duduk
diberi tugas untuk menemukan lingkaran. Peserta didik pertama membelakangi. Peserta didik A
10 kesamaan dari anggotanya. akan memegang bola dan akan memegang sebuah gambar,
Kelompok yang pertama melempar bola ke salah satu Peserta didik B akan memegang
menyelesaikan tugas menjadi anggota kelompok sambil pensil dan kertas kosong. Peserta
pemenang. melontarkan pertanyaan. Peserta didik A akan memberikan
didik yang menerima akan petunjuk kepada Peserta didik B,
menjawab pertanyaan. Setelah itu Peserta didik B menyimak dan
gilirannya untuk melempar bola ke menggambar sesuai petunjuk.
teman lainnya sambil mengajukan Setelah waktu selesai, mereka
pertanyaan.. membandingkan gambar.
Pasangan yang memiliki gambar
dengan kesesuaian paling tinggi
menjadi pemenang.

Pesan Berantai Percaya Saya


Peserta didik bermain dalam Peserta didik bermain dalam
satu kelompok dan berbaris kelompok. Setiap anggota
memanjang menghadap satu kelompok berdiri berbaris
arah. Peserta didik paling Permainan memanjang dan mengenakan
belakang akan menerima pesan penutup mata, kecuali satu orang
pertama dari guru. Peserta didik Dinamika Kelompok yang ditunjuk sebagai
tersebut akan menepuk pundak pemimpin. Sang pemimpin akan
teman didepannya, lalu memberikan panduan bagi para
meneruskan pesan tersebut. Saya Jadi Kita anggotanya untuk bergerak
Pesan diteruskan dengan cara menuju titik akhir. Kelompok
yang sama sampai ke Peserta yang sampai ke titik akhir lebih
didik terakhir yang berdiri dulu akan menjadi pemenang.
paling depan. Kelompok yang
dapat menyebutkan pesan
dengan benar di waktu yang
paling cepat akan keluar sebagai
pemenang.

Benteng Takeshi Oper Ke Saya Berburu Harta Karun


Peserta didik dibagi menjadi dua Peserta didik bermain dalam Peserta didik bermain dalam
kelompok besar. Setiap kelompok berdiri berbaris atau kelompok. Setiap kelompok
Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila “ Pembuatan Rencana Bisnis untuk Membangun Jiwa Kewirausahaan “44

kelompok menentukan membentuk lingkaran. Peserta bertugas menemukan benda


bentengnya. Setiap kelompok didik pertama akan mengoper yang terletak di tempat rahasia
bertugas mengatur strategi untuk benda ke Peserta didik sebelahnya, dari petunjuk-petunjuk yang
menjaga bentengnya dan terus begitu sampai ke Peserta diberikan. Kelompok pertama
merebut benteng orang lain. didik terakhir. Kelompok yang yang memecahkan kode dari
Kelompok yang berhasil menyelesaikan operan pertama kali petunjuk dan menemukan benda
merebut benteng lawan akan tanpa menjatuhkan benda akan menjadi pemenangnya.
keluar sebagai pemenang. menjadi pemenangnya

Proposal Kewirausahaan (PUKM)


Instruksi Umum
Secara Berkelompok:
● Buatlah sebuah proposal usaha barang/jasa yang memanfaatkan sumberdaya daerahmu.
● Usaha yang diajukan adalah usaha kreatif yang berlingkup usaha kecil dan menengah (UKM).
● Usaha yang diajukan adalah usaha yang memungkinkan untuk dibuatkan percobaannya dalam
skala kecil untuk menguji keefektifan usaha.
● Proposal dapat dibuat dalam bentuk dokumen atau salinda presentasi

Instruksi Khusus
Proposal terdiri dari
1. Pendahuluan (Latar Belakang Usaha, Visi dan Misi Usaha, Jenis dan Tujuan Usaha)
2. Analisis Usaha (Peluang Usaha, Tantangan Usaha, Potensi Usaha,
3. Aspek Produksi (Variasi Produk, Waktu dan Tempat Produksi, Peralatan Produksi, Bahan Baku
Produksi, Proses Produksi)
4. Strategi Usaha (Kondisi Pasar, Konsumen, Strategi Pemasaran)
5. Aspek Keuangan (Rencana Produksi, Rencana Anggaran,Perkiraan Pemasukan, Perkiraan
Laba/Rugi)
6. Kesimpulan

Video panduan: Merancang proposal usaha untuk PKWU pengolahan di SMA:


https://www.youtube.com/watch?v=G4aFLfvCyPI

Tabel Berbagi Peran.


Berdiskusilah bersama teman kelompokmu.
Hal yang harus disiapkan bersama:
1. Kesepakatan Kerja
2. Pembagian Peran
3. Jadwal diskusi/tindak lanjut
4. Jadwal kerja
5. Lainnya (yang disepakati bersama)

Kesepakatan Jadwal diskusi:


Kelompok :

Kami berjanji akan: Jadwal kerja:


1. ….
2. ….
3. ….
4. ….

Lainnya:
Tertanda
Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila “ Pembuatan Rencana Bisnis untuk Membangun Jiwa Kewirausahaan “45

No Nama Anggota Peran Alasan Penugasan Peran

Checklist Kegiatan

No Kegiatan Tanggal Keterangan

Perencanaan Pelaksanaan

1 Menggali Ide

2 Menentukan Produk/Jasa

3 Membuat design produk/jasa

4 Mengadakan survey awal

5 Membuat analisa usaha

6 Membuat proposal usaha

Libur tengah semester

7 Membuat prototype

8 Mengadakan survey
menengah

9 Presentasi dan perbaikan


proposal usaha dan produk

10 Menjalankan usaha skala


kecil

11 Perhitungan laba-rugi

12 Pembuatan laporan usaha

Lampiran Kegiatan 10: Strategi dan Inovasi dalam Berwirausaha

No. Produk A Produk B Produk C

1
Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila “ Pembuatan Rencana Bisnis untuk Membangun Jiwa Kewirausahaan “46

Pertanyaan:
1. Produk mana yang menjadi favoritmu?
2. Produk mana yang sering kamu konsumsi/gunakan?
3. Apa yang menjadi alasan kamu mengkonsumsi/menggunakannya?

No.

1.

2.
Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila “ Pembuatan Rencana Bisnis untuk Membangun Jiwa Kewirausahaan “47

Strategi 4P dalam Pemasaran


Bauran pemasaran, atau 4 P, adalah sebuah kerangka kerja ciptaan Jerome E. McCarthy untuk pengambilan
keputusan pemasaran. Empat pilar penting dari 4P adalah: Produk, Harga, Tempat dan Promosi. Masing-masing
4P saling berhubungan satu sama lain dan dapat dikombinasikan dalam menghadapi situasi pasar yang beragam.
Kemampuan dalam memahami dan menerapkan 4 P berperan penting dalam kesuksesan sebuah usaha yang
berkelanjutan. Berikut adalah penjelasan rinci dari 4P.
PRODUCT - PRODUK adalah barang atau jasa yang ditawarkan untuk memenuhi minat atau permintaan
konsumen. Bentuknya dapat sangat beragam dan unik. Produk sangat bergantung pada minat atau kebutuhan
pasar.
PRICE - HARGA adalah biaya yang dibayar orang (pembeli) untuk suatu produk. Ini termasuk biaya pokok
(bahan, produksi, dan pengiriman) ditambah biaya lainnya (sewa, perlengkapan, upah, dll.). Hal yang harus juga
diperhatikan dalam penetapan harga adalah: harga yang dibuat pesaing yang memproduksi barang/jasa sejenis,
besar harga yang rela dibayar pembeli agar kebutuhannya atas barang/jasa tersebut terpenuhi. Harga jual harus
berada di atas biaya produksi, dan total pendapatan harus melebihi total pengeluaran agar mendapatkan
keuntungan.
PLACE TEMPAT. adalah "rumah" tempat produk berada, dan "rumah" tersebut dapat hidup di banyak saluran
yang berbeda, seperti tampilan toko fisik, iklan koran, radio atau TV, atau situs web atau blog yang menjadi
sorotan. Berfokuslah pada tempat di mana Anda bisa menampilkan produk Anda di depan calon pembeli Anda
yang memiliki daya beli dan minat terhadap produk Anda.
PROMOTION - PROMOSI adalah upaya mengenalkan produk kepada masyarakat melalui iklan (televisi, radio,
surat kabar, sosial media, internet) serta dari mulut ke mulut, surat langsung, dan alat pemasaran lainnya. Promosi
adalah alat komunikasi yang merangkum 3 P pertama dengan menempatkan produk yang tepat pada tempat yang
tepat dengan harga yang tepat pada waktu yang tepat, dengan tujuan agar diterima dengan baik oleh pelanggan.
Dengan kondisi pasar yang berubah, dan juga dengan dikenalnya teknologi, strategi 4P masih sangat relevan
untuk diterapkan. Setiap usaha memiliki karakternya masing-masing. Personalisasi terhadap 4P akan membawa
manfaat bagi usaha yang sedang dibangun atau dijalankan.
Sumber: https://www.angle180.com/insights/4-ps-marketing-mix diterjemahkan.
Lampiran Kegiatan 11: Penyempurnaan Karya dan Strategi

Secara mandiri atau berkelompok, simaklah informasi dari video-video tentang kewirausahaan di bawah
ini.
Proses Kewirausahaan: https://www.youtube.com/watch?v=gjGwlM5s-lw
Contoh Bisnis: https://www.youtube.com/watch?v=clxmWSXiWbU
Study Kelayakan: https://www.youtube.com/watch?v=xbBGDiOmxos
Pembentukan Tim yang Kuat: https://www.youtube.com/watch?v=KK7cIhS5c6g
Branding dan Strategi Pemasaran: https://www.youtube.com/watch?v=MkV5DBZt6p8
Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila “ Pembuatan Rencana Bisnis untuk Membangun Jiwa Kewirausahaan “48

Strategi Pemasaran 4P: https://www.youtube.com/watch?v=7G2mySGJAww


Cara membuat iklan video animasi menggunakan aplikasi canva:
https://www.youtube.com/watch?v=_i0NOagAFuo
Cara membuat desain kemasan produk dengan power point:
https://www.youtube.com/watch?v=YkYYAAxV_-c
Cara menghitung analisis usaha dengan microsoft excell:
https://www.youtube.com/watch?v=QYesrqgYjuU
Cara membuat proposal usaha bagian 1: https://www.youtube.com/watch?v=YVIdIuW6GHc
Cara membuat proposal usaha bagian 2: https://www.youtube.com/watch?v=KwZ7Fu4CPGg
Contoh proposal usaha makanan ringan: https://www.youtube.com/watch?v=yLV7USvBXd4

Kegiatan
Setelah menyaksikan video tersebut, lihatlah kembali proposal usaha yang telah kamu buat, dan
lengkapilah dengan menerapkan pengetahuan yang kamu dapat dari video tersebut.

Presentasi Proposal

Sumber gambar: https://www.dreamstime.com/illustration/business-team-presentation.html


Tentang Presentasi:
Setiap kelompok mendapat waktu 30 menit: 20 menit untuk presentasi, dan 10 menit untuk
mendengarkan umpan balik.
Alur presentasi: Salam pembuka, perkenalan nama anggota, pembahasan elemen proposal usaha (setiap
anggota kelompok mendapat giliran untuk presentasi), penerimaan umpan balik.
Kelengkapan presentasi: salindia/ slide digital atau poster, lembar perencanaan usaha, protype produk.

Lampiran Kegiatan 12: Wirausaha Mandiri dan Berkelanjutan


Artikel

Teori Kanter
Menyikapi Kegagalan dalam Berproses Menuju Keberhasilan
Pernahkah kamu merasakan situasi di mana setiap kali kamu mempelajari sesuatu yang baru,
mengembangkan kebiasaan baru, atau menjalankan proyek besar, selalu ada saat-saat di mana
kekhawatiran datang secara tiba-tiba? Kamu merasa tidak ada perubahan yang berarti, kamu menjadi
tidak nyaman, dan putus asa karena masih jauh perjalananmu menuju keberhasilan.
Kamu tidak sendiri. Kamu dan orang-orang yang yang sedang berjuang mengalami sebuah pergulatan
Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila “ Pembuatan Rencana Bisnis untuk Membangun Jiwa Kewirausahaan “49

emosi yang jika digambarkan dalam bentuk grafik akan berbentuk seperti sebuah senyuman (atau U). Di
awal dan di akhir emosi cenderung sangat positif. Pada awalnya kamu sangat optimis dan memiliki
harapan, dan dengan semangat memutuskan untuk memulai sesuatu yang kamu yakini akan sangat
menarik (jika tidak, tentu kamu tidak akan melakukannya, bukan?) Dan ketika kamu hampir mencapai
tujuan, kamu menjadi penuh percaya diri.
Lalu, perasaan apa yang muncul di antara awal dan akhir? Menurut Rosabeth Moss Kanter, profesor di
Harvard Business School, "di tengah, semuanya tampak seperti kegagalan" (hukum Kanter). Setiap orang
merasa termotivasi di awal perjalanan, dan akan sangat bahagia saat tujuannya tercapai, tetapi di tengah-
tengah proseslah di mana kerja keras terjadi.
Berikut adalah ilustrasi dari perjalanan emosi dalam mencapai sebuah tujuan.

Di tengah perjalanan mencapai tujuan, kita semua memiliki keraguan. Perasaan ini pada dasarnya
dihasilkan karena rencana tidak selalu berjalan lurus dan mulus, karena tantangan dan perubahan dapat
muncul tiba tiba dan tidak terduga . Perubahan yang tersisa biasanya memberikan dua pilihan dampak:
langkah maju dan langkah mundur.
Selain itu, mudah untuk merasakan bahwa ketika kita berada di tengah-tengah proses, kita merasa sangat
jauh dari tujuan yang ingin kita capai. Berbagai peristiwa yang tak terduga, perubahan arah tujuan,
masalah ketidakcukupan sumberdaya (waktu, uang, tenaga, keterampilan, dan lainnya) dapat membuat
munculnya keputusasaan.
Inilah mengapa penting untuk memahami sepenuhnya bahwa kegagalan adalah bagian penting dari
perubahan, karena akan ada periode kebingungan di mana godaan untuk meninggalkan apa yang sudah
kita rintis akan menjadi besar. Di perusahaan, di tim kerja manapun, dan secara individu, sangat penting
untuk menumbuhkan dan mengembangkan pola pikir bahwa kegagalan adalah bagian alami dari sebuah
proses.
Sumber: https://facilethings.com/blog/en/everything-looks-like-a-failure-in-the-middle
Diterjemahkan langsung Video: https://bigthink.com/videos/what-do-you-believe
Pertanyaan:
1. Apa yang dimaksud Profesor Kanter dengan "segala sesuatu tampak seperti kegagalan di tengah?"
2. Diskusikan contoh saat kamu "sedang berada di tengah proses" menjalankan sesuatu dan rasanya
seperti gagal. Bagaimana hasilnya? Apa yang kamu pelajari? Apakah Anda akan melakukan
sesuatu yang berbeda lain kali?
3. Menurut kamu, bagaimana perasaan para wirausahawan (orang yang memulai bisnis mereka
sendiri) ketika mereka berada di tengah dan ada banyak hal "yang tidak diketahui?" Apakah itu
mudah atau sulit? Menurut kamu bagaimana mereka bisa melewatinya?

Tugas Individu
Tuliskan pengalaman yang berhubungan dengan Hukum Kanter. Pengalaman tersebut dapat
berhubungan dengan pengalaman dalam kehidupan pribadi, organisasi, usaha, akademik ataupun
non-akademik tentang: menetapkan tujuan/rencana, melaksanakan setiap rencana, situasi yang
dialami, dan langkah serta keputusan yang diambil
Diskusi kelompok
Peserta didik duduk berkelompok. Setiap peserta dalam kelompok mempresentasikan selama 1-2
menit tentang pengalaman mereka sendiri dengan "Hukum Kanter".
Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila “ Pembuatan Rencana Bisnis untuk Membangun Jiwa Kewirausahaan “50

Refleksi
● Apa yang akan terjadi jika saya akan menghadapi tantangan dalam hidup, dan karier saya,
atau dalam memulai bisnis suatu hari nanti?
● Bagaimana saya bisa melewati tengah di mana 'segala sesuatu tampak seperti kegagalan?
● Mengapa kemampuan untuk mengatasi tantangan ini penting?

Lampiran
Kuis Ketangguhan
Nilai dirimu dari 1 hingga 5 untuk hal-hal berikut: (1 = sangat tidak setuju, 5 = sangat setuju)

Dalam situasi krisis atau kacau, saya menenangkan diri dan fokus untuk mengambil tindakan yang
berguna.

Saya biasanya optimis. Saya melihat kesulitan sebagai sementara dan berharap untuk
mengatasinya.

Saya dapat mentolerir tingkat ambiguitas dan ketidakpastian yang tinggi tentang situasi.

Saya beradaptasi dengan cepat terhadap perkembangan baru. Saya pandai bangkit kembali dari
kesulitan.

Saya suka bercanda. Saya menemukan humor dalam situasi yang sulit, dan dapat menertawakan
diri saya sendiri.

Saya bisa pulih secara emosional dari kerugian dan kemunduran. Saya punya teman yang bisa
saya ajak bicara. Saya bisa mengungkapkan perasaan saya kepada orang lain dan meminta
bantuan. Perasaan marah, kehilangan dan putus asa tidak berlangsung lama.

Saya merasa percaya diri, menghargai diri sendiri. dan memiliki konsep yang sehat tentang siapa
saya.

Saya penasaran. Saya mengajukan pertanyaan. Saya ingin tahu bagaimana segala sesuatunya
bekerja. Saya suka mencoba cara baru dalam melakukan sesuatu.

Saya belajar pelajaran berharga dari pengalaman saya dan dari pengalaman orang lain.

Saya pandai memecahkan masalah. Saya dapat menggunakan logika analitis, menjadi kreatif, atau
menggunakan akal sehat praktis.

Saya pandai membuat semuanya berjalan dengan baik. Saya sering diminta untuk memimpin
kelompok dan proyek.

Saya sangat fleksibel. Saya merasa nyaman dengan kompleksitas paradoks saya. Saya optimis dan
pesimis, percaya dan berhati-hati, tidak egois dan egois, dan lain sebagainya.

Saya selalu menjadi diri saya sendiri, tetapi saya menyadari bahwa saya berbeda dalam situasi
yang berbeda.

Saya lebih suka bekerja tanpa deskripsi pekerjaan tertulis. Saya lebih efektif jika saya bebas
melakukan apa yang menurut saya terbaik dalam setiap situasi.
Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila “ Pembuatan Rencana Bisnis untuk Membangun Jiwa Kewirausahaan “51

Saya "membaca" orang dengan baik dan mempercayai intuisi saya.

Saya pendengar yang baik. Saya memiliki keterampilan empati yang baik.

Saya tidak menghakimi orang lain dan beradaptasi dengan gaya kepribadian orang yang berbeda.

Saya sangat tahan lama. Saya bertahan dengan baik selama masa-masa sulit. Saya memiliki
semangat mandiri di balik cara kerja sama saya dalam bekerja dengan orang lain.

Saya telah dibuat lebih kuat dan lebih baik oleh pengalaman yang sulit.

Saya telah mengubah kemalangan menjadi keberuntungan dan menemukan manfaat dalam
pengalaman buruk.

Sumber: https://resiliencyquiz.com/index.shtml diterjemahkan.


Hasil quiz:
>80 sangat tangguh!
65-80 lebih tangguh dari kebanyakan orang
50-65 cukup tangguh
40-50 belajar menjadi tangguh
<40 belum tangguh. harus belajar

Orang yang sangat tangguh memiliki sifat-sifat seperti di bawah ini.


Keingintahuan yang lucu dan kekanak-kanakan. Ajukan banyak pertanyaan, ingin tahu cara kerjanya. Mainkan
perkembangan baru. Nikmati diri mereka sendiri seperti anak-anak. Selamat bersenang-senang hampir di mana
saja. Bertanya-tanya tentang banyak hal, bereksperimen, membuat kesalahan, terluka, tertawa. Tanyakan: "Apa
yang berbeda sekarang? Bagaimana jika saya melakukan ini? Siapa yang dapat menjawab pertanyaan saya? Apa
yang lucu tentang ini?"
Belajar terus menerus dari pengalaman. Dengan cepat mengasimilasi pengalaman baru atau tak terduga dan
memfasilitasi perubahannya. Tanyakan "Apa pelajarannya di sini? Petunjuk awal apa yang saya abaikan? Jika hal
itu terjadi lagi, saya akan ...."
Beradaptasi dengan cepat. Sangat fleksibel secara mental dan emosional. Nyaman dengan kualitas kepribadian
yang kontradiktif. Bisa kuat dan lembut, sensitif dan tangguh, logis dan intuitif, tenang dan emosional, serius dan
menyenangkan, dan sebagainya. Lebih banyak lebih baik. Dapat berpikir dengan cara negatif untuk mencapai
hasil yang positif. "Apa yang bisa salah, jadi bisa dihindari?"
Memiliki harga diri dan kepercayaan diri yang kuat. Harga diri adalah bagaimana perasaan Anda tentang diri
Anda sendiri. Ini menentukan seberapa banyak Anda belajar setelah terjadi kesalahan. Ini memungkinkan Anda
untuk menerima pujian dan pujian. Ini bertindak sebagai penyangga terhadap pernyataan yang menyakitkan
sekaligus menerima kritik yang membangun. "Saya suka, menghargai, dan mencintai diri sendiri ...."
Berharap semuanya berjalan dengan baik. Optimisme yang mendalam dipandu oleh nilai dan standar internal.
Toleransi tinggi untuk ambiguitas dan ketidakpastian. Dapat bekerja tanpa deskripsi pekerjaan, merupakan
teladan profesionalisme yang baik. Memiliki efek sinergis, membawa stabilitas pada krisis dan kekacauan.
Tanyakan "Bagaimana saya bisa berinteraksi dengan ini sehingga semuanya berjalan dengan baik bagi kita
semua?"
Baca orang lain dengan empati. Lihat sesuatu melalui perspektif orang lain, bahkan antagonis. Sikap menang /
menang / menang dalam konflik. Tanyakan "Apa yang dipikirkan dan dirasakan orang lain? Bagaimana rasanya
menjadi mereka? Bagaimana mereka mengalamiku? Apa yang sah tentang apa yang mereka rasakan, katakan, dan
lakukan?"
Gunakan intuisi, firasat kreatif. Terimalah persepsi dan intuisi bawah sadar sebagai sumber informasi yang valid
dan berguna. Tanyakan "Apa yang dikatakan tubuh saya? Apakah lamunan itu berarti apa-apa? Mengapa saya
tidak percaya apa yang dikatakan kepada saya? Bagaimana jika saya melakukan ini?"
Pertahankan diri dengan baik. Hindari dan blokir serangan, lawan. Lihat dan lihat kontra, "permainan", dan
manipulasi yang dicoba orang lain. Temukan sekutu, sumber daya, dan dukungan.
Memiliki bakat untuk kebetulan. Pembelajaran di sekolah kehidupan adalah penangkal perasaan menjadi korban.
Mereka dapat mengubah situasi yang secara emosional beracun bagi orang lain menjadi sesuatu yang bergizi
Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila “ Pembuatan Rencana Bisnis untuk Membangun Jiwa Kewirausahaan “52

secara emosional bagi mereka. Mereka berkembang dalam situasi yang membuat stres orang lain karena mereka
belajar pelajaran yang baik dari pengalaman buruk. Mereka mengubah kemalangan menjadi keberuntungan dan
mendapatkan kekuatan dari kesulitan.
Indikator yang baik dari kesehatan mental yang luar biasa adalah ketika seseorang yang berbicara tentang
pengalaman kasar berkata, "Saya tidak akan pernah rela mengalami hal seperti itu lagi, tetapi itu adalah salah satu
hal terbaik yang pernah terjadi pada saya." Tanyakan "Bagaimana saya bisa membalikkan ini? Mengapa bagus
jika ini terjadi? Apa hadiahnya?"
Menjadi lebih baik dan lebih baik setiap dekade. Menjadi semakin kompeten dalam hidup, tangguh, tahan lama,
menyenangkan, dan bebas. Luangkan lebih sedikit waktu untuk bertahan hidup daripada yang lain dan selamat
dari kesulitan besar dengan lebih baik. Nikmati hidup lebih dan lebih.

Unjuk Karya

Menggali Potensi Daerah Lewat Wirausaha Muda

Sumber gambar: http://clipart-library.com/entrepreneurship-cliparts.html


Kelengkapan unjuk karya
1. Judul/Merel produk
2. Contoh produk/jasa
3. Proposal usaha
4. Nama anggota kelompok
5. Dokumentasi kegiatan (saat survey, uji pasar, dll)
6. Refleksi
7. Lainnya (video promosi, poster, foto, iklan media sosial dan lainnya)

Lampiran Kegiatan 13: Refleksi

Sekarang saatnya merefleksikan pengalaman belajar.


Tuliskanlah refleksi belajarmu dari aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap pada tabel di bawah ini

Pengetahuan yang aku dapat dari Keterampilan yang aku bangun Sikap yang aku bangun dari
Projek Kewirausahaan ini dari Projek Kewirausahaan ini Projek Kewirausahaan ini
Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila “ Pembuatan Rencana Bisnis untuk Membangun Jiwa Kewirausahaan “53

Di masa depan, pengetahuan dan keterampilan, dan sikap dari project kewirausahaan akan membantuku
dalam…….. …...

Anda mungkin juga menyukai