Anda di halaman 1dari 63

TANDA TANDA VITAL

HENDRI TAMARA YUDA


PEMERIKSAAN TANDA TANDA VITAL

Mengukur
Mengukur
Tekanan
Suhu Tubuh
darah

Menghitung Menghitung
Respirasi/ Denyut
pernafasan Nadi
• Tekanan darah merupakan kekuatan lateral pada
dinding arteri oleh darah yang di dorong dengan
tekanan dari jantung,tekanan sitemik atau arteri darah.
• Aliran darah mengalir pada sistem sirkulasi karena
perubahan tekanan,darah mengalir dari daerah yang
tekanannya tinggi ke daerah yang tekanannya
rendah.
• kontraksi jantung mendorong darah dengan tekanan
tinggi ke aorta.Puncak dari tekanan maksimum saat
ejeksi terjadi adalah tekanan darah sistolik,Pada saat
ventrikel relaks,darah yang tetap dalam arteri
menimbulkan tekanan diastolik
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TEKANAN DARAH

Umur

Latihan dan aktivitas

Emosi dan nyeri


PENGUKURAN
HIPERTENSI MENURUT
JNC 7
PENGUKURAN SUHU
PERSIAPAN UNTUK
MENGUKUR SUHU TUBUH
• Kaji tanda dan gejala perubahan suhu dan
faktor yang secara normal mempengaruhi suhu
tubuh
• Jelaskan bagaimana cara mengukur suhu
tersebut dan pentingnya menjaga posisi yang
tepat sampai pembacaan lengkap
• Ketika mengukur suhu oral tunggu 20-30 menit
sebelum mengukur suhu,jika klien merokok atau
makan,minum yang panas atau dingin
PERALATAN DAN BAHAN
YANG DI BUTUHKAN
• Termometer yang tepat
• Tisu lembut
• Pelumas (untuk termometer kaca rektal)
• Pena,lembar pencatatan
• Sarung tangan sekali pakai
• Pembungkus plastik
• Cuci tangan
LANGKAH PENGUKURAN
SUHU AKSILA
• Pasang gorden di sekeliling tempat tidur dan /tutup pintu
kamar
• Tempatkan klien pada posisi telentang atau duduk
• Singkirkan pakaian atau gown dari bahu dan lengan
• Siapkan termometer
• Letakkan termometer di tengah aksila,turunkan lengan
menjepit termometer dan taruh lengan menyilang
didada klien
• Biarkan termometer selama 5-10 menit.
PENGUKURAN SUHU ORAL

• biarkan termometer di bawah


lidah selama 3 menit sesuai
aturan
PENGUKURAN SUHU REKTAL
• Bantu klien untuk posisi sim dengan fleksi kaki bagian
atas
• Beri pelumas secukupnya
• Pakai sarung tangan sekali pakai
• Masukkan termometer dengan lembut ke bagian
anus
• Biarkan termometer selama 3 menit
TERMOMETER AKSILA
MENGHITUNG PERNAFASAN/
RESPIRATION RATE (RR)
PROSEDUR MENGKAJI PERNAPASAN

• Kaji faktor yang secara normal


mempengaruhi karakter pernapasan
• Jika klien sedang aktif,tunggu 5 sampai
10 menit
• Pastikan klien dalam posisi nyaman
• Siapkan peralatan dan bahan:Jam
tangan dengan detik,pena,dan lembar
pencatatan
• Pastikan dada klien dapat di lihat
LANJUTAN
• Observasi siklus pernapasan komplit (satu
inspirasi dan satu ekspirasi)
• Jika irama teratur pada orang dewasa,hitung
jumlah pernapasan dalam 30 detik dan kalikan
2.Pada bayi dan anak kecil,hitung pernapasan
satu menit penuh
• Pada orang dewasa jika irama tidak teratur
hitung dalam 60 detik
• Catat kedalaman,irama dan siklus pernapasan
GANGGUAN DALAM
POLA PERNAPASAN
• Bradipnea : Frekuensi bernapas teratur
namun lambat secara tidak normal
• Takipnea : napas teratur namun cepat
secara tidak normal
• Hiperpnea : napas sulit,peningkatan
kedalaman,peningkatan frekuensi,secara
normal terjadi setelah olahraga
• Apnea : Napas berhenti untuk
beberapa detik
• Hiperventilasi : Frekuensi dan kedalaman
pernapasan meningkat
• Hipoventilasi : Frekuensi abnormal dalam
kecepatan dan kedalaman,ventilasi depresi
• Cheynestoke : Frekuensi dan kedalaman
tidak teratur,di tandai dengan periode
apnea dan hiperventilasi yang berubah-
ubah
• Kussmaul: Pernapasan dalam secara tidak
normal dan frekuensi meningkat
• Biot : Pernapasan dangkal secara tidak
normal untuk dua atau tiga napas di ikuti
periode apnea
BATASAN NORMAL
MENGHITUNG NADI
LOKASI PEMERIKSAAN NADI
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FREKUENSI NADI

• Latihan fisik jangka pendek meningkatkan


frekuensi nadi,Atlet yang dilatih dalam
jangka waktu yang lama akan memiliki
frekuensi jantung istirahat yang rendah
sehingga menurunkan prekuensi nadi
• Suhu Demam dan panas meningkatkan
frekuensi nadi,hipotermia menurunkan
frekuensi nadi
LANJUTAN

• Emosi
• Obat-obatan
• Hemoragi
• Perubahan postur
• Gangguan paru
PROSEDUR MENGKAJI FREKUENSI NADI

Persiapan
• Sebelum pengukuran nadi,pertimbangkan faktor
yang mempengaruhi secara normal karakter nadi
(mis; usia,latihan,dan perubahan postur)
• Anjurkan klien untuk rileks dan tidak bicara (jika
klien baru melakukan kegiatan aktif,tunggu 5
sampai 10 menit)
• Siapkan peralatan dan bahan : Jam tangan
dengan detik, pena,formulir pencatatan, dan
stetoskop
• cuci tangan
MENGUKUR NADI RADIALIS
• Jika klien telentang,letakan lengan bawah
menyilangi dada bawah atau di samping
tubuh dengan pergelangan tangan sedikit
fleksi dan telapak tangan menghadap ke
bawah,jika klien duduk,tekuk siku 90 derajat
dan sokong lengan bawah pada kursi atau
pada lengan perawat,fleksikan sedikit
pergelangan tangan dengan telapak
tangan menghadap ke bawah
• Letakkan ujung dua jari pertama di atas alur sekitar
bagian radial atau ibu jari bagian dalam pergelangan
tangan klien
• Tekan sedikit pada radius,abaikan nadi
awalnya,kemudian rilekskan tekanan sehingga nadi
dapat di raba dengan mudah
• Jika nadi teratur,hitung frekuensi selama 60 detik.kaji
frekuensi dan pola serta ketidakteraturan.
FREKUENSI JANTUNG
NORMAL (DENYUT/MENIT)
Usia Frekunsi Jantung
• Bayi 120-160/mnt
• Todler 90-140/mnt
• Prasekolah 80-110/mnt
• Usia sekolah 75-100/mnt
• Remaja 60-90/mnt
• Dewasa 60- 100/mnt
DUA JENIS KETIDAKNORMALAN YANG BIASA
TERJADI PADA FREKUENSI NADI

Takikardia adalah frekuensi jantung yang


meningkat secara tidak normal,di atas 100
denyut permenit pada dewasa

Bradikardia adalah frekuensi yang lambat,di


bawah 60 denyut permenit pada dewasa.
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
PENDAHULUAN
• Mengidentifikasi kebutuhan
pemeriksaan
• Permintaan pemeriksaan
• Persiapan pemeriksaan fisik
Pemeriksaan • Edukasi pasien dan keluarga
laboratorium • Pengumpulan dan
merupakan suatu pemberian label spesimen
proses multifase
DEFINISI

Pemeriksan laboratorium
adalah suatu tindakan dan
prosedur pemeriksaan
khusus dengan mengambil
bahan/sample dari
penderita, dapat berupa
urine (air kencing), darah,
sputum (dahak), atau
sampel dari hasil biopsi
Mendeteksi penyakit

Menentukan risiko

Memantau perkembangan penyakit

Memantau pengobatan dan lain-lain


Mengetahui ada tidaknya
kelainan/penyakit yang banyak dijumpai
dan potensial membahayakan
• Faktor Pra instrumentasi :
sebelum dilakukan
pemeriksaan.
• Faktor Instrumentasi : saat
pemeriksaan (analisa)
Terdapat 3 faktor utama
yang dapat
sample.
mengakibatkan kesalahan
hasil laboratorium yaitu :
• Faktor Pasca instrumentasi
: saat penulisan hasil
pemeriksaan.
Tahap pra instrumentasi

Pemaham
an Persiap Penanganan
instruksi an alat Cara awal sampel (
dan Persiapan pengam termasuk
pengisian penderita. yang bilan
pengawetan)
akan &
formulir sample. transportasi.
laboratori dipakai.
um.
PEMAHAMAN INSTRUKSI DAN
PENGISIAN FORMULIR

Hal ini penting untuk menghindari


pengulangan pemeriksaan yang tidak
penting, membantu persiapan pasien
sehingga tidak merugikan pasien dan
menyakiti pasien.
PERSIAPAN PENDERITA

• Puasa
Dua jam setelah makan sebanyak kira-kira
800 kalori akan mengakibatkan peningkatan
volume plasma, sebaliknya setelah
berolahraga volume plasma akan berkurang
• Obat
• Penggunaan obat dapat mempengaruhi hasil
pemeriksaan hematologi misalnya : asam folat, Fe,
vitamin B12 dll.
• Pada pemberian kortikosteroid akan menurunkan
jumlah eosinofil, sedang adrenalin akan
meningkatkan jumlah leukosit dan trombosit.
• Pemberian transfusi darah akan mempengaruhi
komposisi darah sehingga menyulitkan pembacaan
morfologi sediaan apus darah tepi maupun penilaian
hemostasis.
• Antikoagulan oral atau heparin mempengaruhi hasil
pemeriksaan hemostasis.
• Waktu pengambilan
• Umumnya bahan pemeriksaan laboratorium diambil pada pagi hari
tertutama pada pasien rawat inap.
• Kadar beberapa zat terlarut dalam urin akan menjadi lebih pekat
pada pagi hari sehingga lebih mudah diperiksa bila kadarnya rendah.
• Kadar besi serum lebih tinggi pada pagi hari dan lebih rendah pada
sore hari dengan selisih 40-100 µg/dl.
• Jumlah eosinofil akan lebih tinggi antara jam 10 pagi sampai malam
hari dan lebih rendah dari tengah malam sampai pagi.
• Posisi pengambilan
Posisi berbaring kemudian berdiri
mengurangi volume plasma 10 % demikian
pula sebaliknya.
PERSIAPAN ALAT

• Pengambilan darah
• kapas alkohol 70 %
• karet pembendung (torniket)
• spuit sekali pakai umumnya 2.5 ml atau 5 ml
• penampung kering bertutup dan berlabel
• Penampung dapat tanpa anti koagulan atau mengandung anti
koagulan
• Penampungan urin
• Digunakan botol penampung urin yang bermulut lebar, berlabel,
kering, bersih, bertutup rapat dapat steril (untuk biakan) atau tidak
steril.
• Untuk urin kumpulan dipakai botol besar kira-kira 2 liter dengan
memakai pengawet urin.
CARA PENGAMBILAN SAMPEL
• Darah dapat diambil dari vena, arteri atau kapiler.
• Syarat mutlak lokasi pengambilan darah adalah
tidak ada kelainan kulit di daerah tersebut, tidak
pucat dan tidak sianosis.
• Lokasi pengambilan darah vena : umumnya di
daerah fossa cubiti yaitu vena cubiti atau di daerah
dekat pergelangan tangan. Selain itu salah satu yang
harus diperhatikan adalah vena yang dipilih tidak di
daerah infus yang terpasang / sepihak harus kontra
lateral.
• Darah arteri dilakukan di daerah lipat paha
(arteri femoralis) atau daerah pergelangan
tangan (arteri radialis).
• Untuk kapiler umumnya diambil pada ujung
jari tangan yaitu telunjuk, jari tengah atau
jari manis dan anak daun telinga. Khusus
pada bayi dapat diambil pada ibu jari kaki
atau sisi lateral tumit kaki.
DARAH PERIFER

Dilakukan tindakan aseptic


dengan alkohol 70 %, biarkan
kering

Lakukan tusukan dengan arah


memotong garis sidik jari

Tetesan pertama dibuang dengan


menggunakan kapas kering

Selanjutnya dapat diambil


dengan menggunakan tabung
kapiler.
DARAH VENA
• Lakukan pembendungan dengan torniket
• Dilakukan tindakan aseptic dengan alkohol 70 % dengan
arah putaran melebar menjauhi titik tengah, biarkan kering
• Ambil spuit dengan arah mulut jarum dan skala menghadap
ke atas
• Arah tusukan jarum membentuk sudut sekitar 10-30°
terhadap permukaan kulit.
• Bila sudah terkena venanya, isap pelan-pelan darah supaya
tidak terjadi hemolisis - cabut jarum, dengan sebelumnya
melepas dan menekan daerah tusukan.
• Jarum dilepas kemudian alirkan darah ke
dalam penampung melalui dinding
penampung perlahan-lahan sehingga tidak
hemolisis.
• Bila penampung menggunakan antikoagulan
segera campur darah dengan mengocok
tabung seperti angka 8
• Untuk pemeriksaan hematologi biasanya
digunakan antikoagulan Na2EDTA / K2EDTA,
sedang untuk hemostasis digunakan Na sitrat
0.109 M. Jangan melakukan pembendungan
terlalu lama karena akan terjadi perubahan
komposisi plasma karena terjadi
hemokonsentrasi
DARAH ARTERI
• Siapkan spuit yang telah dibasahi antikoagulan
heparin steril
• Tanda-tanda pembuluh darah arteri /nadi adalah
terabanya denyutan yang tidak ditemukan pada vena
bila telah ditemukan arteri
• Lakukan tindakan asepsis dengan alkohol 70 %
dengan 2 jari telunjuk dan jari tengah lakukan
fiksasi arteri tersebut
kemudian lakukan tusukan / pungsi tegak lurus
(karena letaknya dalam).
• Bila arteri telah tercapai akan tampak darah yang
akan mengalir sendiri oleh tekanan darah ke dalam
semprit yang telah mengandung heparin.
• Cabut semprit dan segera ditutup dengan
gabus sehingga tidak terkena udara.
• Goyangkan semprit sehingga darah
tercampur rata dan tidak membeku.
• Tekan bekas pungsi dengan baik sampai
tidak tampak darah mengalir. Hal ini tidak
sama dengan vena karena dengan vena lebih
mudah membeku daripada arteri.
KARAKTERISTIK DARAH ARTERI

Lokasi tusukan lebih


dalam

Teraba denyutan yang


tidak ada pada vena

Warna darah lebih


merah terang
dibandingkan vena
Darah akan mengalir
sendiri ke dalam semprit.
PENANGANAN AWAL SAMPEL &
TRANSPORTASI
• Catat dalam buku expedisi dan cocokan sampel
dengan label dan formulir. Kalau sistemnya
memungkinkan dapat dilihat apakah sudah
terhitung biayanya (lunas).
• Jangan lupa melakukan homogenisasi pada bahan
yang mengandung antikoagulan
• Segera tutup penampung yang ada sehingga tidak
tumpah
• Segera dikirim ke laboratorium karena tidak baik
melakukan penundaan
• Perhatikan persyaratan khusus untuk bahan
tertentu seperti darah arteri untuk analisa gas
darah, harus menggunakan suhu 4-8° C dalam air
es bukan es batu sehingga tidak terjadi hemolisis.
• Harus segera sampai ke laboratorium dalam waktu
sekitar 15-30 menit. Perubahan akibat tertundanya
pengiriman sampel sangat mempengaruhi hasil
laboratorium.
• Pada urin yang ditunda akan terjadi pembusukan
akibat bakteri yang berkembang biak serta
penguapan bahan terlarut misalnya keton.
PEMERIKSAAN DARAH RUTIN

Eritrosit/RBC Leukosit/WBC Trombosit/Plat


darah  darah elet/PLT

4,6- 4500- 100.000-


6,0x10.12 10000 ul 300.000 ul
Hemoglobin/
Hematokrit/HCT
Hb/HGB   darah
Darah

Nilai Normal:
Laki13,5-18 Pria: 40-54%
g/dl;

Perempuan12-
Wanita:36-46%
16g/dl
URINALISIS RUTIN
• Warna  jernih kekuningan
• Penampilan  jernih
• Bau  beraroma
• pH  4,5-8,0
• Berat jenis  1,005-1,030
• Protein  negatif
• Glukosa  negatif
• Keton  negatif
• Pemeriksaan mikroskopik  SDM, SDP,
PROSEDUR
Ambil urin baru 50 ml, masukkan dalam tabung
urin yang bersih

Antar ke laboratorium dalam waktu 30 menit

Penambilan urin pagi sebulum pasien sarapan

Spesimen urin dapat disimpan dalam lemari es 6-


8 jam

Penambilan urin midstream dapat dilakukan


apabila diduga terdapat bakteri atau leukosit

Pastikan urin tidak tercampur feses atau kertas


tissue.

Anda mungkin juga menyukai