Anda di halaman 1dari 3

Tugas : Diskusi tenaga kerja Asing dan Perjanjian Kerja

Nama : Maulidah Hasanah

NIM :2034021306

Mata Kuliah : Hubungan Industrial

1. Syarat Apa saja Bagi Pemberi Kerja Ketika Mau Menggunakan Tenaga
Kerja Asing

Persyaratan Penggunaan Tenaga Kerja Asing

Berikut ini syarat dokumen untuk mengajukan permohonan, antara lain:

1. Identitas pemberi kerja.


2. Alasan mempekerjakan TKA.
3. Jabatan atau kedudukan TKA di dalam struktur perusahaan.
4. Jumlah Tenaga Kerja Asing. Jangka waktu penggunaan Tenaga Kerja Asing.
5. Lokasi kerja Tenaga Kerja Asing.
6. Identitas tenaga kerja pendamping TKA.
7. Rencana penyerapan TKI setiap tahun.

Selain itu, dokumen pendukung dalam permohonan tersebut, yaitu:

1. Surat permohonan.
2. Nomor Induk Berusaha (NIB) / izin usaha pemberi kerja TKA. Nah, ini dia cara
mendapatkan NIB.
3. Akta dan keputusan pengesahan pendirian dan/atau perubahan dari instansi yang
berwenang.
4. Ketahui lebih detail tentang akta pendirian perusahaan!
5. Bukti wajib lapor ketenagakerjaan di perusahaan.
6. Rancangan perjanjian kerja atau perjanjian lain.
7. Bagan yang berisi struktur organisasi perusahaan.
8. Surat pernyataan untuk penunjukkan tenaga kerja pendamping TKA.
9. Surat pernyataan untuk menjalankan pendidikan dan pelatihan kerja bagi TKI sesuai
dengan jabatan yang diduduki TKA.
10. Selanjutnya, surat pernyataan untuk memfasilitasi pelatihan dan pendidikan bahasa
Indonesia kepada TKA. Namun, jika sudah fasih berbahasa Indonesia, perusahaan
hanya perlu melampirkan surat pernyataan yang menjelaskan bahwa TKA yang
bersangkutan mampu berbahasa Indonesia.
2. Apa Kewajiban Pemberi Tenaga Kerja Asing

Kewajiban yang Mempekerjakan TKA

Bagi pemberi kerja TKA mempunyai sejumlah kewajiban sesuai dengan PP No.34/2021,

yaitu:

1. Menunjuk tenaga kerja WNI sebagai tenaga kerja pendamping TKA yang
dipekerjakan untuk alih teknologi dan alih keahlian dari TKA.
2. Melaksanakan pelatihan kerja dan pendidikan bagi tenaga kerja pendamping TKA
sesuai dengan kualifikasi jabatan yang diduduki TKA.
3. Memulangkan TKA ke negara asalnya setelah perjanjian kerjanya berakhir.
4. Memfasilitasi pendidikan dan pelatihan bahasa Indonesia kepada TKA

3. Apakah Boleh Tenaga Kerja Asing Menduduki Jabatan Yang Mengurusi


Personalia
Pemerintah telah resmi mengeluarkan aturan turunan dari Undang Undang (UU)
nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja dalam bentuk peraturan pemerintah (PP) atau
peraturan Ppesiden (perpres).
Dalam bidang Tenaga Kerja Asing (TKA) di PP Nomor 34 tahun 2021 disebutkan
ada aturan larangan bagi TKA untuk bekerja di bidang personalia. Aturan larangan TKA
bekerja di bidang personalia tersebut ditujukkan kepada perusahaan pemberi kerja,
sebagaimana ditegaskan pada Pasal 11 PP 34 tahun 2021. Karena dalam PP tentang TKA
ini ditegaskan bisnis perseorangan dilarang memperkerjakan TKA sebagaimana
disebutkan dalam Pasal 9 PP.
Selain itu dalam Pasal 10 juga dijelaskan larangan TKA rangkap jabatan dalam
perusahaan yang sama. "Pasal 9: Pemberi kerja orang perseorangan dilarang
memperkerjakan TKA. Pasal 10: Pemberi Kerja TKA dilarang memperkerjakan TKA
rangkap jabatan dalam perusahaan yang sama. Pasal 11: (1) Pemberi kerja TKA dilarang
memperkerjakan TKA pada jabatan yang mengurusi personalia. (2) Jabatan yang
mengurusi personalia, sebagai mana dimaksud ayat (1) ditetapkan oleh Menteri setelah
mendapatkaj masukan dari kementerian/lembaga terkait," jelas bunyi aturan PP nomor 34
tersebut.
Selain itu, dalam PP 34 terkait TKA ini juga ditegaskan bahwa pemberi kerja dilarang
memperkerjakan TKA di bidang yang secara kemampuan ada pekerja dalam negeri yang
mampu mengisi posisi tersebut. Dengan kata lain, pemberi kerja dilarang mengambil
TKA untuk bekerja di kemampuan skill yang rendah, karena ketersediaan tenaga kerja
dalam negeri masih tersedia.

4. Apa DasarDibuatnya Perjanjian Kerja Dan Apa Saja yang Wajib di muat
dalam Perjanjian Kerja
Berdasarkan UU No 13 Tahun 2003 Pasal 52 Perjanjian kerja dibuat atas dasar :

a. kesepakatan kedua belah pihak;

b. kemampuan atau kecakapan melakukan perbuatan hukum;

c. adanya pekerjaan yang diperjanjikan; dan

d. pekerjaan yang diperjanjikan tidak bertentangan dengan ketertiban umum, kesusilaan dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku

APA SAJA ISI PERJANJIAN KERJA?

Menurut pasal 54 UU 13/2003, Perjanjian kerja yang dibuat secara tertulis sekurang
kurangnya harus memuat:

1. Nama, alamat perusahaan, dan jenis usaha


2. Nama, jenis kelamin, umur, dan alamat pekerja/buruh
3. Jabatan atau jenis pekerjaan
4. Tempat pekerjaan
5. Besarnya upah dan cara pembayarannya
6. Syarat syarat kerja yang memuat hak dan kewajiban pengusaha dan pekerja/buruh
7. Mulai dan jangka waktu berlakunya perjanjian kerja
8. Tempat dan tanggal perjanjian kerja dibuat; dan
9. Tanda tangan para pihak dalam perjanjian kerja.

Anda mungkin juga menyukai