Anda di halaman 1dari 2

1.

Tugas dan wewenang DPR pada masa awal reformasi


Berdasarkan Pasal 33 ayat (2) UU No.4/1999 tentang Susunan dan Kedudukan MPR, DPR
dan DPRD disebutkan bahwa tugas dan wewenang DPR sebagai berikut.
i) Bersama-sama dengan Presiden membentuk undang-undang.
ii) Bersama-sama dengan Presiden menetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara.
iii) Melaksanakan pengawasan terhadap: (l) pelaksanaan undang-undang; (2)
pelaksanaan Anggaran Pendapat dan Belanja Negara; (3) kebijakan Pemerintah
sesuai dengan jiwa Undang-Undang Dasar 1945 dan Ketetapan MPR.
iv) Membahas hasil pemeriksaan atas pertanggungjawaban keuangan negara yang
diberitahukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan, yang disampaikan dalam Rapat
Paripurna DPR, untuk dipergunakan sebagai bahan pengawasan.
v) Membahas untuk meratifikasi dan/atau memberi persetujuan atas pernyataan
perang serta pembuatan perdamaian dan perjanjian dengan negara Iain yang
dilakukan oleh Presiden.
vi) Menampung dan menindak lanjuti aspirasi dan pengaduan masyarakat.
vii) Melaksanakan hal-hal yang ditugaskan oleh Ketetapan MPR dan/atau
undangundang kepada DPR.

Dibandingkan dengan periode sebelumnya, DPR/MPR periode 2004—2009 mengalami


beberapa perubahan. Adapun perubahannya,
a. Di dalam DPR sendiri, semua anggota harus melalui mekanisme pemilihan umum,
tidak ada lagi pengangkatan seperti periode sebelumnya.
b. TNI/Polri tidak lagi menempatkan wakilnya di dalam lembaga DPR.
c. Terdapat sebuah lembaga pervvakilan baru bernama Dewan Perwakilan Daerah
sebagai cerminan wakil daerah yang dipilih secara langsung.
d. MPR merupakan forum bersama antara DPR dan DPD dalam melakukan penetapan
atas Amandemen UUD 1945 atau penetapan Presiden dan Wakil Presiden yang
dipilih secara langsung. Dalam konteks perubahan tersebut terlihat bahwa DPR
merupakan wadah perwakilan rakyat yang dipilih melalui pemilu dan harus
mencerminkan tugas dan fungsinya dalam penyerapan aspirasi rakyat dalam bentuk
kebijakan publik. Sementara MPR mengalami perubahan kewenangan yang jauh
lebih terbatas ketimbang periode sebelumnya. Saat ini tugas MPR hanya
mensosialisasi hasil amandemen UUD 1945 kepada masyarakat luas.

2. Syarat untuk menjadi calon anggota DPD


a) Merupakan lembaga perwakilan daerah.
b) Anggota DPD RI dipilih melalui pemilu yang pesertanya perseorangan.
c) Terdiri dari 4 orang per provinsi yang sekaligus sebagai daerah pemilihan.
d) Sampai Pemilu 2004, jumlah anggota yang dipilih adalah 128 orang dari 32 provinsi.
Provinsi Sulawesi Barat sebagai provinsi paling baru yang belum terwakili.

3. Pembahasan usul RAPERDA dari DPRD terdiri atas empat tahapan


a. Penjelasan pimpinan komisi, pimpinan rapat gabungan komisi atau pimpinan panitia
khusus atas nama DPRD dalam rapat paripurna tentang Raperda atas usul DPRD.
b. Pendapat Kepala Daerah dalam rapat paripurna terhadap Raperda. Kemudian
jawaban pimpinan komisi/pimpinan rapat gabungan komisi atau Pimpinan panitia
khusus atas nama DPRD terhadap pendapat Kepala Daerah.
c. Pembahasan dalam rapat komisi/rapat gabungan komisi atau rapat panitia khusus
bersama-sama dengan pejabat daerah yang ditunjuk Oleh Kepala Daerah.
d. Penetapan keputusan yang didahului laporan hasil pembicaraan dalam rapat komisi
atau gabungan komisi; pendapat akhir yang disampaikan oleh Kepala Daerah;
penetapan keputusan; dan pemberian kesempatan kepada Kepala Daerah untuk
menyampaikan sambutan terhadap pengambilan keputusan. Setelah itu, Perda
yang telah mendapat persetujuan DPRD itu ditandatangani oleh Kepala Daerah.

Anda mungkin juga menyukai