Anda di halaman 1dari 9

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS PAGAK
Jl. Hamid Rusdi No. 84 Pagak, Telp: (0341) 311002, Kecamatan Pagak
Email: puskesmaspagak@gmail.com
PAGAK - 65168

KEPUTUSAN
KEPALA UPT PUKESMAS PAGAK
NOMOR : 440/ 074 /SK/35.07.103.111/2022

TENTANG
PANDUAN PENETAPAN AREA PRIORITAS
PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN
UPT PUSKESMAS PAGAK

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


KEPALA UPT PUSKESMAS PAGAK

Menimbang : a. bahwa untuk menindak lanjuti Keputusan Kepala


Puskesmas Pagak tentang Kebijakan Peningkatan
Mutu dan Keselamatan Pasien di Puskesmas Pagak;
bahwa dalam rangka meminimalisasi risiko yang
terjadi dalam pelayanan diperlukan penerapan
manajemen risiko di Puskesmas Pagak;
b. bahwa didalam upaya perbaikan mutu pelayanan di
Puskesmas Pagak;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud pada huruf a dan b di atas perlu
menetapkan Panduan Penetapan Area Prioritas
Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien di
Puskesmas Pagak dengan Keputusan Kepala
Puskesmas
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 114, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
2. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang
Rumah Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5072);
3. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang
Tenaga Kesehatan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 298);
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 tahun
4.
2014 tentang Keperawatan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 307);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996
tentang Tenaga Kesehatan (Lembaran Negara
Tahun 1996 Nomor 49, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 3637);
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 5025/MENKES/PER/IV/2011 tentang
Registrasi dan Perizinan Praktik;
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
7.
Nomor 1691/MENKES/PER/VIII/2011 tentang
Keselamatan Pasien Rumah Sakit;
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 012 Tahun
2012 tentang Akreditasi Rumah Sakit;

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS PAGAK TENTANG


PANDUAN PENETAAN AREA PRIORITAS PENINGKATAN
MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN DI PUSKESMAS
PAGAK KABUPATEN MALANG.
Kesatu : Menetapkan panduan penetapan area prioritas peningkatan
mutu dan keselamatan pasien Puskesmas Pagak oleh Tim
Mutu dan Keselamatan Puskesmas Pagak.

Panduan sebagaimana dimaksud diktum kesatu diberlakukan


Kedua :
dengan tujuan tersedianya fokus area dan pelayanan
prioritas yang akan dievaluasi dalam kegiatan peningkatan
mutu dan keselamatan pasien.

Panduan sebagaimana dimaksud diktum kesatu tercantum


:
dalam lampiran keputusan ini yang merupakan bagian yang
Ketiga
tidak terpisahkan dari surat keputusan ini.
:
Seluruh biaya yang timbul akibat ditetapkannya Surat
Keputusan ini, dibebankan kepada BLUD Puskesmas Pagak
Keempat Kabupaten Malang dan atau dana lain yang tidak
bertentangan dengan peraturan yang berlaku

Ditetapkan di : Pagak
Pada tanggal : 10 Januari 2022

KEPALA PUSKESMAS PAGAK

Cynthia Aristi P.R


LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPT
PUSKESMAS PAGAK
NOMOR : 440/ 074 /SK/35.07.103.111/2022
TENTANG : PANDUAN PENETAPAN AREA
PRIORITAS PENINGKATAN
MUTU DAN KESELAMATAN
PASIEN

BAB I
PENDAHULUAN

PANDUAN PENETAPAN AREA PRIORITAS


PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN DI PUSKESMAS PAGAK
KABUPATEN MALANG

BAB I
DEFINISI

A. Latar Belakang
Dalam memenuhi standar akreditasi, puskemas harus memiliki standar
dalam upaya peningkatan mutu dan keselamatan pasien. Hal ini akan berimbas
kepada adanya peningkatan pelayanan dan keselamatan yang berfokus kepada
penerima pelayan serta pemberi pelayanan. Oleh karena itu dalam upaya
meningkatkan mutu dan keselamatan pasien rumah sakit harus menentukan
prioritas pelayanan yang akan dilaksanakan peningkatan mutunya terlebih dahulu.
Dalam menentukan prioritas pelayanan rumahsakit diharuskan untuk menentukan
area prioritas yang akan dijadikan fokus dalam peningkatan mutu dan keselamatan
pasien.
Penetapan area prioritas adalah suatu proses yang dilakukan oleh sekelompok
orang dengan menggunakan metode tertentu untuk menentukan urutan area
prioritas. Penetapan prioritas dapat dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif oleh
Komite Mutu dan Keselamatan Pasien bersama dengan pimpinan puskesmas dan
unit kerja.
Dalam menetapkan prioritas ada beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan
yaitu :
1. Besarnya masalah yang terjadi
2. Pertimbangan biaya
3. Persepsi pemberi pelayanan asuhan
4. Bisa tidaknya masalah tersebut diselesaikan
Dalam menetapkan area prioritas, prioritaskan pada proses – proses kegiatan utama
yang kritikal, risiko tinggi, cenderung bermasalah yang langsung terkait dengan mutu
asuhan dan keamanan lingkungan.
Cara pemilihan prioritas banyak macamnya. Secara sederhana dapat dibedakan 2
(dua) macam, yaitu :
1. Scoring Technique (Metode Penskoran)
2. Non Scoring Technique (Brain Storming)

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Sebagai dasar dalam melaksanakan program peningkatan mutu dan keselamatan
pasien.
2. Tujuan Khusus
a. Sebagai acuan dalam menetapkan area prioritas dan pelayanan prioritas
puskesmas;
b. Agar puskesmas memiliki fokus area dan pelayanan prioritas yang akan
dievaluasi dalam kegiatan peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
BAB II
RUANG LINGKUP

Area prioritas adalah area atau unit – unit kerja dalam satuan kerja yang
selanjutnya akan di lakukan pembobotan/ grading dimana unit / area hasil grading
tersebut akan dijadikan prioritas dalam melaksanakan program peningkatan mutu
dan keselamatan pasien. Area / unit kerja tersebut antara lain adalah rawat jalan,
farmasi, laboratorium, rawat inap, UGD dan lain – lain. Area – area prioritas ini
selanjutnya secara berurutan akan dijadikan objek dalam meningkatkan mutu
pelayanan yang berfokus pada peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
Area pelayanan prioritas adalah area prioritas dimana setelah dilakukan grading,
area tersebut akan menetapkan area pelayanan yang dijadikan sebagai fokus dalam
program peningkatan mutu dan keselamatan pasien kemudian akan diintegrasikan
dengan area prioritas yang sebelumnya telah di grading.
Area prioritas dan pelayanan prioritas yang telah ditetapkan akan secara bergantian
dievaluasi oleh komite mutu dan keselamatan pasien berdasarkan indikator –
indikator yang telah ditetapkan oleh Komite Akreditasi Puskesmas . Hasil analisa
dari area prioritas dan pelayanan prioritas yang belum sesuai standar akan
dilaporkan kepada puskesmas yang selanjutnya akan diadakan perbaikan oleh area/
unit tekait kemudian komite mutu dan keselamatan pasien akan melakukan analisa
ulang apakah sudah ada perbaikan dari area / unit tersebut dalam upaya
peningkatan mutu dan keselamatan pasien sesuai standar akreditasi.
BAB III
TATALAKSANA

Puskesmas dalam melaksanakan penetapkan area prioritas dan area


pelayanan prioritas berfokus pada mutu dan keselamatan pasien yang
terstandarisasi oleh Komite Akreditasi Puskesmas dilakukan berdasarkan high
volume, high cost dan problem prone. Dan di skoring menggunakan metode Delbeq.
Tata laksana dalam penetapan area prioritas dan pelayanan prioritas dijelaskan
dalam langkah – langkah penetapan area prioritas dan pelayanan prioritas sebagai
berikut :
1. Identifikasi unit kerja puskesmas yang kritikal, resiko tinggi (high risk),
jumlah/kunjungan banyak (high volume), cenderung bermasalah (problem prone)
yang langsung terkait dengan mutu asuhan dan keamanan lingkungan, dengan
melihat dari data insiden keselamatan pasien, komplain pasien dan data 10
besar penyakit atau data lain yang mendukung
2. Tetapkan nilai dari tiap unit kerja yang paling bermasalah dengan menggunakan
3 kriteria, diberi nilai 1-5 dari dari yang paling sedikit hingga paling terbanyak :
a. High risk : dilihat dari laporan insiden dari tiap unit
b. High volume : dilihat dari jumlah pasien yang mendapatkan pelayanan di unit
tersebut
c. Problem Prone : dilihat dari data register resiko masing-masing unit
3. Hitung skor masing – masing unit dengan mengalikan nilai dan obot. Nilai
diperoleh dari high risk, high volume dan problem prone yangbtadi sudah diberi
angka sedangkan bobot sudah ditetapkan yaitu bobot high risk adalah 50, high
volume adalah 30 dan problem prone adalah 20
4. Tetapkan area prioritas yaitu unit yang memiliki skor tertinggi setelah dijumlahkan
high risk, high volume dan problem prone
5. Dari unit yang memiliki skor tertinggi, Identifikasi area pelayanan prioritas
penyakit berdasarkan high cost, high risk, high volume yang sebelumnya telah
diidentifikasi oleh bagian – bagian dari unit tersebut.
6. Tetapkan nilai dari tiap area pelayanan yang telah teridentifikasi dari bagian –
bagian unit kerja tersebut yang paling bermasalah dengan menggunakan 3
kriteria, diberi nilai 1-5 dari dari yang paling sedikit hingga paling terbanyak :
a. High risk : dilihat dari laporan insiden dari tiap unit
b. High volume : dilihat dari jumlah pasien yang mendapatkan pelayanan di unit
tersebut
c. Problem Prone : dilihat dari data register resiko masing-masing unit
7. Hitung skor masing – masing area pelayanan dengan mengalikan nilai dan
bobot(Metode Delbeq). Nilai diperoleh dari high risk, high volume dan problem
prone yang tadi sudah diberi angka sedangkan bobot sudah ditetapkan yaitu
bobot high risk adalah 50, high volume adalah 30 dan problem prone adalah 20
8. Tetapkan area pelayanan prioritas yaitu area pelayanan yang memiliki skor
tertinggi setelah dijumlahkan high risk, high volume dan problem prone
9. Pimpinan puskesmas menetapkan area prioritas dan area pelayanan prioritas.
BAB IV
DOKUMENTASI

Penetapan area prioritas dan pelayanan prioritas di dokumentasikan oleh


komite mutu dan keselamatan pasien berdasarkan hasil diskusi dari pimpinan
beserta staf yang terlibat dalam pelayanan puskesmas. Dokumentasi dibuat dalam
bentuk laporan hasil penetapan area prioritas dan pelayanan prioritas yang
selanjutnya ditetapkan dalam SK Kepala Puskesmas Pagak Kabupaten Malang

Anda mungkin juga menyukai